makalah materialisme

18
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akal merupakan kelebihan yang dimiliki manusia dari mahluk lain. Dari akal pula muncul berbagai ilmu pengetahuan, karena pemikiran yang dilakukan akal bersumber pula dari ilmu-ilmu yang telah ada. Dengan kemampuan rasio pula manusia dapat menjangkau jauh dari sesuatu yang hanya terlihat, sesuatu di luar indera dan menemukan sebuah kebenaran filsafat. Dengan tingkat pemahaman manusia yang beragam menyebabkan perbedaaan pendapat tentang kebenaran yang di anut. Hal ini menimbulkan berbagi aliran dalam dunia filsafat, salah satunya adalah filsafat materialisme yang lebih menekankan pada kenyataan. Filsafat adalah pandangan tentang dunia dan alam yang dinyatakan secara teori. Filsafat adalah suatu ilmu dan suatu metode berpikir atau cara berpikir untuk memecahkan problem- problem gejala alam dan masyarakat. Filsafat merupakan sikap hidup manusia dan sebagai pedoman untuk bertindak dalam menghadapi gejala-gejala alam dan masyarakat. Namun, filsafat 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari filsafat materialisme ?

Upload: erna-mariana

Post on 09-Dec-2014

15.068 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah materialisme

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akal merupakan kelebihan yang dimiliki manusia dari mahluk lain. Dari

akal pula muncul berbagai ilmu pengetahuan, karena pemikiran yang dilakukan

akal bersumber pula dari ilmu-ilmu yang telah ada. Dengan kemampuan rasio

pula manusia dapat menjangkau jauh dari sesuatu yang hanya terlihat, sesuatu di

luar indera dan menemukan sebuah kebenaran filsafat.

Dengan tingkat pemahaman manusia yang beragam menyebabkan

perbedaaan pendapat tentang kebenaran yang di anut. Hal ini menimbulkan

berbagi aliran dalam dunia filsafat, salah satunya adalah filsafat materialisme yang

lebih menekankan pada kenyataan. Filsafat adalah pandangan tentang dunia dan

alam yang dinyatakan secara teori. Filsafat adalah suatu ilmu dan suatu metode

berpikir atau cara berpikir untuk memecahkan problem-problem gejala alam dan

masyarakat.

Filsafat merupakan sikap hidup manusia dan sebagai pedoman untuk

bertindak dalam menghadapi gejala-gejala alam dan masyarakat. Namun, filsafat

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari filsafat materialisme ?

2. Siapa saja tokoh – tokoh sejarah perkembangan materialisme ?

3. Apa macam – macam aliran dalam materialisme ?

Page 2: Makalah materialisme

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat diuraikan tujuan penulisan

makalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan dan tokoh pemikir

Materialisme.

2. Untuk mengetahui jenis-jenis aliran Metafisika dikehidupan manusia.

1.4 Manfaat

Manfaat makalah ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi orang

lain atau pembacanya guna lebih mengetahui tentang cabang ilmu filsafat

yaitu Materialisme. Serta untuk mengetahui penerapan ilmu Materialisme

dalam kehidupan manusia.

Page 3: Makalah materialisme

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Materialisme

Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal

yang dapat dikatakan benar-benar ada adalah materi. Pada dasarnya semua hal

terdiri atas materi dan semua fenomena adalah hasil interaksi material. Kata

materialisme terdiri dari kata materi dan isme. Materi dapat dipahami sebagai

bahan benda segala sesuatu yang tampak. Materialisme adalah pandangan hidup

yang mencari dasar segala sesuatu yang termasuk kehidupan manusia di dalam

alam kebendaan semata-mata, dengan mengesampingkan segala sesuatu yang

mengatasi alam indra. Sementara itu, orang-orang yang hidupnya berorientasi

kepada materi disebut sebagai materialis.

Orang-orang ini adalah para pengusung paham materialisme atau juga

orang yang mementingkan kebendaan semata .Materialisme adalah salah satu

paham filsafat yang banyak dianut oleh para filosof, seperti Demokritus, Thales,

Anaximanoros dan Horaklitos. Paham ini menganggap bahwa materi berada di

atas segala-galanya dan biasanya paham ini dihubung-hubungkan dengan teori

atomistik yang berpendapat bahwa benda-benda tersusun dari sejumlah unsur.

Ketika paham ini pertama muncul, paham tersebut tidak mendapat banyak

perhatian karena banyak ahli filsafat yang menganggap bahwa paham ini aneh dan

mustahil. Namun pada sekitar abad 19 paham materialisme ini tumbuh subur di

Barat karena sudah banyak para filosof yang menganut paham tersebut.

Walaupun teori sudah banyak dianut para filosof, teori ini masih banyak

ditentang oleh para tokoh agama karena paham ini dianggap tidak mengakui

adanya Tuhan dan dianggap tidak dapat melukiskan kenyataan. Materialisme

seringkali diartikan sebagai suatu aliran filsafat yang meyakini bahwa tidak ada

sesuatu selain materi yang sedang bergerak. Pikiran, roh, kesadaran dan jiwa tidak

Page 4: Makalah materialisme

lain hanyalah materi yang sedang bergerak. Menurut mereka, pikiran memang ada

tetapi tak lain disebabkan dan sangat tergantung pada perubahan-perubahan

material. Intinya, mereka menganggap bahwa materi berada di atas segala-

galanya. Beberapa pendapat mereka yang lain adalah

1. Tidak ada sesuatu yang bersifat non-material separti roh, hantu, setan,

malaikat. Pelaku-pelaku immaterial tidak ada.

2. Tidak ada Tuhan atau dunia adikodrati (supranatural). Realitas satu-

satunya adalah materi dan segala sesuatu merupakan manifestasi

aktivitas materi.

3. Setiap peristiwa mempunyai sebab material, dan penjelasan material

tentang semua itu merupakan satu-satunya penjelasan yang tepat.

4. Materi dan aktivitasnya bersifat abadi. Tidak ada Sebab Pertama atau

Penggerak Pertama.

5. Bentuk material dari barang-barang dapat diubah, tapi materi tidak

dapat diciptakan atau dimusnahkan.

6. Tidak ada kehidupan yang kekal. Semua gejala berubah, akhirnya

melampaui eksistensi yang kembali lagi ke dasar material primordial,

abadi dalam suatu peralih-wujudan kembali yang abadi dari materi.

Materialisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang pandangannya

bertitik tolak dari pada materi (benda). Materialisme memandang bahwa benda itu

primer sedangkan ide ditempatkan di sekundernya. Sebab materi ada terlebih

dahulu baru ada ide. Pandangan ini berdasakan atas kenyataan menurut proses

waktu dan zat. Misalnya, menurut proses waktu, lama sebelum manusia yang

mempunyai ide itu ada didunia, alam raya ini sudah ada. Menurut zat, manusia

tidak bisa berfikir atau mempunyai ide bila tidak mempunyai otak, otak itu adalah

sebuah benda yang bisa dirasakan oleh panca indera kita. Otak atau materi ini

yang lebih dulu ada baru muncul ide dari padanya. Atau seperti kata Marx “Bukan

fikiran yang menentukan pergaulan, melainkan keadaan pergaulan yang

menentukan fikiran.” Maksudnya sifat/fikiran seorang individu itu ditentukan oleh

Page 5: Makalah materialisme

keadaan masyarakat sekelilingnya, “masyarakat sekelilingnya” –ini menjadi

materi atau sebab yang mendorong terciptanya fikiran dalam individu tersebut.

2.2 Aliran-aliran di dalam Filsafat Materialisme

2.2.1 Materialisme Mekanik

Materialisme mekanik adalah aliran filsafat yang pandangannya materialis

sedangkan metodenya mekanis. Aliran ini mengajarkan bahwa materi itu selalu

dalam keadaan gerak dan berubah, geraknya itu adalah gerakan yang mekanis

artinya, gerak yang tetap selamanya atau gerak yang berulang-ulang (endless

loop) seperti mesin yang tanpa perkembangan atau peningkatan secara kualitatif.

Materialisme mekanik tersistematis ketika ilmu tentang meknika mulai

berkembang dengan pesat, tokoh-tokoh yang terkenal sebagai pengusung

materialisme pada waktu itu ialah Demokritus (± 460-370 SM), Heraklitus (± 500

SM) kedua pemikir Yunanai ini berpendapat bahwa aktivitas psikik hanya

merupakan gerakan atom-atom yang sangat lembut dan mudah bergerak. Mulai

abad ke-4 sebelum masehi pandangan materialisme primitif ini mulai menurun

pengaruhnya digantikan dengan pandangan idealisme yang diusung oleh Plato dan

Aristoteles. Sejak itu, ± 1700 tahun lamanya dunia filsafat dikuasai oleh filsafat

idealisme.

Baru pada akhir jaman feodal, sekitar abad ke-17 ketika kaum borjuis sebagai

klas baru dengan cara produksinya yang baru, materialisme mekanik muncul

dalam bentuk yang lebih modern karena ilmu pengetahuan telah maju sedemikian

pesatnya. Pada waktu itu ilmu materialisme ini menjadi senjata moril / idiologis

bagi perjuangan klas borjuis melawan klas feodal yang masih berkuasa ketika itu.

Perkembangan materialisme ini meluas dengan adanya revolusi industri, di

negeri-negeri Eropa. Wakil-wakil dari filsafat materialis pada abad ke-17 adalah

Thomas Hobbes(1588-1679 M), Benedictus Spinoza (1632-1677 M) dsb. Aliran

filsafat materialisme mekanik mencapai titik puncaknya ketika terjadi Revolusi

Page 6: Makalah materialisme

Perancis pada abad ke-18 yang diwakili oleh Paul de Holbach (1723-1789 M),

Lamettrie (1709-1751 M) yang disebut juga materialisme Perancis.

Materialisme Perancis dengan tegas mengatakan materi adalah primer dan ide

adalah sekunder, Holbach mengatakan : “materi adalah sesuatu yang selalu

dengan cara-cara tertentu menyentuh panca indera kita, sedang sifat-sifat yang

kita kenal dari bermacam hal-ichwal itu adalah hasil dari bermacam impresi atau

berbagai macam perubahan yang terjadi di alam pikiran kita terhadap hal-ichwal

itu”. Materialisme Perancis menyangkal pandangan religus tentang penciptann

dunia (Demiurge), yang sebelum itu menguasai alam pikiran manusia.. Bahkan

secara terang-terangan Holbach mengatakan “nampaknya agama itu

diadakanhanya untuk memperbudak rakyat dan supaya mereka tunduk dibawah

kekuasaan raja lalim. Asal manusia merasa dirinya didalam dunia ini sangat

celaka, maka ada orang yang datang mengancam mereka dengan kemarahan

Tuhan, memakasa mereka diam dan mengarahkan pandangan mereka kelangit,

dengan demikian mereka tidak lagi dapat melihat sebab sesungguhnya daripada

kemalangannnya itu”.

Materialisme Perancis adalah pandangan yang menganggap segala macam

gerak atau gejala-gejala yang terjadi dialam itu dikuasai oleh gerakan mekanika,

yaitu pergeseran tempat dan perubahan jumlah saja. Bahkan manusia dan segala

aktivitetnya pun dipandang seperti mesin yang bergerak secara mekanik, ini

tampak jelas sekali dalam karya Lamettrie yang berjudul “Manusia adalah mesin”.

Mereka tidak melihat adanya peranan aktif dari ide atau pikiran terhadap materi.

Pandangan ini adalah ciri dan sekaligus kelemahan materialisme Perancis.

2.2.2 Materialisme Metafisik

Materialisme metafisik mengajarkan bahwa materi itu selalu dalam

keadaan diam, tetap atau statis selamanya seandainya materi itu berubah maka

perubahan tersebut terjadi karena faktor luar atau kekuatan dari luar. Gerak materi

itu disebut gerak ekstern atau gerak luar. selanjutnya materi itu dalam keadaan

Page 7: Makalah materialisme

terpisah-pisah atau tidak mempunyai hubungan antara satu dengan yang lainnya.

Materialisme metafisik diwakili oleh Ludwig Feurbach, pandangan materialisme

ini mengakui bahwa adanya “ide absolut” pra-dunia dari Hegel , adanya terlebih

dahulu “kategori-kategori logis” sebelum dunia ada, adalah tidak lain sisa-sisa

khayalan dari kepercayaan tentang adanya pencipta diluar dunia; bahwa dunia

materiil yang dapat dirasakan oleh panca indera kita adalah satu-satunya

realitet.Tetapi materialisme metafisik melihat segala sesuatu tidak secara

keseluruhannya, tidak dari saling hubungannya, atau segala sesuatu itu berdiri

sendiri dan segala sesuatu yang real itu tidak bergerak, diam.

Pandangan ini mengidamkan seorang manusia suci atau seorang resi suci

yang penuh cinta kasih. Feurbach berusaha memindahkan agama lama yang

menekankan hubungan manusia dengan Tuhan menjadi sebuah agama baru yaitu

hubungan cinta kelamin antara manusia dengan manusia. Seperti kata Feurbach

“Tuhan adalah bayangan manusia dalam cermin”, Feurbach menentang teologi,

dalam filsafatnya atau “agama baru”-nya Feurbach mengganti kedudukan Tuhan

dengan manusia, pendeknya manusia itu Tuhan. Feurbach tidak melihat peran

aktif dari ide dalam perkembangan materi, yang materi bagi Feurbach adalah

misalnya, manusia (baca: materi, pen) sedangkan dunia dimana manusia itu

tinggal tidak ada baginya, atau menganggap sepi ativitet yang dilakukan

manusia/materi tersebut.

Materialisme metafisik menganggap kontradiksi sebagai hal yang irasionil

bukan sebagai hal yang nyata, disinilah letak dari idealisme Feurbach.

Pandangannya bertolak daripada materialisme tetapi metode penyelidikan yang

dipakai ialah metafisis. Metode metafisis inilah yang menjadi kelemahan terbesar

bagi materialisme Feurbach.

Page 8: Makalah materialisme

2.2.3. Materialisme Dialektis

Materialisme dialektis adalah aliran filsafat yang bersandar pada matter

(benda) dan metodenya dialektis. Aliran ini mengajarkan bahwa materi itu

mempunyai keterhubungan satu dengan lainnya, saling mempengaruhi, dan saling

bergantung satu dengan lainnya. Gerak materi itu adalah gerakan yang dialektis

yaitu pergerakan atau perubahan menuju bentuk yang lebih tinggi atau lebih maju

seperti spiral. Tokoh-tokoh pencetus filsafat ini adalah Karl Marx (1818-1883 M),

Friedrich Engels (1820-1895 M).Gerakan materi itu adalah gerak intern, yaitu

bergerak atau berubah karena dorongan dari faktor dalamnya (motive force-nya).

Yang disebut “diam” itu hanya tampaknya atau bentuknya, sebab hakikat dari

gejala yang tampaknya atau bentuknya “diam” itu isinya tetap gerak, jadi “diam”

itu juga suatu bentuk gerak.

Metode yang dipakai adalah dialektika Hegel, Marx mengakui bahwa orang

Yunani-lah yang pertama kali menemukan metode dialektika, tetapi Hegel-lah

yang mensistematiskan metode tersebut. Tetapi oleh Marx dijungkir balikkan

dengan bersandarkan materialisme. Marx dan temannya Engels mengambil

materialisme Feurbach dan membuang metodenya yang metafisis sebagai dasar

dari filsafatnya. Dan memakai dialektika sebagai metode dan membuang

pandangan idealis Hegel.Dialektika Hegel menentang dan menggulingkan metode

metafisis yang selama beabad-abad menguasai lapangan filsafat. Hegel

mengatakan “yang penting dalam filsafat adalah metode bukan kesimpulan-

kesimpulan mengenai ini dan itu”. Ia menunjukkan kelemahan-kelemahan

metafisika :

1. Kaum metafisis memandang sesuatu bukan dari keseluruhannya, tidak dari

saling hubungannya, tetapi dipandangnya sebagai sesuatu yang berdiri sendiri,

sedangkan Hegel memandang dunia sebagai badan kesatuan, segala sesuatu

didalamnya terdapat saling hubungan organic.

Page 9: Makalah materialisme

2. Kaum metafisis melihat segala sesuatu tidak dari geraknya, melainkan sebagai

yang diam, mati dan tidak berubah-ubah, sedang Hegel melihat segala sesuatu dari

perkembangannya, dan perkembangannya itu disebabkan kontradiksi internal,

kaum metafisik berpendapat bahwa: “segala yang bertentangan adalah irasionil”.

Mereka tidak tahu bahwa akal (reason) itu sendiri adalah pertentangan.

3. Sumbangan Hegel yang terpenting adalah kritiknya tentang evolusi vulgar,

yang pada ketika itu sangat merajalela, dengan mengemukakan teorinya tentang

“lompatan” (sprong) dalam proses perkembangan. Sebelum Hegel sudah banyak

filsuf yang mengakui bahwa dunia ini berkembang, dan meninjau sesuatu dari

proses perkembangannya, tetapi perkembangannya hanya terbatas pada perubahan

yang berangsur-angsur (perubahan evolusioner) saja. Sedang Hegel berpendapat

dalam proses perlembangan itu pertentangan intern makin mendalam dan

meruncing dan pada suati tingkat tertentu perubahan berangsur-angsur terhenti

dan terjadilah “lompatan”. Setelah “lompatan” itu terjadi, maka kualitas sesuatu

itu mengalami perubahan.

Akan tetapi dialektika Hegel ini diselimuti dengan kulit mistik, reaksioner,

yaitu pandangan idealismenya sehingga dia memutar balikkan keadaan

sebenarnya. Hukum tentang dialektika yaitu hukum tentang saling hubungan dan

perkembangan gejala-gejala yang berlaku didunia ini dipandangnya bukan

seabagai suatu hal yang obyektif, yang primer melainkan perwujudan dari “ide

absolut”. Kulitnya yang reaksioner inilah yang kemudian dibuang oleh Marx, dan

isinya yang “rasionil” diambil serta ditempatkan pada kedudukan yang benar.

Sedangkan jembatan antara Marx dan Hegel adalah Feurbach, Materialisme

dijadikan sebagai dasar filsafatnya tetapi Feurbach melihat gerak dari penjuru

idealisme yang membuat ia berhenti dan membuang dialektika Hegel. Membuat

hasil pemeriksaannya terpisah dan abstrak, Marx membuang metode metafisisnya,

dan menggantinya dengan dialektika, sehingga menghasilkan sebuah system

filsafat baru yang lebih kaya dan lebih sempurna dari pendahulunya.

Page 10: Makalah materialisme

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Materialisme adalah salah satu paham filsafat yang banyak dianut oleh

para filosof, seperti Demokritus, Thales, Anaximanoros dan Horaklitos. Paham ini

menganggap bahwa materi berada di atas segala-galanya. Ketika paham ini

pertama muncul, paham tersebut tidak mendapat banyak perhatian karena banyak

ahli filsafat yang menganggap bahwa paham ini aneh dan mustahil. Namun pada

sekitar abad 19 paham materialisme ini tumbuh subur di Barat karena sudah

banyak para filosof yang menganut paham tersebut.

Filsafat materialisme inilah yang mempengaruhi filosof alam dalam

menyelidiki asal-usul kejadian alam ini. Di antara filosof-filosof alam tersebut

adalah:

Thales (625-545 SM) berpendapat bahwa unsur asal adalah air.

Anaximenes (585-528 SM) berpendapat bahwa unsur asal adalah udara.

Heraklitos (540-475 SM) berpendapat bahwa unsur asal adalah api.

Demokritus (460-360 SM) berpendapat bahwa hakikat alam adalah atom-

atom yang amat banyak dan halus. Atom-atom itulah yang menjadi asal kejadian

alam semesta.

Sedangkan materialisme dialektika secara singkat dapat diterangkan

sebagai paham yang berkeyakinan bahwa segala perubahan yang terjadi di alam

semesta adalah akibat dari konflik persaingan dan kepentingan pribadi antar

kekuatan yang saling bertentangan. Ahli-ahli pikir yang meletakkan dasar bagi

sistem ini adalah Karl Marx (1818-1883) dan Friederich Engels (1820-1895).

Marx dan Engels menggunakan dialektika untuk menjelaskan keseluruhan sejarah

dunia. Marx menyatakan bahwa sejarah kemanusiaan senantiasa didasarkan pada

Page 11: Makalah materialisme

konflik, yang terutama antara kaum buruh (proletar) dan masyarakat kelas atas

(borjuis). Ia meramalkan bahwa kaum buruh pada akhirnya akan menyadari

bahwa harapan satu-satunya untuk mereka adalah bersatu dan melakukan revolusi.

Di negara-negara komunis, materialisme dialektika merupakan filsafat resmi

negara.

3.2 Saran

Diharapkan kepada semua pihak yang membaca makalah ini, agar kiranya

dapat menjadikan sebagai salah satu rujukan yang sifatnya membangun dalam

perkembangan ilmu pengetahuan. Orang bijak mengatakan bahwa manusia perlu

berfikir untuk mengetahu siapa dirinya dan kemana arah tujuan perjalanan

hidupnya, sehingga tidak hanya berfikir secara materialistik dan hedonis.

Page 12: Makalah materialisme