makalah menejemen konstruksi proyek

19
KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah “ softskill ”MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI ”.” yang merupakan tugas mata kuliah Manajemen Proyek. Shalawat serta salam kita panjatkan kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad S.A.W dan keluarganya, sahabatnya, serta pengikutnya sampai akhir zaman Aamiin ya rabbal ‘alamiin. Dalam makalah ini saya membahas mengenai Pengertian Dan Peranan Manajemen Konstruksi. Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak sedikit masalah yang dihadapi, namun berkat kerja keras serta bantuan dari berbagai pihak, semua masalah tadi bisa teratasi dengan baik. Oleh karena itu saya banyak mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah khasanah cakrawala pemikiran bagi para pembaca. Segala hormat saya sampaikan, Terimakasih, Wassaalamualaikum wr.wb i

Upload: renol-abadi

Post on 14-Feb-2017

452 views

Category:

Engineering


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah menejemen konstruksi proyek

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya

yang telah dilimpahkan kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah “softskill

”MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI”.” yang merupakan tugas  mata kuliah

Manajemen Proyek. Shalawat serta salam kita panjatkan kepada junjungan Nabi besar kita

Muhammad S.A.W dan keluarganya, sahabatnya, serta pengikutnya sampai akhir zaman

Aamiin ya rabbal ‘alamiin.

Dalam makalah ini saya membahas mengenai Pengertian Dan Peranan Manajemen

Konstruksi. Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak sedikit masalah

yang dihadapi, namun berkat kerja keras serta bantuan dari berbagai pihak, semua

masalah tadi bisa teratasi dengan baik. Oleh karena itu saya banyak mengucapkan

terimakasih kepada semua  pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah khasanah cakrawala

pemikiran bagi para pembaca.

Segala hormat saya sampaikan,

Terimakasih,Wassaalamualaikum wr.wb

Palembang, 23 Desember 2015

                                                                                                          

                                                                               

Penyusun

i

Page 2: makalah menejemen konstruksi proyek

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar...............................................................................................i

Daftar Isi.........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................1

1.3 Maksud Dan Tujuan.................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Konstruksi.........................................................3

2.2 Tujuan Dari Manajemen Proyek Dalam PMK .......................................4

2.3 Pembentuk Manajemen Proyek Sebagai MK..........................................5

2.4 Peranan Manajemen Konstruksi Pada Tahapan Proyek..........................5

2.5 Tahapan Siklus Proyek Konstruksi...........................................................7

2.6 Karakteristik Siklus Proyek......................................................................8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...............................................................................................11

3.2 Saran.........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................12

ii

Page 3: makalah menejemen konstruksi proyek

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSebelumnya kita harus mengetahui arti dari proyek. Dimana proyek adalah bentuk

usaha dalam mencapai tujuan yang ditentukan dan dibatasi oleh waktu dan juga sumber

daya yang terbatas. Sehingga garis besar dari proyek konstruksi, yaitu suatu upaya untuk

mendapatkan hasil yang dirubah menjadi bangunan atau infrastruktur. Infrastruktur atau

bangunan ini mencakup beberapa pekerjaan utama yang termasuk di dalamnya bidang

teknik sipil/eangineer dan arsitektur/designer(perencana), juga dapat melibatkan disiplin

ilmu pengetahuan lainnya seperti akutansi/keuangan, teknik mesin, teknik industri dan

elektro.

Lebih dalam dari Manajemen Proyek Konstruksi (CPM), suatu proses penerapan

fungsi/kegunaan manajemen seperti perencanaan, pelaksanaan dan penerapan.Dimana

berjalan secara sistimatis pada setiap bagian – bagian tersebut yang terdapat pada proyek,

dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada secara efisien dan efektif agar tercapai

tujuan proyek tersebut dengan benar.

Manajemen Konstruksi membawahi mutu fisik dari konstruksi, biaya dan waktu.

Dimana manajemen tenaga kerja/sumber daya manusia dan manjemen material  lebih

ditekankan dan digunakan. Karena pada Manajemen Konstruksi, dua puluh persen dari

manajemen perencanaan berperan dan sisanya, yaitu manajemen pelaksanaan termasuk

didalamnya pengendalian biaya dan waktu proyek mendapatkan bagian yang lebih besar.

1.2 Rumusan Masalah     Menelisik dari latar belakang yang tertera di atas maka dapat diperoleh masalah –

masalah yang perlu akan pembahasan dan berkesinambungan sehingga masalahnya adalah

sebagai berikut:

1.    Bagaimanakah  makna sebenarnya dari menejemen proyek konstruksi itu sendiri?

2.    Seperti apakah tujuan dari menejemen proyek dalam pelaksanaan menejemen konstruksi?

3.    Apa saja pembentuk – pembentuk dari menejemen proyek mengingat peranannya sebagai

menejemen konstruksi?

4.    Seperti apakah peranan manajemen konstruksi pada tahapan proyek?

5.     Seperti apakah tahapan siklus proyek konstruksi?

1

Page 4: makalah menejemen konstruksi proyek

6.     Seperti apakah karakteristik siklus proyek dalam menejemen konstruksi?

1.3 Manfaat Dan Tujuan

Adapun beberapa tujuan dari rumusan masalah di atas yang membahas mengenai

menejemen proyek yakni :

1.      Mengetahui makna dari menejemen proyek konstruksi itu sendiri

2.      Mengetahui apakah tujuan sebenarnya  dari menejemen proyek dalam pelaksanaan

menejemen konstruksi

3.      Mengerti akan apa saja pembentuk – pembentuk dari menejemen proyek mengingat

peranannya sebagai menejemen konstruksi?

4.      Mengetahui peranan manajemen konstruksi pada tahapan proyek

5.      Mengetahui seperti apakah tahapan siklus proyek konstruksi

6.      Mengetahui apakah karakteristik siklus proyek dalam menejemen konstruksi

               

2

Page 5: makalah menejemen konstruksi proyek

BAB II

PEMBAHASAN

2.1      Pengertian Menejemen Proyek Konstruksi

Manajemen konstruksi adalah bagaimana sumber daya yang terlibat dalam proyek

dapat diaplikasikan secara tepat. Sumber daya dalam proyek konstruksi dikelompokkan

dalam5M (manpower, material, mechines, money and method).

Manajemen telah banyak disebut sebagai “seni untuk merealisasikan pekerjaan

melalui orang lain”. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajemen mencapai

tujuan

organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang

diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaan – pekerjaan itu sendiri.

Manajemen memang mempunyai pengertian lebih luas dari pada itu, tetapi definisi

tersebut memberikan kenyataan bahwa manajemen berutama mengelola sumber daya

manusia,bukan material atau finansial. We are managing human resources. Selain

manajemen mencakup fungsi perencanaan (penetapan apa yang akan dilakukan),

pengorganisasian (perancangan dan penugasan kelompok kerja), penyusun personalia

(penarikan, seleksi, pengembangan pemberian kompensasi dan penilaian prestasi kerja),

pengarahan (motivasai, kepemimpinan, integritas, dan pengelolaan konflik) dan

pengawasan.

Pengertian manajemen begitu luas, sehingga dalam kenyataannya tidak ada

definisi yang digunakan secara konsisten oleh semua orang. Seperti yang dikemukakan

oleh Stoner sebagai berikut :

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan

pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya

organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.Dari definisi di atas terlihat bahwa Stoner telah menggunakan kata proses bukan

seni. Mengartikan manajemen sebagai seni mengandung arti bahwa hal itu adalah

kemampuan dan keterampilan pribadi. Suatu proses adalah cara sistematis untuk

melakukan pekerjaan. Manajemen didefinisikan sebagai proses karena semua manajer,

tanpa memperdulikan, keahlian atau keterampilan khusus mereka. Harus melaksanakan

3

Page 6: makalah menejemen konstruksi proyek

kegiatan-kegiatan tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang mereka

inginkan.

Proses tersebut terdiri dari kegiatan-kegiatan manajemen, yaitu perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.

2.2    Tujuan  Dari Menejemen Proyek Dalam Pelaksanaan Menejemen Konstruksi

Tujuan Manajemen Konstruksi adalah mengelola fungsi manajemen atau

mengatur pelaksanaan pembangunan sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil optimal

sesuai dengan persyaratan (spesification) untuk keperluan pencapaian tujuan ini, perlu

diperhatikan pula mengenai mutu bangunan, biaya yang digunakan dan waktu

pelaksanaan Dalam rangka pencapaian hasil ini selalu diusahakan

pelaksanaanpengawasan mutu (Quality Control),  pengawasan biaya (Cost Control)

dan pengawasan waktu pelaksanaan ( Time Control ).

Penerapan konsep manajemen konstruksi yang baik adalah mulai tahap

perencanaan, namun dapat juga pada tahap – tahap lain sesuai dengan tujuan dan kondisi

proyek tersebut sehingga konsep MK dapat diterapkan pada tahap – tahap proyek sebagai

berikut

1. Manajemen Konstruksi dilaksanakan pada seluruh tahapan proyek. Pengelolaan

proyek dengan sistem MK, disini mencakup pengelolaan teknis operasional proyek, dalam

bentuk masukan – masukan dan atau keputusan yang berkaitan dengan teknis operasional

proyek konstruksi, yang mencakup seluruh tahapan proyek, mulai dari persiapan,

perencanaan, perancangan, pelaksanaan dan penyerahan proyek.

2. Tim Manajemen Konstruksi sudah berperan sejak awal disain, pelelangan dan

pelaksanaan proyek selesai, setelah suatu proyek dinyatakan layak (feasible) mulai dari

tahap disain.

3. Tim Manajemen Konstruksi akan memberikan masukan dan atau keputusan dalam

penyempurnaan disain sampai proyek selesai, apabila manajemen konstruksi dilaksanakan

setelah tahap disain

4. Manajemen Konstruksi berfungsi sebagai koordinator pengelolaan pelaksanaan

dan melaksanakan fungsi pengendalian atau pengawasan, apabila manajemen konstruksi

dilaksanakan mulai tahap pelaksanaan dengan menekankan pemisahan kontrak – kontrak

pelaksanaan untuk kontraktor.

4

Page 7: makalah menejemen konstruksi proyek

2.3  Pembentuk   Manajemen Proyek  Sebagai Menejemen Konstruksi

Komponen-komponen sistem yang berupa unsur atau subsistem terkait satu dengan yang

lain dalam suatu rangkaian yang membentuk sistem fungsi dan efektifitas system dalam

usaha mencapai tujuannya tergantung dari ketepatan susunan rangkaian atau struktur

terhadap tujuan yang telah ditentukan.

1. Bersifat Dinamis

Sistem menunjukan sifat yang dinamis, dengan prilaku tertentu. Prilaku sistem

umumnya dapat diamati pada caranya mengkonversikan masukkan (input) menjadi

hasil

(output ).

2. Sistem Terpadu Lebih Besar Daripada Jumlah Komponen-komponennya

Bila elemen atau bagian tersebut tersusun atau terorganisir secara benar, maka akan

terjalin satu sistem terpadu yang lebih besar dari pada jumlah bagiannya.

3. Mempunyai Arti yang Berbeda

Satu sistem yang sama mungkin dipandang atau diartikan berbeda, tergantung siapa

yang mengamatinya dan untuk kepentingan apa.

4. MempunyaiSasaranyangJelas

Salah satu tanda keberadaan sistem adalah adanya tujuan atau sasaran yang jelas.

Umumnya identifikasi tujuan merupakan langkah awal untuk mengetahui perilaku

suatu

sistem dan bagiannya.

5. Mempunyai Keterbatasan

Disebabkan oleh faktor luar dan dalam. Faktor luar berupa hambatan dari lingkungan,

sedangkan faktor dari dalam adalah keterbatasan sumber daya.

2.4  Peranan Manajemen Konstruksi pada tahapan proyek- Agency Construction Manajement (ACM)          Pada sistim ini konsultan manajemen konstruksi mendapat tugas dari pihak pemilik

dan berfungsi sebagai koordinator "penghubung" (interface) antara perancangan dan

pelaksanaan serta antar para kontraktor. Konsultan MK dapat mulai dilibatkan mulai dari

fase perencanaan tetapi tidak menjamin waktu penyelesaian proyek, biaya total serta mutu

bangunan. Pihak pemilik mengadakan ikatan kontrak langsung dengan beberapa

kontraktor sesuai dengan paket-paket pekerjaan yang telah disiapkan.

5

Page 8: makalah menejemen konstruksi proyek

- Extended Service Construction Management (ESCM)           Jasa konsultan MK dapat diberikan oleh pihak perencana atau pihak kontraktor.

Apabila perencana melakukan jasa Manajemen Konstruksi, akan terjadi "konflik-

kepentingan" karena peninjauan terhadap proses perancangan tersebut dilakukan oleh

konsultan perencana itu sendiri, sehingga hal ini akan menjadi suatu kelemahan pada

sistim ini Pada type yang lain kemungkinan melakukan jasa Manajemen Konstruksi

berdasarkan permintaan Pemilik ESCM/ KONTRAKTOR.

- Owner Construction Management (OCM)            Dalam hal ini pemilik mengembangkan bagian manajemen konstruksi profesional

yang bertanggungjawab terhadap manajemen proyek yang dilaksanakan

- Guaranted Maximum Price Construction Management (GMPCM)Konsultan ini bertindak lebih kearah kontraktor umum daripada sebagai wakil pemilik.

Disini konsultan GMPCM tidak melakukan pekerjaan konstruksi tetapi bertanggung

jawab kepada pemilik mengenai waktu, biaya dan mutu. Jadi dalam Surat Perjanjian

Kerja/ Kontrak konsultan GMPCM tipe ini bertindak sebagai pemberi kerja terhadap para

kontraktor (sub kontraktor).

Manajemen konstruksi juga dapat diartikan sebagai sebuah model bisnis yang

dilakukan oleh konsultan konstruksi dalam memberi nasihat dan bantuan dalam sebuah

proyek pembangunan.

- Construction Management Association of America (CMAA)menyatakan bahwa ada tujuh kategori utama tanggung jawab seorang manajer

konstruksi, yaitu perencanaan proyek manajemen, manajemen harga, manajemen waktu,

manajemen kualitas, administrasi kontrak, manajemen keselamatan, dan dan praktek

profesional.

- Peranan Manajemen Konstruksi dalam Industri Konstruksiadalah layanan yang sangat baik yang disediakan untuk mengkoordinasikan dan

mengkomunikasikan seluruh proses konstruksi. Sebagai manajer proyek konstruksi akan

menangani semua tahap konstruksi proyek Anda. Pada tahap pra-konstruksi, kita akan

melakukan semua yang diperlukan studi kelayakan dan penelitian. Kemudian datang

desain dan perencanaan. Setelah spesifikasi arsitektur dan tujuan penjadwalan yang

didefinisikan dengan baik, pekerjaan dilanjutkan oleh pembangun dan kontraktor untuk

6

Page 9: makalah menejemen konstruksi proyek

memulai membangun aktual bawah pengawasan yang ketat kami. Menekankan pada

independen dari para profesional lain yang terlibat dalam konstruksi. netralitas ini

memungkinkan untuk secara objektif dan tidak memihak menyarankan klien pada pilihan

consultans dan kontraktor, yang memungkinkan klien untuk mendapatkan manfaat

maksimal.

2.5     Tahapan siklus proyek konstruksiSiklus hidup proyek adalah tahap-tahapan yang saling berhubungan mulai awal

kegiatan proyek sampai akhir kegiatan proyek (PMI, 2004). Mengingat suatu proyek

bersifat unik, maka akan selalu dijumpai  masalah ketidak pastian.   Dalam

pelaksanaan suatu proyek biasanya dilaksanakan dalam beberapa tahap/phase. Tahap-

tahap pelaksanan proyek dikenal dalam istilah siklus  hidup proyek.

-  Karakteristik Tahapan Suatu Proyek  Tiap-tiap  tahapan suatu proyek ditandai dengan  penyelesaian satu atau lebih

deliverables.  Suatu deliverables bersifat terukur, misalnya study kelayakan, detail-detail

suatu desain atau pekerjaan suatu prototype.  Deliverables. dan karenanya suatu

tahapan merupakan bagian dari urutan-urutan umum dari desain yang logis untuk

menjamin definisi produk atau proyek yang sesuai.

            Dapat disimpulkan bahwa tahapan proyek  umumnya ditandai dengan tinjauan

ulang (review) terhadap dua kunci utama deliverables dan unjuk kerja proyek yaitu (a)

menentukan kapan proyek dilanjutkan ketahap berikutnya, dan (b)  mendeteksi dan

membetulkan kesalahan dalam analisis biaya secara efektif. Tahap atau tinjauan akhir ini

sering disebut phases exist (tahap pengadaan), stage gates (gerbang langkah)  or kill

points(titik berbahaya). Setiap tahap proyek secara umum meliputi seperangkat rencana

definisi  deliverables  untuk menetapkan tingkat pengawasan manajemen yang

diinginkan. Kebanyakan tahap-tahap ini berhubungan deliverable tahap pertama,  dan

tahapan berikutnya seperti analisis kebutuhan (requirwements), desain (design),

membangun (built), uji coba (test),  memulai (startup),  penyerahan (turnover),  dan

sebagainya.

- Siklus dan Proses Sistem dalam Manajemen   Aspek penting dari pendekatan sistem terletak pada siklus sistem dan prosesnya,

yaitu perubahan teratur yang mengikuti pola dasar tertentu dan terjadi selama sistem

masih aktif.

1. Penahapan Dalam Siklus Sistem

7

Page 10: makalah menejemen konstruksi proyek

        Proses mewujudkan sistem untuk keperluan operasi atau produksi sampai siklus

system berhenti berfungsi dikelompokan menjadi beberapa tahap yang dibedakan atas

jenismkegiatan yang dominan.

- Siklus Sistem dan Siklus Biaya

     Dalam rangka mewujudkan gagasan menjadi kenyataan fisik, maka perlu

penilaianmenyeluruh terhadapsistem yang bersangkutan. Yang dinilai adalah

karakteristik system yang dijabarkan sebagai parameter, spesifikasi,dan

kriteria terhadap biaya yang diperlikan.     Siklus biaya (life cycle cost), mencakup semua biaya yang diperlukan selama periode

siklus sistem, yaitu dari penelitian dan pengembangan, desain engineering, manufaktur

dan kontruksi, sampai pada opersai atau produksi atau utilisasi dan pemeliharaan. 

2.6 Karakteristik Siklus Proyek         Siklus proyek menyajikan tentang definisi kegiatan proyek dari awal sampai

akhir. Siklus proyek akan menentukan apakah kegiatan study kelayakan  diperlukan

sebagai tahap awal proyek atau bagian yang terpisah dari proyek. Siklus proyek  juga

menentukan apakah tindakan transisi pada awal dan akhir proyek, termasuk kegiatan

proyek atau tidak. Dalam hal ini siklus proyek  dapat digunakan sebagai penghubung

antara dengan kegiatan operasional untuk  membentuk organisasi proyek.

Siklus Proyek umumnya mendefinisikan: 

1. Kegiatan  teknis apakah yang akan dikerjakan (misalnya apakah bagian

arsitek termasuk dalam tahap definisi atau bagian dari tahap pelaksanaan)

2. Kapan deliverable akan dihasilkan pada setiap phase dan bagian

setiap deliverabledireview, diferivikasi dan  falidasi

3. Siapakan yang akan terlibat dalam setiap tahap proyek

4. Bagaimana melakukan pengawasan dan menyetujui kegiatan tiap tahap.

Siklus proyek dapat bersifat umum dan bersifat detail. Deskripsi siklus proyek yang

tertalalu  detail  memiliki berbagai bentuk, bagan dan ceklist untuk menunjukkan  struktur

dan konsistensi pelaksanaan proyek.  Siklus proyek yang detail sering disebut dengan

metodologi manajemen.

Kebanyakan  siklus proyek   memiliki sejumlah karakteristik umum yaitu:

1. Penggunaan biaya dan staf /tenaga kerja pada awal  rendah dan bertambah tinggi

kearah akhir, dan  langsung rendah/turun  pada tahap akhir.

8

Page 11: makalah menejemen konstruksi proyek

2.  Kemungkinan kesuksesan pelaksanan proyek rendah,dan risiko  ketidakpastian tinggi

pada awal proyek. Kemungkinan kesuksesan pelaksanaan proyek  umumnya akan

nampak pada  tahap pelaksanaan proyek selanjutnya.

3   Kemampuan stakeholder  untuk mempengaruhi  karakteristik  final produk dan biaya

final proyek  sangat tinggi pada saat awal dan langsung menurun/rendah pada setelah

proyek berjalan.  Konstribusi utama pada penomena ini adalah perubahan biaya dan

koreksi kesalahan umumnya meningkat saat proyek berlangsung.

Representasi Siklus Proyek

             Contoh berikut dapat dijadikan contoh beberapa model siklus proyek  yang

sering digunakan. Proyek depertemen Pertahanan AS (April 2000)  tahapan siklus

proyek dilakukan sebagai berikut:

1. Tahap konsep dan pengembangan teknologi (concept and technology

development)- meliputi kegiatan: pengkajian terhadap berbagai alternatif yang akan

digunakan, pengembangan komponen/subsistem dan pendemonstrasian teknologi dengan

sistem konsep baru, dan tahap ini diakhiri dengan pemilihan teknologi yang akan

digunakan.

2. Tahap  pengembangan sistem dan uji coba (system development and

demonstration) – meliputi  kegiatan: integrasi sistem, meminimalisasi risiko yang

mungkin  terjadi, uji coba pengembangan model,  pengembangan dan uji coba awal

terhadap pelaksanaan dan evaluasi. Tahap ini diakhir dengan  uji coba pada

lingkungan/kontek yang sebenarnya. 

3. Tahap produksi dan penyebaran (production and deployment) – meliputi kegiatan

produksi awal dalam volume terbatas,  produksi secara penuh sesuai kapasitas. Tahap ini

tumpang tindih dengan tahap  operasi dan pendukung

4. Tahap pendukung (support): tahap ini sebenarnya  bagian dari tahap produksi,

tetapi kenyataannya proses pelaksaaan manajemen secara berkelanjutan. Dalam berbagai

proyek,  dalam tahap ini dilakukan proses perbaikan kapasitas, koreksi terhadap kesalahan

produk dan sebagainya.

o Proyek  Konstruksi : Siklus Proyek Konstruksi  Umumnya  Sebagai

Berikut:

9

Page 12: makalah menejemen konstruksi proyek

1.   Tahap studi kelayakan (feasibility)- tahap ini meliputi kegiatan:  perumusan proyek,

studi kelayakan, strategi perencanaan dan persetujuan.  Keputusan  untuk

melajutkan atau tidak proyek yang akan dibuat  dilakukan pada akhir tahap ini.

2.   Perencanaan dan disain (planning and design) -  tahap ini meliputi

kegiatan: pembuatan desain utama (base design), pembiayaan dan

penjadualan,  masalah kontrak dan  pembuatan detail perencanaan. Penyelesaian

kontrak dilakukan dalam akhir tahap ini.

3.   Tahap konstruksi (constraction) – tahap ini meliputi  manufacturing (penyiapan

mesin), penyerahan, pekerjaan sipil, pemasangan mesin-mesin dan uji coba.  Semua

fasilitas harus sudah lengkap dan sempurna pada akhir tahap ini.

4.   Tahap akhir dan mulai operasi (turnover and startup) – tahap ini meliputi: uji coba

akhir dan perawatan. Pada akhir tahap ini semua fasilitas harus sudah dapat bekerja

secara penuh.  

BAB IIIPENUTUP

10

Page 13: makalah menejemen konstruksi proyek

Kesimpulan :            Dari sekian banyak pembahasan yang tertera di atas maka dapat kita simpulkan

bahwa menejemen proyek sangat lah penting dalam suatu menejemen konstruksi dimana

dengan proyek konstruksi yang se rumit dan sebesar itu tentunya di perlukan suatu alat

yang berguna dalam pengaturan jalanya proyek tersebut yang disebut menejemen proyek

konstruksi.

Saran :            Mengingat begitu pentingnya dan sentralnya menejemen proyek posisinya dalam

menejemen konstruksi maka di sarankan agar melakukan persiapan sematang –

matangnya dalam melakukan perencanaan menejemen karena kalau adanya kesalahan

menejemen maka akan gagal total lah suatu proye tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

11

Page 14: makalah menejemen konstruksi proyek

https://ranggryani.wordpress.com/2013/05/16/makalah-manajemen-proyek/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Manajemen_proyek

yooungengineer.blogspot.co.id/2013/08/makalah-menejemen-konstruksi-proyek.html?m=1

              

12