makalah pegantar manajemen globalisasi
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bisnis pada masa sekarang ini terus semakin berkembang sehingga semakin
banyak orang yang ingin berbisnis karena berbisnis dapat membuka peluang kita
untuk maju dan mendapatkan penghasilan untuk menghadapi kehidupan
perekonomian yang persaingannya semakin ketat. Bisnis juga dapat membantu
perekonomian yang ada di negara tersebut sehingga dapat meningkatkan
pendapatan per kapita serta membuka lapangan kerja yang dapat mengurangi
jumlah pengangguran yang ada di negara tersebut. Namun untuk mencapai global
dimensi, suatu perusahaan harus memiliki manajemen yang baik. Sehingga suatu
perusahaan harus memiliki manajer yang berkompeten, bukan hanya itu, suatu
perusahaan juga harus memiliki karyawan yang kompeten karena perusahaan
bukan hanya dijalankan oleh manajer saja tetapi manajer tersebut juga
bekerjasama dengan karyawan di perusahaan tersebut.
Perekonomian di dunia sudah semakin berkembang dikarenakan globalisasi
yang semakin cepat di bidang teknologi. Globalisasi tersebut mengakibatkan
persaingan antar perusahaan semakin ketat, tidak hanya bersaing dengan
perusahaan dalam negeri namun juga bersaingan dengan perusahaan asing.
Penting bagi kita untuk mengetahui dimensi global agar kita dapat
mengembangkan bisnis kita dalam lingkungan global atau bisnis interasional
sehingga bisnis yang dijalankan mampu bersaing dengan perusahaan- perusahaan
yang berasal dari negara lain. Oleh karena itu kami memilih topik “Global
Dimension”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan global dimension?
2. Bagaimana pengaruh global dimension terhadap bisnis internasional?
1
3. Bagaimana suatu perusahaan menjalankan bisnisnya sehingga dapat
memasuki global dimension?
4. Bagaimana dampak global dimension bagi perusahaan yang telah
memasuki global dimension?
1.3 Tujuan
Dalam kaitan dengan globalisasi dalam bisnis, penulis mencoba untuk
mendiskripsikan dalam bentuk tulisan tentang pemahaman global dimension
dalam bisnis. Secara lebih spesifik, tulisan ini bertujuan untuk memberikan
paparan tentang beberapa hal :
1. Mengerti pengertian dari global dimension.
2. Mengetahui pengaruh global dimension terhadap bisnis internasional.
3. Mengetahui cara suatu perusahaan menjalankan bisnisnya sehigga dapat
memasuki global dimension.
4. Mengetahui dampak global dimension bagi perusahaan yang telah
memasuki global dimension.
1.4 Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca khususnya
dalam tema global dimension serta mengetahui bagaimana berbisnis di
lingkungan global yang lebih luas, bukan hanya di lingkungan dalam negeri.
2
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1 Pengertian Globalisasi
Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena
pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan
lainnya. Kemajuan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk
kemunculan telegraf dan Internet, merupakan faktor utama dalam globalisasi yang
semakin mendorong saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi
dan budaya. Pengertian Globalisasi menurut bahasa adalah Global dan sasi,
Global adalah mendunia, dan Sasi adalah Proses, jadi apabila pengertian
Globalisasi menurut ahasa ini di gabungkan menjadi "Proses sesuatu yang
mendunia" Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan
suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu
pengaruh positif dan pengaruh negatif.
Dampak positif globalisasi antara lain:
- Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
- Mudah melakukan komunikasi
- Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi)
- Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran
- Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
- Mudah memenuhi kebutuhan
Dampak negatif globalisasi antara lain:
- Informasi yang tidak tersaring.
- Membuat tidak kreatif, karna prilaku konsumtif.
- Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit.
- Banyak meniru perilaku yang buruk.
3
- Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau
kebudayaan suatu negara.
2.2 Ekonomi Global dan Manajemen Global
Ekonomi global adalah suatu kondisi dimana sumberdaya-sumberdaya,
pasar dan persaingan berada pada lingkup yang mencakup seluruh dunia dan
bukan lagi lingkup lokal atau nasional. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi
yang semakin besar memberi peluang perusahaan untuk mengembangkan
bisnisnya ke mancanegara, sehingga mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Perusahaan yang semakin besar harus didukung dengan sumber daya manusia
yang kompeten dan memiliki jaringan bisnis yang luas, sehingga perusahaan
tersebut dapat bertahan untuk menghadapi ekonomi global.
Manajemen global adalah manajemen dari organisasi dengan kepentingan
bisnis yang beroperasi lebih dari satu negara lain untuk mengelola manajemen
dengan kapasitas operasi lebih dari satu negara, maka manajernya pun bukan
manajer dengan lingkup domestik atau lokal, tetapi manajer yang memiliki
kapabilitas untuk memahami dan bisa beradaptasi dengan budaya dari negara lain
serta memiliki informasi perdagangan lintas negara. Manajer global juga harus
selalu mengetahui perkembangan bisnis internasional, memahami karakter bisnis
negara lain dan kompeten untuk bekerja di berbagai budaya yang berbeda.
2.3 Alasan-alasan Perusahaan Berbisnis Internasional
Alasan-alasan perusahaan berbisnis internasional adalah mendapatkan
keuntungan lebih besar dibandingkan hanya beroperasi ditingkat lokal atau
nasional. Perusahaan yang memasuki pasar di mancanegara bertujuan untuk
mencari pelanggan baru untuk menjual produknya, karena pasar di mancanegara
lebih berprospek dibandingkan pasar di dalam negri. Operasi ke mancanegara
dilakukan karena keberadaan bahan baku yang dibutuhkan perusahaan ada di
4
negar lain atau lebih murah bila dibeli di negara lain, sehingga dapat
meminimalkan biaya produksi.
Untuk beroperasi di mancanegara dikarenakan kemudahan perolehan
sumber daya finansial, karena bunga pinjaman di mancanegara lebih rendah
dibandingkan negara sendiri dan kemudahan memperoleh pinjaman atau
keamanan jangka panjang tentang resiko finansial lebih rendah. Selain itu,
aktivitas bisnis di mancanegara bisa disebabkan karena biaya tenaga kerja yang
lebih murah dibandingkan dengan negaranya sendiri. Keputusan untuk
menjalankan aktivitas bisnis di mancanegara juga untuk mengurangi resiko bisnis
dari kepemilikan aset atau kekayaan perusahaan dibandingkan harus dikelola di
negara sendiri.
2.4 Strategi Memasuki Pasar dan Strategi Investasi
Langkah selanjutnya adalah menentukan bentuk bisnis international yang
akan di pilih. Penentuan bentuk bisnis internasional ini akan berdampak dalam
pola manajemen. Strategi untuk memasuki pasar yang akan di tetapkan oleh
perusahaan lebih pada strategi yang di harapkan dapat meperkuat eksistensi
perusahaan untuk memenangkan persaingan dengan para kompetitor yang ada ,
baik kompetitor langsung maupun tidak langsung.
Langkah – langkah strategi memasuki pasar yaitu sumberdaya global yang
dilakukan dengan proses membeli bahan baku yang berasal dari negara lain untuk
keperluan aktivitas bisnis. Dengan strategi export dilakukan dengan cara menjual
produk barang atau jasa keluar negri atau ke beberapa mancanegara, biasanya
dilakukan karena potensi pasar domestik sudah jenuh sehingga butuh pasar baru
untuk menjual produk. Sedangkan strategi import dilakukan dengan
mendatangkan produk yang berasal dari negaralain. Strategi perjanjian lisensi
adalah membeli merek suatu produk dari mancanegara dan membayar hak paten
merek tersebut dan kemudian produk tersebut di jual di dalam negeri. Strategi
5
waralaba menjual nama dan produk yang sudah di kenal dan sudah di sepakati
oleh kedua belah pihak.
Strategi investasi langsung ada 2 yaitu usaha patungan dan cabang dari
perusahaan asing. Usaha patungan adalah strategi kemintraan bisnis antara
perusahaan mancanegara dengan perusahaan domestik yang mencakup kemitraan
dalam hal kebutuhan finansial untuk modal usaha, sumber daya dan resiko yang
dihadapi. Cabang dari perusahaan asing atau foreign subsidiaries yang dilakukan
oleh perusahaan untuk membuka cabang usaha atau bisnis di negara lain dan
dikendalikan langsung oleh kantore pusat di negara tempat perusahaan itu berada.
2.5 Tantangan-tantangan Bisnis Global
Tantangan-tantangan tersebut antara lain lingkungan bisnis yang komplek,
dinamis dan tingkat persaingan yang ketat di dalam menjalankan bisnis.
Kemudian adanya eksekutif bisnis global harus bisa beradaptasi dengan perbedaan
lingkungan bisnis di negara-negara yang berbeda. Lalu adanya organisasi
perdagangan dunia (WTO) yang mengeluarkan kebijakan tentang tarif
perdagangan antar negara. Dan yang terakhir adanya persoalan proteksi dari
negara tertentu tentang tidak bisa dengan bebas menjual produk-produknya
sebanyak mungkin bila negara tersebut melakukan proteksi terhadap produknya
sendiri.
2.6 Perusahaan Multinasional
Isu-isu yang berkaitan dengan persoalan etika atas aktifitas bisnis sebagai
MNC antara lain adanya korupsi, yaitu praktik ilegal yang terpaksa dilakukan
untuk meraih kepentingan tertentu agar operasional bisnis dapat berjalan lancar
atau mendapatkan keuntungan berlebih. Kemudian adanya sweatshop yaitu
praktik pelanggaran etika dimana pemilik atau pengelolah bisnis memperkerjakan
karyawan dengan memberikan imbalan yang rendah untuk jam kerja yang lama
dan kondisi kerja yang buruk. Yang terakhir adanya pekerja anak-anak yaitu
6
memperkerjakan anak-anak dibawah umur dan bahkan mengeksploitasi anak-anak
untuk di paksa bekerja.
Selain adanya isu etika ada juga isu-isu budaya yaitu keterkejutan budaya (
culture shock) yaitu persoalan yang dialami oleh individu baik manajer maupun
pekerja yang bekerja di manca negara karena ketidaknyamanan dengan kebiasaan
atau budaya setempat. Ada juga kecerdasan budaya (Culture Intelligence) yang
merupakan isu yang berkaitan dengan kapabilitas individu untuk bisa beradaptasi
dengan budaya atau kebiasaan yang baru. Terakhir adanya ethnocetrism yaitu isu
yang berkaitan dengan adanya anggapan bahwa budaya sendiri merupakan budaya
yang terbaik sehingga sikap diri akan meremehkan budaya lain.
7
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Global Dimension
Globalisasi merupakan suatu proses dimana antar individu / kelompok
menghasilkan suatu pengaruh terhadap dunia. Menurut Edison A. Jamli,
Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan,
kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada
suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-
bangsa di seluruh dunia. Sedangkan, bisnis global merupakan suatu bisnis dimana
suatu negara memiliki ketergantungan dengan negara lain dalam menjalankan
bisnis.
Peradagangan internsional yang berkembang saat ini telah menjadi sebuah
sistem tunggal yang sangat bergantung satu sama lain, proses yang disebut
globalisasi. Globalisasi telah menimbulkan perspektif baru dalam dunia
perdangangan internasional. Jika dulu, banyak negara membuat kebijakan agar
bisnis dalam negeri bisa terlindung dari perdangangan internasional, saat ini
banyak negara yang membuat kebijakan secara agresif memberikan berbagai
insentif dan kebijakan agar bisnis dalam negeri negara-negara tersebut bisa
berkembang secara internsional. Beberapa kesepakatan peradanganan dunia
antara lain :
- General Agreement of Traiffs and Trade (GATT)
- North America Free Trade Agrement (NAFTA)
- Uni Eropa
- World Trade Organization(WTO)
3.2 Pengaruh Global Dimension Terhadap Bisnis Internasional
Bisnis Internasional menjadi kajian akademis yang tidak terlepas pula dari
sejarah, yang mana peran sejarah dalam hal ini adalah melihat perkembangan
8
industri dunia dan inovasi bisnis yang mungkin terjadi di masa depan dengan
terbukanya hal hal baru yang juga terjadi jika dibandingkan antara tahun lampau
dan sekarang.
Sudah menjadi kajian yang umum dalam bisnis internasional untuk
membicarakan mengenai ekonomi, tetapi tidak berhenti pada bidang bidang
ekonomi saja, melainkan banyak hal-hal yang harus dikaji oleh akademisi bisnis
internasional yang menyangkut ke-effektifan dan ke-efisiensian sebuah bisnis
yang sedang berlangsung dalam dunia ini.
Efektifitas dan efisiensi dari sebuah bisnis yang menjadi jalan
berlangsungnya perekonomian, ditentukan oleh beberapa hal, yaitu kondisi sosial
yang akan mempengaruhi konsumen dan produsen internasional, globlisasi yang
menjadi jalan pintas para pebisnis dunia untuk lebih mudah mencari pasar,
teknologi yang menjadi alat yang kin lama semakin effektif dan effisien untuk
memper mudah berlangsungnya bisnis.
Pengaruh Globalisasi di dunia juga mempengaruhi perekonomian dunia
yang mana terdapat bisnis internasional yang berjalan dan berkembang pesat,
globaliasi ini menjadikan banyak perubahan dalam bidang jenis pasar dan
bagaimana cara menggapai pasar ini, tidak hanya itu, globalisasi yang menjadikan
pasar tidak lagi memiliki jarak, menjadikan jasa pengiriman pun semakin murah.
Sebagai contoh, perubahan dalam jenis pasar, perubahan dalam jarak dan
mobilitas barang, kita dapat melihat para pebisnis Indonesia akan hanya dapat
menjual produk makanan atau hasil kebun mereka terbhtas di Indonesia saja, dan
jauh sebelum adanya teknologi yang mempermudah hal ini, pasar para pebsnis
dalam sebuah pulau akan hanya terbatas antar pulau saja, dikarenakan jarak dan
biaya yang di perlukan untuk jasa pengiriman akan membuat bisnis tidak lagi
effektif dan effisien.
Hal tersebut tidak lagi menjadi persoalan besar dengan berkembangnya
teknologi yang menjadi memberikan perubahan besar terhadap pasar dunia, dapat
kita amati bersama dengan kasat mata bahwa jarak tidak lagi menghambat jasa
9
pengiriman sebuah hasil kebun seorang pebisnis, tidak akan takut rugi
dikarenakan terdapat hasil kebun yang busuk, dikarenakan bukan lagi antar pulau,
antar negara pun jasa pengiriman dapat mengirimnya dengan sanagat cepat dan
aman.
Hal-hal tersebut menjadi sebagian kecil contoh yang dapat dikaji dari
perkembangan sejarah yang mempengaruhi bisnis internasional melalui
globalisasi yang mengembangakan segala teknologi yang mendukung laju
perdagangan di dunia, tetapi hal ini tidak juga lepas dari campurtangan
pemerintah yang ikut andil dalam ke-effektifan sebuah proses perdangaan
dunia.Dapat dilihat dari kerjasama kerjasama pemerintah yang memberikan
peluang lebih pada para pebisnis internasional untuk mendapatkan effektifitas dan
effisiensi dalam melakuakn perdagangan di kancah internasional global,
persaingan ini akan sedikit banyak mempengaruhi GNI (Growth National Income)
dari sebuah negara yang mana akan sedikit banyak juga mempengaruhi
‘bargaining position’ sebuah negara dalam relasinya dengan negara lain dalam hal
ekonomi.
Dimensi Pasar Global (Dimension of Global Market) disebut dengan
Economy Interdependency. Sistem saling ketergantungan ini sering kali di takuti
oleh negara negara yang ingin mandiri yang mana memiliki jalan keluar dengan
menggunakan apa yang disebut dengan “Regional Economy Integration blocks”.
Regional Economy Integration blocks ini akan sedikit banyak menahan
sebuah negara buta akan negara yang memiliki potensi lebih besar untuk dijadikan
sebuah partner dalam berkerjasama dalam bidang ekonomi yang mempengaruhi
bisnis-bisnis yang terjalin di dunia ini, dengan memperhitungakan jarak tempuh
dan kemudahan serta kebutuhan yang berbeda, maka dengan menggunakan
konsep Geostrategic, sebuah negara akan memiliki blok-blok kerjasama dalam
beberapa bidang termasuk ekonomi.
Sebagai contoh realasi ekonomi Indonesia dengan negara negara sekitar
Indonesia yang memiliki keinginan bersama dan tidak terlalu memiliki banyak
10
perbedaan dalam segi nilai mata uang, tegabung dalam AEC (ASEAN Economy
Community) memiliki inisiatif untuk menghapuskan pajak ekspor antar negara
yang mana dalam beberapa decade menajadi sebuah permasalahan umum para
pebisnis internasional negara negara tersebut.
Perkembangan bisnis internasional ini tidak hanya di dasarkan kepada R&D
sebuah negara terhadap negara lain, melainkan keinginan untuk meningkatkan
effektifitas market dalam wiliyah terdekat, hal ini akan menjadi semakin jelas
bahwa inisiatif untuk memakai “Regional Economy Integration blocks” akan
menjadikan perkembangan ekonomi sebuah negara semakin pesat, dengan
perlebaran market yang dimaksimalkan, akan juga mempengaruhi GNI sebuah
negara yang mana akan membuka peluang lebih besar untuk memiliki kerjasama
yang lebih erat dengan negara-negara lain.
Dari hal ini dapat ditarik beberapa poin penting dalam konsep konsep Bisnis
Internasional yang mana tidak hanya mengkaji mengenai globalisasi, tetapi juga
mengkaji mengenai bagaimana perkembangan bisnis yang dipengaruhi
perkembangan globaliasi menjadi sebuah perubahan besar dalam Hubungan
Internasional.
3.3 Strategi Perusahaan dalam Menjalankan Bisnisnya Sehingga Memasuki
Pasar Global
Perusahaan tidak dapat sekadar bertahan di pasar domestik dan berharap
dapat mempertahankan pasarnya. Namun harus mampu menembus pasar global.
Berikut siasat dan strateginya, berdasarkan pengalaman PT. Sorini Corp. dan PT.
Sayap Mas Utama.
Sekarang, perusahaan tidak dapat lagi hanya memusatkan perhatian pada
pasar domestiknya. Sebagian besar industrik ini adalah industri level dunia.
Perusahaan yang beroperasi secara global diyakini mampu menekan biaya
operasional dan meraih kemasyuran merek produknya yang lebih luas. Proteksi
11
hanya mampu memperlambat masuknya produk-produk unggul.Cara bertahan
terbaik justru menyerbu pasar di seluruh dunia.
Tapi pemasaran global juga mengandung risiko besar. Hal ini karena
fluktuasi mata uang, pemerintah yang tidak stabil, hambatan para proteksionis,
biaya-biaya adaptasi produk dan komunikasi yang mahal, serta beberapa faktor
lain. Namun, daur hidup produk internasional mendukung gagasan bahwa
keunggulan komparatif pada sebagian besar industri akan berpindah dari negara
dengan biaya tinggi ke negara biaya dengan biaya rendah. Karena itulah
perusahaan tidak dapat sekadar bertahan di pasar domestik dan berharap dapat
mempertahankan pasarnya.
1. Langkah pertama:
Memahami lingkungan pemasaran internasional. Khususnya sistem
perdagangan internasional. Ketika mempertimbangkan pasar asing tertentu,
karakteristik ekonomi, hukum, politik dan budaya negara tujuan pasar harus
diperhitungkan.
PT. Sorini Corporation, misalnya, perusahaan penghasil sorbitol
(monosakaridapolyhdric alcohol); antara lain sebagai bahan baku farmasi, pasta
gigi, dan kosmetik. Sorini mula-mula mempertimbang pasar yang mempunyai
harga sorbitol tertinggi di dunia: Jepang.
2. Langkah kedua:
Perusahaan harus mempertimbangkan proporsi penjualan di pasar asing
terhadap sasaran total penjualannya; apakah akan melakukan bisnis di beberapa
negara saja, atau di banyak negara, dan negara seperti apa yang akan dimasukinya.
Pasar sorbitol di Jepangsajamencapai 400 ribu metrik ton.Sorini
hanyamampumengekspor 4.000 metrik ton atau 1 % saja. Pasar ekspor Sorini saat
ini adalah Jepang (15%), Brazil (14%), Vietnam danAmerika (12%) serta Nigeria
(11%).
Untuk menembus pasar Uni Eropa, kawasan yang memberlakukan Common
Agriculture Policy– semua produk pertanian dan produk turunan berbahan baku
pertanian masih diproteksi – PT. Sayap Mas Utama mengawalinya dari Kongo.
12
Saat ini pasar ekspornyaadalah Nigeria (25 %), Filipina (18%), Kongo (12%),
Angola (8 %), Ghana (6 %), Jepang (4%), Malaysia (4%), Thailand (3 %) dan
Kamerun (3%).Sisanya, beberapa negara lain di Asia, Afrika, Eropa, dan kawasan
Pasifik.
3. Langkah ketiga:
Memutuskan pasar mana saja yang akan dimasuki. Langkah ini
mengharuskan penilaian atas besarnya laba atas investasi yang harus
dibandingkan dengan tingkat risiko yang dihadapi.Sorini mampu memasuki pasar
di lebihdari 60 negara.Selama 2001-2005, nilai ekspornya tumbuh 12,26%. Pada
2005, nilai ekspornya 29,7 juta dolar AS dan pada 2006 diperkirakan telah
menembus Rp 1 triliun. Demikian pula, PT. Sayap Mas Utama, yang saat ini
mampu menembus pasar di lebihdari 90 negara, dengan nilai eksporselama 2001-
2005 tumbuh 22,3% per tahun, dan total ekspornya mencapai 58 juta dolar AS.
4. Langkah keempat:
Perusahaan harus memutuskan cara memasuki pasar luar negeri yang
menjadi tujuan. Banyak perusahaan yang memulainya sebagai pengekspor tidak
langsung, atau langsung, lalu beranjak ke cara berikutnya: lisensi. Caranya dengan
membentuk usaha patungan, danakhirnya melakukan investasi langsung di Negara
tujuan ekspornya.Evolusi ini dinamakan proses internasionalisasi. Sorini,
misalnya. Mula-mula hanya importir sorbitol dan bertindak sebagai agen Unilever
di Indonesia.Untuk memenuhi kebutuhan Unilever, Sorini mengimpor dari
Roquette. Ia kemudian membangun pabrik sendiri di Gempol, Pandaan, Pasuruan,
Jawa Timur, dengan membeli teknologi dari Denmark.
Selanjutnya, perusahaan harus memutuskan sejauh mana produk, promosi,
harga dan distribusi mereknya perlu disesuaikan dengan pasar-pasarasing secara
individual. Sorini melakukan inovasi di bidang logistik. Hal ini karena ia
melakukan ekspor ke lebihdari 60 negara yang memakan biaya besar. Biaya
logistik tersebut mencapai 20-30% dari harga jual produknya. Sedangkan Sayap
Mas ikut menggarap promosi yang disesuaikan budaya dan kondisi di masing-
masing Negara, dan secara bersamaan mencari distributor eksklusif (hanya khusus
13
mendistribusikan produk Wing), serta harus bersedia membangun merek Wing
secara eksklusif.
Harga ditetapkan berdasarkan aturan main di negara tujuan ekspor.Untuk
pasar Afrika, selain memasang billboard, ia menjadi sponsor liga nasional:
SoKlinCup. Selain itu juga membagi-bagi hadiah, seperti payung dan ember,
langsung kepasar. Bila pasarnya besar, Sayap Mas mengirim orang khusus untuk
menangani promosi di negara tersebut dan di sana ia mendirikan perwakilan.
5. Langkah kelima:
Akhirnya,perusahaan harus membangun organisasi yang efektif untuk
menyelenggarakan pemasaran internasional. Kebanyakan perusahaan memulainya
dengan sebuah departemen ekspor, sampai di visi internasional. Ini langkah
menuju organisasi global, yang berarti manajemen puncak harus memikirkan dan
merencanakan strategi global Sorini agar dapat bersaing secara global pula.
Paling tidak ada empat hal yang dilakukan. Pertama,menguasai teknologi
yang memungkinkan dapat menghasilkan produk berkualitas. Kedua, berinovasi,
baik kemasan, logistik maupun di bidang transportasi. Ketiga,melakukan
perbaikan terus-menerus dalam berproduksi. Keempat, meraih keandalan dalam
penanganan pelanggan agar dipercaya.
Langkah-langkah lain yang dapat diambil suatu perusahaan untuk memasuki
global dimension atau pasar global:
1. Ekspor
Perusahaan dapat memulai ekspansi internasionalnya dengan mengekspor
barang-barang atau jasa ke negara-negara lain.
2. Pemberian lisensi
Perjanjian lisensi memungkinkan sebuah perusahaan asing untuk membeli
hak untuk memproduksi dan menjual produk-produk perusahaan dalam
negara tuan rumah atau sejumlah negara. Langkah ini terbagi dua macam:
franchise dan contract manufacture.
3. Aliansi strategis
14
Aliansi strategis memungkinkan perusahaan untuk berbagi resiko dan
sumber daya yang diperlukan untuk memasuki pasar-pasar internasional,
selain itu dapat memfasilitasi pengembangan kompetensi inti baru yang
dapat menentukan daya saing strategis perusahaan di masa yang akan
datang.
4. Akuisisi
Akuisisi lintas perbatasan telah semakin penting peranannya.Akuisisi
dapat menyediakan akses cepat ke sebuah pasar yang baru dan dapat
memberikan jalan untuk ekspansi internasional, serta mengurangi adanya
kompetisi.
5. Green Field
Pembentukan sebuah anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya disebut
sebagai Greenfield Venture atau usaha ladang-hijau.Hal ini secara khusus
benar untuk perusahaan yang memiliki kapabilitas tidak berwujud.
3.4. Dampak Global Dimension Bagi Perusahaan Yang Telah Memasuki
Global Dimension
Dampak positif global dimension bagi perusahaan, antara lain:
1. Produksi global dalam suatu perusahaan dapat ditingkatkan
Pandangan ini sesuai dengan teori Keuntungan Komparatif dari David
Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi
dunia dapat digunakan dengan efisien, sehingga dapat meningkatkan
pembelanjaan dan tabungan.
2. .Meningkatkan kemakmuran pekerja dalam suatu perusahaan
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai
negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri.
3. Meluaskan pasar untuk produk suatu perusahaan dalam negeri. Semakin
terbukanya pasar untuk produk-produk ekspor, dengan catatan produk
ekspor perusahaan tersebut mampu bersaing di pasar internasional.
15
4. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik.
Semakin mudah mengakses modal investasi dari luar negeri.
5. Liberalisasi
Perdagangan barang, jasa layanan, dan komoditi lain memberi peluang
kepada setiap perusahaan untuk ikut bersaing merebut pasar perdagangan
luar negeri, terutama hasil pertanian, hasil laut, tekstil, bahan tambang,
serta produk-produk lain yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat di dunia.
Di bidang jasa perusahaan mempunyai peluang menarik masyarakat
mancanegara untuk menggunakan jasa layanan yang ditawarkan sehingga
dapat memberi kepuasan kepada pengguna jasa layanan tersebut.
Dampak negatif global dimension bagi perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Kemungkinan hilangnya pasar produk ekspor perusahaan dalam
negeri karena kalah bersaing dengan produksi perusahaan dari
negara lain yang lebih murah dan berkualitas. Misalnya produk
pertanian tanah air (Indonesia) kalah jauh dari thailand.
2. Membanjirnya produk impor di pasaran dalam negeri sehingga
mematikan produk-produk dari perusahaan dalam negeri. Misalnya,
ancaman produk batik Cina yang lebih murah bagi industri batik di
tanah air (Indonesia).
3. Ancaman dari sektor keuangan dunia yang semakin bebas dan
menjadi ajang spekulasi. Investasi yang sudah ditanam bisa dengan
mudah ditarik atau dicabut jika dirasa tidak lagi menguntungkan.
Hal ini bisa memengaruhi kestabilan ekonomi bagi negara tersebut
dan juga bagi perusahaan-perusahaan dalam negara tersebut.
4. Ancaman masuknya tenaga kerja asing (ekspatriat) di dalam negeri
yang lebih profesional SDM-nya. Sehingga lapangan kerja di negara
tersebut yang sudah sempit akan menjadi semakin sempit.
5. Perusahaan dalam negeri lebih tertarik bermitra dengan perusahaan
dari luar. Akibatnya kondisi industri dalam negeri sulit berkembang.
16
6. Terjadi kerusakan lingkungan dan polusi limbah industri.
7. Suatu perusahaan asing memindahkan usahanya keluar negeri
mengakibatkan PHK tenaga kerja dalam negeri.
8. Arus masuk perdagangan luar negeri menyebakan defisit
perdagangan nasional.
9. Maraknya penyelundupan barang ke dalam negeri.
10. Masuknya wisatawan ke dalam negeri melunturkan nilai luhur dan
budaya suatu bangsa.
11. Memperburuk neraca pembayaran
Global dimension cenderung menaikkan barang-barang impor.
Sebaiknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor
tidak berkembang.
12. Sektor keuangan semakin tidak stabil
Salah satu efek penting dari global dimension adalah pengaliran
investasi (modal) yang semakin besar. Investasi terutama meliputi
partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham
sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, ketika harga-
harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan
mengalir ke luar negeri.
13. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara,
maka dalam jangka pendek pertumbuhan ekonomi menjadi tidak
stbil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan
mengurangi lanjutnya pertumbuhan ekonomi.
17
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
4.1. Simpulan
Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang
dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya
sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi
bangsa-bangsa di seluruh dunia. Globalisasi telah menimbulkan perspektif baru
dalam dunia perdangangan internasional dan juga mempengaruhi perekonomian
dunia yang mana terdapat Bisnis Internasional yang berjalan dan berkembang
pesat. Dalam konsep-konsep Bisnis Internasional tidak hanya mengkaji mengenai
globalisasi, tetapi juga mengkaji mengenai bagaimana perkembangan bisnis yang
dipengaruhi perkembangan globaliasi menjadi sebuah perubahan besar dalam
Hubungan Internasional.
Perusahaan tidak dapat sekadar bertahan di pasar domestik dan berharap
dapat mempertahankan pasarnya, namun harus mampu menembus pasar global.
Karena perusahaan yang beroperasi secara global diyakini mampu menekan biaya
operasional dan meraih kemasyuran merek produknya yang lebih luas. Dengan
adanya Global Dimension ini dapat menimbulkan dampak positif maupun dampak
negatif bagi setiap perusahaan yang mampu menembus pasar global. Karena
setiap orang bisa melakukan aktifitas ekonomi global dan mendirikan suatu
perusahaan di daerah manapun tak terkecuali di luar negeri dengan bebas dan
tidak dibatasi oleh teritorial antar wilayah.
4.2. Rekomendasi
Global Dimension tidak bisa dihindari ataupun dicegah, tetapi suatu
perusahaan yang telah memasuki global dimension harus memiliki manajemen
yang baik, dengan memiliki manajer yang berkompeten dan karyawan yang
18
kompeten agar manajer juga bekerjasama dengan karyawan di perusahaan
tersebut. Sehingga, dapat mengembangkan bisnis dalam lingkungan global atau
bisnis internasional serta bisnis yang dijalankan mampu bersaing dengan
perusahaan- perusahaan asing yang berasal dari negara lain.
19
DAFTAR PUSTAKA
Drs.ec.H.Johny Rusdiyanto,MM & Elsye Tandelilin, SE,MM, Diktat Ajar Pegantar Manajemen, Laboratorium MSDM Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya, 2014.
http://xerma.blogspot.com/2013/07/pengertian-dan-penjelasan-globalisasi_14.html
Majalah Cetak Pengusaha Muslim Indonesia
www.google.com
20