makalah kwu

Upload: sadi-fuadiyah

Post on 18-Oct-2015

14 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

perusahaan kecil

TRANSCRIPT

PERUSAHAAN KECIL1. Definisi

Definisi yang paling umum diterima sehubungan dengan perusahaan kecil adalah perusahaan yang mempekerjakan kurang dari 500 orang dan mempunyai tingkat penjualan maksimal $20 juta per tahun. Menurut small business administration amerika serikat, perusahaan kecil adalah perusahaan yang dimiliki dan dikelola secara mandiri, serta tidak dominan dalam bidang operasinya.

Meskipun ada beberapa kesamaan pengertian antara perusahaan kecil dengan kewirausahaan, kedua konsep tersebut berbeda. Perusahaan kecil adalah dimiliki dan dikelola secara pribadi, tidak dominan dalam operasinya, dan tidak terlibat dalam praktik inovasi. Perusahaan wirausaha, sebaliknya, adalah perusahaan dengan tujuan utamanya adalah keuntungan dan pertumbuhan serta dapat dikategorikan sebagai praktik inovasi strategi. Perbedaan dasar keduannya tidak terletak pada tipe produk atau jasa yang ditawarkan, tetapi pada pandangan dasar tentang pertumbuhan dan inovasi.2. Jenis jenis perusahaan kecil

Perusahaan Kecil yaitu perusahaan yang memiliki kekayaan bersih lebih dari 50jt sampai 500jt tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari 300jt sampai 2,5 milyar (UU RI No.20 tahun 2008). Contoh :Perusahaan kecil kerupuk labu di Kec.Matur,Kab.Agam.Perusahaan kecil batik di Kec.Sitiling,Kab.Dharmasraya.Perusahaan kecil anyaman pandan di Kec.Junjung Siri,Kab.Solok.Terdapat 3 (tiga) jenis-jenis perusahaan yang beroperasi untuk menghasilkan laba, yaitu perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa. Setiap jenis perusahaan memiliki karakteristik tersendiri. Karakteristik perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan ManufakturPerusahaan ini mengubah input dasar menjadi produk jadi yang akan dijual kepada masing-masing pelanggan. Contoh perusahaan yang tergolong dalam perusahaan manufaktur, seperti PT Gudang Garam dengan produk utamanya adalah rokok, PT Unilever yang menghasilkan barang-barang konsumsi, seperti pasata gigi, sabun mandi, dan sebagainya.2. Perusahaan DagangPerusahaan ini juga menjual produk ke pelanggan, tetapi perusahaan ini tidak memproduksi sendiri barang yang akan dijual. Perusahaan membeli dari perusahaan lain barang yang akan dijualnya. Contoh perusahaan dagang adalah Alfamart, Alfa, Hero, dan sebagainya.3. Perusahaan JasaPerusahaan ini menghasilkan jasa, bukan barang atau produk yang kasat mata. Contoh perusahaan ini adalah Hotel Santika, Biro Perjalanan Shafira, dan sebagainya.

3. Ciri-ciri perusahaan kecil

a. Manajemen berdiri sendiri, dengan kata lain tidak ada pemisahan yang tegas antara pemilik dengan pengelola perusahaan. Pemilik adalah sekaligus pengelola dalam UKM.

b. Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal.

c. Daerah operasinya umumnya lokal, walaupun terdapat juga UKM yang memiliki orientasi luar negeri,berupa ekspor ke negara-negara mitra perdagangan

d. Ukuran perusahaan, baik dari segi total aset, jumlah karyawan, dan sarana prasarana yang kecil.4. Delapan Rencana Perusahaan KecilPara wirausahawan yang menginvestasikan waktu dan tenaga mereka untuk menyusun rencana bisnis, akan lebih siap menghadapi resiko dalam melakukan persaingan bisnis. Pada edisi sebelumnya kita telah membicarakan rencana bisnis sebagai peta jalan wirausahawan dan sarana mendapatkan modal dalam membangun bisnis yang sukses.Meskipun menyusun rencana bisnis tidak menjamin 100 % kesuksesan, namun rencana ini akan meningkatkan peluang meraih kesuksesan bisnis bagi para wirausahawan. Ada banyak pendekatan dalam penyusunan rencana bisnis. Tetapi, sebuah rencana bisnis yang berkualitas sekurang-kurangnya mencantumkan delapan elemen pokok, yaitu :

a. Ringkasan eksekutif.

Elemen ini merupakan rangkuman secara singkat, seluruh isi rencana bisnis, baik menyangkut tujuan usaha, strategi usaha, uraian umum usaha, rencana pemasaran, rencana produksi, rencana keuangan, rencana sumberdaya manusia, dan resiko-resiko usaha di masa depan.

b. Gambaran umum usaha.

Elemen ini menjelaskan visi dan misi, usaha yang dijalankan beserta barang dan jasa yang dihasilkan, tujuan yang ingin dicapai, serta strategi pencapaiannya. Gambaran posisi perusahaan saat ini, dan yang akan datang, target pasar, keunggulan bersaing, lokasi usaha, menajemen inti, bentuk usaha, konsep manajemen yang dijalankan dan lain sebagainyac. Rencana pemasaran.

Elemen ini menjelaskan pangsa pasar yang dipilih serta bauran pemasaran dan promosi yang dibuat perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, anggaran penjualan, strategi harga, strategi distribusi yang diterapkan dan lain sebagainya.d. Rencana produksi.

Elemen ini menjelaskan proses produksi, bagaimana perusahaan menjaga kualitas produk, bagaimana perusahaan memperoleh pasokan bahan baku, barang dan jasa, pertimbangan pemilihan lokasi pabrik, anggaran produksi dan sebagainya.Uraian ini sangat penting terutama untuk perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur.

e. Analisa persaingan.

Elemen ini menjelaskan kekuatan perusahan terhadap pesaing bisnisnya, kekuatan, dan kelemahan perusahaan pesaing. f. Rencana keuangan.

Elemen ini menjelaskan proyeksi keuangan yang menunjukan ekspektasi laba, proyeksi laporan keuangan, proyeksi arus kas, titik impas, kebutuhan modal, dan proyeksi pengembalian investasinya.

g. Rencana sumber daya manusia.

Elemen ini menjelaskan personil yang dibutuhkan baik dari segi jumlah maupun pengetahuan, keahlian dan kemampuan yang dibutuhkan dalam menjalankan perusahaan.h. Resiko utama yang dihadapi.Elemen ini menjelaskan resiko yang dihadapi usaha di masa depan beserta antisipasi yang dilakukan perusahaan untuk menghadapi risiko tersebut. Rencana bisnis biasanya tersusun antara 25 - 50 halaman.

Rencana bisnis yang terlalu pendek, seringkali tidak mampu memberikan gambaran bisnis yang memadai. Demikian juga yang terlalu panjang, memiliki kemungkinan tidak digunakan atau tidak dibaca. Dalam penyusunan rencana bisnis, wirausahawan harus memperhatikan elemen-elemen pokok rencana bisnis seperti yang telah disebutkan di atas sebagai titik awal untuk menyusunnya dan harus dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kondisi yang ada. Sehingga rencana bisnis benar-benar dapat digunakan sebagai peta jalan menuju kesuksesan bisnis yang dibangunnya.

5. Pembiayaan Perusahaan KecilDalam pembiayaan usaha kecil yang paling perlu untuk dipahami adalah1. jumlah kecukupan modal2. sumber permodalan3. alternatif sumber permodalan4. alokasi pendanaan5. efisiensi biaya permodalan

Hal-hal tersebut penting untuk diperhatikan karena setiap point diatas memiliki resiko sendiri-sendiri yang harus diantisipasi agar bisa dimanage dengan benar. Untuk itu beberapa keterangan hal tersebut diatas dapat dijabarkann sebagai berikut.

1. Jumlah Kecukupan Modal

Jumlah kecukupan modal adalah sejumlah uang yang diperlukan untuk membiayai usaha, baik itu biaya tetap atau tidak tetap. Yang dimaksud dengan biaya tetap adalah biaya-biaya yang tidak habis sekali pakai. Biasanya nilainya menjadi berkurang dengan perhitungan biaya penyusutan, misalnya: gerobak, alat produksi, alat penjualan dsb. Sedangkan biaya tidak tetap adalah biaya yang habis sekali pakai dan biasanya diperhitungkan sebagai biaya variabel dan dibebankan pada per unit produk, misal: biaya pengepakan per unit, biaya penjualan per unit dsb.

Untuk itu semua biaya harus diperhitungkan sejak awal sehingga kita mampu mengetahui secara pasti berapa jumlah biaya yang harus dipenuhi. Walaupun demikian biaya tersebut tidak harus ada pada saat kita memulai usaha, karena biaya-biaya tersebut seringkali dapat dimodifikasi.Untuk mengoptimalkan dan efisiensi, maka jumlah biaya yang diperlukan harus sesuai dengan jumlah biaya yang ada. Kelebihan biaya akan cenderung membawa pada sikap boros, sedangkan kekurangan modal akan menghambat perjalanan usaha. Oleh karena itu suatu keharusan kecukupan biaya modal harus dicapai.

2. Sumber PermodalanSumber permodalan adalah sumber dana untuk modal usaha. Yang dapat dibedakan menjadia. Biaya pribadiBiaya pribadi dapat dihimpun dari uang yang dimiliki secara pribadi baik dari uang tabungan maupun uang yang sudah dikhususkan untuk membangun usaha. Lihat artikel Mensiasati Uang Pribadi untuk Memupuk Permodalan.

b. Biaya KelompokBiaya kelompok dapat berasal dari kumpulan biaya anggota kelompok yang ingin bersama mendirikan suatu usaha.

c. PinjamanBiaya pinjaman bisa berupa pinjaman antarpribadi, pada bank maupun lembaga keuangan yang lain.

3. Alternatif Sumber PermodalanSebaiknya dalam memulai usaha walaupun sudah menentukan sumber pendanaan, untuk persiapan perlu mengumpulkan sumber pendanaan walaupun mungkin saja sumber permodalan ini dengan biaya yang lebih tinggi, tetapi tetap harus diusahakan agar dapat dipakai alternatif pemecahan problem permodalan dimasa yang akan datang. Terutama untuk pengembangan usaha.

4. Alokasi PendanaanAlokasi pendanaan adalah membuat rincian dalam penggunaan modal yang sudah dimiliki. Apakah modal tersebut diperuntukkan untuk alokasi usaha semua atau ada yang dipergunakan untuk sebagai cadangan. Oleh karena itu dalam alokasi dana, seorang pengusaha harus mampu mengidentifikasikan kegiatan atau sarana dan prasarana apa yang perlu serta berapa jumlah dana yang dibutuhkan. Setelah merinci seluruh alokasi pendanaan, seorang pengusaha harus disiplin, jangan menambahkan kegiatan atau sarana dan prasarana lain karena hal ini dapat mengacaukan operasional pembiayaan usaha.

5. Efisiensi Biaya PermodalanUntuk mengetahui efisiensi biaya permodalan, maka setiap pengusaha harus mengetahui biaya apa saja yang harus dikeluarkan untuk memupuk modal. Biaya permodalan antara lain adalaha. Biaya Bungab. Biaya Administrasic. Biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh pendanaanJadi dengan kata lain biaya permodalan adalah segala pengorbanan yang akan dikeluarkan untuk memperoleh modal. Untuk efisiensi biaya permodalan sebaiknya dipilih biaya paling rendah dengan membandingkan biaya bunga, biaya administrasi dan biaya yang lain.

6. Kekuatan Dan Kelemahan Perusahaan Kecil

A. Kekuatan Perusahaan kecil1. Manajemen perusahaan lebih dapat terkontrol2. Prosedur hukumnya sederhana3. Bebas dalam menentukan barang atau jasa yang diproduksi4. Pemilik dapat menerima seluruh laba5. Pendistribusian barang ataupun pengenalan produk lebih mudah

B. Kelemahan Perusahaan Kecil1 . Resiko usaha ditanggung oleh si pemilik2 . Kurangnya informasi dalam menjalankan bisnis3 . Pembagian kerja tidak proposional4 . Tidak ada perencanaan mengenai anggaran5 . Tidak pernah melakukan studi kelayakan

7. Cara-cara mengembangkan perusahaan kecila. Mengetahui kondisi internal maupun eksternal perusahaanDisini Perusahaan harus mengetahui kondis internal dan eksternal perusahaan , kondisi internal dapat berupa peningkatan produksi ataupun peningkatan mutu barang , selain itu menajemen perusahan harus lebih ditingkatkan agar dapat memanage perusahaan dengan baik , sedangkan dari sisi eksternal perusahaan perusahaan harus melihat kondisi masyarakat sebagai konsumen , perusahaan harus mengetahui barang/jasa apa yg sedang dibutuhkan oleh konsumen , dengan melihat para pesaing kita dapat menentukan harga untuk barang .

b. Melakukan promosi produkPromosi harus lebih gencar dilakukan sebagai usaha untuk memperkenalkan produk , promosi dapat berupa potongan harga ataupun penjualan paket .

8. Perbedaan Antara Kewirausahaan dan Bisnis KecilKewirausahaan : pelaku bisnis yang menerima resiko maupun peluang yang ada karena manciptakan dan mengoperasikan bisnis baru. yang membedakan adalah visi, aspirasi dan strategi.Bisnis kecil : tidak mempunyi rencana untuk pertumbuhan pertumbuhan yang hebat dan hanya mencari pendapatan yang aman dan nyamanWirausahawan termotivasi untuk tumbuh berekspansi dan membangun yang artinya berani menanggung resiko.MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

PERUSAHAAN KECIL

OLEH

DEVINA CLAUDIA PUTRI

ERYK HOYER LARSEN

HOLYZA HANDIKA

SADIATUL FUADIYAH

DOSEN:

ARMEN, SU

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI PADANG2014