makalah kewirausahaan (mawar)

22
Makalah PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN “ Kepribadian, Tempramen dan Watak ” OLEH : MAIRET OFIKA ( A 251 09 029 ) MAWAR ( A 251 09 008 ) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA UNIVERSITAS TADULAKO

Upload: ragwan-haddar

Post on 06-Aug-2015

829 views

Category:

Documents


49 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Kewirausahaan (MAWAR)

Makalah

PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN

“ Kepribadian, Tempramen dan Watak ”

OLEH :

MAIRET OFIKA ( A 251 09 029 )

MAWAR ( A 251 09 008 )

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

UNIVERSITAS TADULAKO

2012

KATA PENGANTAR

Page 2: Makalah Kewirausahaan (MAWAR)

Alhamdulillah puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang masih

memberikan nafas kehidupan, sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan

makalah dengan judul “Kepribadian, Temperamen dan Watak”. Tidak lupa shalawat

dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan

inspirator terbesar dalam segala keteladanannya. Tidak lupa penulis sampaikan terima

kasih kepada dosen mata kuliah Kewirausahaan yaitu ibu Sitti Nuriyanti yang telah

memberikan kepada kami berbagai ilmu tentang Kewirausahaan khusunya kepada

mahasiswa semester VII SBI- Reguler. Semoga apa yang beliau ajarkan kepada kami

menjadi manfaat dan menjadi amal jariyah bagi beliau di Akherat kelak. Amiin.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Kewirausahaan. Dalam makalah ini akan dibahas beberapa pembahasan mengenai

definisi atau pengertian dari Kepribadian, Temperamen dan watak, serta perbedaannya.

Akhirnya penulis sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah

ini, dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi tim penulis khususnya

dan pembaca yang budiman pada umumnya. Tak ada gading yang tak retak, begitulah

adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang

konstruktif sangat penulis harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan

makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Palu, 14 September 2012

DAFTAR ISI

Page 3: Makalah Kewirausahaan (MAWAR)

Kata Pengantar………………………………..……………………………………...............i

Daftar Isi…………………………………………………………………………...................ii

Bab I :

A. Pendahuluan……………………………………………………………......................1

B. Tujuan Penulisan……………………………………………………….......................1

C. Rumusan Masalah…………………………………………………….........................1

Bab II : Pembahasan

A. Pengertian

1. Kepribadian……..………………………………………............................….2

2. Kepribadian yang produktif..............................................................................4

3. Temperamen……..………………………………………...........................…7

4. Watak……..……………………………………….....................................….7

B. Perbedaan Tempramen, Watak dan Kepribadian…………….....................…............9

C. Keluarga Sebagai Pembentuk Utama Kepribadian…….……........................……….9

Bab III : Penutup

A. Kesimpulan……………………………………......................………………………11

B. Saran…………………………………………..........................……………………..11

Referensi………………………………………………..................…………………………12

BAB I

PENDAHULUAN

Page 4: Makalah Kewirausahaan (MAWAR)

A. Latar Belakang

Membicarakan tentang manusia tidak lepas dari membahas tentang

kepribadiannya. Karena memang manusia bisa diterima atau tidaknya di lingkungannya

masyrakatnya tergantung dengan kepribadiannya. Kalau kepribadiannya baik, maka

orang-orang yang hidup di sekelilingnya akan menerimanya dan menyenanginya. Begitu

juga sebaliknya, jika kepribadiannya tidak baik ia tidak disenangi atau bahkan tidak

diterima untuk hidup di lingkungan mereka. Maka, untuk mengukur apakah kepribadian

kita baik atau tidak baik sebaiknya kita mempelajari tentang kepribadian manusia itu

sendiri.

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mempelajari tentang kepribadian manusia

2. Untuk memberikan pengetahuan kepada para pembaca tentang kepribadian manusia.

3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan.

C. Rumusan Masalah

Adapun yang kami jelaskan di sini rumusan masalahnya sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan Kepribadian, Temperamen, dan Watak itu?

2. Bagaimana cara mengukur Kepribadian itu? Dan siapa yang paling dominan dalam

pembentukan Kepribadian seseorang?

BAB II

PEMBAHASAN

Page 5: Makalah Kewirausahaan (MAWAR)

A. PENGERTIAN

1. Kepribadian

Menurut asal katanya, kepribadian atau personality berasal dari bahasa latin

personare, yang berarti mengeluarkan suara. Istilah ini digunakan untuk menunjukan

suara dari percakapan seorang pemain sandiwara melalui topeng yang dipakainya.

Pada mulanya istilah personare adalah topeng yang dipakai pemain sandiwara,

dimana suara pemain sandiwara itu diproyeksikan. Kemudian kata personare itu

berarti pemain sandiwara itu sendiri.

Dari sejarah pengertian tersebut tidak heran kita jika kata personare yang

mulanya berarti topeng kemudian diartikan pemainnya itu sendiri yang memperankan

peranan seperti yang digambarkan dalam topeng tersebut. Akhirnya kata personare itu

menunjukan tentang kualitas dari watak atau karakter yang dimainkan dalam

sandiwara itu. Kini kata personare atau dalam bahasa Indonesianya sering disebut

dengan kata Personal itu oleh ahli Psikologi dipakai untuk menunjukan sesuatu yang

nyata dan dapat dipercaya tentang individu untuk menggambarkan bagaimana dan apa

sebenarnya individu itu.

Adapun Gordon W. Allport (1937) memberikan definisi kepribadian sebagai

berikut:

Personality is the dynamic organization within the individual of those psychophsical

system that determine his unique adjustment to his environment.

“Kepribadian ialah organisasi sistem jiwa raga yang dinamis dalam diri individu yang

menentukan penyesuaian dirinya yang unik terhadap lingkungannya.”

Namun kami menyimpulkan bahwa pengertian kepribadian adalah: keseluruhan pola

(bentuk) tingkah laku, sifat-sifat, kebiasaan, kecakapan, bentuk tubuh serta unsur-

unsur psiko-fisik lainnya yang selalu menampakkan diri dalam kehidupan seseorang.

Kepribadian seorang tidak persis sama dengan kepribadian orang lain.

Kepribadian ini adalah sangat unik, demikian yang dikanyatakan oleh para ahli.

Dengan kepribadian yang dimiliki oleh seseorang dia dapat memikat orang lain, orang

menjadi simpati padanya, orang tertarik dengan pembicaraannya, orang terkesima

olehnya. Wirausahawan yang memiliki kepribadian seperti ini seringkali berhasil

dalam menjalankan usahanya.

Page 6: Makalah Kewirausahaan (MAWAR)

Adapula wirausahawan yang secara fisik tidak meyakinkan, tidak menarik,

tetapi setelah mengobrol (lobby) rasanya tersimpan suatu daya tarik, sehingga calon

relasi tadi makin tertarik, akhirnya menjurus ke arah hubungan yang lebih dekat dan

saling memberi harapan.

Kepribadian semacam inilah yang perlu dikembangkan oleh wirausaha.

Sekarang timbul pertanyaan, apakah kepribadian itu? Dapatkah kepribadian itu

diperbaiki? Bagian-bagian manakah dari unsur kepribadian yang dapat diperbaiki dan

manakah yang sudah pembawaan sejak lahir.

Uraian ini kami kemukakan dengan menampilkan sebuah definisi kepribadian

yang dalam bhasa inggris disebut personality dikemukakan oleh Erich Fromm

(1975) : By personality I understand the totality of inherited aquired psycihic qualities

which are charactteristic of one individual and which make the individual uniqe.

Bila diartikan secara bebas diatas berbunyi : Kepribadian adalah merupakan

keseluruhan kualitas psikis yang diwarisi atau diperoleh yang khas pada seseorang

yang membawanya unik. Mengenai bagian mana dari kepribadian yang diwarisi dan

bagian mana yang diperoleh akan dibahas pada bagian selanjutnya.

Sutan Takdir alisyahbana mencoba membedakan pengertian personality

dengan pengertian individu dan person. Perkataan individu berasal dari individu

(latin) = Atomon yang diartikan sebagai indivisible entity, the living organism

neutrally as a unit. Jadi, individu itu merupakan hal yang hidup suatu organisme yang

bulat dan utuh sebagai suatu kesatuan.

Person berasal dari persona yaitu a theatrical mask, atau merupakan topeng

seperti orang main di panggung. Jadi, person ialah person behind the mask = orang

yang dibelakang topeng.

Sebagai kesimpulan tentang rumusan personality ini: Personality is the total of

human mind (Sutan takdir Alisyahbana, 1975). Mind di sini diartikan sebagai

keseluruhan karakteristik dari diri seseorang, bisa berbentuk pikiran, perasaan, kata

hati, berupa temperamen, watak (karakter).

2. Kepribadian yang produktif

Page 7: Makalah Kewirausahaan (MAWAR)

Seorang wirausaha adalah soerang yang memiliki kepribadian yang produktif.

Apakah yang dikatakan produktif? Produktif ialah kegiatan yang menimbulkan atau

meningkatkan kegunaan (utility). Kita mengenal beberapa macam utility, yaitu :

1. Utility of Place (kegunaan tempat)

2. Utility of Time (kegunaan waktu)

3. Utility of Form (keguanaan bentuk)

4. Utility of Ownership/Possesion (kegunaan kepemilikan), dan sebagainya.

Jadi segala bentuk kegiatan yang meningkatkan kegunaan suatu benda disebut

produktif. Misalnya beras diangkut dari desa ke kota (nilainya bertambah), kursi di

ruang kuliah berserakan, lalu disusun rapih (nilai gunanya bertambah), ini disebut

place utility. Bahan makanan disimpan untuk menghadapi musim paceklik (time

utility). Karet mentah diubah bentuk menjadi ban mobil (form utility). Kepemilikan

barang berpindah dari penjual ke pembeli (ownership utility).

Gilmore menyatakan bahwa pribadi yang produktif (produktive person) ialah

individu yang menghasilkan kontribusi bermanfaat bagi lingkungannya). Seorang

wirausaha jelas selalu memberi kontribusi positif bagi lingkungannya, antara lain

menampung tenaga kerja, memberi sumbangan sosial, menjaga kebersihan, bergaul

dengan sesama, dan sebagainya. Seorang wirausaha memiliki perasaan tanggung

jawab sosial yang tinggi terhadap lingkungannya.

Ada dua dimensi pokok dari social responsibility, yaitu :

1. Skill of Social Interaction, yaitu adanya keterampilan berinteraksi dalam

masyarakat.

Qualities of Spontaneity

Friendliness

Tolerance

Open Relationship

2. Value Structure, memiliki struktur nilai:

Deep empaty

Concern for Others

Page 8: Makalah Kewirausahaan (MAWAR)

Seorang wirausaha memiliki tanggung jawab sosial, untuk itu ia harus senang

berinteraksi, bergaul, toleransi, terbuka sesama teman. Dia harus memiliki rasa

empati, menolong orang lain yang membutuhkan potolongannya.

Tidak semua orang sama produktifnya,. Umumnya ada variasi:

Produktif tinggi

Produktif rata-rata

Produktif rendah

Pribadi produktif rendah ini adalah orang yang emotionally and mentally

handicapped and whose relationship to society is essentially a dependent one

(Gilmore). Jadi dia secara emosional dan mentalnya cacat dan sangat tergantung

kepada orang lain.

Lain halnya dengan seseorang yang produktif, ia memiliki sikap percaya diri,

kapabilitas, self esteemnya tinggi. Self esteem is more basic and comprehenshive

psychological traits which fundamental to the productive personality in general

(Rosenberg).

Gilmore menyatakan self esteem may be briefly defined as the individual’s

evaluate attitude toward him self (Gilmore).

Sebagai kesimpulan, pribadi yang produktif ialah seseorang yang memberikan

kontribusi kepada lingkungannya, dia imajinatif, dan inovatif, bertanggung jawab dan

responsif dalam berhubungan dengan orang lain. Seorang yyang produktif ini adalah

individu yaang matang (maturiry). Matang disini bukan berarti dewasa secara fisik,

tetapi lebih banyak mengandung aspek psikologisnya. Ciri-ciri pribadi yang matang

ialah :

1. Tidak banyak tergantung pada orang lain.

2. Memiliki rasaa tanggung jawab.

3. Obyektif dan kritis (tidak asal terima issu).

4. Emosinya stabil

5. Sociability, artinya dalam lingkungan yang cocok ia akan tampil ke depan. Dalam

lingkungan yang tidak cocok, ia akan menjaga jarak.

6. Keyakinan agama : yang terakhir ini adalah aspek paling tinggi dalam jenjang

kematangan yang dicapai seseorang, yaitu pengakuan akan pertolongan dan

kekuasaan Allah SWT.

Page 9: Makalah Kewirausahaan (MAWAR)

Selanjutnya jika ada pribadi yang produktif, tentu ada pula pribadi yang non

produktif. Ciri pribadi yang non produktif ialah:

1. Pribadi yang hanya senang mendengar saja, dia pendengar yang baik. Tidak

pernah mengemukakan ide. Dia tidak bisa mengatakan “tidak”, dia lebih senang

mengatakan “ya”.

2. Dia lebih senang mengeksploitasi orang lain untuk keuntungan pribadinya.

3. Dia lebih senang menyimpan segala macam informasi yang pernah ia terima,

tidak pernah ia keluarkan kembali informasi yang pernah ia terima

4. Sifatnya sentimentil, suka merenung masa lalu.

5. Dia banyak mengetahui segala sesuatu, tetapi tidak bisa mengungkapkan buah

pikirannya.

6. Dia suka memasarkan pribadinya dengan memperoleh imbalan/balas jasa/honor.

7. Self esteemnya goyang, dia lebih senang mengikuti anggapan orang lain

terhadapnya. I am as you desire me ! (Erich Fromm).

Tipe priibadi non produktif ini adalah pribadi yang immaturity (belum

matang). Pribadi immaturity mempunyai ciri-ciri:

1. Lebih bersikap pasif.

2. Ketergantungan kepada orang lain.

3. Tidak punya pandangan ke depan.

4. Posisinya selalu dibawah

5. Kurang menghargai dirinya, kurang mencintai dirinya.

Seseorang tidak akan bisa mencintai orang lain apabila ia tidak respek dan tidak

mencintai dirinya sendiri. Konsep cinta yang dikemukakan disini ialah konsep

cinta yang disebut erotic love, maternal love, the feeling of human solidarity, and

also self love. (Erich fromm).

Jelas tipe pribadi yang non produktif ini bukan tipe seorang wirausaha. Pribadi

wirausaha adalah mutlak tipe pribadi produktif, sebagaimana yang telah diuraikan di

atas.

Page 10: Makalah Kewirausahaan (MAWAR)

3. Temperamen.

Istilah temperamen menunjukan cara bereaksi atau bertingkah laku yang

bersifat tetap, sedangkan istilah watak dibentuk oleh pengalaman-pengalaman semasa

kanak-kanak dan dapat berubah pada batas-batas tertentu karena diperolehnya

pengalaman-pengalaman baru.

Hippocrates membedakan 4 macam temperamen:

1. Ckoleric

2. Sanguine

3. Melancholic

4. Phlegmatic (Erich Fromm, 1975).

Secara simbolik dapat disamakan : choleric = api, panas, cepat, dan kuat = easily

angered = gampang marah. Sanguine = udara, panas dan lembab, cepat dan lemah,

dalam istilah lain = over estimated = terlalu optimis. Melancholic disimbolkan

dengan bumi, dingin, kering, lemah dan kuat, dan pendiam. Jadi tipe ini kuat dalam

kelemahannya yang bersifat pendiam (depressed). Phleegmatic, simbolnya air,

dingin, lembab dan lemah (too slow).

Temperamen ini menunjukan pada cara bereaksi yang bersifat tetap dan tidak

berubah. Temperamen ini akan diimbangi oleh watak, yaitu suatu pola tingkah laku

yang khas yang terdapat pada seseorang. Seorang yang bertamperamen choleric cara

bereaksinya sangat cepat. Bila ia berwatak produktif dan pecinta keadilan, maka ia

akan mencintai dan berlaku adil. Tetapi bila wataknya sadistik maka iaa cepat

menganiaya dan merusak.

4. Watak

Menurut ahli psikologi behavioristik, sifat-sifat watak dapat disamakan dengan

sifat tikah laku (behavior). Sedangkan menurut socio-psikologis manusia selalu

berhubungan dengan sesamanya, berhubungan dengan alam, dan berhubungan dengan

dirinya sendiri. Cara manusia berhubungan itu bermacam-macam, senang, marah,

kasihan, benci, sayang, cina, bekerja sama, bersaing, dan sebagainya. Dengan segala

cara berhubungan itu, manusia berusaha menyesuaikan diri, mencoba berorientsi

dengan sesama, dengan alam, bahkan dengan diri sendiri. Oleh sebab itu, dikatakan

bahwa inti dari watak ialah orientasi.

Page 11: Makalah Kewirausahaan (MAWAR)

Seorang wirausahawan yang sukses, sebagai salah satu kuncinya ia harus

mempunyai kepribadian yang menarik. Dengan melihat adanya kekurangan yang

terdapat pada dirinya, ia harus berusaha belajar dari sesama manusia atau

lingkungannya. Bakat seorang wirausaha akan bertambah dan berkembang berkat

pengetahuan, pengalaman yang diperoleh daari hasil interaksi dengan lingkungan.

Faktor-faktor yang dapat dipelajari untuk mengembangkan bakat yang kita

miliki diantaranya:

a. Pikiran.

b. Perasaan

c. Pertimbangan.

d. Sikap.

Dengan cara mengasah pikiran, diharapkan daya ingat menjadi tajam dan

kreatif, berwujud menjadi cepat berpikir, sistematis, dan terarah pada tujuan di

samping terbukanya kemungkinan bertaambahnya pengetahuan.

Perasaan kan berkembang menjadi lapang dan leluasa, memiliki jiwa besar,

sehingga tumbuh daya energi yang agresif, berani, sabar, dan penuh perhitungan

daalam menguji perasaan orang lain.

Setiap wirausaha harus dapat menberikan ketrangan-keterangan kepada relasi

dengan jelas dan menarik. Setiap kata dan kalimatnya harus meyakinkan dan setiap

keberatan orang lain harus dapt dijawab dengan tepat dan memuaskan. Memang

seorang wirausaha itu perlu mempunyai kecakapan untuk memberikan pertimbangan-

pertimbangan kearah proses lancarnya pembicaraan.

Sikap yang serius dibubuhi dengan humor pada tempatnya, maka seorang

wirausaha sudah menempatkan dirinya untuk mendapatkan perhatian. Pada saat-saat

menentukan ia harus dapat mengambil keputusan yang matang. Sehingga, setiap

keputusan yang diambil dapat memuaskan kedua belah pihak dan hubungan dengan

relasi akan semakin harmonis.

Dengan demikian, wirausaha dapat membuka hati dan pikirannya lebar-lebar

dalam menerima tambahan pengetahuan, kecakapan, dan ketrampilan sehingga

membentuk pribadi yang betul-betul teruji dan menyenangkan.

Page 12: Makalah Kewirausahaan (MAWAR)

B. PERBEDAAN TEMPERAMEN, WATAK, DAN KEPRIBADIAN

Tempramen adalah sifat-sifat yang berhubungan dengan Emosi (perasaan),

misalnya pemarah, penyabar, periang, pemurung, dan lain sebagainya. Sifat-sifat

emosional adalah bawaan (warisan/turunan), sehingga bersifat permanen dan tipis

kemungkinan untuk dapat berubah.

Tempramen selalu menunjukkan hubungan/perpaduan yang erat antara rohaniah

dengan jasmaniah. Seseorang yang memiliki temperamen tinggi adalah seseorang yang

mudah emosi (naik darah/marah) diiringi dengan gerakan-gerakan tangan, kaki, mata,

mulut serta raut muka marah, pucat dan sebagainya. Sedangkan orang yang penyabar

dengan wajah tenang serta berbicara lambat serta irama yang mantap. Watak (karakter,

tabiat) adalah sifat-sifat yang berhubungan dengan nilai-nilai, misalnya jujur, pembohong,

rajin, pemalas, pembersih, penjorok dan lain sebagainya. Sifat-sifat itu bukan bawaan

lahir, tetapi diperoleh setelah lahir, yaitu hasil dari kebiasaan sejak dari kecil, atau sebagai

hasil dari pengaruh pendidikan/lingkungan sejak kecil. Sifatr-sifat seperti ini terbentuk

terutama pada masa-masa anak-anak sampai umur 5 tahun (balita), dan berkembang terus

sampai masa sekolah dan remaja.

Berbeda halnya dengan temperamen, yang sangat sukar dipengaruhi/ diubah,

maka watak besar kemungkinannya untuk diubah. Sifat jujur, pembohong, rajin, pemalas,

percaya pada diri sendiri (optimis), pesimis dan sebagainya, semuanya itu adalah hasil

tempaan orang tua dan pengaruh lingkungan sejak kecil.

Kepribadian adalah keseluruhan aspek yang terdapat di dalam diri seseorang,

termasuk di dalam temperamen dan watak. Di samping itu, termasuk juga ke dalam

kepribadian semua pola tingkah laku, kebiasaan, sikap kecakapan, serta semua hal yang

selalu muncul dari seseorang. Dengan demikian, kepribadian mengandung arti yang lebih

luas dari temperamen dan watak, karena temperamen dan watak adalah sebagian dari

kepribadian.

C. KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK UTAMA KEPRIBADIAN

Kepribadian tumbuh dan berkembang sepanjang manusia, terutama sejak lahir

sampai masa remaja yang selalu berada di lingkungan keluarga, diasuh hari berada di

rumah dan hanya beberapa jam saja berada di sekolah atau tempat lainnya di luar rumah.

Page 13: Makalah Kewirausahaan (MAWAR)

Karena itu, dapat dipahami cukup besar pengaruh dan peranan keluarga serta orang tua

dalam membentuk pribadi seorang anak.

Pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani manusia, berlangsung dari

bayi hingga remaja, terutama kanak-kanak yaitu masa yang paling baik dalam

pembentukan kepribadian. Pada masa ini (usia 2-5 tahun) anak-anak sudah mulai dapat

berkomunikasi secara lisan (bahasa inteligensinya mulai berkembang dan mengerti

perintah dan larangan).

Selain alasan berkomunikasi, pada usia yang sangat muda ini, kemampuan anak

untuk membantah/menolak perintah relatif masih kecil dan sebaliknya sangat mudah

dibujuk untuk melakukan sesuatu karena kondisi jiwanya yang sedang tumbuh dan masih

lemah itu. Pada masa bayi (0,0 – 1.0 tahun), pembentukan kepribadian berlangsung

dengancarapembiasaan-pembiasaan. Pembentukan kepribadian harus dilakukan dengan

kontinu dan diadakan pemeliharaan sehingga menjadi matang dan tidak mungkin berubah

lagi. Misalnya anak sewaktu masih kecil tergolong rajin belajar dan membantu orang tua

di rumah, tetapi setelah remaja berubah menjadi pemalas.

Hal ini mungkin karena kurangnya pemeliharaan, tidak pernah diberi imbalan

atau dengan kata lain motivasi belajar anak dibiarkan rusak. Seharusnya, semua sifat atau

kebiasaan yang baik harus dipelihara dan dipupuk terus sampai dewasa agar tidak

berubah lagi

Page 14: Makalah Kewirausahaan (MAWAR)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut asal katanya, kepribadian atau personality berasal dari bahasa latin

personare, yang berarti mengeluarkan suara. Istilah ini digunakan untuk menunjukan

suara dari percakapan seorang pemain sandiwara melalui topeng yang dipakainya. Pada

mulanya istilah personare adalah topeng yang dipakai pemain sandiwara, dimana suara

pemain sandiwara itu diproyeksikan. Kemudian kata personare itu berarti pemain

sandiwara itu sendiri.

Temperamen adalah sifat-sifat yang berhubungan dengan Emosi (perasaan),

misalnya pemarah, penyabar, periang, pemurung, dan lain sebagainya. Sifat-sifat

emosional adalah bawaan (warisan/turunan), sehingga bersifat permanen dan tipis

kemungkinan untuk dapat berubah. Watak (karakter, tabiat) adalah sifat-sifat yang

berhubungan dengan nilai-nilai, misalnya jujur, pembohong, rajin, pemalas, pembersih,

penjorok dan lain sebagainya. Sifat-sifat itu bukan bawaan lahir, tetapi diperoleh setelah

lahir. Kepribadian tumbuh dan berkembang sepanjang manusia, terutama sejak lahir

sampai masa remaja yang selalu berada di lingkungan keluarga, diasuh hari berada di

rumah dan hanya beberapa jam saja berada di sekolah atau tempat lainnya di luar rumah.

Karena itu, dapat dipahami cukup besar pengaruh dan peranan keluarga serta orang tua

dalam membentuk pribadi seorang anak.

B. Saran

Dari penjelasan tentang kepribadian di atas tadi, setidaknya kita sudah

mengetahui sedikit tentang kepribadian manusia. Kita bisa mengukur bagaimana

kepribadian diri kita dan kepribadian orang-orang yang ada di sekitar kita. Semoga

dengan sedikit pengetahuan tentang kepribadian ini kita bisa merubah kepribadian kita

yang kurang baik dan bisa mengingatkan orang yang kepribadiannya kurang baik.

Page 15: Makalah Kewirausahaan (MAWAR)

REFERENSI

Drs. Abu Ahmadi dan Drs. M. Umar M.A. Psikologi Umum. PT. Bina Ilmu: Surabaya 2004.

Tim Silabus Gontor. Psikologi Pendidikan. Darussalam Press: Ponorogo tt.

Drs. H. Ahmad Fauzi. Psikologi Umum Untuk IAIN, STAIN, PTAIS Fakultas Tarbiyah.

Pustaka Setia: Bandung 2008.