makalah persaingan monopolistis - 09052013

34
MAKALAH PENGANTAR EKONOMI MIKRO “PERSAINGAN MONOPOLISTIS” NAMA KELOMPOK : 1. FINA SARAH FAUZIAH (103113918401) 2. IIN KHOIRUL H (123313928641) 3. INARTI FICILIA (123313928638) 4. NADIA MAHARANI RUDI (123313918636) 5. NUR IDA ARIANI (123313928639) 6. SEPTILIA NURI H (123313928715) 7. YUNITA NENCYLIA (123313928700) 8. YUSNIA MIRNA DEWI A. (123313918635)

Upload: iin-nak-la

Post on 04-Jan-2016

414 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH PERSAINGAN MONOPOLISTIS - 09052013

MAKALAHPENGANTAR EKONOMI MIKRO

“PERSAINGAN MONOPOLISTIS”

NAMA KELOMPOK :

1. FINA SARAH FAUZIAH (103113918401)

2. IIN KHOIRUL H (123313928641)

3. INARTI FICILIA (123313928638)

4. NADIA MAHARANI RUDI (123313918636)

5. NUR IDA ARIANI (123313928639)

6. SEPTILIA NURI H (123313928715)

7. YUNITA NENCYLIA (123313928700)

8. YUSNIA MIRNA DEWI A. (123313918635)

UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

Page 2: MAKALAH PERSAINGAN MONOPOLISTIS - 09052013

2013

2

Page 3: MAKALAH PERSAINGAN MONOPOLISTIS - 09052013

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkah dan limpahan rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan tugas makalah

ekonomi mikro dengan tepat waktu.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "Persaingan

Monopolistis" yang berisi tentang pengertian, ciri-ciri, karakteristik, kelebihan dan

kekurangan dari Pasar Persaingan Monopolistis. Melalui kata pengantar ini penulis

meminta maaf bila mana terdapat kekurangan dalam isi makalah maupun adanya

kesalahan dalam penulisan.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dengan ini

kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut serta membantu dalam

penyusunan makalah ini.

Malang, 11 Mei 2013

Penulis

i

Page 4: MAKALAH PERSAINGAN MONOPOLISTIS - 09052013

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN...............................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................2

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN MAKALAH..........................................................2

BAB II : PEMBAHASAN.................................................................................................3

2.1 PENGERTIAN PASAR MONOPOLISTIS......................................................3

2.2 CIRI-CIRI PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIS...................................3

2.3 KESEIMBANGAN DALAM PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIS.....5

2.4 PENILAIAN ATAS PERSAINGAN MONOPOLISTIS................................10

2.5 PERSAINGAN BUKAN-HARGA.................................................................14

2.6 KEBAIKAN DAN KEBURUKAN PENGIKLANAN...................................15

2.7 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PASAR MONOPOLISTIS.................17

BAB III : PENUTUP.......................................................................................................19

3.1 KESIMPULAN...............................................................................................19

3.2 SARAN............................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................iii

ii

Page 5: MAKALAH PERSAINGAN MONOPOLISTIS - 09052013

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Usaha seseorang untuk selalu memenuhi kebutuhan hidupnya selalu dilakukan

sejak zaman dahulu kala. Sebelum adanya jual beli seseorang memenuhi kebutuhan

hidupnya dengan bertukar barang dengan orang lain yang memiliki barang yang ia

butuhkan (barter).  Namun, barter bukanlah hal yang efisien bagi seseorang untuk dapat

memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena terkadang barang yang ditukar tidak seimbang

nilainya dengan barang yang didapat. Seiring berkembangnya zaman akhirnya didapat

satuan pengukur nilai suatu barang yaitu uang. Setelah orang-orang mengenal uang

maka sistem barter tidak lagi berlaku, akan tetapi yang ada adalah sistem jual beli.

Pasar merupakan salah satu tempat krusial yang tidak dapat lepas dari kehidupan

manusia. Manusia dalam memenuhi kebutuhannya pasti membutuhkan pasar, karena

seperti yang kita ketahui,  di pasar lah barang kebutuhan manusia tersedia. Pasar adalah

salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur

dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan

uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang.

Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian. Ini adalah pengaturan yang

memungkinkan pembeli dan penjual untuk item pertukaran. Menurut organisasinya

pasar dapat dibedakan menjadi 2, yaitu pasar persaingan sempurna, dan pasar

persaingan tidak sempurna. Pasar persaingan tidak sempurna dibagi lagi menjadi 3

bagian yaitu pasar monopoli, pasar monopolistis, dan pasar oligopoli. Pada kesempatan

kali ini, kita akan membahas tentang pasar monopolistis. Melihat dari jenis barang yang

termasuk di dalamnya, pasar tipe ini merupakan salah satu pasar yang begitu dekat

dengan kehidupan kita sehari-hari.

Produsen yang berhasil dalam menjalankan suatu usaha tidak akan menutup

kemungkinan usaha tersebut akan diikuti oleh orang lain. Apalagi didukung oleh

sumber daya alam yang melimpah  yang memungkinkan untuk seseorang memproduksi

1

Page 6: MAKALAH PERSAINGAN MONOPOLISTIS - 09052013

barang dengan jumlah yang banyak. Indonesia merupakan Negara yang memiliki

kekayaan alam yang melimpah sehingga dengan mudah setiap produsen mendapat

bahan untuk berproduksi. Ketika banyak produsen memproduksi barang yang sama,

walaupun dengan kemasan, merk dan kualiatas yang berbeda. Maka disinilah terjadi

pasar persaingan monopolistis.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang di atas dapat di buat beberapa rumusan masalah yaitu :

1. Apakah pengertian dari pasar persaingan monopolistis?

2. Bagaimana ciri-ciri pasar persaingan monopolistis?

3. Bagaimana keseimbangan dalam pasar persaingan monopolistis?

4. Bagaimana penilaian atas persaingan monopolistis?

5. Apa yang dimaksud dengan persaingan bukan-harga ?

6. Apa saja kebaikan dan keburukan pasar persaingan monopolistis?

7. Apa saja kebaikan dan keburukan pengiklanan?

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN MAKALAH

Tujuan pembuatan makalah ini adalah:

1. Memberikan penjelasan mengenai pengertian pasar persaingan monopolistis.

2. Menjelasakan tentang ciri-ciri dari pasar persaingan monopolistis.

3. Menjelaskan tentang keseimbangan dalam pasar persaingan monopolistis.

4. Menjelaskan tentang penilaian atas persaingan monopolistis.

5. Memberikan penjelasan tentang persaingan bukan-harga.

6. Menjelaskan tentang kebaikan dan keburukan pasar persaingan monopolistis.

7. Menjelaskan tentang kebaikan dan keburukan dari pengiklanan.

2

Page 7: MAKALAH PERSAINGAN MONOPOLISTIS - 09052013

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PASAR MONOPOLISTIS

Pasar persaingan monopolistis pada dasarnya adalah pasar yang berada di antara

dua jenis pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan monopoli. Oleh sebab itu

sifat-sifatnya mengandung unsur-unsur sifat pasar monopoli dan unsur-unsur sifat pasar

persaingan sempurna. Pasar persaingan monopolistis dapat didefinisikan sebagai suatu

pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda

corak (differentiated products).

2.2 CIRI-CIRI PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIS

Ciri-ciri pasar persaingan monopolistis adalah sebagai berikut :

1. Terdapat Banyak Penjual

Terdapat cukup banyak penjual dalam pasar persaingan monopolistis, namun

demikian tidaklah sebanyak seperti dalam pasar persaingan sempurna. Apabila di

dalam pasar sudah terdapat beberapa puluh perusahaan, maka pasar persaingan

monopolistis sudah mungkin terwujud. Dimana perusahaan dalam pasaran

monopolistis mempunyai ukuran yang relatif sama besarnya.

2. Barangnya Bersifat Berbeda Corak (Diferensiasi Produk)

Ciri ini merupakan sifat yang terpenting dalam membedakan antara pasar

persaingan monopolistis dan persaingan sempurna. Produksi dalam pasar persaingan

monopolistis berbeda coraknya dan secara fisik mudah dibedakan diatara produksi

suatu perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya. Di samping perbedaan dalam

bentuk fisik barang tersebut terdapat pula perbedaan-perbedaan dalam

pengemasannya, perbedaan dalam bentuk “jasa perusahaan setelah penjualan” dan

perbedaan dalam cara membayar barang yang dibeli. Sebagai akibat dari perbedaan-

perbedaan ini, barang yang diproduksikan oleh perusahaan-perusahaan dalam pasar

persaingan monopolistis bukanlah barang yang bersifat pengganti sempurna kepada

barang yang diproduksikan perusahaan lain. Mereka hanya merupakan pengganti yang

dekat atau close substitute. Perbedaan dalam sifat barang yang dihasilkan inilah yang

3

Page 8: MAKALAH PERSAINGAN MONOPOLISTIS - 09052013

menjadi sumber dari adanya kekuasaan monopoli, walaupun kecil, yang dimiliki oleh

perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis.

3. Perusahaan Mempunyai Sedikit Kekuasaan Mempengaruhi Harga

Berbeda dengan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna, yang tidak

mempunyai kekuasaan dalam mempengaruhi harga, perusahaan dalam pasar

persaingan monopolistis dapat mempengaruhi harga. Namun demikian, pengaruhnya

ini relatif kecil kalau dibandingkan dengan perusahaan oligopoli dan monopoli.

Kekuasaan mempengaruhi harga oleh perusahaan monopolistis bersumber dari sifat

barang yang dihasilkannya, yaitu yang bersifat berbeda corak atau differentiated

produk. Perbedaan ini menyebabkan para pembeli bersifat memilih, yaitu lebih

menyukai barang dari sesuatu perusahaan tertentu dan kurang menyukai barang yang

dihasilkan perusahaan lainnya. Maka apabila sesuatu perusahaan menaikkan harga

barangnya, ia masih dapat menarik pembeli walaupun jumlah pembelinya tidak

sebanyak seperti sebelum kenaikan harga. Sebaliknya, apabila perusahaan

menurunkan harga, tidaklah mudah untuk menjual semua barang yang diproduksinya.

Banyak di antara konsumen di pasar masih tetap membeli barang yang dihasilkan

oleh perusahaan-perusahaan lain, walaupun harganya sudah menjadi relatif lebih

mahal.

4. Penjual Dapat Keluar Masuk Pasar Relatif Mudah

Perusahaan yang akan masuk dan menjalankan usaha di dalam pasar persaingan

monopolistis tidak akan banyak mengalami kesukaran. Hal ini dikarenakan, modal

yang diperlukan relatif besar kalau dibandingkan dengan mendirikan perusahaan

dalam pasar persaingan sempurna dan perusahaan itu harus menghasilkan barang yang

berbeda coraknya dengan yang sudah tersedia di pasar, serta mempromosikan barang

tersebut untuk memperoleh langganan. Maka perusahaan baru yang masuk di pasar

persaingan monopolistis harus berusaha memproduksi barang yang lebih menarik dari

yang sudah ada di pasar, dan harus dapat meyakinkan konsumen akan kebaikan mutu

barang tersebut.

5. Promosi Penjualan Harus Aktif

Harga bukanlah penentu utama dari besarnya pasar dari perusahaan-perusahaan

dalam pasar persaingan monopolistis. Suatu perusahaan mungkin menjual barangnya

dengan harga relatif tinggi, tetapi masih dapat menarik banyak pelanggan. Sebaliknya

suatu perusahaan lain mungkin harga barangnya rendah, tetapi tidak banyak menarik

pelanggan. Keadaan seperti ini disebabkan oleh sifat barang yang mereka hasilkan,

4

Page 9: MAKALAH PERSAINGAN MONOPOLISTIS - 09052013

yaitu barang yang bersifat berbeda corak, citarasa pembeli, para pengusaha melakukan

persaingan bukan-harga. Persaingan yang demikian itu antara lain adalah dalam

rangka memperbaiki mutu dan desain barang, melakukan kegiatan iklan yang terus

menerus, memberikan syarat penjualan yang menarik dan sebagainya.

2.3 KESEIMBANGAN DALAM PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIS

Ciri-ciri persaingan monopolistis seperti yang telah dijelaskan pada bab

sebelumnya menimbulkan pengaruh yang cukup penting atas corak permintaan yang

dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistis. Kurva permintaan yang

dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistis adalah lebih elastis dari yang

dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistis adalah lebih elastis dari yang

dihadapi monopoli, tetapi elastisitansya tidak sampai mencapai elastis sempurna (yaitu

kurva permintaan sejajar dengan sumbu datar) yang mana merupakan kurva permintaan

yang dihadapi suatu perusahaan dalam persaingan sempurna. Maka pada hakikatnya

kurva permintaan atas barang produksi perusahaan dalam persaingan monopolistis

adalah bersifat menurun secara sedikit demi sedikit (lebih mendatar dan bukan turun

dengan curam). Kurva permintaan yang bersifat seperti ini berarti : (i) apabila

perusahaan menaikkan harga maka jumlah barang yang dijualnya menjadi sangat

berkurang, dan sebaliknya (ii) apabila perusahaan menurunkan harga maka jumlah

barang yang dijualnya menjadi sangat bertambah.

Oleh karena kurva permintaan dalam persaingan monopolistis tidak bersifat elastis

sempurna, kurva hasil penjualan marjinal (MR) tidak berimpit dengan kurva

permintaan. Dalam persaingan monopolistis kurva MR adalah sama seperti yang

terdapat dalam monopoli, yaitu kurva tersebut terletak di bawah kurva permintaan.

1. Keseimbangan Pasar Jangka Pendek

Oleh karena kurva permintaan adalah menurun sedikit demi sedikit, dan sebagai

akibatnya kurva MR tidak berimpit dengan kurva permintaan, keseimbangan yang

dicapai suatu perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis adalah sama

dengan di dalam monopoli. Bedanya, di dalam monopoli yang dihadapi adalah

permintaan dari seluruh pasar, sedangkan dalam persaingan monopolistis,

permintaan yang dihadapi perusahaan adalah sebagian dari keseluruhan

permintaan pasar.

5

Page 10: MAKALAH PERSAINGAN MONOPOLISTIS - 09052013

Berikut ini adalah grafik perusahaan monopolistis yang mana perusahaan

memperoleh keuntungan :

Keuntungan maksimum akan diperoleh apabila perusahaan memproduksi pada tingkat

dimana keadaan MC = MR tercapai. Maka keuntungan maksimum tercapai apabila

jumlah produksi adalah Q dan pada tingkat produksi ini tingkat harga adalah P. Segi

empat PABC menunjukkan jumlah keuntungan maksimum yang dinikmati perusahaan

monopolistis itu. Sedangkan untuk grafik yang menunjukkan perusahaan mengalami

kerugian adalah sebagai berikut :

Pada saat perusahaan mengalami kerugian, kerugian dapat diminimumkan apabila

keadaan MC = MR tercapai. Ini berarti perusahaan harus mencapai tingkat produksi

sebanyak Q. Pada tingkat produksi ini harga mencapai P. Besarnya kerugian yang

diderita digambarkan oleh kotak PABC. Walaupun mengalami kerugian perusahaan

akan terus beroperasi selama hasil penjualannya melebihi jumlah biaya berubah (atau

harga melebihi AVC).

Untuk lebih memperjelas tentang pemahaman dalam memaksimumkan

keuntungan pada pasar persaingan monopolistis, maka terdapat contoh soal sebagai

berikut :

Diketahui fungsi permintaan perusahaan “Herlambang” dalam pasar persaingan

monopolistic adalah P = 100 - 2Q. Sedangkan fungsi biayanya adalah TC = 5 + 2Q dan

Gambar 1

Gambar 2

6

Page 11: MAKALAH PERSAINGAN MONOPOLISTIS - 09052013

MR = 100 – 4Q. Dalam hal ini p = tingkat harga, q = tingkat out put dan TC = biaya

total. Tentukan kombinasi harga dan tingkat produksi yag memaksimumkan keuntungan

perusahaan. Hitunglah laba yang diperoleh perusahaan.

Penyelesaian :

          P = 100 - 2Q

          TR = PQ

          MR = 100 - 4Q

          MC = 2

Syarat tercapainya laba maksimum adalah MR = MC

100 - 4Q = 2

                    4Q = 98

                     Q = 24,5

                     P = 100 - (2 x 24,5)

                     P = 51

           π = TR - TC

               = (51x24,5) – (5 + 2x24,5)

               = 1195,5

2. Keseimbangan Pasar Jangka Panjang

Dalam pasar persaingan monopolistis, setiap perusahaan hanya mendapat

keuntungan normal di dalam jangka panjang. Keseimbangan jangka panjang

memerlukan syarat keseimbangan jangka pendek dan keuntungan sama dengan nol

untuk semua perusahaan yang representatif.

Implikasi dari model persaingan monopolistis ini merupakan gabungan dari

implikasi dari persaingan sempurna dan monopoli, antara lain:

a. Harga lebih besar dari marginal Cost (P>MC)

b. Keuntungan sama dengan nol.

7

Page 12: MAKALAH PERSAINGAN MONOPOLISTIS - 09052013

c. AC lebih besar dari titik minimum pada kurva LRAC

Ketiga kondisi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Harga (P) Lebih besar dari Marginal Cost (MC) P>MC

Jadi keseimbangan dalam pasar monopolistis jangka panjang akan terjadi pada saat :

1. MR = MC

2. Kurva AC dan kurva DD berpotongan pada tingkat harga dan kuantitas yang

dapat memaksimalkan keuntungan.

3. Keuntungan sama dengan nol

Pada gambar diatas, keseimbangan jangka panjang tersebut akan terjadi pada kuantitas

QL dan harga PL. pada titik (QL,PL) tersebut syarat tersebut terpenuhi.

b. Keuntungan Sama dengan Nol

Keuntungan akan sama dengan nol dalam keseimbangan jangka panjang, karena ada

kemudahan untuk memasuki pasar, sehingga keuntungan di atas tingkat normal akan

segera hilang. Keadaan ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3

Gambar 4

8

Page 13: MAKALAH PERSAINGAN MONOPOLISTIS - 09052013

Pada gambar diatas, kurva dd akan bersinggungan dengan kurva LRAC dalam

keseimbangan jangka panjang. Jika keuntungan sama dengan nol, maka P harus sama

dengan AC. Jika kurva dd diatas kurva LRAC pada setiap titik, maka paling tidak akan

ada sebuah ukuran pabrik yang menghasilkan keuntungan yang positif. Selama masih

ada perusahaan yang memperoleh keuntungan positif, maka masih terdapat peluang

bagi perusahaan lain memasuki industri. Penyesuaian menuju keseimbangan pada posisi

keuntungan sama dengan nol dapat dijelaskan melalui penyesuaian masuknya beberapa

perusahaan baru ke pasar. Atau melalui persaingan harga antar perusahaan yang

terdapat dalam industri. Untuk menjelaskan pernyataan diatas dapat digambarkan

sebagai berikut:

Gambar diatas menjelaskan bahwa pada awalnya kurva permintaan yang dihadapi oleh

perusahaan dalam pasar monopolistis adalah dd dan biaya dalam jangka panjang adalah

LRAC, sedangkan biaya marginalnya adalah LRMC. Harga yang terbentuk P* dan

output yang dijual sebanyak Q*. Pada posisi ini perusahaan menikmati keuntungan

supernormal. Adanya keuntungan dalam industri ini merangsang perusahaan lain untuk

memasuki pasar, sehingga permintaan tidak lagi pada posisi dd, melainkan bergeser ke

bawah. Proses bergesernya kurva permintaan dan masuknya perusahaan baru ini akan

terus berlangsung sampai kurva permintaan penyinggung LRAC jangka panjang, yaitu

pada kurva permintaan d’d’. Pada kondisi ini, kurva permintaan tidak lagi

kecenderungan untuk turun karena pada Posisi ini keuntungan perusahaan sama dengan

nol, sehingga tidak lagi mendorong perusahaan baru untuk memasuki industri. Harga

yang terbentuk menjadi P** dan output yang dapat dijual menjadi berkurang hanya

pada Q**. Proses menuju keseimbangan sama dengan nol juga bisa terjadi melalui

perang harga antar perusahaan sehingga menggeser kurva permintaan masing masing

perusahaan. Hal ini dapat dijelaskan dengan gambar berikut ini:

Gambar 5

9

Page 14: MAKALAH PERSAINGAN MONOPOLISTIS - 09052013

Kondisi awal perusahaan berada pada ketidakseimbangan. Untuk menigkatkan

penjualannya perusahaan tersebut menurunkan harganya menjadi P1 dengan harapan

kuantitas penjualan dapat ditingkatkan sebesar Q1 namun kondisi ini tidak terjadi

karena perusahaan lain juga melakukan hal yang sama begitu seterusnya sampai tercipta

kondisi dimana semua perusahaan tidak lagi bersedia menurunkan harganya karena

mereka hanya menikmati keuntungan normal (P=AC) dan proses perang harga ini akan

terhenti pada harga P**. Dua analisis diatas telah menjelaskan bahwa perang harga

maupun proses masuknya perusahaan baru ke dalam industri akan terhenti bila

perusahaan yang ada dalam pasar berada pada posisi keuntungan sama dengan nol. Oleh

karena itu, pasar monopolistis keuntungan sama dengan nol merupakan keseimbangan

jangka panjang.

c. Kelebihan Kapasitas (Exces Capacity)

Pasar persaingan monopolistis bisa mengakibatkan kelebihan kapasitas. Ada

kecenderungan dalam jangka panjang untuk mengurangi AC (biaya rata-rata)

perusahaan dalam pasar monopolistic cenderung meningkatkan produksinya dan akan

mengurangi pabrik-pabrik yang dimilikinya. Kondisi ini akan dapat menyebabkan

kelebihan pasokan.

2.4 PENILAIAN ATAS PERSAINGAN MONOPOLISTIS

Di dalam bagian ini analisis yang dibuat hanya meliputi penilaian atas efek dari

pasar bersifat persaingan monopolistis kepada penggunaan sumber-sumber daya,

dorongan untuk mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi, serta corak

distribusi pendapatan. Salah satu kegiatan penting yang dilakukan oleh perusahaan

Gambar 6

10

Page 15: MAKALAH PERSAINGAN MONOPOLISTIS - 09052013

monopolistis adalah melakukan promosi penjualan secara iklan. Kebaikan dan

keburukan dari kegiatan ini akan dinilai dalam bagian berikut.

1. Efisiensi Dalam Menggunakan Sumber Daya

Untuk menilai sampai di mana efisiensi pasar persaingan monopolistis di dalam

mengalokasikan sumber-sumber daya, akan dibuat suatu perbandingan dengan efisiensi

perusahaan dalam pasar persaingan sempurna. Perbandingan tersebut menunjukkan

keseimbangan suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna dan keseimbangan

suatu perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis. Kedua keadaan keseimbangan

tersebut adalah di dalam jangka panjang. Dalam membuat perbandingan tersebut biaya

produksi dalam perusahaan persaingan sempurna dan perusahaan monopolistis 

bersamaan. Dengan demikian  ACS = ACm dan MCS = MCm.

      MC    P   ACs

          

Ps   MR       

                                

O Qs Q    (i) Persaingan Sempurna  

             P

MC  D   ACm

   Pm      

Ps     

      

        D                   MR               

O Qm Qs Q    (ii) Persaingan Monopolistis    

11

Page 16: MAKALAH PERSAINGAN MONOPOLISTIS - 09052013

Keadaan tersebut menunjukkan bahwa:

Biaya produksi per unit adalah pada tingkat yang paling minimum, Biaya per unit

adalah Ps.

Harga yang berlaku di pasar adalah PS.

Jumlah barang yang diproduksikan adalah Qs.

Sedangkan keadaan yang satu lagi menunjukkan bahwa:

Biaya produksi per unit perusahaan monopolistis adalah lebih tinggi dari biaya

produksi per unit yang paling minimum. Biaya per unit adalah Pm.

Hargayang berlaku di pasar adalah Pm.

Jumlah barang yang diproduksikan adalah Qm.

Kesimpulan pokok yang dapat dibuat dari membuat perbandingan tersebut adalah:

walaupun perusahaan persaingan sempurna dan perusahaan monopolistis

sama-sama mendapat keuntungan normal, tetapi dalam perusahaan monopolistis

biaya produksi per unit lebih tinggi, harga barang lebih tinggi, dan jumlah

produksi lebih rendah (sehingga menyebabkan kapasitas memproduksi yang

digunakan adalah di bawah tingkat yang optimal).

Kesimpulan di atas menunjukkan bahwa perusahaan persaingan sempurna adalah lebih

efisien dari perusahaan monopolistis di dalam menggunakan sumber-sumber daya. Baik

ditinjau dari sudut efisiensi produktif (seperti telah diterangkan ia dicapai apabila biaya

produksi per unit adalah yang paling minimum), maupun dari sudut efisiensi alokatif (ia

dicapai apabila harga sama dengan biaya marginal) perusahaan dalam persaingan

sempurna adalah lebih efisien dari perusahaan dalam persaingan monopolistis.

2. Efisiensi Dan Diferensiasi Produksi

Telah diterangkan dalam analisis sebelum ini bahwa barang-barang yang dihasilkan

oleh perusahaan-perusahaan persaingan monopolistis bersifat berbeda corak, yaitu ia

berbeda dari segi mutu barangnya, pembukusannya, dan pelayanan setelah penjualan.

Perbedaan-perbedaan ini menyebabkan para konsumen mempunyai pilihan yang lebih

baik dari pilihan yang dapat dibuat mereka di dalam pasar persaingan sempurna. Pilihan

lebih baik, ini dapatlah dipandang sebagai kompensasi kepada penggunaan

sumber-sumber daya yang kurang efisien seperti yang baru saja diterangkan.

Persoalannya sekarang adalah: manakah yang lebih baik kepada masyarakat?

Barang yang diproduksikan secara efisien sehingga dapat dijual dengan harga murah?

12

Page 17: MAKALAH PERSAINGAN MONOPOLISTIS - 09052013

Ataukah harga yang lebih mahal sedikit tetapi masyarakat dapat menentukan barang

yang akan dikonsuminya dan pilihan jenis barang yang lebih banyak? Ini merupakan

persoalan normatif, yang jawaban sangat tergantung kepada value judgment masyarakat

tersebut. Sekiranya mereka lebih menyukai harga yang murah, maka kekurangan pilihan

tidak dipandang sebagai suatu yang merugikan. Sebaiknya, apabila masyarakat

menginginkan pilihan barang yang lebih banyak, sehingga dapat dibuat pilihan yang

lebih tepat, harga yang lebih tinggi sedikit tidaklah perlu terlalu dirisaukan.

3. Perkembangan Teknologi Dan Inovasi

Sampai di manakah persaingan monopolistis akan mendorong perkembangan

teknologi dan inovasi? Pada umumnya ahli ekonomi berpendapat bahwa pasar

persaingan monopolistis memberikan dorongan yang sangat terbatas untuk melakukan

perkembangan teknologi. Terbatasnya dorongan tersebut disebabkan karena dalam

jangka panjang perusahaan hanya memperoleh keuntungan normal. Keuntungan yang

melebihi normal di dalam jangka pendek dapat mendorong kepada kegiatan

mengembangkan teknologi. Tetapi dorongan tersebut adalah sangat lemah karena

perusahaan-perusahaan menyadari bahwa keuntungan yang diperoleh dari

mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi tidak dapat bertahan dalam jangka

waktu yang lama. Keuntungan melebihi normal yang diperoleh akan mendorong

perusahaan-perusahaan lain untuk masuk ke industri tersebut, dan ini akan terus

berlangsung sehingga keuntungan melebihi normal tidak ada lagi. Maka dalam jangka

panjang keuntungan yang diperoleh dari perkembangan teknologi dan melakukan

inovasi tidak dapat lagi dinikmati.

4. Distribusi  Pendapatan

Persaingan monopolistis mengakibatkan corak distribusi pendapatan yang sama

sifatnya seperti yang biasanya terdapat dalam persaingan sempurna, yaitu distribusi

pendapatan adalah seimbang. Karana tidak terdapat keuntungan yang berlebih-lebihan

dalam jangka panjang, maka pengusaha dan pemilik modal tidak memperoleh

pendapatan yang berlebih-lebihan. Di samping itu dalam pasar terdapat banyak

perusahaan, dan ini berarti keuntungan normal yang diperoleh akan dibagikan kepada

jumlah pemilik modal dan pengusaha yang banyak jumlahnya. Berdasarkan kepada

kecenderungan ini ahli-ahli ekonomi berpendapat bahwa pasar persaingan monopolistis

menimbulkan distribusi pendapatan yang lebih merata.

13

Page 18: MAKALAH PERSAINGAN MONOPOLISTIS - 09052013

2.5 PERSAINGAN BUKAN-HARGA

Persaingan bukan-harga pada hakikatnya mengandung arti usaha –usaha di luar

perubahan harga yang dilakukan oleh perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli

atas barang yang diproduksinya. Maka pada hakikatnya usaha-usaha untuk melakukan

persaingan bukan-harga bertujuan untuk memindahkan kurva permintaan ke kanan.

Perpindahan itu berarti pada setiap tingkat pendapatan dan kesempatan kerja, jumlah

barang yang diminta menjadi bertambah banyak. Persaingan bukan-harga dapat

dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

1. Diferensiasi Produksi

Setiap perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis akan berusaha untuk

memproduksi barang yang mempunyai sifat yang khusus, dan yang dapat dengan jelas

dibedakan dari produksi perusahaan-perusahaan lainnya. Maka di dalam pasar akan

terdapat berbagai barang yang dihasilkan suatu industri yang mempunyai corak, mutu,

desain, mode dan merek yang berbeda-beda.terdapatnya berbagai variasi dari suatu jenis

barang adalah sifat istimewa dari pasar persaingan monopolis, yang tidak terdapat

dalam pasar persaingan sempurna. Terdapat barang yang beraneka ragam coraknya di

pasar persaingan monopolistis menimbulkan keuntungan kepada perusahaan maupun

kepada para konsumen.

Kepada setiap perusahaan, barang yang berbeda-beda sifatnya tersebut akan menjadi

daya tarik khusus atas barang yang diproduksinya. Beberapa konsumen tertentu akan

lebih suka membeli barangnya (walaupun harganya lebih mahal) kalau dibandingkan

dengan barang-barang yang sejenis yang dihasilkan produsen-produsen lain. Dengan

demikian diferensiasi produksi dapat menciptakan suatu bentuk kekuasaan monopoli.

Dengan menghasilkan suatu barang tertentu yang berbeda dari barang lainnya,

perusahaan menciptakan suatu penghambat kepada perusahaan-perusahaan lain untuk

menarik para pelanggannya. Diferensiasi produksi memungkinkan seorang produsen

dalam pasar monopolistis untuk tetap menjual produksinya (tetapi jumlahnya semakin

sedikit) apabila ia menaikkan harga. Tetapi sebaliknya, produsen itu dapat menarik

sebagian dari langganan perusahaan-perusahaan lain, sekiranya ia menurunkan harga

penjualan barangnya.

Kepada para konsumen, barang yang sejenis tetapi berbeda corak tersebut

menimbulkan suatu keuntungan pula, yaitu pilihan mereka untuk membeli sesuatu

barang menjadi lebih beraneka ragam. Ini memungkinkan mereka memilih barang yang

benar-benar sesuai dengan keinginannya. Berdasarkan para ahli-ahli ekonomi, mereka

14

Page 19: MAKALAH PERSAINGAN MONOPOLISTIS - 09052013

banyak yang memandang pilihan yang beraneka ragam itu sebagi suatu kompensasi

terhadap ketidakefisienan persaingan monopolistis di dalam menggunakan sumber-

sumber daya.

2. Iklan Dan Berbagai Bentuk Promosi Penjualan

Di dalam perusahaan-perusahaan modern kegiatan mempersiapkan dan membuat

iklan adalah suatu bagian penting dari usaha untuk memasarkan hasil produksinya.

Pengeluaran yang dilakukan perusahaan-perusahaan untuk pengiklanan meliputi jumlah

yang cukup besar yang adakalanya menimbulkan pertambahan yang nyata pada biaya

produksi. Perusahaan-perusahaan melakukan kegiatan pengiklanan untuk mencapai

salah satu atau gabungan dari tiga tujuan berikut ini :

a. Untuk memberikan informasi mengenai produk.

b. Untuk menekankan kualitas suatu produk secara persuasive

c. Untuk memelihara hubungan baik dengan para konsumen

2.6 KEBAIKAN DAN KEBURUKAN PENGIKLANAN

Di dalam menilai apakah iklan memberikan manfaat kepada masyarakat, terdapat

berbagai pendapat. Beberapa orang berkeyakinan bahwa iklan merupakan suatu

penghamburan karena biaya produksi bertambah tinggi sedangkan konsumen tidak

menerima kenikmatan tambahan dari barang yang dipromosikan melalui kegiatan

pengiklanan. Pengiklanan tidak menambah atau memperbaiki mutu suatu barang. Selain

itu juga ada yang berpendapat bahwa iklan memberikan sumbangan yang positif kepada

masyarakat karena ia dapat menurunkan biaya produksi per unit. Di samping perbedaan

pendapatn mengenai pengaruh iklan atas biaya produksi dan harga, perbedaan pendapat

mengenai kegunaan iklan dikemukakan berdasarkan beberapa argumen lain, yaitu

sebagai berikut :

1. Iklan dan Biaya Produksi

Adakah iklan akan menaikkan atau menurunkan biaya produksi per unit ? Keduanya

mungkin berlaku, dan ia tergantung kepada perubahan permintaan yang terjadi sebagai

akibat kegiatan pengiklanan yang dilancarkan. Apabila permintaan menjadi sangat

bertambah elastis, besar kemungkinan biaya produksi per unit akan menjadi lebih

rendah. Tetapi kemungkinan ini tidak banyak berlaku, dan ini berarti bahwa pada

umumnya iklan akan menimbulkan kenaikan biaya produksi. Perbedaan pendapat

mengenai pengaruh iklan kepada biaya produksi dan harga dapat diterangkan pada

gambar di bawah ini :

15

Page 20: MAKALAH PERSAINGAN MONOPOLISTIS - 09052013

             

P   AC1

       

      AC  P2   A  P1     C

                D3

        D2                   D1    

O Q1 Q1 Q1 Q    Pengaruh Iklan terhadap Biaya Produksi    

Biaya rata-rata jangka panjang dari suatu perusahaan monopolistis sebelum

melakukan kegiatan pengiklanan adalah AC. Permintaan atas barang yang diproduksi

oleh perusahaan itu adalah D1. Maka keseimbangan jangka panjang perusahaan

monopolistis tersebut dicapai pada titik A, dan keseimbangan ini menunjukkan bahwa

harga pasar mencapai P1 dan jumlah barang yang akan diproduksikan perusahaan

monopolistis tersebut adalah Q1.

Apabila perusahaan melakukan pengiklanan biaya produksi akan menjadi lebih

tinggi dan ini dicerminkan oleh kenaikan kurva biaya rata-rata dari AC menjadi AC1.

pada waktu yang sama usaha mempromosikan penjualan melalui iklan tersebut

menyebabkan permintaan atas produksi perusahaan bertambah. Apabila permintaan

tersebut bertambah dari D1 ke D2, keseimbangan menyebabkan jumlah barang yang

dijual bertambah dari Q1 ke Q2, akan tetapi iklan tersebut menaikkan harga dari P1

menjadi P2. Berdasarkan keadaan tersebut, beberapa ahli ekonomi berpendapat bahwa

iklan merupakan suatu penghamburan karena ia menaikkan biaya produksi tanpa

membuat suatu perubahan apapun atas bentuk, berat dan mutu suatu barang.

Namun, beberapa ahli ekonomi lain tidak sependapat dengan kesimpulan di atas,

dan sebaliknya berpendapat bahwa iklan adalah sangat berguna karena ia akan dapat

menurunkan biaya produksi per unit. Promosi penjualan melalui iklan, menurut mereka,

akan menyebabkan permintaan berubah dari D1 menjadi D3. Maka keseimbangan jangka

panjang dari suatu perusahaan monopolistis yang melakukan kegiatan iklan akan

dicapai di titik C. Ini berarti iklan menaikkan jumlah penjualan yang cukup banyak,

yaitu dari Q1 menjadi Q3. Pertambahan penjualan yang banyak menyebakan biaya

16

Page 21: MAKALAH PERSAINGAN MONOPOLISTIS - 09052013

produksi per unit semakin rendah, dan memungkinkan perusahaan menjual barangnya

pada harga yang lebih rendah dari harga pada waktu belum ada iklan (P1), yaitu harga

penjualan yang sekarang adalah P3.

2. Pandangan lain yang mendukung pengiklanan

Bebarapa keuntungan dari menggunakan pengiklanan adalah sebagai berikut :

a. Pengiklanan membantu konsumen untuk membuat keputusan yang lebih baik di

dalam menentukan jenis-jenis barang yang akan dibelinya.

b. Iklan akan menggalakkan kegiatan memperbaiki mutu suatu barang.

c. Iklan membantu membiayai perusahaan komunikasi masa seperti radio, televisi,

surat kabar dan majalah.

d. Iklan menaikkan kesempatan kerja.

3. Pandangan lain yang mengkritik pengiklanan

Beberapa kekurangan dari pengiklanan adalah sebagai berikut :

a. Promosi secara iklan adalah suatu penghamburan.

b. Iklan tidak selalu memberi informasi yang benar.

c. Iklan bukanlah suatu cara yang efektif untuk menambah jumlah pekerjaan dalam

perekonomian.

d. Iklan dapat menjadi penghambat kepada perusahaan-perusahaan baru untuk

masuk ke dalam industri.

2.7 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PASAR MONOPOLISTIS

Keuntungan dari Pasar Monopolistis adalah sebagai berikut :

1. Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk

dapat memilih produk yang terbaik baginya.

2. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu

melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya.

3. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan

produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk

yang dipilihnya.

4. Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan

sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.

17

Page 22: MAKALAH PERSAINGAN MONOPOLISTIS - 09052013

5. Adanya distribusi pendapatan dalam masyarakat yang lebih merata. Oleh karena

perusahaan terdiri dari perusahaan-perusahaan kecil yang memperoleh untung

normal, pemilik modal tak memiliki kekayaan yang berlebihan dan kesempatan

kerja yang diciptakan lebih besar.

Sedangkan Kerugian dari Pasar Monopolistis adalah sebagai berikut :

1. Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga,

kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan

pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.

2. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik,

karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.

3. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan

meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus

dibayar oleh konsumen.

18

Page 23: MAKALAH PERSAINGAN MONOPOLISTIS - 09052013

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pasar persaingan monopolistis adalah suatu pasar di mana terdapat banyak

produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak (differentiated products).

Dimana memiliki ciri-ciri yaitu terdapat banyak penjual, barangnya bersifat berbeda

corak, dapat mempengaruhi harga, keluar masuk relatif mudah, dan banyak melakukan

persaingan bukan-harga.

Dalam jangka pendek suatu perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis

dapat memperoleh untung lebih normal, untung normal maupun mengalami kerugian.

Dan dalam jangka panjang, keuntungnan akan menimbulkan masuknya perusahaan baru

dan kerugian akan mendorong perusahaan keluar dari pasar persaingan monopolistis.

Oleh sebab itu, dalam jangka panjang semua perusahaan dalam persaingan

monopolistis hanya memperoleh untung normal.

Persaingan monopolistis memiliki kelebihan, yaitu diantaranya adalah

menghasilkan barang yang berbeda corak dan distribusi pendapatan dalam masyarakat

lebih merata. Sedangkan kelemahannya adalah memiliki tingkat persaingan yang tinggi

dan dibutuhkan modal yang besar untuk dapat masuk dalam pasar persaingan

monopolistis.

3.2 SARAN

Berdasarkan uraian makalah, penulis memberikan saran kepada produsen yang

akan masuk ke dalam lingkungan pasar persaingan monopolistis agar dapat lebih kreatif

dan berinovasi lebih tinggi di pasar persaingan monopolistis. Supaya nantinya mampu

mengatasi segala permasalahan yang ada pada pasar persaingan monopolistis. Prinsip

kelebihan dan kelemahan dari pasar persaingan monopolistis dapat digunakan sebagai

dasar dalam mempelajari konsep pasar persaingan monopolistis.

19

Page 24: MAKALAH PERSAINGAN MONOPOLISTIS - 09052013

DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, Sadono.2012. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo

Persada.

http://www.smanepus.sch.id/kumpulan%20materi/KUMPULAN%20MATERI/Ekonomi/kls%20x/mp_312/konsep.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar#Pasar_Menurut_Organisasinya

http://ikamaiyastri.blogspot.com/2010/12/pasar-persaingan-monopolistik.html

iii