makalah penyehatan makanan kelompok xii

13
MATA KULIAH KESLING DAN TTU PENYEHATAN MAKANAN Disusun oleh Kelompok XII Siti Noorma Sri Rahayu Muhamad Ratodi

Upload: rendyrinanda

Post on 08-Feb-2016

27 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Naneeun ayu

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Penyehatan Makanan Kelompok XII

MATA KULIAH KESLING DAN TTU

PENYEHATAN MAKANAN

Disusun oleh

Kelompok XIISiti NoormaSri Rahayu

Muhamad Ratodi

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATUNIVERSITAS ISLAM KALIMANTANMUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARY

2013BAB I

Page 2: Makalah Penyehatan Makanan Kelompok XII

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar belakang

Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Makan

adalah sumber energi bagi manusia. Secara umum makanan sehat merupakan makanan yang

higienis dan bergizi yang mengandung zat hidrat arang, protein, vitamin dan mineral.agar

makanan dapat berfungsi sebagaimana mestinya, kualitas makanan harus diperhatikan.

Kualitas tersebut mencakup ketersediaan zat-zat gizi yang dibutuhkan pada makanan.

Namun, dengan banyaknya persaingan dalam bidang produksi makanan banyak perusahaan

makanan yang menggunakan bahan-bahan tambahan makanan untuk meningkatkan cita rasa

makanan untuk memperoleh keuntungan tanpa memperhatikan dampak negatif bagi

konsumen.

Zat tambahan pada makanan semakin mendapat perhatian dalam kehidupan

masyrakat. Zat tambahan pada makanan itu bermacam-macam mulai dari zat pewarna,

pemanis, penyedap, pengawet dan pengemulsi. Zat tambahan makanan biasanya digunakan

secra sengaja, zat tambahan tadi dapat emnyebabkan makanan lebih seda, tampak lebih

menarik, bau dan rasa lebih sedap, dan makanan lebih tahan lama (awet), tetapi karena

makanan tersebut dapat berbahaya bagi manusia maka disebut zat pencemar.

Salah satu bahan tambahan makanan yang sering digunakan adalah bahan penyedap

makanan. Penyedap  rasa  adalah  bahan  tambahan makanan  yang  dapat memberikan, 

menambah  atau  mempertegas  rasa  dan  aroma.   Penyedap rasa makanan bisa bisa terbuat

dari bahan-bahan penyedap alami maupun bahan  penyedap buatan atau sintetis.

Pemberian bahan penyedap rasa pada makan harus memperhatikan jenis dan jumlah

bahan penyedap yang dimasukkan dalam makanan agar makanan yang dihasilkan tidak

Page 3: Makalah Penyehatan Makanan Kelompok XII

menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia. Zat tambahan pada makanan ada yang

diperbolehkan dan ada yang tidak diperbolehkan. Perhatian terhadap bahan penyedap

makanan yang digunakan  pada makanan harus ditingkatkan agar masyarakat dapat memilih

makanan yang sehat dan tidak membahayakan kesehatan masyarakat yang pada akhirnya

akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat menjadi lebih baik.

B.     Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah:

1.      Mengetahui fungsi bahan penyedap rasa makanan pada makanan

2.      Mengetahui macam-macam bahan penyedap rasa makanan

3.      Mengetahui dampak penggunaan bahan penyedap rasa makanan terhadap kesehatan

Page 4: Makalah Penyehatan Makanan Kelompok XII

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Berdasarkan definisi dari WHO, makan adalah semua substansi yang dibutuhkan oleh

tubuh tidak termasuk air, obat-obatan dan substansi-substansi lain yang digunakan untuk

pengobatan (Chandra, 2006). Ada 4 fungsi pokok makanan bagi kehidupan manusia yakni:

1.      Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan atau perkembangan serta mengganti jaringan

tubuh yang rusak.

2.      Memeproleh energi guna melakukan aktifitas sehari-hari.

3.      Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air, mineral dan cairan tubuh

yang lain.

4.      Berperan didalam mekanisme pertahanan tibuh terhadap berbagai penyakit.

Agar makanan berfungsi sebagai mana mestinya, kualitas makanan harus

diperhatikan. Kualitas tersebut mencakup ketersediaan zat-zat gizi yang dibutuhkan dalam

makanan dan pencegahan terjadinya kontaminasi makanan dengan zat-zat yang dapat

mengakibatkan gangguan kesehatan ( Mulia, 2005).

Menurut Femelia (2009), bahan tambahan makanan adalah bahan yang biasanya tidak

digunakan sebagai bahan makanan dan biasanya bukan merupakan komponen khas makanan.

Anonim (2010) menambahkan, zat tambahan pada makanan itu bermacam-macam mulai dari

zat pewarna, pemanis, penyedap, pengawet dan pengemulsi. Zat tambahan makanan ini

digunakan agar makanan enak dirasakan, lebih enak dipandang dan lebih awet bila disimpan.

Salah satu bahan tambahan makanan yang biasa digunakan adalah bahan penyedap rasa.

Penyedap  rasa  adalah  bahan  tambahan makanan  yang  dapat  memberikan,  menambah 

atau  mempertegas  rasa  dan  aroma (Rahamawati, 2006).

Page 5: Makalah Penyehatan Makanan Kelompok XII

BAB III

PEMBAHASAN

Bahan tambahan makanan adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai

bahan makanan dan biasanya bukan merupakan komponen khas makanan, mempunyai atau

tidak mempunyai nilai gizi yang dengan sengaja di tambahkan kedalam makanan untuk

masuk teknologi pada pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengepakan,

pengemasan dan penyimpanan.

 Dilihat dari asalnya, bahan tambahan makanan dapat berasal dari sumber alamiah

maupun buatan yang disentesis dari bahan yang mempunyai sifat serupa dengan bahan

alamiah yang sejenis, baik susunan kimia maupun sifat metabolismenya. Pada umumnya

bahan sintesis mempunyai lebihan, yaitu lebih pekat, lebih stabil, dan lebih murah tetapi ada

pula kelemahan yaitu sering terjadi ketidak sempurnaan proses sehingga mengandung zat-zat

yang berbahaya bagi kesehatan, dan kadang-kadang bersifat karsinogenik yang dapat

merangsang terjadinya kanker. Salah satu bahan tambahan makanan yang sering digunakan

adalah bahan penyedap rasa.

Bahan penyedap rasa atau penegas rasa adalah zat yang dapat meningkatkan cita rasa

makanan. Penyedap rasa dapat memberikan, menambah atau mempertegas rasa dan aroma.

Penyedap rasa berfungsi menambah rasa nikmat dan menekan rasa yang tidak diinginkan dari

suatu bahan makanan.

Bahan-bahan yang termasuk dalam Bahan-bahan yang termasuk dalam golongan ini

ada yang diperoleh dari alam berupa rempah-rempah, misalnya: bawang putih, bawang

bombay, pala, merica, ketumbar, serai, pandan, daun salam, dan daun pandan, cengkeh,

Page 6: Makalah Penyehatan Makanan Kelompok XII

cabai,  laos, kunyit dan bahan lainnya. Jika rempah-rempah dicampur dengan makanan saat

diolah, dapat menimbulkan cita rasa tertentu pada makanan.

Selain zat penyedap cita rasa yang berasal dari alam, ada pula yang berasal dari hasil

sintesis bahan kimia. Penyedap sintetik pada dasarnya merupakan tiruan dari yang terdapat di

alam.  Berikut ini beberapa contoh zat penyedap cita rasa hasil sintesis:

a.       oktil asetat, makanan akan terasa dan beraroma seperti buah jeruk jika dicampur dengan

zat penyedap ini;

b.      etil  butirat,  akan memberikan  rasa  dan  aroma  seperti buah nanas pada makanan;

c.       amil  asetat,  akan memberikan  rasa dan  aroma  seperti  buah pisang;

d.      amil valerat, jika makanan diberi zat penyedap ini maka akan terasa dan beraroma seperti

buah apel.

Penyedap sintetik yang sangat populer di masyarakat adalah vetsin atau MSG

(mononatrium glutamat). MSG merupakan garam natrium dari asam glutamat yang secara

alami terdapat dalam protein nabati maupun hewani. Daging, susu, ikan, dan kacang-

kacangan mengandung sekitar 20% asam glutamat. Oleh karena itu makanan yang

mengandung asam glutamat akan terasa lezat dan gurih meski tanpa bumbu-bumbu lain.

Keunikan dari MSG adalah bahwa meskipun tidak mempunyai cita rasa, tetapi dapat

membangkitkan cita rasa komponen-komponen lain yang terkandung dalam bahan makanan.

Sifat yang semacam itu disebut dengan taste enhancer (penegas rasa). monosodium 

glutamat  (MSG)  merupakan zat yang  tidak  berasa,  tetapi  jika  sudah  ditambahkan  pada 

makanan  maka  akan  menghasilkan  rasa  yang  sedap.  Penggunaan  MSG  yang 

berlebihan  telah  menyebabkan  “Chinese  restaurant  syndrome”  yaitu  suatu  gangguan 

kesehatan  di  mana  kepala  terasa pusing  dan  berdenyut. Penggunaan monosodium

glutamat akan merusak jaringan otak dan banyak bahaya lain seperti kerusakan sel

Page 7: Makalah Penyehatan Makanan Kelompok XII

hipothalamus mencit, memicu hipertensi, asma, hipokalimia, diabetes melitus, kelemahan

otot dan tulang (kelumpuhan).

Masalah-masalah kesehatan yang dihubungkan dengan MSG antara lain:

1.      MSG menyebabkan syndrom restoran cina, antara lain rasa haus, pusing, tubuh kejang dan

jantung berdebar-debar.

2.      MSG dituduh sebagai penyebab makanan snack yang disukai anak-anak menjadi tidak

menyehatkan.

3.       Karena mengandung natrium, MSG dituduh sebagai pencetus hipertensi. Dari rumus

molekulnya maupun analisa laboratorium kita bisa mengetahui kadar natrium dalam MSG,

yaitu 12%. Sementara itu garam mengandung 40% natrium atau tiga kali lebih tinggi.

Berdasarkan banyak uji rasa yang telah dibuktikan, kadar natrium dalam makanan bisa kita

kurangi hingga 40% dengan menambahkan sedikit MSG tanpa mengurangi rasa enak.

4.      Rasa enak yang ditimbulkan oleh MSG dituduh sebagai penyebab penggunaan MSG yang

berlebihan. Sama seperti pemakaian garam, pemakaian MSG memiliki dosis optimum yaitu

0.2-0.8% dari volume makanan. Penggunaan MSG lebih tinggi dari dosis optimum ini dapat

mengurangi rasa enak makanan dimana kita umumnya tidak menginginkannya.

5.      MSG menyebabkan kerusakan otak dan menyebabkan kanker. Menurut Surat Keputusan

Menteri Kesehatan Nomor 235 Tahun 1979, MSG atau vetsin boleh dipakai, asalkan

secukupnya.

Page 8: Makalah Penyehatan Makanan Kelompok XII

BAB IV

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat diambil kesimpulan:

1.      Penyedap rasa berfungsi menambah rasa nikmat dan menekan rasa yang tidak diinginkan

dari suatu bahan makanan.

2.      Bahan penyedap rasa pada makanan bersumber dari bahan alami maupun bahan buatan

(sintetis)

3.      Penggunaan MSG pada dosis yang berlebihan akan menimbulkan dampak kesehatan bagi

manusia.

B.     Saran

Bahan tambahan makanan hendaknya bersumber dari bahan yang tidak

membahayakan kesehatan. Penggunaan bahan tambahan makanan hendaknya

memperhatikan batas maksimal yang diperbolehkan sehingga dapat mencegah dampak

negatif yang timbul akibat penambahan bahan makanan tersebut.

Page 9: Makalah Penyehatan Makanan Kelompok XII

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim. 2010. Pentingnya Edukasi dan Sosialisasi Dalam Memilih Makanan. Surabaya: UBAYA.

2. Chandra, B. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC.

3. Femelia, W. 2009. Analisis Penggunaan Zat Warna Pada Keripik Balado Yang Diproduksi Di Kecamatan Payakumbuh Barat Tahun 2009. Medan: USU.

4. Mukono. 2006. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya: Airlangga Univercity press.

5. Mulia, RM. 2005. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Graha ilmu.

6. Rahmawati, IN. 2006. Proses Produksi Kacang Atom, Kacang Atom Pedas, Kacang Bandung, Kacang Telur Dan Pilus  Di. Ud. Bintang Walet Handika Klaten Jawa Tengah. Surakarta: USM.