makalah pancasila sebagai sistem filsafat

26
MAKALAH PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Disusun oleh : 1. Ahmad Hudaironi (02) 2. Mujid Wahyu Muhammad Rizal (10) 3. Wahyu Rinandi (15) 4. Wisnu Bagas Wardhana (16) Kelas: ME 3F JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2014-2015

Upload: mujid-rical

Post on 10-Aug-2015

102 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah pancasila sebagai sistem filsafat

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Disusun oleh :

1. Ahmad Hudaironi (02)

2. Mujid Wahyu Muhammad Rizal (10)

3. Wahyu Rinandi (15)

4. Wisnu Bagas Wardhana (16)

Kelas: ME 3F

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2014-2015

Page 2: Makalah pancasila sebagai sistem filsafat

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Perkembangan masyarakat dunia yang semakin cepat secara langsung

ataupun tidak langsung mengakibatkan perubahan besar pada berbagai bangsa di

dunia.Gelombang besar kekuatan internasional dan transnasional melalui globalisasi

telah mengancam, bahkan mengasai eksistensi Negara-negara kebangsaan, termasuk

Indonesia. Akibat yang langsung terlihat adalah terjadinya pergeseran nilai-nilai

dalam kehidupan kebangsaan karena adanya perbenturankepentingan antara

nasionalisme dan internasionalisme. Permasalahan kebangsaan dan kenegaraan di

Indonesia menjadi semakin kompleks dan rumit manakala ancaman internasional yang

terjadi di satu sisi, pada sisi yang lain muncul masalah internal, yaitu maraknya

tunttan rakyat, yang secara objektif mengalami suatu kehidupan yang jauh dari

kesejahteraan dan keadilan sosial. Paradoks antara kekuasaan global dengan

kekuasaan nasional ditambah komplik internal seperti gambaran di atas,

mengakibatkan suatu tarik menarik kepentingan yang secara langsung mengancam jati

diri bangsa. Nilai-nilai baru yang masuk, baik secara sujektif maupun objektif, serta

terjadinya pergeseran nilai di tengah masyarakat yang pada akhirnya mengancam-

prinsip-prinsip hidup berbangsa masyarakat Indonesia. Prinsip dasar yang telah

ditemukan oleh peletak dasar (The founding fathers) Negara Indonesia yang kemudian

diabstraksikan menjadi suatu prinsip dasar filsafat bernegara, itulah pancasila. Dengan

pemahaman demikian, maka pancasila sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia saat ini

mengalami ancaman dengan munculnya nilai nilai baru dari nuar dan pergeseran

nilai-nilai yang terjadi Secara ilmiah harus disadari bahwa suatu masyarakat suatu

bangsa, senantiasan memeliki suatu pandangan hidup atau filsaat hidup masing-

masing, yang berbeda dengan bangsa lain didunia. Inilah yang disebut sebagai local

genius (kecerdasan/kreatifitas lokal) dan sekaligus sebagai local wisdom (kearifan

local) bangsa.

Dengan demikian, bangsa Indonesia tidak mungkin memiliki kesamaan

pandangan hidup dan filsafat hidup dengan bangsa lain. Ketika para pendiri Negara

Indonesia menyiapkan berdirinya Negara Indonesia merdeka, mereka sadar

Page 3: Makalah pancasila sebagai sistem filsafat

sepenuhnya untuk menjawab suatu pertanyaan yang fundamental “di atas dasar

apakah Negara Indonesia merdeka ini didirikan?” jawaban atas pertanyaan mendasar

ini akan selalu menjadi dasar dan tolak ukur utama bangsa ini meng-Indonesia.

Dengan kata lain, jati diri bangsa selalu bertolak ukur pada nilai-nilai pancasila

sebagai filsafat bangsa. Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya

merupakan sistim filsafat. Pemahaman demikian memerlukan pengkajian lebih lanjut

menyangkut aspek ontology, epistemology, dan aksiologi dari kelima sila pancasila.

1.2  Tujuan

Adapun Tujuan Umum dan Khusus dari pembuatan makalah ini yaitu:

1. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan nilai dari tugas Dosen mata kuliah

2. Mengetahui aspek dari isi pencasila sebagai filsafat

1.3  Manfaat

Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah:

a. Guna menambah wawasan para mahasiswa mengenai materi yang dibahas dalam

makalah ini

b. Mengembangkan agar kami bisa mengetahui tujuan khusus pancasila

c. Meningkatkan keterampilan para mahasiswa dalam membuat makalah dengan benar

Page 4: Makalah pancasila sebagai sistem filsafat

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Filsafat

Secara etimologi, filsafat adalah istilah atau kata yang berasal dari bahasa Yunani,

yaitu philosophia. Kata itu terdiri dari dua kata yaitu philo, philos, philein, yang

mempunyai arti cinta/ pecinta/ mencintai dan sophia yang berarti kebijakan, kearifan,

hikmah, hakikat kebenaran. Jadi secara harafiah istilah filsafat adalah cinta pada

kebijaksanaan atau kebenaran yang hakiki. Berfilsafat berarti berpikir sedalam-

dalamnya (merenung) terhadap sesuatu secara metodik, sistematik, menyeluruh dan

universal untuk mencari hakikat sesuatu. Dengan kata lain, filsafat adalah ilmu yang

paling umum yang mengandung usaha mencari kebijaksanaan dan cinta akan

kebijakan. Kata filsafat untuk pertama kali digunakan oleh Phythagoras (582 – 496

SM). Dia adalah seorang ahli pikir dan pelopor matematika yang menganggap bahwa

intisari dan hakikat dari semesta ini adalah bilangan. Namun demikian, banyaknya

pengertian filsafat sebagaimana yang diketahui sekarang ini adalah sebanyak tafsiran

para filsuf itu sendiri.

Ada tiga hal yang mendorong manusia untuk berfilsafat yaitu :

1. Keheranan, sebagian filsuf berpendapat bahwa adanya kata heran merupakan asal

dari filsafat. Rasa heran itu akan mendorong untuk menyelidiki.

2. Kesangsian, merupakan sumber utama bagi pemikiran manusia yang akan

menuntun pada kesadaran. Sikap ini sangat berguna untuk menemukan

titik pangkal yang kemudian tidak disangsikan lagi.

3. Kesadaran akan keterbatasan, manusia mulai berfilsafat jika ia menyadari bahwa

dirinya sangat kecil dan lemah terutama bila dibandingkan dengan

alam sekelilingnya. Kemudian muncul kesadaran akan keterbatasan

bahwa diluar yang terbatas pasti ada sesuatu yang tdak terbatas.

Pada umumnya terdapat dua pengertian filsafat yaitu filsafat dalam arti proses

dan filsafat dalam arti produk. Selain itu, ada pengertian lain, yaitu filsafat sebagai ilmu

dan filsafat sebagai pandangan hidup. Disamping itu, dikenal pula filsafat dalam arti

teoritis dan filsafat dalam arti praktis. Pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat

dalam arti produk, filsafat sebagai pandangan hidup, dan filsafat dalam arti praktis. Hal

itu berarti Pancasila mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman dan pegangan

Page 5: Makalah pancasila sebagai sistem filsafat

dalam sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa Indonesia dimanapun

mereka berada.

Pancasila adalah dasar Filsafat Negara Republik Indonesia yang secara resmi

disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam UUD 1945,

dundangkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tahun II No. 7 bersama dengan

UUD 1945.

Nilai-nilai yang tertuang dalam rumusan sila-sila Pancasila adalah landasan filosofis

yang dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai sesuatu (kenyataan, norma-norma, nilai-

nilai) yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baik dan paling sesuai

sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bentuk Filsafat Pancasila sendiri digolongkan sebagai berikut :

1. Bersifat religius yang berarti dalam hal kebijaksanaan dan kebenaran mengenal

adanya kebenaran mutlak yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa (kebenaran

religius) dan sekaligus mengakui keterbatasan kemampuan manusia.

2. Memiliki arti praktis yang berarti dalam proses pemahamannya tidak sekedar mencari

kebenaran dan kebijaksanaan, serta hasrat ingin tahu, tapi hasil pemikiran yang

berwujud filsafat pancasila tersebut dipergunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari

(way of life / weltanschaung) agar mencapai kebahagiaan lahir dan bathin

(Pancasilais).

2.1.1. Obyek Filsafat

Filsafat merupakan kegiatan pemikiran yang tinggi dan murni (tidak terikat

langsung dengan suatu obyek), yang mendalam dan daya pikir subyek manusia

dalam memahami segala sesuatu untuk mencari kebenaran. Berpikir aktif dalam

mencari kebenaran adalah potensi dan fungsi kepribadian manusia.

Ajaran filsafat merupakan hasil pemikiran yang sedalam-dalamnya tentang

kesemestaan, secara mendasar (fundamental dan hakiki). Filsafat sebagai hasil

pemikiran pemikir (filsuf) merupakan suatu ajaran atau sistem nilai, baik berwujud

pandangan hidup (filsafat hidup) maupun sebagai ideologi yang dianut suatu

masyarakat atau bangsa dan negara. Filsafat demikian, telah tumbuh dan

berkembang menjadi suatu tata nilai yang melembaga sebagai suatu paham (isme)

seperti kapitalisme, komunisme, fasisme dan sebagainya yang cukup mempengaruhi

Page 6: Makalah pancasila sebagai sistem filsafat

kehidupan bangsa dan negara modern. Filsafat sebagai kegiatan olah pikir manusia

menyelidik obyek yang tidak terbatas yang ditinjau dari dari sudut isi atau

substansinya dapat dibedakan menjadi :

a. obyek material filsafat : yaitu obyek pembahasan filsafat yang mencakup segala

sesuatu baik yang bersifat material kongkrit seperti manusia, alam, benda,

binatang dan lain-lain, maupun sesuatu yang bersifat abstrak spiritual seperti

nilai-nilai, ide-ide, ideologi, moral, pandangan hidup dan lain sebagainya.

b. obyek formal filsafat : cara memandang seorang peneliti terhadap objek

material tersebut.

Suatu obyek material tertentu dapat ditinjau dari berbagai sudut

pandang yang berbeda. Oleh karena itu, terdapat berbagai macam sudut pandang

filsafat yang merupakan cabang-cabang filsafat. Adapun cabang-cabang filsafat

yang pokok adalah :

a. Metafisika, yang membahas tentang hal-hal yang bereksistensi di balik fisis

yang meliputi bidang : ontologi (membicarakan teori sifat dasar dan ragam

(kenyataan), kosmologi (membicarakan tentang teori umum mengenai proses

kenyataan, dan antropologi.

b. Epistemologi, adalah pikiran-pikiran dengan hakikat pengetahuan atau

kebenaran.

c. Metodologi, adalah ilmu yang membicarakan cara / jalan untuk memperoleh

pengetahuan.

d. Logika, ádalah membicarakan tentang aturan-aturan berpikir agar dapat

mengambil kesimpulan yang benar.

e. Etika, membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan tingkah laku manusia

tentang baik-buruk

f. Estetika, membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan hakikat keindahan

kejelekan.

2.1.2. Aliran-Aliran Filsafat

Aliran-aliran utama filsafat yang ada sejak dahulu hingga sekarang adalah

sebagai berikut :

a. Aliran Materialisme, aliran ini mengajarkan bahwa hakikat realitas kesemestaan,

termasuk mahluk hidup dan manusia ialah materi. Semua realitas itu ditentukan

Page 7: Makalah pancasila sebagai sistem filsafat

oleh materi (misalnya benda ekonomi, makanan) dan terikat pada hukum alam,

yaitu hukum sebab-akibat (hukum kausalitas) yang bersifat objektif.

b. Aliran Idealisme/Spiritualisme, aliran ini mengajarkan bahwa ide dan spirit

manusia yang menentukan hidup dan pengertian manusia. Subjek manusia sadar

atas realitas dirinya dan kesemestaan karena ada akal budi dan kesadaran rohani

manusia yang tidak sadar atau mati sama sekali tidak menyadari dirinya apalagi

realitas kesemestaan. Jadi hakikat diri dan kenyataan kesemestaan ialah akal budi

(ide dan spirit)

c. Aliran Realisme, aliran ini menggambarkan bahwa kedua aliran diatas adalah

bertentangan, tidak sesuai dengan kenyataan (tidak realistis). Sesungguhnya,

realitas kesemestaan, terutama kehidupan bukanlah benda (materi) semata-mata.

Kehidupan seperti tampak pada tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia mereka

hidup berkembang biak, kemudian tua dan akhirnya mati. Pastilah realitas

demikian lebih daripada sekadar materi. Oleh karenanya, realitas adalah panduan

benda (materi dan jasmaniah) dengan yang non materi (spiritual, jiwa, dan

rohaniah). Khusus pada manusia tampak dalam gejala daya pikir, cipta, dan budi.

Jadi menurut aliran ini, realitas merupakan sintesis antara jasmaniah-rohaniah,

materi dan nonmateri.

2.2. Pancasila sebagai sistem filsafat

2.2.1. Pancasila Sebagai Jati diri Bangsa Indonesia

Kedudukan dan fungsi Pancasila harus dipahami sesuai dengan konteksnya,

misalnya Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, sebagai dasar filsafat

negara Republik Indonesia, sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia. Seluruh

kedudukan dan fungsi Pancasila itu bukanlah berdiri secara sendiri-sendiri namun

bilamana dikelompokan maka akan kembali pada dua kedudukan dan fungsi

Pancasila yaitu sebagai dasar filsafat negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia.

Pancasila pada hakikatnya adalah sistem nilai (value system) yang

merupakan kristalisasi nilai-nilai luhur kebudayaan bangsa Indonesia sepanjang

sejarah, yang berakar dari unsur-unsur kebudayaan luar yang sesuai sehingga secara

keseluruhannya terpadu menjadi kebudayaan bangsa Indonesia. Hal itu bisa dilihat

dari proses terjadinya Pancasila yaitu melalui suatu proses yang disebut kausa

materialisme karena nilai-nilai dalam Pancasila sudah ada dan hidup sejak jaman

dulu yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Pandangan yang diyakini

Page 8: Makalah pancasila sebagai sistem filsafat

kebenarannya itu menimbulkan tekad bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan

dalam sikap dan tingkah laku serta perbuatannya. Di sisi lain, pandangan itu menjadi

motor penggerak bagi tindakan dan perbuatan dalam mencapai tujuannya. Dari

pandangan inilah maka dapat diketahui cita-cita yang ingin dicapai bangsa, gagasan

kejiwaan apa saja yang akan coba diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara. Satu pertanyaan yang sangat fundamental disadari

sepenuhnya oleh para pendiri negara Republik Indonesia adalah :”di atas dasar

apakah Negara Indonesia didirikan” ketika mereka bersidang untuk pertama kali di

lembaga BPUPKI. Mereka menyadari bahwa makna hidup bagi bangsa Indonesia

harus ditemukan dalam budaya dan peradaban bangsa Indonesia sendiri yang

merupakan perwujudan dan pengejawantahan nilai-nilai yang dimiliki, diyakini

dan dihayati kebenarannya oleh masyarakat sepanjang masa dalam sejarah

perkembangan dan pertumbuhan bangsa sejak lahirnya.

Nilai-nilai itu adalah buah hasil pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan dasar

bangsa Indonesia tentang kehidupan yang dianggap baik. Mereka menciptakan tata

nilai yang mendukung tata kehidupan sosial dan tata kehidupan kerohanian bangsa

yang memberi corak, watak dan ciri masyarakat dan bangsa Indonesia yang

membedakannya dengan masyarakat dan bangsa lainnya. Kenyataan yang demikian

itu merupakan suatu kenyataan objektif yang merupakan jatidiri bangsa Indonesia.

Jadi nilai-nilai Pancasila itu diungkapkan dan dirumuskan dari sumber nilai utama

yaitu:

a. Nilai-nilai yang bersifat fundamental, universal, mutlak, dan abadi dari Tuhan

Yang Maha Esa yang tercermin dalam inti kesamaan ajaranajaran agama dalam

kitab suci

b. Nilai-nilai yang bersifat kolektif nasional yang merupakan intisari dari nilai-nilai

yang luhur budaya masyarkat (inti kesatuan adat-istiadat yang baik) yang tersebar

di seluruh nusantara.

2.2.2. Rumusan Kesatuan Sila-Sila Pancasila Sebagai Suatu Sistem

Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan suatu

sistem filsafat. Pengertian sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling

berhubungan, saling bekerjasama untuk satu tujuan tertentu dan secara keseluruhan

merupakan suatu kesatuan yang utuh. Lazimnya sistem memiliki

ciri-ciri sebagai berikut :

Page 9: Makalah pancasila sebagai sistem filsafat

a. suatu kesatuan bagian-bagian

b. bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri

c. saling berhubungan dan saling ketergantungan

d. kesemuanya dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan bersama (tujuan sistem)

e. terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks.

Pada hakikatnya setiap sila Pancasila merupakan suatu asas sendirisendiri,

fungsi sendiri-sendiri namun demikian secara keseluruhan adalah suatu kesatuan

yang sistematis dengan tujuan (bersama) suatu masyarakat yang adil dan makmur

berdasarkan Pancasila.

2.2.3. Susunan Kesatuan Sila-Sila Pancasila Yang Bersifat Organis

Isi sila-sila Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan peradaban,

dalam arti, setiap sila merupakan unsur (bagian yang mutlak) dari kesatuan

Pancasila. Oleh karena itu, Pancasila merupakan suatu kesatuan yang majemuk

tunggal, dengan akibat setiap sila tidak dapat berdiri sendiri-sendiri terlepas dari sila-

sila lainnya. Di samping itu, di antara sila satu dan lainnya tidak saling bertentangan.

Kesatuan si;a-sila yang bersifat organis tersebut pada hakikatnya secara filisofis

bersumber pada hakikat dasar ontologis manusia sebagai pendukung dari inti, isi dari

sila-sila Pancasila yaitu hakikat manusia ”monopluralis” yang memiliki unsur-unsur

susunan kodrat jasmani-rohani, sifat kodrat individu-mahluk sosial, dan kedudukan

kodrat sebagai pribadi berdiri sendiri-mahluk Tuhan Yang Maha Esa. Unsur-unsur

itu merupakan suatu kesatuan yang bersifat organis harmonis.

2.2.4. Susunan Kesatuan Yang Bersifat Hirarkhis Dan Berbentuk Piramida

Hirarkhis dan piramidal mempunyai pengertian yang sangat matematis yang

digunakan untuk menggambarkan hubungan sila-sila Pancasila dalam hal urut-

urutan luas (kuantiítas) dan juga dalam hal isi sifatnya. Susunan sila-sila Pancasila

menunjukkan suatu rangkaian tingkatan luas dan isi sifatnya dari silasila sebelumnya

atau diatasnya.

Dengan demikian, dasar susunan sila-sila Pancasila mempunyai ikatan yang

kuat pada setiap silanya sehingga secara keseluruhan Pancasila merupakan suatu

Page 10: Makalah pancasila sebagai sistem filsafat

keseluruhan yang bulat. Oleh karena itu, sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha

Esa menjadi basis dari sila-sila Pancasila berikutnya.

Secara ontologis hakikat Pancasila mendasarkan setiap silanya pada landasan,

yaitu: Tuhan, Manusia, Satu, Rakyat, dan Adil. Oleh karena itu, hakikat itu harus

selalu berkaitan dengan sifat dan hakikat negara Indonesia. Dengan demikian maka,

sila pertama adalah sifat dan keadaaan negara harus sesuai dengan hakikat Tuhan;

sila kedua sifat dan keadaan negara harus sesuai dengan hakikat manusia; sila ketiga

sifat dan keadaan negara harus satu; sila keempat adalah sifat dan keadaan negara

harus sesuai dengan hakikat rakyat; dan sila kelima adalah sifat dan keadaan negara

harus sesuai dengan hakikat adil. Contoh rumusan Pancasila yang bersifat hirarkis

dan berbentuk pyramidal adalah : sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa adalah

meliputi dan menjiwai sila-sila kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan

Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan-perwakilan serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2.2.5. Rumusan Hubungan Kesatuan Sila-Sila Pancasila Yang Saling Mengisi Dan

Saling Mengkualifikasi

Kesatuan sila-sila Pancasila yang majemuk tunggal, hirarkhis pyramidal

juga memiliki sifat saling mengisi dan salng mengkualifikasi. Hal itu dimaksudkan

bahwa setiap sila terkandung nilai keempat sila lainnya, dengan kata lain, dalam

setiap sila Pancasila senantiasa dikualifikasi oleh keempat sila lainnya. Contoh

rumusan kesatuan sila-sila Pancasila yang mengisi dan saling mengkualifikasi

adalah sebagai berikut : sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah berkemanusiaan

yang adil dan beradab, berpersatuan Indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh

hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan berkeadilan sosial

bagi seluruh rakyat Indonesia.

2.2.6. Pancasila Sebagai Ilmu

Filsafat seabagai induk ilmu pengetahuan. Pengetahuan dimulai dari rasa

ingin tahu, kepastian pancasila sebagai system filsafat. Pancasila sebagai system

filsafat adalah pengungkapan. Filsafat sebagai ilmu atau metode dan filsafat sebagai

pandangan hidup hakikat pancasila sebagai suatu system pengetahuan. Pancasila

sebagai system filsafat pada syarat-syarat filsafat sebagai ilmu adalah pengetahuan

Page 11: Makalah pancasila sebagai sistem filsafat

hidup “atau filsafat Negara republic Indonesia yang berdasarkan UUD45 dan

pancasila.

Filsafat ilmu adalah dua kata yang saling terkait, baik secara substansial

maupun historis karena kelahiran ilmu tidak lepas dari peranan filsafat, sebaiknya

perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat. Kelahiran filsafat di Yunani

menunjukkan pola pemikiran bangsa Yunani dari pandangan mitologi akhirnya

lenyap dan pada gilirannya rasiolah yang dominan.

Perubahan dari pola pikir mite-mite kerasio membawa implikasi yang tidak

kecil. Alam dengan segala gejalanya, yang selama itu ditakuti kemudian didekati dan

bahkan bisa dikuasai. Perubahan yang mendasar adalah ditemukannya hukum-

hukum alam dan teori-teori ilmiah yang menjelaskan perubahan yang terjadi, baik

alam semesta maupun pada manusia sendiri.

Filsafat mengambil peran penting karena dalam filsafat kita bias menjumpai

pandangan-pandangan tentang apa saja (kompleksitas, mendiskusikan dan menguji

kesahihan dan akuntabilitas pemikiran serta gagasan-gagasan yang bisa

dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan intelektual (Bagir, 2005). Menurut kamus

Webster New World Dictionary, kata science berasal dari kata latin, scire yang

artinya mengetahui. Secara bahasa science berarti “keadaan atau fakta mengetahui

dan sering diambil dalam arti pengetahuan (knowledge) yang dikontraskan melalui

intuisi atau kepercayaan. Namun kata ini mengalami perkembangan dan perubahan

makna sehingga berarti pengetahuan yang sistematis yang berasal dari 11 observasi,

kajian, dan percobaan-percobaan yang dilakukan untuk menetukan sifat dasar atau

prinsip apa yang dikaji. Sedangkan dalam bahasa Arab, ilmu (ilm) berasal dari kata

alima yang artinya mengetahui. Jadi ilmu secara harfiah tidak terlalu berbeda dengan

science yang berasal dari kata scire. Namun ilmu memiliki ruang lingkup yang

berbeda dengan science (sains).

Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat pengetahuan atau sering juga disebut

epistimologi. Epistimologi berasal dari bahasa Yunani yakni episcmc yang berarti

knowledge, pengetahuan dan logos yang berarti teori.

Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh J.F. Ferier tahun 1854 yang membuat

dua cabang filsafat yakni epistemology dan ontology, ontology

Page 12: Makalah pancasila sebagai sistem filsafat

2.2.7. Fungsi Utama Filsafat Pancasila Bagi Bangsa dan Negara Indonesia

Keberadaan Pancasila telah terbukti mampu mempersatukan Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI) dari perpecahan. Dengan konsep Bhinneka Tunggal Ika,

Pancasila menjadi nilai rujukan kebersamaan atas beragam budaya dan etnis dari

Sabang sampai Merauke. Dari kenyataan inilah maka fungsi dan peranan Pancasila

meliputi:

a. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia

b. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia

c. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia

d. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia

e. Pancasila sebagai perjanjian luhur Indonesia

f. Pancasila sebagai pandangan hidup yang mempersatukan bangsa Indonesia

g. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia

h. Pancasila sebagai moral pembangunan

i. Pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila

Filsafat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia adalah

kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki bangsa itu sendiri, yang diyakini

kebenarannya dan menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya

menjadi negara yang sejahtera (Wellfare State).

2.3. Kesatuan Sila-Sila Pancasila Sebagai Suatu Sistem Filsafat

Apabila kita bicara tentang filsafat, ada dua hal yang patut diperhatikan,

yaitu filsafat sebagai metode dan filsafat sebagai suatu pandangan, keduanya sangat

berguna untuk memahami Pancasila. Di sisi lain, kesatuan sila-sila Pancasila pada

hakikatnya bukanlah hanya merupakan kesatuan yang bersifat formal logis saja namun

juga meliputi kesatuan dasar ontologis, dasar epistemologi dan dasar aksiologis dari

sila-sila Pancasila. Filsafat Pancasila adalah refleksi kritis dan rasional tentang

Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa dengan tujuan untuk

mendapatkan pokok-pokok pengertian secara mendasar dan menyeluruh.

Pembahasan filsafat dapat dilakukan secara deduktif (dengan mencari

hakikat Pancasila serta menganalisis dan menyusunnya secara sistematis menjadi

keutuhan pandangan yang komprehensif dan secara induktif (dengan mengamati

Page 13: Makalah pancasila sebagai sistem filsafat

gejala-gejala sosial budaya masyarakat, merefleksikannya dan menarik arti dan makna

yang hakiki dari gejala-gejala itu). Dengan demikian, filsafat Pancasila akan

mengungkapkan konsep-konsep kebenaran yang bukan saja ditujukan pada bangsa

Indonesia, melainkan bagi manusia pada umumnya.

1. Aspek Ontologis

Ontologi menurut Runes, adalah teori tentang adanya keberadaan atau eksistensi.

Sementara Aristoteles, menyebutnya sebagai ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu dan

disamakan artinya dengan metafisika. Jadi ontologi adalah bidang filsafat yang

menyelidiki makna yang ada (eksistensi dan keberadaan), sumber ada, jenis ada, dan

hakikat ada, termasuk ada alam, manusia, metafisika dan kesemestaan atau kosmologi.

Dasar ontologi Pancasila adalah manusia yang memiliki hakikat mutlak monopluralis,

oleh karenanya disebut juga sebagai dasar antropologis. Subyek pendukungnya adalah

manusia, yakni : yang berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang berpersatuan, yang

berkerakyatan dan yang berkeadilan pada hakikatnya adalah manusia. Hal yang sama

juga berlaku dalam konteks negara Indonesia, Pancasila adalah filsafat negara dan

pendukung pokok negaraadalah rakyat (manusia).

2. Aspek Epistemologi

Epistemologi adalah bidang/cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan,

metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Pengetahuan manusia sebagai hasil

pengalaman dan pemikiran, membentuk budaya. Bagaimana manusia mengetahui

bahwa ia tahu atau mengetahui bahwa sesuatu itu pengetahuan menjadi penyelidikan

epistemologi. Dengan kata lain, adalah bidang/cabang yang menyelidiki makna dan nilai

ilmu pengetahuan, sumbernya, syarat-syarat dan proses terjadinya ilmu, termasuk

semantik, logika, matematika dan teori ilmu.

Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya adalah suatu sistem

pengetahuan. Dalam kehidupan sehari-hari Pancasila menjadi pedoman atau dasar bagi

bangsa Indonesia dalam memandang realitas alam semesta, manusia, masyarakat,

bangsa, dan negara tentang makna hidup serta sebagai dasar bagi manusia Indonesia

untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam hidup dan kehidupan.

Pancasila dalam pengertian seperti itu telah menjadi suatu sistem cita-cita atau

keyakinan-keyakinan (belief system) sehingga telah menjelma menjadi ideologi

mengandung tiga unsur yaitu :

Page 14: Makalah pancasila sebagai sistem filsafat

1. logos (rasionalitas atau penalaran)

2. pathos (penghayatan), dan

3. ethos (kesusilaan).

3. Aspek Aksiologi

Aksiologi mempunyai arti nilai, manfaat, pikiran dan atau ilmu/teori. Menurut Brameld,

aksiologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki :

a. tingkah laku moral, yang berwujud etika,

b. ekspresi etika, yang berwujud estetika atau seni dan keindahan,

c. sosio politik yang berwujud ideologi.

Kehidupan manusia sebagai mahluk subyek budaya, pencipta dan penegak nilai,

berarti manusia secara sadar mencari memilih dan melaksanakan (menikmati) nilai. Jadi

nilai merupakan fungsi rohani jasmani manusia. Dengan demikian, aksiologi adalah

cabang fisafat yang menyelidiki makna nilai, sumber nilai, jenis nilai, tingkatan nilai

dan hakikat nilai, termasuk estetika, etika, ketuhanan dan agama. Berdasarkan uraian

tersebut maka dapat dikemukakan pula bahwa yang mengandung nilai itu bukan hanya

yang bersifat material saja tetapi juga sesuatu yang bersifat nonmaterial/rokhaniah.

Nilai-nilai material relatif mudah diukur yaitu dengan menggunakan indra maupun alat

pengukur lainnya, sedangkan nilai rokhaniah alat ukurnya adalah hati nurani manusia

yang dibantu indra manusia yaitu cipta, rasa, karsa serta keyakinan manusia.

2.4. Nilai-Nilai Pancasila Menjadi Dasar Dan Arah Keseimbangan Antara Hak Dan

Kewajiban

Pandangan mengenai hubungan antara manusia dan masyarakat merupakan falsafah

kehidupan masyarakat yang memberi corak dan warna bagi kehidupan masyarakat.

Pancasila memandang bahwa kebahagiaan manusia akan tercapai jika ditumbuh-

kembangkan hubungan yang serasi antara manusia dengan masyarakat serta hubungan

manusia dengan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Apabila memahami nilai-nilai dari sila-sila Pancasila akan terkandung beberapa

hubungan manusia yang melahirkan keseimbangan antara hak dan kewajiban antar

hubungan tersebut, yaitu sebagai berikut :

Page 15: Makalah pancasila sebagai sistem filsafat

1. Hubungan Vertikal

Adalah hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Kuasa sebagai penjelmaan

dari nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam hubungannya dengan itu, manusia

memiliki kewajiban-kewajiban untuk melaksanakan perintah-Nya dan

menjauhkan/menghentikan larangan-Nya, sedangkan hak-hak yang diterima manusia

adalah rahmat yang tidak terhingga yang diberikan dan pembalasan amal perbuatan di

akhirat nanti.

2. Hubungan Horisontal

Adalah hubungan manusia dengan sesamanya baik dalam fungsinya sebagai warga

masyarakat, warga bangsa maupun warga negara. Hubungan itumelahirkan hak dan

kewajiban yang seimbang.

3. Hubungan Alamiah

Adalah hubungan manusia dengan alam sekitar yang meliputi hewan,tumbuh-

tumbuhan dan alam dengan segala kekayaannya. Seluruh alam dengansegala isinya

adalah untuk kebutuhan manusia. Manusia berkewajiban untuk melestarikan karena

alam mengalami penyusutan sedangkan manusia terus bertambah. Oleh karena itu,

memelihara kelestrian alam merupakan kewajiban manusia, sedangkan hak yang

diterima manusia dari alam sudah tidak terhingga banyaknya. Kesimpulan yang bisa

diperoleh dari filsafat Pancasila adalah Pancasila memberikan jawaban yang mendasar

dan menyeluruh atas masalah-masalah asasi filsafat tentang negara Indonesia.

Page 16: Makalah pancasila sebagai sistem filsafat

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Setelah membaca seluruh isi daripada makalah ini, maka kami mengambil

beberapa kesimpulan dari atas adalah filsafat adalah ilmu yang paling umum yang

mengandung usaha mencari kebijaksanaandan cinta akan kebijakan. Pancasila dapat

digolongkan sebagai filsafat dalam arti produk, filsafat sebagai pandangan hidup, dan

filsafat dalam arti praktis. Hal itu berarti Pancasila mempunyai fungsi dan peranan

sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam

kehidupan sehari-hari dan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

bagi bangsa Indonesia dimanapun mereka berada.

3.2. Saran

Berdasarkan uraian di atas menurut saya Warganegara Indonesia merupakan

sekumpulan orang yang hidup dan tinggal di negara Indonesia Oleh karena itu

sebaiknya warga negara Indonesia harus lebih meyakini atau mempercayai,

menghormati, menghargai menjaga, memahami dan melaksanakan segala hal yang

telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya dalam pemahaman bahwa falsafah

Pancasila adalah sebagai dasar falsafat negara Indonesia. Sehingga kekacauan yang

sekarang terjadi ini dapat diatasi dan lebih memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa

dan negara Indonesia ini.

Page 17: Makalah pancasila sebagai sistem filsafat

DAFTAR PUSTAKA

- http://kumpulanilmu2.blogspot.com/2013/01/contoh-makalah-filsafat-pancasila

3875.html Diakses pada tanggal 02 juni 2013

- http://bazrinakperblogku.blogspot.com/2012/12/makalah-pancasila-sebagai-

Sistem-filsafat.html Diakses pada tanggal 02 juni 2013

- http://kutukuliah.blogspot.com/2012/07/pancasila-sebagai-sistem-filsafat.html

Diakses pada tanggal 02 juni 2013

- http://cara2rico.wordpress.com/2013/03/10/makalah-kewarganegaraan-pancasila-

sebagai-sistem- filsafat/ Diakses pada tanggal 02 juni 2013