makalah kewirausahaan

15
Makalah Kewirausahaan “Ketegasan dalam Aspek Produksi” Disusun oleh: Ambar Dwi Wuladari Irfan Priabodo

Upload: rifkaans

Post on 10-Nov-2015

520 views

Category:

Documents


72 download

DESCRIPTION

ghgjbjhhhbj

TRANSCRIPT

Makalah KewirausahaanKetegasan dalam Aspek Produksi

Disusun oleh: Ambar Dwi WuladariIrfan Priabodo

Ketegasan dalam Aspek Produksi

Pendahuluan:Kegiatan produksi dengan menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa harus mampu menghasilkan barang atau jasa yang bermanfaat dalam memenuhi kebutuhin. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi.Produksi merupakan suatu sistem dan di dalamnya terkandung tiga unsur, yaitu input, proses, dan output. Input dalam proses produksi terdiri atas bahan baku/ bahan mentah, energi yang digunakan dan informasi yang diperlukan. Proses merupakan kegiatan yang mengolah bahan, energi dan informasi perubahan sehingga menjadi barang jadi. Output merupakan barang jadi sebagai hasil yang dikehendaki.

1.1 Definisi ProduksiPengertian produksi dalam ekonomi mengacu pada kegiatan yang berhubungan dengan usaha penciptaan dan penambahan kegunaan atau utilitas suatu barang dan jasa. Berdasarkan semua pengertian produksi ini, pada dasarnya kegiatan produksi mengacu pada dua konsep berikut ini: Kegiatan menghasilkan barang dan jasa: Dalam pengertian ini, kegiatan produksi adalah menghasilkan barang dan jasa yang belum ada sehingga bertambah jumlahnya atau memperbesar ukurannya. Contoh: usaha pertanian, peternakan, dan perikanan. Kegiatan menambah nilai guna barang dan jasa: Dalam pengertian ini, kegiatan produksi juga termasuk kegiatan menambah nilai guna barang dan jasa sehinggan nilai guna barang dan jasa tersebut menjadi lebih tinggi. Contoh: membuat tempe dari kedelai, membuat keripik singkong dari singkong atau membuat pakaian dari kain.1.2 Kebutuhan dalam Proses ProduksiKebutuhan dalam proses produksi dapat di artikan sebagai faktor-faktor produksi,yaitu segala hal yang dibutuhkan dalam proses produksi agar proses produks dapat terlaksana sesuai dengan apa yang diinginkan. Kebutuhan dalam proses produksi juga sering disebut sebagai input produksi yang meliputi bahan, tenaga kerja, mesin/peralatan, lokasi dan biaya (uang)

1.3 Bahan baku bahan baku merupakan bahan mentah yang menjadi dasar pembuatan suatu produk yang mana bahan tersebut dapat diolah melalui proses tertentu untuk dijadikan wujud yang lain. Dan bahan baku tersebut dapat dibedakan menjadi 2 macam:1. Bahan baku langsung.Bahan baku langsung atau direct material adalah semua bahan baku yang merupakan bagian daripada barang jadi yang di hasilkan. Biaya yang di keluarkan untuk membeli bahan baku langsung ini mempunyai hubungan yang erat dan sebanding dengan jumlah barang jadi yang di hasilkan.2. Bahan Baku Tidak langsung.Bahan baku tidak langsung atau disebut juga dengan indirect material, adalah bahan baku yang ikut berperan dalam proses produksi tetapi tidak secara langsung tampak pada barang jadi yang di hasilkan.

Agar produksi dapat berjalan lancar, maka dalam pemilihan bahan baku yang akandigunakan setidaknya memenuhi syarat:a. Kualitasnya BaikDalam pemilihan bahan baku, diperlukan bahan yang berkualitas baik,b. Mudah diperolehc. Mudah diolahd. Harga yang relatif murah

1.4 Tenaga KerjaYang dimaksud dengan tenaga kerja adalah suatu alat kekuasaan fisik dan otak manusia yang tidak dapat dipisahkan dari manusia dan ditujukan kepada usaha produksi, Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksiJenis tenaga kerja yang digunakan pada perusahaan pada dasarnya terdiri dari:Tenaga kerja upahanTenaga kerja yang terikat hubungan kerja dengan perusahaan, dimana masing-masingpihak memiliki hak dan kewajiban. Tenaga kerja upahan dapat digolongkan atas:Tenaga kerja tetap,Merupakan tenaga kerja yang secara teratur memperoleh hak-haknya seperti upahdan cuti, meskipun mereka tidak bekerja karena sesuatu hal yang tidak melanggar ketentuan dalam perusahaan.Tenaga kerja tidak tetapAdalah tenaga kerja yang tidak memiliki hak dan kewajiban secara teratur, umumnyamereka akan kehilangan hak tertentu apabila tidak bekerja.Tenaga kerja boronganAdalah tenaga kerja yang menjalankan pekerjaan tertentu atas perjanjian denganketentuan yang jelas mengenai volume, waktu dan harga pekerjaan.Tenaga kerja keluargaMerupakan tenaga kerja yang berasal dari lingkungan keluarga yang umumnya dalammelaksanakan pekerjaannya tidak diupah.Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dapat dibagi menjadi:1.Tenaga kerja terdidik,Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan tertentu sehingga memiliki keahlian di bidangnya, misalnya dokter, insinyur, akuntan, dan ahli hukum.2 Tenaga kerja terampilTenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memerlukan kursus atau latihan bidang-bidang keterampilan tertentu sehingga terampil di bidangnya. Misalnya tukang listrik, montir, tukang las, dan sopir.3. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatihTenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang tidak membutuhkan pendidikan dan latihan dalam menjalankan pekerjaannya. Misalnya tukang sapu, pemulung, dan lain-lain

1.5 Mesin atau peralatanPada umumnya peralatan Produksi ditujukan bagi peningkatan produktivitas buruh dalam rangka memperbanyak produk, baik dari segi variasinya maupun jumlahnya untuk memenuhi. kebutuhan manusia. Peralatan Produksi akan mencakup berbagai sarana yang digunakan dalam proses Produksi, yang berupa mesin atau jenis-jenis perkakas lain yang dipergunakan untuk melakukan pekerjaan dalam mengerjakan produk atau bagian-bagian produk.Jenis mesin dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:1. Mesin yang bersifat umum atau serbagunaMesin-mesin ini dapat digunakan untuk mengerjakan pelbagai macam pekerjaan. Misalnya mesin gergaji pada perusahaan pemotong kayu. 2. Mesin yang bersifat khususMesin bersifat khusus yaitu mesin-mesin yang penggunaannya hanya satu macam pekerjaan saja. Misalnya mesin pembuat gula pasir.Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam upayapemeliharaan mesin/peralatan produksi, yaitu:1. Pemeliharaan breakdown, yakni pemeliharaan yang dilakukan setelah mesin/peralatanproduksi mengalami kerusakan.2. Pemeliharaan terencana, yakni pemeliharaan yang dilakukan secara terjadwal.3. Pemeliharaan pencegahan, yakni pemeliharaan yang dilakukan denganmempertimbangkan masa pakai dari komponen pada mesin/peralatan produksi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan alat dan mesin produksi adalah : Kapasitas mesin Kecocokan (compatibility) Tersedianya peralatan pelengkap yang diperlukan Keterandalan dan purna jual Kemudahan persiapan dan instalasi, penggunaan dan pemeliharaan Keamanan Penyerahan Keadaan pengembangan Pengaruh terhadap organisasi yang ada

1.6 Biaya ProduksiBiaya produksi adalah semua pengeluaran ekonomis yang harus di keluarkan untuk memproduksi suatu barang. Biaya produksi juga merupakan pengeluaran yang di lakukan perusahaan untuk mendapatkan faktor faktor produksi dan bahan baku yang akan di gunakan untuk menghasilkan suatu produk.

Biaya produksi dapat meliputi unsur unsur sebagai berikut :1. bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi2. bahan-bahan pembantu atau penolong3. upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.4. penyusutan peralatan produksi5. uang modal, sewa6. biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi7. biaya pemasaran seperti biaya iklan8. pajakBiaya produksi dapat dibagi menjadi dua, yaitu1. Biaya EksplisitBiaya Eksplisit ialah biaya yang nyata-nyata dikeluarkan dalam memperoleh faktor produksi (nilai dan semua input yang dibeli untuk produksi). Pembayarannya berupa uang untuk mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan.Contoh: biaya tenaga kerja, sewa gedung, dll.2. Biaya ImplisitBiaya implisit disebut juga imputed cost (ongkos tersembunyi), ialah taksiran biaya atas faktor produksi yang dimiliki sendiri oleh perusahaan dan ikut digunakan dalam proses produksi yang dimiliki oleh perusahaan.

Biaya produksi digolongkan dalam tiga jenis yang juga merupakan elemen-elemen utama dari biaya produksi, meliputi :

1. Biaya bahan baku (direct material Cost)

Merupakan bahan secara langsung digunakan dalam produksi untuk mewujudkan suatu macam produk jadi yang siap untuk dipasarkan.

2. Biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost)

Merupakan biaya-biaya bagi para tenaga kerja langsung ditempatkan dan didayagunakan dalam menangani kegiatan-kegiatan proses produk jadi secara langsung diterjunkan dalam kegiatan produksi menangani segala peralatan produksi dan usaha itu dapat terwujud.

3. Biaya overhead pabrik (factory overhead cost)

Umumnya didefinisikan sebagai bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung dan biaya pabrik lainnya yang tidak secara mudah didefinisikan atau dibebankan pada suatu pekerjaan.

Elemen-elemen dari biaya Overhead Pabrik yaitu :1. Biaya bahan penolong2. Biaya tenaga kerja tidak langsung3. Biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap4. Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin5. Biaya listrik dan air pabrik6. Biaya asuransi pabrik7. Operasi lain-lainBiaya menurut jenis nya terdiri dari:a. Biaya Langsung (Direct Cost)Biaya Langsung merupakan biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara langsung pada suatu proses tertentu ataupun output tertentu. Sebagai contoh adalah biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan. Begitu juga dengan supervise, listrik, dan biaya overhead lainnya yang dapat langsung ditelusuri pada departemen tertentu.b. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)Biaya Tidak Langsung merupakan biaya-biaya yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung pada suatu proses tertentu atau output tertentu, misalnya biaya lampu penerangan dan Air Conditioning pada suatu fasilitas.

1.7 Proses ProduksiB. Jenis-jenis Proses ProduksiProses produksi pada umumnya dapat dipisahkan menurut berbagai segi. Pemilihan sudut pandang yang akan digunakan untuk pemisahan proses produksi dalam perusahaan ini akan tergantung untuk apa pemisahan tersebut dilaksanakan serta penentuan tipe produksi didasarkan faktor seperti volume atau jumlah produk yang akan dihasilkan, kualitas produk yang diisyaratkan dan peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses.1. Jenis proses produksi ditinjau dari segi wujud proses produksia. Proses produksi kimiawiProses produksi kimiawi merupakan suatu proses produksi yang menitikberatkan kepada adanya proses analisa atau sintesa serta senyawa kimia. Contoh perusahaan obat-obatan, perusahaan tambang minyak dan lain-lain.b. Proses produksi perubahan bentukProses perubahan bentuk adalah proses produksi dimana dalam pelaksanaannya menitikberatkan pada perubahan masukan (input) menjadi keluaran (output) sehingga didapatkan penambahan manfaat atau faedah dari barang tersebut. Contohnya perusahaan mebel, perusahaan garmen dan lain-lain.c. Proses produksi assemblingProses produksi assembling merupakan suatu proses produksi yang dalam pelaksanaan produksinya lebih mengutamakan pada proses penggabungan dari komponen-komponen produk dalam perusahaan yang bersangkutan atau membeli komponen produk yang dibeli dari perusahaan lain. Contohnya perusahaan yang memproduksi peralatan elektronika, perakitan mobil dan lain sebagainya.d. Proses produksi transportasiProses produksi transportasi merupakan suatu proses produksi dengan jalan menciptakan jasa pemindahan tempat dari barang ataupun manusia. Dengan adanya pemindahan tempat tersebut maka barang atau manusia yang bersangkutan ini akan mempunyai kegunaan atau merasakan adanya tambahan manfaat. Contohnya perusahaan kereta api, perusahaan angkutan dan lain-lain.e. Proses produksi penciptaan jasa administrasiProses produksi penciptaan jasa administrasi adalah suatu proses produksi yang memberikan jasa administrasi kepada perusahaan-perusahaan yang lain atau lembaga-lembaga yang memerlukannya. Pemberian metode penyusunan, penyimpanan dan penyajian data serta informasi yang diperlukan oleh masing-masing perusahaan yang memerlukannya merupakan jasa yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan semacam ini. Contohnya lembaga konsultan manajemen dan akuntansi, biro konsultan manajemen, dan lain-lain.

2. Jenis proses produksi ditinjau dari segi arus proses produksia. Proses produksi terus-menerus (continuous processes)Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi yang mempunyai pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan.Ciri-ciri :1) Produksi dalam jumlah besar, variasi produk sangat kecil dan sudah distandarisir.2) Menggunakan product lay out atau departmentation by product.3) Mesin bersifat khusus.4) Operator tidak mempunyai keahlian yang tinggi.5) Salah satu mesin/ peralatan rusak atau terhenti, seluruh proses produksi terhenti.6) Tenaga kerja sedikit.7) Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses kecil.8) Dibutuhkan maintenance specialist yang berpengetahuan dan pengalaman yang banyak.Kebaikan:1) Biaya per unit rendah bila produk dalam volume yang besar dan distandardisir.2) Pemborosan dapat diperkecil karena menggunakan tenaga mesin.3) Biaya tenaga kerja rendah.4) Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena jaraknya lebih pendek.Kekurangan:1) Terdapat kesulitan dalam perubahan produk.2) Proses produksi mudah terhenti yang menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi.3) Terdapat kesulitan menghadapi perubahan tingkat permintaan.b. Proses produksi terputus-putus (intermitten processes)Proses produksi terputus-putus adalah suatu proses produksi dimana arus proses yang ada dalam perusahaan tidak selalu sama.Ciri-ciri:1) Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat besar.2) Menggunakan mesin-mesin bersifat umum dan kurang otomatis.3) Operator mempunyai keahlian yang tinggi.4) Proses produksi tidak mudah terhenti walaupun terjadi kerusakan di salah satu mesin.5) Menimbulkan pengawasan yang lebih sukar.6) Persediaan bahan mentah tinggi.7) Membutuhkan tempat yang besar.Kelebihan:Fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk yang berhubungan dengan mesin bersifat umum yaitu system pemindahan menggunakan tenaga manusia, diperoleh penghematan uang dalam investasi mesin yang bersifat umum dan proses produksi tidak mudah terhenti, walaupun ada kerusakan di salah satu mesin.Kekurangan:1) Dibutuhkan scheduling dan routing yang banyak karena produk berbeda tergantung pemesanan.2) Pengawasan produksi sangat sukar dilakukan.3) Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses cukup besar.4) Biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan sangat tinggi, karena menggunakan banyak tenaga kerja dan mempunyai tenaga ahli.

c. Proses produksi campuranProses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi terus-menerus dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.

3. Jenis proses produksi ditinjau dari segi keutamaan proses produksiPada umumnya manajemen perusahaan akan mengadakan pemisahan jenis proses produksi dalam perusahaan atas dasar keutamaan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan yaitu proses produksi utama dan proses produksi bukan utama.2 Adapun proses produksi utama meliputi:3 a) Proses produksi terus-menerus4 b) Proses produksi terputus-putus5 c) Proses produksi proses6 d) Proses produksi proses yang sama7 e) Proses produksi proyek khusus8 f) Proses produksi industri berat9 Proses produksi bukan utama meliputi:10 a) Penelitian11 b) Model12 c) Prototipe13 d) Percobaan14 e) Demonstrasi 15 4. Jenis proses produksi ditinjau dari segi penyelesaian proses produksi16 Tujuan pemisahan proses produksi menurut segi penyelesaian proses ini pada umumnya untuk mengadakan pengendalian kualitas dari proses produksi di dalam perusahaan yang bersangkutan. Pada umumnya dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:17 a) Proses produksi tipe A18 Proses produksi ini merupakan suatu tipe dari proses produksi dimana dalam setiap tahap proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan dapat diperiksa secara mudah. Dengan demikian pengendalian proses dapat dilaksanakan pada setiap tahap proses, sesuai dengan yang dikehendaki oleh manajemen perusahaan yang bersangkutan.19 b) Proses produksi tipe B20 Proses produksi tipe ini merupakan suatu proses produksi dimana di dalam penyelesaian proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan akan terdapat beberapa ketergantungan dari masing-masing tahap proses produksi, pemeriksaan hanya dapat dilaksanakan pada beberapa tahap tertentu saja. Dengan demikian pengendalian proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan akan terbatas kepada beberapa tahap proses yang dapat diperiksa secara mudah.21 c) Proses produksi tipe C22 Perusahaan yang penyelesaian produksinya termasuk di dalam kategori proses produksi tipe C ini adalah perusahaan yang melaksanakan proses penggabungan atau pemasangan (assembling). Pelaksana proses produksi dalam perusahaan tersebut dilakukan dengan pemasangan atau penggabungan komponen-komponen produk.23 d) Proses produksi tipe D24 Proses produksi tipe ini merupakan proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan dengan menggunakan mesin dan peralatan produksi otomatis. Mesin dan peralatan produksi yang dipergunakan dalam perusahaan tersebut dilengkapi dengan beberapa peralatan khusus untuk melaksanakan pengendalian proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan.25 e) Proses produksi tipe E26 Proses produksi ini merupakan proses produksi dari perusahaan-perusahaan dagang dan jasa. Pelaksanaan proses produksi yang agak berbeda dengan perusahaan-perusahaan semacam ini menjadi agak berbeda dengan beberapa perusahaan yang melaksanakan processing dalam proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan yang bersangkutan

26.1 Pengendalian Produksi