makalah pariwisata

28
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara persemakmuran Australia merupakan sebuah negara di belahan bumi selatan yang juga menjadi nama benua terkecil di dunia. Sebagai sebuah negara maju yang makmur, Australia adalah ekonomi terbesar ke-13 di dunia . Australia berperingkat tinggi dalam banyak perbandingan kinerja antarbangsa seperti pembangunan, mutu kehidupan, perawatan kesehatan, harapan hidup, pendidikan umum, kebebasan ekonomi, dan perlindungan kebebasan sipil dan hak-hak politik. Penduduk asli Australia diduga sebanyak 350.000 jiwa ketika orang Eropa mulai melakukan pendudukan, menurun drastis selama 150 tahun setelah awal pendudukan, terutama disebabkan oleh penyakit infeksi. "Generasi yang terampas" (penghilangan anak-anak Aborigin dari keluarga mereka), di mana sejarawan seperti Henry Reynolds memandangnya sebagai genosida, juga berperan bagi menyusutnya populasi penduduk asli. Tafsiran sedemikian tentang sejarah Aborigin masih dipertentangkan oleh komentator kolot seperti mantan Perdana Menteri John Howard dibesar-besarkan atau dibuat-buat untuk kepentingan politik dan ideologi tertentu. Perdebatan ini dikenal di Australia sebagai perang sejarah. Pemerintah Federal meraih kekuasaan

Upload: wahyu-sugito

Post on 28-Nov-2015

642 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

makalah pariwisata

TRANSCRIPT

Page 1: makalah pariwisata

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara persemakmuran Australia merupakan sebuah negara di belahan

bumi selatan yang juga menjadi nama benua terkecil di dunia. Sebagai sebuah

negara maju yang makmur, Australia adalah ekonomi terbesar ke-13 di dunia.

Australia berperingkat tinggi dalam banyak perbandingan kinerja antarbangsa

seperti pembangunan, mutu kehidupan, perawatan kesehatan, harapan hidup,

pendidikan umum, kebebasan ekonomi, dan perlindungan kebebasan sipil dan

hak-hak politik.

Penduduk asli Australia diduga sebanyak 350.000 jiwa ketika orang Eropa

mulai melakukan pendudukan, menurun drastis selama 150 tahun setelah awal

pendudukan, terutama disebabkan oleh penyakit infeksi. "Generasi yang

terampas" (penghilangan anak-anak Aborigin dari keluarga mereka), di mana

sejarawan seperti Henry Reynolds memandangnya sebagai genosida, juga

berperan bagi menyusutnya populasi penduduk asli. Tafsiran sedemikian tentang

sejarah Aborigin masih dipertentangkan oleh komentator kolot seperti mantan

Perdana Menteri John Howard dibesar-besarkan atau dibuat-buat untuk

kepentingan politik dan ideologi tertentu. Perdebatan ini dikenal di Australia

sebagai perang sejarah. Pemerintah Federal meraih kekuasaan untuk membuat

undang-undang yang menghormati Aborigin setelah diselenggarakannya

Referendum Australia 1967 tentang Aborigin. Kepemilikan tradisional atas tanah

—gelar aborigin—tidak diakui sampai tahun 1992, ketika Mahkamah Agung pada

kasus Mabo versus Queensland (Nomor 2) membatalkan gagasan Australia

sebagai terra nullius ("tanah tak bertuan") sebelum pendudukan oleh orang Eropa.

Australia menganut sistem ekonomi pasar dengan PDB per kapita yang

tinggi dan angka kemiskinan yang rendah. Dolar Australia adalah satuan mata

uang negara ini, termasuk pula Pulau Natal, Kepulauan Cocos (Keeling), dan

Pulau Norfolk, juga negara-negara kepulauan Pasifik yang merdeka, yakni

Kiribati, Nauru, dan Tuvalu. Setelah penggabungan Australian Stock Exchange

Page 2: makalah pariwisata

dan Sydney Futures Exchange pada tahun 2006, kini Bursa Efek Australia

menjadi bursa saham terbesar ke-9 di dunia.

Menempati peringkat ketiga dalam Indeks Kebebasan Ekonomi (2010),

Australia adalah ekonomi terbesar ke-13 di dunia dan memiliki PDB per kapita

terbesar ke-9 di dunia; lebih tinggi daripada Britania Raya, Jerman, Perancis,

Kanada, Jepang, dan Amerika Serikat. Negara ini menduduki peringkat kedua

dalam hal Indeks Pembangunan Manusia PBB Tahun 2010 dan menduduki

peringkat pertama dalam hal Indeks Kemakmuran yang diterbitkan oleh Legatum

pada Tahun 2008.[9] Semua kota besar di Australia tidak lagi menjadi objek survey

kelayak-hunian komparatif dunia, oleh karena telah melampaui syarat-syarat yang

ditentukan. Melbourne mencapai tempat kedua dalam kriteria kota yang paling

layak huni di dunia pada tahun 2008 menurut The Economist', diikuti oleh Perth

(ke-4), Adelaide (ke-7), dan Sydney (ke-9) Keseluruhan utang pemerintah di

Australia adalah sebesar $ 190 miliar.[177] Harga rumah di Australia adalah di

antara yang termahal, sedangkan beberapa level utang rumah tangga adalah di

antara yang terbesar di dunia.

Jadi pengembangan pariwisata pada hakikatnya merupakan bagian dari

upaya pembangunan nasional untuk mewujudkan kesejahteraan lahir maupun

batin bagi seluruh Negara Australia, sehingga kekayaan wilayah Australia sebagai

modal dan landasan pengembangan budaya bangsa secara keseluruhan dapat

dinikamati oleh masyarakat.

Kepariwisataan merupakan salah satu komoditi ekspor non migas yang

cukup potensial, yang mampu mendatangkan devisa yang cukup besar bagi

kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, diperlukan suatu konsentrasi penuh dari

pemerintah pusat, guna mendukung pembiayaan pembangunan daerah, terutama

didaerah yang memiliki potensi pariwisata, sehingga dapat dikelola semaksimal

mungkin. Dengan demikian, sektor kepariwisataan merupakan salah satu usaha

yang dapat meningkatkan pendapatan suatu daerah terutama dalam rangka

menunjang penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan pembangunan. Untuk

merealisasikan semua itu, maka pemerintah mengeluarkan kebijakan dalam

bidang kepariwisataan,

Page 3: makalah pariwisata

Dengan adanya berbagai kebijakan yang mendukung dunia

kepariwisataan, maka tentunya akan memberikan peluang yang sangat besar untuk

mengembangkan dunia kepariwisataan di Australia, khusunya bagi daerah yang

memiliki sejumlah potensi wisata, baik wisata alam maupun wisata budaya.

Dalam upaya pencapaian tujuan pembangunan nasional tersebut, maka

dalam pelaksanaannya pemerintah Kabupaten Halmahera Barat melakukan

pemanfaatan potensi wilayah yang berbasis masyarakat, serta memberikan

perlindungan kelestarian sumber hayati kepariwisataan. Sehingga tujuan

pembangunan dapat menciptakan lapangan kerja produktifitas serta

mempertahankan sumber daya alam dalam lingkup wilayah Austtalia.

Namun dalam upaya pemanfaatan potensi, terkadang muncul permasalahan

yang berakar dari adanya kesenjangan kondisi lingkungan dan sistem sosial. Oleh

karena itu, pemerintah daerah sebagai perencana, pelaksanan, dan pengontrol

dalam sebuah kebijakan daerah diharapkan mampu menganalisis dan memetakan

permasalahan yang terjadi dalam masyarakat sehingga dalam mengeluarkan

kebijakannya tidak terkesan sepihak, akan tetapi sesuai dengan kebutuhan

masyarakat.

Pemerintah Australia secara umum masih memiliki hambatan dan

keterbatasan dalam pelaksanaan pengelolaan dan- pengembangan pariwisatanya

seperti:

8 Tempat Wisata Gratis di Melbourne Australia

1.Trem City Circle

 

Page 4: makalah pariwisata

Trem adalah salah satu transportasi andalan kota ini, terutama di sekitar pusat kota. Untuk melayani wisatawan, pemerintah negara bagian Victoria telah menyediakan trem melingkari kota (city circle) gratis yang mengelilingi pusat bisnis dan pusat kota.Rute trem ini adalah Flinders Street > Harbour Esplanade > Docklands Drive > La Trobe Street > Victoria Street > Nicholson Street > Spring Street > Flinders Street dan arah kebalikannya. Di dalam trem diberikan informasi objek-objek wisata yang dilewati. Saya merekomendasikan Anda yang baru pertama kali ke Melbourne untuk naik trem gratisan ini. Anda dapat menaiki trem di tempat-tempat yang bertanda “city circle”. Sangat mudah.

2. Shrine of Remembrance

 

Monumen ini didirikan untuk menghormati prajurit yang bertempur di Perang Dunia I. Monumen ini dikelilingi oleh taman berumput dan pohon-pohon rindang. Letaknya tidak jauh dari pusat kota dan mudah dicapai dengan trem. Lokasinya yang bagai taman terbuka membuat pengunjung dengan bebas keluar-masuk tempat ini.

3. Royal Botanic Gardens

 

Page 5: makalah pariwisata

Kebun Raya Melbourne ini terletak bersebelahan dengan Shrine of Remembrance dengan luas 36 hektare. Di sini ada lebih dari 50 ribu tanaman, dan banyak yang merupakan tanaman khas Australia. Di sini ada juga Children’s Garden yang dibuat secara khusus agar anak-anak dapat bebas bermain dan belajar.

4. Parliament House

 Gedung parlemen secara resmi digunakan oleh Dewan Negara Bagian Victoria. Terletak di pusat kota, tepatnya di Spring Street, sangat mudah untuk mencapainya dengan trem atau kereta api. Selama anggota dewan tidak sedang bersidang, Anda dapat mengikuti tur ke dalam gedung yang menjadi cagar budaya ini.

5. Southbank

 

Tidak mungkin Anda pergi ke Melbourne tanpa berjalan-jalan menyusuri Sungai Yarra. Seperti namanya, Southbank terletak di tepi sebelah selatan sungai, di mana kafe-kafe berjajar di sepanjang trotoar. Kalau Anda merasa harga makanan dan minuman di kafe-kafe tersebut terlalu mahal, jangan berkecil hati! Anda dapat membeli kopi dari kedai-kedai yang lebih murah

Page 6: makalah pariwisata

dan menikmatinya di kursi-kursi taman yang banyak tersedia di sini.

6. Queen Victoria Market

Tidak ada tempat lain di Melbourne yang dapat menandingi Queen Victoria Market atau sering disebut VicMart untuk urusan berbelanja. Kalau Anda sedang tidak ingin berbelanja, jalan-jalan di pasar ini juga cukup menyenangkan, kok. VicMart menjual cenderamata, baju, sayur, buah-buahan dan sebagainya. Jangan heran kalau Anda bertemu penjual dari Indonesia, sebab mahasiswa yang bekerja paruh-waktu di pasar. Pasar ini tutup pada hari Senin dan Rabu.

7. Flinders Street Station

Page 7: makalah pariwisata

Stasiun kereta api ini adalah salah satu ikon budaya kota Melbourne. Stasiun yang dibangun pada tahun 1854 ini adalah stasiun yang paling banyak digunakan di kota ini. Terletak di sudut Flinders Street dan Swanston Street, stasiun ini melayani para komuter yang tinggal di pinggir kota yang bekerja di pusat kota.

8. Pantai St Kilda

Pantai ini juga salah satu ikon kota ternyaman di dunia ini. Pantai St Kilda hanya terletak sekitar 6 km dari pusat kota. Salah satu keunggulan dari pantai ini adalah taman-taman berumput dan pohon-pohon palem di sekitar pantai, jadi bila matahari terlalu terik Anda tinggal berteduh di bawah pohon sambil duduk di rerumputan.

1.2 Rumusan masalah  

Tentang apa yang menjadi penjelasan di atas, maka akan di rumuskan

beberapa permasalahan yang di tuangkan dalam bentuk pertanyaan yaitu:

Bagaimanakah Peranan pemerintah daerah dalam pemberdayaan masyarakat

melalui pengembangan sektor paiwisata khususnya Wisata di Melbourne

Australia?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Page 8: makalah pariwisata

Sebelum melaksanakan suatu penelitian, hendaknya diketahui terlebih

dahulu apa yang menjadi tujuan penelitian serta manfaat dari penenlitian tersebut,

sehingga penelitian dapat dilakukan secara sistematis, terarah dan tepat. Tujuan

yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui peranan pemerintah daerah, dalam hal pemberdayaan

masyarakat berbasis pengembangan pariwisata di Negara Australia di era

Otonomi sekarang ini.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan menghambat

pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah dalam pengembangan Pariwisata

khususnya Wisata di Melbourne Australia.

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1. Dapat memberikan masukan bagi pemerintah daerah dan masyarakat dalam

melaksanakan pengembangan obyek wisata khususnya Wisata di Melbourne

Australia.

2. Memberikan kontribusi pengetahuan, pemikiran, dan wawasan terhadap

pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan pariwisata khususnya Wisata

di Melbourne Australia.

Page 9: makalah pariwisata

BAB II

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2.1 Peranan Pemerintah Daerah terhadap Pemberdayaan 8 Tempat Wisata

Gratis di Melbourne Australia

Saat ini pariwisata seringkali dipersepsikan sebagai mesin penggerak

ekonomi atau penghasil devisa bagi pembangunan ekonomi di suatu negara, tanpa

terkecuali di Indonesia dan khususnya pemerintah Daerah kabupaten Halmahera

Barat. Namun pada kenyataannya, pariwisata memiliki spektrum fundamental

pembangunan yang lebih luas bagi suatu Negara atau daerah. 

Munculnya isu pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan adalah sebagai

hal yang dinamis dalam skala industri secara makro melalui pendekatan strategis

dalam perencanaan dan pembangunan sebuah destinasi pariwisata. Meskipun

banyak anggapan bahwa pariwisata adalah sebuah sektor pembangunan yang

kurang merusak lingkungan dibandingkan dengan industri lainnya, namun jika

kehadirannya dalam skala luas akan menimbulkan kerusakan lingkungan fisik

maupun sosial. Sebenarnya pembangunan pariwisata  merupakan konsep yang

sedang berkembang, konsep siklus hidup pariwisata dan konsep daya dukung

saling terkait adalah cara yang baik dan dinamis untuk melihat kondisi dan

perkembangan pariwisata. Konsep siklus hidup menunjukkan bahwa daerah

tujuan wisata senantiasa mengalami perubahan dari waktu ke waktu, dan

Page 10: makalah pariwisata

kemajuannya dapat dilihat melalui tahapan-tahapan dari pengenalan hingga

penurunan.

Dengan pengelolaan yang baik, pariwisata  berperanan untuk

memberdayakan sumber daya yang langka serta menjadikan industri pariwisata

dapat diperpanjang siklus hidupnya dan berkelanjutan. Dalam pengembangan

strategi pariwisata dan kebijakan, otoritas yang bertanggung jawab, harus

mempertimbangkan pandangan dari sejumlah pemangku kepentingan termasuk

industri, penduduk, kelompok khusus yang mewakili kepentingan lingkungan dan

masyarakat, serta wisatawan sendiri.

Pelibatan stakeholder dalam perumusan strategi pengembangan pariwisata

yang berkelanjutan dan kebijakan mungkin menjadi hal yang sangat penting untuk

diperhatikan. Sebuah keharusan mengakomodasi seluruh masukan atau pendapat

dari berbagai kelompok pemangku kepentingan dalam hal identifikasi masalah,

legitimasi, keterlibatan dan resolusi konflik. Kerangka stakeholder telah

diterapkan dalam hubungannya dengan siklus hidup daerah tujuan wisata dalam

rangka menganalisis sikap terhadap pemangku kepentingan pariwisata dan

pembangunan berkelanjutan.

Dalam pembangunan dan pengembangan pariwisata khususnya

pengembangan kawasan wisata atau obyek wisata pada umumnya mengikuti alur

atau siklus kehidupan pariwisata yang lebih dikenal dengan Tourist Area Life

Cycle (TLC) sehingga posisi pariwisata yang akan dikembangkan dapat diketahui

dengan baik dan selanjutnya dapat ditentukan program pembangunan, pemasaran,

dan sasaran dari pembangunan pariwisata tersebut dapat ditentukan dengan tepat.

Potensi pariwisata berada pada tahapan identifikasi dan menunjukkan

destinasi memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi daya tarik atau destinasi

wisata karena didukung oleh keindahan alam yang masih alami, daya tarik wisata

alamiah masih sangat asli, pada sisi lainnya telah ada kunjungan wisatawan dalam

jumlah kecil dan mereka masih leluasa dapat bertemu dan berkomunikasi serta

berinteraksi dengan penduduk local. Karakteristik ini cukup untuk dijadikan

alasan pengembangan sebuah kawasan menjadi sebuah destinasi atau daya tarik

wisata.

Page 11: makalah pariwisata

Pada tahap pelibatan, masyarakat lokal mengambil inisiatif dengan

menyediakan berbagai pelayanan jasa untuk para wisatawan yang mulai

menunjukkan tanda-tanda peningkatan dalam beberapa periode,.

Dari hasil observasi mengenai pengembangan pariwisata 8 Tempat Wisata Gratis

di Melbourne Australia melibatkan masyarakat lokal untuk melakukan sosialiasi

atau periklanan dalam skala terbatas,dalam kondisi ini pemerintah mengambil

inisiatif untuk membangun infrastruktur pariwisata namun masih dalam skala dan

jumlah yang terbatas.

Selain tersebut di atas pemerintah Australia memperkenalkan sektor pariwisata 8

Tempat Wisata Gratis di Melbourne Australia , melalui teknologi informasi dalam

mengembangkan pariwisata namun belum optimal. Secara umum SIM merupakan

kebutuhan setiap organisasi. Hal ini disebabkan karena data yang disimpan suatu

organisasi harus selalu diperbarui dan ditambah, sehingga keberadaannya dapat

membantu memberikan keputusan dengan cepat. Untuk bidang pariwisata maka

SIM dapat digunakan untuk mengelola data yang dapat dimanfaatkan oleh

wisatawan, industri pariwisata maupun pemerintah. Data pariwisata yang banyak

dan selalu bertambah membutuhkan pengelolaan yang tepat. SIM memiliki

kemampuan untuk membantu mengambil keputusan dan juga menyediakan

informasi bagi pengguna data dan informasi pariwisata. Keberadaan sistem

informasi manajemen yang terintegrasi dengan baik disertai dengan dukungan

sistem komputer akan sangat membantu pengelolaan data pariwisata.

Sistem Informasi adalah Proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan,

memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk

kepentingan tertentu; kebanyakan SI dikomputerisasi.

Pariwisata bisa didefinisikan sebagai suatu ketertarikan terhadap sesuatu

hasil kebudayaan dan tata cara hidup suatu masyarakat, kekhasan suatu daerah

atau panorama alam yang jarang dijumpai di daerah (negara) lain. Dengan

demikian maka kondisi tersebut dapat mendorong terjadinya motivasi orang

tertentu untuk datang berkunjung. Adanya pengunjung ini akan terciptakan suatu

kondisi yang mengakibatkan terjadinya pertukaran barang atau informasi yang

akan memberikan keuntungan secara ekonomi bagi masyarakat setempat.

Page 12: makalah pariwisata

Pemerintah Australia dan Pariwisata dalam pemberdayaan masyarakat

melakukan beberapa langkah-langkah melalui pengembangan pariwisata yaitu

sebagai berikut:

1. Optimalisasi Informasi Pariwisata

Keuntungan penggunaan internet adalah ketersediaan selama 24 jam, tidak

mengenal lelah serta adanya jaminan privasi. Pencarian informasi yang sangat

cepat dan mudah dapat dilakukan dengan fasilitas search engine, serta adanya

direktori internet secara online. Dengan sekian banyak fasilitas, tentunya

informasi khususnya tentang pariwisata akan dapat diakses dan disebarluaskan

dengan sangat cepat dibandingkan dengan mencari informasi di media cetak atau

dari mulut ke mulut. Tentunya hal ini akan dapat berjalan kalau memang tersedia

data tentang produk pariwisata yang sudah tersusun rapi dan terstruktur di

dalamnya, karena internet hanyalah merupakan sarana komunikasi saja.

Selain sebagai media penyedia informasi internet juga dapat memudahkan

wisatan untuk berinteraksi dengan operator pariwisata yang dikehendakinya.

Antara lain untuk kepentingan pemesanan kamar hotel, tiket perjalanan, tiket

pertunjukan dan mengakses segala kebutuhan informasi pariwisata lainnya

sehingga sangat memudahkan dan menghemat biaya serta menghemat waktu

karena tidak perlu pergi sendiri ke tempat penjualannya. Walaupun demikian,

sampai saat ini operator pariwisata yang telah memanfaatkan internet untuk

melayani pelanggannya masih sangat sedikit.

Dari hasil wawancara dengan Kepala Seksi Promosi dan Pemasaran

mengatakan bahwa:

“Penggunaan teknologi informasi akan sangat membantu penyediaan data

untuk kepentingan pemerintah, karena dapat diakses dengan cepat ketika

dibutuhkan, dapat diperbarui kapan saja, serta mempunyai kapasitas

penyimpanan data yang besar tanpa harus membutuhkan tempat atau

ruang seperti biasanya kita menyimpan data dalam bentuk laporan”.

Pernyataan Kepala Seksi Promos dan Pemasaran dipertegas oleh Kepala

Seksi Destiniasi Pariwisata bahwa:

“Sistem pendukung Keputusan Pariwisata lebih ditujukan pada pejabat

pengambilan keputusan pariwisata dalam menentukan pilihannya. Sistem

Page 13: makalah pariwisata

ini lebih ditujukan untuk melihat trend pasar dan hal-hal yang sifatnya

strategis dalam pengembangan pariwisata.

Jenis, struktur dan tampilan data yang dibutuhkan oleh pemerintah sebagai

pengambil keputusan tentu akan berbeda dengan kedua pihak di atas dari segi

keakuratan data. Keakuratan data yang disediakan bagi pengambil keputusan akan

sangat berpengaruh pada kualitas keputusan dan kebijakan yang dibuat.

Dari hasil wawancara dengan Kepala Dinas mengatakan bahwa:

“Sistem Informasi Manajemen Pariwisata ditujukan untuk meningkatkan

pelayanan pada masyarakat dengan cara penyiapan, penyusunan dan

penyimpanan data yang tepat sehingga bermanfaat bagi seluruh

masyarakat. Untuk membangun Sistem Informasi ini dibutuhkan

kerjasama yang erat antara ahli Teknologi Informasi dan ahli Pariwisata

karena masing-masing pihak memiliki kepentingan yang sangat besar

dalam keberhasilan sistem yang akan dibangun. Hal ini tidak mudah

terjadi karena pada umumnya masing-masing pihak merasa bagiannya

saja yang penting, padahal keduanya sama pentingnya”.

Teknologi informasi akan sangat bermanfaat dalam penyajian informasi

yang cepat, mudah dan akurat yang sangat dibutuhkan oleh wisatawan. Salah satu

dari sekian banyak teknologi informasi yang bermanfaat bagi wisatawan dan

dapat diakses dengan mudah dari manapun adalah internet. Internet

menghubungkan sejumlah komputer menjadi suatu jaringan komputer.

Hubungan antara komputer ini dapat melalui jaringan telepon biasa, atau

jaringan digital khusus, sehingga dengan keberadaan jaringan telepon yang dapat

menghubungkan lokasi-lokasi yang berbeda seberapapun jauhnya, maka dengan

komputer yang tersambung ke jaringan komputer kita dapat mengakses data dari

lokasi yang berjauhan. Dengan keberadaan internet, pengguna dapat meminta

informasi pariwisata untuk suatu daerah dengan hanya mengetikkan nama lokasi

alamat internet.

Menurut Kepala Seksi Promosi dan Pemasaran bahwa:

“Dalam mengembangkan sektor pariwisata, khususnya Panorama Pantai

Disa Kec. Sahu, seringkali dihadapkan pada permasalahan promosi serta

panduan yang efektif bagi wisatawan yang berkunjung. Untuk mengatasi

Page 14: makalah pariwisata

permasalahan tersebut maka salah satu penyelesaiannya adalah dengan

membuat sistem informasi pariwisata. Sistem informasi ini berfungsi

sebagai panduan bagi wisatawan yang berkunjung sekaligus sebagai

sarana promosi kepada masyarakat secara global”.

Data pariwisata yang banyak dan dinamis memerlukan sistem pengelolaan

yang baik. Dengan demikian akan dapat menghindari tumpang tindih data,

maupun kesulitan dalam penyediaan data. Sistem informasi manajemen yang baik

akan meningkatkan ketepatan pengambilan keputusan. Dengan demikian,

ketersediaan suatu sistem informasi manajemen, baik untuk pengelola pariwisata

dan juga sistem penyebarluasan informasi pariwisata akan sangat dibutuhkan.

2. Optimalisasi Objek Wisata

Pembangunan Pariwisata di Australia khususnya 8 Tempat Wisata Gratis di

Melbourne Australia, dihadapkan pada berbagai permasalahan, tantangan,

peluang dan juga hambatan baik berskala global maupun nasional dan lokal.

Seringkali dinyatakan, bahwa pariwisata berperan penting sebagai penghasil

devisa bagi pembangunan ekonomi suatu Negara, namun pada kenyataannya

pariwisata memiliki spektrum fundamental pembangunan yang lebih luas. Di

Indonesia, khususnya pemerintah Asutralia, 8 Tempat Wisata Gratis di Melbourne

Australia pembangunan pariwisata pada dasarnya ditujukan untuk:

a. Persatuan dan Kesatuan Bangsa;

b. Penghapusan Kemiskinan & Pengangguran;

c. Pembangunan Berkesinambungan (Sustainable Development);

d. Pelestarian Budaya (Culture Preservation);

e. Peningkatan (stimulasi) kegiatan dan nilai-nilai Ekonomi dan Industri;

f. Pemenuhan Kebutuhan Hidup dan Hak Azasi Manusia;

g. Pengembangan Teknologi.

Dengan demikian, pembangunan pariwisata mampu memberi manfaat

bagi masyarakat dan Pemerintah Daerah yang lebih luas dan bersifat fundamental.

Pariwisata menjadi bagian tidak terpisahkan dari pembangunan suatu daerah dan

Page 15: makalah pariwisata

terintegrasi dalam kerangka peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat yang

juga menunjang kesejahteraan masyarakat secara nasional.

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Peran pemerintah Australia dalam pemberdayan masyarakat melalui

pengembangn pariwisata, khusunya 8 Tempat Wisata Gratis di Melbourne

Australia dilakukan melalui:

a). Optimalisasi Informasi Pariwisata; belum maksimal karena promosi baru

dilaksanakan melalui seni budaya, festifal lokal dan serta melalui sim yang

belum efektif.

b). Optimalisasi Objek Wisata; pembangunan Pariwisata Khususnya 8 Tempat

Wisata Gratis di Melbourne Australia dihadapkan pada

berbagai permasalahan, tantangan, peluang dan juga hambatan baik berskala

global maupun nasional dan lokal. Seringkali dinyatakan, bahwa pariwisata

berperan penting sebagai penghasil devisa bagi pembangunan ekonomi suatu

negara, namun pada kenyataannya pariwisata memiliki spektrum fundamental

pembangunan yang lebih luas.

Page 16: makalah pariwisata

c). Mobilisasi Masyarakat; kurangnya apresiasi pemerintah terhadap peran serta

masyarakat, dimana masyarakat lokal serta pengusaha kecil menengah belum

dimaksimalkan terlibat sebagai pelaku industri usaha jasa pariwisata.

d). Optimalsiasi manajemen peneglolaan pariwisata; penanganan pariwisata yang

bersifat dinamis, multidimensional dan kompleks belum

didukung/berlandaskan kesamaan visi oleh aparat pemerintah (pusat,

propinsi, kabupaten/kota), kalangan industri pariwisata dan masyarakat,

menyebabkan timbulnya egoisme sektoral, kesalahan pemahaman terhadap

substansi inti.

3.2 Saran

1. Peran pemerintah Negara Australia dalam pemberdayan masyarakat

melalui pengembangn pariwisata khususnya 8 Tempat Wisata Gratis di

Melbourne Australia perlu dioptimalkan baik dari segi informasi

pariwisata, objek wisatanya, mobilisasi masyarakat dan manajemen

pengelolaan pariwisata.

2. Perlunya peningkatan dana dalam rangka promosi pariwisata, agar dapat

dilakukan secara terarah untuk pengembangan pariwisata khususnya

Melbourne Australia.

Page 17: makalah pariwisata
Page 18: makalah pariwisata

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka.

Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Rhineka Cipta.

Buchari, Alma. 1992. Dasar-dasar Bisnis dan Pemasaran. Bandung: Alfabeta.

David, Mario. 2002. Skripsi. Staregi Promosi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Selatan.

Gitosudarmo,, Indriyo. 1994. Majamen Pemasaran. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Hadari, H.M, 1990. Administrasi Personal Untuk Peningkatan Produktivitas Kerja, Jakarta, CV. Haji Mas Agung.

Islami, M. Irfan. 2001. Prinsip-prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Sumber lain:

http://www.halbarkab.go.id

Page 19: makalah pariwisata

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................i

KATA PENGANTAR .................................................................................ii

DAFTAR ISI ...............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..............................................................................1

1.2 Rumusan masalah  .......................................................................7

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian.....................................................7

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Peranan Pemerintah Daerah terhadap Pemberdayaan 8 Tempat Wisata

Gratis di Melbourne Australia...........................................................9

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan.....................................................................................15

3.2 Saran ..........................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA

Page 20: makalah pariwisata

MAKALAH MANAJEMEN PARIWISATA

NEGARA AUSTRALIA

Disusun Oleh:Kelompok : 1

Nama Kelompok: 1. Adiar Nopriansyah

(1211138)2. Okta Riani (1211101) 3. Rohayati

(1211064)4. Fitria (1211087)5. Dedy Yanuarsyah Putra

(1211082P)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)

LEMBAH DEMPO PAGAR ALAM