makalah kewirausahaan
DESCRIPTION
kewirausahaan adalahTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perkembangan persaingan bisnis di Indonesia adalah salah satu fenomena yang sangat
menarik, terlebih dengan adanya globalisasi dalam bidang ekonomi yang semakin membuka
peluang pengusaha asing untuk turut berkompetisi dalam menjaring konsumen lokal. Dampak
globalisasi menyebabkan perusahaan jasa yang terdiri dari berbagai macam perusahaan seperti
perusahaan telekomunikasi, transportasi, perbankan, dan perhotelan berkembang dengan cepat.
Perusahaan lokal sebagai tuan rumah semakin dituntut untuk mengerti kebutuhan dan keinginan
konsumen untuk kemudian menyesuaikan kemampuan perusahaan dengan kebutuhan dan
keinginan konsumen.
Perusahaan yang ingin bertahan hidup harus mempunyai nilai lebih yang menjadikan
perusahaan tersebut berbeda dengan perusahaan lain. Nilai lebih yang ditawarkan ini akan
semakin memberikan kepuasan kepada konsumen dan mendorong para konsumen lama untuk
datang kembali. Perusahaan dalam menjalankan usahanya harus selalu mengamati perubahan
perilaku konsumen sehingga dapat mengantisipasi perubahan perilaku tersebut, untuk kemudian
dijadikan kajian dalam rangka memperbaiki strategi pemasarannya. Pada hakekatnya tujuan dari
pemasaran adalah untuk mengetahui dan memahami sifat konsumen dengan baik sehingga
produk yang ditawarkan dapat laku terjual.
Perusahaan perhotelan merupakan perusahaan jasa yang memadukan antara produk dan
layanan. Dahulu fungsi hotel hanya sebagai tempat bermalam bagi konsumen yang melakukan
perjalanan bisnis atau wisata dan tidak memiliki relasi di tempat tujuan. Namun seiring
berjalannya waktu, fungsi hotel mengalami peningkatan fungsi, hotel menjadi usaha komersial
yang menyediakan tempat menginap, makanan, dan pelayanan-pelayanan lain untuk umum. Saat
ini, seringkali hotel digunakan untuk acara pernikahan, rapat perusahaan, launchinguntuk produk
baru suatu perusahaan dan tak jarang pula hotel digunakan untuk sarana untuk berakhir pekan
bagi kalangan masyarakat menengah ke atas.
BAB II
KAJIAN TEORI
1. KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti : pejuang, pahlawan,
manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti
perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang
berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru,
menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur
permodalan operasinya serta memasarkannya.
Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor
961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:
1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
kewirausahaan.
2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang
lebih besar.
Jadi wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukan usaha/kegiatan sendiri
dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan menunjuk kepada sikap
mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha/kegiatan.
Kewirausahaan dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnya adalah seseorang yang
membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu kombinasi
yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada sebelumnya dan juga dilekatkan pada orang
yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru.
Kewirausahaan dalam arti proses yang dinamis adalah kewirausahaan merupakan sebuah
proses mengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan
waktu yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resiko social, dan akan
menerima reward yang berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal.
Melalui pengertian tersebut terdapat empat hal yang dimiliki oleh seorang wirausahawan
yakni:
1. Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan menambahkan nilainya.
Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausahawan semata namun juga audiens yang
akan menggunakan hasil kreasi tersebut.
2. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan. Semakin besar
fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan mendukung proses kreasi yang
akan timbul dalam kewirausahaan.
3. Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko yang mungkin terjadi
berkisar pada resiko keuangan, fisik dan resiko social.
4. Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalah independensi atau
kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reward berupa uang biasanya
dianggap sebagai suatu bentukderajat kesuksesan usahanya.
2. PERHOTELAN
Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu. Pengertian hotel ini dapat disimpulkan dari beberapa definisi hotel seperti tersebut di bawah ini :
a) Salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil (Keputusan Menteri Parpostel no Km 94/HK103/MPPT 1987)
b) Bangunan yang dikelola secara komersil dengan memberikan fasilitas penginapan untuk masyarakat umum dengan fasilitas sebagai berikut : Jasa penginapan Pelayanan makanan dan minuman Pelayanan barang bawaan Pencucian pakaian Penggunaan fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang ada di dalamnya.
(Endar Sri,1996:8)
c) Sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasi dengan syarat pembayaran (Lawson, 1976:27)
1) Karakteristik Hotel
Perbedaan antara hotel dengan industri lainnya adalah :
a. Industri hotel tergolong industri yang padat modal serta padat karya yang artinya dalam pengelolaannya memerlukan modal usaha yang besar dengan tenaga pekerja yang banyak pula.
b. Dipengaruhi oleh keadaan dan perubahan yang terjadi pada sektor ekonomi, politik, sosial, budaya, dan keamanan dimana hotel tersebut berada.
c. Menghasilkan dan memasarkan produknya bersamaan dengan tempat dimana jasa pelayanannya dihasilkan.
d. Beroperasi selama 24 jam sehari, tanpa adanya hari libur dalam pelayanan jasa terhadap pelanggan hotel dan masyarakat pada umumnya.
e. Memperlakukan pelanggan seperti raja selain juga memperlakukan pelanggan sebagai patner dalam usaha karena jasa pelayanan hotel sangat tergantung pada banyaknya pelanggan yang menggunakan fasilitas hotel tersebut.
2) Jenis Hotel
Penentuan jenis hotel tidak terlepas dari kebutuhan pelanggan dan ciri atau sifat khas yang dimiliki wisatawan (Tarmoezi, 2000).
Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat dari lokasi dimana hotel tersebut dibangun, sehingga dikelompokkan menjadi:
a. City HotelHotel yang berlokasi di perkotaan, biasanya diperuntukkan bagi masyarakat yang bermaksud untuk tinggal sementara (dalam jangka waktu pendek). City Hotel disebut juga sebagai transit hotel karena biasanya dihuni oleh para pelaku bisnis yang memanfaatkan fasilitas dan pelayanan bisnis yang disediakan oleh hotel tersebut.
b. Residential HotelHotel yang berlokasi di daerah pinngiran kota besar yang jauh dari keramaian kota, tetapi mudah mencapai tempat-tempat kegiatan usaha. Hotel ini berlokasi di daerah-daerah tenang, terutama karena diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin tinggal dalam jangka
waktu lama. Dengan sendirinya hotel ini diperlengkapi dengan fasilitas tempat tinggal yang lengkap untuk seluruh anggota keluarga.
c. Resort HotelHotel yang berlokasi di daerah pengunungan (mountain hotel) atau di tepi pantai (beach hotel), di tepi danau atau di tepi aliran sungai. Hotel seperti ini terutama diperuntukkan bagi keluarga yang ingin beristirahat pada hari-hari libur atau bagi mereka yang ingin berekreasi.
d. Motel (Motor Hotel)Hotel yang berlokasi di pinggiran atau di sepanjang jalan raya yang menghubungan satu kota dengan kota besar lainnya, atau di pinggiran jalan raya dekat dengan pintu gerbang atau batas kota besar. Hotel ini diperuntukkan sebagai tempat istirahat sementara bagi mereka yang melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan umum atau mobil sendiri. Oleh karena itu hotel ini menyediakan fasilitas garasi untuk mobil.
3) Segi Jumlah Kamar Hotel
Menurut Tarmoezi (Tarmoezi,2000:3), dari banyaknya kamar yang disediakan, hotel dapat dibedakan menjadi :
a. Small HotelJumlah kamar yang tersedia maksimal sebanyak 28 kamar.
b. Medium HotelJumlah kamar yang disediakan antara 28- 299 kamar.
c. Large HotelJumlah kamar yang disediakan sebanyak lebih dari 300 kamar.
4) Klasifikasi Hotel
Menurut keputusan direktorat Jendral Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi no 22/U/VI/1978 tanggal 12 Juni 1978 (Endar Sri, 1996 : 9), klasifikasi hotel dibedakan dengan menggunakan simbol bintang antara 1-5. Semakin banyak bintang yang dimiliki suatu hotel, semakin berkualitas hotel tersebut. Penilaian dilakukan selama 3 tahun sekali dengan tatacara serta penetapannya dilakukan oleh Direktorat Jendral Pariwisata.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
NONAMA HOTEL
KELAS ALAMATJUMLAH KAMAR
JUMLAH TEMPAT TIDUR JUMLAH
TAMUBERDIRI PEMILIK
SINGLE TWIN
1HOTEL
SANTIKA*****
Jl. Moh Hatta No.18, telp (0451)
424888128 73 54 43 13/07/2012
BPK JONNY LIMBUNAN
2HOTEL
LAWAHBA
Jl. Sisingamangaraja No.33, telp (0451)
427171
HI SALEH HALIM
3HOTEL
FAHMIL
Jl. A Yani No.60, telp (0451)
42347414 4 10 2 12/05/1982
BPK BERLIAN LINGGOLO
4HOTEL DWI
MULIA***
Jl. G Tinombala No.23, telp (0451)
45412639 6 33 11
BPK ABD CHALIK
5HOTEL
PARAMA SU**
Jl. Domba No.28, telp (0451)
45567822 7 15 22 30/07/2012
I WAYAN SUYASA
6HOTEL
PELANGI
Jl. Suprapto No.18, telp (0451)
4265968 2 6 4
FRANSISKUS YUWONO
7HOTEL PALU
GOLDEN***
Jl. Raden Saleh No.1, telp (0451)
42112655 30 25 49 16/09/1980
BPK PITER GOSAL
8HOTEL
ANDALAS
Jl. Raden Saleh No.50, telp (0451)
42233214 8 6 5 1992
HJ YUL MARTINI
9HOTEL MITRA
*Jl. Panjaitan
No.12, telp (0451) 427780
16 10 6 16 20/12/1999
IBU MEIHARTY
ILYAS LARAGA
10 HOTEL DELI **Jl. Tadulako
No.17, telp (0451) 421037
20 0 20 6 1983BPK HARYONO
11HOTEL DELI
BARU
Jl. S Parman No.24, telp (0451)
42107613 5 8 2
BPK HARYONO
12HOTEL
WISATA**
Jl. S Parman No.39, telp (0451)
42117527 18 9 15
HI MARDIAH ANDI POTO
13HOTEL
KANADO*
JL. Mt Haryono No.17, telp (0451)
42357918 - 18 2 1973 BPK WINA
14HOTEL
ASTORIA
Jl. Ki Hajar No.66, telp (0451)
42167524 7 17 4 1989
SALEH SANDAGANG
15HOTEL BUMI
PALUPIJl. No., telp
(0451)
16 HOTEL ALFAJl. No., telp
(0451)
17HOTEL
FARMOSAJl. MAMBORO No., telp (0451)
19 38 - 4/ bulan 1995BPK Wang
Cheng Shiung18 HOTEL ** Jl. Ir.H Juanda 23 14 9 26/08/2004 BPK ERWIN
NISFHANo.85, telp (0451)
452652SUMAMPO
19 HOTEL EBONI20 HOTEL WINA
21PENGINAPAN
BUOL
22PENGINAPAN JEMBATAN 3
23 PENGINAPAN DEKAT KTR GUBERNUR
24PENGINAPAN TAIPA BEACH
Jl. Moh. Amin 3 - 6 8 2007H. HADI ANTO
RASYID
2. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat dikatakan bahwa usaha perhotelan dan penginapan cukup
potensial di Kota Palu, umumnya yang berdekatan dengan tempat-tempat kunjungan wisata dan
perkantoran, namun berbagai problema yang dapat dijelaskan, antara lain:
(1) volume kunjungan wisatawan yang cukup fluktuatif,
misalnya hanya ramai pada saat libur anak sekolah dan pengunjung terbatas warga kota sendiri
yang sudah tentu tidak banyak berpengaruh terhadap ekonomi makro,
(2) sarana pendukung di sekitar lokasi hotel/penginapan,
(3) faktor pengelolaan tempat , baik kebersihan, layanan, dan publikasi,
Olehnya, kondisi fisik dan kepeminatan merupakan kondisi riil baik yang menyangkut bentuk fungsi dan
makna bangunan yang memberikan daya tarik atau minat khusus. Selain itu, factor internal dan eksternal
juga perlu mendapatkan perhatian.
Beberapa faktor internal, seperti:
pertumbuhan hotel/penginapan dan prasarana penunjang pariwisata yang belum signifikan. Fasilitas hotel yang kurang memadai Pelayan terhadap konsumen yang masih tergolong lamban Lokasi hotel/penginapan yang jauh dari perkantoran atau tempat-tempat wisata Kurangnya publikasi tentang hotel atau penginapan itu sendiri
Sedangkan faktor eksternal adalah
kemauan politik (political will) pemimpin di kota Palu yang masih kurang dalam melihat
perhotelan/penginapan sebagai satu kesatuan dalam pengembangan pariwisata
kesadaran masyarakat untuk lebih berpotensi yang dapat menghasilkan kekhasan baik dalam
gagasan, perilaku, maupun menghasilkan benda, sehingga menunjang pariwisata.
hal-hal di luar dugaan seperti bencana alam, bentrok antar warga & lain sebagainya.
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Meskipun usaha perhotelan/ penginapan di Kota Palu khususnya kec. Palu Timur & Palu
Utara cukup menjanjikan, namun perlu dilakukan pengembangan terhapap hotel/penginapan itu
sendiri. Selain itu dalam hal pengembangan, juga perlu diperhatikan factor-faktor eksternal dari
pengembangan hotel itu.
Potensi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman pariwisata Kota Palu dapat dijadikan
alat untuk melahirkan berbagai asumsi dan hipotesis pengembangan Perhotelan/penginapan Kota
Palu secara teoritik dan konseptual.
Potensi alternatif Kepariwisataan Kota Palu sangat variatif dan beragam. Masing-masing
wilayah desa/kelurahan di Kota Palu tentu memiliki potensi kepariwisataan. Hal ini perlu
dieksplorasi dan dikembangkan secara terpadu.
Potensi alternatif ini dikembangkan berdasarkan asumsi yang telah dibentuk. Topografis
Kota Palu dapat dipetakan menjadi berbagai kawasan, seperti kawasan kota, kawasan
pemukiman, kawasan sejarah dan budaya, kawasan hutan kota, kawasan resapan, air, kawasan
sempadan sungai, kawasan terbuka, kawasan perbukitan, kawasan padat, kawasan pusat
perdagangan, kawasan pengembangan tanaman pangan, semua merupakan potensi alternatif,
yang diselamatkan, dikembangkan, dan diperbarui, serta diciptakan dalam mengundang para
wisatawan dan mendukung pengembangan terhadap perhotelan/penginapan termasuk dalam hal
penataan kota.