makalah kimia pangan kurkumin kunyit
DESCRIPTION
adi santoso 95 @ gmail.comTRANSCRIPT
MAKALAH KIMIA PANGAN
PEWARNA ALAMI KURKUMIN DARI KUNYIT KUNING
Oleh :
Adi Santoso
NIM : B.1210271
JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI
FALKUTAS ILMU PANGAN HALAL
UNIVERSITAS DJUANDA
2014
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................1.
DAFTAR ISI...................................................................................................................2.
BAB I PENGERTIAN
A. Pewarna Alami…………………………..………………………...................................2.
B. Kunyit………………………………......................................................................2.
C. Kurkumin……………………………….................................................................3.
BAB II KANDUNGAN KUNYIT ……………………….………………………………………………………4.
BAB III STRUKTUR KETON KURKUMIN …………..……………………………………………………..6.
BAB III KESIMPULAN………………………… …………………………………………………………………..8.
DAFTAR PUSTAKA………………………………………….……………………………………………………....8.
2
BAB I. PENGERTIAN
A. Pewarna Alami
Pewarna alami adalah zat warna alami (pigmen) yang diperoleh dari tumbuhan, hewan,
atau dari sumber-sumber mineral. Zat warna ini telah digunakan sejak dulu dan umumnya
dianggap lebih aman daripada zat warna sintetis, seperti annato sebagai sumber warna kuning
alamiah bagi berbagai jenis makanan begitu juga karoten dan klorofil. Dalam daftar FDA (Badan
POM Amerika) pewarna alami dan pewarna identik alami tergolong dalam ”uncertified color
additives” karena tidak memerlukan sertifikat kemurnian kimiawi.
Pewarna alami merupakan bahan pewarna yang bahan-bahannya banyak diambil dari
tumbuh-tumbuhan. Bahan pewarna alami yang banyak digunakan antara lain kunyit, daun suji,
cabai, wortel dan lain sebagainya.
B. Kunyit
Kunyit (jawa: kunir, Curcuma Longa ) adalah salah satu rempah-rempah yang sangat
dikenal di Indonesia, baik sebagai bahan untuk makanan maupun sebagai bahan untuk jamu/obat
tradisional. Dalam bidang pengobatan tradisional kunyit banyak digunakan sebagai bahan
ramuan jamu, dan khasiat kunyit ini telah terbukti secara ilmiah sebagai agen antidiabetes,
antiinflamasi, antioksidan, antimikroba, dan antikanker. Menurut Klasifikasi, kunyit termasuk
Divisio Spermatophyta, Sub-diviso Angiospermae, Kelas Monocotyledoneae, Ordo Zingiberales,
Famili Zungiberaceae, Genus Curcuma, Species Curcuma domestica Val (Anonimd, 2011).
C. Kurkumin
Kurkumin (bahasa Inggris: diferuloylmethane adalah senyawa aktif yang ditemukan
pada kunir, berupa polifenol dengan rumus kimia C21H20O6. Kurkumin memiliki dua
bentuk tautomer: keton dan enol. Struktur keton lebih dominan dalam bentuk padat, sedangkan
struktur enol ditemukan dalam bentuk cairan. Kurkumin merupakan senyawa yang berinteraksi
dengan asam borat menghasilkan senyawa berwarna merah yang disebut rososiania
BAB II. KANDUNGAN KUNYIT
Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang
terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin sebanyak 10% dan bisdesmetoksikurkumin sebanyak 1-
5% dan zat- zat bermanfaat lainnya seperti minyak atsiri yang terdiri dari Keton sesquiterpen,
turmeron, tumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren, sabinen, borneol dan sineil. Kunyit juga
mengandung lemak sebanyak 1 -3%, karbohidrat sebanyak 3%, protein 30%, pati 8%, vitamin C
45-55%, dan garam-garam mineral, yaitu zat besi, fosfor, dan kalsium (Anonimb, 2011).
Beberapa kandungan kimia dari rimpang kunyit yang telah diketahui yaitu minyak atsiri
sebanyak 6% yang terdiri dari golongan senyawa monoterpen dan sesquiterpen (meliputi
zingiberen, alfa dan beta-turmerone), zat warna kuning yang disebut kurkuminoid sebanyak 5%
(meliputi kurkumin 50-60%, monodesmetoksikurkumin dan bidesmetoksikurkumin), protein,
fosfor, kalium, besi dan vitamin C (Anonimb, 2011).
Kandungan kimia dalam rimpang kunyit per 100g bahan dapat dilihat pada Tabel 1.
4
Tabel 1. Kandungan kimia dalam rimpang kunyit per 100 gram bahan yang dapat dimakan.
Nama Komponen Komposisi
(%)* **
Air 12,49 11,4 g
Kalori - 1480 kal
Karbohidrat - 64,9 g
Protein 8,67 7,8 g
Lemak 8,08 9,9 g
Serat 7,66 6,7 g
Abu 11,13 6,0 g
Kalsium 0,075 0,182 g
Fosfor 0,096 0,268 g
Besi - 41 g
Vitamin B - 5 mg
Vitamin C - 26 mg
Minyak Atsiri - 3 %
Kurkumin 5,1 3 %
Sumber: Purwanti (2008)
Said (2003)
BAB III. STRUKTUR KETON KURKUMIN
Komponen utama yang terpenting dalam rimpang kunyit adalah kurkuminoid dan minyak
atsiri. Berdasarkan hasil penelitian Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) bahwa
kandungan kurkumin rimpang kunyit rata- rata 10,92 %. Selain kunyit, ada juga beberapa
tanaman yang mengandung kurkumin, misalnya temulawak dan temu hitam.
Kurkumin merupakan salah satu senyawa aktif yang diisolasi dari rimpang Curcuma
longa (kunyit). Namun berdasarkan penelitian terbaru, kurkumin juga dapat diisolasi dari
Curcuma zedoaria dan Curcuma aromatica. Kurkumin dihasilkan secara alami dari rimpang
kunyit bersamaan dengan dua senyawa analog kurkumin lainnya, yaitu demetoksikurkumin dan
bisdemetoksikurkumin. Kurkumin dihasilkan dari rimpang kunyit dalam jumlah yang paling
banyak dibandingkan dengan demetoksikurkumin dan bisdemetoksikurkumin
Sifat-sifat kurkumin adalah sebagai berikut :
- Berat molekul : 368,37 (C = 68,47 %; H = 5,47 %; O = 26,06 %)
6
- Warna : light yellow
- Melting point : 183 oC
- Larut dalam alkohol dan asam asetat glasial
- Tidak larut dalam air
Kurkumin dapat larut dalam alkohol dan asam asetat glaial (The Merck Index, 1976).
Asam asetat glasial (CH3COOH) merupakan zat cair yang mudah menguap, tidak
berwarna dan memiliki bau yang khas. Titik didih asam asetat glasial 118,1 oC, spesific gravity
1,049, berat molekul 60,05 gram/mol (Perry RH, 1973).
Salah satu cara pengambilan kurkumin dari rimpangnya adalah dengan cara ekstraksi.
Ekstraksi merupakan salah satu metode pemisahan berdasarkan perbedaan kelarutan. Secara
umum ekstraksi dapat didefinisikan sebagai proses pemisahan dan isolasi zat dari suatu zat
dengan penambahan pelarut tertentu untuk mengeluarkan komponen campuran dari zat padat
atau zat cair. Dalam hal ini fraksi padat yang diinginkan bersifat larut dalam pelarut (solvent),
sedangkan fraksi padat lainnya tidak dapat larut. Proses tersebut akan menjadi sempurna jika
solute dipisahkan dari pelarutnya, misalnya dengan cara distilasi/penguapan.
BAB V. KESIMPULAN
Pewarna alami adalah zat warna alami (pigmen) yang diperoleh dari tumbuhan, hewan,
atau dari sumber-sumber mineral. Zat warna ini telah digunakan sejak dulu dan umumnya
Kurkumin adalah senyawa berwarna kuning yang ditemukan dalam rimpang kunyit, biasa
ditemukan sebagai kurkuminoid yaitu campuran antara kurkumin, demetoksikurkumin
dan bisdemetoksikurkumin.
Sifat-sifat kurkumin adalah sebagai berikut :
- Berat molekul : 368,37 (C = 68,47 %; H = 5,47 %; O = 26,06 %)
- Warna : light yellow
- Melting point : 183 oC
- Larut dalam alkohol dan asam asetat glasial
- Tidak larut dalam air
-Kurkumin dapat larut dalam alkohol dan asam asetat glaial (The Merck Index, 1976).
DAFTAR PUSTAKA
http://manfaatdankandungan.blogspot.com/2013/05/manfaat-kunyit-bagi-kesehatan.html
Anggorodi. 1994. Ilmu Makanan Ternak Umum. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Anonim, 2013a. Kunyit Sebagai Antioksidan.
http://www.scribd.com/doc/50783319/kunyit-sebagai-antioksidan-alami . Diakses pada Tanggal 7 Oktober 2013.
8