makalah kewirausahaan

14
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perkembangan persaingan bisnis di Indonesia adalah salah satu fenomena yang sangat menarik, terlebih dengan adanya globalisasi dalam bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha asing untuk turut berkompetisi dalam menjaring konsumen lokal. Dampak globalisasi menyebabkan perusahaan jasa yang terdiri dari berbagai macam perusahaan seperti perusahaan telekomunikasi, transportasi, perbankan, dan perhotelan berkembang dengan cepat. Perusahaan lokal sebagai tuan rumah semakin dituntut untuk mengerti kebutuhan dan keinginan konsumen untuk kemudian menyesuaikan kemampuan perusahaan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Perusahaan yang ingin bertahan hidup harus mempunyai nilai lebih yang menjadikan perusahaan tersebut berbeda dengan perusahaan lain. Nilai lebih yang ditawarkan ini akan semakin memberikan kepuasan kepada konsumen dan mendorong para konsumen lama untuk datang kembali. Perusahaan dalam menjalankan usahanya harus selalu mengamati perubahan perilaku konsumen sehingga dapat

Upload: rahmad-hidayat

Post on 24-Oct-2015

113 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

kewirausahaan adalah

TRANSCRIPT

Page 1: makalah kewirausahaan

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Perkembangan persaingan bisnis di Indonesia adalah salah satu fenomena yang sangat

menarik, terlebih dengan adanya globalisasi dalam bidang ekonomi yang semakin membuka

peluang pengusaha asing untuk turut berkompetisi dalam menjaring konsumen lokal. Dampak

globalisasi menyebabkan perusahaan jasa yang terdiri dari berbagai macam  perusahaan seperti

perusahaan telekomunikasi, transportasi, perbankan, dan perhotelan berkembang dengan cepat.

Perusahaan lokal sebagai tuan rumah semakin dituntut untuk mengerti kebutuhan dan keinginan

konsumen untuk kemudian menyesuaikan kemampuan perusahaan dengan kebutuhan dan

keinginan konsumen.

Perusahaan yang ingin bertahan hidup harus mempunyai nilai lebih yang menjadikan

perusahaan tersebut berbeda dengan perusahaan lain. Nilai lebih yang ditawarkan ini akan

semakin memberikan kepuasan kepada konsumen dan mendorong para konsumen lama untuk

datang kembali. Perusahaan dalam menjalankan usahanya harus selalu mengamati perubahan

perilaku konsumen sehingga dapat mengantisipasi perubahan perilaku tersebut, untuk kemudian

dijadikan kajian dalam rangka memperbaiki strategi pemasarannya. Pada hakekatnya tujuan dari

pemasaran adalah untuk  mengetahui dan memahami sifat konsumen dengan baik sehingga

produk yang ditawarkan dapat laku terjual.

Perusahaan perhotelan merupakan  perusahaan  jasa yang memadukan antara produk dan

layanan. Dahulu fungsi hotel hanya sebagai tempat bermalam bagi konsumen yang melakukan

perjalanan bisnis atau wisata dan tidak memiliki relasi di tempat tujuan. Namun seiring

berjalannya waktu, fungsi hotel mengalami peningkatan fungsi, hotel menjadi usaha komersial

yang menyediakan tempat menginap, makanan, dan pelayanan-pelayanan lain untuk umum. Saat

Page 2: makalah kewirausahaan

ini, seringkali hotel digunakan untuk acara pernikahan, rapat perusahaan, launchinguntuk produk

baru suatu perusahaan dan tak jarang pula hotel digunakan untuk sarana untuk berakhir pekan

bagi kalangan masyarakat menengah ke atas.

Page 3: makalah kewirausahaan

BAB II

KAJIAN TEORI

1. KEWIRAUSAHAAN

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti : pejuang, pahlawan,

manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti

perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang

berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru,

menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur

permodalan operasinya serta memasarkannya.

Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor

961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:

1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan

kewirausahaan.

2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam

menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta

menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam

rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang

lebih besar.

Jadi wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukan usaha/kegiatan sendiri

dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan menunjuk kepada sikap

mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha/kegiatan.

Kewirausahaan dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnya adalah seseorang yang

membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu kombinasi

yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada sebelumnya dan juga dilekatkan pada orang

yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru.

Kewirausahaan dalam arti proses yang dinamis adalah kewirausahaan merupakan sebuah

proses mengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan

Page 4: makalah kewirausahaan

waktu yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resiko social, dan akan

menerima reward yang berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal.

Melalui pengertian tersebut terdapat empat hal yang dimiliki oleh seorang wirausahawan

yakni:

1. Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan menambahkan nilainya.

Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausahawan semata namun juga audiens yang

akan menggunakan hasil kreasi tersebut.

2. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan. Semakin besar

fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan mendukung proses kreasi yang

akan timbul dalam kewirausahaan.

3. Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko yang mungkin terjadi

berkisar pada resiko keuangan, fisik dan resiko social.

4. Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalah independensi atau

kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reward berupa uang biasanya

dianggap sebagai suatu bentukderajat kesuksesan usahanya.

2. PERHOTELAN

Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu. Pengertian hotel ini dapat disimpulkan dari beberapa definisi hotel seperti tersebut di bawah ini :

a) Salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil (Keputusan Menteri Parpostel no Km 94/HK103/MPPT 1987)

b) Bangunan yang dikelola secara komersil dengan memberikan fasilitas penginapan untuk masyarakat umum dengan fasilitas sebagai berikut : Jasa penginapan Pelayanan makanan dan minuman Pelayanan barang bawaan Pencucian pakaian Penggunaan fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang ada di dalamnya.

Page 5: makalah kewirausahaan

(Endar Sri,1996:8)

c) Sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasi dengan syarat pembayaran (Lawson, 1976:27)

1) Karakteristik Hotel

Perbedaan antara hotel dengan industri lainnya adalah :

a. Industri hotel tergolong industri yang padat modal serta padat karya yang artinya dalam pengelolaannya memerlukan modal usaha yang besar dengan tenaga pekerja yang banyak pula.

b. Dipengaruhi oleh keadaan dan perubahan yang terjadi pada sektor ekonomi, politik, sosial, budaya, dan keamanan dimana hotel tersebut berada.

c. Menghasilkan dan memasarkan produknya bersamaan dengan tempat dimana jasa pelayanannya dihasilkan.

d. Beroperasi selama 24 jam sehari, tanpa adanya hari libur dalam pelayanan jasa terhadap pelanggan hotel dan masyarakat pada umumnya.

e. Memperlakukan pelanggan seperti raja selain juga memperlakukan pelanggan sebagai patner dalam usaha karena jasa pelayanan hotel sangat tergantung pada banyaknya pelanggan yang menggunakan fasilitas hotel tersebut.

2) Jenis Hotel

Penentuan jenis hotel tidak terlepas dari kebutuhan pelanggan dan ciri atau sifat khas yang dimiliki wisatawan (Tarmoezi, 2000).

Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat dari lokasi dimana hotel tersebut dibangun, sehingga dikelompokkan menjadi:

a. City HotelHotel yang berlokasi di perkotaan, biasanya diperuntukkan bagi masyarakat yang bermaksud untuk tinggal sementara (dalam jangka waktu pendek). City Hotel disebut juga sebagai transit hotel karena biasanya dihuni oleh para pelaku bisnis yang memanfaatkan fasilitas dan pelayanan bisnis yang disediakan oleh hotel tersebut.

b. Residential HotelHotel yang berlokasi di daerah pinngiran kota besar yang jauh dari keramaian kota, tetapi mudah mencapai tempat-tempat kegiatan usaha. Hotel ini berlokasi di daerah-daerah tenang, terutama karena diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin tinggal dalam jangka

Page 6: makalah kewirausahaan

waktu lama. Dengan sendirinya hotel ini diperlengkapi dengan fasilitas tempat tinggal yang lengkap untuk seluruh anggota keluarga.

c. Resort HotelHotel yang berlokasi di daerah pengunungan (mountain hotel) atau di tepi pantai (beach hotel), di tepi danau atau di tepi aliran sungai. Hotel seperti ini terutama diperuntukkan bagi keluarga yang ingin beristirahat pada hari-hari libur atau bagi mereka yang ingin berekreasi.

d. Motel (Motor Hotel)Hotel yang berlokasi di pinggiran atau di sepanjang jalan raya yang menghubungan satu kota dengan kota besar lainnya, atau di pinggiran jalan raya dekat dengan pintu gerbang atau batas kota besar. Hotel ini diperuntukkan sebagai tempat istirahat sementara bagi mereka yang melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan umum atau mobil sendiri. Oleh karena itu hotel ini menyediakan fasilitas garasi untuk mobil.

3) Segi Jumlah Kamar Hotel

Menurut Tarmoezi (Tarmoezi,2000:3), dari banyaknya kamar yang disediakan, hotel dapat dibedakan menjadi :

a. Small HotelJumlah kamar yang tersedia maksimal sebanyak 28 kamar.

b. Medium HotelJumlah kamar yang disediakan antara 28- 299 kamar.

c. Large HotelJumlah kamar yang disediakan sebanyak lebih dari 300 kamar.

4) Klasifikasi Hotel

Menurut keputusan direktorat Jendral Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi no 22/U/VI/1978 tanggal 12 Juni 1978 (Endar Sri, 1996 : 9), klasifikasi hotel dibedakan dengan menggunakan simbol bintang antara 1-5. Semakin banyak bintang yang dimiliki suatu hotel, semakin berkualitas hotel tersebut. Penilaian dilakukan selama 3 tahun sekali dengan tatacara serta penetapannya dilakukan oleh Direktorat Jendral Pariwisata.

Page 7: makalah kewirausahaan

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

NONAMA HOTEL

KELAS ALAMATJUMLAH KAMAR

JUMLAH TEMPAT TIDUR JUMLAH

TAMUBERDIRI PEMILIK

SINGLE TWIN

1HOTEL

SANTIKA*****

Jl. Moh Hatta No.18, telp (0451)

424888128 73 54 43 13/07/2012

BPK JONNY LIMBUNAN

2HOTEL

LAWAHBA

Jl. Sisingamangaraja No.33, telp (0451)

427171

HI SALEH HALIM

3HOTEL

FAHMIL

Jl. A Yani No.60, telp (0451)

42347414 4 10 2 12/05/1982

BPK BERLIAN LINGGOLO

4HOTEL DWI

MULIA***

Jl. G Tinombala No.23, telp (0451)

45412639 6 33 11

BPK ABD CHALIK

5HOTEL

PARAMA SU**

Jl. Domba No.28, telp (0451)

45567822 7 15 22 30/07/2012

I WAYAN SUYASA

6HOTEL

PELANGI

Jl. Suprapto No.18, telp (0451)

4265968 2 6 4

FRANSISKUS YUWONO

7HOTEL PALU

GOLDEN***

Jl. Raden Saleh No.1, telp (0451)

42112655 30 25 49 16/09/1980

BPK PITER GOSAL

8HOTEL

ANDALAS

Jl. Raden Saleh No.50, telp (0451)

42233214 8 6 5 1992

HJ YUL MARTINI

9HOTEL MITRA

*Jl. Panjaitan

No.12, telp (0451) 427780

16 10 6 16 20/12/1999

IBU MEIHARTY

ILYAS LARAGA

10 HOTEL DELI **Jl. Tadulako

No.17, telp (0451) 421037

20 0 20 6 1983BPK HARYONO

11HOTEL DELI

BARU

Jl. S Parman No.24, telp (0451)

42107613 5 8 2

BPK HARYONO

12HOTEL

WISATA**

Jl. S Parman No.39, telp (0451)

42117527 18 9 15

HI MARDIAH ANDI POTO

13HOTEL

KANADO*

JL. Mt Haryono No.17, telp (0451)

42357918 - 18 2 1973 BPK WINA

14HOTEL

ASTORIA

Jl. Ki Hajar No.66, telp (0451)

42167524 7 17 4 1989

SALEH SANDAGANG

15HOTEL BUMI

PALUPIJl. No., telp

(0451)

16 HOTEL ALFAJl. No., telp

(0451)

17HOTEL

FARMOSAJl. MAMBORO No., telp (0451)

19 38 - 4/ bulan 1995BPK Wang

Cheng Shiung18 HOTEL ** Jl. Ir.H Juanda 23 14 9 26/08/2004 BPK ERWIN

Page 8: makalah kewirausahaan

NISFHANo.85, telp (0451)

452652SUMAMPO

19 HOTEL EBONI20 HOTEL WINA

21PENGINAPAN

BUOL

22PENGINAPAN JEMBATAN 3

23 PENGINAPAN DEKAT KTR GUBERNUR

24PENGINAPAN TAIPA BEACH

Jl. Moh. Amin 3 - 6 8 2007H. HADI ANTO

RASYID

2. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat dikatakan bahwa usaha perhotelan dan penginapan cukup

potensial di Kota Palu, umumnya yang berdekatan dengan tempat-tempat kunjungan wisata dan

perkantoran, namun berbagai problema yang dapat dijelaskan, antara lain:

(1) volume kunjungan wisatawan yang cukup fluktuatif,

misalnya hanya ramai pada saat libur anak sekolah dan pengunjung terbatas warga kota sendiri

yang sudah tentu tidak banyak berpengaruh terhadap ekonomi makro,

(2) sarana pendukung di sekitar lokasi hotel/penginapan,

(3) faktor pengelolaan tempat , baik kebersihan, layanan, dan publikasi,

Olehnya, kondisi fisik dan kepeminatan merupakan kondisi riil baik yang menyangkut bentuk fungsi dan

makna bangunan yang memberikan daya tarik atau minat khusus. Selain itu, factor internal dan eksternal

juga perlu mendapatkan perhatian.

Beberapa faktor internal, seperti:

pertumbuhan hotel/penginapan dan prasarana penunjang pariwisata yang belum signifikan. Fasilitas hotel yang kurang memadai Pelayan terhadap konsumen yang masih tergolong lamban Lokasi hotel/penginapan yang jauh dari perkantoran atau tempat-tempat wisata Kurangnya publikasi tentang hotel atau penginapan itu sendiri

Sedangkan faktor eksternal adalah

kemauan politik (political will) pemimpin di kota Palu yang masih kurang dalam melihat

perhotelan/penginapan sebagai satu kesatuan dalam pengembangan pariwisata

Page 9: makalah kewirausahaan

kesadaran masyarakat untuk lebih berpotensi yang dapat menghasilkan kekhasan baik dalam

gagasan, perilaku, maupun menghasilkan benda, sehingga menunjang pariwisata.

hal-hal di luar dugaan seperti bencana alam, bentrok antar warga & lain sebagainya.

Page 10: makalah kewirausahaan

BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan

Meskipun usaha perhotelan/ penginapan di Kota Palu khususnya kec. Palu Timur & Palu

Utara cukup menjanjikan, namun perlu dilakukan pengembangan terhapap hotel/penginapan itu

sendiri. Selain itu dalam hal pengembangan, juga perlu diperhatikan factor-faktor eksternal dari

pengembangan hotel itu.

Potensi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman pariwisata Kota Palu dapat dijadikan

alat untuk melahirkan berbagai asumsi dan hipotesis pengembangan Perhotelan/penginapan Kota

Palu secara teoritik dan konseptual.

Potensi alternatif Kepariwisataan Kota Palu sangat variatif dan beragam. Masing-masing

wilayah desa/kelurahan di Kota Palu tentu memiliki potensi kepariwisataan. Hal ini perlu

dieksplorasi dan dikembangkan secara terpadu.

Potensi alternatif ini dikembangkan berdasarkan asumsi yang telah dibentuk. Topografis

Kota Palu dapat dipetakan menjadi berbagai kawasan, seperti kawasan kota, kawasan

pemukiman, kawasan sejarah dan budaya, kawasan hutan kota, kawasan resapan, air, kawasan

sempadan sungai, kawasan terbuka, kawasan perbukitan, kawasan padat, kawasan pusat

perdagangan, kawasan pengembangan tanaman pangan, semua merupakan potensi alternatif,

yang diselamatkan, dikembangkan, dan diperbarui, serta diciptakan dalam mengundang para

wisatawan dan mendukung pengembangan terhadap perhotelan/penginapan termasuk dalam hal

penataan kota.