makalah logam alkali

22
KIMIA ANORGANIK II LOGAM ALKALI OLEH : NGURAH DWI DHARMA S. NIM 1313031056 PUTU SISTA DHARMIKA NIM 1313031062 VICKY ENGGY CLOVIDEA INDRA EKY NIM 1313031077 KELAS:IV/ C JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

Upload: mostxxx

Post on 17-Jan-2016

19 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

...............

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Logam Alkali

KIMIA ANORGANIK II

LOGAM ALKALI

OLEH :

NGURAH DWI DHARMA S. NIM 1313031056

PUTU SISTA DHARMIKA NIM 1313031062

VICKY ENGGY CLOVIDEA INDRA EKY NIM 1313031077

KELAS:IV/ C

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

FEBRUARI 2015

Page 2: Makalah Logam Alkali

LOGAM ALKALI

Unsur–unsur golongan IA terdiri dari hidrogen (H), litium (Li), natrium (Na), kalium (K),

rubidium (Rb), sesium (Cs) dan fransium (Fr). Kecuali hidrogen, semua unsur–unsur dalam

golongan ini lebih dikenal dengan istilah Logam Alkali. Dinamakan logam karena memiliki sifat

– sifat logam, yaitu seperti mempunyai permukaan mengkilap serta mempunyai daya hantar

panas dan listrik yang baik. Disebut alkali karena bereaksi dengan air dan membentuk senyawa

hidroksida yang bersifat alkali atau basa. Logam alkali bersifat sangat reaktif sehingga selalu

ditemukan di alam dalam bentuk senyawanya. Logam alkali melimpah dalam mineral dan di air

laut. Khususnya, natrium, Na, di kerak bumi kelimpahannya adalah keempat terbesar setelah Al,

Fe, dan Ca. Walaupun keberadaan ion natrium dan kalium telah dikenali sejak lama, sejumlah

usaha untuk mengisolasi logam ini dari larutan air garamnya gagal sebab kereaktifannya yang

tinggi pada air. Kalium (1807) dan tidak lama setelahnya natrium diisolasi dengan

mengelektrolisis lelehan garam KOH atau NaOH oleh H. Davy di abad ke-19. Litium, Li,

ditemukan sebagai unsur baru di tahun 1817, dan segera setelah itu beliau mengisolasinya dari

Li2O melalui elektrolisis. Rubidium, Rb, dan sesium, Cs, ditemukan sebagai unsur baru dengan

teknik spektroskopi pada tahun 1861. Fransium, Fr, ditemukan dengan menggunakan teknik

radiokimia pada tahun 1939, di mana kelimpahan alaminya sangat rendah.

Isolasi Unsur-Unsur Logam Alkali

Lit ium [Li] - Metode Elektrol is is

Metode yang dilakukan untuk mengekstraksi litium adalah dengan menggunakan metode

elektrolisis. Sumber mineral untuk elektrolisisis Li dapat diperoleh dari spodumen [LiAl(SiO)3].

Spodumen dipanaskan pada suhu 100oC, lalu dicampur dengan H2SO4 panas, dan dilarutkan

dalam air untuk memperoleh larutan Li2SO4. Selanjutnya, Li2SO4 direaksikan dengan

Na2CO3 untuk membentuk Li2CO3 yang sukar larut. 

Li2SO4 + Na2CO3  Li2CO3(s) + Na2SO4 

Setelah itu, Li2CO3 direaksikan dengan HCl untuk membentuk LiCl. 

Li2CO3 + 2HCl 2LiCl + H2O + O2 

Li dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan LiCl, yaitu sebagai berikut. 

Katode: Li+(l) + e-  Li(l) 

Page 3: Makalah Logam Alkali

Anode: Cl-(l)  ½ Cl2(g) + e- 

Karena titik leleh LiCl tinggi (> 600oC), biaya elektrolisis menjadi mahal. Namun, biaya dapat

ditekan dengan cara menambahkan KCl (55% KCl dan 45%LiCl) yang dapat menurunkan titik

leleh menjadi 430oC. 

Natrium [Na] - Metode Elektrol is is

Metode yang dilakukan untuk mengekstraksi natrium adalah dengan menggunakan metode

elektrolisis. Sumber utama logam natrium berasal dari garam batu dan air laut. Natrium dapat

diperoleh dari elektrolisis lelehan NaCl menggunakan Sel Down. 

Katode: Na+(l) + e-  Na(l) 

Anode: Cl-(l)  ½ Cl2(g) + e- 

Kalium [K] - Metode Reduksi

Metode yang dilakukan untuk mengekstraksi kalium adalah dengan menggunakan metode

reduksi. Sumber utama logam kalium adalah silvit atau biasa disebut KCl. Logam kalium

diperoleh dengan metode reduksi di mana lelehan KCl direaksikan dengan logam Na pada suhu

850oC menurut reaksi: 

Na + KCl  ⇄ K + NaCl 

Reaksi ini berada dalam kesetimbangan. Karena kalium yang terbentuk mudah menguap, maka

kalium dapat dikeluarkan dari sistem dan kesetimbangan akan bergeser ke kanan untuk

memproduksi logam kalium. 

Rubidium [Rb] - Metode Reduksi

Metode yang dilakukan untuk mengekstraksi rubidium adalah dengan menggunakan metode

reduksi. Logam rubidium dibuat dengan mereduksi lelehan senyawa RbCl menurut reaksi: 

Na + RbCl ⇄ Rb + NaCl 

Reaksi ini berada dalam kesetimbangan. Karena rubidium mudah menguap, maka rubidium

dapat diproduksi terus-menerus dengan cara yang sama dengan proses reduksi kalium.

Sesium [Cs] - Metode Reduksi

Page 4: Makalah Logam Alkali

Metode yang dilakukan untuk mengekstraksi sesium adalah dengan menggunakan metode

reduksi. Logam sesium dibuat dengan mereduksi lelehan senyawa CsCl menurut reaksi: 

Na + CsCl ⇄ Cs + NaCl 

Reaksi ini berada dalam kesetimbangan. Karena sesium mudah menguap, maka sesium dapat

diproduksi terus-menerus dengan cara yang sama dengan proses reduksi kalium.

Fransium [Fr]

Unsur ini bersifat radioaktif dan diperoleh melalui peluruhan radioaktif Ac-227 dengan waktu

paruh 21 menit, sehingga sangat sedikit terdapat di alam.

Keberadaan Logam Alkali di Alam

Unsur Persen di kerak bumi Keberadaan di alam

Litium 0,0007% di bebatuan beku Dalam spodune LiAl(SiO3)2

Natrium 2,8%

Dalam garam batu NaCl, senyawa

Chili NaNO3, Karnalit

KMgCl3.6H2O, trona Na5(CO3)2.

(HCO3).2H20, dan air laut

Kalium 2,6%

Dalam silvit (KCl), garam petre

KNO3, dan karnalit

KCl.MgCl2.6H2O

Rubidium 0,0078%Dalam lepidolit

KLi2Al(Al,Si)3O10(F,OH)2

Sesium 0,0003% Dalam polusit (Cs4Al4Si9O26)

Fransium

Sangat sedikit (diperkirakan

dalam kerak bumi, fransium

hanya terdapat tidak lebih

dari 1 ons dalam satu waktu)

Berasal dari peluruhan aktinium

(Ac). Bersifat radioaktif dengan

waktu paro 21.8 menit

Penggunaan Unsur-Unsur Logam Alkali

1. Litium

Page 5: Makalah Logam Alkali

Litium adalah logam teringan yang pernah ditemukan. Kecuali Litium, unsur alkali

lainnya sebagian besar adalah ionik. Litium ditemukan pada tahun 1817 oleh Johan

Arfvedson, pada saat beliau melakukan analisis terhadap mineral petalit (LiAlSi4O10).

Kata litium berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata “lithos” yang berarti batu. Litium

dapat ditemukan dalam mineral pegmatit, tanah liat, air asin, lautan, dan dalam semua

makhluk hidup.

Penggunaan Litium

Litium digunakan dalam membuat keramik dan gelas tahan panas

Senyawa litium digunakan sebagai pewarna piroteknik dalam kembang api yang

menghasilkan cahaya berwarna merah.

Paduan dari  litium dengan logam lain seperti aluminium, kadmium, tembaga, dan

mangan dipakai sebagai bahan pembuatan pesawat terbang.

Karena logam ini memiliki spesifikasi panas yang tinggi, logam ini seringkali

digunakan pada aplikasi transfer panas.

Litium deuerida dipakai sebagai bahan bakar reaksi fusi dimana jika ditembaki

dengan neutron maka akan menghasilkan tritium.

Litium digunakan sebagai bahan pembuatan baterai litium pada ponsel.

2. Natrium

Natrium adalah zat kimia yang kita konsumsi sehari-hari dalam makanan kita dalam

bentuk natrium klorida (garam dapur). Natrium diproduksi dengan elektrolisis natrium

klorida. Unsur natrium sangat reaktif. Natrium ditemukan pada tahun 1806 oleh seorang

ahli kimia yang bernama Sir Humphry Davy dengan percobaan melewatkan arus listrik

melalui natrium hidroksida cair.

Penggunaan Natrium

Lelehan natrium memiliki titik leleh yang rendah, sehingga dapat digunakan sebagai

bahan pendingin pada reaktor nuklir. 

Disamping itu , natrium memiliki daya hantar panas yang baik , sehingga lelehan

natrium mengambil panas yang dihasilkan reaksi fisi dan panas tersebut ditransfer

oleh natrium cair ke bagian luar reaktor untuk menguapkan air. Uap yang timbul

dipakai untuk menjalankan generator listrik.

Page 6: Makalah Logam Alkali

natrium juga digunakan pada lampu penerangan di jalan raya atau pada kendaraan

karena sinar kuning dari natrium memiliki kemampuan untuk menembus kabut.

natrium juga digunakan untuk foto sel dalam alat-alat elektronik.

3. Kalium

Kalium adalah unsur ke-19 dalam tabel periodik. Kalium memainkan peran penting

dalam berfungsinya tubuh kita. Kalium merupakan mineral penting yang harus

dipertahankan dalam organisme. Jika tingkat kalium tidak seimbang dapat menyebabkan

hiperkalemia atau hipokalemia. Kalium berubah abu-abu apabila terkena udara. Untuk

mencegah oksidasi dan mencegah kelembaban, kalium disimpan dalam minyak bumi.

Penggunaan Kalium

Kalium menjaga tekanan darah dan kadar keasaman dalam tubuh kita. Kalium juga

membantu untuk memompa cairan dalam jantung dan saraf.

Kalium digunakan dalam pembuatan pupuk.

Kalium digunakan dalam pembuatan bahan peledak dan kembang api.

Kalium dalam bentuk kalium nitrat digunakan sebagai pengawet makanan.

Kalium hidroksida digunakan untuk membuat deterjen.

4. Rubidium

Rubidium adalah unsur radioaktif. Kata rubidium berasal dari kata dalam bahasa latin,

yaitu “rubidus” yang berarti merah tua.

Penggunaan Rubidium

Rubidium digunakan dalam pembuatan jam atom.

Rubidium digunakan sebagai fluida kerja pada turbin uap.

Rubidium digunakan pada filamen sel fotolistrik yang mengubah energi cahaya

menjadi energi listrik.

Rubidium digunakan sebagai komponen dalam mesin kendaraan ruang angkasa.

Uap rubidium digunakan untuk pendinginan laser.

Page 7: Makalah Logam Alkali

5. Sesium

Sesium adalah unsur yang sangat beracun. Sesium hidroksida merupakan senyawa basa

terkuat yang pernah ditemukan. Sesium memiliki banyak isotop, yang mana sesium-133

adalah isotop yang stabil dan standar yang paling penting dan digunakan untuk

pengukuran waktu (jam sesium atau jam atom). Sesium berwujud cair pada suhu kamar.

Penggunaan Sesium

Sesium-134 digunakan dalam industri tenaga nuklir.

Sesium digunakan sebagai katalis untuk hidrogenasi senyawa organik tertentu.

Sesium digunakan untuk menghilangkan udara dari tabung vakum.

Uap sesium digunakan dalam magnetometer.

Sesium-137 digunakan dalam brachytherapy untuk mengobati kanker.

(Brachytherapy adalah metode pengobatan kanker dengan menggunakan unsur-unsur

radioaktif)

6. Fransium

Fransium memiliki elektronegativitas terendah di antara semua unsur yang dikenal.

Fransium adalah logam yang sangat radioaktif dan terberat dari logam golongan alkali.

Fransium diproduksi dengan membombardir thorium dengan proton atau dengan

membombardir radium dengan neutron. Unsur ini jarang dan tidak banyak digunakan.

Fransium biasanya hanya digunakan untuk penelitian ilmiah di laboratorium. Unsur ini

meluruh dengan cepat karena memiliki waktu paruh pendek.

Sifat Unsur-Unsur Logam Alkali

Sifat unsur alkali (kecuali hidrogen) ditentukan oleh kecenderungannya melepaskan satu

elektron. Adanya perbedaan sifat ini menunjukkan keteraturan dari atas ke bawah dalam sistem

periodik, seperti ditunjukkan dalam tabel berikut.

Tabel 1.1 sifat fisika dan kimia logam alkali

Sifat Li Na K Rb Cs

Nomor atom 3 11 19 37 55

Nomor massa 6,941 22,989 39,098 85,478 132,905

Titik didih (°C) 1347 883 774 688 678

Page 8: Makalah Logam Alkali

Massa jenis (g cm–3) 0,53 0,97 0,86 1,53 1,88

Keelektronegatifan 1,0 0,9 0,8 0,8 0,7

Jari-jari ion ( ) 0,9 1,7 1,5 1,67 1,8

Titik leleh (°C) 181 97,8 63,6 38,9 28,4

Warna nyalaMerah tua

Kuning UnguMerah-biru

Biru

Semua unsur golongan IA berwarna putih keperakan berupa logam padat, kecuali sesium

yang berwujud cair pada suhu kamar. Logam alkali natrium merupakan logam lunak dan dapat

dipotong dengan pisau. Logam alkali kalium lebih lunak dari natrium. Pada Tabel di atas

tampak bahwa logam litium, natrium, dan kalium mempunyai massa jenis kurang dari 1,0 gcm–3.

Akibatnya, logam tersebut terapung dalam air. Akan tetapi, ketiga logam ini sangat reaktif

terhadap air dan reaksinya bersifat eksplosif disertai nyala.

Sifat-sifat fisika logam alkali seperti lunak dengan titik leleh rendah menjadi petunjuk

bahwa ikatan logam antar atom dalam alkali sangat lemah. Ini akibat jari-jari atom logam alkali

relatif besar dibandingkan unsur-unsur lain dalam satu periode. Penurunan titik leleh dari logam

alkali litium ke sesium disebabkan oleh jari-jari atom yang makin besar sehingga mengurangi

kekuatan ikatan antar atom logam. Logam-logam alkali merupakan reduktor paling kuat, seperti

ditunjukkan oleh potensial reduksi standar yang bernilai negatif.

Keelektronegatifan logam alkali pada umumnya rendah (sesium paling rendah), yang

berarti logam tersebut cenderung membentuk kation. Semua logam alkali dapat bereaksi dengan

air. Kereaktifan logam alkali terhadap air menjadi sangat kuat dari atas ke bawah dalam tabel

periodik. 

Sifat dan Reaksi Senyawa Alkali

Beberapa sifat umum senyawa logam alkali berkaitan dengan karakter ionik, hidrasi ion, dan

kelarutannya diuraikan berikut.

1. Karakter ionik

Ion logam alkali selalu mempunyai tingkat oksidasi +1 dan sebagian besar senyawanya

berupa padatan ionik yang stabil. Senyawa-senyawanya tidak berwarna kecuali dengan

anion yang berwarna, misalnya kromat dan permanganat.

2. Hidrasi ion

Page 9: Makalah Logam Alkali

Semakin tinggi densitas muatan ion, semakin kuat ion tersebut terhidrasi. Oleh karena

logam-logam alkali mempunyai densitas yang jauh lebih rendah daripada densitas logam-

logam pada umumnya, maka energi hidrasi senyawa-senyawanya juga sangat rendah. Energi

hidrasi semakin kecil dengan adanya kenaikan jari-jari ion.

3. Kelarutan

Sebagian besar senyawa-senyawa logam alkali larut dalam air, walaupun kelarutannya

berbeda-beda. Kelarutan garam alkali dalam air sangat besar sehingga sangat bermanfaat

sebagai pereaksi di laboratorium.

Adapun reaksi-reaksi senyawa logam alkali adalah sebagai berikut.

a. Halida

Kecenderungan logam alkali teroksidasi menyebabkan mudah bereaksi dengan unsur non

logam seperti halogen dan oksigen. Senyawa logam alkali (M) dengan halogen (X2) dapat

dibuat langsung dari halogennya membentuk alkali halida (MX).

2M(s) + X2 → 2MX(s)

Contoh reaksi pada logam alkali yaitu:

2Li + Cl2 → 2LiCl sifat: kekuatan ikatan ion lemah

K → KCl sifat: padatan kristal putih, terasa asin, larut dalam air dengan densitas

1,984 g/cm3

Rb → RbCl sifat: indek bias 1,493, densitas 2,80 g/cm3

Cs → CsCl sifat: higroskopik, densitas 3,99 g/cm3 ,sangat larut dalam air

b. Oksida

Logam alkali bereaksi dengan oksigen menghasilkan oksida (M2O), peroksida (M2O2), dan

superoksida (MO2) yang pembentukannya bergantung pada jumlah oksigen. Logam alkali

(Li, Na, dan K) sangat mudah bereaksi dengan oksigen membentuk oksida. Jika oksigen

terbatas, natrium menghasilkan peroksida yang bersifat diamagnetik dan panjang ikatan O-O

kira-kira 149 pm dan bereaksi bila dilarutkan dalam air. Jika oksigen berlebih logam kalium,

rubidium, dan cesium akan membentuk superoksida yang bersifat paramagnetik dengan

panjang ikatan O-O dalam ion-ion dioksida (-1) yaitu 133 pm. Contoh reaksi pada logam

alkali yaitu:

4Li + O2 → 2Li2O berbentuk kristal putih dengan indek bias 1.644, densitas 2,013 g/cm3.

Page 10: Makalah Logam Alkali

Na → N2O dan N2O2

K → K2O2 , K2O dan KO2

Rb → RbO2, Rb2O2, Rb2O3, dan Rb2O4

Cs → CsO2, Cs2O2, dan Cs2O

c. Hidroksida

Logam alkali bereaksi dengan air membentuk senyawa hidroksida dan gas H2. Jika M adalah

logam alkali, maka reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut:

2M(s) + H2O(l) → 2MOH(aq) + H2(g)

Reaksi berlangsung semakin hebat dengan pertambahan nomor atom dari Li ke Cs. Hal ini

disebabkan dalam satu golongan dari atas ke bawah jumlah kulit semakin banyak sehingga

semakin mudah melepaskan elektron terluar yang nantinya digunakan untuk berikatan

dengan unsur atau senyawa lain. Contoh reaksi pada logam alkali yaitu:

2Li + 2H2O → 2LiOH + H2 sifatnya: berupa kristal putih tetragonal, indek bias 1,464,

densitas 1,46 g/cm3, larut dalam alkohol.

2Na + 2H2O → 2NaOH + H2 sifat: Higroskopis, sangat korosif, densitas 2,13 g/cm3, larut

dalam air.

K → KOH sifat: sangat larut dalam air dengan densitas 2,044 g/cm3.

Rb → RbOH sifat: higroskopik, densitas 3,2 g/cm3, sangat larut dalam air.

Cs → CsOH sifat: densitas 3,68 g/cm3 dan sangat larut dalam air.

d. Hidrida

Logam alkali yang bereaksi dengan hidrogen membentuk senyawa hidrida melalui

pemanasan. Senyawa hidrida yaitu senyawaan logam alkali yang atom hidrogennya

memiliki bilangan oksidasi -1.

2M(s) +   H2(g) → 2MH(s)

Contoh reaksi pada logam alkali yaitu:

2Li + H2 → 2LiH sifat: berupa padatan kristal putih, dengan densitas 0,82 g/cm3, terurai

dalam air, larut dalam asam.

2Na + H2 → 2NaH sifat: berwarna keperakan dengan indek bias 1,470, densitas 0,92 g/cm3,

tidak larut dalam cairan ammonia.

Page 11: Makalah Logam Alkali

K → KH sifat: densitas 1,47 g/cm3, bereaksi hebat dalam air, tidak larut dalam benzena dan

eter.

e. Reaksi dengan ammonia

Kelarutan logam alkali dalam ammonia menghasilkan larutan biru tua jika larutannya encer.

Larutan ini dapat menghantarkan arus listrik akibat elektron yang tersolvasi sebagai hasil

ionisasi logam alkali. Contoh reaksi pada logam alkali yaitu:

2Li + 2NH3 → 2LiNH2 + H2 sifatnya: strukturnya tetragonal, densitas 1.178 g/cm3, larut dalam air dingin, terurai dalam air panas.

2Na + 2NH3 → 2NaNH2 + H2 sifatnya: terurai dengan air dan alkohol panas, densitas 1,39 g/cm3.

K → KNH2

Rb → RbO2

Cs → CsO2

Metode Pembuatan Senyawa Alkali

Logam-logam alkali bersifat reduktor kuat sehingga sukar untuk mereduksi oksidanya.

Oleh karena itu, logam-logam alkali biasanya diperoleh dengan mengelektrolisis leburan

garamnya. Elektrolisis larutan garam alkali tidak menghasilkan logam alkali, kecuali dengan

menggunakan katode merkuri yang menghasilkan amalgam. Akan tetapi, elektrolisis sel merkuri

sudah ditinggalkan karena menimbulkan pencemaran oleh Hg.

Natrium diperoleh dengan proses down, yaitu elektrolisis leburan NaCl yang dicampur

dengan CaCl2 dan sedikit KF untuk menurunkan suhu lebur NaCl dari 800 oC menjadi 505 oC

NaCl(l) Na+(l) + Cl-

(l)

Katode : Na+(l) + e- Na(s)

Anode : 2Cl-(l) Cl2 + 2e-

Page 12: Makalah Logam Alkali

Elektrolisis KCl memerlukan suhu tinggi dan hal itu tidak ekonomis. Cara modern untuk

membuat kalium adalah dengan mengalirkan uap natrium melalui leburan KCl.

Na(g) + KCl(l) NaCl(l) + K(g)

Untuk memperoleh Rb dapat dilakukan dengan mereduksi garam kloridanya.

Ca(s) + 2RbCl(s) CaCl2(s) + 2Rb(g)

Reaksi ini dilakukan pada suhu tinggi sehingga Rb diperoleh dalam keadaan uap. Selain itu,

terdapat proses yang menghasilkan NaHCO3 yaitu dengan proses Solvay (Ernest Solvay. Insinyur

kebangsaan Belgia.1865) yang digambarkan seperti bagan berikut.

Kegunaan Dari Beberapa Senyawa Alkali

Senyawa logam alkali memiliki beberapa kegunaan yang bermanfaat dalam kehidupan

sehari-hari antara lain:

a. NaCl (natrium klorida)

Hasil sampinganCaCl2

PembuatanCaO+H2OCa(OH)2

HasilNaHCO3

NaClH2ONH3

saring

Menara pengkarbonatNa++Cl- +NH3+CO2+H2ONaHCO3(s) + NH4

++Cl-

Tanur kapur CaCO3CaO + CO2

Kapur CaCO3

Amonia NH3

Air garamperamonia

Air garamNaCl, H2O

CO2

H2O CaO

Pendauran amoniaCa(OH)2+2NH4Cl CaCl2+2H2O+2NH3Ca(OH)2

NH4Cl

Page 13: Makalah Logam Alkali

Senyawa natrium klorida mempunyai kegunaan sebagai pengawet berbagai jenis bahan

makanan,sebagai bumbu masak, mencairkan salju pada musim panas, sumber klorin, dan

untuk larutan infus.

b. Na2CO3(natrium karbonat)

Senyawa natrium karbonat mempunyai kegunaan sebagai pembuatan kaca yaitu gelas dan

bejana, pembuatan natrium silikat yang digunakan untuk pembuatan kertas, proteksi logam,

dan detergen, serta untuk menghilangkan kesadahan.

c. NaOH (natrium hidroksida)

Natrium hidroksida untuk membuat beberapa senyawa natrium misalnya Na2CO3, NaClO,

NaClO3 ,untuk industri pulp dan kertas, untuk rayon dan serat lainnya, industry sabun dan

detergen non sabun, pemurnian bauksit, serta industry tekstil.

d. Na2SO4 (natrium sulfat)

Natrium sulfat dignakan dalam pembuatan kaca dan pembuatan kayu menjadi bubur serat

(pulp).

e. NaHCO3 (natrium bikarbonat)

Natrium bikarbonat atau sering dikenal sebagai soda kue digunakan sebagai pengembang

kue sat kue dipanggang dengan reaksi 2NaHCO3(s) Na2CO3(s) + H2O(g) + CO2(g)

f. KCl (kalium klorida) digunakan sebagai pupuk (sumber K)

g. Li2CO3 sebagai bahan campuran dalam pengolahan aluminium

h. LiOH (litium hidroksida) digunakan dalam penerbangan pesawat Apollo 11 ke bulan yakni

untuk menghilangkan CO2 hasil pernapasan astronaut. 2LiOH + CO2 Li2CO3 +

H2O

i. KOH (kalium hidroksida) digunakan untuk pembuatan sabun lunak

j. KNO3 (kalium nitrat) digunakan untuk pupuk, mesiu, dan kembang api.

Kesimpulan

Kalium (1807) dan tidak lama setelahnya natrium diisolasi dengan mengelektrolisis

lelehan garam KOH atau NaOH oleh H. Davy di abad ke-19. Litium, Li, ditemukan sebagai

unsur baru di tahun 1817, dan segera setelah itu beliau mengisolasinya dari Li2O. Melalui

Page 14: Makalah Logam Alkali

elektrolisis. Rubidium, Rb, dan Sesium, Cs, ditemukan sebagai unsur baru dengan teknik

spektroskopi pada tahun 1861. Fransium, Fr, ditemukan dengan menggunakan teknik radiokimia

pada tahun 1939, di mana kelimpahan alaminya sangat rendah.

Metode yang dilakukan untuk mengekstraksi litium adalah dengan menggunakan metode

elektrolisis. Sumber mineral untuk elektrolisisis Li dapat diperoleh dari spodumen [LiAl(SiO)3]. 

Metode yang dilakukan untuk mengekstraksi natrium adalah dengan menggunakan metode

elektrolisis. Sumber utama logam natrium berasal dari garam batu dan air laut. Metode yang

dilakukan untuk mengekstraksi kalium adalah dengan menggunakan metode reduksi. Sumber

utama logam kalium adalah silvit atau biasa disebut KCl. Metode yang dilakukan untuk

mengekstraksi rubidium adalah dengan menggunakan metode reduksi. Logam rubidium dibuat

dengan mereduksi lelehan senyawa RbCl. Metode yang dilakukan untuk mengekstraksi sesium

adalah dengan menggunakan metode reduksi. Logam sesium dibuat dengan mereduksi lelehan

senyawa CsCl. Fransium bersifat radioaktif dan diperoleh melalui peluruhan radioaktif Ac-227.

Unsur golongan IA memiliki sifat fisika dan sifat kimia seperti berwarna putih keperakan

berupa logam padat, kecuali sesium yang berwujud cair pada suhu kamar. Logam alkali

mengalami reaksi membentuk senyawa seperti halida apabila bereaksi dengan halogen, hidrida

apabila bereaksi dengan hidrogen, oksida apabila bereaksi dengan oksigen, hidroksida apabila

bereaksi dengan air serta beraksi pula dengan senyawa amonia dan asam klorida.

Senyawa alkali memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun

pembuatan senyawanya dengan menggunakan proses down, reduksi, dan proses Solvay.

REFERENSI

Cotton,&wilkinson.1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: Universitas Indonesia Press

Ida Bagus, N. S., & Siregar, M. (2002). Kimia Anorganik II. Singaraja: IKIP Negeri Singaraja.

Patnaik,Pradyot. 2003. Hand Book of Inorganic chemicals. USA: Mc Graw-Hill

Parning, & Horale. (2005). Kimia 3A. Jakarta: Yudistira.

Syukri.1999. Kimia Dasar 3. Bandung: ITB

Page 15: Makalah Logam Alkali

Sugiyarta, K. H., & Suyanti, R. D. (2010). Kimia Anorganik Logam. Yogyakarta: Graha Ilmu.