makalah observasi implementasi fungsi .cah il

16
MAKALAH OBSERVASI IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA ADMINITRASI AKADEMIK UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS OUTPUT DI SMK N 1 PLERET Disusun Oleh : ALIK SETIAWAN 14518241022 / 2014 PEND. TEKNIK MEKATRONIKA S-1

Upload: cah-ilangall2012

Post on 19-Dec-2015

30 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

tugas manajemen pendidikan 014

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Observasi Implementasi Fungsi .Cah il

MAKALAH OBSERVASI IMPLEMENTASI FUNGSI

MANAJEMEN PADA ADMINITRASI AKADEMIK UNTUK

MENINGKATKAN KUALITAS OUTPUT DI SMK N 1 PLERET

Disusun Oleh :

ALIK SETIAWAN 14518241022 / 2014

PEND. TEKNIK MEKATRONIKA S-1

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

UNIVESITAS NEGERI YOGYAKARTA

2015

Page 2: Makalah Observasi Implementasi Fungsi .Cah il

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah Menengah Kejuruan merupakan sekolah yang merupakan salah satu bentuk

dari satuan pendidikan formal yang ada dalam sistem pendidikan nasional di Indonesia.

Sekolah Menengah Kejuruan merupakan lanjutan dari Sekolah Menengah Pertama sebagai

basis untuk mengasah bakat dan keterampilan dalam berbagai bidang tertentu. Sekolah

Menengah Kejuruan tentu mempunyai beberapa jurusan yang nantinya akan dipilih oleh

siswa berdasarkan minat dan kemampuan masing-masing. Ada yang jurusan Teknik

Mesin, Teknik Elektro, Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Farmasi, dan lain-lain.

Setiap Jurusan tentu merupakan hasil dari pembagian yang ada dalam deskripsi

kehidupan social masyarakat dimana deskripsi social itu merupakan bidang-bidang yang

digeluti oleh sebagian besar orang dan merupakan sebuah profesi yang bermanfaat untuk

manusia. Setiap siswa lulusan dari Sekolah Menengah Kejuruan biasanya sudah bisa

diterima langsung untuk bekerja di lapangan tanpa harus melanjutkan ke jenjang Perguran

Tinggi Seperti SMA. Lulusan Sekolah Menegah Kejuruan tentu sudah dilengkapi dengan

skill yang lebih interaktif daripada lulusan Sekolah menengah Atas, karena mereka

mempunyai focus basic tertentu sesuai dengan jurusannya.

Begitu juga dengan saya sebagai seorang mahasiswa Pendidikan Teknik Mekatronika,

dalam melakukan observasi ini, saya ingin mengetahui bagaimana gambaran sebuah

Sekolah Menengah Kejuruan terutama pada Administrasi Akademis. Saya melakukan

observasi ini merupakan sebuah langkah awal menuju proses menambah pengetahuan

dalam melakukan proses adminitrasi karena basic saya menjadi seorang pendidik maka

langkah awal saya harus mengetahui prosedure dalam Adminitrasi Akademis dan

sekaligus prasyarat dalam melengkapi tugas individu materi kuliah Manajemen

Pendidikan.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan saya gunakan sebagai batasan masalah dalam

observasi ini adalah :

1. Apa tujuan terbentuknya fungsi manajemen di SMK ?

2. Bagaimana implementasi macam-macam fungsi manajemen ?

3. Bagaimana proses pembelajaran di SMK N 1 PLERET ?

4. Bagaiaman metode pembelajaran guru yang baik dan efektif di SMK N 1 PLERET ?

Page 3: Makalah Observasi Implementasi Fungsi .Cah il

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan saya dalam melakukan kegiatan observasi ini adalah :

1. Mengetahui tujuan terbentuknya fungsi manajemen di SMK.

2. Mengetahui implementasi macam-macam fungsi manajemen.

3. Mengetahui proses pembelajaran di SMK N 1 PLERET.

4. Mengetahui metode pembelajaran guru yang baik dan efektif di SMK N 1 PLERET.

D. Teknis Observasi

Teknik yang saya lakukan dalam melakukan melakukan observasi di SMK N 1

PLERET adalah dengan melakukan teknik wawancara secara langsung dan menulis topik

wawancara, dimana saya juga merekam suara dari kegiatan wawancara tersebut dan

mengambil beberapa foto sebagai bukti Observasi.

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Sekolah Kejuruan Umum

Sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan

formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah

sebagai lanjutan dari SMP/MTs atau bentuk lain sederajat bisa juga sebagai lanjutan dari

hasil belajar yang diakui sma/setara SMP/MTs. SMK sering disebut juga STM (Sekolah

Teknik Menengah). Di SMK terdapat banyak sekali Program Keahlian. Berikut beberapa

pengertian Sekolah Menengah Kejuruan menurut pendapat para ahli :

1. Pengertian SMK menurut Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 telah

mengatakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Pasal 3 UU RI No 20/ 2003).

Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu jenjang pendidikan menengah dengan

kekhususan mempersiapkan lulusannya untuk siap bekerja. Pendidikan kejuruan

mempunyai arti yang bervariasi namun dapat dilihat suatu benang merahnya.

2. Menurut Evans dalam Djojonegoro (1999) mendefinisikan bahwa pendidikan

kejuruan adalah bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar

Page 4: Makalah Observasi Implementasi Fungsi .Cah il

lebih mampu bekerja pada suatu kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan

daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya. Dengan pengertian bahwa setiap bidang

studi adalah pendidikan kejuruan sepanjang bidang studi tersebut dipelajari lebih

mendalam dan kedalaman tersebut dimaksudkan sebagai bekal memasuki dunia kerja.

3. Mengacu pada pada isi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20

Tahun 2003 pasal 3 mengenai tujuan pendidikan nasional dan penjelasan pasal 15

yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah

yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja di bidang tertentu.

4. Schippers (1994), mengemukakan bahwa pendidikan kejuruan adalah pendidikan non

akademis yang berorientasi pada praktek-praktek dalam bidang pertukangan, bisnis,

industri, pertanian, transportasi, pelayanan jasa, dan sebagainya.

B. Tujuan Pendidikan Kejuruan

1. Prosser (1949), mengemukakan bahwa pendidikan kejuruan akan lebih efektif jika

mampu merubah individu sesuai dengan perhatian, sifat dan tingkat intelegensinya

pada tingkat setinggi mungkin, artinya setelah melakukan pendidikan dan pelatihan

(diklat) para peserta latihan meningkat keterampilannya. Acuan keberhasilan suatu

program pendidikan kejuruan menurut pendapat Lesgold (1996), yaitu harus

memperhatikan : (1) Sasaran produk haruslah terdefinisi secara baik, akurat, dan jelas

yang merupakan interaksi yang intens antara sekolah dengan masyarakat, (2)

perlengkapan (sarana dan prasarana) yang dibutuhkan untuk mencapai yang telah

ditetapkan haruslah mencukupi, sehingga merupakan unsur penjamin bahwa sasaran

yang telah ditetapkan dapat dicapai secara baik, (3) spesifikasi tim sukses atau tim

pelaksana program yang akan bertanggung jawab terhadap keberhasilan sasaran

haruslah lengkap dan jelas, (4) penelitian atau pengkajian terus menerus dan

berkesinambungan agar dapat diketahui, sehingga langkah perbaikan dan

penanggulangan dapat ditetapkan segera.

2. Standar kompetensi, standar kurikulum dan standar pengujian dimaksudkan untuk

menjamin bahwa sistem pendidikan kejuruan benar-benar memberikan kompetensi

yang telah dibutuhkan oleh industri.

3. Setiap keterampilan yang dicapai diberikan sertifikat oleh lembaga yang berwenang

seperti majelis pendidikan kejuruan nasional (MPKN). UUSPN No. 20 tahun 2003

pasal 15, menyatakan pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk menyiapkan

peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.

Page 5: Makalah Observasi Implementasi Fungsi .Cah il

C. Pengertian Manajemen

Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi Mary

Parker Follet ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan

orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan

manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan

pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif

berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti

bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

D. Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di

dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan

kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh

seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia

menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah,

mengordinasi, dan mengendalikan.

1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan

sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan

secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu.

2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan

besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah

manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk

melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.

3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua

anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan

manajerial dan usaha.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Tujuan terbentuknya fungsi manajemen di SMK

1. Mengembangkan kemampuan kepala sekolah bersama guru dan unsur komite sekolah dalam aspek Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) untuk meningkatkan mutu sekolah.

2. Mengembangkan kemampuan kepala sekolah bersama guru dan unsur komite sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan, baik disekolah maupun dilingkungan masyarakat setempat.

3. Mengembangkan peran serta masyarakat yang lebih aktif dalam masalah umum persekolahan dan unsur komite sekolah dalam membantu peningkatan mutu sekolah.

Page 6: Makalah Observasi Implementasi Fungsi .Cah il

B. Implementasi macam-macam fungsi manajemen

Penerapan fungsi manajemen di SMK N 1 PLERET :

1. Planing ( perencanaan )

a. Merencanakan progran pembelajaran atau silabus selama lima tahun sekali.

b. Menentukan latar belakang dilaksanakannya program kerja tersebut.

c. Dimana dan kapan program tersebut dilaksanakan.

d. Merencanakan bagaimana cara pelaksanaan program kerja tersebut.

2. Organizing ( pengororganisasian )

a. Bekerja sama dan saling berkoordinasi antar staf.

b. Pembagian piket harian untuk menjaga kantin sekolah.

c. Penanggungjawab dan panitia mengadakan rapat dalam suatu pelaksanaan program

kerja.

3. Controling ( pengawasan )

a. Kepala sekolah dan penanggungjawab program kerja memberikan pengarahan

untuk wakil kepala sekolah dan staf-staf lainnya.

b. Wakil kepala sekolah dibidang kurikulum, kesiswaan, humas, sarpras, dan kepala

kopetensi keahlian mengawasi dan bertanggung jawab atas apa yang dilakukan staf

dibawahnya.

4. Comanding ( membimbing )

a. Kepala sekolah melakukan penilaian/ evaluasi untuk setiap staf dan pengurusan

supaya pelaksanaan program kerja SMK N 1 PLERET terarah dan berjalan seperti

apa yang di harapkan.

b. Kepala sekolah melaksanakan program “ Forum Wakil kepala bidang “ yang

dilaksanakan untuk memberikan bimbingan dan arahan berkaiatan dengan

pelaksanaan proses belajar dan mengajar.

C. Metode dan proses pembelajaran guru di SMK N 1 PLERET

HASIL OBSERVASI

1. Gambaran Objek

a. Identitas Guru (Narasumber)

Nama Guru : Sri Endah Pawening, M. Pd.

NIP : 19700909 1994012 001

Tempat, Tanggal Lahir : Kulonprogo, 14 Juni 1980

Alamat : Jl. Perwakilan No 1 Wates, Kulon Progo

Guru Bidang studi : KIMIA

Page 7: Makalah Observasi Implementasi Fungsi .Cah il

Masa Kerja : 14 tahun

b. Pelaksanaan Observasi

Tempat : Kelas X TITL

Jumlah Peserta Didik : 32 Orang

Tanggal : Sabtu, 25 April 2015

Waktu : 07.00 WIB - 08:30 WIB

2. Kegiatan Pembelajaran

Dalam kegiatan pembelajaran di SMK N 1 Pleret metode yang digunakan adalah

problem solving. Guru hanya menggunakan metode problem solving dikarenakan

materi pembelajaran yang sudah mendekati ulangan harian. Sehingga materi tidak lagi

berupa inti, melainkan materi pembahasan soal latihan. Langkah-langkah kegiatan

pembelajaran yang diterapkan guru, yaitu :

a. Kegiatan Awal (10 Menit)

Membuka pelajaran

Guru memasuki ruangan belajar dan menyapa dengan salam. Kemudian

peserta didik menjawab salam dari guru dan salah satu siswa memimpin untuk

berdoa sebelum pembelajaran dimulai.

Mempersiapkan Perlengkapan Mengajar

Guru dan peserta didik mempersiapkan alat tulis dan buku pelajaran yang

berkaitan dengan materi pembelajaran.

Mengkondisikan Peserta didik

Guru sebelum memulai pembelajaran akan membuat kondisi kelas tenang

terlebih dahulu.

Apresiasi

Setelah perlengkapan belajar mengajar sudah di persiapkan dengan baik. Guru

memberikan motivasi terhadap peserta didik dan sedikit mengulang materi

minggu lalu.

b. Kegiatan Inti (50 menit )

Peserta mengumpulkan pekerjaan rumah yang di berikan pada pertemuan

minggu sebelumnya. Siswa yang tidak mengumpulkan tugas akan diberi tugas

tambahan yang lebih daripada tugas yang di berikan minggu sebelumnya dan

saat di beri tugas tambahan tidak mengumpulakan akan langsung berdapak

pada pengurangan nilai. Hal itu bertujuan mendidik siswa supaya mengerjakan

tugas dan mengumpulkan tepat waktu.

Page 8: Makalah Observasi Implementasi Fungsi .Cah il

Guru menanyakan kepada siswanya dari tugas yang di berikan adakah

kesulitan untuk mengerjakan. Kemudian guru akan membahas yang

menjadikan kesulitan untuk di kerjakan siswa.

Guru melihat langsung buku catatan siswa, apakah sudah mencatat materi

yang sudah di berikan atau di ajarkan.

Guru akan menegur siswa apabila seorang siswa membuat gaduh saat

pembelajaran berlangsung.

c. Menutup Pembelajaran ( 10 menit )

Guru mengingatkan kembali kepada peserta didik bahwa dipertemuan yang

akan datang akan diadakan ulangan harian.

Guru sebelum menutup pembelajaran memanggil peserta didik yang masih ada

maslah terkait dengan tugas maupun yang membuat gaduh di kelas.

Guru mempersilahkan salah seorang peserta didik untuk menutup pertemuan

dengan berdo’a dan guru memberikan salam kepada peserta didiknya.

3. Deskripsi Proses Pembelajaran

Menurut hasil observasi yang dilakukan, saat proses pembelajaran berlangsung

guru menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif. Untuk menciptakan suasana

demikian, guru menjadikan suasana yang lebih sanatai atau informal. Menciptakan

suasana yang lebih santai dan informal dilakukan menyapa setiap murid yang mulai

merasa bosan mengikuti pembelajaran, guru juga mampu mendekatkan dirinya

dengan peserta didik secara visioner. Kemudian ditambah lagi dengan humor-humor

ringan. Sehingga peserta didik lebih termotivasi untuk mengikuti proses

pembelajaran.

4. Wawancara

Beberapa pertanyaan yang diajukan adalah sebagai berikut :

a. Bagaimana metode pembelajaran yang Ibu gunakan?

b. Apa saja suka duka Ibu selama menjadi Guru?

c. Sebaiknya bagaimana menjadi guru yang baik?

d. Bagaimana cara Ibu menjadi guru yang disukai oleh peserta didik?

e. Bagaiamana cara Ibu memotivasi peserta didik yang notabennya bermasalah

(nakal, pemalas, dan sebagainya)?

Jawaban dari narasumber :

a. Metode pembelajaran yang dilakukan adalah Problem solving, karena materi sudah tersampaikan dipertemuan sebelumnya dan dipertemuan selanjutnya akan

Page 9: Makalah Observasi Implementasi Fungsi .Cah il

diadakan Ulangan harian. Sehingga dengan menggunakan metode tersebut diharapkan peserta didik sudah siap menghadapi ulangan harian.

b.  Suka duka menjadi guru, banyak suka yang pasti cita-cita menjadi guru sudah tercapai. Dukanya, sulit memberikan penerangan kepada peserta didik karena pelejaran ini menjadi momok menakutkan. Kurikulum yang sekarang sudah ditetapkan dari atasan sekolah sedangkan yang dilapangan keadaannya berbeda.

c.  Guru yang baik itu: Disiplin. Mampu menkondisikan (penguasaan) kelas dengan bagus, hal ini berarti

mampu berinteraksi dengan peserta didik, hal ini juga penting karena dengan mampu mengkondisikan kelas suatu pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.

Harus menguasai materi yang akan diajarkan. Mampu memahami karakter masing-masing peserta didik. Tegas bukan galak, tidak diktator. Mampu memecahkan masalah yang dialami peserta didik dengan cara

memberi motivasi.d. Cara supaya peserta didik menyukai gurunya adalah sebagai berikut:

Menyilami apa kemauan mereka, tapi kita strategikan sesuai dengan apa yang kita mau.

Memberi perhatian kepada peserta didik, baik berupa motivasi, sindiran, gurauan dan sebagainya.

e. Cara memberi memotivasi kepada peserta didik yang bermasalah (nakal, pemalas, dsb) :

Sebuah kasus, ada seorang siswa yang tidak pernah membawa buku pelajaran

bahkan ada yang sama sekali tidak mempunyai buku. Disini kita harus peduli

dengan mereka, metode yang paling baik adalah menyadarkannya dengan pelan-

pelan. Misalkan memberikan tugas, kemudian mengecek tugas setiap individu, dan

apabila ada siswa yang belum mengerjakan tugas harus mendapatkan hukuman

agar jera namun hukuman ini bersifat membangun. Lama kelamaan siswa tersebut

akan sadar, dia akan membeli sebuah buku dan akan mengerjakan tugas.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Page 10: Makalah Observasi Implementasi Fungsi .Cah il

Kepala sekolah dengan guru dan unsur komite sekolah berperan lebih dalam

peran fungsi manajemen untuk meningkatkan mutu sekolah. Implementasi fungsi

manajemen memberikan arah yang jelas terhadap jalannya keorganisaian di SMK N 1

PLERET.

Berdasarkan pembahasan dan uraian yang telah didapat maka saya ambil

kesimpulan observasi bahwa proses pembelajaran di Kelas X SMK N 1 PLERET

berjalan dengan efektif dan kondusif. Hal ini dikarenakan guru selalu

mempertimbangan metode, model atau strategi yang tepat digunakan untuk suatu

materi pelajaran didalam proses pembelajaran. Sehingga peserta didik tidak merasa

bosan dalam mengikuti pembelajaran. Metode yang digunakan yaitu metode

pemecahan masalah. Proses pembelajaran berjalan dengan efektif dan disenangi oleh

peserta didik.

B. Saran

Kepala sekolah harus menjalankan fungsinya dengan sebaik-baiknya untuk

mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di SMK N 1 PLERET. Kepala sekolah,

guru, dan karyawan harus bersinergi secara positif mewujudkan manajemen siswa

yang baik. Semua elemen sekolah harus bersifat transparan dan akuntabilitas dalam

melaksanakan fungsi manajemen. Sekolah harus mendayagunakan secara optimal

sarana dan prasarana yang sudah ada di sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Basuki Wibawa. (2005). Pendidikan Teknologi dan Kejuruan: Manajemen dan

Implementasinya di Era Otonomi. Surabaya: Kertajaya Duta Media.

Byram, H.M. & Wenrich, R.C., (1956). Vocational education and practical arts in the

community school. New York: The Macmillan Company.

Djojonegoro, W. (1999). Pengembangan  Sumberdaya Manusia Melalui Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK). Jakarta: PT. Balai Pustaka.

Izzaucon. 2014. Kegiatan macam manajemen berbasis,

http://izzaucon.blogspot.com/2014/06/kegiatan-macam-manajemen-berbasis.html

(diakses 25 april 2015)

Wikipedia. 2015. Manajemen fungsi manajemen,

http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen#Fungsi_manajemen (diakses 25 april 2015)