makalah korosi

20
Kata Pengantar Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya selama pembuatan tugas ini sehingga dapat selesai tepat pada waktunya. Adapun mata pelajaran yang menjadi dasar penulisan ini adalah Bahan Konstruksi Teknik Kimia. Dalam makalah ini, kami membahas seputar tentang korosi. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada ibu guru yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini. Kami mengerjakan tugas ini dengan sebaik-baiknya, meskipun masih terdapat beberapa kekurangan karena keterbatasan kemampuan kami dan juga terbatasnya waktu yang ibu berikan. Atas keterbatasan kami inilah, kritik dan saran yang membangun akan sangat kami harapkan, guna menyempurnakan tugas-tugas lainnya kelak. Terakhir, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam proses pembuatan karya ilmiah ini. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermutu, serta dapat menjadi salah satu bekal atau pengalaman bagi kami untuk menjadi lebih baik lagi. Pekanbaru, 30 Oktober 2013 ii

Upload: yaya-ahmad

Post on 28-Nov-2015

96 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

korosi

TRANSCRIPT

Page 1: makalah korosi

Kata Pengantar

Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya selama pembuatan

tugas ini sehingga dapat selesai tepat pada waktunya. Adapun mata pelajaran yang menjadi

dasar penulisan ini adalah Bahan Konstruksi Teknik Kimia. Dalam makalah ini, kami

membahas seputar tentang korosi.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada ibu guru yang telah memberikan

kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini. Kami mengerjakan tugas ini

dengan sebaik-baiknya, meskipun masih terdapat beberapa kekurangan karena keterbatasan

kemampuan kami dan juga terbatasnya waktu yang ibu berikan. Atas keterbatasan kami

inilah, kritik dan saran yang membangun akan sangat kami harapkan, guna

menyempurnakan tugas-tugas lainnya kelak.

Terakhir, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah

membantu kami dalam proses pembuatan karya ilmiah ini. Semoga makalah ini dapat

berguna dan bermutu, serta dapat menjadi salah satu bekal atau pengalaman bagi kami

untuk menjadi lebih baik lagi.

Pekanbaru, 30 Oktober 2013

Penulis

ii

Page 2: makalah korosi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………….. i

KATA PENGANTAR …………………………………………………………….…. . ii

DAFTAR ISI ………………….…………….………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN ……………..…………………………………………….... 1

1.1. Latar Belakang ……....………….…………………………………….…… 1

1.2. Rumusan Masalah ………..…………………………………………...….... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA …..…………………………………………………... 4

BAB V PENUTUP …………………………………………………………………….. 12

4.1. Kesimpulan …..…..…………………………………………………............... 12

DAFTAR PUSTAKA …..…………………………………………………................... 13

iii

Page 3: makalah korosi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Pendahuluan

1.1.1. Latar Belakang

Korosi merupakan proses degradasi, deteorisasi, pengrusakan material yang

disebabkan oleh pengaruh lingkungan sekelilingnya. Adapun prosesnya yakni

merupakan reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di sekelilingnya

tersebut. Dalam bahasa sehari-hari korosi disebut dengan perkaratan. Kata korosi

berasal dari bahasa latin “corrodere” yang artinya pengrusakan logam atau

perkaratan. Jadi jelas korosi dikenal sangat merugikan.

Korosi merupakan sistem termodinamika logam dengan lingkungannya,

yang berusaha untuk mencapai kesetimbangan. Sistem ini dikatakan setimbang bila

logam telah membentuk oksida atau senyawa kimia lain yang lebih stabil.

Pencegahan korosi merupakan salah satu masalah penting dalam ilmu pengetahuan

dan teknologi modern.

Besi adalah salah satu dari banyak jenis logam yang penggunaannya sangat

luas dalam kehidupan sehari-hari. Namun kekurangan dari besi ini adalah sifatnya

yang sangat mudah mengalami korosi. Padahal besi yang telah mengalami korosi

akan kehilangan nilai jual da fungsi komersialnya. Ini tentu saja akan merugikan

sekaligus membahayakan. Berdasarkan dari asumsi tersebut, percobaan ini

difokuskan dalam upaya pencegahan terjadinya peristiwa korosi ini khususnya pada

besi. Selain itu pada percobaan ini akan diketahui logam-logam apa sajakah yang

dapat menghambat terjadinya korosi sesuai dengan sifat-sifat kimianya.

1.1.2. Rumusan Masalah

1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi korosi?

2. Bagaimana pengaruh logam lain pada korosi besi?

3. Logam apa yang dapat meningkatkan dan menghambat korosi?

4. Bagaimana pengaruh pH larutan terhadap korosi besi?

1

Page 4: makalah korosi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya

yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari,

korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.Pada

peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi

Sejak logam dibandingkan dengan yang bukan logam, seperti keramik, plastik, karet, beton,

dan lain - lain yang mempunyai hantaran elektrik yang tinggi, korosi biasanya disebabkan

oleh sifat elektrokimia. Pada kasus non logam yang tidak mempunyai konduktifitas elektris,

korosinya disebabkan oleh bahan – bahan kimia. Sesungguhnya, korosi dapat disebut

sebagai "vulture dari metalurgi: karena berangsur-angsur akan habis logamnya". Karat

logam umumnya adalah berupa oksida dan karbonat. Rumus kimia karat besi adalah

Fe2O3. xH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.

Sebagian orang mengartikan korosi sebagai karat, yakni sesuatu yang hampir dianggap

sebagai musuh umum masyarakat. Karat (rust) adalah sebutan yang belakangan ini hanya

dikhususkan bagi korosi pada besi, padahal korosi merupakan gejala destruktif yang

mempengaruhi hampir semua logam.Walaupun besi bukan logam pertama yang

dimanfaatkan oleh manusia, tidak perlu diingkari bahwa logam itu paling banyak

digunakan, dan karena itu, paling awal menimbulkan masalah korosi serius. Karena itu

tidak mengherankan bila istilah korosi dan karat hampir dianggap sinonim (Chamberlain,

1991).

Reaksi reduksi oksidasi merupakan reaksi yang disertai pertukaran elektron antara

pereaksi, yang menyebabkan keadaan oksidasi berubah. Dari sejarahnya, istilah oksidasi

diterapkan untuk proses-proses dimana oksigen diambil oleh suatu zat. Maka reduksi

dianggap sebagai proses dimana oksigen diambil dari dalam suatu zat. Kemudian

pengangkapan hidrogen juga disebut reduksi, sehingga kehilangan hidrogen harus disebut

dengan oksidasi. Sekali lagi reaksi-reaksi lain dimana baiik oksigen maupun hidrogen yang

tidak ambil bagian belum bisa dikelompokkan sebagai oksidasi atau reduksi sebelum

2

Page 5: makalah korosi

definisi oksidasi dan reduksi yang paling umum, yang didasarkan pada pelepasan dan

pengambilan elektron, disusun orang (Svehla, 1990).

Korosi dapat digambarkan sebagai sel galvanik yang mempunyai hubungan pendek

dimana beberapa daerah permukaan logam bertindak sebagai katoda dan lainnya sebagai

anoda, dan rangkaian listrik dilengkapi oleh aliran electron menuju besi itu sendiri. Sel

elektrokimia terbentuk pada bagian logam dimana terdapat pengotor atau di daerah yang

terkena tekanan (Oxtoby, dkk., 1999).

Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi dengan lingkungan

yang korosif. Korosi juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam

bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Ada definisi lain yang

mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi logam yang dari bijih

mineralnya. Contohnya bijih besi di alam bebas ada dalam bentuk senyawa besi oksida atau

besi sulfida, setelah diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang digunakan untuk

pembuatan baja atau baja paduan. Selama pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan

lingkungan yang menyebabkan korosi (kembali menjadi senyawa besi oksida). Deret volta

dan persamaan Nernst akan membantu untuk dapat mengetahui kemungkinan terjadinya

korosi (Anonim, 2008).

Hambatan terhadap korosi pada besi tuang kelabu yang terendam dalam air, relatif

baik bila dibandingkan dengan hambatan pada baja lunak. Hambatan terhadap korosi dan

kekuatan bahan ini ditingkatkan sedikit dengan menambahkan 3 persen nikel.

Ketahanannya terhadap tumbukan juga dapat ditingkatkan dengan mengubah prosedur

pengecoran sehingga menghasilkan steroid-steroid grafit alih-alih serpih-serpih yang

normal, bila besi mengalami korosi, serpih-serpih grafit seringkali tetap mencuat di

permukaan, dan secara berangsur membentuk lapisan yang lebih mulia dan kaya akan

karbon pada logam tersebut (Chamberlain, 1991).

Tembaga murni adalah logam yang sangat lunak dan mudah ditempa. Logam ini

biasanya dipadukan dengan sedikit logam lain seperti Be, Te, Ag, Cd, As, dan Cr untuk

mengubah sifat-sifatnya pada penerapan-penerapan tertentu, sambil tetap memperahankan

ketahanan terhadap korosinya yang istimewa dalam kondisi-kondisi kerja yang lebih buruk

(Chamberlain, 1991).

3

Page 6: makalah korosi

Tembaga, adalah logam merah muda, yang lunak, dapat ditempa, dan liat. Melebur

pada suhu yang sangat tinggi, yakni 1038 oC. Karena potensial elektrod standarnya positif,

yaitu (+0,34 untuk pasangan Cu/Cu2+), ia tak larut dalam asam klorida dan asam sulfat

encer, meskipun dengan adanya oksigen ia bisa larut sedikit (Svehla, 1990).

Zink adalah logam yang putih kebiruan, logam ini cukup mudah untuk ditempa dan

liat. Zink melebur pada suhu 410oC. Dan mendidih pada 906oC. Logamnya murni melarut

lambat sekali dalam asam dan dalam alkali. Adanya zat-zat pencemar atau kontak dengan

platinum atau tembaga, yang dihasilkan oleh penambahan beberapa tetes larutan garam dari

logam-logam ini, mempercepat reaksi. Ini menjelaskan larutnya zink-zink komersial

(Svehla, 1990).

Besi yang murni adalah logam yang berwarna putih perak yang kukuh dan liat. Ia

melebur pada suhu 1535oC. Jarang terdapat besi komersial yang murni, biasanya besi

mengandung sejumlah kecil karbida, silsida, fosfida, dan sulfida dari besi, serta sedikit

grafit. Zat-zat pencemar ini memainkan peranan penting dalam kekuatan struktur besi.

Berbeda dengan tembaga, tembaga adalah logam merah muda, yang lunak, dapat ditempa,

dan liat. Melebur pada 1038o+C. Karena potensial elektroda standarnya positif, ia tidak larut

dalam asam klorida dan asam sulfat encer, meskipun dengan adanya oksigen ia bisa larut

sedikit (Svehla, 1990).

Pada sebuah generator untuk cairan logam, sebagai raktor, terjadi penentrating

selama transfer panas, yang akan menyebabkan tingginya suhu air agar dapat dituang pada

natrium suhu rendah dengan mengisi bagian kosong pada tube, pada proses ini akan terjadi

korosi, yang kemudian akan berakibat pada keadaan ekonomi dan pemasaran generator ini,

sehingga perlu adanya sebuah prosedur baru untuk kemudian mencegah berlanjutnya proses

korosi, diantaranya adalah dengan pengetesan reaksi natrium dengan air, dll (Hamada dan

Tanabe, 2004).

Bentuk - Bentuk Korosi

Bentuk-bentuk korosi dapat berupa korosi merata, korosi galvanik, korosi sumuran,

korosi celah, korosi retak tegang (stress corrosion cracking), korosi retak fatik (corrosion

fatique cracking) dan korosi akibat pengaruh hidogen (corrosion induced hydrogen), korosi

intergranular, dan selective leaching.

4

Page 7: makalah korosi

1)    Korosi merata adalah korosi yang terjadi secara serentak diseluruh permukaan logam, oleh

karena itu pada logam yang mengalami korosi merata akan terjadi pengurangan dimensi

yang relatif besar per satuan waktu. Kerugian langsung akibat korosi merata berupa

kehilangan material konstruksi, keselamatan kerja dan pencemaran lingkungan akibat

produk korosi dalam bentuk senyawa yang mencemarkan lingkungan. Sedangkan kerugian

tidak langsung, antara lain berupa penurunan kapasitas dan peningkatan biaya perawatan

(preventive maintenance).

2)    Korosi galvanik terjadi apabila dua logam yang tidak sama dihubungkan dan berada di

lingkungan korosif. Salah satu dari logam tersebut akan mengalami korosi, sementara

logam lainnya akan terlindung dari serangan korosi. Logam yang mengalami korosi adalah

logam yang memiliki potensial yang lebih rendah dan logam yang tidak mengalami korosi

adalah logam yang memiliki potensial lebih tinggi.

3)    Korosi sumuran adalah korosi lokal yang terjadi pada permukaan yang terbuka akibat

pecahnya lapisan pasif. Terjadinya korosi sumuran ini diawali dengan pembentukan lapisan

pasif dipermukaannya, pada antarmuka lapisan pasif dan elektrolit terjadi penurunan pH,

sehingga terjadi pelarutan lapisan pasif secara perlahan-lahan dan menyebabkan lapisan

pasif pecah sehingga terjadi korosi sumuran. Korosi sumuran ini sangat berbahaya karena

lokasi terjadinya sangat kecil tetapi dalam, sehingga dapat menyebabkan peralatan atau

struktur patah mendadak.

4)    Korosi celah adalah korosi lokal yang terjadi pada celah diantara dua komponen.

Mekanisme terjadinya korosi celah ini diawali dengan terjadi korosi merata diluar dan

didalam celah, sehingga terjadi oksidasi logam dan reduksi oksigen. Pada suatu saat

oksigen (O2) di dalam celah habis, sedangkan oksigen (O2) diluar celah masih banyak,

akibatnya permukaan logam yang berhubungan dengan bagian luar menjadi katoda dan

permukaan logam yang didalam celah menjadi anoda sehingga terbentuk celah yang

terkorosi.

5)    Korosi retak tegang (stress corrosion cracking), korosi retak fatik (corrosion fatique

cracking) dan korosi akibat pengaruh hidogen (corrosion induced hydrogen) adalah

bentuk korosi dimana material mengalami keretakan akibat pengaruh lingkungannya.

Korosi retak tegang terjadi pada paduan logam yang mengalami tegangan tarik statis 5

Page 8: makalah korosi

dilingkungan tertentu, seperti : baja tahan karat sangat rentan terhadap lingkungan klorida

panas, tembaga rentan dilarutan amonia dan baja karbon rentan terhadap nitrat. Korosi retak

fatk terjadi akibat tegangan berulang dilingkungan korosif. Sedangkan korosi akibat

pengaruh hidogen terjadi karena berlangsungnya difusi hidrogen kedalam kisi paduan.

6)    Korosi intergranular adalah bentuk korosi yang terjadi pada paduan logam akibat

terjadinya reaksi antar unsur logam tersebut di batas butirnya. Seperti yang terjadi pada baja

tahan karat austenitik apabila diberi perlakuan panas. Pada temperatur 425 – 815oC karbida

krom (Cr23C6) akan mengendap di batas butir. Dengan kandungan krom dibawah 10 %,

didaerah pengendapan tersebut akan mengalami korosi dan menurunkan kekuatan baja

tahan karat tersebut.

7)    Selective leaching adalah korosi yang terjadi pada paduan logam karena pelarutan salah

satu unsur paduan yang lebih aktif, seperti yang biasa terjadi pada paduan tembaga-seng.

Mekanisme terjadinya korosi selective leaching diawali dengan terjadi pelarutan total

terhadap semua unsur. Salah satu unsur pemadu yang potensialnya lebih tinggi akan

terdeposisi, sedangkan unsur yang potensialnya lebih rendah akan larut ke elektrolit.

Akibatnya terjadi keropos pada logam paduan tersebut. Contoh lain selective leaching

terjadi pada besi tuang kelabu yang digunakan sebagai pipa pembakaran. Berkurangnya

besi dalam paduan besi tuang akan menyebabkan paduan tersebut menjadi porous dan

lemah, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pecah pada pipa.

Prinsip

Proses Elektrokimia

Karat merupakan hasil korosi, yaitu oksidasi suatu logam. Besi yang mengalami korosi

membentuk karat dengan rumus Fe2O3.xH2O. Korosi atau proses pengaratan merupakan

proses elektro kimia. Pada proses pengaratan, besi (Fe) bertindak sebagai pereduksi dan

oksigen (O2) yang terlarut dalam air bertindak sebagai pengoksidasi.

Reaksi perkaratan besi

a. Anoda: Fe(s) Fe2+ + 2e

6

Page 9: makalah korosi

Katoda: 2 H+ + 2 e- H2

2 H2O + O2 + 4e- 4OH-

b. 2H+ + 2 H2O + O2 + 3 Fe 3 Fe2+ + 4 OH- + H2

Fe(OH)2 oleh O2 di udara dioksidasi menjadi Fe2O3 . nH2O

Autokatalis

Karat yang terbentuk pada logam akan mempercepat proses pengaratan berikutnya.

Oleh sebab itu, karat disebut juga dengan autokatalis. Mekanisme terjadinya korosi adalah

logam besi yang letaknya jauh dari permukaan kontak dengan udara akan dioksidasi oleh

ion Fe2+. Ion ini larut dalam tetesan air. Tempat terjadinya reaksi oksidasi di salah satu

ujung tetesan air ini disebut anode. Ion Fe2+ yang terbentuk bergerak dari anode ke katode

melalui logam. Elektron ini selanjutnya mereduksi oksigen dari udara dan menghasilkan

air. Ujung tetesan air tempat terjadinya reaksi reduksi ini disebut katode. Sebagian oksigen

dari udara larut dalam tetesan air dan mengoksidasi Fe2+ menjadiFe3+ yang membentuk

karat besi (Fe2O3.H2O).

Kerugian

Besi atau logam yang berkarat bersifat rapuh, mudah larut, dan bercampur dengan

logam lain, serta bersifat racun. Hal ini tentu berbahaya dan merugikan. Jika berkarat, besi

yang digunakan sebagai pondasi alau penyangga jembatan menjadi rapuh sehingga mudah

ambruk. Alat-alat produksi dalam industri makanan dan farmasi tidak boleh menggunakan

menggunakan logam yang mudah berkarat. Hal ini disebabkan karat yang terbentuk mudah

larut dalam makanan, obat-obatan, atau senyawa kimia yang diproduksi. Oleh sebab itu,

untuk kepentingan industri biasanya menggunakan peralatan stainless yang antikarat.

Faktor yang berpengaruh :

7

Page 10: makalah korosi

1.Kelembaban udara

2.Elektrolit

3.Zat terlarut pembentuk asam (CO2, SO2)

4. Adanya O2

5. Lapisan pada permukaan logam

6. Letak logam dalam deret potensial reduksi

 

Cara-cara Pencegahan Korosi Besi

1. Pengecetan. Jembatan, pagar dan railing biasanya dicat. Cat menghindarkan kontak

dengan udara dan air. Cat yang mengandung timbel dan zink (seng) akan lebih baik, karena

keduanya melindungi besi terhadap korosi.

2. Pelumuran dengan Oli atau Gemuk. Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan

mesin. Oli dan gemuk mencegah kontak dengan air.

3. Pembalutan dengan Plastik. Berbagai macam barang, misalnya rak piring dan keranjang

sepeda dibalut dengan plastik. Plastik mencegah kontak dengan udara dan air.

4. Tin Plating (pelapisan dengan timah). Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang

dilapisi dengan timah. Pelapisan dilakukan secara elektrolisis, yang disebut tin plating.

Timah tergolong logam yang tahan karat. Akan tetapi, lapisan timah hanya melindungi besi

selama lapisan itu utuh (tanpa cacat). Apabila lapisan timah ada yang rusak, misalnya

tergores, maka timah justru mendorong/mempercepat korosi besi. Hal itu terjadi karena

potensial reduksi besi lebih negatif daripada timah (Eº Fe = -0,44 volt; Eº Sn = -0,44 volt).

Oleh karena itu, besi yang dilapisi dengan timah akan membentuk suatu sel elektrokimia

dengan besi sebagai anode. Dengan demikian, timah mendorong korosi besi. Akan tetapi

hal ini justru yang diharapkan, sehingga kaleng-kaleng bekas cepat hancur.

5. Galvanisasi (pelapisan dengan zink). Pipa besi, tiang telpon dan berbagai barang lain

dilapisi dengan zink. Berbeda dengan timah, zink dapat melindungi besi dari korosi

sekalipun lapisannya tidak utuh. Hal ini terjadi karena suatu mekanisme yang disebut

perlindungan katode. Oleh karena potensial reduksi besi lebih positif daripada zink, maka

besi yang kontak dengan zink akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai

katode. Dengan demikian besi terlindungi dan zink yang mengalami oksidasi. Badan mobil-

mobil baru pada umumnya telah digalvanisasi, sehingga tahan karat.

8

Page 11: makalah korosi

6. Chromium Plating (pelapisan dengan kromium). Besi atau baja juga dapat dilapisi

dengan kromium untuk memberi lapisan pelindung yang mengkilap, misalnya untuk

bumper mobil. Chromium plating juga dilakukan dengan elektrolisis. Sama seperti zink,

kromium dapat memberi perlindungan sekalipun lapisan kromium itu ada yang rusak.

7. Sacrificial Protection (pengorbanan anode). Magnesium adalah logam yang jauh lebih

aktif (berarti lebih mudah berkarat) daripada besi. Jika logam magnesium itu akan berkarat

tetapi besi tidak. Cara ini digunakan untuk melindungi pipa baja yang ditanam dalam tanah

atau badan kapal laut. Secara periodik, batang magnesium harus diganti.

Tips dan Cara Mencegah dan Mengatasi Besi Berkarat

Beberapa cara untuk menanggulangi besi atau logam lain agar tahan dari proses perkaratan:

1. Melapisi besi atau logam lainnya dengan cat khusus besi yang banyak dijual di toko-toko

bahan bangunan.

2. Membuat logam dengan campuran yang serba sama atau homogen ketika pembuatan

atau produksi besi atau logam lainnya di pabrik.

3. Pada permukaan logam diberi oli atau vaselin

4. Menghubungkan dengan logam aktif seperti magnesium / Mg melalui kawat agar yang

berkarat adalah magnesiumnya. Hal ini banyak dilakukan untuk mencegah berkarat pada

tiang listrik besi atau baja. Mg ditanam tidak jauh dari tiang listrik.

5. Melakukan proses galvanisasi dengan cara melapisi logam besi dengan seng tipis atau

timah yang terletak di sebelah kiri deret volta .

6. Melakukan proses elektro kimia dengan jalan memberi lapisan timah seperti yang biasa

dilakukan.

9

Page 12: makalah korosi

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Korosi adalah teroksidasinya suatu logam. Korosi adalah kerusakan atau degradasi

logam akibat reaksi dengan lingkungan yang korosif. Korosi dapat juga diartikan

sebagai serangan yang merusak logam karena logam bereaksi secara kimia atau

elektrokimia dengan lingkungan.

Korosi adalah peristiwa rusaknya logam karena reaksi dengan lingkungannya. Pada

dasarnya peristiwa korosi adalah reaksi elektrokimia. Secara alami pada permukaan

logam dilapisi oleh suatu lapisan film oksida (FeO.OH. Pada proses korosi terjadi

reaksi antara ion-ion dan juga antar elektron. Anode adalah bagian dari permukaan

logam dimana metal akan larut.

Bentuk-bentuk korosi dapat berupa korosi merata, korosi galvanik, korosi sumuran,

korosi celah, korosi retak tegang (stress corrosion cracking), korosi retak fatik

(corrosion fatique cracking) dan korosi akibat pengaruh hidogen (corrosion induced

hydrogen), korosi intergranular, dan selective leaching.

Faktor yang mempengaruhi Korosi, yaitu : Kontak Langsung logam dengan H2O

dan O2, Keberadaan Zat Pengotor, Kontak dengan Elektrolit, temperatur, pH dan

Mikroba

Dampak yang ditimbulkan korosi dapat berupa kerugian langsung dan kerugian

tidak langsung. Kerugian langsung berupa terjadinya kerusakan pada peralatan,

permesinan atau struktur bangunan. Sedangkan kerugian tidak langsung berupa

terhentinya aktivitas produksi, karena terjadinya pergantian peralatan yang rusak akibat

korosi, bahkan kerugian tidak langsung dapat berupa terjadinya kecelakaan yang

menimbulkan korban jiwa.

Pencegahan Korosi Berdasarkan proses terjadinya ada 2 cara yang dapat dilakukan

untuk mencegah korosi, yaitu perlindungan mekanis dan perlindungan elektrokimia.

10

Page 13: makalah korosi

DAFTAR PUSTAKA

Chamberlain, J.,Trethewey, KR., (1991), Korosi, PT Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta.

Oxtoby, dkk.2001.Kimia Modern edisi keempat jilid 1.Jakarta: Erlangga

Anonim, 2008, Korosi, (online) (http://www.wikipedia.com), diakses 27 Oktober

2013, pukul 17.00.

Hamada, H., dan Tanabe, H., 2004, Analysis of Overheating Rupture in Heat-

Transfer Tubes

CausingSvehla, G., 1990, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan

Semimikro, PT. Kalman Media Pustaka, Jakarta.

11