teori kewirausahaan - substansi makalah fix

21
BAB II PEMBAHASAN TEORI Kewirausahaan merupakan nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenga penggerak tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Achmad Sanusi,1994). Kewirausahaan biasanya dikaitkan dengan usaha mandiri seorang wirausahawan, yaitu nilai- nilai perilaku yang dijadikan dasar pengelolaan berbagai macam sumber daya, termasuk menggerakkan tujuan dan strategi tertentu dalam suatu bisnis, dengan mengenali peluang, serta menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Sedangkan proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu , ruang , keahlian atau sumber daya lainnya, yang menghasilkan suatu hasil. Kedua hal ini dapat saling dikaitkan. Definisi kewirausahaan menurut Hisrich: “Entrepreneurship is the process of creating something afferent with value by devoting the necessary time and effort, assuming the accompanying financial, psychological and social risk and 3

Upload: mirzagurnamnoveri

Post on 25-Jun-2015

2.829 views

Category:

Documents


77 download

TRANSCRIPT

Page 1: Teori Kewirausahaan - Substansi Makalah Fix

BAB II

PEMBAHASAN TEORI

Kewirausahaan merupakan nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang

dijadikan dasar sumber daya, tenga penggerak tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil

bisnis (Achmad Sanusi,1994). Kewirausahaan biasanya dikaitkan dengan usaha

mandiri seorang wirausahawan, yaitu nilai-nilai perilaku yang dijadikan dasar

pengelolaan berbagai macam sumber daya, termasuk menggerakkan tujuan dan

strategi tertentu dalam suatu bisnis, dengan mengenali peluang, serta menciptakan

sesuatu yang baru dan berbeda. Sedangkan proses adalah urutan pelaksanaan atau

kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu,

ruang, keahlian atau sumber daya lainnya, yang menghasilkan suatu hasil. Kedua hal

ini dapat saling dikaitkan.

Definisi kewirausahaan menurut Hisrich:

“Entrepreneurship is the process of creating something afferent with

value by devoting the necessary time and effort, assuming the

accompanying financial, psychological and social risk and receiving

the resulting rewards of monetary and perusable satisfaction”.

(1995:20)

Disini penekanan kewirausahaan adalah mengenai proses menciptakan

sesuatu yang berbeda, yang memiliki nilai tambah melalui pengorbanan waktu dan

tenaga dengan berbagai resiko sosial, dan mendapatkan penghargaan akan suatu

keuntungan yang diperoleh beserta dengan timbulnya kepuasan pribadi terdapat hasil

yang diperoleh. Sedangkan Homer Simpson berpendapat bahwa entrepreneurship

mencoba sebagai langkah pertama ke arah kegagalan. Seorang entrepreneur

mempunyai suatu kreatifitas dan inovasi yang tinggi disamping kemampuan

3

Page 2: Teori Kewirausahaan - Substansi Makalah Fix

manjemen dan ketajaman dalam berbisnis, dibandingkan dengan seorang admin atau

manager yang rendah dalam kreatifitas dan inovasinya.

Menurut Prof.Robert D. Hisrich, dalam bukunya “Small Business Solutions :

How to Fix and Prevent the 13 Biggest Problems That Derail Business”, yang dikutip

oleh Robin Malau, mengatakan bahwa dalam berwirausaha seorang pengusaha harus

mampu mengevaluasi, dan mengembangkan kesempatan dalam mengatasi kekuatan

yang menolak penciptaan sesuatu yang baru.

Robin Malau, dalam kutipannya juga membahas mengenai proses

kewirausahaan, dimana proses kewirausahaan memiliki empat tahapan, yaitu:

A. identifikasi dan evaluasiB. pengembangan rencana usaha, C. penetapan sumber daya yang diperlukan, D. pengelolaan yang dihasilkan perusahaan.

A. Identifikasi dan Evaluasi

Langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi dan mengevaluasi

peluang, dimana Prof. Hisrich membahas secara sederhana metoda-metoda untuk

mengidentifikasi peluang. Dalam proses pertama ini diberikan indicator entrepreneur

yang berhasil, yaitu mereka yang karena kemampuannya mengendus peluang dan

mengelola ide untuk mengambil peluang tersebut, dan fokus hingga berhasil.

Sebagian besar pengusaha tidak memiliki mekanisme formal atau

mengidentifikasi bisnis peluang, beberapa sumber seperti konsumen dari asosiasi

bisnis, anggota sistem distribusi, dan orang-orang teknis. Biasanya, konsumen yang

terbaik adalah sumber ide untuk usaha baru. Berapa kali anda mendengar komentar

seseorang, "Jika hanya ada satu produk yang ... "komentar ini dapat menghasilkan

penciptaan peluang bisnis baru. Satu dari pengusaha mengevaluasi mengapa begitu

banyak pebisnis yang mengeluh tentang kurangnya teknis dalam proses penciptaan

4

Page 3: Teori Kewirausahaan - Substansi Makalah Fix

usaha sendiri untuk memenuhi kebutuhan ini. Karena dekat dengan pengguna akhir,

anggota saluran dalam sistem distribusi juga melihat produk kebutuhan. Salah

seorang pengusaha yang mulai setelah semua siswa mengeluh tentang tingginya biaya

buku dan kurangnya layanan yang diberikan oleh satu-satunya toko buku di kampus.

Banyak pengusaha telah mengidentifikasi peluang bisnis melalui diskusi dengan

pengecer, grosir, atau produsen dari perwakilan.

Setiap kesempatan harus diidentifikasikan dengan menggunakan masukan dari

konsumen, asosiasi bisnis, anggota saluran, atau orang-orang teknis, setiap

kesempatan harus hati-hati dan dievaluasi. Evaluasi merupakan peluang yang paling

penting dalam proses kewirausahaan, karena memungkinkan pengusaha untuk

menilai apakah produk spesifik atau layanan diperlukan dibandingkan dengan sumber

daya yang diperlukan.

Proses evaluasi ini melibatkan proses melihat kesempatan panjang, yang nyata

dan dirasakan bernilai, risiko dan tujuan dari pengusaha, dan keunikan atau

diferensial keuntungan dalam lingkungan yang kompetitif. Peluang dalam pasar

merupakan dasar utama di dalam menentukan risiko dan imbalan. Ini mencerminkan

risiko pasar, persaingan, teknologi, dan jumlah modal yang terlibat. Jumlah modal

yang diperlukan untuk menyediakan bahan dasar dan laba yang diharapkan.

Kesempatan analisis, atau yang sering disebut kesempatan rencana penilaian,

adalah salah satu metode kesempatan untuk mengevaluasi. Ini bukan rencana bisnis.

Dibandingkan dengan rencana bisnis, seharusnya menjadi lebih singkat; fokus pada

kesempatan, bukan seluruh usaha, dan memberikan dasar untuk membuat keputusan

apakah akan bertindak atas kesempatan.

Kesempatan rencana penilaian meliputi: keterangan produk atau layanan,

penilaian dari kesempatan, penilaian dari pengusaha dan tim, spesifikasi semua

kegiatan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk menerjemahkan peluang bisnis

5

Page 4: Teori Kewirausahaan - Substansi Makalah Fix

menjadi giat usaha, dan sumber keuangan untuk modal awal usaha serta

pertumbuhan-nya. Itu penilaian kesempatan memerlukan jawab pertanyaan-

pertanyaan berikut:

a. Apa pasar tidak perlu mengisi? b. Apakah anda memiliki pengamatan pribadi mengenai pentingnya pasar? c. Apakah kondisi sosial underlies pasar ini perlu? d. Apa riset pasar data dapat menjelaskan pasar ini perlu? e. Apa mungkin akan tersedia untuk memenuhi kebutuhan ini? f. Apa ada kompetisi di pasar ini? Bagaimana anda menjelaskan perilaku ini

kompetisi? g. Apa yang terlihat pada pasar internasional? h. Apa yang terlihat dalam kompetisi internasional?

B. Mengembangkan Rencana Bisnis

Langkah kedua dalam proses kewirausahaan adalah menulis perencanaan

bisnis. Rencana bisnis yang baik harus dikembangkan untuk memanfaatkan

kesempatan yang ditetapkan. Ini sangat memakan waktu-tahapan pelaksanaan proses

kewirausahaan. Biasanya pengusaha yang belum menyiapkan rencana bisnis

sebelumnya tidak memiliki sumber daya yang tersedia untuk melakukan pekerjaan

dengan baik. Sebuah rencana bisnis yang baik sangat penting untuk mengembangkan

kesempatan dan menentukan sumber daya apa yang diperlukan, mereka mendapatkan

sumber daya, dan berhasil mengelola hasil usaha.

3. Menentukan Sumber daya yang diperlukan

Langkah ketiga, adalah mengidentifikasi sumber daya. Seorang wirausaha

harus mampu memperkirakan sumber daya manusia yang dibutuhkan. Proses ini

dapat dimulai dengan membentuk kemitraan/partnership dan atau organisasi yang

kecil. Tidak usah malu memiliki perusahaan dengan tim 1 atau 2 orang. Proses

identifikasi sumber daya ini sangat berhubungan dengan pasar yang akan dilayani.

Juga, jangan malu jika hanya memulai usaha dengan melayani sebuah niche (ceruk)

pasar yang kecil.

6

Page 5: Teori Kewirausahaan - Substansi Makalah Fix

Sumber Daya yang digunakan untuk menangani kesempatan juga harus

ditentukan. Proses ini dimulai dengan kajian dari pengusaha dari sumber daya yang

ada. Segala sumber daya yang penting harus dibedakan dari sumber daya yang hanya

membantu.

Memperoleh sumber daya yang dibutuhkan pada waktu yang tepat sambil

memberikan kontrol mungkin adalah langkah berikutnya dalam proses

kewirausahaan. Seorang pengusaha harus berusaha keras untuk mempertahankan

sebagian besar kepemilikan sebuah posisi terutama dalam tahap pengembangan.

Pemasok alternatif dari sumber daya ini, bersama dengan kebutuhan dan keinginan

mereka, harus diidentifikasi. Dengan memahami kebutuhan sumber daya, maka

seorang wirausahawan harus dapat menangani sebuah struktur guna mendapatkan

sumber daya yang berkualitas.

4. Mengelola Perusahaan

Langkah keempat adalah mengelola perusahaan itu sendiri. Tentunya semua

orang ingin secepatnya menjalankan bisnis mereka. Proses ini akan memudahkan

wirausahawan dalam memulai bisnis. Setelah sumber daya diperoleh, maka

dilakukanlah pengolahan perusahaan. Operasional masalah pertumbuhan perusahaan

juga harus diperiksa. Ini melibatkan penerapan gaya dan struktur manajemen, serta

penentuan variabel kunci untuk sukses. Sebuah sistem kontrol harus dibuat, sehingga

setiap masalah dapat dengan cepat diidentifikasi dan terselesaikan.

Hal yang harus dilakukan oleh seorang entrepreneur adalah mengelolah

perusahaan yang dimilikinya. Proses mengelola perusahaan dapat dilakukan dengan

cara :

1. PerencanaanSeorang entrepreneur harus memahami bagaimana merencanakan dan membuat keputusan strategis ataupun operasional yang baik. Dan juga

7

Page 6: Teori Kewirausahaan - Substansi Makalah Fix

merencanakan budget dan cash flow perusahaan yang baik. Hal ini harus direncanakan secara seksama karena berkaitan dengan perusahaan.

2. MengorganisirSeorang entrepreneur diharapkan mampu mengorganisir perusahaannya dengan baik. Pengorganisir yang baik apabila dapat membuat struktur organisasi atau divisi kerja yang efektif dan efisien. Selain itu juga dapat mengalokasikan sumber daya yang ada.

3. MemimpinPengertian memimpin yang dimaksud di sini adalah bagaimana seorang entrepreneur dapat memotivasi karyawannya untuk dapat bekerja dengan baik.

4. KontrolSeorang entrepreneur, dalam proses kontrol adalah melakukan review dan mengevaluasi hasil pencapaian yang telah didapatkan.

8

Page 7: Teori Kewirausahaan - Substansi Makalah Fix

BAB III

PERBANDINGAN TEORI HISRICH DENGAN

TEORI LAIN

Teori Robert D. Hisrich menggunakan sudut pandang tersendiri di dalam

membahas proses kewirausahaan, yaitu berfokus pada tahapan wirausaha. Namun,

para ahli lainnya memandang proses kewirausahaan dari sudut pandang yang

berbeda. Sehingga perlu dibandingkan dengan teori Robert D. Hisrich untuk

memahami lebih jelas proses kewirausahaan.

A. Teori Life Path Change

Menurut Shapero dan Sokol (1982) dalam Sundjaja (1990), tidak semua

wirausaha lahir dan berkembang mengikuti jalur yang sistematis dan terencana.

Banyak orang yang menjadi wirausaha justru tidak memaluli proses yang

direncanakan. Antara lain disebabkan oleh:

1. Negative displacementSeseorang bisa saja menjadi wirausaha gara-gara dipecat dari tempatnya bekerja, tertekan, terhina atau mengalami kebosanan selam bekerja, dipaksa/terpaksa pindah dari daerah asal. Atau bisa juga karena sudah memasuki usia pensiun atau cerai perkawinan dan sejenisnya. Banyaknya hambatan yang dialami keturunan Cina untuk memasuki bidang pekerjaan tertentu (misalnya menjadi pegawai negeri) menyisakan pilihan terbatas bagi mereka. Di sisi lain, menjaga kelangsungan hidup diri dan keluarganya, menjadi wirausahapada kondisi seperti ini adalah pilihan terbaik karena sifatnya yang bebas dan tidak bergantung pada birokrasi yang diskriminatif.

2. Being between thingsOrang-orang yang baru keluar dari ketentaan, sekolah, atau penjara, kadangkala merasa seperti memasuki dunia baru yang belum mereka mengerti dan kuasai. Keadaan ini membuat mereka seakan berada di tengah-tengah dari dua dunia yangberbeda, namun mereka tetap harus berjuanfa menjaga kealngsungan hidupnya. Disinilah biasanya pilihan menjadi wirausaha muncul karena dengan menjadi wirausahan mereka bekerja dengan mengandalkan diri sendiri.

9

Page 8: Teori Kewirausahaan - Substansi Makalah Fix

3. Having positive pullTerdapat juga orang-orang yang mendapat dukungan membuka usaha dari mitra kerja, investor, pelanggan, atau mentor. Dukungan memudahkan mereka dalam mengantisipasi peluang usaha, selain itu juga menciptakan rasa aman dari risiko usaha. Seorang mantan manajer di sebuah perusahan otomotif, misalnya, yang memutuskan untuk masuk ke bisnis suku cadang otomotif, misalnya dengan bahan baku ban bekas, seperti stopper back door, engine mounting, atau mufler mounting. Perusahaan otomotif tersebut memberi dukungan dengan menampung produk mantan manajernya tersebut.

Perbandingan dengan teori Robert D. Hisrich:

Robert D. Hisrich mengemukakan teori kewirausahaan berorientasi pada

proses pembentukan dan pengelolaan usaha, dimulai dari tahapan pengidentifikasian

dan evaluasi sampai ke tahapan pengelolaan usaha dalam mempertahankan, baik

usaha maupun jiwa entrepreneurship pengusaha itu sendiri. Sedangkan teori life-path

change yang dikemukakan oleh Shapero dan Sokol berfokus pada subjek wirausaha,

dimana wirausahawan tersebut memulai usahanya berdasarkan latar belakang

tertentu.

Baik teori yang dikemukakan oleh Robert D. Hisrich, maupun oleh Shapero

dan Sokol, sama-sama membahas proses pembentukan sebuah usaha. Hanya saja,

Robert membahasnya dalam cakupan yang lebih dalam, mulai dari identifikasi dan

perencanaan, sampai ke pengelolaan usaha itu sendiri. Sedangkan Shapero dan Sokol

hanya membahas pada bagaimana subjek wirausaha tersebut masuk dan memulai

perencanaan wirausahanya.

Secara keseluruhan, teori Shapero dan Sokol membahas proses kewirausahaan

pada cakupan yang lebih luas, baik pada subjek wirausaha maupun pembentukan

usahanya. Sedangkan Robert D. Hisrich tidak membahas tentang subjek

wirausahanya, tetapi lebih membahas pada proses pembentukan usahanya secara

lebih mendalam.

10

Page 9: Teori Kewirausahaan - Substansi Makalah Fix

2. Teori Goal Directed Behavior

Menurut Wolman (1973), seseorang dapat saja menjadi wirausaha karena

termotivasi untuk mencapai tujuan tertentu. Teori ini disebut dengan Goal Directed

Behavior. Teori ini hendak menggambarkan bagaimana seseorang tergerak menjadi

wirausaha, motivasinya dapat terlihat langkah-langkahnya dalam mencapai tujuan

(goal directed behavior). Diawali dari adanya dorongan need, kemudian goal

directed behavior, hingga tercapainya tujuan. Sedangkan need itu sendiri dari skema

muncul karena adanya deficit dan ketidakseimbangan tertentu pada diri individu yang

bersangkutan (wirausaha). Seseorang terjun dalam dunia wirausaha diawali dengan

adanya kebutuhan-kebutuhan, ini mendorong kegiatan-kegiatan tertentu, yang

ditujukan pada pencapaian tujuan. Dari kacamata teori need dan motivasi tingkah

laku, seperti menemukan kesempatan berusaha, sampai mendirikan dan

melembagakan usahanya merupakan goal directed behavior. Sedangkan goal

tujuannya adalah mempertahankan dan memperbaiki kelangsungan hidup wirausaha.

Perbandingan dengan teori Robert D. Hisrich:

Dari teori proses yang dikemukakan Hisrich, ia memfokuskan proses

kewirausahaan berdasarkan strategi objek usahanya itu sendiri, baik dari segi

perencanaan, maupun pada tahap pengelolaan. Namun, Wolman lebih berfokus pada

subjek wirausaha itu sendiri, dimana Wolman membahas proses pembentukan

wirausaha berdasarkan latar belakang, keinginan, dan tujuan si wirausahawan itu

sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa teori yang dikemukakan oleh Hisrich dengan

teori yang dikemukakan oleh Wolman berbeda dari segi orientasinya.

11

Page 10: Teori Kewirausahaan - Substansi Makalah Fix

BAB IV

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat kami ambil dari penulisan makalah ini adalah bahwa

teori proses kewirausahaan ini masing-masing memaparkan bagaimana subjek

maupun objek wirausaha tersebut melakukan transisi ke dalam nilai-nilai

kewirausahaan, termasuk latar belakang pergeseran nilai-nilai tersebut, ke dalam

pengimplementasian nilai-nilai tersebut dalam strategi penanganan masalah

kewirausahaan. Nilai-nilai tersebut antara lain adalah melihat peluang dan kreativitas

usaha.

Dalam ketiga teori tersebut, baik dari teori yang dikemukakan Hisrich,

maupun kedua teori pembandingnya, memiliki kesamaan penyampaian perpindahan

nilai dalam teori mereka, namun masing-masing teori memiliki perbedaan dalam

sudut pandang mereka. Hisrich memaparkan proses kewirausahaan berorientasi pada

elemen-elemen dari objek wirausaha, mulai dari proses perencanaan dan strategi

sampai ke pengelolaan usaha. Sedangkan Shapero dan Sokol, serta Wolman

mengungkapkan proses dari subjek wirausaha itu sendiri, mulai dari latar belakang,

tujuan, dan bagaimana subjek wirausaha tersebut masuk, memulai dan

mempertahankan usahanya. Namun, masing-masing teori dapat mendukung satu

sama lain.

12

Page 11: Teori Kewirausahaan - Substansi Makalah Fix

DAFTAR PUSTAKA

Malau,Robin.2007.Start Small Stay Fokus online at: http://www.robinmalau.org/start-

small-stay-focus/

Wardoyo.2001. Pendahuluan:Kewirausahaan online at:

13

Page 12: Teori Kewirausahaan - Substansi Makalah Fix

14

Page 13: Teori Kewirausahaan - Substansi Makalah Fix

15

Page 14: Teori Kewirausahaan - Substansi Makalah Fix

16

Page 15: Teori Kewirausahaan - Substansi Makalah Fix

wardoyo.staff.gunadarma.ac.id/.../Kewirausahaan+PENDAHULUAN.pdf

Wibisono,Sandy.2007.Entrepeneurial Process online at:

http://sandywibisono.wordpress.com/2008/11/25/entrepreneurial-process/

17