makalah manajemen strategi achmad avandi pascasarjaan saburai lampung

26
TUGAS MANDIRI MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI Disajikan Pada Materi Ajar Manajemen Strategi Dosen Pengajar Prof.Dr.H.A.Fauzie Nurdin.M.S Oleh : NAMA NIM KELAS ACHMAD AVANDI 136 11011 291 15 . ED PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SANG BUMI RUWA JURAI (USBRJ) BANDAR LAMPUNG 2014

Upload: achmad-avandi-semm

Post on 26-Jun-2015

18.495 views

Category:

Education


7 download

DESCRIPTION

MAKALAH ACHMADAVANDI,SE,MM

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI Achmad avandi   PASCASARJAAN SABURAI LAMPUNG

TUGAS MANDIRIMAKALAH

MANAJEMEN STRATEGIDisajikan Pada Materi Ajar

Manajemen Strategi Dosen Pengajar

Prof.Dr.H.A.Fauzie Nurdin.M.S

                                                                                       

Oleh :

NAMANIMKELAS

ACHMAD AVANDI 136 11011 291 15 . ED

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SANG BUMI RUWA JURAI

(USBRJ) BANDAR LAMPUNG 2014JL. IMAM BONJOL NO.468 BANDAR LAMPUNG TELP.(0721) 262654 , 261397 ,FAX. (0721) 261397

Page 2: MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI Achmad avandi   PASCASARJAAN SABURAI LAMPUNG

KATA PENGATAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan

Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis Dapat menyusun dan Menyelesaikan makalah ini

tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan

akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu,

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang

setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari

bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis

harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Lampung Utara, 9 Agustus 2014

Penulis

Page 3: MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI Achmad avandi   PASCASARJAAN SABURAI LAMPUNG

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................       

KATA PENGATAR...............................................................................................   

DAFTAR ISI.........................................................................................................         

BAB I      PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang.................................................................................................

1.2  Rumusan Masalah.............................................................................................          

1.3  Tujuan Penulisan..............................................................................................          

BAB II    PEMBAHASAN

2.1 Pengertian........................................................................................................          

2.2 Posisi Strategis ................................................................................................          

2.3Pembentukan strategi..........................................................................................          

2.4 Komponen proses manajemen strategis..................................................................          

2.5 Proses Manajemen Strategis................................................................................          

BAB III   PENUTUP

KESIMPULAN .....................................................................................................      

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI Achmad avandi   PASCASARJAAN SABURAI LAMPUNG

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manajemen merupakan sebuah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat

di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan

kegiatan untuk mencapai tujuan.

Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis

bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi

manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan

mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga yaitu:

1.      Perencanaan (planning)

2.      Pengorganisasian (organizing)

3.      Pengarahan (directing)

Bagaimanakah Dengan Manajemen Strategi? Manajemen Strategis Merupakan

Aktivitas Manajemen Tertinggi Yang Biasanya Disusun Oleh Dewan Direksi Dan

Dilaksanakan Oleh CEO Serta Tim Eksekutif Organisasi Tersebut. Manajemen Strategis

Memberikan Arahan Menyeluruh Untuk Perusahaan Dan Terkait Erat Dengan Bidang

Perilaku Organisasi.

Penyajian Makalah Kali Ini Akan Membahas Mengenai Manajemen Strategi Yang

Akan Disajikan Ke Dalam Bab-Bab Selanjutnya.

1.2  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penyajian makalah ini dirumuskan ke dalam

beberapa bagian penting menyangkut Manajemen Strategi, yaitu:

1.      Apakah pengertian Manajemen Strategi?

2.      Bagaimanakah Posisisi Strategis?

3.      Bagaimanakan Pembentukan strategi?

4.      Komponen proses manajemen strategis?

5.      Bagaimanakah Proses Manajemen Strategis?

Page 5: MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI Achmad avandi   PASCASARJAAN SABURAI LAMPUNG

1.3  Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, penyusunan makalah ini

bertujuan untuk:

1        Mengetahui Pengertian Manajemen Strategi

2        Mengetahui Posisisi Strategis

3        Mengetahui Pembentukan strategi

4        Mengetahui Proses manajemen strategis

5        Mengetahui Proses Manajemen Strategis

Page 6: MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI Achmad avandi   PASCASARJAAN SABURAI LAMPUNG

BAB II

PEMBAHASAN

2.1  Pengertian

Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian

keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapat

sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan

kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber

daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi.

Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional

suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.

Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar. Inti dari manajemen strategis

adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya

yang ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis.

Beberapa pakar dalam ilmu manajemen mendefinisikan manajemen strategis dengan cara

yang berbeda-beda. Ketchen (2009) mendefinisikan manajemen strategis sebagai analisis,

keputusan, dan aksi yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan dan mempertahankan

keunggulan kompetitif.

Definisi ini menggambarkan dua elemen utama manajemen strategis. Pertama,

manajemen strategis dalam sebuah perusahaan berkaitan dengan proses yang berjalan

(ongoing processes): analisis, keputusan, dan tindakan. Manajemen strategis berkaitan

dengan bagaimana manajemen menganalisis sasaran strategis (visi, misi, tujuan) serta kondisi

internal dan eksternal yang dihadapi perusahaan. Selanjutnya, perusahaan harus menciptakan

keputusan strategis. Keputusan ini harus mampu menjawab dua pertanyaan utama:

(1) industri apa yang digeluti perusahaan dan

(2) bagaimana perusahaan harus bersaing di industri tersebut.

Terakhir, tindakan diambil untuk menjalankan keputusan tersebut. Tindakan yang perlu

dilakukan akan mendorong manajer untuk mengalokasikan sumber daya dan merancang

organisasi untuk mengubah rencana menjadi kenyataan.

Elemen kedua, manajemen strategis adalah studi tentang mengapa sebuah perusahaan

mampu mengalahkan perusahaan lainnya. Manajer perlu menentukan bagaimana perusahaan

bisa menciptakan keunggulan kompetitif yang tidak hanya unik dan berharga, tetapi juga sulit

ditiru atau dicari subtitusinya sehingga mampu bertahan lama. Keunggulan kompetitif yang

Page 7: MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI Achmad avandi   PASCASARJAAN SABURAI LAMPUNG

mampu bertahan lama biasanya didapatkan dengan melakukan aktivitas berbeda dengan apa

yang dilakukan pesaing, atau melakukan aktivitas yang sama dengan cara yang berbeda.

2.2  Posisi Strategis

Porter menjabarkan tiga basis posisi strategis. Ketiganya tidak mutually exclusive dan

seringkali saling bersinggungan. Basis pertama didapatkan dengan memproduksi bagian kecil

(subset) sebuah produk dari industri tertentu. Porter menyebutnya sebagai variety-based

positioning karena posisi ini berasal dari pemilihan produk, bukan berdasarkan segmentasi

konsumen.

Basis kedua adalah melayani sebagian besar atau bahkan seluruh kebutuhan dari

sekelompok konsumen tertentu, yang disebut sebagai needs-based positioning. Contohnya

adalah IKEA yang berusaha memenuhi seluruh kebutuhan mebel, bukan hanya sebagian

(subset), untuk target pasarnya. Posisi ini didapatkan dengan melakukan serangkaian aktivitas

dengan cara berbeda dengan yang dilakukan pesaing. Apabila tidak ada perbedaan dalam

aktivitas, konsumen tidak akan mampu membedakan perusahaan bersangkutan dengan

pesaing. Varian dari model ini adalah memenuhi kebutuhan target pasar untuk waktu yang

berbeda-beda.

Basis ketiga didapatkan dengan menarget konsumen yang dapat diakses dalam cara

yang berbeda, yang disebut sebagai access-based positioning". Konsumen-konsumen ini,

meskipun memiliki kebutuhan dan keinginan yang hampir sama dengan konsumen lainnya,

membutuhkan konfigurasi aktivitas yang berbeda untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan

tersebut. Porter mencontohkannya lewat Carmike Cinemas, yang mengoperasikan bioskop

hanya di kota-kota kecil yang padat, namun dengan populasi kurang dari 200.000 orang.

Meskipun pasarnya kecil dengan kemampuan pembeliannya di bawah kota besar, Carmike

Cinemas berhasil meraih keuntungan karena melakukan aktivitas berbeda dengan yang

ditawarkan bioskop-bioskop di kota besar, misalnya dengan melakukan standardisasi,

membuka hanya sedikit studio, dan menggunakan teknologi proyektor yang lebih rendah

dibanding dengan bioskop di kota besar..

2.3  Pembentukan strategi

Tugas pertama dalam manajemen strategis pada umumnya adalah kompilasi dan

penyebarluasan pernyataan misi. Aktivitas ini mendokumentasikan kerangka dasar organisasi

dan mendefinisikan lingkup aktivitas yang hendak dijalankan oleh organisasi.

Page 8: MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI Achmad avandi   PASCASARJAAN SABURAI LAMPUNG

Setelah itu, organisasi bersangkutan akan melakukan pemindaian lingkungan untuk

membangun keselarasan dengan pernyataan misi yang telah dibuat. Pembentukan strategi

adalah kombinasi dari tiga proses utama sebagai berikut:

Melakukan analisis situasi, evaluasi diri dan analisis pesaing: baik internal maupun

eksternal; baik lingkungan mikro maupun makro.

Bersamaan dengan penaksiran tersebut, tujuan dirumuskan. Tujuan ini harus bersifat

paralel dalam rentang jangka pendek dan juga jangka panjang. Maka di sini juga termasuk di

dalamnya penyusunan pernyataan visi (cara pandang jauh ke depan dari masa depan yang

dimungkinkan), pernyataan misi (bagaimana peran organisasi terhadap lingkungan publik),

tujuan perusahaan secara umum (baik finansial maupun strategis), tujuan unit bisnis strategis

(baik finansial maupun strategis), dan tujuan taktis.

2.4  Komponen proses manajemen strategis

Manajemen strategis secara umum didefinisikan sebagai suatu proses yang berorientasi

masa depan yang memungkinkan organisasi untuk membuat keputusan hari ini untuk

memposisikan diri untuk kesuksesan di masa mendatang. Pandangan yang lebih tradisional

dari manajemen strategis menggunakan pendekatan linear dimana pertama dilakukan

pemantauan terhadap lingkungan organisasi (baik internal dan eksternal), strategi

dirumuskan, strategi yang diimplementasikan dan lantas kemajuan organisasi terhadap

strategi kemudian dievaluasi. Kecepatan pacu saat ini dari perubahan menyatakan bahwa

tahap perumusan dan pelaksanaan harus lebih diintegrasikan lebih erat untuk memastikan

bahwa sejalan terjadinya perubahan dan timbulnya masalah di implementasi, strategi tersebut

kembali dikunjungi secara terus menerus.

Beberapa elemen yang biasa digunakan untuk memeriksa kondisi eksternal meliputik

industri sebagai suatu keseluruhan (termasuk tren yang berdampak pada industri), dan tren

sosial dalam empat bidang utama: ekonomi, teknologi, tren politik-hukum, serta sosial-

budaya.

Ada tiga tingkatan strategi dibuat dalam organisasi yang lebih besar, yakni meliputi

strategi perusahaan, bisnis, dan fungsional (atau operasional). Sementara strategi perusahaan

akan menentukan bisnis apakah yang perusahaan akan benar-benar beroperasi di sana,

strategi bisnis akan menentukan bagaimana perusahaan akan bersaing di masing-masing

bisnis yang telah dipilih. Dan strategi tingkat operasional akan menentukan bagaimana

masing-masing bidang fungsional (seperti sumber daya manusia atau akuntansi) benar-benar

Page 9: MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI Achmad avandi   PASCASARJAAN SABURAI LAMPUNG

akan mendukung strategi-strategi bisnis dan korporasi. Semua strategi ini harus berkaitan erat

untuk memastikan bahwa organisasi bergerak ke arah yang menyatu.

Komponen terakhir dari manajemen strategis adalah evaluasi dan pemantauan

kemajuan perusahaan ke arah sasaran strategisnya. Organisasi-organisasi yang meyakini

bahwa proses terbilang selesai setelah rencana diimplementasikan hanya akan menemukan

diri mereka menemui kegagalan. Penting sekali bagi organisasi untuk terus memantau

kemajuannya.

2.5  Proses Manajemen Strategis

Tidak hanya perusahaan besar saja yang mempunyai manajemen strategis, tetapi

perusahaan kecilpun sebaiknya dikelola dengan menggunakan manajemen strategis.

Manajemen strategis merupakan sekumpulan keputusan dan tindakan yang dirancang untuk

mencapai sasaran perusahaan. Dengan demikian manajemen strategis melibatkan

pengambilan keputusan berjangka panjang dan rumit serta berorientasi masa depan dengan

membutuhkan sumberdaya yang besar dan partisipasi manajemen puncak. Manajemen

strategis merupakan proses tiga tingkatan yang melibatkan para perencana di tingkat

perusahaan, unit bisnis dan fungsional serta para perencana pendukung lainnya.

Manajemen strategis prosesnya terdiri dari delapan langkah yaitu : mendefinisikan visi,

misi  bisnis dan tanggungjawab sosial, menganalisis lingkungan eksternal, menganalisis

lingkungan  internal, memilih tujuan dan sasaran bisnis, mengembangkan  strategis bisnis,

merinci  rencana  program,  mengimplementasikan  rencana program,  dan mengumpulkan

umpan balik dan menguji  pengendalian terlihat pada gambar 1.1. Semua  langkah ini

menjaga terhambatnya unit usaha  terhadap lingkungan dan berjaga-jaga terhadap peluang

dan masalah-masalah yang baru.

1.      Visi dan Misi Bisnis

Perusahaan kecil serupa dengan perusahaan besar, sebaiknya mempunyai visi dan misi

perusahaan. Visi adalah tujuan unik dari perusahaan yang membedakan perusahaan tersebut

dengan perusahaan lainnya yang sejenis dan mengidentifikasi cakupan operasinya. Secara

ringkas, visi menguraikan produk, pasar, teknologi yang diterapkan perusahaan, dan ini

dilakukan sedemikian sehingga mencerminkan nilai dan prioritas dari pengambil keputusan

strategik perusahaan. Sedangkan misi merupakan operasionalilasi dari visi.

Intel mempunyai visi mendorong secara terus-menerus batas-batas inovasi agar dapat

membuat hidup orang lebih bergairah, lebih terpenuhi dan lebih mudah untuk mengelolanya.

Page 10: MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI Achmad avandi   PASCASARJAAN SABURAI LAMPUNG

Bill Gates pada awal berdirinya Microsoft, mempunyai visi “Sebuah komputer di atas setiap

meja kerja di setiap rumah, menjalankan perangkat Microsoft”.

Misi Levi Strauss & Co. adalah “ memelihara keberhasilan komersial yang

bertanggungjawab dalam perusahaan pemasaran global pakaian santai bermerk”. Pernyataan

misi Motorola, yaitu “Tujuan mendasar kami adalah kepuasan

2.      Analisis lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal akan menghasilkan peluang dan ancaman perusahaan.

Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari tiga perangkat faktor, yaitu lingkungan jauh,

lingkungan industri dan lingkungan operasional.

Lingkungan insudtri terdiri dari persaingan diantara anggota industri, hambatan masuk,

produk substitusi, daya tawar pembeli dan daya tawar pemasok. Lingkungan operasional

meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi situasi persaingan perusahaan, yaitu posisi

bersaing, profil pelanggan, pemasok, kreditor, dan pasar tenaga kerja.

Ketiga faktor tesebut memunculkan peluang dan ancaman dalam memasarkan produk

secara menguntungkan. Misalnya, Coca-Cola pada tahun 1993 melakukan analisis

lingkungan jauh, mendapatkan hasil sebagai berikut:

-           semakin meningkatnya pendapatan disposabel, penjualan Coca- Cola akan meningkat,

-          Inflasi mempengaruhi keberhasilan Coca-Cola

-          Konsumsi minuman ringan berbanding terbalik dengan usia seseorang, artinya semakin tua,

semakin berkurang minum minuman ringan, sebaliknya kelompok muda yang paling banyak

minum minuman ringan.

-          Teknologi membuat dunia semakin sempit, sehingga muncul nya pasar “kaum muda” baru

yang lebih mudah dijangkau. Dari lingkungan industri Coca-Cola menghasilkan :

-          Coca-Cola mendapat persaingan yang kuat dari Pepsi

-          Bahan baku utama Coca-Cola adalah sirup jagung berkadar fruktosa tinggi, sejenis gula,

untuk di Amerika Serikat dapat dipasok oleh sebagian besar sumber domistik. Untuk diluar

Amerika Serikat dapat diganti sukrosa. Bahan lain adalah aspartam, bahan pemanis yang

digunakan dalam produk minuman ringan rendah kalori diperoleh dari The Nutra Sweet

Company.

-          Pembeli minuman ringan adalah perorangan dan para pembotol yang memperoleh hak

waralaba.

-          Ada banyak minuman substutusi dari minuman ringan yang populer , antara lain

Page 11: MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI Achmad avandi   PASCASARJAAN SABURAI LAMPUNG

3.      Analisis Lingkungan Internal

Analisis lingkuangan internal akan menghasilkan kekuatan dan kelemahan perusahaan.

Analisis Internal Perusahaan dikenal juga dengan nama Analisis Profil Perusahaan. Analisis

ini menggambarkan kekuatan perusahaan, baik kuantitas maupun kualitas pemasaran,

sumberdaya manusia, sumberdaya fisik, operasi, keungan, manajemen dan organisasi.

Kekuatan dan kelemahan Pemasaran dapat dilihat dari reputasi perusahaan, pangsa

pasar, kualitas produk, kualitas pelayanan, efektifitas penetapan harga, efektifitas distribusi,

efektifitas promosi, kekuatan penjualan, efektifitas inovasi dan cakupan geografis.

Kekuatan dan kelemahan sumberdaya manusia dapat ditunjukkan dari manajemen

sumberdaya manusia, ketrampilan dan moral karyawan, kemampuan dan perhatian

manajemen puncak, produktivitas karyawan, kualitas kehidupan karyawan, fleksibilitas

karyawan, ketaatan hokum karyawan, efektivitas imbalan dalam memotivasi karyawan, dan

pengalaman karyawan.

Keuangan terdiri dari ketersediaan modal, arus kas, stabilitas keuangan, hubungan

dengan pemilik dan investor, kemampuan berhubungan dengan bank, besarnya modal yang

ditanam, keuntungan yang diperoleh (nilai saham), efektivitas dan efisiensi system akuntansi

untuk perencanaan biaya-anggaran dan keuntungan dan sumber tingkat perusahaan.

Operasi meliputi fasilitas perusahaan, skala ekonomi, kapasitas produksi, kemampuan

berproduksi tepat waktu, keahlian dalam berproduksi, biaya bahan baku dan ketersediaan

pemasok, lokasi, layout, optimalisasi fasilitas, persediaan, penelitian dan pengembangan, hak

paten, merk dagang, proteksi hokum, pengendalian operasi dan efisiensi serta biaya-manfaat

peralatan.

Kekuatan dan kelemahan organisasi dan manajemen dapat diperoleh dari struktur

organisasi, citra dan prestasi perusahaan, catatan perusahaan dalam mencapai sasaran,

komunikasi dalam organisasi, system pengendalian organisasi keseluruhan, budaya dan iklim

organisasi, penggunaan system yang efektif dalam pengambilan keputusan, system

perencanaan strategic, sinergi dalam organisasi, system informasi yang baik dan manajemen

kualitas yang baik.

4.      Perumusan Sasaran

Setelah perusahaan melakukan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

yang dikenal juga dengan Analisis SWOT, selanjutnya merumuskan sasaran. Sasaran

menjelaskan tujuan-tujuan yang spesifik dalam jumlah dan waktu. Dengan demikian sasaran

memudahkan untuk perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian. Sasaran perusahaan dapat

Page 12: MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI Achmad avandi   PASCASARJAAN SABURAI LAMPUNG

berupa profitabilitas, posisi pasar, produktivitas, kepemimpinan teknologi, pengembangan

sumberdaya manusia, hubungan antar karyawan dan tanggungjawab sosial.

Dilema penting lainnya mencakup antara laba jangka pendek versus pertumbuhan

jangka panjang, penetrasi pasar yang ada versus pengembangan pasar baru, sasaran laba

versus sasaran nirlaba, pertumbuhan tinggi versus risiko rendah. Setiap pilihan dalam

kelompok dilema sasaran ini memerlukan strategi pemasaran yang berbeda.

5.      Pengembangan Strategi

Sasaran menunjukkan apa yang ingin dicapai suatu perusahaan, strategi adalah suatu

rencana permainan untuk mencapainya. Setiap usaha harus merancang strategi untuk

mencapai sasarannya. Perusahaan bisnis multidevisional besar, biasanya memiliki tiga level

strategi, yaitu strategi korporasi, strategi bisnis dan strategi fungsional.

Strategi bisnis atau strategi bersaing biasanya dikembangkan dalam level devisi dan

menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa perusahaan dalam

industri khusus atau segmen pasar yang dilayani oleh devisi tersebut. Strategi bisnis ini

misalnya strategi generik dari Michael E. Porter, strategi dari Jack Trout, Strategic Intent dari

Hamel dan Prahalat dan strategi samudra biru dari Kim dan Mauborgne.

Hamel dan Prahalat menyatakan bahwa untuk bersaing masa yang akan datang yang

dibutuhkan empat hal. Pertama, harus memahami bahwa bagaimana bersaing pada masa yang

akan datang adalah berbeda dengan bersaing di masa sekarang. Kedua, melakukan langkah

untuk menemukan dan meningkatkan pengetahuan yang mendalam tentang peluang-peluang

yang akan datang. Ketiga, melakukan mobilisasi sumberdaya perusahaan untuk menuju

perjalanan pada masa yang akan datang. Keempat, mengambil masa yang akan datang yang

pertama, tanpa mengambil mengambil risiko yang berlebihan.

Sedangkan strategi samudra biru dari Kim dan Mauborgne atau Blue Ocean Strategy,

menganggap bahwa bersaing adalah menciptakan ruang pasar yang tidak ada lawannya. Blue

Oceans merupakan seluruh industri yang tidak ada saat ini, tidak dikenal ruang pasarnya dan

tidak ada persaingan. Dalam blue oceans permintaan itu diciptakan, bukan diperebutkan

dengan persaingan. Permintaan itu dapat tumbuh dengan cepat dan menguntungkan. Untuk

menciptakan blue oceans dengan dua cara, yaitu perusahaan dapat meningkatkan industri

baru yang lengkap, misalnya eBay menciptakan lelang, tetapi secara online. Cara kedua, blue

oceans dapat diciptakan dari dalam red oceans pada saat perusahaan mengubah batas industri

yang ada.

Page 13: MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI Achmad avandi   PASCASARJAAN SABURAI LAMPUNG

Strategi fungsional menekankan terutama pada pemaksimalan sumberdaya

produktivitas, misalnya strategi pemasaran, strategi keuangan, strategi sumberdaya manusia,

strategi operasi dan strategi penelitian dan pengembangan.

Menurut Porter, perusahaan-perusahaan yang melakukan strategi yang sama dan

ditujukan untuk pasar atau segemen sasaran yang sama membentuk kelompok strategis.

Perusahaan yang melaksanakan strategis tersebut dengan paling baik akan memperoleh laba

paling besar. Jadi perusahaan yang memiliki biaya paling rendah diantara perusahaan-

perusahaan yang melaksanakan strategi biaya rendah akan tampil paling baik. Perusahaan

yang tidak ,menerapkan strategi yang jelas “pengambil jalan tengah” akan gagal. Sebagai

contoh, International Harvester mengalami masa sulit, karena dalam industri ia bukanlah

perusahaan dengan biaya terendah, mencapai nilai yang tertinggi, atau terbaik dalam

melayani beberapa segmen pasar. Pengambil jalan tengah mencoba untuk tampil baik dalam

semua dimensi strategis, tetapi karena berbagai dimensi strategis memerlukan cara

pengelolaan perusahaan yang berbeda dan kadang kala tidak konsisten, perusahaan-

perusahaan ini akhirnya tidak unggul dalam satu bidangpun.

Banyak aliansi strategis mengambil bentuk aliansi pemasaran yang terbagi dalam empat

kategori :

· Aliansi produk dan/atau pelayanan : Satu perusahaan memberikan lisensi pada

perusahaan lain untuk memproduksi produknya, atau dua perusahaan bersama-sama

memasarkan produk mereka yang saling melengkapi atau suatu produk baru, Sebagai contoh,

Apple bekerja sama dengan Digital Vax untuk bersama merancang, memproduksi, dan

memasarkan suatu produk baru. Sprinty baru-baru ini bergabung dengan RCA sebagai

imbalan mengganti pelayanan telepon mereka kepada Sprint. H&R Blockdan Hyatt Legal

Service dua usaha jasa telah bekerja sama dalam sebuah aliansi pemasaran.

· Aliansi promosi : Sebuah perusahaan setuju melakukan promosi untuk produk atau

jasa perusahaan lain. Misalnya, Burger King bekerja sama dengan Disney menawarkan

benda-benda berkarakter Lion king atau Pocahontas serta produk lain kepada pembeli

burgernya. Demikian juga halnya, sebuah bank mungkin bersedia untuk memajang sebuah

lukisan dan suatu galeri lokal.

· Aliansi logistik : Di sini, suatu perushaan menawarkan dukungan logistik untuk

produk perusahaan lain. Misalnya, Abbott Laboratories menyimpan dan mengirimkan seluruh

produk medis dan bedah 3M ke rumah-rumah di seluruh Amerika Serikat.

Page 14: MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI Achmad avandi   PASCASARJAAN SABURAI LAMPUNG

· Kolaborasi harga : Satu atau lebih perusahaan turut serta dalam kolobarasi harga

khusus. Biasanya jaringan hotel dan perusahaan penyewaan mobil saling memberikan

potongan harga.

Perusahaan-perusahaan perlu mempunyai pemikiran yang relatif dalam menemukan

mitra usaha yang akan melengkapi kekuatan dan menutupi kelemahan mereka. Bila dikelola

dengan baik, aliansi memungkinkan perusahaan-perusahaan untuk mencapai penjualan yang

lebih tinggi dengan biaya yang lebih rendah.

6.      Implementasi Strategi

Strategi yang jelas dan pendukung yang matang mungkin tidak akan bermanfaat, jika

perusahaan gagal melaksanakannya dengan cermat. Menurut McKinsey Consulting Firm,

strategi hanyalah satu dari tujuh unsur yang ditunjukkan oleh perusahaaan yang dikelola

dengan baik. Kerangka keberhasilan usaha 7-S dari McKinsey. Tiga unsur pertama strategi

(strategy), struktur (structure),dan sistem (systems) dianggap sebagai “perangkat keras”

keberhasilan. Empat unsur selanjutnya gaya (style), staf (staff) ketrampilan (skill) dan nilai

bersama (shared value) adalah perangkat lunaknya.”

7.      Pengendalian Strategi.

Selama perusahaan melaksanakan strateginya, perusahaan perlu mengamati hasilnya

dan memantau perkembangan baru di lingkungan internal dan eksternalnya. Beberapa

lingkungan stabil dari tahun ke tahun. Yang lain perlahan-lahan berevolusi dengan cara yang

dapat diperkirakan.

Page 15: MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI Achmad avandi   PASCASARJAAN SABURAI LAMPUNG

BAB III

PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan

pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu

perusahaan mencapat sasarannya.

Porter menjabarkan tiga basis posisi strategis. Ketiganya tidak mutually exclusive

dan seringkali saling bersinggungan. Basis pertama didapatkan dengan memproduksi bagian

kecil (subset) sebuah produk dari industri tertentu.  Basis kedua adalah melayani sebagian

besar atau bahkan seluruh kebutuhan dari sekelompok konsumen Basis ketiga didapatkan

dengan menarget konsumen yang dapat diakses dalam cara yang berbeda, yang disebut

sebagai access-based positioning

Tugas pertama dalam manajemen strategis pada umumnya adalah kompilasi dan

penyebarluasan pernyataan misi. Aktivitas ini mendokumentasikan kerangka dasar organisasi

dan mendefinisikan lingkup aktivitas yang hendak dijalankan oleh organisasi.

Manajemen strategis prosesnya terdiri dari delapan langkah yaitu : mendefinisikan

visi, misi  bisnis dan tanggungjawab sosial, menganalisis lingkungan eksternal, menganalisis

lingkungan  internal, memilih tujuan dan sasaran bisnis, mengembangkan  strategis bisnis,

merinci  rencana  program,  mengimplementasikan  rencana program,  dan mengumpulkan

umpan balik dan menguji  pengendalian.

Page 16: MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI Achmad avandi   PASCASARJAAN SABURAI LAMPUNG

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_strategis

Ketchen Jr. D. et all. 2009. "Strategy 2008-2009". New York: McGraw-Hill

Barney, Jay B. 2007. Gaining And Sustaining Competitive Advantages. Third Edition, New Jersey : Pearson Education.

Porter, Michael. 1996. "What is Strategy?". Harvard Business Review

Goldstein, Arnold S. 1991. Starting on a Shoestring : Building a Business Without a Bankroll, New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Suyanto, M. 2004, Smart In Entrepreneur : Belajar dari Kesuksesan Pengusaha Top Dunia, Andi Yogyakarta

Suyanto, M. 2006, Revolusi Organisasi : Memberdayakan Kecerdasan Spiritual, Andi Yogyakarta

Suyanto, M. 2007, Revolusi Strategi : Mengubah Proses Bisnis Meledakkan Perusahaan, Andi Yogyakarta.

Swasono, Sri-Edi, 2003. Ekspose Ekonomika : Kompetensi dan Integritas Sarjana Ekonomi, Jakarta: UI-Press

Crainer, Stuart. 1999, The 75 Greatest Management Decisions Ever Made, New York: Amacom Publishing.

Carpenter, Mason R. and Sanders, Wm. Gerard. 2007. Strategic Management: A Dynamic Perspective, International Edition, New Jersey : Pearson Education.

Case, John. 1989, The Origins of Entrepreneurship, Inc., June.

Swasono, Sri-Edi, 2003. Ekspose Ekonomika : Kompetensi dan Integritas Sarjana Ekonomi, Jakarta: UI-Press