makalah kucing

12
TUGAS MAKALAH MANAJEMEN PET ANIMAL NORWEGIAN FOREST CAT oleh: Dwi Ayu R. 0911310009 Faizal Agung Pratomo 0911310011 Wakhidatus Inrya 0911310027 Yosia Arauna 0911310028 Ken Ranisa Kusuma 0911310047 M. Jalaludin Fida 0911310048 PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN

Upload: yosia-arauna

Post on 04-Jul-2015

5.407 views

Category:

Documents


138 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH KUCING

TUGAS MAKALAH MANAJEMENPET ANIMAL

NORWEGIAN FOREST CAT

oleh:

Dwi Ayu R. 0911310009Faizal Agung Pratomo 0911310011Wakhidatus Inrya 0911310027Yosia Arauna 0911310028Ken Ranisa Kusuma 0911310047M. Jalaludin Fida 0911310048

PROGRAM KEDOKTERAN HEWANUNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG2010

Page 2: MAKALAH KUCING

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kucing belakangan mulai banyak digemari di kalangan masyarakat indonesia. Banyak masyarakat kini tengah ramai memelihara binatang yang termasuk familysatu ini, dikarenakan kelucuan tingkah laku dan penampilannya yang menggemaskan. Selain dari kelucuan ingkah laku dan penampilannya yang menarik, kucing pun termasuk binatang yang mudah beradaptasi dengan manusia. Kucing bisa dengan mudah terbiasa tinggal ditengah tengah manusia, walaupun pada dasarnya kucing merupakan makhluk yang individual. Kucing pun dapat diberi pelatihan pelatihan menyerupai anjing, meski daya tangkap serta jenis pelatihan yang dapat diberikan jenisnya terbatas.

Seperti halnya anjing, kucing pun memiliki jenis yang sangat beragam. Mulai dari yang berambut pendek, seperti scotish fold, devon rex, siamese, berambut sedang dan yang berambut panjang.

Perawatan kucing berambut panjang lebih rumit dan susah. Padahal, kebanyakan pemilik kucing masih menyamaratakan perawatan kucing berambut pendek, sedang, dan panjang. Oleh karena itulah kami tertarik untuk membahas lebih dalam mengenai kucing yang tergolong dalam berjenis rambut panjang(norwegian forest).masih bingung, kelebihan kelebihan norwegian forest apa.

1.2 Rumusan masalah

a. ciri-cri kucing norwegian forest?

b. Bagaimanakah cara perawatan kucing norwegian forest yang efektif?

1.3 Tujuan penulisan

a. Dapat mengetahui cri-ciri kucing norwegian forest.

b. Dapat mengetahui cara perawatan kucing Norwegian forest.

Page 3: MAKALAH KUCING

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kucing

Klasifikasi dari kucing adalah sebagai berikut.

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Karnivora

Famili : Felidae

Genus : Felis

Spesies : Felis silvestris

Upaspesies : Catus

Kucing, yang dikenal dengan nama ilmiah felis silvetris catus, merupakan karnivora sejati, meskipun belakangan manusia telah memanipulasinya sehingga beberapa kucing yang telah dipelihara menjadi omnivor. Kata kucing sebenarnya bukan hanya merujuk pada hewan kucing yang telah dijinakkan atau yang biasanya berkeliaran disekeliling lingkungan kita. Namun, kata kucing juga merujuk pada hewan hewn besar yang biasa disebut kucing besar seperti singa, harimu, dan macan.

Orang orang kuno terdahulu biasanya menggunakan kucing sebagai pembasmi alami binatang binatang pengerat seperti tikus untuk digunakan pada lumbung mereka. Tetapi untuk saat ini kucing peliharaan jarang digunakan seperti kegunaannya yang terdahulu. Sekarang kucing menjadi binatang kesayangan yang juga bahkan dianggap sebagai keluarga.

Saat ini kucing merupakan salah satu hewan peliharaan terpopuler didunia. Kucing yang garis keturunannya tercatat secara resmi sebagai kucing trah atau galur murni(pure breed), seperti persia, siam, manx, dan sphinx, biasanya dibiakkan ditempat yang resmi dan populasinya diseluruh dunia hanya 1% saja, sedang sisanya adalah kucing keturunan campuran

Page 4: MAKALAH KUCING

Kucing dianggap sebagai "karnivora yang sempurna" dengan gigi dan saluran pencernaan yang khusus. Gigi premolar dan molar pertama membentuk sepasang taring di setiap sisi mulut yang bekerja efektif seperti gunting untuk merobek daging. Meskipun ciri ini juga terdapat pada famili Canidae atau anjing, tapi ciri ini berkembang lebih baik pada kucing. Tidak seperti karnivora lain, kucing hampir tidak makan apapun yang mengandung tumbuhan. Beruang dan anjing kadang memakan buah, akar, atau madu sebagai suplemen jika ada sementara kucing hanya memakan daging, biasanya buruan segar. Dalam penangkaran, kucing tidak dapat diadaptasikan dengan diet vegetarian karena mereka tidak dapat mensintesis semua asam-asam amino yang mereka butuhkan hanya dengan memakan tumbuhan; berbeda dengan anjing peliharaan, yang sering diberi makan produk campuran daging dan sayuran dan kadang dapat beradaptasi dengan diet vegetarian secara total.

Meskipun memiliki reputasi sebagai hewan penyendiri, kucing biasanya dapat membentuk koloni liar tetapi tidak menyerang dalam kelompok seperti singa. Setiap kucing memiliki daerahnya sendiri (jantan yang aktif secara seksual memiliki daerah terbesar, sedang jantan steril memiliki daerah paling kecil) dan selalu terdapat daerah "netral" dimana para kucing dapat saling mengawasi atau bertemu tanpa adanya konflik teritorial atau agresi. Di luar daerah netral ini, penguasa daerah biasa akan mengejar kucing asing, diawali dengan menatap, mendesis, hingga menggeram, dan bila kucing asing itu tetap tinggal, biasanya akan terjadi perkelahian singkat. Kucing yang sedang berkelahi menegakkan rambut tubuh dan melengkungkan punggung agar mereka tampak lebih besar. Serangan biasanya terdiri dari tamparan di bagian wajah dan tubuh dengan kaki depan yang kadang disertai gigitan. Luka serius pada kucing akibat perkelahian jarang terjadi karena pihak yang kalah biasanya akan lari setelah mengalami beberapa luka di wajah. Jantan yang aktif biasanya sering terlibat banyak perkelahian sepanjang hidupnya. Hal ini tampak pada berbagai luka di bagian wajah, seperti hidung atau telinga.

2.2 Norwegian Forest cat

Kucing Hutan Norwegia (Norwegian Forest Cat/NFC) adalah salah satu ras kucing yang berkembang secara alami. Ras kucing ini berasal dari daerah yang bernama Norway, sehingga sering juga disebut Norway atau Skogkatt (kucing hutan). Nenek moyang kucing ini tidak diketahui secara pasti, diduga berasal dari hutan-hutan di daerah Nowegia dan Skandinavia

Kucing norway sering muncul dalam dongeng-dongeng Norwegia. Disebutkan, Norway adalah kucing yang umum dipelihara keluarga bangsa Viking. Pada awal abad ke-16 norwegian forest cat dideskripsikan sebagai kucing dengan badan besar, kaki panjang, buku ekor tebal dan mempunyai bulu pada ujung telinga

Page 5: MAKALAH KUCING

seperti antena. Seperti nenek moyangnya yang mahir menangkap ikan di danai dan sungai, kucing Norway juga menyukai air.

Norwegian Forest Cat yang kita kenal sekarang ini merupakan hasil breeding yang nenek moyangnya telah mengalami seleksi oleh alami. Hanya kucing yang kuat dengan bulu tebal dan “anti air†yang mampu bertahan di hutan Norway �dengan iklim yang tidak bersahabat. Sekarang ini Kucing Norway cukup populer terutama di Skandinavia. Di Indonesia pun telah ada breeder yang mengembangbiakkan ras kucing ini.

Sesuai dengan iklim daerah asalnya, bulu kucing ini akan semakin panjang pada musim dingin dan mulai rontok pada musim semi. Kucing dewasa mempunyai bulu disekitar tengkuk dan leher yang tebal. Kucing dengan warna gelap cenderung mempunyai bulu yang lebih pendek dibandingkan dengan kucing berwana terang atau warna putih. Pola warna pun beragam seperti kucing lainnya kecuali warna-warna point seperti pada himalayan dan siam. Tidak seperti ras persia, norway tidak memerlukan banyak grooming .

Page 6: MAKALAH KUCING

BAB III

PEMBAHASAN

Norwegian Forest Cat muncul dari hutan sekitar 4000 tahun yang lalu. Dapat dipastikan, para nenek moyang Norwegian Forest Cat adalah kucing eropa selatan berbulu pendek yang bermigrasi ke Norwegia pada masa prasejarah. Melalui seleksi alam, hanya kucing yang memiliki kemampuan beradaptasi yang kuatlah yang selamat saat menghadapi perubahan iklim yang sangat sulit. Pada akhirnya, Nowegian Forest Cat menjadi suatu kucing kebun yang bermanfaat untuk mengendalikan binatang pengerat.

Norwegian Forest Cat merupakan kucing yang kuat dan besar, dengan ekor yang meliuk & anti air, bulu semi panjang, merupakan sifat alami Norwegian Forest Cat, berabad-abad telah terbentuk. Dan alam telah memastikan yang terkuat bertahan terhadap terpaan badai salju, es, hujan dan terus memberikan keturunan yang lebih kuat dan lebih baik akan terus bertahan hidup, Norwegian Forest Cat memiliki alat untuk bertahan hidup seperti bulu khusus yang memiliki underwool yang tebal untuk menjaga mereka tetap hangat dengan bulu pelindung tahan air yang berada dipundaknya dan menggantung hingga ke sisi kiri dan sisi kanannya, untuk tetap membuat mereka kering. Untuk melindungi bagian paling sensitive pada tubuhnya Norwegian Forest Cat memiliki bulu lebih panjang diseputar lehernya, celah antara telinganya, celah antara jari kakinya, juga di pipi dan dadanya memiliki bulu yang lebih panjang dan juga ekor yang cukup panjang. Kaki panjang, besar dan kuat dengan tungkai kaki belakang sedikit yang lebih tinggi dibanding tungkai kaki depan, Norwegian Forest Cat bergerak layaknya seorang atlit dan merupakan pemanjat pohon yang sangat handal, dan memiliki kemampuan turun dari pohon yang sangat fantastis, mereka turun dari pohon dengan kepala terlebih dahulu kebawah! Kepala Norwegian Forest Cat sekilas menyerupai Lynx. Dengan telinga yang besar ekspresi mata dan dagu yang kuat dengan profil tubuh yang tegap, memberi kesan yang sangat kuat atas kucing liar dan alam bebas.

Norwegia jantan dewasa akan mencapai berat rata-rata tiga belas to twenty-two pound dan perempuan akan sekitar setengah bahwa ukuran. Mereka akan hidup di mana saja dari fifteen dua puluh tahun. Norwegia Hutan Kucing cerdas, baik hati, dan sabar, sehingga menjadi hewan peliharaan keluarga baik-baik bagi mereka dengan anak-anak. Mereka juga ramah dan lembut, sehingga mereka rukun dengan hewan peliharaan keluarga lainnya. Breed ini suka naik, jadi kondominium kucing adalah harus. Jika Norwegian Forest Cat tidak diperbolehkan untuk mendaki secara teratur, ia dapat menjadi mudah marah atau bosan, yang dapat menghasilkan perilaku destruktif untuk mengurangi kebosanan.

Page 7: MAKALAH KUCING

Suara meong dari Norwegian ini digambarkan sebagai tidak sebagai meong, tetapi sebagai menyanyikan sebuah melodi lembut. Norwegian ini adalah jenis kucing yang breed hangat, meskipun beberapa mungkin rentan terhadap penyakit penyimpanan glikogen.

Page 8: MAKALAH KUCING

BAB IV

KESIMPULAN

Kucing Norwegian ini berasal dari daerah norwey, sehingga sering disebut norwey. Asal usul dari kucing ini tidak diketahui secara pasti, diduga kucing ini berasal dari hutan-hutan Norway dan Skandinavia, dan menurut mitos kucing ini dulu banyak dipelihara oleh bangsa Viking. Ciri fisik umumnya Berukuran besar , bentuk kepalanya segitiga, matanya besar dan oval berwarna emerald, memiliki rambut yang lebat di sekitar kepala dan leher dan di antara jari kaki, dan ekor tebal panjang, telinganya besar dengan ujung meruncing dan kucing ini tergolong jenis semi long hair.

Kucing Norwegian ini biasanya hidup sampai 14 tahun, tetapi dengan perawatan dan gizi yang cukup bisa hidup sampai 16 tahun. Ukuran dan berat rata-rata seekor kucing betina biasanya sampai 4 kg dan jantan 5 kg. Biasa hidup di luar ruangan dan dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan luar, tetapi mereka juga sangat senang hidup di dalam ruangan yang menyediakan tempat yang luas untuk mereka bergerak . Kucing ini juga pintar dan bersahabat serta sangat suka bermain hal ini sesuai denga sifatnya yang aktif, sangat menyukai manusia, dan tidak suka ditinggal sendirian. Selain itu Norwaygian ini juga menyukai air.

Page 9: MAKALAH KUCING

DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Diah, dkk. 2004. Biologi 2. Esis, Erlangga : Jakarta

Dellmann, H, Dieter. 1992. Buku Teks Histologi Veteriner II. Penerbit Universitas Indonesia : Jakarta

Pearce, C, Evelyn. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta

Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. EGC : Jakarta

Suripto, MS. 2003. Fisiologi Hewan. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknik Bandung : Bandung.

Villee, CA. Dkk. 1984. Zoologi Umum. Erlangga : Jakarta

Ward, Jeremy, dkk. 2004. At a Glance Fisiologi. Erlangga : Jakarta