makalah neurologi.docx

Upload: pulau-samosir

Post on 05-Jul-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 MAKALAH NEUROLOGI.docx

    1/25

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Stroke adalah penyakit multifaktorial yaitu adanya beberapa penyebab

    terjadinya penyakit ini diantaranya faktor genetik, faktor lingkungan dengan

    tinggi polutan, kerentana host, faktor idiopatik seperti hipertensi dan diabetes

    melitus dan faktor pola hidup yang tidak sehat seperti makanan tinggi lemak jenuh

    dan kalori serta kurang serat, kurang aktivitas, stress yang tinggi. Stroke memilikimanifestasi klinis dari ringan sampai berat sehingga menjadi penyebab utama

    kecacatan dan kematian di negara-negara berkembang. Angka kejadian stroke

    khususnya stroke hemoragik makin meningkat dari tahun ke tahun (Minino et al ,

    2 ! " #auch et al , 2 !$%.

    &erdasarkan data World Health Organization (' )%, setiap tahun terdapat !*

    juta orang diseluruh dunia menderita stroke. Menurut American Heart Association

    (A A%, di Amerika Serikat diperkirakan terdapat $ juta penderita stroke pertahun

    dengan * . kasus baru (Minino et al , 2 ! " #auch et al , 2 !$%. +nsiden stroke

    di +ndonesia berdasarkan iskesdas 2 !$ menunjukkan insiden stroke meningkat

    dari ,$ per ! penduduk pada tahun 2 menjadi !2,! per ! penduduk

    pada tahun 2 !$. /aerah yang memiliki prevalensi stroke tertinggi adalah

    0anggroe Aceh /arusallam yaitu !1,1 per ! penduduk dan yang terendah

    adalah apua yaitu $, 3 per ! penduduk (/epartemen 4esehatan epublik

    +ndonesia, 2 !$%.

    Stroke membutuhkan biaya pera5atan yang cukup besar. Sebuah studi oleh

    ussel et al. (2 ! % pada !$. penderita stroke perdarahan di seluruh dunia,

    lama ra5at rata-rata 6,1 hari dengan biaya ra5at ! .772 dolar. Menurut Misbach

    dan Ali (2 ! %, diindonesia biaya pera5atan penderita stroke lebih dari 2* juta

    rupiah tiap tahun. asca stroke kira-kira $ 3 penderita akan mengalami gangguan

    fungsi kognitif dalam $ bulan khususnya fungsi eksekutif, juga dilaporkan

    perubahan personalitas atau gangguan psikiatri seperti depresi sebesar $ 3.

    1

  • 8/15/2019 MAKALAH NEUROLOGI.docx

    2/25

    Angka kematian penderita stroke di Amerika Serikat masih cukup tinggi yaitu

    * -! per ! . penderita pertahun. &erdasarkan data 0ational 8enter )f

    ealth Statistic (0 8S%, stroke merupakan penyebab kematian tertinggi keempat

    di Amerika Serikat setelah penyakit jantung, kanker dan penyakit saluran

    pernapasan bah5a sejak tahun 2 (Minino et al , 2 ! " #auch et al , 2 !$%.

    Secara garis besar stroke dibagi menjadi stroke iskemik dan stroke hemoragik.

    Stroke hemoragik spontan mencakup ! 3 dari semua stroke dinegara maju dan

    2 3 dinegara berkembang dengan tingkat mortalitas dalam satu bulan mencapai

    masing-masing 2*-$*3 dan $ -7 3 (Mohr et al, 2 ! %.

    rognosis stroke hemoragik ddipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya

    adalah leukositosis. 9eukositosis dikaitkan dengan peningkatkan resiko

    morbiditas dan mortalitas penderita stroke. Akan tetapi, hubungan antara

    leukositosis dan mortalitas hingga kini masih belum jelas. )leh karena angka

    morbiditas dan mortalitas serta beban biaya dari stroke khususnya perdarahan

    cukup tinggi maka diperlukan prediktor-prediktor untuk menentukan luaran

    penyakit Salah satu prediktor yang dapat digunakan untuk menilai luaran stroke

    adalah jumlah leukosit (9iera et al , 2 ! %. /i 0apoli et al, (2 !!% dan Agnihotri et

    al (2 !!% menemukan ubungan signifikan antara peningkatan jumlah leukosit

    darah perifer dengan prognosis dan peningkatan morbiditas serta mortalitas

    pederita stroke hemoragik, tetapi hingga sampai saat ini masih belum jelas apakan

    penurunan jumlah leukosit serta terjadinya leukositosis dapat memprediksi

    prognosis penderita stroke hemoragik.

    2

  • 8/15/2019 MAKALAH NEUROLOGI.docx

    3/25

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Definisi

    Stroke adalah sindrom klinis yang timbul mendadak, progersif cepat,

    berupa defisit neurologi fokal dan:atau global, yang berlangsung 27 jam atau lebih

    atau langsung menimbulkan kematian, dan semata-mata disebabkan oleh

    gangguan peredaran darah otak non traumatik (Mansjoer, 2 %. /efinisi stroke

    menurut ' ) yaitu suatu sindrom klinis yang berkembang cepat akibatgangguan otak fokal atau global dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 27

    jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang

    jelas selain vaskuler (+srar, 2 ! %.

    Stroke hemoragik terdapat dua jenis yaitu perdarahan intraserebral dan

    perdarahan subaraknoid. erdarahan intraserebral menurut ( incon dan Mayer,

    2 !2% merupakan perdarahan otak yang spontan atau non traumatik yaitu

    ekstravasasi akut darah ke jaringan otak, sering meluas ke ventrikel dan jarang ke

    subaraknoid. Sedangkan menurut (Sacco et al , 2 !$%, perdarahan intraserebral

    adalah kumpulan darah fokal dalam parenkim atau intravenntrokuler, dimana

    tidak disebabkan oleh trauma, termasuk perdarahan dalam parenkim setelah infark

    serebri. erdarahan subaraknoid adalah perdarahan dalam spasium subaraknoid,

    yaitu ruangan antara membran araknoid dan piamater dari otak dan medulla

    spinalis.

    2.2 Epide i!l!gi

    &erdasarkan data ' ), setiap tahunnya terdapat !* juta orang diseluruh

    dunia menderita stroke. &erdasarkan data 0 8S, stroke merupakan penyebab

    kematian tertinggi keempat di Amerika Serikat stelah penyakit jantung, kanker

    dan penyakit saluran pernafasan ba5ah sejak tahun 2 ( Minino et al , 2 ! "

    #auch et al , 2 !$%. Menurut A A, diperkirakan terjadi $ juta penderita stoke

    pertahun dan * . penderita stroke baru yang terjadi pertahun, sedangkan

    3

  • 8/15/2019 MAKALAH NEUROLOGI.docx

    4/25

    angka kematian penderita stroke di Amerika Serikat adalah * -! per ! .

    penderita pertahun. Angka kematian tersebut mulai menurun sejak a5al tahun

    !6 , dimana angka kematian sesudah tahun !616 menurun hingga *3 pertahun

    (#apardi, 2 ! %. /i +ndonesia prevalensi stroke mencapai angka ,$ per !.

    penduduk. /aerah yang memiliki prevalensi stroke tertinggi adalah 0anggroe

    Aceh /arusallam yaitu !1,1 per !. penduduk dan yang terendah adalah papua

    yaitu $, per !. penduduk ( /epartemen 4esehatan epublik +ndonesia, 2 !$%.

    +nsiden stroke mencapai ,* per ! pada usia 7 tahun, dan meningkat menjadi

    per ! pada usia tahun. Angka kematian stoke mencapai 2 3 pada $ hari

    pertama dan 2*3 pada tahun pertama. Secara umum, stroke diklasifikasikan

    menjadi stroke iskemik ( 3 kasus stroke% yang terdiri dari emboli intrakranial

    (2*3% dan trombosis intrakranial ( *3%, serta stroke hemoragik (2 3 kasus

    stroke% yang terdiri dari perdrahan intraserebral dan pperdaraha subaraknoid

    (Misbach dan Soertide5i, 2 !!%.

    Stroke hemoragik spontan terjadi pada !*-2 3 kasus semua stroke dan

    mengenai lebih dari 2 juta orang diseluruh dunia tiap tahun (;ureshi, 2 !2%.

    &enua Asia memiliki angka kejadian stroke hemoragik terbesar diseluruh dunia.

    Angka kejadian stroke hemoragik bervariasi pada rentang ! -6* tahun (Misbach

    dan Ali, 2 !!%. aling banyak berjenis kelamin laki-laki dan usia lebih dari **

    tahun dengan peningkatan angka kejadian dua kali lipat seiring dengan

    peningkatan dekade sehingga usia tahun. Stroke hemoragik lobaris pada usia

    ini sering disebabkan malformasi arteri vena. Stroke hemoragik paling sering

    disebabkan oleh hipertensi. as Afrika dan Amerika memiliki angka kejadian

    hipertensi paling besar (9iebeskind, 2 !$%. Stoke hemoragik merupakan salah

    satu penyebab mortilitas, morbiditas dan disabilitas berat akibat stroke hemoragik

    spontan setiap tahun. Sekitar ! -$ 3 dari kasus stroke yang dira5at inap

    merupakan stoke hemoragik. Setiap tahun stroke hemoragik mempunyai angka

    kejadian !2-!* per ! . penduduk Amerika. American Heart Assocation

    mengestimasi terdapat 1! . kasus stroke baru di Amerika serikat dan ! *.

    kasus stroke rekuren. &anyak kasus stroke hemoragik membutuhkan pera5atan

    jangka panjang, hanya 2 3 penderita yang dapat hidup secara independen,

    4

  • 8/15/2019 MAKALAH NEUROLOGI.docx

    5/25

    sedangkan 7 3 kasus meninggal dalam $ hari dan sekitar separuhnya akan

    meninggal dalam 7 jam. Sebanyak pembuluh darah arteri akibat hipertensi kronis

    atau angiopati amiloid ( aynes et al, 2 !2" incon dan Mayer, 2 !$%.

    2." Pen#e$a$

    4ebanyakan kasus dari stoke hemoragik spontan atau non traumatik

    disebakan oleh arterosklerosis dan hipertensi primer yang meruak dinding

    pembuluh darah dan proses angiopti seperti angiopati amyloid serebri dan

    penyakit Moyamoya ('ang, 2 ! " incon dan Mayer, 2 !2%. Selain itu, stroke

    hemoragik spontan ini juga disebabkan oleh disungsi autoregulasi dengan aliran

    darah otak yang belebihan ( reperfusion injury % dan transformasi hemoragik, ruptur

    aneurisma atau arteriovenosus malformation (A++ juga telah dilaporkan

    (Morh et al , 2 ! %.

    Stroke hemoragik sering menyebabkan kematian dan disabilitas mayor

    dibandingkan dengan stroke iskemik 5alapun insidennya lebih rendah dibanding

    stroke iskemik. al ini mungkin disebabkan oelh efek massa dan edema otak yang

    menyertai dapat menekan jaringan otak disekitarnya sehingga terjadi difungsi otak

    5

  • 8/15/2019 MAKALAH NEUROLOGI.docx

    6/25

    yang berat dan peningkatan tekanan intrakranial sehingga menimbulkan herniasi

    otak yang berakibat fatal ( opper dan &ro5n, 2 ! %.

    2.% &akt!r 'esik!

    Studi epidemiologi menunjukkan bah5a hipertensi, usia tua, jenis kelamin

    laki-laki, ras atau etnis Asia atau kulit hitam, hiperkololesterolemia, konsumsi

    alkohol tinggi dan penggunaan kokain merupakan faktor resiko stroke

    hemoragik. enggunaan aspirin terkait dengan faktor risiko stroke hemoragik

    masih diperdebatkan hingga saat ini. al ini mungkin terkait dengan penggunaan

    aspirin dosis tinggi yaitu !.22* mg per hari terutama pada usiadan berhubungan

    dengan hipertensi yang tidak terkontrol dan episode epistaksis. /an studi kasus

    kontrol meneliti tentang penggunaan non steroid anti-inflammatory drugs

    (0SA+/% dengan resiko terjadinya stroke hemoragik ( incon dan Mayer, 2 !2%.

    ?aktor resiko stroke adalah faktor yang menyebabkan seseorang menjadi

    lebih rentan atau mudah terkena stroke, antara lain@

    a. sia

    sia merupakan faktor resiko yang paling penting bagi semua

    stroke. +nsiden stroke meningkat secara eskponsial dengan bertambahnya

    usia, Setelah umur ** tahun resiko stroke iskemik meningkat 2 kali lipat

    setiap ! tahun (resiko relatif%. /i )Bfordshire, selama tahun !6 !-!6 1,

    tingkat insiden stroke pada kelompok usia 7*-*7 tahun ialah * kasus per

    ! . penduduk dan pada kelompok usia * tahun keaatas terdapat

    !.6 kasus per ! . penduduk ( SM, 2 !!%.

    b. #enis 4elamin

    ada pria memiliki kecenderungan lebih besar untuk terkena stroke

    dibandingkan dengan 5anita, dengan perbandinga 2@!. 'alaupun para pria

    lebih ra5an daripada 5anita pada usia yang lebih muda, tetapi 5anita akan

    menyusul setelah usia mereka mencapai menopause. asil-hasil penelitian

    menyatakan bah5a hormon berperan dala hal ini, yang melindungi para

    5anita sampai mereka mele5ati masa-masa melahirkan anak. ria berusia

    kurang dari 1* tahun memiliki resiko terkena stroke iskemik atau

    6

  • 8/15/2019 MAKALAH NEUROLOGI.docx

    7/25

  • 8/15/2019 MAKALAH NEUROLOGI.docx

    8/25

    menderita /iabetes Melitus resiko untuk terkena stroke !,2-$ kali lebih

    besar (resiko relatif% (0urDakiah, 2 !!%.

    2.( Pat!fisi!l!gi Str!ke He !ragik

    Stroke hemoragik termasuk perdarahan otak yang disebabkan oleh

    pecahnya pembuluh darah pada parenkimm otak. &erdasarkan penyebabnya,

    perdarahan otak dapat dibedakan menjadi 2 yaitu primer dan sekunder. enyebab

    primer yaitu tidak berhubungan dengan lesi kongenital dan dapatan. Sedangkan

    penyebab sekunder yang berhubungan dengan lesi kongenital dan dapatan.

    enyebab primer terjadi pada - 3 dari kasus dan disebabkan oleh pecahnya

    secara spontan dari arteri kecil atau arteriol yang rusak oleh karena hipertensi

    arteriolosklerosis dan angopati amyloid. enyebab sekunder disebabkan oleh

    karena gangguan koaglupati, tumor otak, aneruisma, anomali struktur pembuluh

    darah atau pengobatan trombolisis dari stroke iskemik (Eabluchanskiy, 2 !2%.

    ipertensi terjadi pada * - 3 penderita dengan stroke hemoragik dan

    merupakan faktor resiko yang paling penting untuk terjadinya perubahan

    patologis kronis dan tunika media dan arteriola ukuran kecil dan sedang yaitu

    yang berdiameter ! -1 Fm. ipertensi kronis menyebabkan kondisi

    vaskulopati yang ditandai dengan lipohialonosis, nekrosisfibrinoid dengan

    karakteristik degenerasi sel-sel otot polos medial pembuluh darah, dan

    perkembangan mikro aneurisma 8harcot- &ouchard yang berhubungan dengan

    trombosit dan mikro hemoragik, akumulasi debris non-fattty , hialinisasi dari

    tunika intima terutama pada bifurkasio dan bagian distal dari pembuluh darah.

    4ondisi patologis ini dapat terjadi pada arteri penetrans diseluruh otak termasuk

    arteri lentikulostriata, talamoperforata, cabang pramedian dari arteri basilaris,

    arteri serebelaris superior dan arteri seleberalis anterior inferior. Angiopati

    amyloid serebri terjadi akibat protein amyloid yang terdeposit dalam pembuluh

    darah ukuran kecil hingga sedang dalam tunika media dan adventitia. Angiopati

    amyloid serebri mempunyai predileksi pada pembuluh darah leptomeningeal yang

    penetrasi dikorteks serebri dimana akan berkembang menjadi perubahan fibrinoid

    seperti pada hipertensi kronis. Struktur otak yang paling sering terjadi perdarahan

    8

  • 8/15/2019 MAKALAH NEUROLOGI.docx

    9/25

    yaitu talamus dan gangglia basalis sebesar 7 -* 3, regio lobar sebesar 2 -* 3,

    talamus sebesar ! -!*3, pons sebesar *-!23, serebelum sebesar *-! 3 dan

    lokasi batang otak yang lain sebesar !-*3 (9iebeskind, 2 !$%.

    G ecahnaya arteri secara tiba-tiba menyebabkan akumilasi darah dalam

    parenkimotak dan menekan jaringan otak sekitarnya. Selain terjadi efek masa,

    perdarahan itu sendiri menginduksi perubahan patologis sekitar perdarahan.

    erubahan ini yaitu kerusakan sa5ar darah otak ( -7 jam%, edema vasogenik ( -7

    jam% dan kematian neuronal dan sel glia akibat apoptosis dan inflamasi (7- jam%.

    Hkspansi perdarahan merupakan penyebab yang penting dari perburukan klinis

    neurologis dan volume perdarahan merupakan prediktor yang kuat dari luaran

    setelah terjadi stroke hemoragik primer. 'alaupun demikian, prognosis stroke

    hemoragik tidak hanya dipengaruhi oleh perdarahan volume. Hkspansi dari

    perdarahan akibat dari perdarahan persisten dan:atau perdarahan ulang akibat dari

    pecahnya sebuah arteriola ( incon dan Mayer, 2 !2%.

    emahaman yang lebih baik mengenai patogenesis dari stroke perdarahan

    yang menginduksi kerusakan sel neuron akan membantu dalam meningkatkan

    hasil luaran pera5atan penderita stroke hemoragik. erkembangan kaskade

    degenerasi akibat adanya perdarahan yang berkontribusi terhadap kerusakan otak

    meliputi $ tahap tergantung pada 5aktu terjadinya, yaitu proses inflamasi, lisis

    eritrosit, dan produksi trombin sesuai dengan kaskade koagulasi. 4etiga proses ini

    menyebabkan kerusakan dari sa5ar darah otak sehingga berakibat edema otak

    dan kematian dari sel parenkim. roses ini keudian diikuti oleh apoptosis dan

    nekrosis neuronal. Mekanisme inflamasi berperan dalam proses perdarahan otak

    yang menginduksi kerusakan otak (Iiai, 2 !$%.

    2.(.1 Pr!ses Infla asi Setela) Perdara)an *tak

    &ekuan darah yang terjadu ketika stroke perdarahan akan

    menimbulkan kerusakan struktural pada jaringan saraf. roses kerusakan jaringan

    oleh karena stroke hemoragik akan bergantung kepada dinamika yang terjadi pada

    bekuan darah tersebut misalnya perluasan, dimana kerusakan secara primer akan

    terjadi pada menit sampai jam dari a5al mulai pecahnya pembuluh darah yanng

    dihubungan dengan kerusakan secara mekanik oleh karean adanay efek masa.

    9

  • 8/15/2019 MAKALAH NEUROLOGI.docx

    10/25

    4erusakan secara sekunder lebih banyak disebabkan oleh adanya bekuan darah

    pada parenkim otak dan akat bergantung kepada volume a5al bekuan darah

    tersebut misalnya perluasan, dimana kerusakan secara primer akan terjadi pada

    menit sampai jam dari a5al mula pecahnay pembuluh darah yang dihubungkan

    dengan kerusakan secara sekunder lebih banyak disebabkan oleh adanya bekuan

    darah pada parenkim otak akan bergantung pada volume a5al bekuan darah,

    umur, dan volume ventrikel, proses yang lain yang berkembang yang

    menyebabkan kerusakan sekunder seperti efek sitotoksik dari bekuan darah,

    hipermetabolisme, proses eksitotoksik, spreading depression, dan sters oksidatif

    serta inflamasi. 4elima proses ini akan menyebabkan kerusakan yang irreversibel

    pada jaringan neurovaskuler, jaringan substansia alba dan grisca otak yang akan

    diikuti oleh kerusakan sa5ar darah otak dan diakhiri oleh pembengkakan otak

    dengan makin banyaknya jarinag otak yang mati. Adanya proses inflamasi itu

    ssendiri dapat memberikan efek buruk atau baik, dimana pelepasan sejumlah

    mediator inflamasi sebagai respon terhadap kerusakan sel yang akan

    menyebabkan kerusakan sekunder bagi jaringan saraf disekitarnya selain itu

    keterlibatan beberapa sel inflamasi seperti mikroglia dan makrofag akan memiliki

    peran vital pada proses pembersihan jaringan yang rusak serta bekuan darah itu

    sendiri yang juga merupakan sumber dari proses inflamasi (Ihao, 2 !!%.

    eranan dari inflamasi pada patofisiologi stroke hemoragik telah banyak

    dikenal. roses inflamasi pada stroke hemoragik termasuk jenis aseptik. espon

    inflamasi teraktivitas akibat adanya darah yang masuk dalam parenkim otak

    dengan infltrasi leukosit perifer, aktivasi mikroglia dan pelepasan sitokin. Secara

    garis besar mekanisme ini melibatkan komponen seluler dan berbagai komponen

    darah seperti leukosit, eritrosit, mikroglia:makrofag,astrosit, sel mast, protein

    plasma dan komponen molekuler seperti sitokin, kemokin, prostaglandin, aktivasi

    komplemen, reactive oxygent species ( )S%, matrix metalloproteinase (MM s%,

    nuclear factor erythroid 2-related factor 2, heme oxygenase , besi, cyclo-

    oxygenase-2 (8)>-2% dan protase. Menurut 'ang dan /ore pada tahun 2 !

    dan Eabluchanskiy pada tahun 2 !2, studi dengan menggunakan analisis

    microarray terhadap deoByeibo nucleic acid (/0A% menunjukkan bah5a setelah

    10

  • 8/15/2019 MAKALAH NEUROLOGI.docx

    11/25

    perdarahan, beberapa kadar gen proinflamasi akan meningkatkan seperti faktor

    transkripksi (Iiai, 2 !$%.

    erdarahan dalam otak membuat infiltrasi yang cepat pada komponen

    darah termasuk eritrosit, leukosit, makrofag, protein plasma (trombin, plasmin dan

    sebagainya% ke empat terjadinya perdarahan. espon inflamasi yang mengikuti

    infiltrasi ini termasuk pelepasan mediator inflmasi, migrasi sel-sel inflamsi,

    aktvasi protease, aktivasi mikroglia dan astrosit, sehingga dapat menginduksi

    jaringan otak atau kemudian terjadi perbaikan jaringan otak iti sendiri ( 'ang,

    2 ! %.

    Saat teraktivasi secara penuh mikroglia fagositik tidak mungkin untuk

    berdeferensiasi dari makrofag yang terinfiltrasi. Sel leukosit, makrofag, mikroglia

    teraktivasi dan astrosit merupakan mediator seluler mayor dari kerusakan otak

    sekunder setelah terjadi stroke peerdarahan . 9eukosit memiliki peran sebagai sel

    pertahanan tubuh secara umum, terutama neutrofil yang diduga menjadi mediator

    pada kerusakan sekunder pasca perdarahan. Mikroglia yang merupakan kurang

    lebih !23 dai sel parenkim otak adalah sel pertahanan otak alamiah yang pertama

    kali teraktivasi, kemudian setelah teraktivasi sel ini akan berubah bentuk menjadi

    fagositik yang menandakan sel ini telah aktif dan sel berikutnya adalah makrofag.

    4etiga sel ini selanjutnya akan melepaskan beberpa sitokin, kemokin dan

    molekuler sistem imun lainnya (Eabluchanskiy, 2 !2%.

    Hfek sitotoksik bekuan darah dan stress oksidatif merupaka mediator dari

    kematian sel setelah perdarahan otak. Setelah proses stroke hemoragik beberpa

    komponen bekuan darah akan keluar dari pembuluh darah yang pecah (terutama

    pada a5alnya adalah eritrosit dan protein plasma% dan kerusakan yang

    ditimbulkan berhubungan dengan kelainan pada tingkat molekuler, seperti asam

    nukleat, komponen matriks esktraseluler, protein, mediator lemak, adenosine

    triphospat (AJ %, dan asam urat akan dilepaskan oleh jaringan nikrotik. dan

    kompnen ini akan mengiduksi proses sitotoksik, pro-oksidatif serta inflamasi yang

    akan mengancam jaringan sekitarnya. ada fase a5al bekuan darah yang keluar

    akan menimbulkan efek toksik dengan melepaskan beberapa faktor koagulasi,

    komplemen, imunoglobulin dan beberapa molekul bioaktif lainnya. Hritrosit akan

    11

  • 8/15/2019 MAKALAH NEUROLOGI.docx

    12/25

    mulai mengalami proses lisis pada 27 jam pertama dan berlanjut sampai beberapa

    hari dan melepaskan hemoglobin sitotoksik. emoglobin ( b% dan produk

    degradasi seperti heme dan besi akan berada pada jaringan. emoglobin dan heme

    termasuk Dat kimia yang memiliki sifat sitotoksi yang menyebabkan kematian sel,

    dimana proses ini akan terjadi melalui terbentuknya radikal bebas dari b yang

    dikenal dengan mekanisme ?enton-type (Arono5ski dan Ihao, 2 !!%.

    Setrelah satunya yang berperan dalam proses inflamasi setelah terjadi

    perdarahan otak adalah sitokin. Sitokin adalah glikoprotein pertama yang

    memiliki peran penting pada proses sinyal antar sel dan juga memiliki hubungan

    dengan inflamasi, aktivasi imun serta deferensiasi dan kematian sel. Sitokin

    timbul sebagai reaksi primer terhadap strimulasi dari luar dan tidak ada pada

    hemostasis yang normal. Sebagai konsekuensi langsung ketidakseimbangan ion

    dan akumulasi kalsium bebas yang timbul akibat lesi perdarahan otak, maka

    dilepaskan asam amino bebas dan proinflamasi lain hasil metabolisme lemak. al

    ini dipercaya akan meningkatkan , menimbulkan dan melepaskan kaskade sitokin

    proinflamasi. Sitokin diperoduksi oleh banyak tipe sel seperti mikroglia atau

    makrofag. &ukti-bukti dari penelitian juga mengatakan adanya peningkatan dari

    sitokin pada perifer setelah perdarahan otak. Setelah proses ini, permeabilitas

    sa5ar darah otak akan meningkatkan termasuk terhadap sitokin. al ini

    disebabkan sitokin merupakan protein dengan berat molekul kecil yang

    mempunyai berbagai aktivitas biologis dan aktif pada konsentrasi kecil. ?agositik

    perfer mononuklear, limfosit J, natular killer cell, sel leukosit polymorphonuclear

    ( M0% yaitu neutrofil dapat menghasilkan dan dapat mensekresikan sitokin yang

    menembus sa5ar darah otak dan berkontribusi pada proses inflamasi pada

    jaringan otak. Sitokin akan dibagi menjadi mediator pro dan anti inflamasi.

    Sitokin pro inflamasi dapat menginduksi dan mempotensiasi produksi dari sitokin

    yang lain, namun pada kenyataannya diantara sitokin juga mampu menginduksi

    diantara mereka sendiri. Jumor necrosis factor-= adalah sitokin pleotrofik yang

    akan dilepas oleh beberapa sel seperti neuron, sel astrosit, mikroglia teraktivasi

    atau makrofag serta leukosit. (Eabluchansy, 2 !2%.

    12

  • 8/15/2019 MAKALAH NEUROLOGI.docx

    13/25

    Mikroglia berperan sangat penting dalam proses inflamsi setelah

    perdarahan otak. Mikroglia tampak daerah perdarahan mencapai puncaknya pada

    hari ketiga setelah terjadi perdarahan otak. al ini berkaitan dengan meningkatnya

    kebutuhan tubuh untuk proses destruksi dan eleminasi jaringan otak yang rusak

    akibat perdarahan otak. 4emudia sel mikroglia atau makrofag ini juga akan

    mengalami apoptosis dan persiapan ke proses inflamasi selanjutnya. Makrofag

    yang akan mengalami apoptosis mengubah profil produksi sitokin yaitu dengan

    do5nregulation dari sitokin pro inflamasi dan upregulation dari sitokin anti

    inflamasi. Selain memproduksi sitokin, makrofag juga menghasilkan protease

    seperti cathepsin yang berkontribusi terhadap perbaikan jaringan. Mikroglia

    didapatkan kurang lebih sekitar *-2 3 dari jumlah sel glia yang ada pada

    parenkim otak. Setelah terjadi kerusakan otak mikroglia akan teraktivasi dan akan

    berubah bentuk seperti pembesaran badan sel, perubahan bentuk menjadi batang,

    sefris ato ameboid, penonjololan prosesus, up regulation dari beberapa enDim dan

    protein serta perubahan sifat menjadi lebih fagositik, lebih mudah bermigrasi, dan

    respon poliferasi. ?ungsi utama dari mikroglia adalah untuk membersihkan

    perdarahan yang terjadi namun selain itu mikroglia juga melepaskan faktor toksik.

    Selain itu mikroglia juga memproduksi J0?-=. 4ondisi do5nregulation dari

    ekspresi J0?-= berhubungan dengan pengurangan volume perdarahan sehingga

    dapat memperbaiki luaran klinis penderita stroke hemoragik. eneliti yang lain

    mencoba melakukan pengamatan terdahap perdarahan yang terjadi dimana

    didapatkan bah5a volume perdarahan tidak akan berubah pada tiga hari pertama

    dan sebagian akan mulai terabsorbsi pada hari ke tujuh., namun pada penelitian

    yang lain lagi mendapatkan volume perdarahan tidak akan berubah pada tujuh hari

    dan akan mulai penyerapan pada empat belas hari. Sesuai dengan penemuan ini

    disimpulkan aktivasi mikroglia setelah perdarahan tergantung pada 5aktu

    (dependent% dan juga ukuran perdarahan (siDe dependent%. Aktivasi mikroglia

    terjadi dalam beberapa menit setelah perdarahan akan berkembang dalam !-2 jam

    setelah perdarahan otak dan tetap dominan pada hari pertama, mencapai puncak

    pada hari ketiga sampai tujuh dan akan bertahan hingga tiga sampai empat

    minggu (Iiai, 2 !$%.

    13

  • 8/15/2019 MAKALAH NEUROLOGI.docx

    14/25

    2.(.2 Peran Le+k!sit Pada Pr!ses Infla asi Setela) Perdara)an *tak

    Sel leukosit merupakan salah satu sel dalam komponen darang

    yang penting dalam proses inflamasi seperti pada perdarahan otak. Setelah terjadi

    perdarahan otak, leukosit tampak mengelilingi daerah perdarahan. eningkatan

    jumlah leukosit ini dapat ditemukan di cairan serebrospinal dan darh perifer.

    eningkatan jumlah leukosit pada darah perifer dan jumlahnya akan mengkat

    sesuai dengan besarnya ukuran perdarahan. eningkatan hitung leukosit pada

    darah perifer disebabkan oleh respon tubuh terhadap stress dan kerusakan

    jaringan. Jingginya jumlah leukosit dikatakan berkorelasi dengan perburukan

    klinis neurologis a5al pada stroke hemoragik (Eabluchanskiy, 2 !2%.

    Masuknya leukosit keotak yang mengalami perdarahan dimulai

    dengan adhesi pada endotel dan sampai jarinag otak. Migrasi leukosit dari darah

    keotak dimulai dengan interaksi leukosit-endotel dengan rolling yang diperantarai

    oleh -selektin dan H-selektin pada permukaan endotel dan 9-selektin pada

    leukosit. Membran leukosit yang terdiri dari glikoprotein kompleks yang

    bertanggung ja5ab terhadap perlekatan ini disebut 8/-! (0ai-'en Jsai et al ,

    2 ! %.

    9eukosit muncul setelah terjadi pelepasan sitokin pada daerah

    perdarahan yang merangsang leukosit yang berada di marginal pool dan leukosit

    matur disumsum tulang memasuki sirkulasi. #enis leukosit yang dikerahkan pada

    peradangan akut ini adalah neutrofil. 9eukosit itu sendiri dapat menimbulkan lesi

    yang lebih luas pada daerah perdarahan otak dengan cara infiltrasi ke neuron

    kemudian melepaskan enDim hidrolisis, pelepasan radikal bebas dan peroksidase

    lemak (0ai 'en Jsai et al , 2 ! %.

    9eukosit yang melakukan infiltrasi dipercaya memiliki peran pada

    stroke hemoragik yang menginduksi kerusakan otak sekunder. Sebuh penelitian

    praklinis pada tikus dengan perdarahan otak menunjukkan bah5a pada

    pemeriksaan histopatologis terdapat infiltrasi dari leukosit disekitar perdarahan.

    Setelah terjadi perdarah otak, leukosit dilepaskan dalam sirkulasi serta jaringan

    dan memerlukan 5aktu beberapa jam. #enis leukosit yang dikerakan pada proses

    peradangan akut adalah Sel M0 yaitu neutrofil yang mengadakan infiltrasi dan

    14

  • 8/15/2019 MAKALAH NEUROLOGI.docx

    15/25

    predominan disekirat perdarahan yang dumulai kurang dari ! hari yaitu $-1 jam

    dan meningkat dalam !2-27 jam, kemudian dominasi ini akan digantikan dengan

    monosit dalam 27-7 jam. 0eutrofil mencapai puncaknya pada 2-$ hari dan

    menghilang 7- hari (Iiai, 2 !$%.

    roses inflamasi berkontribusi terhadap kerusakan otak sekunder

    dan kehilangan neuron setelah terjadi perdarahan otak. ada studi yang dilakukan

    pada tikus, penyuntikan darah autolog pada striatum berhubungan dengan

    infiltrasi sel-sel inflamasi yang mengandung neutrofil, monosit, dan sel dentritik.

    /eplesi neutrofil menghasilkan pengurangan dari infiltrasi monosit dan

    memperbaiki luaran fungsional pada hari ketiga stelah terjadi stroke perdarahan.

    Jemuan ini mengindikasi bah5a infiltasi neutrofil pada lokasi terjadinya

    perdarahan berkontribusi terhadap kerusakan otak secara langsung dimedasi oleh

    degranulasi neutrofil dan penurunan keterlibatan monosit. Setelah neutrofil

    bermigrasi ke jarinagn dan melakukan ekstravasasi segera akan dilepaskan

    granula-granuladari neutrofil ( Sansing et al, 2 !!%

    2., -e ala Str!ke He !ragik

    2.,.1 Perdara)an S+$d+ral

    Cejala-gejala perdarahan subdural adalah nyeri kepala progresif,

    ketajaman penglihatan mundur akibat edema papil yang terjadi, tanda-tanda

    defisiensi neurologik daerah otak yang tertekan ( arsono, 2 !$%.

    2.,.2 Perdara)an S+$ Arakn!id

    A. Cejala prodormal @ nyeri kepala hebat dan akut hanya ! 3,

    6 3 tanpa keluhan sakit kepala.&. 4esadaran sering terganggu, dari tidak sadar sebentar, sedikit

    delirium sampai koma8. ?undus okuli @ ! 3 penderita mengalami papil edema beberapa

    jam stelah perdarahan/. Cangguan fungsi saraf otonom, mengakibatkan demam setelah 27

    jam karena rangsangan meningeal, muntah, berkeringat, menggigi

    l, dan takikardi

    15

  • 8/15/2019 MAKALAH NEUROLOGI.docx

    16/25

    H. &ila berat, maka terjadi ulkus peptikum disertai hemtemesis dan

    melena (stress ulcer%, dan sering disertai peningkatan kadar gula

    darah, glukosuria dan albumnninuria (Arif, 2 ! %.

    2.,." Perdara)an Intra Sere$ral

    Cejala prodormal tidak jelas, kecuali nyeri kepala karena

    hipertensi. Serangan seringkali di siang hari, 5aktu bergiat atau emosi:marah.

    ada permulaan serangan sering disertai dengan mual, muntah dan hemiparesis.

    4esadaran biasanya menurun dan cepat masuk koma (1*3 terjadi kurang dari

    setengah jam, 2$3 antara K-2 jam dan !23 terjadi setelah 2 jam sampai !6 hari%

    (Arif, 2 ! %.

    2./ Letak Perdara)an Str!ke He !ragik

    2./.1 He isfer Sere$ri

    emisfer serebri dibagi menjadi dua belahan, yaitu hemisfer

    sebrebri sinistra (kiri% dan hemisfer serebri deBtra (kanan%. emisfer serebri krir

    mengendalikan kemampuan memahami dan mengendalikan bahasa serta berkaitan

    dengan berpikir matematis atau logis, sedangkan heisfer serebri deBtra berkaitan

    dengan keterampilan, perasaan dan kemampuan seni.

    2./.2 -anggli!n Basalis

    ?ungsional peranan umum gangglion basal adalah untuk bekerja

    sebagai stasiun-stasiun pemrosesan yang menghubungkan korteks serebrum

    dengan nukleus-nukleus thalamus tertentu dan akhirnya berproyeksi ke korteks

    serebrum. 4erusakan pada gangglion basalais akan mengakibatkan penderita

    mengalami kesukaran untuk memulai gerak yang diingini.

    2./." Batang *tak

    &atang otak adalah bagian otak yang masih tersisa setelah hemisfer

    serebri dan serebelum diangkat. Medula oblongata, pons dan otak tengah

    16

  • 8/15/2019 MAKALAH NEUROLOGI.docx

    17/25

    merupakan bagian ba5ah atau bagian infratentorium batang otak. 4erusakan pada

    batang otak akan mengakibatkankan gangguan berupa nyeri, suhu, rasa kecap,

    pendengaran, rasa raba, raba diskriminatif, dan apresiasu bentuk, berat dan tekstur.

    2./.% Sere$el+

    Serebelum terbagi menjadi tiga bagian, yaitu archiserebelum

    berfungsi untuk mempertahankan agar seseorang berorientasi terhadap ruangan.

    4erusakan pada daerah ini mengakibatkan ataBia tubuh, limbung dan terhuyung-

    huyung. oleoserebelum, mengendalikan otot-otot antigravitas dari tubuh, apabila

    mengalami kerusakan akan menyebabkan peningkatan refleks reganggan pada

    otot-otot penyokong. 0eoserebelum, berfungsi sebagai pengerem pada gerakan

    diba5ah kemauan, terutama yang memerlukan penga5asan dan penghentian, serta

    gerakan halus dari tangan. 4erusakan neoserebelum akan mengakibatkan

    dysmetria, intenton tremor dan ketidakmampuan untuk melakukan gerakan

    mengubah-ubah yang cepat (#anuar, 2 ! %.

    2.0 Tindakan edis Str!ke He !ragik

    Jindakan medis pada stroke hemoragik ditujukan agar penderita tetap

    hidup dengan harapan perdarahan dapat berhenti secara spontan. Sekali terjadi

    perdarahan maka terapi medikamentosa tidak dapat menghentikannya. Jindakan

    medis yang dilakukan pada penderita stroke hemoragik meliputi@

    2.0.1 Tindakan *peratif

    ertimbangan untuk melakukan operasi biasanya bila perdarahan

    berada di daerah superficial (lobar% hemisfer serebri atau peradarahan serebral.

    enentuan 5aktu untuk operasi masih bersifat kontroversial. &erdasarkan data

    mortalitas pasca operasi, disimpulkan bah5a 5aktu untuk operasi adalah antara -6

    pasca perdarahan. Jindakan operasi segera setelah terjadi perdarahan merupakan

    tindakan berbahaya karena terjadinya retraksi otak yang dalam keadaan

    membengkak. Sementara itu tindakan operasi yang dini dapat menimbulkan

    komplikasi iskemi obat ('ibo5o, 2 !2%.

    17

  • 8/15/2019 MAKALAH NEUROLOGI.docx

    18/25

    2.0.2 Tindakan K!nse atif

    a. encegahan peningkatan tekanan intrakranial lebih lanjut.

    paya pencegahan peningkatan tekanan intra kranial (J+4% lebih

    lanjut adalah pengendalian hipertensi dan pengobatan kejang. ipertensi yang

    menetap akan meningkatkan edema otak dan J+4. engendalian hipertensi harus

    hati-hati karena apabila terjadi hipotensi maka otak akan terancam iskemia dan

    kerusakan neuron. )bat yang dianjurkan dalam mencegah peningkatan J+4

    adalah beta blocker atau obat yang mempunyai aksi beta dan alfa bloking

    (misalnya labetolol%, diberikan secara intravena dikombinasi dengan deuritika.

    4ejang biasanya terjadi pada perdarahan obat sehingga pemberian

    antikonvulsan secara rutin tidak dianjurkan. ada hiperkalemia tidak dianjurkan

    untuk diberikan difenilhidantoin karena glukosa darah akan meninggi dan kejang

    tidak terkontrol. Secara umum antikunfulsan yang dianjurkan adalah

    difenilhidantoin ( bolus intravena % dan diaDepam ('ibo5o, 2 !2%.

    b. engendalian peningkatan tekanan intrakranial

    Secara umum terapi untuk hipertensi intrakranial meliputi

    hiperventilasi, diuretika, dan kortikosteroid. iperventilasi paling efektif yang

    menurunkan hipertensi intrakranial secara cepat, biasanya dalam beberapa menit

    untuk mecapai tingkat hipikapnia antara 2*-$ mm g.

    rea intravena ( ,$ gr:4g&&%, atau lebih umum dipakai manitol

    ( ,2*-!, gr:4g&&% dapat menurunkan J+4 secara cepat sering diberikan

    bersama-sama dengan hiperventilasi pada kasus herniasi otak yang mengancam

    ('ibo5o, 2 !2%.

    2.3 Diagn!sis Str!ke

    18

  • 8/15/2019 MAKALAH NEUROLOGI.docx

    19/25

    4onsensus 0asional engelolaan Stroke di +ndonesia !666

    mengemukakan bah5a diagnosis dapat ditegakkan dengan melakuakan

    anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjag.

    2.3.1 Ana nesis

    Anemnesis dapat dilakukan pada penderita sendiri, keluarga yang

    mengerti tentang penyakit yang diderita . Anamnesis dilakukan dengan

    mengetahui ri5ayat perjalanan penyakit, misalnya 5aktu kejadian, penyakit lain

    yang diderita, faktor-faktor resiko yg menyertai stroke.

    2.3.2 Pe eriksaan &isik

    emeriksaan fisik yang dilakukan antara lain @ pemeriksaan fisik

    umum (yaitu pemeriksaan tingkat kesadaran, suhu, denyut nadi, anemia, paru, dan

    jantung%, pemeriksaan neurologis dan neurovaskular.

    2.3." Pe eriksaan Pen+n ang

    4emajuan teknologi kedokteran memberi kemudahan untuk

    membedakan antara stroke hemoragik dan stroke iskemik diantaranya@

    8omputeriDed Jomograph scanning (8J-scan%, 8erebral angiografi,

    Hlektroensefalopati (HHC%, Magnetic esonance +maging (M +%,

    Hlektrokardografi (H4C%, pemeriksaan laboratorium dan lainnya ('ibo5o, 2 !2%.

    2.14 Letak Kel+ p+)an

    2.14.1 Kel+ p+)an Se$ela) Kiri 5He iparese Sinistra6

    4erusakan pada sisi sebelah kanan otak ( emispere kanan otak%

    yang menyebabkan kelumpuhan tubuh bagian kiri. asien dengan kelumpuhan

    sebelah kiri sering memperlihatkan ketidakmampuan persepsi visuomotor,

    kehilangan memori visual dan mengabaikan sisi kiri. enderita memberikan

    perhatian hanya kepada sesuatu yang berada dalam lapangan pandang yang dapat

    dilihatnya (A A, 2 ! %.

    2.14.2 Kel+ p+)an Se$ela) Kanan 5He iparase De7tra6

    19

  • 8/15/2019 MAKALAH NEUROLOGI.docx

    20/25

    4erusakan pada sisi sebelah kiri otak ( emispere kiri otak% yang

    menyebabkan kelumpuhan tubuh bagian kanan. enderita ini biasanya

    mempunyai kekurangan dalam komunikasi verbal. 0amun persepsi tertentu harus

    dengan cermat diperlihatkan tahap demi tahap secara visual. /alam komunikasi

    kita harus lebih banyak menggunakan body language (bahasa tubuh% (A A,

    2 ! %.

    2.14." Kel+ p+)an Ked+a Sisi 5Paraparase6

    4arena adanya sklerosis pada banyak tempat, pemyumbatan dapat

    terjadi pada dua sisi yang mengakibatkan kelumpuhan pada satu sisi dan diikuti

    sisi lain. Jimbul gangguan psedobulber (biasanya hanya pada vakuler% dengan

    tanda-tanda hemiplegi dupleks, sukar menelan, sukar berbicara dan juga

    mengakibatakan kedua kaki sulit untuk digerakkan dan mengalami hiperaduksi

    (A A, 2 ! %.

    2.11 Pen8ega)an Str!ke

    2.11.1 Pen8ega)an Pre !rdial

    Jujuan pencegahan permordial adalah mencegah timbulnya faktor

    resiko bagi indvidu yang belum mempunyai faktor resiko. encegahan premordail

    dapat dilakukan dengan cara melakukan promosi kesehatan, seperti berkampanye

    tentang bahaya rokok tehadap stroke dengan membuat selebaran atau poster yang

    dapat menarik perhatian masyarakat.

    Selain itu promosi kesehatan lain yang dapat dilakukan adalah

    program pendidikan kesehatan masyarakat, dengan memberikan informasi tentang

    penyakit stroke hemoragik melalui ceramah, media cetak, media elektronik

    (&ustan, 2 !$%.

    2.11.2 Pen8ega)an Pri er

    Jujuan pencegahan primer adalah mengurangi timbulnya faktor

    resiko stroke bagi individu yang mempunyai faktor resiko tetapi belom menderita

    stroke dengan cara melaksanakan gaya hidup sehat bebas stroke, antara lain@

    20

  • 8/15/2019 MAKALAH NEUROLOGI.docx

    21/25

    a. Menghindari merokok, sress mental, alkohol, kegemukan, konsumsi

    garam berlebihan, obat-obatan golongan amfetamin, kokain dan

    sejenisnya. b. Mengurangi kolesterol, lemak dalam makanan seperti jerohan, daging

    berlemak, goreng-gorengan.c. Mengatur pola makan yg sehat seperti kacang-kacangan, susu dan kalsium,

    ikan, serat, vitamin yang diperoleh dari makanan dan bukan suplemen (vit

    8, H,&1, &!2, dan &eta karoten%, teh hijau dan teh hitam serta buah-

    buahan dan sayur-sayuran.d. Mengendalikan faktor resiko stroke, seperti hipertens, diabetes melitus,

    penyakit jantung dan lain-lain.e. Menganjurkan 4onsumsi giDi yang seimbang dan berolahraga secara

    teratur, minimal jalan kaki selama $ menit, cukup istirahat dan check up

    kesehatan secara teratur minimanl ! kali setahu bagi yang berumur $*

    tahun dan 2 kali setahun bagi yang berumur diatas 1 tahun (&ustan,

    2 !$%.

    2.11." Pen8ega)an Sek+nderntuk pencegahan sekunder, bagi mereka yang pernah mendapat stroke,

    dianjurkan@

    a. ipertensi@ diet, obat antihipertensi yang sesuai b. /iabetes mellitus@ diet, obat hipoglikemik oral:insulinc. enyakit #antung Aritmik nonvalvular (antokoagulan oral%d. /islipidemia@ diet rendah lemak dan obat antidislipidemiae. &erhenti merokok f. indari Alkohol

    g. olisitemiah. Asetosal (asam asetil salisilat% digunakan sebagai obat antiagregasi

    tromosbit pilihan pertama. Jiklopidin diberikan pada penderia yang tidak

    tahan asetosal.i. Antikoagulan oral diberikan pada penderita dengan faktor resiko penyakit

    jantung dan kondisi koagulupati yang lain j. Jindakan bedah lainnya. (&ustan, 2 !$%.

    2.11.% Pen8ega)an Tertier

    21

  • 8/15/2019 MAKALAH NEUROLOGI.docx

    22/25

    Meliputi program rehabilitasi penderita stroke yang diberikan setelah

    terjadinya stroke. ehabilitasi meningkatkan kembali kemampuan fisik dan

    mental dengan berbagai cara. Jujuan program rehabilitasi adalah memulihkan

    independensi atau mengurangi ketergantungan sebanyak mungkin. 8akupan

    program rehabilitasi stroke dan jumlah spesialis yang terlibat tergantung pada

    dampak stroke atas pasien dan orang yang mera5at (&ustan, 2 !$%.

    BAB III

    KESI PULAN DAN SA'AN

    ".1 Kesi p+lan

    22

  • 8/15/2019 MAKALAH NEUROLOGI.docx

    23/25

    Stroke biasanya tidak berdiri sendiri sehingga bila ada kelainan fisiologis

    yang menyertai harus diobati mialnya gagal jantung, irama jantung yang tidak

    teratur, tekanan darah tinggi dan infeksi paru-paru. Setelah serangan stroke

    biasanya terjadi perubahan suasana hati (terutama depresi%, yang bisa diatasi

    dengan obat-obatan atau terapi psikis.

    ".2 Saran

    !. Antikoagulan juga biasanya tidak diberikan kepada orang penderita

    tekanan darah tinggi dan tidak pernah deiberikan kepada penderita dengan

    perdarahan otak karena akan menambah resiko terjadinya perdarahan ke

    dalam otak.2. enderita stroke biasanya diberikan oksigen dan dipasang infus untuk

    memasukkan cairan atau Dat makanan. ada stroke in evlution diberikan

    antikoagulan (misalnya heparin%, tetapi obat ini tidak diberikan jika telah

    terjadi completed stroke.

    DA&TA' PUSTAKA

    Agnihotri, S, 2 !!. eripheral 9eukocyte counts and )utcomes after intracerebral

    emmorrhage. ournal of !euroinflammation

    American eart Assocation, 2 ! . Stroke Stastiistics.A A, SA

    23

  • 8/15/2019 MAKALAH NEUROLOGI.docx

    24/25

    Arif, dkk, 2 ! . 4apita Selekta 4edokteran. Hdisi ketiga. #ilid 2. ?4 +, #akarta

    Arono5ski, E., Ihao. C, 2 !!. +nfection After Acute Stroke a Manifestation of

    &rain +nduced +mmunodepression. "tro#e

    &ambang, M, 2 !$. encegahan Stroke /an #antung ada sia Muda. &alai

    ustaka ?4 +, #akarta

    &ustan, 2 !$. Hpidemiologi enyakit Jidak Menular. ineka 8ipta, #akarta

    /epartemen 4esehatan epublik +ndonesia, 2 !$. edoman +nterpretasi /ata

    4linik

    ?elgin, 2 ! . Stroke. J.&huana +lmu opuler, #akarta

    arsono, 2 !$. 4apita Selekta 0eurologi. Hdisi 4edua, Eogyakarta

    +srar, 2 ! . Stroke. #akarta

    #anuar, 2 ! . 4arakteristik enderita Stroke 0on emoragik Eang a5at +nap di

    S erna Medan.

    #auch, 2 !$. Cuidelines for the Harly Management of atients 5ith acute

    ischemic stroke. "tro#e

    9iebeskind, /, 2 !$. +ntracranial emorrage. H. Medicine

    9iera, 2 ! . Harly 0eurogic /eterioration in +ntracerebral emmoragic

    Minino, 2 ! . /eath in the nited States. !H$" %ata &rief

    Misbach, 2 ! . Stroke in +donesia@ a large prospective ospital &ased Study of

    Acute stoke in hospital in +ndonesia.

    Mohr, 2 ! . Stroke athophysiology, /iagnosis dan Management, Hlsiver

    0urDakiah, 2 !!. 4arakteristik enderita Stroke Eang di a5at +nap di S .

    Adam Malik, Medan

    0ai-'en, 2 ! . 9eucocyte Apoptosis in atients 'ith Acute +scemic Stroke.

    8linical and Hksperimental harmacology and hysiology

    ;uershi, 2 !2. Harly 0eurological /eterioration in Acute +schemic Stroke

    ussel, 2 ! . +ntracerebral emmorage, edictors of ospital 9ength of stay and

    8ost in atient 5ith +ntracerebral emmorhage, 0eurology

    incon, 2 !2. +ntracerebral emmorage @ 8linical )vervi5 atophysiology

    8oncept. Jranslational Stroke esearch

    opper , 2 ! . Harly neurological deterioration in acute stroke @ characteristic

    24

  • 8/15/2019 MAKALAH NEUROLOGI.docx

    25/25

    and impact on outcome

    Sacco, 2 !$. An update /efinitin of stroke 2!. American eart Association

    9umbantobing, SM, 2 !!. 0eurogeriatri. &alai enerbit ?4 +, #akarta

    Sansing, 2 !!. 0euntrophil /eleption /iminished Monocyte +nfiltration and

    +mprove ?unctional )utcome after HBperimental +ntracerebral emmorage

    Eabluchanskiy, 2 !2. 9eukocytes as Marker of emmoragic Stroke +nflammatory

    0ature, 4apaDina

    'ang, #, 2 ! . reclinical and clinical esearch in +nflamation After +ntracerebral

    emmorage , rog 0eurobiol

    Iiai, 2 !$. ematology and +nflamatory Signaling of +ntracerebral emmorage.

    American eart Assocation