makalah kewirausahaan

12
PEMILIHAN BIDANG USAHA Makalah ini kami buat guna memenuhi tugas Mata Kuliah Kewirausahaan Dosen: Dra. Ratna Tiharita, M.M. Di Susun Oleh: Vina Khaerunisah Muhamad Abdul Rivai Dani Zulkarnaen Sri Dewi PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

Upload: k4v3l4

Post on 09-Dec-2014

85 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Makalah Kewirausahaan

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Kewirausahaan

PEMILIHAN BIDANG USAHAMakalah ini kami buat guna memenuhi tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen: Dra. Ratna Tiharita, M.M.

Di Susun Oleh:

Vina Khaerunisah

Muhamad Abdul Rivai

Dani Zulkarnaen

Sri Dewi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

2012

Page 2: Makalah Kewirausahaan

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Salam sejahtera bagi kita semua, Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada

Illahi Rabbi Allah SWT, karena atas berkat dan limpahan rahmat-Nya maka penyusun

dapat menyelesaikan sebuah makalah kewirausahaan ini dengan tepat waktu.

Berikut ini penyusun mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "Pemilihan

Bidang Usaha", yang menurut penyusun dapat memberikan manfaat yang Insya Allah

besar bagi kita untuk mempelajari tentang bagaimana cara berwirausaha yang baik dan

benar.

Penyusun juga mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh teman-teman yang

telah membantu terselesaikannya makalah ini. Termasuk juga Dosen Mata Kuliah

Kewirausahaan Dra. Ratna Tiharita, M.M. yang telah memberikan dukungan, kasih, dan

kepercayaan yang begitu besar kepada penyusun.

Melalui kata pengantar ini penyusun terlebih dahulu meminta maaf dan memohon

kemakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang penyusun buat

kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca.

Dengan ini penyusun mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima

kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan

manfaat bagi kita semua. Amin ya Robbal Alamin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Cirebon, Desember 2012

Penyusun

Page 3: Makalah Kewirausahaan

BAB I

PENDAHULUAN

Berbicara tentang wirausaha sepertinya tidak mungkin bisa terlepas dari membuka

usaha baru. Seorang wirausaha dituntut untuk memiliki kreativitas yang tinggi. Salah

satunya adalah dengan bisa menciptakan suatu ide/gagasan yang baru, baik dalam hal

pemikian maupun usaha. Wirausahawan harus mampu menciptakan bidang usahanya

sendiri baik itu dengan cara memunculkan sesuatu yang baru, membeli usaha milik orang

lain, atau melukan franchising.

Dalam menciptakan bidang usahanya tersebut, wirausahawan harus mampu mengenali

tentang apa yang akan dikelolanya dengan baik dan benar, tidak dengan membuka usaha

bermodalkan nekad atau hanya sekedar coba-coba saja, tetapi harus benar-benar dipikirkan

secara matang-matang. Melakukan riset-riset tentang apa yang akan menjadi usahanya,

bagaimana jika masuk kedalam usaha tersebut, apakah kita akan mampu untuk bersaing

apa tidak. Benar-benar harus dipikirkan secara matang agar pada akhirya kitapun akan

mampu untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari usaha yang kita bangun.

Mengingat pemilihan bidang usaha bisa di katakan penting, maka dari itu kami akan

mencoba untuk membahas apa yang dimaksud dengan “Pemilihan Bidang Usaha”, baik

secara pengertiannya, maupun cara-cara dalam pemilihan bidang usaha.

Page 4: Makalah Kewirausahaan

BAB II

PEMILIHAN BIDANG USAHA

A. Cara Memasuki Usaha Baru

Bidang usaha yang akan dipilih dan dikembangkan harus mendasar pada kebutuhan

dan kepentingan masyarakat. Pimpinan perusahaan harus menyusun rencana bisnis

sedemikian rupa sehingga pelayanan kepada masyarakat diutamakan.

Dalam pengertian ilmu ekonomi kebutuhan adalah suatu keinginan terhadap benda

atau jasa yang pemuasannyadapat dilaksanakan secara jasmaniah atau rohaniah. Kebutuhan

manusia satu dengan lain relatif tidak sama tergantung dari manusia itu sendiri dan tingkat

kemajuan, kedaan lingkungan, waktu dan lain-lain. Kebutuhan manusia terhadap

benda/jasa relatif tidak terbatas, sementara benda/jasa ang tersedia sebagai alat pemuas

kebutuhan relatif terbatas jumlahnya .tidak seimbangnya antara kebutuhan dan alat

pemuas kebutuhan akan menimbulkan hukum permintaan dan penawaran. Ditinjau dari

intensitasnya, kebutuhan manusia dapat dibedakan menjadi:

A. Kebutuhan Primer

Yaitu kebutuhan yang mau tidak mau harus dipenuhi apabila ingin tetap hidup.

Kebutuhan ini cenderung bersifat alamiah. Sehingga sebagian orang menyatakan

dengna istilah kebutuhan alam kerena tuntutan alam. Contoh: kebutuhan makan,

minum dll.

B. Kebutuhan Sekunder

Yaitu kebutuhan yang dapat dipenuhi apabila kebutuhan primer sudah terpenuhi,

kebutuhan ini meuncul akibat meningkatnya peradaban manusia, sehingga kadang kala

disebut kebutuhan kultural. Termasuk kedalam kebutuhan ini antara lain: pakaian,

perumahan, peralatan rumah tangga dan lain-lain.

C. Kebutuhan Tersier

Yaitu kebutuhan yang akan dipenuhi apabila kebutuhan utama/primer dan

sekunder telah terpuaskan. Oleh sementara pakar ekonomi, kebutuhan ini kadangkala

disebut kebutuhan akan barang/jasa mewah.

Kebutuhan ditinjau dari sudut waktu terdiri dari kebutuhan sekarang dan kebutuhan

yang akan datang, ditinjau dari sifatnya maka kebutuhan terdiri dari kebutuhan jasmani dan

kebutuhan rohani, sementara ditinjau dari golongan maka kebutuhan ini terdiri dari

kebutuhan kolektif (masyarakat) dan kebutuhan individu. Seiring dengan kemajuan

Page 5: Makalah Kewirausahaan

peradaban manusia, pengelompokkan kebutuhan manurut intensitasnya mengalami

pergeseran. Sebagai contoh kebutuhan manusia terhadap pakaian, perumahan pada saat ini

seudah merupakan kebutuhan primer, sedangkan kebutuhan terhadap kendaraan dan

sejenisnya yang dulu dianggap sebagai kebutuhan tingkat tiga, sekarang sudah menjadi

kebutuhan tingkat kedua, bahkan di kota-kota besar yang memiliki tingkat kebutuhan

tinggi sudah merupakan keharusan sehingga menjadi kebutuhan tingkat utama.

Berkaitan dengan wirausaha, adanya kebutuhan manusia yang bersifat dan tidak

terbatas dengan barang/jasa sebagai alat pemuas kebutuhan bersifat terbatas. Memberikan

peluang terhadap pelaku wirausaha untuk menciptakan, membuat dan menawarkan

berbagai kebutuhan di maksud, mulai dari menawarkan benda/barang yang bersifat primer

hingga barang/benda yang bersifat tersier. Berbagai kesempatan sebenarnya terbuka untuk

melakukan kegiatan usaha. Silahkan mulai memperhatikan, memikirkan dan meneliti

berbagai hal yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal teman-teman.

B. Bidang Dan Jenis Usaha Yang Dimasuki

Secara umum bidang usaha dibedakan menjadi 3, yaitu :

1. Jasa

Bidang usaha jasa lebih fokus kepada layanan, misalnya layanan jasa komunikasi

dan sebagainya.

2. Perdagangan

Bidang usaha perdagangan adalah bidang usaha dimana para pelaku usaha

memfokuskan kegiatannya pada jual beli produk

3. Manufaktur

Bidang usaha manufaktur adalah bidang usaha dimana pelaku wirausaha membeli

sejumlah barang/bahan yang kemudian diolah sedemikian rupa sehingga menjadi

produk baru yang berbeda dengan keadaan/kondisi semula.

Agar dapat merencanakan usaha dengna baik, maka kegiatan berikut perlu

dipersiapkan:

1. Inventarisasi data dan informasi yang meliputi kekuatan dan kesempatan potensial

yang ada pada badan usaha.

2. Inventarisasi kelemahan dan hambatan perusahaan baik yang bersifat itern

maupun ekstern.

3. Menentukan rencana pendapatan dan belanja perusahaan.

Page 6: Makalah Kewirausahaan

Suatu usaha dikatakan layak apabila dapat membedakan manfaat secara ekonomis,

maka usaha tersebut harus berpedoman pada aturan-aturan dalam dunia usaha pada

umumnya.

Adapun aturan atau pedoman yang penting dalam melaksanakan usaha yaitu sebagai

berikut:

1. Penetuan tujuan usaha yang akan dilaksanakan

2. Penentuan sasaran tujuan usaha yang akan dilaksanakan

3. Setelah tujuan dan sasaran usaha ditetapkan, kemudian dipersiapkan langkah-

langkah untuk mencapainya, antara lain:

- Berkaitan dengan pengelolaan modal usaha

- Berkaitan dengan pengelolaan kegiatan produksi

- Berkaitan dengan pengelolaan kegiatan pemasaran

- Berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya manusia

C. Memulai Usaha

Cara memulai usaha dapat dilakukan melalui:

1. Merintis usaha baru (Starting)

2. Membeli perusahaan orang lain (Buying/Akuisisi)

3. Kerja sama manajemen (Franchising)

Page 7: Makalah Kewirausahaan

BAB III

PERTANYAAN

1. Frelly Noviana (2D)

Pertanyaan:

Bagaimana cara membedakan manfaat bisnis secara ekonomis?

Jawaban:

Manfaat bisnis menurut kami memang baragam, bisa bermanfaat untuk

menemangkan hatinya, bisa bermanfaat untuk menghilangkan kejenuhan, tetapi

intinya jika seseorang melalukan bisnis, maka manfaat yang akan didapatkan pasti

secara ekonomis. Cara membedakannya tergantung bagaimana cara kita memandang

bisnis tersebut, apakah bisnis tersebut dipandang sebagai sesuatu yang perlu dan

penting, atau hanya sekedar untuk memanfaatkan waktu luang saja. Jika dipandang

sebagai sesuatu yang perlu maka kita pasti akan sangat mementingkan kemajuan

bisnis tersebut karena hasil dari bisnis tersebut untuk kebutuhan dia sehari-hari. Tetapi

jika melakukan bisnis karena untuk mengisi waktu luang, maka keuntungan ekonomi

atau pendapatan yang kita peroleh tidak akan terlalu menjadi beban kita, karena masih

ada pendapatan dari usaha yang lain-lainnya.

2. Aang Angga Nugraha Setiawan (2D)

Pertanyaan:

Bagaimana cara mengidentifikasi bidang usaha secara tepat, dan memutus kan berapa

modal yang kita perlukan dalam memulai usaha baru tersebut?

Jawaban:

Cara mengidentifikasi bidang usaha yang tepat adalah dengna cara, pertama-tama

kita harus mulai melakukan riset atau penelitian tentang usaha apa yang akan kita

jalani, kita harus bisa mensurvei minat pembeli terhadap barang atau jasa yang akan

kita tawarkan, kita harus manelitinya dan belajar tentang usaha yang akan kita jalani

karena kita tidak mungkin jika memulai usaha tanpa adanya sebuah riset pasar dan

memahami usaha apa yang akan kita kerjakan. Kerana sama halnya usaha itu seperti

Page 8: Makalah Kewirausahaan

orang berjalan, jika kita tidak mengetahui arah tujuan kita, maka kita pasti akan

tersesat. Perumpaan itu bisa dijadikan suatu perumpaan dalam memulai sebuah usaha.

Jika kita sudah mengetahui seluk beluk tentang usaha kita dan bagaimana hasil

riset yang kita lakukan baru lah kita menentukan berapa besarnya modal yang akan

kita investasikan dalam usaha kita tersebut. Besarnya modal menurut kami relative,

tergantung dari besarnya uang kita, tetapi menurut kami modal tidak mesti harus besar,

yang penting bagaimana cara kita untuk mengelola modal tersebut menjadi besar.

3. Walidin (2C)

Pertanyaan:

Adakah aturan yang baku tentang cara memulai usaha baru dan apakah harus izin

terlebih dahulu sebelum memulai usaha baru?

Jawaban:

Menurut kelompok kami aturan baku tentang cara memulai suatu usaha itu tidak

ada. Tetapi yang ada hanya peraturan yang dibuat karena adanya kebiasaan dalam

memulai suatu bisnis.

Tetapi jika izin dalam memulai suatu usaha itu haruslah mutlak dipenuhi seperti

izin SIUP, SKUD, IMB dan SITU.

4. Robiatul (2C)

Pertanyaan:

Berikan contoh nyata tentang usaha manufaktur?

Jawaban:

Manufaktur adalah suatu usaha dimana merubah bahan baku menjadi barang jadi.

Dalam hal ini pabrik atau perusahaan melakukan proses produksi. Contoh usaha

manufaktur banyak salah satu contohnya adalah perusahaan rotan. Yaitu merubaha

bahan baku rotan menjadi aneka barang kebutuhan rumah tangga, seperti lemari, kursi,

dan meja.

Page 9: Makalah Kewirausahaan

BAB IV

KESIMPULAN

Tetapi menurut pendapat kami yang terpenting dalam memulai usaha adalah ACTION dari

setiap pengetahuan yang kita ketahui tentang wirausaha. Karena jika kita tidak mau

memulai ACTION dari sekarang, maka kita akan termasuk manusia yang merugi.

So Come On ACTION “n” Les’t Do This !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!