manajemen keuangan internasional.docx

48
MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL Topik : SHORT TERM FINANCING AND FINANCING FOREIGN TRADE Disusun oleh : Cory Rozalina 1010534035 Rabiatul Adawiyah 1010532088 Program Studi Akuntansi

Upload: finamj

Post on 30-Dec-2015

154 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL.docx

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL

Topik :

SHORT TERM FINANCING AND FINANCING FOREIGN TRADE

Disusun oleh :

Cory Rozalina 1010534035

Rabiatul Adawiyah 1010532088

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Andalas Padang2013

Page 2: MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL.docx

Keputusan pembiayaan MNC lebih kompleks daripada perusahaan local. Hal ini karena MNC

memiliki alternative sumber pembiayaan yang lebih beragam. MNC dapat mencari dana dari luar

atau dari dalam perusahaan. Selain itu MNC juga dapat memilih sumber pembiayaan dalam

berbagai denominasi mata uang.

Pada banyak kasus, pertimbangan-pertimbangan biaya hanya merupakan salah satu faktor

pendukung yang membantu kearah keputusan untuk meminjam di luar negeri. Secara jelas

bahwa pendanaan asing/luar negeri sering dipilih ketimbang pendanaan/pinjaman dalam

negeri/domestik karena kecepatan dan instrumen-instrumen peminjaman yang luas yang

ditawarkan oleh lenders pada pasar luar negeri. Contoh khususnya adalah Eurocurrency market.

Pada pembahasan ini fokusnya adalah pada kebijakan pembiayaan jangka pendek MNC,

baik dari luar atau dari dalam perusahaan. Dalam pembahasan ini akan ditunjukkan pula

bagaimana pengaruh perubahan kurs valuta asing dan pajak terhadap keputusan pembiayaan.

Keputusan Pembiayaan Jangka Pendek Internasional dipengaruhi oleh 6 (enam) faktor

utama

Setiap keputusan pembiayaan akan memperhatikan biaya dan risiko yang diharapkan.

Dalam konteks internasional, ada enam faktor yang mempengaruhi biaya dan risiko tersebut,

yaitu :

1. Apabila tidak terdapat kontrak forward, isu penting yang perlu dipertimbangkan adalah

apakah perbedaan tingkat bunga nominal antar mata uang dapat dipadankan dengan

perubahan kurs mata uang. Contohnya jika tingkat bunga nominal rupiah adalah 18% dan

dolar 8%, apakah nantinya rupiah akan terdevaluasi 10% relative terhadap dolar? Apabila

efek fisher internasional berlaku, perbedaan tingkat bunga nominal tersebut tidak akan

menimbulkan masalah. Tetapi bila kondisi yang sebaliknya terjadi, perusahaan harus

menentukan pilihan berdasarkan prakiraannya terhadap perubahan kurs di masa yang

akan datang.

2. Elemen risiko nilai tukar valuta asing merupakan faktor kunci kedua.

Banyak perusahaan meminjam dalam mata uang local untuk mengimbangi asetnya yang

terekspos oleh perubahan kurs valuta asing. Sebaliknya, apabila perusahaan meminjam

dalam mata uang asing karena tidak mengalami eksposur, hal ini akan meningkatkan

Page 3: MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL.docx

risiko karena perubahan kurs valuta asing. Dengan kata lain, risiko karena meminjam

dalam mata uang tertentu akan berhubungan dengan derajat eksposur perusahaan

terhadap mata uang tersebut.

3. Elemen penting ketiga adalah derajat penghindaran risiko perusahaan.

Semakin besar tingkat risko perusahaan, maka perusahaan akan mengeluarkan lebih

banyak dana (membayar lebih mahal) untuk mengurangi eksposur mata uang. Upaya

penghindaran risiko akan mempengaruhi evaluasi risiko dan biaya. Apabila tidak

terdapat kontrak forward, upaya ini akan mempengaruhi proses pemilihan mata uang

yang akan digunakan.

4. Apabila terdapat kontrak forward, risiko mata uang tidak relevan untuk dipertimbangkan

karena perusahaan dapat melakukan hedging di pasar forward untuk meminimalkan

risiko.

5. Terdapatnya perbedaan tarif pajak.

Oleh karena itu , pada saat membandingkan berbagai alternative pembiayaan, harus

diukur atas dasar perhitungan setelah pajak.

6. Risiko politik.

Meskipun biaya utang lokal lebih tinggi dari biaya utang diluar negeri, perusahaan

mungkin memilih sumber dana lokal. Hal ini karena adanya kekhawatiran terhadap risiko

politik, antara lain dalam bentuk kontrol yang terlalu ketat atas lalu lintas valuta asing

oleh pemerintah Negara asing.

Tujuan-tujuan pembiayaan jangka pendek mencakup trade-off antara ekspektasi biaya

dan resiko

Keputusan pembiayaan akan didasarkan pada tujuan yang ingin dicapai. Beberapa tujuan

yang sering dipertimbangkan dalam suatu keputusan pembiayaan adalah :

1. Meminimumkan biaya

Dengan mengabaikan risiko, perusahaan tidak perlu mengevaluasi kemampuan aliran kas

operasi untuk memenuhi kewajiban utang. Keputusan pembiayaan semata – mata akan

didasarkan pada perbandingan biaya dari berbagai alternative pembiayaan, yaitu memilih

yang termurah. Pertimbangan ini dapat dibenarkan hanya jika perusahaan dapat

melakukan hedging dan memiliki aliran kas operasi yang solid.

Page 4: MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL.docx

Apabila kedua faktor tersebut tidak terrpenuhi, keputusan pembiayaan yang hanya

mempertimbangkan aspek biaya akan sangat berisiko bagi perusahaan.

2. Meminimumkan risiko tanpa memperhatikan biaya

Tujuan ini akan mendorong perusahaan untuk menempuh langkah-langkah pengamanan

guna meminimumkan risiko. Sebagai akibatnya, biaya perolehan dana akan lebih mahal,

yang justru dapat berdampak negative pada kinerja keuangan perusahaan. Seringkali

tujuan ini sulit diterapkan dan tidak sejalan dengan kehendak pemegang saham.

3. Mempertimbangkan biaya dan risiko sistematis

Menurut tujuan ini, keputusan pembiayaan akan didasarkan pada biaya setelah

disesuaikan dengan risiko sistematis. Dalam praktek, perbedaan biaya modal sebelum

disesuaikan dengan risiko sistematis dan setelah disesuaikan seringkali tidak terlalu

besar. Hal ini karena korelasi antara fluktuasi kurs mata uang dan portofolio asset

berisiko yang terdiversifikasi dengan baik sangat kecil.

4. Mempertimbangkan biaya dan risiko total

Tujuan ini ditempuh karena manajemen berusaha mengakomodasi kemungkinan

terjadinya kesulitan financial. Untuk menetapkan tujuan ini, perusahaan akan

mempertimbangkan kovarians antara aliran kas operasi dan pembiayaan. Tujuan ini tepat

untuk diterapkan jika tidak terdapat kontrak forward.

Alternative Sumber Pembiayaan Jangka Pendek

Perusahaan umumnya lebih suka membiayai komponen asset lancar yang berfluktuasi

atau bersifat temporer dengan dana jangka pendek. Ini sesuai dengan prinsip keuangan. Bagi

MNC, tersedia berbagai pilihan sumber pembiayaan jangka pendek. Antara lain :

1. Pinjaman dari dalam perusahaan (intercompany loan)

2. Pinjaman dalam mata uang lokal

3. Pinjaman dalam euronotes dan euro commercial paper

Pinjaman dari dalam perusahaan (intercompany loan)

Sebuah perusahaan anak MNC dapat mencari sumber pembiayaan dari perusahaan induk

atau perusahaan anak yang lain. Pinjaman yang diperoleh disebut sebagai intercompany loan.

Pemerintah sering membatasi jumlah dan jangka waktu dari intercompany loan, misal seperti

Page 5: MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL.docx

yang diterapkan oleh Pemerintah Amerika Serikat antara 1968 dan 1974. Pemerintah juga

menetapkan aturan bahwa tingkat bunga intercompany loan harus sebesar rentang tertentu.

Seringkali terjadi pertentangan tujuan antara Negara kreditur dan debitur. Pemerintah

Negara kreditur menginginkan tingkat bunga dipatok setinggi mungkin, untuk meningkatkan

penerimaan pajak dan kinerja neraca pembayaran. Sementara pemerintah Negara debitur

meminta tingkat bunga yang serendah mungkin, untuk alasan yang sama. Besarnya tingkat bunga

intercompany loan pada hakekatnya akan ditentukan oleh biaya kesempatan kreditur, patokan

tingkat bunga, tarif pajak, denominasi mata uang dan pengharapan terhadap perubahan kurs mata

uang selama periode kredit.

Pinjaman dalam Mata Uang Lokal

Sama seperti kebanyakan perusahaan domestik, perusahaan anak MNC umumnya

berusaha membiayai kebutuhan modal kerjanya dari sumber pembiayaan lokal. Hal ini ditempuh

karena memberikan kemudahan dan menghindarkan perusahaan dari eksposur valuta asing.

Sumber pembiayaan lokal biasanya diperoleh dari bank umum lokal. Pembiayaan lokal antara

lain dapat berbentuk utang bank atau menerbitkan surat berharga (commercial paper).

Utang Bank

Utang yang diperoleh dari bank umum merupakan bentuk utang jangka pendek yang

paling banyak digunakan di dunia. Umumnya, jenis ini dipergunakan untuk membiayai

kebutuhan modal kerja temporer. Beberaapa fasilitas kredit yang diberikan oleh bank umum,

antara lain adalah :

a. Term loan

Term loan adalah pinjaman langsung yang diberikan untuk periode tertentu, biasanya 90 hari.

Pelunasan kredit dilakukan pada akhir masa kredit. Sementara bunga dibayarkan setiap

bulan. Term loan banyak dimanfaatkan oleh perusahaan yang jarang membutuhkan kredit

bank.

b. Line of credit

Biasanya kebutuhan modal kerja perusahaan berfluktuasi dari waktu ke waktu. Oleh karena

ini apabila kredit diberikan secara langsung, akan banyak menimbulkan pemborosan bagi

Page 6: MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL.docx

perusahaan, karena besarnya jumlah pemakaian dana kredit lebih kecil dari kredit yang

diterima. Sehingga perusahaan harus membayar bunga atas dana yang menganggur. Untuk

mengatasi hal ini, bank biasanya menentukan batas maksimal kredit, dimana perusahaan

hanya membayar bunga atas dana yang dipakai.

Line of credit banyak diterapkan pada kredit rekening Koran. Umumnya line of credit

berjangka waktu 1 tahun, dimana setelah jatuh tempo dapat diperpanjang lagi dengan

meninjau kembali besarnya line of credit.

c. Overdraft

Secara sederhana, overdraft adalah sebuah line of credit yang penarikannya dilakukan

melalui draft (cek) sampai sejumlah batas maksimal tertentu. Peminjam membayar bunga

hanya atas dana yang dipakai.

d. Revolving credit agreement

Sebuah revolving credit agreement memiliki pengertian yang sama dengan line of credit,

kecuali di sini bank memberikan komitmen untuk memperpanjang kredit sampai batas

maksimal tertentu. Untuk itu debitur harus membayar commitment fee kepada bank, yang

besarnya berkisar antara 0,125 % sampai 1 %. Commitment fee dibayar di depan dan berlaku

selama umur kredit. Revolving credit agreement biasanya dinegosiasikan kembali setiap 2

atau 3 tahun.

e. Discounting

Discounting banyak digunakan di Negara Eropa dan Amerika Latin. Istilah discounting

merujuk pada tindakan mendiskon sebuah surat pernyataan utang di suatu perusahaan ke

perusahaan lain. Sebuah perusahaan yang membeli barang secara kredit dapat menerbitkan

surat pernyataan utang yang ditujukan kepada penjual.

Surat pernyataan ini umumnya dijamin oleh bank, tetapi bisa juga tanpa jaminan bank.

Apabila terdapat jaminan bank, maka surat pernyataan disebut sebagai banker’s acceptance.

Penjual setelah menerima banker’s acceptance, selanjutnya dapat menjualnya ke pasar uang

atau ke bank dengan diskon.

Menghitung Bunga Atas Utang Bank

Besarnya biaya bunga dapat dihitung dengan membadingkan bunga yang harus dibayar dengan

dana yang diterima. Untuk lebih jelasnya, berikut akan diberikan beberapa contoh :

Page 7: MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL.docx

Contoh 1 :

Sebuah perusahaan menerima utang bank sebesar US$ 1.000.000 dengan bunga 10 % per tahun,

maka besarnya bunga efektif adalah :

Bunga efektif = pembayaran bunga per tahun

Dana yang diterima

= US$ 1.000.000 x 10 %

US$ 1.000.000

= 10 %

Contoh 2 :

Sama seperti contoh 1 di atas, tetapi perusahaan harus membayar di depan biaya administrasi

sebesar 2 % dari jumlah utang, maka besarnya bunga efektif adalah :

Bunga efektif = US$ 1.000.000 x 10 %

US$ 1.000.000 – (US$ 1.000.000 x 2 %)

= US$ 1.000.000

US$ 1.980.000

= 10,204 %

Contoh 3 :

Sama seperti contoh 2 di atas, tetapi bank memberikan syarat tambahan yaitu perusahaan harus

menyimpan 10 % dari jumlah kredit di bank tanpa bunga, maka besarnya bunga efektif adalah :

Bunga efektif = US$ 1.000.000 x 10 %

US$ 1.000.000 – (US$ 1.000.000 x 2 %) - (US$ 1.000.000 x 10 %)

= US$ 1.000.000

US$ 1.880.000

= 11,364 %

Page 8: MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL.docx

Surat berharga (commercial paper)

Surat berharga adalah sebuah wesel bayar jangka pendek yang tidak dijamin dan

umumnya dijual oleh perusahaan – perusahaan besar dengan diskon kepada investor

instituisional dan perusahaan lain. Karena tidak dijamin, penerbitan commercial paper banyak

didominasi oleh perusahaan besar dan terpercaya.

Penerbitan commercial paper adalah salah satu metode pembiayaan yang banyak

ditempuh perusahaan saat ini. Masa jatuh tempo commercial paper bervariasi, berkisar 20 hari

sampai 3 bulan. Kebanyakan sebuah commercial paper dijual dengan diskon, dimana pembeli

tidak akan menerima pembayaran bunga tetapi akan dibayar penuh saat jatuh tempo. Selain itu

ada juga commercial paper yang dijual sesuai nilai nominalnya, dimana pembeli akan

memperoleh pembayaran bunga. Melalui penjualan commercial paper, perusahaan dapat

langsung berhubungan dengan pemilik dana. Sehingga dapat menghemat biaya intermediasi (kira

– kira sebesar 1 % atau lebih).

Ada 3 jenis biaya bukan bunga yang terkait dengan penerbitan commercial paper yaitu :

1. Back up line of credit

2. Imbal jasa pada bank umum

3. Imbal jasa pada lembaga pemeringkat

Untuk memberikan rasa aman pada pembeli dan menghindarkan perusahaan dari risiko

kesulitan likuiditas, hampir semua penerbitan commercial paper dijamin dengan kredit bank.

Hal ini penting karena jangka waktu jatuh tempo bank. Hal ini penting karena jangka waktu jatuh

tempo commercial paper sangat pendek. Penerbitan commercial paper sangat banyak

berhubungan dengan bank umum yang menangani proses penyiapan dokumen sampai penjualan

ke publik. Bank umum juga biasanya ditunjuk sebagai wakil penerbit commercial paper untuk

membayar commercial paper yang telah jatuh tempo.

Untuk menjamin kualitas commercial paper, calon pembeli atau pemerintah mungkin

mensyaratkan adanya pemeringkatan terhadap commercial paper tersebut. Proses pemeringkatan

dilakukan oleh sebuah lembaga pemeringkat independen. Untuk itu penerbit commercial paper

Page 9: MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL.docx

harus membayar imbal jasa kepada lembaga pemeringkat yang besarnya berkisar antara US$

5.000 sampai US$ 25.000 per tahun, tergantung pada jenis jasa yang diberikan.

Pinjaman dalam Euronotes dan Euro commercial paper

Dewasa ini muncul inovasi baru dalam instrument jangka pendek bukan bank, yang

memiliki kemiripan dengan commercial paper, yaitu euronote. Euronotes adalah wesel bayar

jangka pendek yang biasanya berdenominasi US$ dan diterbitkan oleh perusahaan besar dan

pemerintah. Awalnya euro menunjukkan bahwa wesel bayar tersebut diterbitkan di luar Negara

asal denominasi mata uang. Pembeli euronotes umumnya memperoleh penerimaan bunga,

dimana tingkat bunga akan ditinjau setiap kali euronotes akan diperpanjang. Euronotes juga

sering disebut eurocommercial paper. Meskipun demikian, istilah eurocommercial paper

umumnya diberikan kepada euronotes yang tidak dijamin.

Ada beberapa perbedaan antara euro commercial paper dan commercial paper biasa

No Atribut Euro commercial paper Commercial paper

1 Rata – rata masa jatuh tempo 2 kali masa jatuh tempo commercial paper

Lebih pendek

2 Aktivitas perdangangan Di pasar sekunder Dipegang oleh investor pertama sampai jatuh tempo

3 Segmen pasar Bank sentral, bank umum, perusahaan besar

Manajer investasi di pasar besar

Alternatif Pemilihan Sumber Pembiayaan Termurah

Menghitung biaya utang efektif dalam berbagai mata uang, baik dalam kondisi tidak ada

pajak maupun ada pajak. Dengan membandingkan biaya utang efektif dari berbagai mata uang,

perusahaan dapat menentukan strategi pembiayaan yang paling ekonomis. Metode yang akan

digunakan adalah analisis titik impas (break event poin analysis).

KASUS :

Sebuah perusahaan anak MNC Brasil yang beroperasi di AS sedang mempertimbangkan

untuk mencari suntikan dana jangka pendek untuk membiayai modal kerja. Ada 2 alternatif yang

Page 10: MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL.docx

sedang dipertimbangkan, yaitu meminjam dalam mata uang Negara asal (cruzeiro) dengan

tingkat bunga 45 % atau dalam mata uang Negara tuan rumah (US$) dengan tingkat bunga 11 %.

Kondisi 1 : tidak ada pajak dan kontrak forward

a. Meminjam dalam mata uang Negara asal lokal (cruzeiro). Apabila perusahaan meminjam

dalam cruzeiro, maka dana yang diperoleh harus dikonversikan ke US$, karena aktivitas

sehari – hari di Amerika Serikat menggunakan US$. Agar dapat dibandingkan dengan

tingkat bunga US$, perusahaan perlu mengkonversikan tingkat bunga cruzeiro ke US$.

Misal kurs spot Cr/US$ saat ini adalah US$ = Cr400. Dengan demikian untuk

memperoleh US$ 1, perusahaan harus meminjam cruzeiro sebesar Cr400. Setelah Cr400

digunakan selama 1 tahun. Perusahaan harus menyediakan dana sebesar Cr400 (1+0,45)

atau Cr580. Jumlah US$ yang setara dengan Cr 580 akan ditentukan oleh kurs spot

Cr/US$ pada saat itu. Dalam persamaan matematis jumlah US$ yang dibutuhkan adalah

Cr400(1+0,45)e1 -1, dimana e1 adalah kurs spot pada saat pembayaran bunga dan pokok

utang (tidak diketahui). Besarnya tingkat bunga efektif adalah Cr 400 (1+0,45)e1 – 1.

Misal kurs cruzeiro 1 tahun mendatang adalah Cr 500/US$ (atau US$ 0,005/Cr), maka

biaya bunga per US$ 1 adalah 400(1+0,45)(0,002) – 1 =0,16 atau 16 %.

Uraian di atas dapat diringkas dalam sebuah persamaan matematis, yaitu :

Biaya per US$ 1

Dari utang dalam = bunga – keuntungan/ kerugian kurs mata uang

= rL (1 + x) + x

Dimana :

rL = tingkat bunga mata uang lokal

x = perubahan kurs mata uang lokal. Jika terjadi penurunan kurs mata uang x akan bertanda “-” ,

dan apabila terjadi kenaikan kurs maka x akan bertanda “+” . dalam persamaan matematis x =

(x1/x0) – 1.

Page 11: MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL.docx

Apabila data pada perhitungan di atas dimasukkan dalam persamaan rL (1 + x) + x, maka akan

diperoleh hasil :

Biaya per US$ 1

Dari utang dalam mata uang lokal = 0,45 (1 – 0,2) – 0,2 ³

= 0,16 atau 16%

b. Meminjam dalam mata uang Negara tuan rumah (US$). Besarnya biaya utang dalam US$

secara langsung dapat diketahui, yaitu 11%. Hal ini karena tidak terdapat risiko

perubahan kurs. Perusahaan menerima utang dalam US$ dan membayar bunga dan pokok

utang juga dalam US$.

c. Analisis titik impas. Perusahaan akan merasa indifferen, apakah meminjam dalam Cr atau

US$, jika keduanya memberikan hasil yang sama. Titik impas dapat dicari melalui

persamaan berikut ini

rH = rL (1 + x) + x

x* = r L – rH

1 + rL

Dimana:

rL = tingkat bunga mata uang Negara tuan rumah

x* = titik impas, yaitu tingkat perubahan kurs yang menghasilkan kondisi impas

berdasarkan data pada perhitungan di atas, maka kondisi impas akan terjadi saat cruzeiro

terdepresiasi sebesar :

x* = 0,45 – 0,11

1+0,45

= 0,234 atau 23,4 %

Dengan mengetahui besarnya titik impas, perusahaan akan memiliki pedoman untuk

menentukan strategi pembiayaan. Perusahaan akan meminjam dalam mata uang lokal, jika

Page 12: MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL.docx

cruzeiro terdepresiasi lebih besar dari 23,4%. Sebaliknya apabila cruzeiro terdepresiasi kurang

dari 23,4%, maka pinjaman dalam mata uang Negara tuan rumah (US$) akan lebih murah.

Kondisi 2 : ada pajak

Adanya pajak akan sedikit meningkatkan kompleksitas perhitungan biaya utang. Misal,

tarif pajak efektif adalah 40%.

a. Meminjam dalam mata uang Negara asal/ lokal (cruzeiro). Besarnya biaya utang setelah

pajak dapat dihitung degan rumus berikut :

Biaya utang setelah pajak = bunga – keuntungan/kerugian kurs

= rL (1 + x) (1-ta + x

Dimana :

ta = tarif pajak

b. Meminjam dalam mata uang tuan rumah (US$). Biaya utang setelah pajak, jika

meminjam dalam US$ dapat dicari dengan persamaan beikut :

Biaya utang setelah pajak = bunga – keuntungan/kerugian pajak

= rH (1 + ta )(1 - xta

c. Analisis titik impas. Tingkat perubahan kurs Cr/US$ yang menghasilkan kondisi impas

dapat dicari dengan menyamakan persamaan sebelumnya

rL (1 + x) (1-ta + x = rH (1 + ta )(1 – xta

x* = r L (1 – t a ) - rH (1 - t a )

(1 + rL )(1 – ta )

x* = r L – rH

1 + rL

Persamaan ini identik dengan persamaan kondisi pertama no. c sehingga persentase

depresiasi cruzeiro yang menghasilkan kondisi impas adalah sama, yaitu 23,4%. Kesimpulan

analisis dalam hal ini sama seperti kondisi tidak ada pajak dan kontrak forward.

Page 13: MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL.docx

Pembiayaan Perdagangan Internasional

A.    Metode Pembayaran Perdagangan Internasional

Pengertian Pembiayaan atau financing, yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak

kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri

maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk

mendukung investasi yang telah direncanakan. Pada transaksi perdagangan internasional mana

pun, umumnya tersedia kredit yang di berikan baik oleh :

a. Pemasok ( Eksportir )

b. Pembeli ( Importir )

c. Satu atau beberapa institusi keuangan

d. Kombinasi dari pemberi kredit diatas.

Pemasok mungkin memiliki arus kas cukup besar untuk membiayai seluruh siklus

perdagangan, yang dimulai dengan produksi barang hingga pembayaran diterima dari pembeli.

Bentuk kredit ini disebut Kredit Pemasok. Namun ada beberapa kasus, eksportir mungkin

membutuhkan pendanaan dari bank untuk menambah arus kasnya. Sebaliknya, pemasok

mungkin tidak ingin memberikan pembiayaan, sehingga pembeli harus membiayai transaksi

sendiri, baik secara internal maupun eksternal, melalui banknya. Karena bank memiliki peran

menyeluruh dalam pembiayaan perdagangan pada dua sisi transaksi ini.

Metode dasar yang digunakan dalam menyelesaikan transaksi internasional dengan

tingkat resiko yag berbeda bagi eksportir maupun importir adalah sebagai berikut:

1.  Metode Pembayaran Terlebih Dahulu

Metode pembayaran terlebih dahulu adalah suatu sistem pembayaran, dimana

pihak eksportir (penjual) akan mengirimkan barang dagangannya setelah eksportir

(penjual) menerima pembayaran harga barang tersebut. Sistem pembayaran seperti ini

sangat menguntungkan dan sangat aman bagi pihak eksportir (penjual) tetapi sangat tidak

aman bagi pihak importer (pembeli). Sebab, setelah uang diterima oleh pihak eksportir,

berbagai kemungkinan atas barang objek jual beli dapat terjadi. Bisa jadi barang tersebut

tidak sesuai dengan pesanan, hilang ditengah jalan, atau karena sesuatu hal dan lain hal

bahkan barang tersebut tidak dikirim samasekali oleh pihak eksportir. Karena itu, metode

Page 14: MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL.docx

pembayaran secara advance ini sangat jarang diikuti dalam praktek, kecuali dalam hal-hal

seperti :

a. Jika bonafiditas dan kejujuran pihak eksportir sudah dikenal dikalangan pedagang

secara luas.

b. Jika ada hubungan khusus antara eksportir dengan importer, misalnya ada

hubungan saudara, hubungan teman atau hubungan antara perusahaan yang

terafiliasi dalam satu group usaha.

c. Jika transaksi tersebut terhadap order barang-barang yang harganya relative

rendah. Misalnya pemesanan dengan surat atas pembelian buku, atau benda-benda

lainnya.

2. Letter of Credit ( L/C )

Letter of Credit (L/C) merupakan instumen yang diterbitkan oleh bank atas nama

importir (pembeli) yang berisi janji untuk membayar eksportir (penerima manfaat)

setelah dokumen pengiriman bersamaan dengan perjanjian yang ditentukan diserahkan.

Dampaknya adalah bank memberikan kredit kepada pembeli. Metode ini merupakan

jalan tengah untuk penjual dan pembeli karena metode ini memberikan keuntungan

tertentu pada kedua pihak. Eksportir mendapatkan kepastian menerima pembayaran dari

bank penerbit selama eksportir dapat memberikan dokumen sesuai dengan L/C. Fitur

penting pada L/C adalah bahwa bank penerbit wajib membayar L/C tanpa

mempertimbangkan kemampuas atau keinginan pembeli untuk membayar barang

tersebut. Sebaliknya importir tidak perlu membayar barang hingga pengiriman dilakukan

dan dokumen disajikan dengan lengkap. Namun, importir tetap mengendalkan eksportir

untuk mengirim barang sesuai yang dijelaskan dalam dokumen, karena L/C tidak

menjamin bahwa barang yang dibeli sesuai yang ada faktur dan barang yang dikirim.

3. Dokumen Pertukaran

Draft merupakan permintaan tanpa syarat yang dikeluarkan suatu pihak ( biasanya

eksportir ) yang meminta pembeli untuk membayar jumlah nominal yang tertera setelah

draf diserahkan. Draf merupakan permintaan formal dari eksportir untuk mendapatkan

Page 15: MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL.docx

pembayaran dari pembeli. Daraf tidak melindungi eksportir sejauh L/C karena bank tidak

diwajibkan untuk melakukan pembayaran atas nama pembeli.

Dalam terminologi perbankan, transaksi ini dikenal dengan documentary 

collection (pengumpulan dokumen). Dalam transaksi semacam ini, bank-bank dari kedua

belah pihak bertindak sebagai perantara dalam pemprosesan dokumen-dokumen

pengiriman dan penagihan pembayaran. Ada 2 proses berdasarkan cara pengiriman yaitu:

a. Sight Draft

Yaitu eksportir akan dibayar setelah pengiriman dilakukan dan draf diberikan pada

pembeli untuk memperoleh pembayaran. Kondisi ini disebut dokumen setelah

pembayaran. Metode ini memberikan perlindungan pada eksportir, karena bank

hanya memberikan dokumen pengiriman sesuai instruksi eksportir.

b. Time Draft

Yaitu eksportir memberikan instruksi kepada bank pembeli untuk memberikan

dokumen pengiriman sebelum draf ditandatangani. Metode ini disebut dokumen

sebelum pembayaran/akseptasi. Metode ini memberikan keuntungan karena kedua

belah pihak bertindak sebagai agen penagih, selain itu ada resiko dimana draf

merupakan kewajiban keuangan yang mengikat pada kasus dimana eksportir ingin

menuntut piutang tak tertagih melalui pengadilan. Resiko tambahannya yaitu jika

pembeli tidak dapat membayar draft saat jatuh tempo, bank tidak wajib menalangi

pembayaran, eksportirlah yang menanggung seluruh resiko dan karenanya harus

mengevaluasi pembeli.

4. Konsinyasi

Perjanjian konsinyasi yaitu dimana eksportir barang pada importir tetapi

mempertahankan kepemilikan barang. Importir memiliki akses terhadap barang tetapi tidak

perlu membayar hingga barang terjual kepihak ketiga. Eksportir memercayai importir

untuk mengirim pembayaran barang yang telah terjual.

Jika importir tidak dapat membayar, eksportir memiliki keterbatasan penagihan,

karena tidak ada draft sementara barang telah terjual. Karena resiko tinggi ini, konsinyasi

jarang digunakan kecuali antara perusahaan afiliasi atau anak perusahaan dengan induk

Page 16: MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL.docx

perusahaan. Beberapa pemasok peralatan mengizinkan importir untuk mempertahankan

beberapa perlengkapan di tempat penjualan sebagai model. Setelah model terjual atau

setelah periode tertentu, pembayaran untuk pemasok dikirimkan.

5. Penundaan Pembayaran ( Open Account )

Kebalikan dari pembayaran di muka adalah transaksi utang di mana eksportir

mengirim barang dan mengharapkan pembeli mengirimkan pembayaran sesuai perjanjian

yang telah disepakati. Eksportir sepenuhnya mengandalkan kelayakan keuangan, integritas,

dan reputasi pembeli. Seperti yang diperkirakan, metode ini digunakan jika pembeli dan

penjual saling percaya dan telah sering berhubungan. Meskipun berisiko, seperti adanya

kemungkinan pembayaran yang tidak sesuai dengan perjanjian, kurang atau terlambat

pembayaran atau bahkan karena ada sesuatu dan lain hal, harga tidak dibayar sama sekali.

Transaksi open account digunakan secara luas, biasanya dilakukan antara induk perusahaan

dengan anak perusahaan atau dengan perusahaan yang terafiliasi, umumnya antar negara

industri di Amerika dan Eropa. Salah satu sistem pembayaran secara open account ini

adalah jika barang dikirim secara rutin sedangkan pembayaran dilakukan secara periodix,

miasalnya dibayar tiap tiga bulan sekali.

Tabel perbandingan Berbagai Metode Pembayaran

Metode Waktu

pembayaran

Saat Barang

tersedia

Resiko Eksportir Resiko Importir

Pembayaran

dimuka

Sebelum

pengiriman

Setelah

pembayaran

Tidak ada Sepenuhnya mengandalkan

eksportir untuk mengirim

barang yang dipesan.

L/C Saat pengiriman Setelah

pembayaran

Risiko kevcil atau tanpa

risiko, tergantung dari

syarat kredit

Pengiriman pasti

dilakukan, namun

mengandalkan eksportir

untuk mengirim barang

sesuai dokumen.

Sight draft,

dokumen setelah

pembayaran

Saat draf

diberikan pada

pembeli

Setelah

pembayaran

Barang telah dikirim

sekalipun draf tidak

dibayar

Sama seperti diatas dgn

pengecualian importir

dapat memeriksa barang

Page 17: MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL.docx

sebelum dibayar.

Time draft,

dokumen setelah

barang diterima

Pada saat draf

jatuh tempo

Sebelum

pembayaran

Mengandalkan pembeli

untuk membayar draf

Seperti diatas

Konsinyasi Pada saat

pembeli menjual

barang

Sebelum

pembayaran

Memungkinkan importir

untuk menjual barang

sebelum membayar

eksportir

Tidak ada, memperbaiki

arus kas pembeli.

Penundaan

pembayaran

Sesuai

persetujuan

Sebelum

pembayaran

Sepenuhnya

mengandalkan pembeli

untuk membayar jumlah

yang disepakati

Tidak ada

B. Metode Pembiayaan Perdagangan

Beberapa metode pembiayaan perdagangan internasional yang sering digunakan :

1. Pendanaan Piutang Usaha (accounts receivable financing)

Pada beberapa kasus yang sering terjadi eksportir barang mungkin bersedia

mengirim barang ke importir tanpa jaminan pembayaran dari bank namun sebelum

pengiriman eksportir harus melihat dan mempertimbangkan untuk menilai kelayakan

kreditnya terhadap importir. Jika eksportir bersedia menunda pembayaran artinya

eksportir akan memberikan kredit pada pembeli. Cara di atas merupakan pengiriman

open account atau time draft.

Jika eksportir membutuhkan dana cepat maka eksportir dapat meminta

pembiayaan dari bank. Seperti transaksi pembiayaan piutang usaha (accounts receivable

financing) yaitu bank menyediakan kredit kepada eksportir yang dijamin dengan piutang.

Seorang eksportir yang membutuhkan dana bisa dengan segera memperoleh pinjaman

bank yang aman dengan menjaminkan piutang. Namun jika importir gagal membayar

eksportir dengan alas an apapun, eksportir bertanggung jawab untuk melunasi pinjaman

terhadap bank. Pembiayaan piutang usaha mempunyai resiko tambahan yaitu pembatasan

dari pemerintah dan pengendalian nilai tukar yang menghalangi pembayaran pembeli

Page 18: MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL.docx

kepada eksportir akibatnya tingkat bunga pinjaman lebih tinggi dibandingkan dengan

pembiayaan piutang domestik. Untuk memindahkan risiko tambahan dari piutang asing

eksportir dan bank mensyaratkan asuransi kredit ekspor sebelum melakukan pembiayaan

piutang asing. Jangka waktu pembiayaan biasanya antara satu hingga enam bulan.

2.       Anjak Piutang (factoring)

Eksportir menjual piutang tanpa perjanjian untuk menebusnya kembali (recourse)

dan menanggung semua tanggung jawab administrasi dengan penagihan piutang dari

pembeli serta eksposur kredit pembeli. Pada saat eksportir mengirim barang sebelum

menerima pembayaran, saldo piutangnya akan meningkat kecuali jika mendapatkan

kredit dari bank dengan jaminan piutang Eksportir harus selalu memonitor keberhasilan

penagihan piutang. Karena ada resiko bahwa pembeli tidak akan membayar, eksportir

bisa menjual piutang kepada pihak ke-3 yang disebut perusahaan anjak piutang yaitu

melibatkan jaringan perusahaan anjak piutang dari bebagai Negara yang menilai resiko

kredit dari para importir (Anjak Piutang Lintas Negara/ Corss Border factoring). Factor

dari eksportir akan menghubungi faktor lain dalam Negara importir untuk menilai

kesehatan keuangan dari importir dan menangani proses penagihan piutang.

Anjak piutang (factoring) memberikan beberapa keuntungan pada eksportir yaitu :

a. Dengan menjual piutang eksportir tidak perlu khawatir mengenai proses

administrasi yang terkait untuk mempertahankan dan memonitor buku besar

piutang.

b. Perusahaan anjak piutang mengambil alih eksposur kredit pembeli sehingga

eksportir tidak perlu mempekerjakan karyawan untuk menilai kelayakan kredit

seorang pembeli asing.

c. Dengan menjual piutang pada perusahaan anjak piutang eksportir menerima

pembayaran segera dan memperbaiki arus kasnya.

Jasa anjak piutang biasanya disediakan oleh anak perusahaan dari bank bank

komersial yang bergerak dalam bidang anjak piutang, perusahaan keuangan, dan institusi

institusi keuangan khusus lain.

Page 19: MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL.docx

3. Letter of credit (L/C)

Letter of credit (L/C) merupakan bentuk pembiayaan perdagangan tertua yang

masih digunakan. L/C merupakan komponen penting dalam berbagai transaksi

perdagangan internasional. L/C merupakan pengambilalihan oleh bank untuk melakukan

pembayaran atas nama pihak tertentu untuk penerima manfaat berdasarkan kondisi

tertentu. Penerima manfaat (ekspotir) dibayar setelah menyerahkan dokumen yang

diminta sesuai dengan persyaratan pada L/C.  L/C melibatkan dua bank, baik importir

dan bank eksportir. Bank penerbit yang memberikan kredit pada importir. Bank tersebut

menjamin pembayaran pada eksportir, jika eksportir memenuhi persyaratan dan kondisi

pada L/C. L/C yang terkait dengan perdagangan disebut commercial letter of credit atau

import/export letter of credit.

Terdapat dua jenis L/C yaitu yang pertama dapat dibatalkan (revocable)

maksudnya dapat dibatalkan atau ditunda kapan pun tanpa pemberitahuan sebelumnya

pada penerima manfaat, dan bentuk ini jarang digunakan. Kedua L/C yang tidak dapat

dibatalkan maksudnya tidak dapat diubah tanpa persetujuan penerima manfaat dan

mewajibkan bank penerbit untuk menalangi pembayaran sesuai dengan yang tertera pada

L/C. Bank yang menerbitkan L/C dinamakan bank penerbit (issuing bank). Bank

koresponden yang menerima L/C dari bank penerbit adalah bank yang berlokasi di negara

pihak penerima manfaat yang dinamakan bank penjaminan (advising bank).

Terdapat tiga bentuk dokumen L/C yaitu :

a. Draft merupakan perjanjian tanpa syarat yang dibuat suatu pihak  (eksportir), untuk

meminta importir membayar jumlah yang tertera pada draf saat diserahkan atau pada

tanggal tertentu di masa depan.Jika draft berbentuk sight draft, maka draft akan

dibayar saat dokumen diberikan. Jika draft harus dibayar pada tanggal tertentu di

kemudian hari (time draft), dan diterima oleh importir, maka draft tersebut dikenal

sebagai trade aceptance. Banker’s acceptance.

b. Dokumen penerimaan (konosemen)

Page 20: MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL.docx

Dokumen ini merupakan tanda terima pengiriman dan berisi biaya pengiriman, dan

yang lebih penting, dokumen ini memindahkan hak milik barang. Prosedur Pemberian

kredit yaitu :

1. Tahap pembukaan Importir mengajukan permohonan pembukaan L/C

kepada sebuah Bank yang dianggap bonafide. Untuk ini importir diminta mengisi

formulir aplikasi (permohonan) pembukaan L/C yang mencantumkan semua

syarat yang harus dipenuhi oleh eksportir di negara lain.

2. Tahap penerusan kredit advis Apabila Issuing Bank menyetujui aplikasi

pembukaan L/C, maka Issuing Bank menerbitkan "kredit advis" yang

menyebutkan bahwa pembeli akan membayar sejumlah uang kepada penjual atas

barang yang dibeli. Kredit advis ini dilengkapi dengan syarat-syarat yang

tercantum dalam formulir permohonan L/C yang ditujukan kepada Bank di tempat

eksportir, sebagaimana disyaratkan dalam formulir aplikasi tersebut. Apabila

nama dari Bank di negara eksportir tidak disyaratkan oleh importir, maka

biasanya Bank pembuka L/C akan memilih sendiri Advising Banknya yaitu Bank

korespondennya yang setelah menerima advis kredit kemudian akan

meneruskannya kepada eksportir. Advising Bank ditempat eksportir inilah yang

akan melakukan pembayaran atau akseptasi atau negosiasi atas dokumendokumen

yang disyaratkan dan diserahkan oleh eksportir. Dalam tahap penerusan kredit

advis ini, adakalanya terjadi suatu perubahan dari kondisi L/C yang harus

dilakukan dan harus disampalkan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam L/C,

sehingga L/C yang dibuka harus dimintakan amandements (perubahan-

perubahan) terhadap syarat L/C, khususnya sebelum L/C jatuh tempo. Adanya

perubahan terhadap syarat-syarat L/C harus dimintakan persetujuan dari pihak-

pihak yang terlibat dalam L/C. Sekiranya  sudah disetujui dan sudah cukup

lengkap dan tepat, kemudian disampaikan oleh Advising Bank kepada eksportir

dengan surat, kawat atau telex sesuai dengan permintaan importir.

3. Tahap pengapalan barang Setelah eksportir menerima kredit advis dari Bank

koresponden, maka eksportir mengajukan formulir Pemberitahuan Ekspor Barang

(PEB) kepada Perusahaan Pelayaran untuk dapat mengirim barang yang akan

Page 21: MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL.docx

diekspor. Dalam instruksi muat tercantum: jumlah dan kualitas, harga barang,

pelabuhan tujuan, nama pembeli dan penerima barang di luar negeri, shipping

mark, serta syarat pembayaran freight. Formulir PEB tersebut diajukan kepada

kantor Bea dan Cukai untuk mendapatkan izin meat barang, yang menunjukkan

bahwa barang dapat diekspor dan Maskapai Pelayaran melaksanakan pemuatan

barang ke atas kapal dan mengeluarkan dokumen pengangkutan atau Bill of

Lading (B/L). Dokumen pengangkutan yang asli dikirimkan kepada pembeli,

sedang copy-nya diberikan kepada eksportir.

4. Tahap pengumpulan dokumen Eksportir yang telah menerima dokumen

pengangkutan selanjutnya mengumpulkan dokumen-dokumen yang disyaratkan,

yaitu dokumen pengangkutan (Bill of Lading/ Airway Bill/ Railway Bill); Invoice

(Profoma Invoice/ Comercial Invoice/ Consular Invoice); Dokumen asuransi

(Insurance Policy/ Insurance Certificate/ Cover Note). Dokumen-dokumen utama

tersebut masih harus ditambah dengan dokumen-dokumen lain sebagai pelengkap,

yaitu dokumen yang diperlukan sesuai dengan jenis barang yang diperjanjikan.

Misalnya certificate of analysis, certificate of origin dan sebagainya.

5. Tahap penyelesaian pembayaran Setelah Bank pembayar meneliti kelengkapan

dan kebenaran formal dokumen dari dokumen yang dipersyaratkan dan ternyata

sudah sesuai dengan kredit advis, maka Bank pembayar sejumlah uang yang

diperjanjikan kepada eksportir.

c. Faktur komersial (commercial invoice)

Deskripsi barang yang dijual untuk pembeli dari eksportir (penjual), yang umumnya

terdiri atas informasi berikut :

a. Nama dan alamat penjual

b. Nama dan alamat pembeli

c. Tanggal

d. Syarat pembayaran

e. Harga, termasuk biaya pengiriman, penanganan, dan asuransi jika ada

f. Jumlah, berat, pengepakan, dan lain-lain

Page 22: MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL.docx

g. Informasi pengiriman

Beberapa jenis L/C yang bermanfaat untuk membiayai perdagangan:

a. L/C standby digunakan untuk menjamin pembayaran pada pemasok. L/C menjanjikan

pembayaran pada penerima manfaat jika pembeli gagal membayar sesuai kesepakatan.

b. Transferable L/C merupakan variasi dari L/C komersial standar yang memungkinkan

penerima manfaat pertama untuk memindahkan sebagian atau seluruh L/C pada pihak

ketiga.

c. Assigment of proceeds. Penerima manfaat awal L/C menjanjikan pembayaran untuk

pemasok akhir setelah L/C diterima. Pemasok akhir memiliki jaminan dari bank bahwa

jika dan ketika dokumen diserahkan sesuai kesepakatan pada L/C bank akan membayar

pemasok akhir sesuai dengan instruksi penjaminan.

Keunggulan Letter of Credit

L/C memiliki beberapa keunggulan dari metode pembiayaan perdagangan

internasional di bandingkan dengan yang lainnya, yaitu :

a. Mempermudah lalu lintas pembayaran

b. Mengamankan dana yang disediakan importir untuk melunasi kewajiban.

c. Menjamin kelengkapan dokumen pengapalan.

Keuntungan yang diperoleh eksportir dari L/C :

a. Kepastian pembayaran dan menghindari risiko. Sekalipun eksportir tidak mengenal

importir, tetapi dengan adanya L/C sudah merupakan jaminan bagi eksportir bahwa

tagihannya pasti dilunasi bank sesuai ketentuan. Reputasi atau nama baik bank yang

membuka L/C merupakan jaminan pokok, dan jaminan pembayaran itu akan menjadi

ganda bila bank devisa yang bertindak sebagai Advising Bank juga memberikan

konfirmasinya. Jadi risiko untuk tidak terbayar menjadi sangat minim. Di sini terlihat

besarnya peranan bank dalam memperlancar perdagangan internasional.

b. Penguangan dokumen dapat langsung dilakukan. Bila barang sudah dikapalkan, maka

dengan adanya L/C shipping documents dapat langsung diuangkan atau

Page 23: MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL.docx

dinegosiasikan dengan Advising Bank dan tidak perlu lagi menunggu pembayaran

atau kiriman uang dari importir. Advising Bank atau Negotiating Bank tidak ragu

untuk melunasi dokumen pengapalan itu karena pembayarannya sudah dijamin oleh

Opening Bank. Sebaliknya, bila tidak ada L/C maka eksportir tidak mungkin

menegosiasikan shipping documents sehingga harus menunggu transfer atau kiriman

uang lebih dahulu dari importir, atau dokumen harus dikirimkan dulu untuk

"Collection".

c. Biaya yang dipungut bank untuk negosiasi dokumen relatif kecil bilaada L/C

d. Terhindar dari risiko pembatasan transfer valuta. Di berbagai negara terdapat

pembatasan transfer valuta asing dan diperlukan izin impor sebelum dilakukan

pembukaan L/C. Bank devisa di negara importir sudah mengetahui ketentuan ini dan

mereka baru bersedia membuka L/C bila semua ketentuan Pemerintah sudah dipenuhi

oleh importir. Oleh karena itu, pada setiap pembukaan L/C Opening Bank sudah

menyediakan valuta asing untuk setiap tagihan yang didasarkan pada L/C tersebut.

Dengan demikian eksportir terhindar dari risiko non-payment yang mungkin terjadi

bila transaksi dilakukan tanpa L/C.

e. Kemungkinan memperoleh uang muka atau kredit tanpa bunga. Bila importir bersedia

membuka L/C dengan syarat "Red Clause", maka eksportir dapat memperoleh uang

muka dari L/C yang tersedia. Ini berarti eksportir mendapat kredit tanpa bunga atau

semacam uang panjar yang biasanya diperlukan untuk memulai produksi barang yang

akan diekspor itu.

Keuntungan L/C bagi importir:

a. Pembukaan L/C dapat diartikan bahwa Opening Bank meminjamkan nama

baik dan reputasinya kepada importir sehingga dapat dipercayai oleh

eksportir. Eksportir yakin bahwa barang yang akan dikirimkan pasti akan

dibayar.

b. L/C merupakan jaminan bagi importir, bahwa dokumen atas barang yang

dipesan akan diterimanya dalam keadaan lengkap dan utuh, karena akan

diteliti oleh bank yang sudah mempunyai keahlian dalam hal itu.

Page 24: MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL.docx

c. Importir dapat mencantumkan syarat-syarat untuk pengamanan yang pasti

akan dipatuhi oleh eksportir agar dapat menarik uang dari L/C yang tersedia.

4. Akseptasi Bank

Akseptasi Bank merupakan dokumen pertukaran atau time drive yang dibuat dan

diterima suatu bank. Merupakan kewajiban bank penerima untuk membayar pemegang dratf

pada saat jatuh tempo.

Tahap pertama pembuatan akseptasi bank, importir memesan barang dari eksportir.

Importer lalu meminta bank setempat untuk mengeluarkan L/C atas namanya. Eksportir akan

menyerahkan time draft beserta dokumen pengiriman pada bank importer. Jika eksportir

tidak mau menunggu pembayaran hingga waktu yang telah disepakati, maka eksportir dapat

meminta agar akseptasi bank dijual di pasar uang. Dengan hal tersebut, eksportir akan

memperoleh dana yang lebih kecil dari penjualan banker’s acceptance dibandingkan dengan

dana yang diterima jika menunggu pembayaranya. Diskon tersebut mencerminkan nilai

waktu dari uang.

Jika eksportir menahan akseptasi bank hingga jatuh tempo, maka eksportir yang

menyediakam pembiayaan bagi importer seperti pembiayaan piutang. Perbedaan utama

antara pembiayaan melalui akseptasi bank dengan pembiayaan piutang adalah bahwa

akseptasi bank memberikan jaminan pembayaran untuk eksportir oleh suatu bank. Namun

jika eksportir menjual akseptasi bank di pasar sekunder, maka eksportir tidak lagi membiayai

importer, melainkan pemegang akseptasi bank yang memberikan pembiayaan.

Akseptasi bank memberikan manfaat bagi eksportir, importer dan bank penerbit.

Eksportir tidak perlu memikirkan risiko kredit importir karena dapat menembus pasar asing

baru tanpa memertimbangkan risiko kredit calon konsumen.

Manfaat akseptasi bagi importer adalah adanya akses yang lebih besar untuk membeli

perlemgkapan dan produk lain dari pasar asing. Tanpa akseptasi bank, eksportir mungkin

tidak bersedia menanggung risiko kredit importer. Bank penerbit akseptasi bank memperoleh

manfaat dari komisi penerbit akseptasi bank. Komisi yang dibebankan bank ke konsumen ini

mencerminkan persepsi kelayakan kredit konsumen. Investor biasanya bersedia membeli

akseptasi bank sebagai investasi karena hasil, keamanan dan likuiditasnya.saat bank

menerbitkan akseptasidan menjualnya, bank tersebut sebenarnya menggunakan uang investor

Page 25: MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL.docx

untuk membiayai konsumen bank. Akibatnya, bank mencipkan aktiva pada harga tertentu,

menjualnya dengan harga berbeda dan memperoleh komisi(selisih) sebagai bayaranya.

Pembiayaan akseptasi bank juga dapat diatur melalui pembiayaan kembali L/C sigh.

Penerima manfaat L/C (eksportir) dapat menerima pembayaran saat L/C diterima. Bank

mengatur untuk membiayai L/C sigh melalui perjanjian pembiayaan acceptance yang

terpisah. Importir(peminjam) hanya membuat draft untuk bank, dimana bank akan menerima

dan mendiskon draft tersebut. Pembiayaan aksptasi bank juga dpat dilakukan melalui

perjanjian akseptasi terpisah tanpa menggunakan L/C. serupa dengan perjanjian pinjaman

biasa, perjanjian tersebut menyatakan jangka waktu dan kondisi dimana bank akan

membiayai peminjam melalui akseptasi bank, bukan wesel bayar(promissory notes).

5. Pendanaan Modal Kerja

Akseptasi bank memungkinkan eksportir menerima dana lebih cepat, serta

memungkinkan importir menunda pembayaran hingga suatu waktu tertentu di masa

depan. Bagi importir, pembelian dari luar negeri biasanya merupakan pembelian

persediaan. Pinjaman tersebut membiayai siklus modal kerja yang dimulai dengan

membeli persediaan berlanjut dengan penjualan barang, timbulnya piutang, dan konversi

piutang menjadi kas. Bagi eksportir, pinjaman jangka pendek dapat membiayai

pembuatan barang yang ditujukan untuk ekpor(pembiayaan sebelum ekspor) atau jangka

waktu dari saat penjualan hingga pembayaran dari pembeli diterima.

6. Pendanaan Barang Modal Jangka Menengah

Karena barang modal biasanya cukuo mahal, importir mungkin tidak dapat

melunasi barang tersebut dalam periode jagka pendek. Untuk itu dibutuhkan pembiayaan

untuk periode yang lebih lama. Eksportir mungkin dapat memberikan pembiayaan bagi

importir tetapi mereka tidak bersedia, karena pembiayaan tersebut dapat berlangsung

selama beberapa tahun. Dapat digunakaan bentuk pembiayaan perdagangan yang

dinamakan forfaiting. Forfaiting merupakan pembelian obligasi keuangan, seperti

dokumen pertukaran atau wesel bayar, tanpa recourse dari pemegang awal, biasanya

eksportir.

Page 26: MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL.docx

Karena bank forfaiting menanggung risiko tertagih, maka bank harus menilai

kelayakan kredit importir seperti jika banknmemberikan pinjaman menengah. Transaksi

forfait biasanya di jamin oleh jaminan bank atau L/C yang di terbitkan bank importer

sesuai periode pembayaran transaksi. Karena informasi keuangan mengenai importer sulit

di peroleh, bank forfeiting sangat mengandalkan jaminan dari bank penjamin jika

pembeli gagal membayar sesuai dengan kesepakatan. Transaksi forfeiting biasanya

bernilai diatas $ 500.000 dan dapat dinyatakan dalam berbagai bentuk mata uang.

Perusahaan forfeiting dapat memutuskan untuk menjual wesel bayar importer pada

institusi keuangan lain yang bersedia membeli namun, perusahaan forfeiting tetap

bertanggung jawab atas pembayaran wesel bayar jika importer tidak dapat membayar.

7. Perdagangan Tandingan

Biasa di sebut countertrade mengacu pad seluruh bentuk transaksi perdagangan asing

di mana penjualan barang pada suatu Negara di kaitkan dengan pembelian atau pertukaran

barang dari Negara yang sama. Beberapa bentuk perdagangan tandingan, sepertti barter dan

bentuk umum dari perdagangan tandingan adalah kompensasi dan pembelian tandingan

(counterpurchase). Namun akhir-akhir ini perdagangan tandingan menjadi terkenal dan

penting yang disebabkan oleh ketidakseimbangan bersar neraca pembayaran, kelangkaan

mata uang asing dan masalah hutang di Negara berkembang serta permintaan dunia yang

stagnan. Akibatnya MNC mengambil peluang perdagangan tandingan terutama di asia,

amerika latin dan eropa utara.

Pada kompensasi atau penciptaan rekening sementara atau rekening kliring,

pengiriman barang kesatu pihak di kompensasi dengan pembelian kembali sejumlah produk

pembeli oleh penjual. Perjanjian membeli kembali dapat dilakukan senilai sebagian dari

penjualan awal kompensasi parsial atau lebih dari 100 persen nilai penjualan awal

kompensasi penuh. Contohnya penjualan fosfat dari Maroko ke Prancis untuk di tukar

dengan persentasi pupuk tertentu. Perjanjian ini sering melibatkan pembangunan proyek

besar, seperti pembangkit listrik untuk di tukar dengan penjualan hasil proyek selama periode

tertentu misalnya Brazil menjual pabrik pembangkit listrik tenaga air pada Argentina dan

membeli beberapa persen dari pembangkit tersebut berdasarkan kontrak jangka panjang.

Page 27: MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL.docx

Istilah Pembelian tandingan mengacu pada pertukaran barang antara dua pihak

berdasarkan dua kontrak terpisah yang dinyatakan dalam satuan mata uang. Meskipun

perdagangan timbal balik secara ekonomi tidak efisien, transaksi ini telah menjadi makin

penting. Partisipan utamanya adalah pemerintah dan MNC, biasanya transaksi ini bernilai

besar dan cukup rumit. Terdapat berbagai bentuk perdagangan imbal balikdan istilah yang di

gunakan oleh berbagai partisipan pasar masih terus berkembang seiring dengan

perkembangan pasar perdagangan imbal balik.

C. Badan yang Memungkinkan Terselenggaranya Perdagangan Internasional

Karena risiko yang melekat pada perdagangan internasional, institusi pemerintah dan

sector swasta menawarkan berbagai bentuk kredit ekspor, pembiayaan ekspor dan program

penjaminan untuk mengurangi risiko dan menstimulasi perdagangan internasional.

Tiga badan utama yang menyediakan jasa tersebut di Amerika adalah :

a. Export-Import Bank ( Ex-Imbank) ASb. Private Export Funding Corporation (PEFCO )c. Overseas Private Investment Corporation ( OPIC )

Masing-masing badan akan dijelaskan secara terpisah

1. Export-Import Bank of the United States

Export-Import Bank didirikan pada tahun 1934 dengan tujuan awal untuk

memfasilitasi perdagangan soviet-Amerika. Misalnya sekarang adalah untuk membiayai dan

memfasilitasi ekspor barang dan jasa Amerika dan mempertahankan daya saing perusahaan

Amerika di pasar luar negri.

Program Ex-Imbank umumnya didesain untuk mendukung sector swasta untuk

membiayai perdagangan ekspor dengan mengambil alih beberapa kredit risiko terkait dan

memberikan pembiayaan langsung pada importir asing ketika pemberi pinjaman swasta tidak

bersedia. Untuk memenuhi tujuan ini, Bank ExIm menawarkan program yang dikelompokan

menjadi :

1) Penjaminan

2) Pinjaman

3) Asuransi Bank , dan

4) Asuransi Kredit ekspor

Page 28: MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL.docx

Masing-masing tujuan akan dijelaskan secara terpisah:

1) Program Penjaminan

Dua program penjaminan yang paling banyak digunakan adalah Program

Penjaminan Modal Kerja (Working Capital Guarantee Program) dan Program

Penjaminan Jangka Menengah (Medium-Term Guarantee Program). Program

penjaminan modal kerja mendorong bank komersial untuk memberikan pembiayaan ekspor

jangka pendek untuk eksportir yang layak dengan memberikan jaminan komprehensif atas

90 himgga 100 persen dari pokok dan bunga pinjaman. Pinjaman sepenuhnya dijamin oleh

piutang ekspor dan persediaan ekspor dan mengharuskan pembayaran biaya penjaminan ke

Ex-Imbank. Piutang ekspor biasanya disertai asuransi dan kredit atau L/C.

Program penjaminan mendorong peminjam komersial untuk membiayai penjualan

barang modal dan jasa AS untuk pembeli asing yang telah disetujui, Ex-Imbang menjamin

100 persen dari pokok dan bungan pinjaman. Jumlah pembiayaan tidak dapat melebihi 85

persen dari harga kontrak. Biaya penjaminan yang dibayar ke Ex-Imbank ditentukan oleh

syarat pembayaran dan risiko pembeli. Ex-Imbank saat ini menawarkan program sewa guna

usaha untuk membiayai barang modal dna jasa pelayanan terkait.

2)      Program Pinjaman

Dua dari program pinjaman yang paling trekenal adalah Program Pinjaman

Langsung (Direct Loan Program) dan Program Pinjaman Pembiayaan Proyek (Project

Finance Loan Program). Melalui program pinjaman langsung, Ex-Imbank menawarkan

pinjaman dengan suku bunga tetap langsung pada pembeli asing untuk membeli barang

modal dan jasa AS untuk jangka menengah atau jangka panjang. Periode pelunasan

tergantung dari jumlah pinjaman tapi umumnya berkisar antara satu hingga lima tahun untuk

transaksi jangka menengah dan tujuh hingga sepuluh tahun untuk transaksi jangka panjang.

Program Pinjaman Pembiayaan Proyek memungkinkan bank, atau Ex-Imbank, atau

gabungan keduanya untuk memberikan pembiayaan jangka panjang atas barang modal dan

pelayanan terkait untuk proyek besar. Program ini umumnya mewajibkan pembayaran kas

sebesar 15 persen dari pembeli asing dan memungkinkan penjaminan hingga senilai 85

persen dari kontrak. Komisi dan suku bunga berbeda tergantung dari risiko proyek.

Page 29: MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL.docx

3)      Program Asuransi Bank

Ex-Imbank menawarkan beberapa kebijakan asuransi untuk bank. Yang palng sering

digunakan adalah Kebijakan L/C Bank (Bank Letter of  Credit Policy). Kebijakan ini

memungkinkan bank untuk mengonfirmasi L/C yang diterbitkan bank asing untuk

pembelian ekspor AS. Tanpa asuransi ini, beberapa bank tidak bersedia mengambil alih

risiko komersial dan politik terkait saat mengonfimasi L/C. bank diberikan asuransi hingga

100 persen atas bank pemerintah dan 95 persen atas bank lain. Premi asuransi  ditentukkan

berdasarkan jenis pembeli, periode pelunasan dan Negara.

Kebijakan Kredit Pembeli Institusi Keuangan (Financial Institution Buyer

Credit Policy) diterbitkan atas nama bank. Kebijakan ini memberikan asuransi atas

pinjaman bank pada pembeli asing dalam jangka pendek. Tersedia berbagai kebijakan

asuransi jangka pendek dan menengah untuk eksportir, bajk, dan pemohon lainnya. Jika

pembeli asing gagal membayar eksportir karena alasan komersial seperti masalah arus kas

atau tidak sanggup membayar, Ex-Imbak akan membayar eksportir sebesar 90 hingga 100

persen dari jumlah yang di asuransikan, tergantung dari jenis kebijakan dan pembelinya.

Jika kerugian disebabkan oleh factor politik,seperti pengendalian kurs atau perang,

Ex-Imbank akan membayar eksportir sebesar 100 persen dari jumlah yang diasuransi.

Eksportir dapat menggunakan kebijakan asuransi sebagai sarana pemasaran karena asuransi

memungkinkan ekportir untuk menawarkan persyaratan yang lebih menarik sekaligus

melindungi terhadap risiko gagal bayar.

4)      Asuransi Kredit Ekspor

Kebijakan Usaha Kecil (Small Business Policy) menyediakan perlindungan untuk

eskportir baru dan usaha kecil. Kebijakan ini menjamin penjualan kredit jangka pendek

(dibawah 180 hari ) pada pembeli asing yang yang telah di setujui. Selain memberikan

perlindungan senilai 95 persen terhadap risiko gagal bayar komersial dan 100 persen

terhadap risiko politikm kebijakan ini menawarkan premi yang lebih rendah dan tidak ada

pengurangan untuk risiko kerugian komersial tahunan. Eksportir dapat menentukan

kebijakan tersebut kepada bank sebagai jaminan.

Page 30: MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL.docx

Kebijakan Payung (Umbrella Policy ) melakukan cara yang berbeda. Kebijakan itu

sendiri diberikan pada “ administrator” seperti bank, perusahaan perdagangan,pialang

asuransi, atau agen pemerintah. Perlindungan asuransi jangka pendek serupa dengan yang

disediakan berdasarkan kebijakan usaha kecil dan tidak memiliki pengurangan risiko

komersial.

Kebijakan Pembeli Lebih dari Satu (Multi-Buyer Policy) utamanya digunakan

oleh eksportir berpengalaman. Kebijakan ini menyediakan untuk penjualan ekspor jangka

pendek untuk pembeli berbeda. Nilai premi ditetapkan berdasarkan profil penjualan

eksportir, histori kredit, jangka waktu pelunasan, Negara dan factor lain. Berdasarkan

pengalaman ekportir dan kelayakan kredit pembeli, ex-Imbank dapat memberikan otoritas

pada eksportir untuk mendanai pembeli tertentu hingga jumlah tertentu.

Kebijakan Pembeli Tunggal (Single-Buyer Policy) memungkinkan eksportir untuk

memilih mengasuransikan transaksi jangka pendek tertentu untuk pembeli yang telah

disetujui. Nilai premi ditetapkan berdasarkan jangka waktu pelunasan dan risiko transaksi.

Juga tersedia kebijakan jangka menengah untuk melindungi penjualan pada pembeli tunggal

untuk periode antara satu hingga lima tahun.

2. Private Export Funding Corporation (PEFCO)

PEFCO, suatu perusahaan swasta, dimiliki oleh konsorsium bank komersial dan

perusahaan industry. Bekerja sama dengan Ex-Imbank, PEFCO menyediakan pembiayaan

jangka panjang dan menengah dengan suku bunga tetap untuk pembeli asing. Ex-Imbank

menjamin seluruh oinjaman eskpor yang melalui PEFCO. Sebagian besar pinjaman PEFCO

digunakan untuk membiayai proyek keuangan besar,seperti pesawat terbang dan peralatan

pembangkit listrik dan karenanya memliki jangka waktu panjang ( 5 hinhha 25 tahun ).  

PEFCO juga bertindak sebagai pembeli pasar sekunder atas pinjaman ekspor dari bank AS.

PEFCO memperoleh dana dari pasar modal dengan menjual obliasi jangka panjang. Obligasi

ini dapat di perdagangkan karena dijamin oleh pinjaman bergaransi dari Ex-Imbank.

3. Overseas Private Investment Corporation (OPIC)

PIC,yang berdiri tahun 1971, merupakan badan Negara federak yang berdiri sendiri

dan bertanggung jawab untuk mengasuransikan investasi langusng AS di Negara asing

terhadap risiko mata uang yang tidak dapat ditukar, pengambilalihan dan risiko politik lain.

Page 31: MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL.docx

Melalui pinjaman langsung atau program penjaminan, OPIC akan memberikan pembiayaan

jangka menengah dan jangka panjang pada investor AS yang melakukan kerja sama di luar

negri. Selain asuransi umum dan program pembiayaan, OPIC juga menawarkan perlindungan

khusus untuk eksportir yang mengikuti lelang atas kontrak asing. Kontraktor Amerika dapat

melakukan asuransi terhadap pelanggaran kontrak dan bahkan dari L/C standby yang tidak

sah.

DAFTAR PUSTAKA

Madura, jeff , 2003, International Financial Management, Edisi Ketujuh, Thomson

South-Wester.

Salemba Empat, n .Shapiro, Alan C. 2003, Multinational Financial Management, Edisi

Kedelapan, John Wiley & S.