makalah pegantar manajemen globalisasi

30
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis pada masa sekarang ini terus semakin berkembang sehingga semakin banyak orang yang ingin berbisnis karena berbisnis dapat membuka peluang kita untuk maju dan mendapatkan penghasilan untuk menghadapi kehidupan perekonomian yang persaingannya semakin ketat. Bisnis juga dapat membantu perekonomian yang ada di negara tersebut sehingga dapat meningkatkan pendapatan per kapita serta membuka lapangan kerja yang dapat mengurangi jumlah pengangguran yang ada di negara tersebut. Namun untuk mencapai global dimensi, suatu perusahaan harus memiliki manajemen yang baik. Sehingga suatu perusahaan harus memiliki manajer yang berkompeten, bukan hanya itu, suatu perusahaan juga harus memiliki karyawan yang kompeten karena perusahaan bukan hanya dijalankan oleh manajer saja tetapi manajer tersebut juga bekerjasama dengan karyawan di perusahaan tersebut. Perekonomian di dunia sudah semakin berkembang dikarenakan globalisasi yang semakin cepat di bidang teknologi. Globalisasi tersebut mengakibatkan persaingan antar perusahaan semakin ketat, tidak hanya 1

Upload: angelia-oktaviani

Post on 24-Dec-2015

622 views

Category:

Documents


91 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bisnis pada masa sekarang ini terus semakin berkembang sehingga semakin

banyak orang yang ingin berbisnis karena berbisnis dapat membuka peluang kita

untuk maju dan mendapatkan penghasilan untuk menghadapi kehidupan

perekonomian yang persaingannya semakin ketat. Bisnis juga dapat membantu

perekonomian yang ada di negara tersebut sehingga dapat meningkatkan

pendapatan per kapita serta membuka lapangan kerja yang dapat mengurangi

jumlah pengangguran yang ada di negara tersebut. Namun untuk mencapai global

dimensi, suatu perusahaan harus memiliki manajemen yang baik. Sehingga suatu

perusahaan harus memiliki manajer yang berkompeten, bukan hanya itu, suatu

perusahaan juga harus memiliki karyawan yang kompeten karena perusahaan

bukan hanya dijalankan oleh manajer saja tetapi manajer tersebut juga

bekerjasama dengan karyawan di perusahaan tersebut.

Perekonomian di dunia sudah semakin berkembang dikarenakan globalisasi

yang semakin cepat di bidang teknologi. Globalisasi tersebut mengakibatkan

persaingan antar perusahaan semakin ketat, tidak hanya bersaing dengan

perusahaan dalam negeri namun juga bersaingan dengan perusahaan asing.

Penting bagi kita untuk mengetahui dimensi global agar kita dapat

mengembangkan bisnis kita dalam lingkungan global atau bisnis interasional

sehingga bisnis yang dijalankan mampu bersaing dengan perusahaan- perusahaan

yang berasal dari negara lain. Oleh karena itu kami memilih topik “Global

Dimension”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan global dimension?

2. Bagaimana pengaruh global dimension terhadap bisnis internasional?

1

3. Bagaimana suatu perusahaan menjalankan bisnisnya sehingga dapat

memasuki global dimension?

4. Bagaimana dampak global dimension bagi perusahaan yang telah

memasuki global dimension?

1.3 Tujuan

Dalam kaitan dengan globalisasi dalam bisnis, penulis mencoba untuk

mendiskripsikan dalam bentuk tulisan tentang pemahaman global dimension

dalam bisnis. Secara lebih spesifik, tulisan ini bertujuan untuk memberikan

paparan tentang beberapa hal :

1. Mengerti pengertian dari global dimension.

2. Mengetahui pengaruh global dimension terhadap bisnis internasional.

3. Mengetahui cara suatu perusahaan menjalankan bisnisnya sehigga dapat

memasuki global dimension.

4. Mengetahui dampak global dimension bagi perusahaan yang telah

memasuki global dimension.

1.4 Manfaat

Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca khususnya

dalam tema global dimension serta mengetahui bagaimana berbisnis di

lingkungan global yang lebih luas, bukan hanya di lingkungan dalam negeri.

2

BAB II

TELAAH PUSTAKA

2.1 Pengertian Globalisasi

Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena

pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan

lainnya. Kemajuan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk

kemunculan telegraf dan Internet, merupakan faktor utama dalam globalisasi yang

semakin mendorong saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi

dan budaya. Pengertian Globalisasi menurut bahasa adalah Global dan sasi,

Global adalah mendunia, dan Sasi adalah Proses, jadi apabila pengertian

Globalisasi menurut ahasa ini di gabungkan menjadi "Proses sesuatu yang

mendunia"    Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan

suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu

pengaruh positif dan pengaruh negatif.

Dampak positif globalisasi antara lain:

- Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan

- Mudah melakukan komunikasi

- Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi)

- Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran

- Memacu untuk meningkatkan kualitas diri

- Mudah memenuhi kebutuhan

Dampak negatif globalisasi antara lain:

- Informasi yang tidak tersaring.

- Membuat tidak kreatif, karna prilaku konsumtif.

- Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit.

- Banyak meniru perilaku yang buruk.

3

- Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau

kebudayaan suatu negara.

2.2 Ekonomi Global dan Manajemen Global

Ekonomi global adalah suatu kondisi dimana sumberdaya-sumberdaya,

pasar dan persaingan berada pada lingkup yang mencakup seluruh dunia dan

bukan lagi lingkup lokal atau nasional. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi

yang semakin besar memberi peluang perusahaan untuk mengembangkan

bisnisnya ke mancanegara, sehingga mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Perusahaan yang semakin besar harus didukung dengan sumber daya manusia

yang kompeten dan memiliki jaringan bisnis yang luas, sehingga perusahaan

tersebut dapat bertahan untuk menghadapi ekonomi global.

Manajemen global adalah manajemen dari organisasi dengan kepentingan

bisnis yang beroperasi lebih dari satu negara lain untuk mengelola manajemen

dengan kapasitas operasi lebih dari satu negara, maka manajernya pun bukan

manajer dengan lingkup domestik atau lokal, tetapi manajer yang memiliki

kapabilitas untuk memahami dan bisa beradaptasi dengan budaya dari negara lain

serta memiliki informasi perdagangan lintas negara. Manajer global juga harus

selalu mengetahui perkembangan bisnis internasional, memahami karakter bisnis

negara lain dan kompeten untuk bekerja di berbagai budaya yang berbeda.

2.3 Alasan-alasan Perusahaan Berbisnis Internasional

Alasan-alasan perusahaan berbisnis internasional adalah mendapatkan

keuntungan lebih besar dibandingkan hanya beroperasi ditingkat lokal atau

nasional. Perusahaan yang memasuki pasar di mancanegara bertujuan untuk

mencari pelanggan baru untuk menjual produknya, karena pasar di mancanegara

lebih berprospek dibandingkan pasar di dalam negri. Operasi ke mancanegara

dilakukan karena keberadaan bahan baku yang dibutuhkan perusahaan ada di

4

negar lain atau lebih murah bila dibeli di negara lain, sehingga dapat

meminimalkan biaya produksi.

Untuk beroperasi di mancanegara dikarenakan kemudahan perolehan

sumber daya finansial, karena bunga pinjaman di mancanegara lebih rendah

dibandingkan negara sendiri dan kemudahan memperoleh pinjaman atau

keamanan jangka panjang tentang resiko finansial lebih rendah. Selain itu,

aktivitas bisnis di mancanegara bisa disebabkan karena biaya tenaga kerja yang

lebih murah dibandingkan dengan negaranya sendiri. Keputusan untuk

menjalankan aktivitas bisnis di mancanegara juga untuk mengurangi resiko bisnis

dari kepemilikan aset atau kekayaan perusahaan dibandingkan harus dikelola di

negara sendiri.

2.4 Strategi Memasuki Pasar dan Strategi Investasi

Langkah selanjutnya adalah menentukan bentuk bisnis international yang

akan di pilih. Penentuan bentuk bisnis internasional ini akan berdampak dalam

pola manajemen. Strategi untuk memasuki pasar yang akan di tetapkan oleh

perusahaan lebih pada strategi yang di harapkan dapat meperkuat eksistensi

perusahaan untuk memenangkan persaingan dengan para kompetitor yang ada ,

baik kompetitor langsung maupun tidak langsung.

Langkah – langkah strategi memasuki pasar yaitu sumberdaya global yang

dilakukan dengan proses membeli bahan baku yang berasal dari negara lain untuk

keperluan aktivitas bisnis. Dengan strategi export dilakukan dengan cara menjual

produk barang atau jasa keluar negri atau ke beberapa mancanegara, biasanya

dilakukan karena potensi pasar domestik sudah jenuh sehingga butuh pasar baru

untuk menjual produk. Sedangkan strategi import dilakukan dengan

mendatangkan produk yang berasal dari negaralain. Strategi perjanjian lisensi

adalah membeli merek suatu produk dari mancanegara dan membayar hak paten

merek tersebut dan kemudian produk tersebut di jual di dalam negeri. Strategi

5

waralaba menjual nama dan produk yang sudah di kenal dan sudah di sepakati

oleh kedua belah pihak.

Strategi investasi langsung ada 2 yaitu usaha patungan dan cabang dari

perusahaan asing. Usaha patungan adalah strategi kemintraan bisnis antara

perusahaan mancanegara dengan perusahaan domestik yang mencakup kemitraan

dalam hal kebutuhan finansial untuk modal usaha, sumber daya dan resiko yang

dihadapi. Cabang dari perusahaan asing atau foreign subsidiaries yang dilakukan

oleh perusahaan untuk membuka cabang usaha atau bisnis di negara lain dan

dikendalikan langsung oleh kantore pusat di negara tempat perusahaan itu berada.

2.5 Tantangan-tantangan Bisnis Global

Tantangan-tantangan tersebut antara lain lingkungan bisnis yang komplek,

dinamis dan tingkat persaingan yang ketat di dalam menjalankan bisnis.

Kemudian adanya eksekutif bisnis global harus bisa beradaptasi dengan perbedaan

lingkungan bisnis di negara-negara yang berbeda. Lalu adanya organisasi

perdagangan dunia (WTO) yang mengeluarkan kebijakan tentang tarif

perdagangan antar negara. Dan yang terakhir adanya persoalan proteksi dari

negara tertentu tentang tidak bisa dengan bebas menjual produk-produknya

sebanyak mungkin bila negara tersebut melakukan proteksi terhadap produknya

sendiri.

2.6 Perusahaan Multinasional

Isu-isu yang berkaitan dengan persoalan etika atas aktifitas bisnis sebagai

MNC antara lain adanya korupsi, yaitu praktik ilegal yang terpaksa dilakukan

untuk meraih kepentingan tertentu agar operasional bisnis dapat berjalan lancar

atau mendapatkan keuntungan berlebih. Kemudian adanya sweatshop yaitu

praktik pelanggaran etika dimana pemilik atau pengelolah bisnis memperkerjakan

karyawan dengan memberikan imbalan yang rendah untuk jam kerja yang lama

dan kondisi kerja yang buruk. Yang terakhir adanya pekerja anak-anak yaitu

6

memperkerjakan anak-anak dibawah umur dan bahkan mengeksploitasi anak-anak

untuk di paksa bekerja.

Selain adanya isu etika ada juga isu-isu budaya yaitu keterkejutan budaya (

culture shock) yaitu persoalan yang dialami oleh individu baik manajer maupun

pekerja yang bekerja di manca negara karena ketidaknyamanan dengan kebiasaan

atau budaya setempat. Ada juga kecerdasan budaya (Culture Intelligence) yang

merupakan isu yang berkaitan dengan kapabilitas individu untuk bisa beradaptasi

dengan budaya atau kebiasaan yang baru. Terakhir adanya ethnocetrism yaitu isu

yang berkaitan dengan adanya anggapan bahwa budaya sendiri merupakan budaya

yang terbaik sehingga sikap diri akan meremehkan budaya lain.

7

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Global Dimension

Globalisasi merupakan suatu proses dimana antar individu / kelompok

menghasilkan suatu pengaruh terhadap dunia. Menurut Edison A. Jamli,

Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan,

kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada

suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-

bangsa di seluruh dunia. Sedangkan, bisnis global merupakan suatu bisnis dimana

suatu negara memiliki ketergantungan dengan negara lain dalam menjalankan

bisnis.

Peradagangan internsional yang berkembang saat ini telah menjadi sebuah

sistem tunggal yang sangat bergantung satu sama lain, proses yang disebut

globalisasi. Globalisasi telah menimbulkan perspektif baru dalam dunia

perdangangan internasional. Jika dulu, banyak negara membuat kebijakan agar 

bisnis dalam negeri bisa terlindung dari perdangangan internasional, saat ini

banyak negara yang membuat kebijakan secara agresif memberikan berbagai

insentif dan  kebijakan agar bisnis dalam negeri negara-negara tersebut bisa

berkembang secara internsional.  Beberapa kesepakatan peradanganan dunia

antara lain :

-          General Agreement of Traiffs and Trade (GATT)

-          North America Free Trade Agrement (NAFTA)

-          Uni Eropa

-          World Trade Organization(WTO)

3.2 Pengaruh Global Dimension Terhadap Bisnis Internasional

Bisnis Internasional menjadi kajian akademis yang tidak terlepas pula dari

sejarah, yang mana peran sejarah dalam hal ini adalah melihat perkembangan

8

industri dunia dan inovasi bisnis yang mungkin terjadi di masa depan dengan

terbukanya hal hal baru yang juga terjadi jika dibandingkan antara tahun lampau

dan sekarang.

Sudah menjadi kajian yang umum dalam bisnis internasional untuk

membicarakan mengenai ekonomi, tetapi tidak berhenti pada bidang bidang

ekonomi saja, melainkan banyak hal-hal yang harus dikaji oleh akademisi bisnis

internasional yang menyangkut ke-effektifan dan ke-efisiensian sebuah bisnis

yang sedang berlangsung dalam dunia ini.

Efektifitas dan efisiensi dari sebuah bisnis yang menjadi jalan

berlangsungnya perekonomian, ditentukan oleh beberapa hal, yaitu kondisi sosial

yang akan mempengaruhi konsumen dan produsen internasional, globlisasi yang

menjadi jalan pintas para pebisnis dunia untuk lebih mudah mencari pasar,

teknologi yang menjadi alat yang kin lama semakin effektif dan effisien untuk

memper mudah berlangsungnya bisnis.

Pengaruh Globalisasi di dunia juga mempengaruhi perekonomian dunia

yang mana terdapat bisnis internasional yang berjalan dan berkembang pesat,

globaliasi ini menjadikan banyak perubahan dalam bidang jenis pasar dan

bagaimana cara menggapai pasar ini, tidak hanya itu, globalisasi yang menjadikan

pasar tidak lagi memiliki jarak, menjadikan jasa pengiriman pun semakin murah.

Sebagai contoh, perubahan dalam jenis pasar, perubahan dalam jarak dan

mobilitas barang, kita dapat melihat para pebisnis Indonesia akan hanya dapat

menjual produk makanan atau hasil kebun mereka terbhtas di Indonesia saja, dan

jauh sebelum adanya teknologi yang mempermudah hal ini, pasar  para pebsnis

dalam sebuah pulau akan hanya terbatas antar pulau saja, dikarenakan jarak dan

biaya yang di perlukan untuk jasa pengiriman akan membuat bisnis tidak lagi

effektif dan effisien.

Hal tersebut tidak lagi menjadi persoalan  besar dengan berkembangnya

teknologi yang menjadi memberikan perubahan besar terhadap pasar dunia, dapat

kita amati bersama dengan kasat mata bahwa jarak tidak lagi menghambat jasa

9

pengiriman sebuah hasil kebun seorang pebisnis, tidak akan takut rugi

dikarenakan terdapat hasil kebun yang busuk, dikarenakan bukan lagi antar pulau,

antar negara pun jasa pengiriman dapat mengirimnya dengan sanagat cepat dan

aman.

Hal-hal tersebut menjadi sebagian kecil contoh yang dapat dikaji dari

perkembangan sejarah yang mempengaruhi bisnis internasional melalui

globalisasi yang mengembangakan segala teknologi yang mendukung laju

perdagangan di dunia, tetapi hal ini tidak juga lepas dari campurtangan

pemerintah yang ikut andil dalam ke-effektifan sebuah proses perdangaan

dunia.Dapat dilihat dari kerjasama kerjasama pemerintah yang memberikan

peluang lebih pada para pebisnis internasional untuk mendapatkan effektifitas dan

effisiensi dalam melakuakn perdagangan di kancah internasional global,

persaingan ini akan sedikit banyak mempengaruhi GNI (Growth National Income)

dari sebuah negara yang mana akan sedikit banyak juga mempengaruhi

‘bargaining position’ sebuah negara dalam relasinya dengan negara lain dalam hal

ekonomi.

Dimensi Pasar Global (Dimension of Global Market) disebut dengan

Economy Interdependency. Sistem saling ketergantungan ini sering kali di takuti

oleh negara negara yang ingin mandiri yang mana memiliki jalan keluar dengan

menggunakan apa yang disebut dengan “Regional Economy Integration blocks”.

Regional Economy Integration blocks ini akan sedikit banyak menahan

sebuah negara buta akan negara yang memiliki potensi lebih besar untuk dijadikan

sebuah partner dalam berkerjasama dalam bidang ekonomi yang mempengaruhi

bisnis-bisnis yang terjalin di dunia ini, dengan memperhitungakan jarak tempuh

dan kemudahan serta kebutuhan yang berbeda, maka dengan menggunakan

konsep Geostrategic, sebuah negara akan memiliki blok-blok kerjasama dalam

beberapa bidang termasuk ekonomi.

Sebagai contoh realasi ekonomi Indonesia dengan negara negara sekitar

Indonesia yang memiliki keinginan bersama dan tidak terlalu memiliki banyak

10

perbedaan dalam segi nilai mata uang, tegabung dalam AEC (ASEAN Economy

Community) memiliki inisiatif untuk menghapuskan pajak ekspor antar negara

yang mana dalam beberapa decade menajadi sebuah permasalahan umum para

pebisnis internasional negara negara tersebut.

Perkembangan bisnis internasional ini tidak hanya di dasarkan kepada R&D

sebuah negara terhadap negara lain, melainkan keinginan untuk meningkatkan

effektifitas market dalam wiliyah terdekat, hal ini akan menjadi semakin jelas

bahwa inisiatif untuk memakai “Regional Economy Integration blocks” akan

menjadikan perkembangan ekonomi sebuah negara semakin pesat, dengan

perlebaran market yang dimaksimalkan, akan juga mempengaruhi GNI sebuah

negara yang mana akan membuka peluang lebih besar untuk memiliki kerjasama

yang lebih erat dengan negara-negara lain.

Dari hal ini dapat ditarik beberapa poin penting dalam konsep konsep Bisnis

Internasional yang mana tidak hanya mengkaji mengenai globalisasi, tetapi juga

mengkaji mengenai bagaimana perkembangan bisnis yang dipengaruhi

perkembangan globaliasi menjadi sebuah perubahan besar dalam Hubungan

Internasional.

3.3 Strategi Perusahaan dalam Menjalankan Bisnisnya Sehingga Memasuki

Pasar Global

Perusahaan tidak dapat sekadar bertahan di pasar domestik dan berharap

dapat mempertahankan pasarnya. Namun harus mampu menembus pasar global.

Berikut siasat dan strateginya, berdasarkan pengalaman PT. Sorini Corp. dan PT.

Sayap Mas Utama.

Sekarang, perusahaan tidak dapat lagi hanya memusatkan perhatian pada

pasar domestiknya. Sebagian besar industrik ini adalah industri level dunia.

Perusahaan yang beroperasi secara global diyakini mampu menekan biaya

operasional dan meraih kemasyuran merek produknya yang lebih luas. Proteksi

11

hanya mampu memperlambat masuknya produk-produk unggul.Cara bertahan

terbaik justru menyerbu pasar di seluruh dunia.

Tapi pemasaran global juga mengandung risiko besar. Hal ini karena

fluktuasi mata uang, pemerintah yang tidak stabil, hambatan para proteksionis,

biaya-biaya adaptasi produk dan komunikasi yang mahal, serta beberapa faktor

lain. Namun, daur hidup produk internasional mendukung gagasan bahwa

keunggulan komparatif pada sebagian besar industri akan berpindah dari negara

dengan biaya tinggi ke negara biaya dengan biaya rendah. Karena itulah

perusahaan tidak dapat sekadar bertahan di pasar domestik dan berharap dapat

mempertahankan pasarnya.

1. Langkah pertama:

Memahami lingkungan pemasaran internasional. Khususnya sistem

perdagangan internasional. Ketika mempertimbangkan pasar asing tertentu,

karakteristik ekonomi, hukum, politik dan budaya negara tujuan pasar harus

diperhitungkan.

PT. Sorini Corporation, misalnya, perusahaan penghasil sorbitol 

(monosakaridapolyhdric alcohol); antara lain sebagai bahan baku farmasi, pasta

gigi, dan kosmetik. Sorini mula-mula mempertimbang pasar yang mempunyai

harga sorbitol tertinggi di dunia: Jepang.

2. Langkah kedua:

Perusahaan harus mempertimbangkan proporsi penjualan di pasar asing

terhadap sasaran total penjualannya; apakah akan melakukan bisnis di beberapa

negara saja, atau di banyak negara, dan negara seperti apa yang akan dimasukinya.

Pasar sorbitol di Jepangsajamencapai 400 ribu metrik ton.Sorini

hanyamampumengekspor 4.000 metrik ton atau 1 % saja. Pasar ekspor Sorini saat

ini adalah Jepang (15%), Brazil (14%), Vietnam danAmerika (12%) serta Nigeria

(11%).

Untuk menembus pasar Uni Eropa, kawasan yang memberlakukan Common

Agriculture Policy– semua produk pertanian dan produk turunan berbahan baku

pertanian masih diproteksi – PT. Sayap Mas Utama mengawalinya dari Kongo.

12

Saat ini pasar ekspornyaadalah Nigeria (25 %), Filipina (18%), Kongo (12%),

Angola (8 %), Ghana (6 %), Jepang (4%), Malaysia (4%), Thailand (3 %) dan

Kamerun (3%).Sisanya, beberapa negara lain di Asia, Afrika, Eropa, dan kawasan

Pasifik.

3. Langkah ketiga:

Memutuskan pasar mana saja yang akan dimasuki. Langkah ini

mengharuskan penilaian atas besarnya laba atas investasi yang harus

dibandingkan dengan tingkat risiko yang dihadapi.Sorini mampu memasuki pasar

di lebihdari 60 negara.Selama 2001-2005, nilai ekspornya tumbuh 12,26%. Pada

2005, nilai ekspornya 29,7 juta dolar AS dan pada 2006 diperkirakan telah

menembus Rp 1 triliun. Demikian pula, PT. Sayap Mas Utama, yang saat ini

mampu menembus pasar di lebihdari 90 negara, dengan nilai eksporselama 2001-

2005 tumbuh 22,3% per tahun, dan total ekspornya mencapai 58 juta dolar AS.

4. Langkah keempat:

Perusahaan harus memutuskan cara memasuki pasar luar negeri yang

menjadi tujuan. Banyak perusahaan yang memulainya sebagai pengekspor tidak

langsung, atau langsung, lalu beranjak ke cara berikutnya: lisensi. Caranya dengan

membentuk usaha patungan, danakhirnya melakukan investasi langsung di Negara

tujuan ekspornya.Evolusi ini dinamakan proses internasionalisasi. Sorini,

misalnya. Mula-mula hanya importir sorbitol dan bertindak sebagai agen Unilever

di Indonesia.Untuk memenuhi kebutuhan Unilever, Sorini mengimpor dari

Roquette. Ia kemudian membangun pabrik sendiri di Gempol, Pandaan, Pasuruan,

Jawa Timur, dengan membeli teknologi dari Denmark.

Selanjutnya, perusahaan harus memutuskan sejauh mana produk, promosi,

harga dan distribusi mereknya perlu disesuaikan dengan pasar-pasarasing secara

individual. Sorini melakukan inovasi di bidang logistik. Hal ini karena ia

melakukan ekspor ke lebihdari 60 negara yang memakan biaya besar. Biaya

logistik tersebut mencapai 20-30% dari harga jual produknya. Sedangkan Sayap

Mas ikut menggarap promosi yang disesuaikan budaya dan kondisi di masing-

masing Negara, dan secara bersamaan mencari distributor eksklusif (hanya khusus

13

mendistribusikan produk Wing), serta harus bersedia membangun merek Wing

secara eksklusif.

Harga ditetapkan berdasarkan aturan main di negara tujuan ekspor.Untuk

pasar Afrika, selain memasang billboard, ia menjadi sponsor liga nasional:

SoKlinCup. Selain itu juga membagi-bagi hadiah, seperti payung dan ember,

langsung kepasar. Bila pasarnya besar, Sayap Mas mengirim orang khusus untuk

menangani promosi di negara tersebut dan di sana ia mendirikan perwakilan.

5. Langkah kelima:

Akhirnya,perusahaan harus membangun organisasi yang efektif untuk

menyelenggarakan pemasaran internasional. Kebanyakan perusahaan memulainya

dengan sebuah departemen ekspor, sampai di visi internasional. Ini langkah

menuju organisasi global, yang berarti manajemen puncak harus memikirkan dan

merencanakan strategi global Sorini agar dapat bersaing secara global pula.

Paling tidak ada empat hal yang dilakukan. Pertama,menguasai  teknologi

yang memungkinkan dapat menghasilkan produk berkualitas. Kedua, berinovasi,

baik kemasan, logistik maupun di bidang transportasi. Ketiga,melakukan

perbaikan terus-menerus dalam berproduksi. Keempat, meraih keandalan dalam

penanganan pelanggan agar dipercaya.

Langkah-langkah lain yang dapat diambil suatu perusahaan untuk memasuki

global dimension atau pasar global:

1. Ekspor

Perusahaan dapat memulai ekspansi internasionalnya dengan mengekspor

barang-barang atau jasa ke negara-negara lain.

2. Pemberian lisensi

Perjanjian lisensi memungkinkan sebuah perusahaan asing untuk membeli

hak untuk memproduksi dan menjual produk-produk perusahaan dalam

negara tuan rumah atau sejumlah negara. Langkah ini terbagi dua macam:

franchise dan contract manufacture.

3. Aliansi strategis

14

Aliansi strategis memungkinkan perusahaan untuk berbagi resiko dan

sumber daya yang diperlukan untuk memasuki pasar-pasar internasional,

selain itu dapat memfasilitasi pengembangan kompetensi inti baru yang

dapat menentukan daya saing strategis perusahaan di masa yang akan

datang.

4. Akuisisi

Akuisisi lintas perbatasan telah semakin penting peranannya.Akuisisi

dapat menyediakan akses cepat ke sebuah pasar yang baru dan dapat

memberikan jalan untuk ekspansi internasional, serta mengurangi adanya

kompetisi.

5. Green Field

Pembentukan sebuah anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya disebut

sebagai Greenfield Venture atau usaha ladang-hijau.Hal ini secara khusus

benar untuk perusahaan yang memiliki kapabilitas tidak berwujud.

3.4. Dampak Global Dimension Bagi Perusahaan Yang Telah Memasuki

Global Dimension

Dampak positif global dimension bagi perusahaan, antara lain:

1. Produksi global dalam suatu perusahaan dapat ditingkatkan

Pandangan ini sesuai dengan teori Keuntungan Komparatif dari David

Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi

dunia dapat digunakan dengan efisien, sehingga  dapat meningkatkan

pembelanjaan dan tabungan.

2. .Meningkatkan kemakmuran pekerja dalam suatu perusahaan

Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai 

negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri.

3. Meluaskan pasar untuk produk suatu perusahaan dalam negeri. Semakin

terbukanya pasar untuk produk-produk ekspor, dengan catatan produk

ekspor perusahaan tersebut mampu bersaing di pasar internasional.

15

4. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik.

Semakin mudah mengakses modal investasi dari luar negeri.

5. Liberalisasi 

Perdagangan barang, jasa layanan, dan komoditi lain memberi peluang

kepada setiap perusahaan untuk ikut bersaing merebut pasar perdagangan

luar negeri, terutama hasil pertanian, hasil laut, tekstil, bahan tambang,

serta produk-produk lain yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat di dunia.

Di bidang jasa perusahaan mempunyai peluang menarik masyarakat

mancanegara untuk menggunakan jasa layanan yang ditawarkan sehingga

dapat memberi kepuasan kepada pengguna jasa layanan tersebut.

Dampak negatif global dimension bagi perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Kemungkinan hilangnya pasar produk ekspor perusahaan dalam

negeri karena kalah bersaing dengan produksi perusahaan dari

negara lain yang lebih murah dan berkualitas. Misalnya produk

pertanian tanah air (Indonesia) kalah jauh dari thailand.

2. Membanjirnya produk impor di pasaran dalam negeri sehingga

mematikan produk-produk dari perusahaan dalam negeri. Misalnya,

ancaman produk batik Cina yang lebih murah bagi industri batik di

tanah air (Indonesia).

3. Ancaman dari sektor keuangan dunia yang semakin bebas dan

menjadi ajang spekulasi. Investasi yang sudah ditanam bisa dengan

mudah ditarik atau dicabut jika dirasa tidak lagi menguntungkan.

Hal ini bisa memengaruhi kestabilan ekonomi bagi negara tersebut

dan juga bagi perusahaan-perusahaan dalam negara tersebut.

4. Ancaman masuknya tenaga kerja asing (ekspatriat) di dalam negeri

yang lebih profesional SDM-nya. Sehingga lapangan kerja di negara

tersebut yang sudah sempit akan menjadi semakin sempit.

5. Perusahaan dalam negeri lebih tertarik bermitra dengan perusahaan

dari luar. Akibatnya kondisi industri dalam negeri sulit berkembang.

16

6. Terjadi kerusakan lingkungan dan polusi limbah industri.

7. Suatu perusahaan asing memindahkan usahanya keluar negeri

mengakibatkan PHK tenaga kerja dalam negeri.

8. Arus masuk perdagangan luar negeri menyebakan defisit

perdagangan nasional.

9. Maraknya penyelundupan barang ke dalam negeri.

10. Masuknya wisatawan ke dalam negeri melunturkan nilai luhur dan

budaya suatu bangsa.

11. Memperburuk neraca pembayaran

Global dimension cenderung menaikkan barang-barang impor.

Sebaiknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor

tidak berkembang.

12. Sektor keuangan semakin tidak stabil

Salah satu efek penting dari global dimension adalah pengaliran

investasi (modal) yang semakin besar. Investasi terutama meliputi

partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham

sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, ketika harga-

harga saham di pasar  saham menurun, dana dalam negeri akan

mengalir ke luar negeri.

13. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang

Apabila hal-hal yang dinyatakan  di atas berlaku dalam suatu negara,

maka dalam jangka pendek pertumbuhan ekonomi menjadi tidak

stbil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan

mengurangi lanjutnya pertumbuhan ekonomi.

17

BAB IV

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

4.1. Simpulan

Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang

dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya

sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi

bangsa-bangsa di seluruh dunia. Globalisasi telah menimbulkan perspektif baru

dalam dunia perdangangan internasional dan juga mempengaruhi perekonomian

dunia yang mana terdapat Bisnis Internasional yang berjalan dan berkembang

pesat. Dalam konsep-konsep Bisnis Internasional tidak hanya mengkaji mengenai

globalisasi, tetapi juga mengkaji mengenai bagaimana perkembangan bisnis yang

dipengaruhi perkembangan globaliasi menjadi sebuah perubahan besar dalam

Hubungan Internasional.

Perusahaan tidak dapat sekadar bertahan di pasar domestik dan berharap

dapat mempertahankan pasarnya, namun harus mampu menembus pasar global.

Karena perusahaan yang beroperasi secara global diyakini mampu menekan biaya

operasional dan meraih kemasyuran merek produknya yang lebih luas. Dengan

adanya Global Dimension ini dapat menimbulkan dampak positif maupun dampak

negatif bagi setiap perusahaan yang mampu menembus pasar global. Karena

setiap orang bisa melakukan aktifitas ekonomi global dan mendirikan suatu

perusahaan di daerah manapun tak terkecuali di luar negeri dengan bebas dan

tidak dibatasi oleh teritorial antar wilayah.

4.2. Rekomendasi

Global Dimension tidak bisa dihindari ataupun dicegah, tetapi suatu

perusahaan yang telah memasuki global dimension harus memiliki manajemen

yang baik, dengan memiliki manajer yang berkompeten dan karyawan yang

18

kompeten agar manajer juga bekerjasama dengan karyawan di perusahaan

tersebut. Sehingga, dapat mengembangkan bisnis dalam lingkungan global atau

bisnis internasional serta bisnis yang dijalankan mampu bersaing dengan

perusahaan- perusahaan asing yang berasal dari negara lain.

19

DAFTAR PUSTAKA

Drs.ec.H.Johny Rusdiyanto,MM & Elsye Tandelilin, SE,MM, Diktat Ajar Pegantar Manajemen, Laboratorium MSDM Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya, 2014.

http://xerma.blogspot.com/2013/07/pengertian-dan-penjelasan-globalisasi_14.html

Majalah Cetak Pengusaha Muslim Indonesia

www.google.com

20