makalah pai

20
MAKNA DAN RAHASIA BERKURBAN DALAM MENCAPAI SUKSES BAGI KEHIDUPAN UMAT ISLAM MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Oleh Muhammad Agam Syaifur Rizal NIM 121910201038

Upload: agamsyaifurrizal

Post on 18-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

TUGAS PAIBSMKU UNIVERSITAS JEMBER

TRANSCRIPT

MAKNA DAN RAHASIA BERKURBAN DALAM MENCAPAI SUKSES BAGI KEHIDUPAN UMAT ISLAM

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

OlehMuhammad Agam Syaifur RizalNIM 121910201038

JURUSAN TEKNIK ELEKTROFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS JEMBER2012

KATA PENGANTARPuji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmatnya kepada penulis atas selesainya makalah Makna dan Rahasia Berkurban dalam Mencapai Sukses Bagi Kehidupan Umat Islam ini. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk digunakan sebagai acuan maupun referensi bagi umat muslim yang ingin menambah ilmu tentang agama khususnya dalam hal berqurban dan hari raya idul adha. Dalam makalah ini menjelaskan tentang berbagai hal tentang berqurban mulai dari sejarah, hikmah, manfaat, makna, dan rahasia dalam berqurban. Banyak materi positif yang bisa didapat dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Semua materi yang ditulis dalam makalah ini sudah didasarkan dan ditulis berdasarkan referensi-referensi yang baik dan akurat. Namun, tidak menutup kemungkinan terdapat kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja oleh penulis. Penulis sangat mengharapkan bantuan kepada semua pihak agar makalah ini bisa sempurna di mata masyarakat. Penulis sudah menulis sebaik dan semaksimal mungkin supaya menjadi buku yang layak dijadikan pedoman umat muslim.

BAB I PENDAHULUAN

I.I Latar BelakangMakalah merupakan salah satu bentuk karya dari sesorang untuk mengembangkan gagasan dan aspirasinya supaya bisa dilihat, dibaca, dan diterapkan ke dalam masyarakat. Hal ini merupakan salah satu kebebasan dalam berpendapat di muka umum. Sejalan dengan pentingnya dalam membuat makalah, di dalam makalah ini juga membahas pentingnya berqurban dalam hari raya idul adha bagi kesuksesan umat muslim. Berkaitan dengan pentingnya hal tersebut, dipandang perlu untuk memberikan tolok ukur kepada masyarakat supaya tercipta masyarakat yang mempunyai jiwa sosial tinggi dan peduli terhadap sesama. Selain memberikan acuan terhadap masyarakat, makalah ini juga terdapat tulisan yang membahas tentang sejarah pada jaman nabi dulu, sehingga masyarakat bisa lebih paham bagaimana keadaan pada jaman sebelumnya. Maka dari itu, penulis membuat tulisan untuk dipergunakan semestinya bagi semua khalayak yang membutuhkan.

I.II. Rumusan Masalah1. Apakah pengertian qurban itu?2. Bagaimana qurban bisa berkembang dan menjadi acuan umat islam sampai sekarang?3. Mengapa qurban harus dilakukan oleh umat muslim?4. Apakah hikmah dan manfaat yang didapat apabila melaksanakan qurban?5. Apa dasar hukum yang konkret dalam melaksanakan ibadah qurban?6. Apa saja hal yang mungkin belum diketahui (rahasia) oleh masyarakat dalam hal berqurban?

BAB II

I. Pengertian QurbanQurban berasal dari bahasa arab qarib, qurub, qurbaanan yaitu dekat dan menjadi istilah dengan makna menyembelih hewan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Arti dari qurban berarti segala sesuatu yang mendekatkan seorang hamba dengan Tuhannya baik berupa sembelihan atau yang lainnya. Namun demikian kata qurban ini menjadi identik dengan sembelihan hewan udhiyah, seperti unta, sapi dan kambing yang dilakukan pada hari raya qurban dan tasyrik sebagai bentuk taqorrub (pendekatan diri) kepada Allah SWT. Meskipun kata qurban sendiri lebih umum daripada udhiyah. Qurban sangat berhubungan erat dengan haji. Haji merupakan salah satu rukun Islam, hukumnya wajib atas orang yang mampu. Haji juga merupakan sebuah muktamar Islam terbesar, di dalamnya kaum muslimin berkumpul dari seluruh penjuru dunia dalam tempat yang satu, semuanya melafalkan kalimat tahlil, takbir, seraya memenuhi panggilan Allah, harapan menyatukan mereka, rasa takut dan harap melingkupi mereka, sambil mengangkat tangan-tangan penuh kerendahan hati kepada Allah serta berharap ampunan dan keridhaan Nya.

II. Sejarah Tentang QurbanDasar hukum qurban adalah sunnah muakkadah (sunnah yg dianjurkan) bagi yang mampu dan mau melaksanakannya. Hikmah dari qurban yang mesti kita pelajari, karena dengan berkurban berarti kita telah meniru perbuatan baik ummat sebelum nabi Muhammad SAW dan menumbuhkan jiwa sosial serta kebersamaan dalam menegakkan agama Allah SWT. Allah telah berfirman dalam surat Al Hajj ayat 36 yang artinya: Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi'ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, Maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Berikut sejarah qurban dari masa ke masa,1. Qurban dimasa Nabi Adam asPada masa ini diceritakan tentang qurban yang ditujukan kepada putra nabi Adam yaitu Qabil dan Habil. Allh memerintah Adam agar mengawinkan Qabil dengan Lubuda yang tidak bagus rupa dan Habil dengan Iqlima yang cantik rupa. Karena Qabil menolak maka Adam menyuruh kedua anaknya untuk berqurban, siapa yang diterima qurbannya, itu yang menjadi suami Iqlima. Kemudian mereka berqurban, Habil berqurban dengan kambing qibas dengan jiwa yang bersih, seangkan Qabil berqurban dengan makanan yang jelek dan dengan niat yang tidak baik. Kemudian qurban-qurban itu diletakkan di sebuah gunung dan tanda diterimanya qurban itu ialah dengan datangnya api dari langit lalu membakarnya. Dan ternyata api menyambar kambing qibas qurbannya Habil, sebagai tanda diterima qurbannya. Melihat hal tersebut Qabil marah, dan membunuh saudaranya.

2. Qurban dimasa Nabi Idris as.Bagi kaum nabi Idris ditetapkan untuk berqurban di antaranya saat terbenam matahari ke ufuk dan saat melihat hilal. Mereka diperintah berqurban antara lain dengan al-Bakhur (dupa atau wangi-wangian), al-Dzabaih (sembelihan), al-Rayyahin (tumbuhan-tumbuhan yang harum baunya), di antaranya al-Wardu (bunga ros), al-hubub yaitu biji-bijian, seperti al-Hinthah (biji gandum), dan berqurban dengan al-Fawakih (buah-buahan), seperti al-Inab (buah anggur).

3. Qurban dimasa Nabi Nuh as.Sesudah terjadi banjir besar, Nabi Nuh membuat tempat yang sengaja dibuat untuk meletakkan qurban, yang nantinya qurban tersebut diletakkan di tempat tadi dan dibakar.

4. Qurban dimasa Nabi Ibrahim as.Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa usia Ismail sekitar enam atau tujuh tahun. Sejak dilahirkan sampai sebesar itu Nabi Ismail senantiasa menjadi anak kesayangan. Tiba-tiba Allah memberi ujian kepadanya, sebagaimana firman Allah dalam surat Ash-Shaffaat: 102 yang artinya: Maka ketika sampai (pada usia sanggup atau cukup) berusaha, Ibrahim berkata: Hai anakku aku melihat (bermimpi) dalam tidur bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah bagaimana pendapatmu Ia menjawab: Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.Dalam mimpinya, Ibrahim mendapat perintah dari Allah supaya menyembelih putranya Nabi Ismail. Ketika sampai di Mina, Ibrahim menginap dan bermimpi lagi dengan mimpi yang sama. Demikian juga ketika di Arafah, malamnya di Mina, Ibrahim bermimpi lagi dengan mimpi yang tidak berbeda pula. Ibrahim kemudian mengajak putranya, Ismail, berjalan meninggalkan tempat tinggalnya di Mina. Setibanya di Jabal Qurban, sekitar 200 meter dari tempat tinggalnya. Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih Ismail. Rencana itu pun berubah drastis, sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat Ash-Shaffaat ayat 103-107, Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipisnya, nyatalah kesabaran keduanya. Dan Kami panggillah Dia: "Hai Ibrahim, Kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar .

5. Qurban dimasa Nabi Zakaria as dan Nabi Yahya as.Nabi Zakaria as dan Nabi Yahya as adalah di antara nabi dan rosul dari Bani Isroil, pada keduanya ada qurban. Dan qurbannya adalah binatang dan Amti'atun (barang-barang) lalu di bakar api.

6. Qurban Pada Bangsa Yahudi dan NashraniQurban pada bangsa Yahudi yaitu melakukan pengurbanan dengan membakar sebagai sesaji yang bertujuan mengingat-ingat kesalahan, yaitu dengan menyembelih sapi dan kambing jantan yang mulus, tidak cacat. Dengan menghidangkan tepung, minyak dan susu. Qurban karena adanya ketentraman, sebagai rasa syukur kepada al-Rabb. Qurban pada bangsa Nashrani, antara lain persembahan missa seorang kahin (dukun) berupa roti dan arak yang menurut keyakinan pada mereka hakekatnya, roti dan arak yang mereka qurbankan ditukar dengan daging dan darah al-Masih.

7. Qurban Pada Bangsa Arab Jahilliyah.Bangsa Arab Jahiliyah juga suka berqurban. Qurban mereka dipersembahkan untuk berhala-berhala yang mereka sembah. Qurbannya ada binatang yang disembelih untuk berhala, dan ada binatang yang dilepas bebas berkeliaran, juga untuk berhala. Cara qurban Arab Jahiliyah, yaitu mereka jika menyembelih binatang qurban, seperti unta, mereka percikan daging dan darahnya pada kabah.

8. Qurban Nabi Muhammad SAW.Nabi Muhammad SAW melakukan qurban pada waktu Haji Wada di Mina setelah solat Idul Adha. Beliau menyembelih 100 ekor unta, 70 ekor di sembelih dengan tangannya sendiri dan 30 ekor di sembelih oleh Sayyidina Ali ra. "Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi'ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, Maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam Keadaan berdiri (dan telah terikat). kemudian apabila telah roboh (mati), Maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, Mudah-mudahan kamu bersyukur." (Al Hajj: 36). Ayat ini menjelaskan binatang yang dijadikan qurban, tujuan qurban, cara menyembelih hewan qurban, kapan memakan daging qurban, siapa yang dapat memakan daging qurban. Binatang qurban yaitu al-Budnu, dalam bahasa ialah nama yang khusus bagi unta. Sedangkan sapi dipandang sama menempati tempat unta dalam hukumnya karena Rasulullah berkata, "Unta dijadikan dalam tujuh (bentuk) dan sapi merupakan bagian dari ketujuh bentuk itu."

III. Makna Berkurban Terhadap Umat IslamDalam berkurban banyak sekali makna yang bisa dimengerti, antara lain sebagai berikut:1. Bagi umat islam, sejarah keteladanan nabi Ibrahim dan Ismail menjadi simbol sekaligus spirit mendalam akan kepasrahan serta kepatuhan kepada Allah SWT, Bukan sekedar berpesta bersama menyembelih hewan qurban. Qurban harus dimaknai lebih, yaitu mengorbankan apa yang dimiliki dan dicintai demi kemaslahatan orang lain dan masyarakat yang lebih membutuhkan. Semua itu harus didasari niat kepada Allah. Berkurban merupakan bentuk keikhlasan diri dalam menyerahkan apa yang dimiliki kepada orang lain sebagai upaya menebar kecintaan dan kebahagiaan di bumi. Hakikat dari kurban terangkum dalam QS. Al Hajj ayat 37, yang artinya: Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai keridhaan Allah, tetapi ketaqwaan darimulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untukmu supaya kamu mengagungkan Allah atas hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. 2. Ibadah qurban adalah salah satu indicator kesksesan hamba Allah atas ujian kenikmatan. Di samping menghubungkan hamba dengan Allah (hablum minallah), dimana qurban sebagai bentuk praktek ketauhidan, keimanan, dan ketaqwaan kepada Allah, tetapi juga menghubungkan dengan sesamanya sehingga dapat terbentuk ukhuwah islamiyah dan kerekatan hubungan yang dilandasi semangat kasih sayang seperti bergotong royong memotong hewan qurban serta membagikan daging qurban kepada warga masyarakat. 3. Tumbuhnya rasa empati umat muslim terhadap sesama manusia. Hal ini terjadi agar umat muslim mempunyai kepekaan sosial yang tinggi dan menghilangkan segala bentuk kedengkian dan iri hati dalam diri serta memupuk persaudaraan dan kerukunan masyarakat. 4. Membangun kesetaraan dan pemerataan ekonomi. Hal ini terletak pada pendistribusian daging qurban. Ibadah qurban membimbing untuk melakukan perbaikan agar kemaslahatan menjadi lebih baik. Dengan demikian persoalan masyarakat terutama kelaparan dan kemiskinan bisa sedikit teratasi. IV. Manfaat Dalam Berkurban Perintah Allah kepada Ibrahim untuk menyembelih anaknya disaat Ibrahim tengah bahagia dengan keberadaan anak kesayangannya sungguh mengandung pembelajaran penting bagi peningkatan kualitas pribadi Muslim. Peristiwa itu harus dimaknai sebagai pesan simbolik agama, yang mengandung pembelajaran paling tidak pada tiga hal.1. Ketakwaan. Pengertian taqwa terkait dengan ketaatan seorang hamba pada Sang Khalik dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Tingkat ketakwaan seseorang dapat diukur dari kepeduliannya terhadap sesamanya. Contoh seorang wakil rakyat yang memiliki tingkat ketakwaan yang tinggi tentu tidak akan memanfaatkan wewenang yang dimiliki untuk memperkaya dirinya sendiri bahkan orang seperti ini akan merasa malu jika kehidupannya lebih mewah dari pada rakyat yang diwakilinya. 2. Hubungan antar manusia. Ajaran Islam sangat memerhatikan solidaritas sosial dan mengejawantahkan sikap kepekaan sosialnya melalui berqurban. Menyembelih hewan kurban dan membagikannya kepada kaum tidak mampu itu merupakan salah satu bentuk kepedualian sosial seoarng muslim kepada sesamanya yang tidak mampu.3. Peningkatan kualitas diri. Hikmah ketiga dari ritual keagaamaan ini adalah memperkukuh empati, kesadaran diri, pengendalian dan pengelolaan diri yang merupakan cikal bakal akhlak terpuji seorang Muslim. Akhirnya, apabila ketiga hikmah penting diatas dapat diwujudnyatakan oleh sebagian besar umat Islam, maka bukan mustahil akan tercipta peradaban manusia yang mulia dan tentu dapat dijadikan model bagi umat lainnya.

V. Dasar Hukum KurbanDasar hukum berqurban bisa kita lihat pada Firman Allah swt berikut ini:

Artinya : Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi'ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, Maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). (QS. Al Hajj : 36)Selain itu dasar hukum qurban juga terdapat pada surat Al Kautsar ayat 1-3, yang artinya Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah yang terputus. (QS. Al Kautsar : 1- 3)

VI. Rahasia Berkurban dan HajiSekiranya tidak ada rahasia lain dalam haji selain satu rahasia saja, yakni bahwa hal itu menjadi pelebur dosa dan maksiat, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Siapa yang melaksanakan haji tanpa melakukan rafats (perkataan keji) dan kefasikan, maka ia kembali dari dosa-dosanya seperti pada hari ibunya melahirkannya." (HR. Bukhari dan Muslim).Hal tersebut juga bisa diterapkan dalam berqurban atau rahasia dalam berqurban. Akan tetapi haji memiliki lebih banyak rahasia, selanjutnya akan disebutkan di antaranya sebagai berikut:1. Sebab masuknya surga, Rasulullah saw bersabda, "Haji mabrur tidak ada balasan baginya selain surga." 2. Berqurban dan haji adalah ikatan persaudaraan yang terkuat dalam islam, sebab ia mewujudkan saling sayang dan cinta sesama kaum muslimin. 3. Mewujudkan ciri dan keistimewaan islam, yakni keadilan dan persamaan, karena itu tidak ada perbedaan antara orang kaya dan miskin, antara atasan maupun bawahan, satu jenis dari jenis yang lain. 4. Pengagungan syiar-syiar Allah yang merupakan tanda ketakwaan dalam hati. Allah berfirman: "Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati." (QS. Al-Hajj: 32)5. Zikir mengingat Allah. Sebagaimana firman Allah: "Maka apabila kamu telah bertolak dari 'Arafat, berzikirlah kepada Allah di Masy'aril haram. Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah (QS. Al-Baqarah: 198)6. Taqarrub (mendekatkan diri kepada Allah) dengan berbagai macam ibadah, di antaranya menyembelih hewan sebagai bentuk ketaatan kepada-NyaVII. Hikmah Berqurban Ibadah kurban sangat kaya akan pelajaran atau itibar bagi umat Islam, antara lain:1. Al-Ikhlaasu Fil-Amal. Ibadah qurban merupakan pendidikan keikhlasan dalam beramal. Niat kurban itu hanya untuk dan demi menuju ridha Allah semata tidak boleh disertai kepentingan lain, selain lillahi rabbilalamin. 2. Al-Ihsaan Fil-Udlhiyyah. Dalam praktek penyembelihan kurban ini ada tujuan ihsan, antara lain dengan menyayangi binatang, seperti dalam hadits Rasulullah menyuruh untuk berlaku ihsan terhadap semua makhluk Allah, yang hidup maupun yang sudah mati, manusia maupun binatang. Penyembelih atau tukang potong tidak boleh menakut-nakuti hewan sembelihan, pisaunya harus tajam, tidak boleh menyakiti hewan kurban dengan mengambil sebagian dari dagingnya sebelum disembelih.3. Idzhaarul Manaafi Duniawiyyah wal Ukhrawiyyah. Yakni tujuan menampakkan manfaat duniawi dan ukhrawi dari inti-inti ajaran Islam, seperti tujuan kesehatan pada menyedekahkan dagingnya, tujuan ekonomi pada pembelian hewan, tujuan budaya pada kedatangannya setiap tahun, tujuan sosial pada berhimpunnya banyak jamaah saat penyembelihan dan pembagian dagingnya.4. Al-Quwwatu Fil-Aqiidah. Dengan menyembelih hewan kurban, kita diingatkan untuk selalu menyebut asma Allah sambil mengenang pengorbanan Nabi Ibrahim dengan isteri dan anaknya. 5. Al-Idzhaabu Shifaati Hayawaan. Qurban mendidik manusia untuk menghilangkan sifat-sifat kebinatangan, seperti rakus, tamak, dan lain-lain. 6. Idzhaaruut Taqwa Ilallooh. Qurban merupakan perwujudan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Implementasi dari rasa dan sikap umat untuk mengerjakan perintah-Nya. Firman-Nya dalam SuratAl-Hajj ayat 37: Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.

DAFTAR PUSTAKA

Muqaddimah Al Quran Artikel mahasiswa sekolah pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Makna idul adha dan peningkatan kualitas diri.2011.UIN Maulana Malik Ibrahim Malang www.wikipedia.com