makalah kolokuim edit
DESCRIPTION
Makalah Kolokuim EditTRANSCRIPT
1
MAKALAH KOLOKIUMPROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SRIWIJAYA
Judul : Media Animasi pada Pembelajaran Biologi Nama : Panca Tri HandayaniNIM : 06101009012Pembimbing : Dra. Djunaidah Zen, M.Pd.
AbstrakPenulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan media animasi pada pembelajaran biologi. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen. Penelitian pada materi sistem pencernaan hasil pre-test rata-rata 11.50 dan hasil post-test rata-rata 16.03, artinya hasil belajar post-test lebih tinggi dibandingkan pre-test. Penelitian yang dilakukan pada materi genetika didapatkan hasil pada kelas animasi rata-rata 19.77 dan kelas kontrol rata-rata 16.23. Dari data tersebut diketahui bahwa menggunakan media animasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan media animasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran biologi.
Kata kunci : Media animasi, hasil belajar, pembelajaran biologi
Pendahuluan Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat
berkembang pesat. Baik itu perkembangan teknologi informasi maupun teknologi
komunikasi. Perkembangan teknologi ini membawa banyak manfaat dalam
berbagai bidang, termasuk dalam bidang pendidikan. Perkembangan teknologi
yang dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan salah satunya yaitu multimedia.
Penggunaan multimedia seperti media animasi sebagai media pembelajaran.
Penggunaan dan pengembangan media pembelajaran merupakan salah satu
strategi yang dapat dilakukan oleh guru agar peran serta dan partisipasi siswa
dalam proses belajar mengajar dapat ditingkatkan (Adri dan Azhar, 2008: 10).
Perkembangan teknologi seperti multimedia dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan keterampilan proses siswa yang secara tidak langsung juga
meningkatkan kualitas pendidikan, apalagi jika media yang digunakan sesuai
dengan kebutuhan dan perkembangan zaman. Hal ini menuntut seorang guru
2
untuk mampu mengembangkan media yang menarik dan melibatkan lingkungan
sekitar sehingga dapat membantu siswa dalam memahami dan memaknai
pelajaran biologi dalam kehidupannya. Selama ini guru hanya menggunakan
media tradisional dan metode mengajar ceramah, sehingga membuat siswa selama
kegiatan belajar berlangsung menjadi bosan dan banyak yang kurang mengerti.
Guru juga tidak bisa memberikan gambaran jelas mengenai materi yang cukup
sulit jika media yang digunakan masih tradisional.
Berdasarkan uraian diatas masalah dalam penulisan makalah kolokium ini
adalah sejauh mana penggunaan media animasi memberikan manfaat terhadap
pembelajaran biologi ? Makalah kolokium ini bertujuan untuk mengetahui
penggunaan media animasi pada pembelajaran biologi. Dengan demikian makalah
kolokium ini bermanfaat untuk memberikan informasi kepada guru mengenai
media animasi yang dapat dijadikan media alternatif pada saat mengajar. Selain
itu, bermanfaat juga untuk peserta kolokium mengenai penggunaan media animasi
pada pembelajaran biologi.
Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara atau pengantar. Secara khusus pengertian media dalam proses
belajar mengajar lebih cenderung diartikan sebagai alat tulis grafis, fotografis,
atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi
visual atau verbal (Azhar Arsyad, 2011:3). Penggunaan media dapat membantu
dalam pembelajaran karena keunggulan media menurut Hamalik (1989:189)
adalah: dapat membantu siswa mempelajari bahan pelajaran yang luas, yang
memuat berbagai konsep, fakta, prinsip, sikap dan keterampilan, dapat
menumbuhkan motivasi belajar, sikap, dan cara belajar yang lebih efektif serta
menumbuhkan persepsi yang lebih tinggi terhadap hal yang dipelajari, membantu
siswa dan guru dalam proses instruksional suatu bidang studi, yang didukung
secara multidisipliner, meningkatkan kepuasan dan keberhasilan sesuai dengan
keinginan masing-masing guru. Guru yang baik ingin agar para siswanya merasa
puas dan berhasil, membantu siswa yang umumnya berkecenderungan
mempelajari banyak hal dan sekaligus mendalaminya.
3
Kelebihan penggunaan media dalam pembelajaran (Djamarah dan Zain,
2002:136) antara lain:
1. Membantu memperjelas materi yang disajikan.
2. Menyederhanakan materi pelajaran.
3. Membantu guru mengungkapkan materi pelajaran yang tidak dapat
disampaikan guru.
4. Membuat materi pelajaran yang abstrak menjadi lebih kongkrit.
Hasil penelitian Dwyer (dikutip Depdiknas, 2007: 3) antara lain
menyebutkan bahwa setelah lebih dari tiga hari pada umumnya manusia dapat
mengingat pesan yang disampaikan melalui tulisan sebesar 10%, visual 30%,
audio visual 50%, dan apabila ditambah dengan melakukan, maka akan mencapai
80%. Dengan melihat hasil penelitan ini maka penggunaan multimedia animasi
yang menarik, mempunyai potensi yang sangat besar dalam membantu proses
pembelajaran. Tujuan dasar perlunya multimedia pembelajaran adalah untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran.
Media animasi Animasi merupakan kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa
sehingga menghasilkan gerakan. Penggunaan animasi tidak lepas dari peran
komputer. Animasi dapat dihasilkan melalui grafik komputer tiga dimensi
ataupun dua dimensi. Penggunaan animasi dengan bantuan komputer sebagai
media pembelajaran memiliki banyak kelebihan, salah satunya adalah dapat
menambah kesan realism dan merangsang siswa untuk merespon dengan adanya
warna, music, dan grafik (Latuheru, 1988:122). Animasi merupakan
sekumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan
gerakan. Animasi bisa berupa gerak pada sebuah objek dari satu tempat ke
tempat yang lain, perubahan warna, atau perubahan bentuk (Sinau, 2009:1).
Media animasi pembelajaran merupakan salah satu sumber belajar yang
dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran di sekolah khususnya mata
pelajaran IPA (biologi). Tujuan dari pengembangan media animasi
pembelajaran adalah untuk mengembangkan suatu media animasi pembelajaran
yang efektif dan efisien untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran,
4
sehingga bisa memberikan alternatif bagi guru dalam menyampaikan materi
pelajaran biologi yang masih bersifat abstrak (Delen,2009:1). Animasi dalam
pembelajaran biasanya terintegrasi dengan program komputer, diberi istilah
multimedia animasi.
Keuntungan media animasi (Agina, 2003:1-4) dan (Depdiknas, 2007: 7)
yaitu sebagai berikut.
1. Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata,
seperti kuman, bakteri, dan electron.
2. Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin
dihadirkan ke sekolah, seperti gajah, rumah, dan gunung.
3. Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit dan
berlangsung cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusia,
bekerjanya suatu mesin, dan pembentukan bunga.
4. Menyajikan benda atau peristiwa yang tempatnya sangat jauh, seperti
bintang, salju, dan beredarnya planet Mars.
5. Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan
gunung berapi, dan hewan buas.
6. Memberikan penekanan, karena butiran yang berubah dan bergerak
dapat menarik perhatian penonton melihat topik dan merangsang
pengguna untuk melaksanakan suatu tindakan.
7. Menyediakan jembatan visual dan penarik perhatian pengguna secara
tidak sadar dari topik-topik yang disediakan.
8. Peningkatan keterampilan dan kemampuan.
9. Peserta didik akan lebih cepat belajar, dan memiliki sikap terhadap
pembelajaran yang lebih baik.
10. Pembelajaran interaktif dengan live-action animasi, simulasi, video,
audio, grafik, umpan balik, saran ahli, menyenangkan.
Hasil penelitian proses pembelajaran menggunakan media animasi Penelitian yang dilakukan oleh Kittidharma-opas dan Tirakoat (2012)
mengenai efisiensi penggunaan media animasi pada pembelajaran sains.
5
Penelitian ini dilakukan pada 36 siswa kelas 8 yang dipilih secara acak di sekolah
Suranaree, provinsi Nakhon Ratchisima, Thailand. Peneliti menggunakan media
animasi pada materi sistem pencernaan. Setelah menguji media yang
dikembangkan, hasil post-test skor lebih tinggi dibandingkan hasil pre-test. Hasil
post-test dan pre-test dengan signifikan pada 0,05 dan 0,01. Hal ini menunjukkan
bahwa pemebelajaran menggunakan media animasi hasil belajar siswa meningkat.
Tabel 1. Perbandingan hasil pre-test dan post-test hasil pembelajaran materi sistem pencernaan
Test Jumlah siswa
Skor t Sig.(2-tailed)X̄ SD
Pre-test 36 11.50 2.78 -8.12 0.00*
Post-test 36 16.03 1.58*signifikan pada α=0.05 dan α=0.01
Berdasarkan hasil penelitian Aremu dan Sangodoyin (2010) mengenai
animasi komputer pada materi genetika, bertujuan untuk mengetahui prestasi
siswa di sekolah menengah di Nigeria. Penggunaan media animasi dipilih karena
topik yang abstrak dan proses yang terlibat tidak secara fisik diamati. Hasil
penelitian tersebut disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil belajar siswa setelah penggunaan animasi komputer materi genetika
Variabel Jumlah siswa X̄ Standar deviasi
PerlakuanKelas animasiKelas kontrol
10980
19.7716.23
320418
Kemampuan mentalTinggiRendah
84105
17.3718.93
295277
Jenis kelaminLaki-lakiPerempuan
11574
18.1118.19
258307
Data pada Tabel 2 diketahui terdapat perbedaan antara siswa yang
mendapatkan perlakuan kegiatan belajar menggunakan animasi dan siswa
kelompok kontrol. Siswa yang kelas animasi dan kelas kontrol setelah selesai
6
proses pembelajaran dilakukan evaluasi. Hasil tes siswa kelas animasi setelah
dihitung dan dirata-ratakan didapatkan rata–rata 19.77 dan siswa kelompok
kontrol didapat rata-rata 16.23. Hasil tes menunjukkan perbedaan di kelas animasi
dan kelas kontrol. Kelas animasi mendapatkan hasil yang lebih baik daripada
kelas kontrol. Kemampuan mental siswa didapatkan dari tes yang telah dilakukan
sebelumnya oleh guru, hasil tes menunjukkan siswa yang mempunyai kemampuan
mental tinggi sebanyak 84 dan siswa yang memiliki kemampuan rendah sebanyak
105. Siswa dengan kemampuan tinggi prestasi belajarnya lebih baik daripada
siswa dengan kemampuan rendah. Perbedaan jenis kelamin berdasarkan data
Tabel 2 tidak terlalu mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa. Hal ini
menunjukkan bahwa penggunaan animasi pada materi genetika di kelas animasi
hasil tes lebih baik daripada kelas kontrol yang tidak menggunakan media
animasi.
Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa penggunaan media animasi
untuk siswa SMP maupun SMA berpengaruh terhadap hasil test siswa.
Penggunaan media animasi selain membuat hasil test lebih baik juga
meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa. Berikut ringkasan data dari 2
penelitian.
Tabel 3. Hasil penelitian mengenai penggunaan media animasi pada pembelajaran biologi
No. Jenis penelitian
Subjek penelitian
Materi pelajaran
Media yang
digunakan
Hasil penelitian
Nama peneliti
1. Kuasi eksperimen
Siswa SMP di
Thailand
Sistem pencernaan
Media Animasi
Hasil tes siswa baik
Suteewan Kittidharma-opas dan Suwich Tirakoat (2012)
2. Kuasi eksperimen
Siswa SMA di Nigeria
Genetika Media Animasi
Hasil tes siswa menggunakan media animasi lebih baik daripada kelas kontrol
Ayotola Aremu dan Abiodun Sangodoyin (2010)
7
Data Tabel 3 menunjukkan dengan menggunakan media animasi hasil
belajar siswa baik. Oleh karena itu salah satu alternatif dalam pembelajaran
biologi sehingga menjadi inovatif, kreatif serta bermakna untuk siswa dapat
digunakan media animasi, untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran biologi.
Penutup
Hasil penelitian penggunaan media animasi berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa. Dapat disimpulkan bahwa media animasi berperan dalam
meningkatkan hasil belajar siswa. Proses belajar menggunakan media animasi
menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan proses belajar menggunakan
media tradisional.
Berdasarkan data penelitian tabel 3 disarankan lebih banyak lagi penelitian
mengenai pengembangan dan peranan media animasi pada materi-materi biologi
yang sulit untuk diajarkan. Penggunaan media animasi diharapkan dapat
membantu guru dalam proses belajar mengajar.
Daftar Pustaka
Agina, A.M. 2002/2003. Keuntungan dan Kerugian Dari Teknologi Animasi Dalam Pendidikan Dan Pelatihan. Enschede-The Netherland: University of Twente.
Aremu, Ayotola dan Abiodun Sangodoyin. 2010. Computer Animation and the Academic Achievement of Nigerian Senior Secondary School Students in Biology. Nigeria : Journal of the Research Center for Educational Technology (RCET) Vol. 6, No. 2.
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Asyhar, R.2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press.
Delen & Noris, D. (2009). Pengembangan media animasi pembelajaran sistem pencernaan pada manusia. Skripsi. UNM.
Depdiknas. 2007. Panduan Pengembangan Multimedia Pembeljaran. Jakarta.
Djamarah, S. B. dan A. Zain 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
8
Hamalik, O. 1989. Media Pendidikan. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Angkasa.
Latuheru, J.D. 1988. Media Pembelajaran Dalam Pembelajaran Masa Kini. Jakarta: Departemen pendidikan dan Kebudayaan DIRJEN Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Opas-Kittidharma, Suteewa dan Suwich Tirakoat. 2012. The Efficiency of Simulation Animation on a Science Lesson: A Case study of a Lesson on Digestive System. Thailand: International Journal of Computer and Communication Engineering, Vol. 1, No. 4.
Sardiman. 2007. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers.
Sinau. 2008. Macromedia Flash Mx. http://www.sinau-komputer.com/. Diakses tanggal 5 April 2013.
Sutopo, Ariesto Hadi. 2003.Multimedia interaktif dengan flash. Yogyakarta:Graha ilmu.