makalah pe baru.doc

28
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk bisa melangsungkan hidupnya, manusia harus berusaha memanfaatkan sumber daya hayati yang ada di bumi ini dengan sebaik-baiknya. Akan tetapi penggunaan tersebut haruslah mempunyai tujuan yang positif yang nantinya tidak akan membahayakan manusia itu sendiri. Sehingga manusia harus mencari sumber energi alternatif lain untuk menghidupi kebutuhan sehari-harinya. Misalnya sumber daya hayati yang ada di planet bumi ini salah satunya adalah lautan. Lautan memiliki banyak potensi sumber energi. Energi yang ada di laut ada 3 macam, yaitu: energi ombak, energi pasang surut dan energi panas laut. Salah satu energi di laut tersebut adalah energi pasang surut. Energi pasang surut adalah energi gerak laut yang diakibatkan oleh fenomena pasang surut air laut. Fenomena pasang surut air laut merupakan perbedaan ketinggian permukaan air laut pada sebuah tempat yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi bulan dan matahari serta gerakan revolusi bumi. Pengaruh gaya gravitasi bulan lebih besar dari gaya gravitasi matahari walaupun bulan lebih kecil dari matahari, tetapi posisinya lebih dekat ke bumi. Air laut yang merupakan 70% penyusun permukaan bumi menggelembung pada sumbu yang menghadap ke bulan. 1.2 Rumusan Masalah

Upload: farista-galuh-sandra

Post on 25-Dec-2015

230 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH PE BARU.doc

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Untuk bisa melangsungkan hidupnya, manusia harus berusaha memanfaatkan

sumber daya hayati yang ada di bumi ini dengan sebaik-baiknya. Akan tetapi

penggunaan tersebut haruslah mempunyai tujuan yang positif yang nantinya tidak

akan membahayakan manusia itu sendiri. Sehingga manusia harus mencari sumber

energi alternatif lain untuk menghidupi kebutuhan sehari-harinya. Misalnya sumber

daya hayati yang ada di planet bumi ini salah satunya adalah lautan. Lautan memiliki

banyak potensi sumber energi. Energi yang ada di laut ada 3 macam, yaitu: energi

ombak, energi pasang surut dan energi panas laut. Salah satu energi di laut tersebut

adalah energi pasang surut. Energi pasang surut adalah energi gerak laut yang

diakibatkan oleh fenomena pasang surut air laut. Fenomena pasang surut air laut

merupakan perbedaan ketinggian permukaan air laut pada sebuah tempat yang

diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi bulan dan matahari serta gerakan revolusi

bumi. Pengaruh gaya gravitasi bulan lebih besar dari gaya gravitasi matahari

walaupun bulan lebih kecil dari matahari, tetapi posisinya lebih dekat ke bumi. Air

laut yang merupakan 70% penyusun permukaan bumi menggelembung pada sumbu

yang menghadap ke bulan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka timbul permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana potensi sumber energi pasang surut air laut di Indonesia ?

2. Bagaimana teknik konversi energi pasang surut air laut menjadi listrik ?

3. Bagaimana kekurangan dan kelebihan teknik konversi energi pasang surut laut

menjadi listrik ?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sabagai berikut:

1. Memahami potensi sumber energi tidal (pasang surut) di dunia

2. Memahami teknik konversi energi tidal (pasang surut) menjadi listrik

3. Dapat menganalisis apakah Indonesia dapat memanfaatkan konversi energi tidal

(pasang surut) menjadi listrik

Page 2: MAKALAH PE BARU.doc

2

4. Memahami kekurangan dan kelebihan teknik konversi energi tidal menjadi listrik

1.4 Manfaat

Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan

kepada pembaca tentang teknik konversi energi khususnya mengenai konversi energi

tidal (pasang surut) menjadi listrik.

Page 3: MAKALAH PE BARU.doc

3

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Energi Air

Energi air  adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Pada dasarnya,

air di seluruh permukaan Bumi ini bergerak (mengalir). Di alam sekitar kita, kita

mengetahui bahwa air memiliki siklus. Dimana air menguap, kemudian terkondensasi

menjadi awan. Air akan jatuh sebagai hujan setelah ia memiliki massa yang cukup. Air

yang jatuh di dataran tinggi akan terakumulasi menjadi aliran sungai. Aliran sungai ini

menuju ke laut. Di laut juga terdapat gerakan air, yaitu gelombang pasang,ombak, dan

arus laut. gelombang pasang dipengaruhi oleh gravitasi bulan, sedangkan ombak

disebabkan oleh angin yang berhembus di permukaan laut dan arus laut di sebabkan

oleh perbedan kerapatan (massa jenis air), suhu dan tekanan, serta rotasi bumi.

Tenaga air yang memanfaatkan gerakan air biasanya didapat dari sungai yang

dibendung. Pada bagian bawah dam tersebut terdapat lubang-lubang saluran air. Pada

lubang-lubang tersebut terdapat turbin yang berfungsi mengubah energi kinetik dari

gerakan air menjadi energi mekanik yang dapat menggerakan generator listrik. Energi

listrik yang berasal dari energi kinetik air disebut hydroelectric. Hydroelectric ini

menyumbang sekitar 715.000 MW atau sekitar 19% kebutuhan listrik dunia. bahkan di

Kanada, 61% dari kebutuhan listrik negara berasal dari Hydroelectric.

Energi Hidroelectrik adalah energi air. Air bergerak menyimpan energi alami

yang sangat besar, apakah air bagian dari sungai yang mengalir atau ombak di lautan.

Bayangkan kekuatan merusak dari sungai yang merusak tempat penyimpanannya dan

menyebabkan banjir atau ombak tinggi yang merusak garis pantai pendek dan kamu

dapat memvisualisasikan jumah kekuatan yang terlibat. Energi ini dapat dimanfaatkan

dan dikonversikan menjadi listrik, dan pembangkit listrik tenaga air tidak

menghasilkan emisi gas rumah kaca. Ini juga merupakan sumber energi terbarukan

karena air secara terus menerus mengisi ulang melalui siklus hidrologi bumi. Semua

sistem hidroelectrikmembutuhkan sumber air mengalir tetap, seperti sungai atau anak

sungai, tidak seperti tenaga matahari dan angin, tenaga ini dapat menghasilkan tenaga

terus menerus selama 24 jam setiap harinya. 

Page 4: MAKALAH PE BARU.doc

4

Potensi air sebagai sumber energi terutama digunakan sebagai penyedia energi

listrik melalui pembangkit listrik tenaga air maupun mikrohidro. Potensi tenaga air di

seluruh Indonesia diperkirakan sebesar 75684 MW. Potensi ini dapat dimanfaatkan

untuk pembangkit tenaga listrik dengan kapasitas 100 MW ke atas dengan jumlah

sekitar 800.

Banyaknya sungai dan danau air tawar yang ada di Indonesia merupakan modal

awal untuk pengembangan energi air ini. Namun eksploitasi terhadap sumber energi

yang satu ini juga harus memperhatikan ekosistem lingkungan yang sudah ada.

Pemanfaatan energi air pada dasarnya adalah pemanfaatan energi potensial

gravitasi.  Energi mekanik aliran air yang merupakan transformasi dari energi

potensial gravitasi dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin atau kincir. Umumnya

turbin digunakan untuk membangkitkan energi listrik sedangkan kincir untuk

pemanfaatan energi mekanik secara langsung.  Pada umumnya untuk mendapatkan

energi mekanik aliran air ini, perlu beda tinggi air yang diciptakan dengan

menggunakan bendungan.  Akan tetapi dalam menggerakkan kincir, aliran air pada

sungai dapat dimanfaatkan ketika kecepatan alirannya memadai.

Pembangkit listrik mikrohidro mengacu pada pembangkit listrik dengan skala di

bawah 100 kW.  Banyak daerah pedesaan di Indonesia yang dekat dengan aliran

sungai yang memadai untuk pembangkit listrik pada skala yang demikian.  Diharapkan

dengan memanfaatkan potensi yang ada di desa-desa tersebut dapat memenuhi

kebutuhan energinya sendiri dalam mengantisipasi kenaikan biaya energi atau

kesulitan jaringan listrik nasional untuk menjangkaunya.

2.2 Pembangkit Listrik Tenaga Air

(PLTA) adalahsalahsatupembangkityang memanfaatkanaliranairuntukdiubahme

njadienergilistrikPembangkit listrik ini bekerja dengan cara merubah energi air yang

mengalir (dari bendungan atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan

turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan generator).

Kemudian energi listrik tersebut dialirkan melalui jaringan-jaringan yang telah dibuat,

hingga akhirnya energi listrik tersebut sampai ke rumahmu.

Page 5: MAKALAH PE BARU.doc

5

Beberapa bagian dari PLTA

1. Bendungan, berfungsi menampung air dalam jumlah besar untuk menciptakan

tinggi jatuh air agar tengaa yang dihasilkan juga besar. Selain itu bendungan juga

berfungsi untuk pengendalian banjir.

2. Turbin, berfungsi mengubah aliran air menjadi energi mekanika yang terdapat

pada Air yang jatuh akan mendorong yang terdapat pada sebuah baling-baling

itulah aplikasi dari penerapannya, sehingga menyebabkan turbin berputar.

Perputaran turbin ini dihubungkan ke generator. Turbin air kebanyakan

bentuknya seperti kincir angin.

3. Generator, dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga ketika

baling-baling turbin berputar maka generator juga ikut berputar. Enerator

selanjutnya merubah energi mekanik dari turbin menjadi energi listrik.

4. Jalur Transmisi, berfungsi mengalirkan energi listrik dari PLTA menuju rumah-

rumah dan pusat industri

.

Kelebihan dan kekurangan PLTA

Respon beban lebih cepat sehingga bagus buat beban puncah (18.00-22.00) start

up cepat, ramah lingkungan, kapasitas bisa sampai ratusan MW, effisiensi tinggi,

cocok juga untuk base load (beban dasar/harian). Sedangkan kekurangannya

membutuhkan investasi yang mahal dan konstruksi pembangunan yang alam.

Mikrohidro

Mikrohidro atau yang dimaksud dengan sebuah Pembangkit Listrik Tenaga

Mikrohidro (PLTMH), adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan

tenaga air sebagai tenaga penggerak nya seperti, saluran irigasi, sungai atau air terjun

alam dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan (head) dan jumlah debit air.

Mikrohidro merupakan sebuah istilah yang terdiri dari kata mikro yang berarti kecil

dan hidro yang berarti air.

Komponen mikrohidro sebagai berikut 

Air : (sebagai sumber energi)

Turbin: mengkonversi energi aliran air menjadi energi putaran mekanis.

Generator : menghasilkan listrik dari putaran mekanis.

Page 6: MAKALAH PE BARU.doc

6

Saluran Pembawa (Headrace) : Saluran pembawa mengikuti kontur dari sisi

bukit untuk menjaga elevasi dari air yang disalurkan.

Panel kontrol : panel kontrol berfungsi untuk menstabilkan tegangan.

Kincir air : sebagai pengerak dinamo.

Kelebihan PLMTH 

PLMTH cukup murah dalam pengembangannya

Konstruksinya sederhana.

Tidak menyebabkan pencemaran

Sedangkan kekurangannya

Kurangnya sosiali mengenai pemanfaatan PLMTH

2.3 Energi Tidal (Pasang Surut)

Energi tidal atau energi pasang surut barangkali kurang begitu dikenal

dibandingkan dengan energi samudera yang lain seperti energi ombak (wave energy).

Jika dibandingkan dengan energi angin dan surya, energi tidal memiliki sejumlah

keunggulan antara lain: memiliki aliran energi yang lebih pasti/mudah diprediksi,

lebih hemat ruang dan tidak membutuhkan teknologi konversi yang rumit. Kelemahan

energi ini diantaranya adalah membutuhkan alat konversi yang handal yang mampu

bertahan dengan kondisi lingkungan laut yang keras yang disebabkan antara lain oleh

tingginya tingkat korosi dan kuatnya arus laut.

2.4 Potensi Energi Tidal (Pasang Surut)

Pasang surut air laut adalah suatu gejala fisik yang selalu berulang dengan

periode tertentu dan pengaruhnya dapat dirasakan sampai jauh masuk kearah hulu dari

muara sungai. Pasang surut terjadi karena adanya gerakan dari benda benda angkasa

yaitu rotasi bumi pada sumbunya, peredaran bulan mengelilingi bumi dan peredaran

bulan mengelilingi matahari. Gerakan tersebut berlangsung dengan teratur mengikuti

suatu garis edar dan periode yang tertentu. Pengaruh dari benda angkasa yang lainnya

sangat kecil dan tidak perlu diperhitungkan.

Gerakan dari benda angkasa tersebut di atas akan mengakibatkan terjadinya

beberapa macam gaya pada setiap titik di bumi ini,yang disebut gaya pembangkit

pasang surut. Masing masing gaya akan memberikan pengaruh pada pasang surut dan

Page 7: MAKALAH PE BARU.doc

7

disebut komponen pasang surut, dan gaya tersebut berasal dari pengaruh matahari,

bulan atau kombinasi keduanya.

Pasang surut laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek sentrifugal.

Efek sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi. Gravitasi bervariasi secara

langsung dengan massa tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran

bulan lebih kecil dari matahari, gaya tarik gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada

gaya tarik matahari dalam membangkitkan pasang surut laut karena jarak bulan lebih

dekat daripada jarak matahari ke bumi. Gaya tarik gravitasi menarik air laut ke arah

bulan dan matahari dan menghasilkan dua tonjolan (bulge) pasang surut gravitasional

di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara

sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan matahari. Energi pasang surut pada

lautan terjadi akibat pengaruh massa bulan terhadap bumi, yang mengakibatkan

adanya gaya tarik, sehingga menjelma suatu gejala yang dikenal sebagai pasang surut.

Gejala ini terjadi secara teratur, disebabkan bulan mengelilingi bumi, sehingga air laut

ditarik karena gaya tarik gravitasi bulan.

Gambar 2.4. Terjadinya pasang surut akibat gaya tarik bulan

Gambar 2.4 memperlihatkan permukaan laut dititik A. keadaan ini, laut pada

titik A berada dalam keadaan pasang, sedangkan pada titik B berada dalam keadaan

surut. Kira-kira 6 jam kemudian, terjadi situasi sebaliknya, akibat perputaran bulan.

Page 8: MAKALAH PE BARU.doc

8

2.5 Penyebab pasang surut

Bulan tepat di atas titik P1 pada permukaan bumi. Karena gaya tarik bulan di

titik P1 paling besar maka P1 bergerak lebih banyak ke arah bulan daripada titik O

(titik pusat bulan). Jika titik O bergerak ke arah bulan, maka titik P2 akan bergerak

lebih lambat dari titik O. Oleh karena itu, maka permukaan air di titik P1 dan P2 lebih

tinggi daripada permukaan air laut rata-rata. Pasang naik terjadi di P1 dan P2,

sementara itu, di daerah yang letaknya 90o derajat dari kedua titik itu terjadi pasang

surut.

Gambar 2.5. Posisi bumi terhadap bulan

Peredaran semu harian bulan memerlukan waktu 24 jam 50 menit. Periode tersebut

disebut 1 hari bulan. Oleh karena itu satu titik di khatulistiwa pada permukaan bumi

mengalami dua kali pasang naik dalam periode satu hari bulan.

Ternyata gaya tarik matahari juga memberikan pengaruh terhadap molekuk air

laut, walaupun perbandingan antara gaya tarik matahari dengan gaya tarik bulan

terhadap bumi adalah 1 : 2,2. Pasang laut purnama (spring tide) terjadi ketika bumi,

bulan dan matahari berada dalam satu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang

tinggi yang sangat tinggi dan pasang rendah yang sangat rendah . pasang laut purnama

ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama.

Gambar 2.5.1. Posisi Bumi, bulan dan matahari ketika pasang Purnama

Page 9: MAKALAH PE BARU.doc

9

Pasang naik yang paling rendah dalam periode satu siklus pasang surut disebut pasang

perbani. Pasang perbani terjadi pada waktu kedudukan bulan, bumi dan matahari

membentuk sudut 90o . Pada posisi tersebut, gaya tarik matahari dan gaya tarik bulan

bekerja pada titik-titik yang tegak lurus satu sama lain.

Pada waktu bulan perbani, gaya tarik bulan bekerja pada titik P1 dan P2 sedangkan

gaya tarik matahari bekerja pada titik P3 dan P4. Besar gaya yang menyebabkan

pasang perbani adalah resultan dari dua gaya yang berarah tegak sesamanya.

(a) (b)

Gambar 2.5.2. Posisi Matahari dan bulan terhadap bumi membentuk sudut 90o

Menurut medar gobel dalam bukunya Energi Earth and everyone,

memperkirakan jumlah potensi dari energi pasang surut di seluruh dunia adalah 26 x

1012 kWH. Namun sebagian kecil saja bumi dimanfaatkan oleh manusia.

Puncak pasang surut air laut diikuti 12 jam kemudian dengan rendahnya surut air

laut. Kemudian pasang kembali, sehingga dalam waktu 24 jam terjadi dua kali pasang

dan dua kali surut. Beda antara permukaan laut ketika pasang dan surut itu disebut

amplitude. Pasang laut itu dipengaruhi oleh kedalaman air laut dan keadaan lokasi

pantai setempat.

Page 10: MAKALAH PE BARU.doc

10

2.6 Terjadinya Air Pasang

Air pasang pada laut dan samudera di dunia ini adalah hasil dari pengaruh gaya

berat universal dari massa yang besar, seperti matahari dan bulan di atas bumi.

Bertepatan dengan pencairan dari massa air, pengaruh kekuatan ini menimbulkan

gerakan air, yang memperlihatkan suatu kenaikan dan penurunan ketinggian

permukaan laut sesuai dengan perputaran sehari-hari dari terbit dan tenggelamnya

matahari dan bulan. Suatu air pasang yang tinggi pada suatu titik akan diatur secara

langsung di bawah pengaruh bulan. Pada waktu yang sama, sebuah titik diametrical

yang berlawanan di atas permukaan bumi juga mengalami air pasang tinggi yang

disebabkan karena keseimbangan dinamik. Jadi, bulan purnama merupakan bulan naik

untuk menimbulkan air pasang tinggi. Dalam periode 24 jam 50 menit terjadi dua

peristiwa air pasang tinggi dan air pasang surut. Ini disebut air pasang semi (semi-

diurnal tides). Di samping itu kenaikan dan penurunan permukaan air ternyata

mengikuti sebuah kurva sinus yang diperlihatkan dalam Gambar 2.6.1 dengan titik A

menunjukkan titik tertinggi air pasang dan B menunjukkan titik terendah air pasang.

Waktu rata-rata yang dibutuhkan gerakan air yang jatuh dari A ke B dan kemudian

naik lagi dari B ke C hampir mendekati 6 jam dan 12,5 menit.

Berikut ini beberapa hal khusus yang harus dicatat dalam hubungan dengan

keistimewaan air pasang. Air pasang adalah sebuah gejala periodik yang luar biasa

tetapi tidak ada dua air pasang dalam suatu putaran. Karena posisi relative matahari

dan bulan dengan jarak dari bumi yang berubah-ubah terus menerus, akan

mempengaruhi air pasang. Dari dua ketinggian air pasang dalam satu hari, maka air

Page 11: MAKALAH PE BARU.doc

11

pasang yang satu akan lebih tinggi dari pada lainnya. Dalam satu bulan, air pasang

pada hari hari di mana bulan penuh dan hari hari tidak ada bulan khususnya akan lebih

tinggi dari saat-saat lainnya, aktivitas yang ditujukkan dengan adanya matahari dan

bulan ini akan langsung memberikan kegiatan tambahan. Ini merupakan syarat bagi air

pasang di musim semi. Dalam beberapa tahun air pasang yang terjadi disebabkan

lokasi relative matahari dan bumi. Jadi, tingkatan ketinggian air pasang h terlihat

bervariasi dari waktu ke waktu. Pada umumnya, nilai ketinggian h air pasang yang

direncanakan untuk jangka waktu yang sama di ambil dari nilai h pada air pasang di

beberapa tempat.

Tingkatan air pasang berbeda-beda antara satu tempat dan tempat lainnya.

Bentuk lingkaran air pasang bergantung pada gerakan laut dengan garis pantai. Di

mana garis pantai sangat mempengaruhi tinggi air pasang dan di tempat lainnya,

keadaan pada dasar laut memberikan pengaruh sebagai peredam bagi air pasang. Oleh

karena kondisi yang berbeda, tingkatan tinggi air pasang (periode air pasang) akan

berbeda di satu tempat dan tempat lainnya. Contohnya, tinggi air pasang di atas pantai

barat India, dengan ketinggian antara 7 sampai 8 meter di dekat Teluk Kutch,

sedangkan di Kerala hanya setinggi satu meter. Pantai Fundy (Kanada) memiliki air

pasang yang tertinggi di dunia yakni 15 meter, dan Laut Adriatic di Zara mempunyai

air pasang yang statis dengan selisih tinggi yang terjadi hanya beberapa cm. setiap

garis pantai memiliki air pasang dengan masing-masing ciri yang khas.

2.7 Sejarah Perkembangan Energi Pasang Surut (Tidal)

Penggunaan mesin untuk pabrik penggilingan dari tenaga air pasang telah di

operasikan di Inggris pada abad 11. Beberapa penggilingan ini masih di operasikan di

zaman modern ini. Tenaga yang dihasilkan antara 50 sampai 100kW. Tenaga air

pasang juga digunakan dalam pemasokan air di London dan pompa pembuangan

sampah di Hamburg. Tetapi adanya perkembangan sumber-sumber tenaga yang lain,

penggunaan tenaga air pasang kurang menarik.

Pada permulaan abad 20, perhatian terhadap tenaga air dihidupkan kembali

dengan mendapat dukungan utama dari O.Turnbull di Kanada, D.P. Cooper di USA

dan N. Davey di Inggris. Buku pertama mengenai tenaga air pasang oleh Davey di

terbitkan pada tahun 1922. Pada tahun 1933, Sistem Tenaga Air Pasang Severn Creek

Page 12: MAKALAH PE BARU.doc

12

dibangun di bawah pengawasan pemerintah Inggris, dan sekitar waktu itu Amerika

Serikat memulai pekerjaan sebuah proyek di Teluk Passamaquoddy. Akan tetapi

pekerjaan ini diberhentikan pada tahun 1935 sehubungan dengan terbatasnya biaya.

Selanjutnya hampir dalam periode 25 tahun tidak terlihat aktivitas mengenai tenaga air

pasang. Dengan ditemukannya turbin bulb, baru terlihat kembali adanya perhatian

terhadap tenaga air pasang. L.B. Bernstein dari Uni Soviet dan R. Gibrat dari Francis

meneruskan minat ini. Pada tahun 1966 untuk pertama kalinya di dunia dibangun

pembangkit listrik tenaga air pasang di Rance, Franscis, yang merupakan suatu

terobosan baru. Pembangkit yang berkemampuan 240 MW ini beroperasi memuaskan

selama sepuluh tahun yang lalu. Pada tahun 1968 sebuah percobaan stasiun tenaga air

pasang dengan kemampuan 400kW dimulai di Kislaya Guba, Uni Soviet.

Banyak tempat potensial lainnya untuk tenaga air pasang dapat dimanfaatkan

sebagai pembangkit listrik di dunia. Salah satunya yaitu Indonesia.

2.8 Beberapa Alat Pengukuran Pasang Surut

1. Tide Staff.

Alat ini berupa papan yang telah diberi skala dalam meter atau centi meter. 

Biasanya digunakan pada pengukuran pasang surut di lapangan.Tide Staff (papan

Pasut) merupakan alat pengukur pasut paling sederhana yang umumnya digunakan

untuk mengamati ketinggian muka laut atau tinggi gelombang air laut.  Bahan yang

digunakan biasanya terbuat dari kayu, alumunium atau bahan lain yang di cat anti

karat.

Syarat pemasangan papan pasut adalah :

1. Saat pasang tertinggi tidak terendam air dan pada surut terendah masih

tergenang oleh air

2. Jangan dipasang pada gelombang pecah karena akan bias atau pada daerah

aliran sungai (aliran debit air).

3. Jangan dipasang didaerah dekat kapal bersandar atau aktivitas yang

menyebabkan air bergerak secara tidak teratur.

4. Dipasang pada daerah yang terlindung dan pada tempat yang mudah untuk

diamati dan dipasang tegak lurus.

Page 13: MAKALAH PE BARU.doc

13

5. Cari tempat yang mudah untuk pemasangan misalnya  dermaga sehingga

papan mudah dikaitkan.

6. Dekat dengan bench mark atau titik referensi lain yang ada sehingga data

pasang surut mudah untuk diikatkan terhadap titik referensi.

7. Tanah dan dasar laut atau sungai tempat didirikannya papan harus stabil

8. Tempat didirikannya papan harus dibuat pengaman dari arus dan sampah

2. Tide gauge

Merupakan perangkat untuk mengukur perubahan muka laut secara mekanik

dan otomatis.  Alat ini memiliki sensor yang dapat mengukur ketinggian permukaan

air laut yang kemudian direkam ke dalam komputer.  Tide gauge terdiri dari dua

jenis yaitu :

Floating tide gauge (self registering)

Prinsip kerja alat ini berdasarkan naik turunnya permukaan air laut yang

dapat diketahui melalui pelampung yang dihubungkan dengan alat pencatat

(recording unit).  Pengamatan pasut dengan alat ini banyak dilakukan,

namun yang lebih banyak dipakai adalah dengan cara rambu pasut.

Pressure tide gauge (self registering)

Prinsip kerja pressure tide gauge hampir sama dengan floating tide gauge,

namun perubahan naik-turunnya air laut direkam melalui perubahan tekanan

pada dasar laut yang dihubungkan dengan alat pencatat (recording unit). 

Alat ini dipasang sedemikian rupa sehingga selalu berada di bawah

permukaan air laut tersurut, namun alat ini jarang sekali dipakai untuk

pengamatan pasang surut.

3. Satelit. 

Sistem satelit altimetri berkembang sejak tahun 1975 saat diluncurkannya

sistem satelit Geos-3.  Pada saat ini secara umum sistem satelit altimetri

mempunyai tiga objektif ilmiah jangka panjang yaitu mengamati sirkulasi lautan

global, memantau volume dari lempengan es kutub, dan mengamati perubahan

muka laut rata-rata (MSL) global.

Prinsip Dasar Satelit Altimetri adalah satelit altimetri dilengkapi dengan

pemancar pulsa radar (transmiter), penerima pulsa radar yang sensitif (receiver),

Page 14: MAKALAH PE BARU.doc

14

serta jam berakurasi tinggi.  Pada sistem ini, altimeter radar yang dibawa

oleh satelit memancarkan pulsa-pulsa gelombang elektromagnetik (radar)

kepermukaan laut.  Pulsa-pulsa tersebut dipantulkan balik oleh permukaan laut dan

diterima kembali oleh satelit.

Prinsip penentuan perubahan kedudukan muka laut dengan teknik altimetri

yaitu pada dasarnyasatelit altimetri bertugas mengukur jarak vertikal dari satelit ke

permukaan laut. Karena tinggi satelitdi atas permukaan ellipsoid referensi diketahui

maka tinggi muka laut (Sea Surface Height atau SSH) saat pengukuran dapat

ditentukan sebagai selisih antara tinggi satelit dengan jarak vertikal.  Variasi

muka laut periode pendek harus dihilangkan sehingga fenomena kenaikan

muka laut dapat terlihat melalui analisis deret waktu (time series analysis). 

Analisis deret waktu dilakukan karena kita akan melihat variasi temporal periode

panjang dan fenomena sekularnya

Page 15: MAKALAH PE BARU.doc

15

BAB 3

METODELOGI

3.1 Waktu Penyusunan Karya Ilmiah

Waktu yang digunakan penulis untuk melakukan penyusunan karya ilmiah yaitu

pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

3.2 Jenis Penyusunan Karya Ilmiah

Jenis penyusunan Karya Ilmiah yang dilakukan penulis adalah penyusunan

deskriptif, yaitu penjelasan tentang rumusan masalah yang telah ada dan

menghubungkan dengan landasan teori yang penulis gunakan.

3.3 Cara Pengambilan Data

Cara pengambilan data yang penulis gunakan dalam penyusunan karya ilmiah

adalah dengan menggunakan sumber-sumber yang terkait dengan rumusan masalah

yang ada. Sumber tersebut antara lain berasal dari buku dan internet.

Page 16: MAKALAH PE BARU.doc

16

BAB 4

PEMBAHASAN

3.2 Prinsip Konversi Pasang Surut

Prinsip sederhana dari pemanfaatan energi pasang surut adalah memakai energi

kinetik untuk memutar turbin yang selanjutnya menggerakan generator untuk

menghasilkan listrik. Teknologi ini disebut juga dengan ”Pembangkit Listrik Tenaga

Pasang Surut”. Pasang surut mempengaruhi lapisan di bagian teratas saja, melainkan

seluruh massa air yang bisa menimbulkan energi yang besar. Di perairan pantai

terutama di teluk atau selat sempit, gerakan naik turunnya muka air akan menimbulkan

energi yang tinggi pula.

3.3 Prospek Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut di Indonesia

Penggunaan pembangkit listrik tenaga pasang surut di Indonesia sangat

berpotensi untuk digunakan mengingat Indonesia adalah negara kepulauan. Energi

pasang surut dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya kecepatan arus laut.

Ditinjau dari faktor ini, Papua merupakan wilayah yang berpotensi untuk diambil

energi pasang surutnya. Beberapa hal penting mengenai laut Papua : (1) memiliki

pasang surut bertipe campuran berganda yang berarti bahwa di laut Papua, dalam 1

harinya terjadi 2 kali pasang surut. (2) memiliki ketinggian pasang surut maksimal 6

meter. (3) memiliki kecepatan arus laut berkisar 2,5 – 3,4 m/s.

Dari pernyataan di atas, pemanfaatan energi pasang surut menjadi energi listrik

dengan menggunakan turbin lepas pantai sebagai alternatif yang tepat. Turbin ini

rencananya akan dipasang sesuai dengan letak geografis pantai Papua dengan

ketinggian turbin 1 meter dari dasar permukaan laut.

Komponen turbin dibuat dengan menggunakan bahan stainless steal, karena

bahan tersebut merupakan bahan paduan kromium dan besi yang mempunyai ketahan

Page 17: MAKALAH PE BARU.doc

17

korosi sangat baik. Daya satu turbin dapat menghasilkan daya yang bervariasi sesuai

dengan aliran kecepatan arus laut. Sebagai patokan potensi daya listrik beberapa

tempat di selat bali pada kedalaman 12 meter, kondisi pasang perbani, dapat mencapai

300 kw, bila menggunakan daun turbin berdiameter 10 meter, sebagai informasi laju

arus pasang surut di selat-selat diantara P. Bali, Lombok dan NTT dapat mencapai 2.5

- 3.4 m/s. Berkaitan dengan harga listrik yang dihasilkan dari pemanfaatan energi

pasang surut tidak dapat dipastikan karena tergantung pada letak geografis setiap

wilayah.

3.4 Kelebihan dan Kekurangan Turbin Lepas Pantai

Kelebihan :

Setelah dibangun, energi pasang surut dapat diperoleh secara gratis

Tidak menghasilkan gas rumah kaca ataupun limbah lainnya

Tidak membutuhkan bahan bakar

Biaya operasi rendah

Produksi listrik stabil

Pasang surut air laut dapat diprediksi

Turbin lepas pantai memiliki biaya instalasi rendah dan tidak menimbulkan

dampak lingkungan yang besar

Kekurangan :

Biaya pembangunan sangat mahal

Meliputi area yang sangat luas sehingga merubah ekosistem lingkungan baik ke

arah hulu maupun hilir hingga berkilo-kilometer

Hanya dapat mensuplai energi kurang lebih 10 jam setiap harinya, ketika arus

laut bergerak masuk ataupun keluar

3.5 Hambatan Penerapan Sistem Pembangkit Listrik Pasang Surut

Adapun hambatan penerapan sistem pembangkit listrik pasang surut adalah :

1. Tenaga ahli yang menghandle sistem kurang

2. Kesulitan birokrasi

3. Kesulitan untuk mendapatkan alat-alatyang dibutuhkan

4. Dana yang diperlukan untuk menerapkan sistem ini mahal

Page 18: MAKALAH PE BARU.doc

18

BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Wilayah yang paling tepat untuk pemanfaatan energi tidal (pasang surut) adalah

wilayah Papua

2. Turbin yang digunakan adalah turbin lepas pantai, karena perawatan tidak sulit.

3. Energi tidal (pasang surut) dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kecepatan alir

arus, kondisi geografis setiap wilayah, dan fase bulan.

4. Daya yang dihasilkan pembangkit listrik energi pasang surut bergantung dari letak

geografis setiap wilayah.

4.2 Saran

Untuk mengatasi sumber daya alam yang sangat terbatas kita perlu mencari sumber

energi alternatif, terutama sebagai pembangkit energi listrik, karena bahan baku fosil

sebagai penghasil listrik utama saat ini jumlahnya semakin sedikit dan suatu saat nanti

pasti akan habis. Salah satu alternatif yang ditawarkan adalah dengan memanfaatkan

arus pasang surut air laut sebagai pemutar turbin dan generator untuk menghasilkan

listrik, yang sering kita sebut dengan “Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut”. 

ll

Page 19: MAKALAH PE BARU.doc

19

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Daryanto. 1987. Teknik Pesawat Tenaga. Jakarta: PT. Bina Aksara

Patty, O.F. 1995. Teanga Air. Jakarta: Erlangga

Anonim. Pasang naik dan pasang surut di Kota Jayapura.