sistem pakar diagnosa penyakit kucing (1)

43
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi telah memungkinkan pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan cermat. Penggunaan komputer telah berkembang dari sekadar pengolahan data maupun penyajian informasi, menjadi mampu untuk menyediakan pilihan-pilihan sebagai pendukung pengambil keputusan. Hal itu mungkin berkat adanya perkembangan teknologi perangkat keras yang diiringi oleh perkembangan perangkat lunak, serta kemampuan perakitan dan penggabungan beberapa teknik pengambilan keputusan didalamnya. Integrasi dari perangkat keras, perangkat lunak, dan pengetahuan seorang pakar menghasilkan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dengan lebih cepat dan cermat. Diantara Sistem Pendukung Keputusan yaitu Sistem Pakar (expert System). Sistem ini adalah suatu sistem yang dirancang untuk meningkatkan efectivitas pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah. Dalam praktek kehidupan sehari-hari, persolan mendiagnosa penyakit kucing sangat sulit untuk dilakukan. Karena biasanya penyakit kucing selalu diobati oleh seorang dokter hewan.

Upload: muliagustianz-dwi-c

Post on 31-Dec-2015

124 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing (1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan Teknologi Informasi telah memungkinkan pengambilan

keputusan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan cermat. Penggunaan komputer

telah berkembang dari sekadar pengolahan data maupun penyajian informasi,

menjadi mampu untuk menyediakan pilihan-pilihan sebagai pendukung

pengambil keputusan.

Hal itu mungkin berkat adanya perkembangan teknologi perangkat keras

yang diiringi oleh perkembangan perangkat lunak, serta kemampuan perakitan

dan penggabungan beberapa teknik pengambilan keputusan didalamnya. Integrasi

dari perangkat keras, perangkat lunak, dan pengetahuan seorang pakar

menghasilkan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dengan lebih cepat dan

cermat.

Diantara Sistem Pendukung Keputusan yaitu Sistem Pakar (expert

System). Sistem ini adalah suatu sistem yang dirancang untuk meningkatkan

efectivitas pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah.

Dalam praktek kehidupan sehari-hari, persolan mendiagnosa penyakit kucing

sangat sulit untuk dilakukan. Karena biasanya penyakit kucing selalu diobati oleh

seorang dokter hewan.

Berdasarkan uraian diatas terlihat bahwa penggunaan teknologi informasi

berbasis komputer akan sangat membantu dalam proses mengambil keputusan

mendiagnosa penyakit kucing dengan membangun ”Decision Support System

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing”.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan Makalah ini menjelaskan tentang :

Bagaimana mengaplikasikan sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit kucing.

Page 2: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing (1)

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini antara lain:

a. Memberikan kemudahan bagi orang-orang khusunya bagi mereka yang

mempunyai piaraan kucing agar dapat mengetahui penyakit serta solusi yang

cepat untuk melakukan tindakan.

b. Penerapan sistem pakar untuk pengambilan keputusan dalam mendiagnosa

penyakit kucing.

1.4 BATASAN MASALAH

Pada tugas ini permasalahan dibatasi sebagai berikut:

Sistem pakar diagnosis penyakit kucing yang dibuat hanya berorientasi

pada penyakit kucing yaitu Penyakit Dermatophytosis, Radang Usus, Flu Kucing,

Jamur Cryptococcus, dan Leukimia saja.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang penulis lakukan adalah :

1. Untuk memudahkan penulis dalam perumusan masalah

2. Memindahkan kepakaran seseorang kedalam sebuah program

1.6 Manfaat

Adapun manfaatnya antara lain:

a. Memperoleh informasi yang diperlukan untuk mendignosa penyakit kucing.

b. Membantu proses pengambilan keputusan secara cepat dan tepat.

Page 3: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing (1)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Sistem Pakar

Sistem Pakar (Expert System) adalah usaha untuk menirukan seorang

pakar. Biasanya Sistem Pakar berupa perangkat lunak pengambil keputusan yang

mampu mencapai tingkat performa yang sebanding seorang pakar dalam bidang

problem yang khusus dan sempit. Ide dasarnya adalah: kepakaran ditransfer

dariseorang pakar (atau sumber kepakaran yang lain) ke komputer, pengetahuan

yang ada disimpan dalam komputer, dan pengguna dapat berkonsultasi pada

komputer itu untuk suatu nasehat, lalu komputer dapat mengambil inferensi

(menyimpulkan, mendeduksi, dll.) seperti layaknya seorang pakar, kemudian

menjelaskannya kepengguna tersebut, bila perlu dengan alasan-alasannya. Sistem

Pakar malahan terkadang lebih baik unjuk kerjanya daripada seorang pakar

manusia! Kepakaran (expertise) adalah pengetahuan yang ekstensif (meluas) dan

spesifik yang diperoleh melalui rangkaian pelatihan, membaca, dan pengalaman.

Pengetahuan membuat pakar dapat mengambil keputusan secara lebih baik

dan lebih cepat daripada non-pakar dalam memecahkan problem yang kompleks.

Kepakaran mempunyai sifat berjenjang, pakar top memiliki pengetahuan lebih

banyak daripada pakar yunior.

Tujuan Sistem Pakar adalah untuk mentransfer kepakaran dari

seorangpakar ke komputer, kemudian ke orang lain (yang bukan pakar). Proses ini

tercakup dalam rekayasa pengetahuan (knowledge engineering) yang akan

dibahas kemudian.

2.2 Manfaat Sistem Pakar

Sangat banyak kemampuan dan mamfaat yang diberikan oleh

SistemPakar, di antaranya:

a. Meningkatkan output dan produktivitas, karena Sistem Pakar dapatbekerja

lebih cepat dari manusia.

Page 4: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing (1)

b. Meningkatkan kualitas, dengan memberi nasehat yang konsisten dan

mengurangi kesalahan.

c. Mampu menangkap kepakaran yang sangat terbatas.

d. Dapat beroperasi di lingkungan yang berbahaya.

e. Memudahkan akses ke pengetahuan.

f. Handal.

Sistem Pakar tidak pernah menjadi bosan dan kelelahan atau sakit. Sistem

Pakar juga secara konsisten melihat semua detil dan tidak akan melewatkan

informasi yang relevan dan solusi yang potensial.

g. Meningkatkan kapabilitas sistem terkomputerisasi yang lain.

Integrasi Sistem Pakar dengan sistem komputer lain membuat lebih efektif, dan

mencakup lebih banyak aplikasi .

h. Mampu bekerja dengan informasi yang tidak lengkap atau tidak pasti.

Berbeda dengan sistem komputer konvensional, Sistem Pakar dapat bekerja

dengan inofrmasi yang tidak lengkap. Pengguna dapat merespon dengan:

“tidak tahu” atau “tidak yakin” pada satu atau lebih pertanyaan selama

konsultasi, dan Sistem Pakar tetap akan memberikan jawabannya.

2.3 Komponen Sistem Pakar

Secara umum, Sistem Pakar biasanya terdiri atas beberapa komponen yang

masing-masing berhubungan, diataranya :

a. Basis Pengetahuan

Berisi pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, memformulasi,

dan memecahkan masalah.

b. Mesin Inferensi (Inference Engine)

Merupakan otak dari Sistem Pakar. Juga dikenal sebagai penerjemah

aturan (rule interpreter). Komponen ini berupa program komputer yang

menyediakan suatu metodologi untuk memikirkan (reasoning) dan

memformulasi kesimpulan.

Page 5: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing (1)

c. Papan Tulis (Blackboard/Workplace)

Adalah memori/lokasi untuk bekerja dan menyimpan hasil sementara.

Biasanya berupa sebuah basis data.

d. Antarmuka Pemakai (User Interface)

Sistem Pakar mengatur komunikasi antara pengguna dan komputer.

Komunikasi ini paling baik berupa bahasa alami, biasanya disajikan dalam

bentuk tanya-jawab dan kadang ditampilkan dalam bentuk gambar/grafik.

Antarmuka yang lebih canggih dilengkapi dengan percakapan (voice

communication).

e. Subsistem Penjelasan (Explanation Facility)

Kemampuan untuk menjejak (tracing) bagaimana suatu kesimpulandapat

diambil merupakan hal yang sangat penting untuk transfer pengetahuan dan

pemecahan masalah. Komponen subsistem penjelasanharus dapat

menyediakannya yang secara interaktif menjawab pertanyaanpenggunaf.

Sistem Penghalusan Pengetahuan (Knowledge Refining System)Seorang

pakar mempunyai sistem penghalusan pengetahuan, artinya,mereka bisa

menganalisa sendiri performa mereka, belajar dari pengalaman,serta

meningkatkan pengetahuannya untuk konsultasi berikutnya.

2.4 Pembangunan Sebuah Sistem Pakar

Mengembangkan Sistem Pakar dapat dilakukan dengan 2 cara:

a. Membangun sendiri semua komponen di atas, atau

b. Memakai semua komponen yang sudah ada kecuali isi basis pengetahuan.

Tahap-tahap pembangunnan yaitu:

a. Pemilihan Masalah

b. Rekayasa Pengetahuan (Knowledge Engineering)

c. Partisipan Dalam Proses Pengembangan

d. Akuisisi Pengetahuan

Page 6: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing (1)

2.5 Inferensi Sistem Pakar

Inferensi digunakan dalam sistem pakar untuk memperoleh

informasiterbaru dari informasi yang sudah ada. Diataranya:

a. Forward Chaining Adalah strategi inferensi yang dimulai dengan sekumpulan

fakta, fakta baru yang diperoleh dengan menggunakan rule, dimana alasan

yang digunakan sesuai dengan fakta yang ada, dan melanjutkan proses ini

sampai goal diraih atau sampai tidak ada rule selanjutnya yang mempunyai

alasan yang sesuai dengan fakta yang ada maupun fakta yang diketahui

b. Backwad Chaining Adalah strategi inferensi yang diperoleh untuk

membuktikan suatu hipotesis dengan dukungan informasi.

2.6 Kucing

Felis silvestris catus, adalah sejenis karnivora. Kata "kucing" biasanya

merujuk kepada "kucing" yang telah dijinakkan, tetapi bisa juga merujuk kepada

"kucing besar" seperti singa, harimau, dan macan.

Kucing telah berbaur dengan kehidupan manusia paling tidak sejak 6.000

tahun SM, dari kerangka kucing di Pulau Siprus. Orang Mesir Kuno dari 3.500

SM telah menggunakan kucing untuk menjauhkan tikus atau hewan pengerat lain

dari lumbung yang manyimpan hasil panen.

Saat ini, kucing adalah salah satu hewan peliharaan terpopuler di dunia.

Kucing yang garis keturunannya tercatat secara resmi sebagai kucing trah atau

galur murni (pure breed), seperti persia, siam, manx, sphinx. Kucing seperti ini

biasanya dibiakkan di tempat pemeliharaan hewan resmi. Jumlah kucing ras

hanyalah 1% dari seluruh kucing di dunia, sisanya adalah kucing dengan

keturunan campuran seperti kucing liar atau kucing kampung.

2.6.1 Jenis-Jenis Kucing Peliharaan

Jumlah jenis kucing ras di seluruh dunia amat banyak. Setiap ras memiliki

ciri khusus, tapi karena sering terjadinya kawin silang antar ras, banyak kucing

Page 7: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing (1)

yang hanya dikelompokkan dalam jenis bulu panjang dan bulu pendek, tergantung

jenis rambut penutup tubuhnya.

Ada banyak macam ras kucing, beberapa diantaranya :

a). Manx

Sebagian orang menyebutnya Rumpy. Ekornya pendek, Warna bulunya

cokelat dan lavender. Sifatnya setia, ramah dan pintar.

b). Maine Coon

Asalnya dari Maine, AS, keturunan Angora dan American Shorthair. Sifatnya

lucu, pemalu tapi mau, dan mudah akrab. Bulunya tipis, lembut, dan

warnanya beragam.

c). British Shorthair

Dikembangkan di Inggris. Kucing ini kalem, lembut, hangat, dan pintar.

Warna bulunya ada yang polos (putih,hitam,biru,merah dan krem), dwiwarna,

hitam pekat, belang.

d). Burmese (Burma)

Kucing ini dibiakkan oleh Dr. Thompson (AS) dari kucing ratu wong mau

(Burma) dan siam. Warna cokelat musang, warna lainnya biru, champagne,

lifa, merah, cokelat, dan biru kura-kura. sifatnya periang dan lucu.

e). Chinchilla longhair

Inilah kucing persia paling anggun. Nenek moyangnya dari Inggris. Ras ini

dibagi dalam dua macam, yaitu chinchilla warna cerah (sejati) dan yang agak

gelap (perak gradasi).

2.6.2 Macam warna

Kucing memiliki banyak warna dan macam pola. Ciri fisik ini tidak

bergantung pada rasnya. Kucing rumahan dikelompokkan ke dalam jenis berikut

berdasar penampakan fisiknya :

a) bulu pendek

b) bulu panjang

c) oriental (bukan ras khusus, semua kucing yang bertubuh langsing, mata

berbentuk almond, daun telinga lebar, dan rambut tubuh halus yang pendek).

Page 8: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing (1)

Gen yang mengatur warna dan pola pada bulu kucing menentukan

penampilan fisik dari kucing yang membedakan mereka ke dalam:

a). Telon atau Calico

putih dengan sedikit bercak warna hitam atau oranye (atau biru atau krem).

Orang Jepang sering menyebut pola ini sebagai mi-ke. Karena gen warna bulu

bertaut dengan kelamin, kucing Calico yang beraneka warna ini umumnya

betina.

b). Tortoiseshell

hitam dengan warna oranye dan putih tersebar di seluruh tubuhnya. Kucing

yang memiliki warna hitam, oranye terang, dan oranye gelap disebut sebagai

Calimanco atau Clouded Tiger.

c). Tabby

bergaris dengan bermacam pola. Pola klasik pada kucing ini berbentuk

bulatan-bulatan atau lingkaran. Tabby jenis mackerel mempunyai tiga garis

yang tampak di samping tubuhnya, membuat kucing ini seperti ikan

mackerel.

d). Maltese

nama lama dari kucing biru (abu-abu).

e). Bicolor (dua warna)

disebut juga Tuxedo cat atau Jellicle cat karena memiliki bulu berwarna

hitam dengan sedikit warna putih pada bagian kaki, perut, dada, dan mungkin

pula di bagian wajah.

2.7 TINJAUAN SINGKAT SOFTWARE

2.7.1 Visual Basic 6.0

Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan salah satu bahas pemrograman

berbasis visual yang popular dan canggih yang ada di lingkungan windows.

Sebagai software DBMS, kita dapat merancang, membuat atau membangun

program aplikasi database maupun program-program lainnya. Teknologi akses

Page 9: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing (1)

data yang dimiliki oleh Visual Basic 6.0 yaitu teknologi ActiveX Data Object atau

yang lebih dikenal dengan nama ADO. ADO mampu mengintegrasikan program

aplikasi database yang dibangun dengan berbagai sumber data seperti Microsoft

Access, SQL Server, ODBC, Oracle dan lain sebagainya.

Microsoft ActiveX Data Object (ADO) memungkinkan kita untuk

membangun aplikasi client/server yang dapat mengakses dan memanipulasi data

dari sebuah server dengan terlebih dahulu menentukan provider OLE DB-nya.

(Harpandi:2003:1-3)

Gambar 2.1 Lingkuangan Visual Basic

2.7.2 SQL Server 2000

SQL (Structured Query Language) merupakan bahasa standar yang

dipergunakan untuk pengelolaan database. Database dan SQL sangat erat

kaitannya, dimana SQL dapat mengelola database seperti membuat tabel,

menambah, menghapus, dan juga menampilkan record dari suatu database yang

diinginkan sesuai dengan kriteria tertentu. (Harpiandi:2003:175)

Page 10: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing (1)

SQL Server merupakan database engine yang mendukung penggunaan

arsitektur client/server. Penggunaan client/server bisa digambarkan bahwa

aplikasi dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian client dan server. Bagian client

atau user bias mendapatkan keuntungan bahsa SQL bisa dijalankan di sistem

operasi seperti Windows dan juga dikoneksikan dengan berbagai aplikasi atau

bahasa pemrograman dengan bantuan ADO (Microsoft AvtiveX Data Objects).

(Soetam Rizky:2004:2)

Page 11: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing (1)

BAB III

DESAIN SISTEM

3.1 Rancangan Sistem Jaringan Semantik, Alur Maju, Alur Mundur.

3.1.1 Jaringan Semantik

Jaringan Semantik merupakan gambaran pengetahuan grafis yang

menunjukan hubungan antar berbagai objek , terdiri dari lingkran-lingkaran yang

dihubungkan dengan anak panah yang menunujukan objek dan informasi tentang

objek-objek tersebut.

Dibawah ini merupakan gambar dari jaringan semantik diagnosa penyakit

kucing. Yang penjelasannya meliputi, jenis penyakit kucing meliputi 2 jenis yaitu

penyakit dalam dan luar. Penyakit dalam terdiri dari radang usus, flu kucing,

penyakit jamur Cryptococcus, dan leukemia. Sedangkan penyakit luar terdiri dari

penyakit dermatophitosi.

Penanggulangan dari penyakit kucing tersebut diketahui dari beberapa

indikasi yang terlihat seperti gejala. Sehingga nantinya akan diketahui penyebab

sakit tersebut dan bagaimana solusi yang harus di ambil untuk mengobati kecing

tersebut.

Page 12: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing (1)

Gambar 3.1 Jaringan Semantik

Page 13: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing (1)

3.1.2 Frame

Frame adalah struktur pengetahuan yang mencakup informasi deklaratif dan procedural dalam hubungan intern

Tabel 3.1 Tabel Frame

Page 14: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing (1)

3.1.3 Alur Maju

Gambar 3.2 Jaringan Alur Maju

Page 15: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing (1)

BAB IV

ARSITEKTUR DAN IMPLEMENTASI

4.2 HASIL DESAIN PROGRAM

Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan atau menerapkan sistem

supaya siap untuk digunakan dan dioperasikan. Untuk mengimplementasi sebuah

sistem pada program aplikasi, diperlukan media sebagai alat penghubung antara

pengoperasi (user) dengan sistem yang terkomputerisasi. Alat penghubung ini

biasa disebut dengan media interface, yang bertujuan untuk membentuk suatu

hubungan yang komunikatif antara user dengan sistem. Desain media interface

tersebut adalah sebagai berikut:

4.2.1 Desain Form Login

Form login merupakan form yang pertama kali keluar saat program

dibuka. Fungsi dari form login adalah untuk membatasi pengguna program.

Pengisian username, password, dan hak akses mengambil dari tabel password

pada DbKemuning. Proses pertama saat form login berjalan, pemakai (User)

diminta untuk memasukkan kode aksesnya berupa dan memilih hak akses pada

kotak isian “Pilih Pemakai”, username pada kotak isian “User”, password pada

kotak isian “Password”, adapun form tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

Page 16: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing (1)

Gambar 4.1 Desain Form Login

Selanjutnya setelah melakukan proses penginputan username, password,

dan hak akses maka untuk bisa mengakses program silahkan klik pada tombol OK

dan jika nama username, password, dan hak akses yang dimasukan benar maka

pesan yang muncul adalah ”Kode Akses Anda

Diterima, Silahkan Mengunakan Program

Ini......”. Jika memilih Yes pemakai akan masuk ke Menu Utama serta bisa

mengakses menu-menu sesuai dengan hak aksesnya, jika memilih No proses akan

dibatalkan.

Apabila password yang diinputkan salah maka pesan yang muncul adalah

”Konfirmasi Login Gagal, Silahkan Ulangi

Kembali”. Fasilitas tombol Cancel pada form login

berfungsi untuk menutup Form Login.

Menu-menu dan sub menu yang sudah tersedia di Form Utama tidak bisa

sembarangan diakses oleh pemakai (User) karena harus disesuaikan berdasarkan

hak aksesnya masing-masing, yaitu :

Page 17: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing (1)

a. Pemakai sebagai Admin, diberi hak penuh untuk bisa mengakses keseluruhan

menu-menu didalam program.

b. Pemakai sebagai Operator, dibatasi untuk mengakses program, dan hanya

dapat mengakses menu file meliputi sub menu ganti password dan log out,

menu diagnosa meliputi diagnosa penyakit dalam dan diagnosa penyakit luar,

menu About, dan menu Exit.

4.2.2 Desain Form Menu Utama

Menu Utama merupakan tampilan utama yang menampilkan pilihan -

pilihan menu yang dapat diakses oleh pengguna sistem. Menu yang ditampilkan

akan berbeda-beda setelah melakukan login.

Gambar 4.2 Desain Form Menu Utama

Pada Form Utama terdapat beberapa menu pilihan yang berfungsi untuk

mengendalikan program aplikasi sesuai keinginan pemakai. Menu-menu dan sub

menu-sub menu tersebut meliputi :

a. Menu File, sub menu : Tambah User, Logout.

Page 18: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing (1)

b. Menu Master, sub menu : Penyakit, Gejala, Penyebab, Solusi.

c. Menu Diagnosa, sub menu : Penyakit Dalam, Penyakit Luar.

d. Menu Exit, sub menu : Exit.

4.2.3 Menu File

Menu File pada program ini berguna untuk mengontrol dan

mengendalikan program aplikasi. Menu ini akan menampilkan sub menu Tambah

User, Logout. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai sub menu tersebut, antara

lain :

a. Sub Menu Tambah User

Sub menu ini akan menampilkan Form Tambah User yang berfungsi untuk

mengatur dan menyimpan data pemakai/user meliputi Pemakai, User Name,

dan Password, yang mana data pemakai/user tersebut akan digunakan sebagai

kode akses didalam sub menu Login. Hak Akses disesuaikan berdasarkan

tugas-tugas Pemakai/User yang bersangkutan.

Gambar 4.3 Desain Form Tambah User

Page 19: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing (1)

b. Sub Menu Log Out

Sub menu ini berfungsi untuk mengontrol pemakai/user keluar dari

pengaksesan program apabila pemakai/user tersebut ingin berganti dengan

pemakai/user yang lainnya atau hanya ingin berhenti mengakses program tanpa

harus menutup program aplikasi tersebut.

Yang akan dikonfirmasi dengan

pesan ”Apakah Anda Ingin Berhenti

Menggunakan Program Ini”. Jika

yang dipilih Yes maka pemakai diotomatiskan berhenti mengakses program

dan kembali ke sub menu Login, akan tetapi jika yang dipilih No maka proses

Log Out dibatalkan.

4.2.4 Menu Data Master

Setiap program aplikasi yang dibuatkan pastilah memiliki data master

sebagai acuan/referensi untuk mendiagnosa penyakit, sehingga begitu juga yang

terjadi pada program aplikasi ini yang mempunyai 4 (empat) data master, yaitu

Data Master Penyakit, Data Master Gejala, Data Master Penyebab, dan Data

Master Solusi. Berikut ini penjelasan lebih spesifik lagi mengenai sub-sub menu

data master tersebut :

a. Desain Form Penyakit

Sub menu ini akan menampilkan Form Master Penyakit. Form Penyakit

berfungsi untuk mengontrol dan mengendalikan data penyakit dalam

Page 20: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing (1)

mendiagnosa penyakit kucing. Adapun form tersebut dapat dilihat sebagai

berikut :

Gambar 4.4 Desain Form Penyakit

b. Desain Form Gejala

Sub menu ini akan menampilkan Form Master Gejala. Form Gejala

berfungsi untuk mengontrol dan mengendalikan data gejala yang

ditimbulkan dalam mendiagnosa penyakit kucing. Adapun form tersebut

dapat dilihat sebagai berikut :

Gambar 4.5 Desain Form Gejala

Page 21: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing (1)

c. Desain Form Penyebab

Sub menu ini akan menampilkan Form Master Penyebab. Form Penyebab

berfungsi untuk mengontrol dan mengendalikan data penyebab yang

mengakibatkan tombulnya penyakit dalam mendiagnosa penyakit kucing.

Adapun form tersebut dapat dilihat sebagai berikut :

Gambar 4.6 Desain Form Penyebab

d. Desain Form Solusi

Sub menu ini akan menampilkan Form Master Solusi. Form Solusi

berfungsi untuk mengontrol dan mengendalikan data solusi dari penyakit

kucing. Adapun form tersebut dapat dilihat sebagai berikut :

Gambar 4.7 Desain Form Solusi

Page 22: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing (1)

4.2.5 Menu Data Diagnosa

Diagnosa di dalam program aplikasi ini sangat penting sekali sangat erat

kaitannya dengan master data, adapun diagnosa yang diperlukan dalam program

aplikasi ini yaitu Diagnosa Penyakit Dalan dan Diagnosa Penyakit Luar pada

Kucing. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai sub menu Diagnosa tersebut,

antara lain :

a. Diagnosa Penyakit Dalam

Sub menu ini akan menampilkan Form Diagnosa Penyakit Dalam yang

berfungsi untuk menampilan pertanyan-pertanyaan tentang gejala yang

ditimbulkan penyakit dalam, dengan konfirmasi Ya atau Tidak yang

berhubungan dengan penyakit yang diderita kucing. Adapun form tersebut

dapat dilihat sebagai berikut :

Gambar 4.8 Desain Form Diagnosa Penyakit Dalam

Page 23: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing (1)

Jika Ya maka pertanyaan akan terus dilanjutkan dengan klik tombol Next.

Gambar 4.9 Desain Form Diagnosa Penyakit Dalam

apabila gejala yang ditimbulkan oleh kucing sudah selesai maka aplikasi akan

memberikan solusi dengan mengklik tombol Solusi.

b. Diagnosa Penyakit Luar

Sub menu ini akan menampilkan Form Diagnosa Penyakit Luar yang

berfungsi untuk menampilan pertanyan-pertanyaan tentang gejala yang

ditimbulkan penyakit luar, dengan konfirmasi Ya atau Tidak yang

berhubungan dengan penyakit yang diderita kucing. Adapun form tersebut

dapat dilihat sebagai berikut :

Page 24: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing (1)

Gambar 4.10 Desain Form Diagnosa Penyakit Luar

Jika Ya maka pertanyaan akan terus dilanjutkan dengan klik tombol Next.

Gambar 4.11 Desain Form Diagnosa Penyakit Luar

Jika Ya maka pertanyaan akan terus dilanjutkan dengan klik tombol Next.

Page 25: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing (1)

Gambar 4.12 Desain Form Diagnosa Penyakit Luar

apabila gejala yang ditimbulkan oleh kucing sudah selesai maka aplikasi akan

memberikan solusi dengan mengklik tombol Solusi.

Page 26: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing (1)

4.2.6 Menu Data About

Gambar 4.13 Desain Form Profil

Page 27: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing (1)

Gambar 4.14 Desain Form Foto

4.2.7 Menu Data Exit

Mmenu ini berfungsi menutup atau keluar dari program aplikasi secara

permanen.

Pesan konfirmasi yang terjadi saat

mengklik sub menu keluar adalah ”Apa

Anda Yakin Keluar dari Program

Aplikasi...????”, jika memilih tombol Yes maka program akan ditutup, jika

memilih tombol No maka proses keluar dibatalkan.

Page 28: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing (1)

4.2.8 Pemilihan Perangkat Pengembangan

a. Lingkungan Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang digunakan harus dapat mendukung

perangkat lunak untuk membangun sistem. Perangkat keras yang

digunakan untuk mengimplementasikan Decision Support System Sistem

Pakar Diagnosa Penyakit Kucing ini adalah sebagai berikut:

1) Processor : Processor Intel Pentium(R) Core – i5

2) Monitor : Monitor LCD Acer ASPIRE 4741

3) Hard Disk : 500 GB

4) RAM : 2 GB DDR II

b. Lingkungan Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan Sistem Pendaftaran

Mahasiswa Baru secara online Universitas Darwan Ali adalah :

1) Sistem Operasi : Microsoft Windows XP

2) Bahasa pemrograman : Microsoft Visul Basic 6.0

3) Database : Microsoft SQL Server 2000

4) Penulisan Laporan : Microsoft Office Word 2007

5) Wordpress Online : http:// yaouri .wordpress.com

Page 29: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing (1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa:

a. Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit kucing ini dapat memberikan

kemudahan bagi orang-orang untuk mencari penyebab penyakit kucing serta

solusi yang harus diambil oleh pemelihara kucing.

b. Sistem pakar ini merupakan implementasi dari pembangunan sistempakar untuk

mendiagnosa penyakit kucing.

c. Memerlukan seorang yang ahli dalam mendiagnosa penyakit kucing. Sistem

pakar tidak akan selalu benar, tergatung pada sumber informasinya (ahli).

5.2 Saran

Masih diperlukan akuisisi pengetahuan yang lebih detl dan mendalam

untuk meyempurnakan sistem pakar yang dirancang ini, sehingga dapat juga

untuk mendesain sistem diagnose penyakit kucing. Selain itu sistem pakar dapat

dijadikan acuan perbandingan untuk perancangan sistem pakar lainnya. Sistem

pakar ini masih perlu ditambah dengan mekanisme pembelajaran, agar proses

penarikan kesimpulan menjadi lebih fleksibel dan konsisten.

Page 30: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing (1)

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Balza (2006). Diktat Mata Kuliah Kecerdasan Buatan .Yogyakarta:

Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Harpiandi.2003. Pemrograman Database dengan ADO Menggunakan Visual

Basic 6.0. Jakarta:PT Elex Media Komputindo