makalah pkn - menghargai keputusan mahkamah internasional.docx
TRANSCRIPT
MAKALAH
MENGHARGAI KEPUTUSAN MAHKAMAH INTERNASIONAL
Diajukan untuk memenuhi tugas PKn sebagai persyaratan mendapatkan nilai
Oleh
1. Andika Kurnia Nugraha
2. M. Syifudin
3. M. Riwaldi
LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU
SMA WAHID HASYIM MODEL
SUMBERWUDI KARANGGENENG LAMONGAN
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
”MENGHARGAI KEPUTUSAN MAHKAMAH INTERNASIONAL” ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa di dalam penyusunan makalah ini terdapat
kekurangan dan kesalahan baik disengaja maupun tidak disengaja, untuk itu kami
mohon maaf yang sebesar - besarnya. Dan kami juga mengucapkan terima kasih
kepada pihak - pihak yang banyak membantu dalam penyusunan karya tulis ini.
Ucapan terima kasih itu kami sampaikan kepada; Guru Pendidikan
Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas makalah ini kepada kami,
sehingga pengetahuan kami mengenai materi ini semakin luas.
Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dan bermakna
dalam proses pembelajaran tentang pendidikan kewarganegaraan. Dari lubuk
hati yang paling dalam, sangat disadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami
harapkan.
Terima kasih, semoga bermanfaat.
Lamongan, 10 April 2013
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................
B. Tujuan Penulisan ..........................................................................
C. Rumusan Masalah ........................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Prosedur MI dalam Menyelesaikan Masalah Internasional .........
B. Sistematika Pengambilan Keputusan MI ......................................
C. Dampak Suatu Negara yang Tidak Mematuhi Putusan MI ...........
D. Contoh Sikap Negara yang Mematuhi Putusan MI ......................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................
B. Saran ............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mahkamah Internasional adalah sebuah organisasi yang bertugas
dalam menyelesaikan sangketa atau perdebatan yang tak dapat diselesaikan
oleh kedua Negara tersebut. Dengan adanya Mahkamah Internasioanal
sebuah Negara tidak perlu menyelesaikan sangketa dengan cara perang
melainkan dengan secara damai karena itu adalah tugas dari mahkamah
internasional.
Dan dalam makalah ini kami akan membahas seputar tugas Mahkamah
intenasional dalam menyelesaikan masalah atau sangketa yang terjadi pada
Negara-negara bentrok akibat masalah yang terjadi di antara kedua
Negara.Di dalam Makalah ini kami akan membahas bagaimana mahkamah
internasional dalam menyelesaikan sebuah masalah dengan tata cara
tertentu agar kedua Negara merasa diuntungkan,bagaimana sistematika
keputusan mahkamah internasional dalam mengambil keputusan bahkan
bagaimana menyelesaikan dampak suatu Negara yang melanggar
Mahkamah internasional dan Negara yang menghargai keputusan
mahkamah internasional. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca bagaimana mahkamah internasional dalam menyelesaikan
masalah.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah :
1. Memperolehgambarantentang prosedur Mahkamah Internasional dalam
menyelesaikan masalah Internasional.
2. Untuk dapat memahami sistematika pengambilan keputusan Mahkamah
Internasional.
4
3. Agar dapat mengetahui dampak-dampak apa yang timbul dari sikap tidak
mematuhikeputusan Mahkamah Internasional.
4. Untuk dapat meneladani sikap negara yang mematuhi putusan
Mahkamah Internasional.
5. Untuk dapat belajar membuat makalah yang benar dan
memperluaswawasan.
6. Untuk memenuhi tugas PKn.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah bentuk prosedur Mahkamah Internasional dalam
penyelesaian masalah internasional?
2. Bagaimanakah sistematika putusan Mahkamah Internasional?
3. Bagaimanakah dampak suatu negara yang tidak mematuhi keputusan
mahkamah internasional?
4. Bagaimanakah contoh sikap negara yang mematuhi keputusan
mahkamah internasional?
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Prosedur Mahkamah Internasional dalam Menyelesaikan Masalah
Internasional
Masalah Internasional dapat diselesaikan oleh Mahkamah
Internasional dengan melalui prosedur berikut:
1. Telah terjadi pelanggaran HAM atau kejahatanhumaniter (kemanusiaan)
disuatunegaraterhadapnegaralainataurakyatnegara lain.
2. Ada pengaduan dari korban (rakyat) dan pemerintahan negara yang
menjadi korban terhadap pemerintahan dari negarayang
bersangkutankarenadidakwa telah melakukan pelanggaran HAM atau
kejahatan humaniter lainnya.
3. Pengaduan disampaikan ke Komisi Tinggi HAM PBB atau melalui
lembaga-lembaga HAM Internasional lainnya.
4. Pengaduan ditindaklajuti dengan penyelidikan, pemeriksaan dan
penyidikan. Jikaditemui bukti-bukti kuat terjadinya pelanggaran HAM
atau kejahatan kemanusiaan lainnya, makapemerintahan dari negara
yang didakwa melakukan kejahatan humaniter dapat diajukan ke
Mahkamah Internasional.
5. Dimulailah proses peradilan sampai dijatuhkan sanksi. Sanksi dapat
dijatuhkan bilaterbukti bahwa pemerintahan atau individu yang
bersangkutan telah melakukan pelanggaran terhadap konvensi-
konvensiInternasional berkaitan denganpelanggaran
HAMataukejahatanhumaniter; mempunyai wewenanguntuk
mencegahterjadinyapelanggaranitu, tetapitidak dilakukan; dan tidak
melakukan apa-apa untuk mencegah terjadinya perbuatan itu.
Prosedur penyelesaian sengketa internasional yang ditangani oleh
Mahkamah Internasional juga dapat dikelompokkan dalam 2 hal, yaitu :
6
a. Ajudikasi (adjudication) yaitu cara penyelesaian sengketa Internasional
dengan menyerahkan kepada lembaga peradilan untuk memutuskan
sengketa.
b. Arbitrase yaitu cara penyelesaian melalui prosedur AdHoc
(khusus)ataumelaluiperundingan yang ditengahioleh pihak ketiga.
Untuk menyelesaikan kasus sengketa internasional maka dikumpulkan
bukti-bukti, digunakan pertimbangan-pertimbangan dan berbagai aspek
yang menyangkut dampak dari sengketa. Selain itu, pedoman utama
penyelesaian sengketa internasional adalah sumber-sumber hukum
internasional :
a. Konvensi-konvensi internasional untuk menetapkan perkara-perkara
yang diakui oleh negara-negara yang sedang berselisih
c. Kebiasaan internasional sebagai bukti dari suatu praktikumum yang
diterima sebagai hukum.
d. Asas-asas umum yang diakui oleh negara-negara yangmempunyai
peradaban.
e. Keputusan – keputusan kehakiman dan pendidikan dari publisis- publisis
yang paling cakap daripelbagainegara,sebagaicara tambahan untuk
menentukan peraturan-peraturan hukum.
B. Sistematika Pengambilan Keputusan Mahkamah Internasional
Mahkamah Internasional merupakan organ hukum utama
PBB.Didirikan pada tahun 1945 di bawah Piagam PBB sebagai kelanjutan
Mahkamah Permanen Keadilan Internasional Liga Bangsa-Bangsa. Lembaga
ini bertugas memutuskan kasus hukum antarnegara dan memberikan
pendapat hukum bagi PBB dan lembaga-lembaganya tentang hukum
internasional.
Suatu sengketa dapat dibawa ke MI dalam dua cara. Pertama melalui
kesepakatan khusus antarpihak, dimana seluruh pihak setuju mengajukan
7
persoalan kepada MI. Kedua melalui permohonan sendiri oleh suatu pihak
yang bertikai. Hal ini dapat terjadi jika pemohon percaya bahwa lawannya
diwajibkan oleh syarat traktat tertentu untuk menerima yuridiksi MI dalam
hal sengketa. Atau negara yang merupakan pihak dalam statuta dapat
menyatakan lebih dahulu penerimaan otomatis mereka atas yuridiksi MI
untuk suatu atau seluruh jenis sengketa hukum. Pernyataan ini dikenal
sebagai menerima yuridiksi wajib (compulsory jurisdiction).
Setelah permohonan diajukan maka diadakan pemeriksaan
perkara.Pemeriksaan perkara dilakukan melalui:
a. Pemeriksaan naskah dan pemeriksaan lisan untuk menjamin setiap
pihak dalam mengemukakan pendapatnya;
b. Sidang-sidang mahkamah terbuka untuk umum, sedangkan sidang-
sidang arbitrase tertutup. Rapat hakim-hakim mahkamah diadakan
dalam sidang tertutup.
Selanjutnya, sesuai dengan Pasal 26 statuta, mahkamah dari waktu ke
waktu dapat membentuk satu atau beberapa kamar yang terdiri atas tiga
hakim atau lebih untuk memeriksa kategori tertentu atas kasus-kasus seperti
perburuhan atau masalah-masalah yang berkaitan dengan transit dan
komunikasi. Kemudian, Mahkamah Internasional memutuskan sengketa
berdasarkan hukum. Keputusan dapat dilakukan berdasarkan kepantasan
dan kebaikan apabila disetujui oleh negara yang bersengketa. Keputusan
Mahkamah Internasional berdasarkan keputusan suara mayoritas
hakim.Apabila jumlah suara sama maka keputusan ditentukan oleh Presiden
Mahkamah Internasional.
Dalam mengeluarkan keputusannya, MI juga menerapkan hukum
internasional yang berasal dari traktat, praktik-praktik yang dapat diterima
secara luas sebagai hukum (kebiasaan), dan prinsip-prinsip umum yang
ditemukan dalam sistem hukum utama dunia. Selain itu, MI juga merujuk
pada keputusan hukum di masa lalu atau tulisan para ahli dalam bidang
hukum internasional. Keputusan Mahkamah Internasional ini bersifat
8
mengikat, final dan tanpa banding. Artinya mengikat para pihak yang
bersengketa dan hanya untuk perkara yang disengketakan.
C. Dampak Suatu Negara yang Tidak Mematuhi Putusan Mahkamah
Internasional
Ada beberapa dampak yang akan diterima suatu negara yang tidak
mematuhi keputusan dari Mahkamah Internasional. Adapun dampak
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dikucilkan dari pergaulan internasional.
2. DiberlakukanTravel Warning (peringatan bahaya berkunjung ke negara
tertentu terhadap warga negaranya.
3. Pengalihan investasi atau penanaman modal asing.
4. Pemutusan hubungan diplomatik.
5. Pengurangan bantuan ekonomi.
6. Pengurangan tingkat kerjasama.
7. Pemboikotan produk ekspor.
8. Embargo ekonomi.
D. Contoh Sikap Negara Yang Mematuhi Keputusan MahkamahInternasional
Negara-negara yang selalu mematuhi keputusan dari Mahkamah
Internasional mempunyai beberapa sikap berbeda dari negara lain, yaitu:
a. Sikap tidak mau mencampuri urusan dalam negeri setiap negara.
b. Sikap mau mengembangkan hubunganpersaudaraanantarbangsa-
bangsa.
c. Sikap maubekerjasamasecara internasional dalam memecahkan
persoalan ekonomi, sosial, kebudayaan dan kemanusiaan.
d. Sikap mau menyelesaikan persengketaan secara damai.
e. Sikap menghargai dan menjunjung tinggi prinsip - prinsip Mahkamah
Internasional.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mahkamah Internasional merupakan organisasi hukum utama PBB
yang bertugas memeriksa perselisihan atau sengketa antar negara dan
memutuskan kasus hukumnya. Keputusan yang diberikan Mahkamah
Internasional bersifat mengikat pihak yang bersengketa, sehingga negara
yang bersangkutan wajib memenuhi keputusan tersebut. Apabila negara
yang bersengketa tidak menjalankan kewajiban tersebut, negara lawan
sengketa dapat mengajukan permohonan kepada Dewan Keamanan PBB
yang memiliki kewenangan untuk merekomendasikan agar keputusan itu
dilaksanakan.
Dan tugas lain dari Mahkamah Internasional adalah memecahkan
masalah yang ada diantara kedua Negara yang sedang mengalami
bentrokyang tak terselesaikan. Keputusan Mahkamah Internasional
terkadang ada yang menguntungkan dan ada yang tidak,meskipun
keputusan tersebut ada yang merugikan salah satu pihak Negara tersebut
harus mengakui karena keputusan dari mahkamah internasional bersifat
paten dan tidak bias diganggu gugat dan apa bila ada Negara yang
memprotes, maka Negara tersebut akan terkena sanksi. Maka dari itu lebih
baik menuruti hasil yang telah ditetapkan oleh mahkamah internasional.
B. Saran
Saran kami untuk dapat mencapai tujuan perdamaian dunia yaitu
sebaiknya Mahkamah Internasional lebih meningkatkan prosedurnya dalam
rangka menyelesaikan sengketa internasional dan memberikankeputusan.
Dan MI harus lebih teliti lagi dalam memeriksa suatu sengketa dengan terus
berpedoman kepada sumber-sumber hukum internasional agar dalam
10
pengambilan keputusan tidak terjadi suatu kekecewaan yang berlebihan dari
suatu negara.
Saran untuk Bapak atau Ibu guru adalah agar dapat memberikan tugas
seperti ini karena dengan adanya tugas ini dapat membantu kuliah kami
kelak. Dan saran untuk siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Belitang
adalah agar makalah ini tidak disia-siakan dengan percuma atau hanya
dibaca saja tapi lebih baik dibaca dan dipahami dan siapa tau apabila kalian
mendaptkan tugas seperti ini kaliandapat mengerti seluk beluk bagaimana
makalah itu.
11
DAFTAR PUSTAKA
Gunadi, Tateng.2006.”BAHASA INDONESIA Untuk SMA Kelas XI”.Jakarta:Arya
Duta.
Listyarti, Retno.2007.”Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA dan MA
KelasXI”.Jakarta:Erlangga (ESIS).
Siahaan, Parlindungan.2009.”Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA Semester
Genap”. Surakarta.:Mediatama.
Suryanti.2010.”Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA/MA Kelas XI
Semester2”.Jakarta:Bina Sarana Edukasi.
http://www.Lakindo.blogspot.com/2011/05/tugas-pkn-menghargai-keputusan-
mahkamah.html,di akses tanggal 25 Januari 2013 pukul 03:17
12