makalah logam alkali
DESCRIPTION
...............TRANSCRIPT
KIMIA ANORGANIK II
LOGAM ALKALI
OLEH :
NGURAH DWI DHARMA S. NIM 1313031056
PUTU SISTA DHARMIKA NIM 1313031062
VICKY ENGGY CLOVIDEA INDRA EKY NIM 1313031077
KELAS:IV/ C
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
FEBRUARI 2015
LOGAM ALKALI
Unsur–unsur golongan IA terdiri dari hidrogen (H), litium (Li), natrium (Na), kalium (K),
rubidium (Rb), sesium (Cs) dan fransium (Fr). Kecuali hidrogen, semua unsur–unsur dalam
golongan ini lebih dikenal dengan istilah Logam Alkali. Dinamakan logam karena memiliki sifat
– sifat logam, yaitu seperti mempunyai permukaan mengkilap serta mempunyai daya hantar
panas dan listrik yang baik. Disebut alkali karena bereaksi dengan air dan membentuk senyawa
hidroksida yang bersifat alkali atau basa. Logam alkali bersifat sangat reaktif sehingga selalu
ditemukan di alam dalam bentuk senyawanya. Logam alkali melimpah dalam mineral dan di air
laut. Khususnya, natrium, Na, di kerak bumi kelimpahannya adalah keempat terbesar setelah Al,
Fe, dan Ca. Walaupun keberadaan ion natrium dan kalium telah dikenali sejak lama, sejumlah
usaha untuk mengisolasi logam ini dari larutan air garamnya gagal sebab kereaktifannya yang
tinggi pada air. Kalium (1807) dan tidak lama setelahnya natrium diisolasi dengan
mengelektrolisis lelehan garam KOH atau NaOH oleh H. Davy di abad ke-19. Litium, Li,
ditemukan sebagai unsur baru di tahun 1817, dan segera setelah itu beliau mengisolasinya dari
Li2O melalui elektrolisis. Rubidium, Rb, dan sesium, Cs, ditemukan sebagai unsur baru dengan
teknik spektroskopi pada tahun 1861. Fransium, Fr, ditemukan dengan menggunakan teknik
radiokimia pada tahun 1939, di mana kelimpahan alaminya sangat rendah.
Isolasi Unsur-Unsur Logam Alkali
Lit ium [Li] - Metode Elektrol is is
Metode yang dilakukan untuk mengekstraksi litium adalah dengan menggunakan metode
elektrolisis. Sumber mineral untuk elektrolisisis Li dapat diperoleh dari spodumen [LiAl(SiO)3].
Spodumen dipanaskan pada suhu 100oC, lalu dicampur dengan H2SO4 panas, dan dilarutkan
dalam air untuk memperoleh larutan Li2SO4. Selanjutnya, Li2SO4 direaksikan dengan
Na2CO3 untuk membentuk Li2CO3 yang sukar larut.
Li2SO4 + Na2CO3 Li2CO3(s) + Na2SO4
Setelah itu, Li2CO3 direaksikan dengan HCl untuk membentuk LiCl.
Li2CO3 + 2HCl 2LiCl + H2O + O2
Li dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan LiCl, yaitu sebagai berikut.
Katode: Li+(l) + e- Li(l)
Anode: Cl-(l) ½ Cl2(g) + e-
Karena titik leleh LiCl tinggi (> 600oC), biaya elektrolisis menjadi mahal. Namun, biaya dapat
ditekan dengan cara menambahkan KCl (55% KCl dan 45%LiCl) yang dapat menurunkan titik
leleh menjadi 430oC.
Natrium [Na] - Metode Elektrol is is
Metode yang dilakukan untuk mengekstraksi natrium adalah dengan menggunakan metode
elektrolisis. Sumber utama logam natrium berasal dari garam batu dan air laut. Natrium dapat
diperoleh dari elektrolisis lelehan NaCl menggunakan Sel Down.
Katode: Na+(l) + e- Na(l)
Anode: Cl-(l) ½ Cl2(g) + e-
Kalium [K] - Metode Reduksi
Metode yang dilakukan untuk mengekstraksi kalium adalah dengan menggunakan metode
reduksi. Sumber utama logam kalium adalah silvit atau biasa disebut KCl. Logam kalium
diperoleh dengan metode reduksi di mana lelehan KCl direaksikan dengan logam Na pada suhu
850oC menurut reaksi:
Na + KCl ⇄ K + NaCl
Reaksi ini berada dalam kesetimbangan. Karena kalium yang terbentuk mudah menguap, maka
kalium dapat dikeluarkan dari sistem dan kesetimbangan akan bergeser ke kanan untuk
memproduksi logam kalium.
Rubidium [Rb] - Metode Reduksi
Metode yang dilakukan untuk mengekstraksi rubidium adalah dengan menggunakan metode
reduksi. Logam rubidium dibuat dengan mereduksi lelehan senyawa RbCl menurut reaksi:
Na + RbCl ⇄ Rb + NaCl
Reaksi ini berada dalam kesetimbangan. Karena rubidium mudah menguap, maka rubidium
dapat diproduksi terus-menerus dengan cara yang sama dengan proses reduksi kalium.
Sesium [Cs] - Metode Reduksi
Metode yang dilakukan untuk mengekstraksi sesium adalah dengan menggunakan metode
reduksi. Logam sesium dibuat dengan mereduksi lelehan senyawa CsCl menurut reaksi:
Na + CsCl ⇄ Cs + NaCl
Reaksi ini berada dalam kesetimbangan. Karena sesium mudah menguap, maka sesium dapat
diproduksi terus-menerus dengan cara yang sama dengan proses reduksi kalium.
Fransium [Fr]
Unsur ini bersifat radioaktif dan diperoleh melalui peluruhan radioaktif Ac-227 dengan waktu
paruh 21 menit, sehingga sangat sedikit terdapat di alam.
Keberadaan Logam Alkali di Alam
Unsur Persen di kerak bumi Keberadaan di alam
Litium 0,0007% di bebatuan beku Dalam spodune LiAl(SiO3)2
Natrium 2,8%
Dalam garam batu NaCl, senyawa
Chili NaNO3, Karnalit
KMgCl3.6H2O, trona Na5(CO3)2.
(HCO3).2H20, dan air laut
Kalium 2,6%
Dalam silvit (KCl), garam petre
KNO3, dan karnalit
KCl.MgCl2.6H2O
Rubidium 0,0078%Dalam lepidolit
KLi2Al(Al,Si)3O10(F,OH)2
Sesium 0,0003% Dalam polusit (Cs4Al4Si9O26)
Fransium
Sangat sedikit (diperkirakan
dalam kerak bumi, fransium
hanya terdapat tidak lebih
dari 1 ons dalam satu waktu)
Berasal dari peluruhan aktinium
(Ac). Bersifat radioaktif dengan
waktu paro 21.8 menit
Penggunaan Unsur-Unsur Logam Alkali
1. Litium
Litium adalah logam teringan yang pernah ditemukan. Kecuali Litium, unsur alkali
lainnya sebagian besar adalah ionik. Litium ditemukan pada tahun 1817 oleh Johan
Arfvedson, pada saat beliau melakukan analisis terhadap mineral petalit (LiAlSi4O10).
Kata litium berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata “lithos” yang berarti batu. Litium
dapat ditemukan dalam mineral pegmatit, tanah liat, air asin, lautan, dan dalam semua
makhluk hidup.
Penggunaan Litium
Litium digunakan dalam membuat keramik dan gelas tahan panas
Senyawa litium digunakan sebagai pewarna piroteknik dalam kembang api yang
menghasilkan cahaya berwarna merah.
Paduan dari litium dengan logam lain seperti aluminium, kadmium, tembaga, dan
mangan dipakai sebagai bahan pembuatan pesawat terbang.
Karena logam ini memiliki spesifikasi panas yang tinggi, logam ini seringkali
digunakan pada aplikasi transfer panas.
Litium deuerida dipakai sebagai bahan bakar reaksi fusi dimana jika ditembaki
dengan neutron maka akan menghasilkan tritium.
Litium digunakan sebagai bahan pembuatan baterai litium pada ponsel.
2. Natrium
Natrium adalah zat kimia yang kita konsumsi sehari-hari dalam makanan kita dalam
bentuk natrium klorida (garam dapur). Natrium diproduksi dengan elektrolisis natrium
klorida. Unsur natrium sangat reaktif. Natrium ditemukan pada tahun 1806 oleh seorang
ahli kimia yang bernama Sir Humphry Davy dengan percobaan melewatkan arus listrik
melalui natrium hidroksida cair.
Penggunaan Natrium
Lelehan natrium memiliki titik leleh yang rendah, sehingga dapat digunakan sebagai
bahan pendingin pada reaktor nuklir.
Disamping itu , natrium memiliki daya hantar panas yang baik , sehingga lelehan
natrium mengambil panas yang dihasilkan reaksi fisi dan panas tersebut ditransfer
oleh natrium cair ke bagian luar reaktor untuk menguapkan air. Uap yang timbul
dipakai untuk menjalankan generator listrik.
natrium juga digunakan pada lampu penerangan di jalan raya atau pada kendaraan
karena sinar kuning dari natrium memiliki kemampuan untuk menembus kabut.
natrium juga digunakan untuk foto sel dalam alat-alat elektronik.
3. Kalium
Kalium adalah unsur ke-19 dalam tabel periodik. Kalium memainkan peran penting
dalam berfungsinya tubuh kita. Kalium merupakan mineral penting yang harus
dipertahankan dalam organisme. Jika tingkat kalium tidak seimbang dapat menyebabkan
hiperkalemia atau hipokalemia. Kalium berubah abu-abu apabila terkena udara. Untuk
mencegah oksidasi dan mencegah kelembaban, kalium disimpan dalam minyak bumi.
Penggunaan Kalium
Kalium menjaga tekanan darah dan kadar keasaman dalam tubuh kita. Kalium juga
membantu untuk memompa cairan dalam jantung dan saraf.
Kalium digunakan dalam pembuatan pupuk.
Kalium digunakan dalam pembuatan bahan peledak dan kembang api.
Kalium dalam bentuk kalium nitrat digunakan sebagai pengawet makanan.
Kalium hidroksida digunakan untuk membuat deterjen.
4. Rubidium
Rubidium adalah unsur radioaktif. Kata rubidium berasal dari kata dalam bahasa latin,
yaitu “rubidus” yang berarti merah tua.
Penggunaan Rubidium
Rubidium digunakan dalam pembuatan jam atom.
Rubidium digunakan sebagai fluida kerja pada turbin uap.
Rubidium digunakan pada filamen sel fotolistrik yang mengubah energi cahaya
menjadi energi listrik.
Rubidium digunakan sebagai komponen dalam mesin kendaraan ruang angkasa.
Uap rubidium digunakan untuk pendinginan laser.
5. Sesium
Sesium adalah unsur yang sangat beracun. Sesium hidroksida merupakan senyawa basa
terkuat yang pernah ditemukan. Sesium memiliki banyak isotop, yang mana sesium-133
adalah isotop yang stabil dan standar yang paling penting dan digunakan untuk
pengukuran waktu (jam sesium atau jam atom). Sesium berwujud cair pada suhu kamar.
Penggunaan Sesium
Sesium-134 digunakan dalam industri tenaga nuklir.
Sesium digunakan sebagai katalis untuk hidrogenasi senyawa organik tertentu.
Sesium digunakan untuk menghilangkan udara dari tabung vakum.
Uap sesium digunakan dalam magnetometer.
Sesium-137 digunakan dalam brachytherapy untuk mengobati kanker.
(Brachytherapy adalah metode pengobatan kanker dengan menggunakan unsur-unsur
radioaktif)
6. Fransium
Fransium memiliki elektronegativitas terendah di antara semua unsur yang dikenal.
Fransium adalah logam yang sangat radioaktif dan terberat dari logam golongan alkali.
Fransium diproduksi dengan membombardir thorium dengan proton atau dengan
membombardir radium dengan neutron. Unsur ini jarang dan tidak banyak digunakan.
Fransium biasanya hanya digunakan untuk penelitian ilmiah di laboratorium. Unsur ini
meluruh dengan cepat karena memiliki waktu paruh pendek.
Sifat Unsur-Unsur Logam Alkali
Sifat unsur alkali (kecuali hidrogen) ditentukan oleh kecenderungannya melepaskan satu
elektron. Adanya perbedaan sifat ini menunjukkan keteraturan dari atas ke bawah dalam sistem
periodik, seperti ditunjukkan dalam tabel berikut.
Tabel 1.1 sifat fisika dan kimia logam alkali
Sifat Li Na K Rb Cs
Nomor atom 3 11 19 37 55
Nomor massa 6,941 22,989 39,098 85,478 132,905
Titik didih (°C) 1347 883 774 688 678
Massa jenis (g cm–3) 0,53 0,97 0,86 1,53 1,88
Keelektronegatifan 1,0 0,9 0,8 0,8 0,7
Jari-jari ion ( ) 0,9 1,7 1,5 1,67 1,8
Titik leleh (°C) 181 97,8 63,6 38,9 28,4
Warna nyalaMerah tua
Kuning UnguMerah-biru
Biru
Semua unsur golongan IA berwarna putih keperakan berupa logam padat, kecuali sesium
yang berwujud cair pada suhu kamar. Logam alkali natrium merupakan logam lunak dan dapat
dipotong dengan pisau. Logam alkali kalium lebih lunak dari natrium. Pada Tabel di atas
tampak bahwa logam litium, natrium, dan kalium mempunyai massa jenis kurang dari 1,0 gcm–3.
Akibatnya, logam tersebut terapung dalam air. Akan tetapi, ketiga logam ini sangat reaktif
terhadap air dan reaksinya bersifat eksplosif disertai nyala.
Sifat-sifat fisika logam alkali seperti lunak dengan titik leleh rendah menjadi petunjuk
bahwa ikatan logam antar atom dalam alkali sangat lemah. Ini akibat jari-jari atom logam alkali
relatif besar dibandingkan unsur-unsur lain dalam satu periode. Penurunan titik leleh dari logam
alkali litium ke sesium disebabkan oleh jari-jari atom yang makin besar sehingga mengurangi
kekuatan ikatan antar atom logam. Logam-logam alkali merupakan reduktor paling kuat, seperti
ditunjukkan oleh potensial reduksi standar yang bernilai negatif.
Keelektronegatifan logam alkali pada umumnya rendah (sesium paling rendah), yang
berarti logam tersebut cenderung membentuk kation. Semua logam alkali dapat bereaksi dengan
air. Kereaktifan logam alkali terhadap air menjadi sangat kuat dari atas ke bawah dalam tabel
periodik.
Sifat dan Reaksi Senyawa Alkali
Beberapa sifat umum senyawa logam alkali berkaitan dengan karakter ionik, hidrasi ion, dan
kelarutannya diuraikan berikut.
1. Karakter ionik
Ion logam alkali selalu mempunyai tingkat oksidasi +1 dan sebagian besar senyawanya
berupa padatan ionik yang stabil. Senyawa-senyawanya tidak berwarna kecuali dengan
anion yang berwarna, misalnya kromat dan permanganat.
2. Hidrasi ion
Semakin tinggi densitas muatan ion, semakin kuat ion tersebut terhidrasi. Oleh karena
logam-logam alkali mempunyai densitas yang jauh lebih rendah daripada densitas logam-
logam pada umumnya, maka energi hidrasi senyawa-senyawanya juga sangat rendah. Energi
hidrasi semakin kecil dengan adanya kenaikan jari-jari ion.
3. Kelarutan
Sebagian besar senyawa-senyawa logam alkali larut dalam air, walaupun kelarutannya
berbeda-beda. Kelarutan garam alkali dalam air sangat besar sehingga sangat bermanfaat
sebagai pereaksi di laboratorium.
Adapun reaksi-reaksi senyawa logam alkali adalah sebagai berikut.
a. Halida
Kecenderungan logam alkali teroksidasi menyebabkan mudah bereaksi dengan unsur non
logam seperti halogen dan oksigen. Senyawa logam alkali (M) dengan halogen (X2) dapat
dibuat langsung dari halogennya membentuk alkali halida (MX).
2M(s) + X2 → 2MX(s)
Contoh reaksi pada logam alkali yaitu:
2Li + Cl2 → 2LiCl sifat: kekuatan ikatan ion lemah
K → KCl sifat: padatan kristal putih, terasa asin, larut dalam air dengan densitas
1,984 g/cm3
Rb → RbCl sifat: indek bias 1,493, densitas 2,80 g/cm3
Cs → CsCl sifat: higroskopik, densitas 3,99 g/cm3 ,sangat larut dalam air
b. Oksida
Logam alkali bereaksi dengan oksigen menghasilkan oksida (M2O), peroksida (M2O2), dan
superoksida (MO2) yang pembentukannya bergantung pada jumlah oksigen. Logam alkali
(Li, Na, dan K) sangat mudah bereaksi dengan oksigen membentuk oksida. Jika oksigen
terbatas, natrium menghasilkan peroksida yang bersifat diamagnetik dan panjang ikatan O-O
kira-kira 149 pm dan bereaksi bila dilarutkan dalam air. Jika oksigen berlebih logam kalium,
rubidium, dan cesium akan membentuk superoksida yang bersifat paramagnetik dengan
panjang ikatan O-O dalam ion-ion dioksida (-1) yaitu 133 pm. Contoh reaksi pada logam
alkali yaitu:
4Li + O2 → 2Li2O berbentuk kristal putih dengan indek bias 1.644, densitas 2,013 g/cm3.
Na → N2O dan N2O2
K → K2O2 , K2O dan KO2
Rb → RbO2, Rb2O2, Rb2O3, dan Rb2O4
Cs → CsO2, Cs2O2, dan Cs2O
c. Hidroksida
Logam alkali bereaksi dengan air membentuk senyawa hidroksida dan gas H2. Jika M adalah
logam alkali, maka reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut:
2M(s) + H2O(l) → 2MOH(aq) + H2(g)
Reaksi berlangsung semakin hebat dengan pertambahan nomor atom dari Li ke Cs. Hal ini
disebabkan dalam satu golongan dari atas ke bawah jumlah kulit semakin banyak sehingga
semakin mudah melepaskan elektron terluar yang nantinya digunakan untuk berikatan
dengan unsur atau senyawa lain. Contoh reaksi pada logam alkali yaitu:
2Li + 2H2O → 2LiOH + H2 sifatnya: berupa kristal putih tetragonal, indek bias 1,464,
densitas 1,46 g/cm3, larut dalam alkohol.
2Na + 2H2O → 2NaOH + H2 sifat: Higroskopis, sangat korosif, densitas 2,13 g/cm3, larut
dalam air.
K → KOH sifat: sangat larut dalam air dengan densitas 2,044 g/cm3.
Rb → RbOH sifat: higroskopik, densitas 3,2 g/cm3, sangat larut dalam air.
Cs → CsOH sifat: densitas 3,68 g/cm3 dan sangat larut dalam air.
d. Hidrida
Logam alkali yang bereaksi dengan hidrogen membentuk senyawa hidrida melalui
pemanasan. Senyawa hidrida yaitu senyawaan logam alkali yang atom hidrogennya
memiliki bilangan oksidasi -1.
2M(s) + H2(g) → 2MH(s)
Contoh reaksi pada logam alkali yaitu:
2Li + H2 → 2LiH sifat: berupa padatan kristal putih, dengan densitas 0,82 g/cm3, terurai
dalam air, larut dalam asam.
2Na + H2 → 2NaH sifat: berwarna keperakan dengan indek bias 1,470, densitas 0,92 g/cm3,
tidak larut dalam cairan ammonia.
K → KH sifat: densitas 1,47 g/cm3, bereaksi hebat dalam air, tidak larut dalam benzena dan
eter.
e. Reaksi dengan ammonia
Kelarutan logam alkali dalam ammonia menghasilkan larutan biru tua jika larutannya encer.
Larutan ini dapat menghantarkan arus listrik akibat elektron yang tersolvasi sebagai hasil
ionisasi logam alkali. Contoh reaksi pada logam alkali yaitu:
2Li + 2NH3 → 2LiNH2 + H2 sifatnya: strukturnya tetragonal, densitas 1.178 g/cm3, larut dalam air dingin, terurai dalam air panas.
2Na + 2NH3 → 2NaNH2 + H2 sifatnya: terurai dengan air dan alkohol panas, densitas 1,39 g/cm3.
K → KNH2
Rb → RbO2
Cs → CsO2
Metode Pembuatan Senyawa Alkali
Logam-logam alkali bersifat reduktor kuat sehingga sukar untuk mereduksi oksidanya.
Oleh karena itu, logam-logam alkali biasanya diperoleh dengan mengelektrolisis leburan
garamnya. Elektrolisis larutan garam alkali tidak menghasilkan logam alkali, kecuali dengan
menggunakan katode merkuri yang menghasilkan amalgam. Akan tetapi, elektrolisis sel merkuri
sudah ditinggalkan karena menimbulkan pencemaran oleh Hg.
Natrium diperoleh dengan proses down, yaitu elektrolisis leburan NaCl yang dicampur
dengan CaCl2 dan sedikit KF untuk menurunkan suhu lebur NaCl dari 800 oC menjadi 505 oC
NaCl(l) Na+(l) + Cl-
(l)
Katode : Na+(l) + e- Na(s)
Anode : 2Cl-(l) Cl2 + 2e-
Elektrolisis KCl memerlukan suhu tinggi dan hal itu tidak ekonomis. Cara modern untuk
membuat kalium adalah dengan mengalirkan uap natrium melalui leburan KCl.
Na(g) + KCl(l) NaCl(l) + K(g)
Untuk memperoleh Rb dapat dilakukan dengan mereduksi garam kloridanya.
Ca(s) + 2RbCl(s) CaCl2(s) + 2Rb(g)
Reaksi ini dilakukan pada suhu tinggi sehingga Rb diperoleh dalam keadaan uap. Selain itu,
terdapat proses yang menghasilkan NaHCO3 yaitu dengan proses Solvay (Ernest Solvay. Insinyur
kebangsaan Belgia.1865) yang digambarkan seperti bagan berikut.
Kegunaan Dari Beberapa Senyawa Alkali
Senyawa logam alkali memiliki beberapa kegunaan yang bermanfaat dalam kehidupan
sehari-hari antara lain:
a. NaCl (natrium klorida)
Hasil sampinganCaCl2
PembuatanCaO+H2OCa(OH)2
HasilNaHCO3
NaClH2ONH3
saring
Menara pengkarbonatNa++Cl- +NH3+CO2+H2ONaHCO3(s) + NH4
++Cl-
Tanur kapur CaCO3CaO + CO2
Kapur CaCO3
Amonia NH3
Air garamperamonia
Air garamNaCl, H2O
CO2
H2O CaO
Pendauran amoniaCa(OH)2+2NH4Cl CaCl2+2H2O+2NH3Ca(OH)2
NH4Cl
Senyawa natrium klorida mempunyai kegunaan sebagai pengawet berbagai jenis bahan
makanan,sebagai bumbu masak, mencairkan salju pada musim panas, sumber klorin, dan
untuk larutan infus.
b. Na2CO3(natrium karbonat)
Senyawa natrium karbonat mempunyai kegunaan sebagai pembuatan kaca yaitu gelas dan
bejana, pembuatan natrium silikat yang digunakan untuk pembuatan kertas, proteksi logam,
dan detergen, serta untuk menghilangkan kesadahan.
c. NaOH (natrium hidroksida)
Natrium hidroksida untuk membuat beberapa senyawa natrium misalnya Na2CO3, NaClO,
NaClO3 ,untuk industri pulp dan kertas, untuk rayon dan serat lainnya, industry sabun dan
detergen non sabun, pemurnian bauksit, serta industry tekstil.
d. Na2SO4 (natrium sulfat)
Natrium sulfat dignakan dalam pembuatan kaca dan pembuatan kayu menjadi bubur serat
(pulp).
e. NaHCO3 (natrium bikarbonat)
Natrium bikarbonat atau sering dikenal sebagai soda kue digunakan sebagai pengembang
kue sat kue dipanggang dengan reaksi 2NaHCO3(s) Na2CO3(s) + H2O(g) + CO2(g)
f. KCl (kalium klorida) digunakan sebagai pupuk (sumber K)
g. Li2CO3 sebagai bahan campuran dalam pengolahan aluminium
h. LiOH (litium hidroksida) digunakan dalam penerbangan pesawat Apollo 11 ke bulan yakni
untuk menghilangkan CO2 hasil pernapasan astronaut. 2LiOH + CO2 Li2CO3 +
H2O
i. KOH (kalium hidroksida) digunakan untuk pembuatan sabun lunak
j. KNO3 (kalium nitrat) digunakan untuk pupuk, mesiu, dan kembang api.
Kesimpulan
Kalium (1807) dan tidak lama setelahnya natrium diisolasi dengan mengelektrolisis
lelehan garam KOH atau NaOH oleh H. Davy di abad ke-19. Litium, Li, ditemukan sebagai
unsur baru di tahun 1817, dan segera setelah itu beliau mengisolasinya dari Li2O. Melalui
elektrolisis. Rubidium, Rb, dan Sesium, Cs, ditemukan sebagai unsur baru dengan teknik
spektroskopi pada tahun 1861. Fransium, Fr, ditemukan dengan menggunakan teknik radiokimia
pada tahun 1939, di mana kelimpahan alaminya sangat rendah.
Metode yang dilakukan untuk mengekstraksi litium adalah dengan menggunakan metode
elektrolisis. Sumber mineral untuk elektrolisisis Li dapat diperoleh dari spodumen [LiAl(SiO)3].
Metode yang dilakukan untuk mengekstraksi natrium adalah dengan menggunakan metode
elektrolisis. Sumber utama logam natrium berasal dari garam batu dan air laut. Metode yang
dilakukan untuk mengekstraksi kalium adalah dengan menggunakan metode reduksi. Sumber
utama logam kalium adalah silvit atau biasa disebut KCl. Metode yang dilakukan untuk
mengekstraksi rubidium adalah dengan menggunakan metode reduksi. Logam rubidium dibuat
dengan mereduksi lelehan senyawa RbCl. Metode yang dilakukan untuk mengekstraksi sesium
adalah dengan menggunakan metode reduksi. Logam sesium dibuat dengan mereduksi lelehan
senyawa CsCl. Fransium bersifat radioaktif dan diperoleh melalui peluruhan radioaktif Ac-227.
Unsur golongan IA memiliki sifat fisika dan sifat kimia seperti berwarna putih keperakan
berupa logam padat, kecuali sesium yang berwujud cair pada suhu kamar. Logam alkali
mengalami reaksi membentuk senyawa seperti halida apabila bereaksi dengan halogen, hidrida
apabila bereaksi dengan hidrogen, oksida apabila bereaksi dengan oksigen, hidroksida apabila
bereaksi dengan air serta beraksi pula dengan senyawa amonia dan asam klorida.
Senyawa alkali memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun
pembuatan senyawanya dengan menggunakan proses down, reduksi, dan proses Solvay.
REFERENSI
Cotton,&wilkinson.1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: Universitas Indonesia Press
Ida Bagus, N. S., & Siregar, M. (2002). Kimia Anorganik II. Singaraja: IKIP Negeri Singaraja.
Patnaik,Pradyot. 2003. Hand Book of Inorganic chemicals. USA: Mc Graw-Hill
Parning, & Horale. (2005). Kimia 3A. Jakarta: Yudistira.
Syukri.1999. Kimia Dasar 3. Bandung: ITB
Sugiyarta, K. H., & Suyanti, R. D. (2010). Kimia Anorganik Logam. Yogyakarta: Graha Ilmu.