makalah kelompok a10 fisika (keterampilan guru dalam proses pembelajaran dan aplikasinya dalam...

22

Click here to load reader

Upload: agung14

Post on 28-Jul-2015

444 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Kelompok a10 Fisika (Keterampilan Guru Dalam Proses Pembelajaran Dan Aplikasinya Dalam Praktek Pembelajaran

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ada sebuah pendapat yang menyatakan, bahwa mengajar adalah proses

penyampaian atau penerusan pengetahuan, sudah ditinggalkan banyak orang. Kini,

mengajar lebih sering dimaknai sebagai perbuatan yang komplek, yaitu penggunaan

secara integratif sejumlah keterampilan untuk menyampaikan pesan. Pengintegrasian

keterampilan-keterampilan yang dimaksud dilandasi oleh seperangkat teori dan diarahkan

oleh suatu wawasan. Sedangkan aplikasinya secara unik dalam arti sebuah simultan

dipengaruhi oleh semua komponen belajar mengajar. Komponen yang dimaksud yaitu:

tujuan yang ingin dicapai, pesan yang ingin disampaikan, subjek didik, fasilitas dan

lingkungan belajar, serta yang tidak kalah pentingnya keterampilan, kebiasaan serta

wawasan guru tentang diri dan misinya sebagai pendidik. Agar proses pembelajaran dapat

berlangsung dengan baik, maka pengajar hurus memberdayakan diri sendiri dan para

siswanya. Siswa diharapkan mempunyai kompetensi yang diajarkan. Mereka diposisikan

sebagai subjek belajar, sedangkan guru sebagai fasilitator.

Jika mengajar dirumuskan sebagai upaya menyampaiakn (transfer) bahan

pelajaran kepada siswa, maka makna mengajar itu sendiri akan terbatas hanya pada

penyampaian bahan pelajaran itu saja secara sederhana sekali, guru di satu pihak

menyampaikan bahan pelajaran dan siswa di pihak lain akan menerima secara pasif.

Biasanya proses penyampaian seperti itu akan berlangsung secara imposisi

(penuangan), guru menuangkan sejumlah informasi/pengetahuan kepada siswa, artinya

guru mendominasi kelas melalui penyampaian lisan sehingga umumnya muncul gejala

verbalistis.

Akan tetapi, jika pengertian mengajar ialah segala upaya yang dilakukan dengan

sengaja guna menciptakan proses belajar pada siswa dalam mencapai tujuan yang telah

dirumuskan, maka jelas bahwa yang menjadi sasaran akhir dari proses pengajaran itu

ialah siswa belajar.

Dalam hal ini upaya apapun dapat dilakukan asal dapat dipertanggungjawabkan

mengantarkan siswa menuju pencapaian tujuan pengajaran yang telah ditentukan, artinya

1

Page 2: Makalah Kelompok a10 Fisika (Keterampilan Guru Dalam Proses Pembelajaran Dan Aplikasinya Dalam Praktek Pembelajaran

siswa cenderung aktif. Pencapaian tujuan dilakukan melalui proses pengajaran guru

tampil di depan kelas untuk mengajar secara langsung ataupun menggunakan perangkat

proses pengajaran.

Sehingga pada hakekatnya mengajar itu merupakan upaya guru untuk

menciptakan kemungkinan terjadinya proses belajar pada siswa. Jadi yang paling penting

dalam mengajar itu bukanlah bahan yang disampaikan oleh guru akan tetapi proses siswa

dalam mempelajari bahan tersebut. Dan peranan yang menonjol dalam kegiatan

pengajaran ada pada siswa, ini tidak berarti bahwa peranan guru disishkan, hanya diubah

saja, guru bukan berperan sebagai penyampai informasi akan tetapi hanya bertindak

sebagai pengarah dan pemberi fasilitas untuk mewujudkan terciptanya proses belajar

(director and facilitator of learning).

Jadi, guru yang professional itu adalah guru yang dapat melakukan tugas

mengajarnya dengan baik. Yang dalam proses belajar mengajarnya membutuhkan

keterampilan-keterampilan khusus demi terciptanya kelancaran proses belajar mengajar

yang lebih efektif dan efisien.

Dalam makalah ini keterampilan seorang guru dalam proses belajar mengajar

tersebut antara lain, yaitu: (1) Keterampilan membuka dan menutup pelajaran, (2)

Keterampilan menjelaskan, (3) Keterampilan bertanya, (4) Keterampilan memberi

penguatan, (5) Keterampilan menggunakan media pembelajaran, (6) Keterampilan

membimbing diskusi kelompok kecil, (7) Keterampilan mengelola kelas, (8)

Keterampilan mengadakan variasi, dan (9) Keterampilan mengajar perorangan dan

kelompok kecil.

B. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat untuk

mengikuti mata kuliah Profesi Kependidikan. Selain itu juga agar kami selaku penulis

makalah, lebih memahami lagi tentang judul dari makalah ini yaitu “Keterampilan Guru

dalam Proses Pembelajaran dan Apilkasinya dalam Praktek Pembelajaran”. Sehingga

dapat kami praktikan dalam pembelajaran.

C. Sistematika Makalah

BAB I PENDAHULUAN, bab ini membahas latar belakang dan tujuan

disusunnya makalah mengenai “Keterampilan Guru dalam Proses Pembelajaran dan

2

Page 3: Makalah Kelompok a10 Fisika (Keterampilan Guru Dalam Proses Pembelajaran Dan Aplikasinya Dalam Praktek Pembelajaran

Apilkasinya dalam Praktek Pembelajaran”. Pemaparan pada bab ini dimaksudkan untuk

menjadi landasan pembahasan pada bab-bab berikutnya.

BAB II PEMBAHASAN, bab ini membahas konsep dan beberapa bentuk

keterampilan mengajar. Bahwa guru yang professional itu adalah guru yang dapat

melakukan tugas mengajarnya dengan baik. Tentunya dalam mengajar tersebut

memerlukan keterampilan-keterampilan yang sangat dibutuhkan demi terciptanya

kelancaran dalam proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. Jadi, lingkup

pembahasan dalam bab ini, meliputi keterampilan membuka dan menutup pelajaran,

keterampilan menjelaskan, keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan,

keterampilan menggunakan media pembelajaran, keterampilan membimbing diskusi

kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengadakan variasi, dan

keterampilan mengajar perorangan dan kelompok kecil.

BAB III PENUTUP, bab ini membahas beberapa tanggapan dan simpulan dari

penulis yang terkait dengan keterampilan guru dalam proses pembelajaran dan

aplikasinya dalam praktek pembelajaran. Seperti yang telah kita ketahui, bahwa guru

yang mempunyai keterampilan dalam mengelola kelas akan menyebabkan terciptanya

proses belajar mengajar yang lebih efektif dan efisien, jarang sekali siswa menjadi jenuh

dan menjadi lebih interaktif. Jika keterampilan-keterampilan mengajar yang dimilki oleh

guru dimaksudkan sebagai bekal utama, maka berarti keterampilan tersebut baru akan

merupakan potensi saja, sehingga memerlukan pengembangan secara intensif agar

keterampilan tersebut dapat mencapai domain psikomotorik.

Sehingga makalah ini disusun dan lebih terorganisasi untuk lebih membantu

penulis agar lebih memahami keterampilan guru dalam proses belajar mengajar. Yang

mana pada dasarnya mengajar itu merupakan proses yang menyangkut unsur manusia

dengan segala kompleksitas yang ada pada dirinya sehingga secara karikatural barangkali

prosesnya akan hampir menyerupai pelukisan dari sebuah gambar. Dengan demikian,

maka keterampilan yang dimilki oleh seseorang yang mengajar akan sangat dipengaruhi

oleh bakat alamiahnya.

3

Page 4: Makalah Kelompok a10 Fisika (Keterampilan Guru Dalam Proses Pembelajaran Dan Aplikasinya Dalam Praktek Pembelajaran

BAB II

PEMBAHASAN

Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa suatu pembelajan hasilnya akan lebih

berkualitas apabila dalam proses pembelajaran tersebut guru mempunyai kompetensi atau

keterampilan-keterampilan yang bisa menunjang kelancaran proses belajar mengajar

tersebut. Keterampilan-keterampilan itu antara lain sebagai berikut :

A. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

1. Keterampilan membuka pelajaran

Kegiatan membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam

kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondisi agar minat dan perhatiannya

terpusat pada apa yang akan dipelajari. Kegiatan membuka pelajaran tidak hanya

dilakukan oleh guru pada awal jam pelajaran, tetapi juga pada setiap penggal kegiatan inti

pelajaran yang diberikan selama jam pelajaran itu. Hal tersebut dapat dilakukan dengan

cara mengemukan tujuan yang akan dicapai, menarik perhatian siswa, memberi acuan,

dan membuata kaitan antara materi pelajaran yang telah dikuasai oleh siswa dengan

bahan yang akan dipelajari.

a. Tujuan keterampilan membuka pelajaran

1) Membantu siswa mempersipkan diri agar sejak semula sudah terbayang dengan

materi.

2) Menimbulkan niat dan perhatian siswa dan membantu batasan tugas yang akan

dikerjakan.

3) Membantu siswa agar mengetahui hubungan antara pengalaman yang sudah ada

dengan hal baru yang akan dipelajari.

b. Komponen-komponen dalam keterampilan membuka pelajaran

1) Menarik perhatian siswa

2) Memotivasi siswa

3) Memberi acuan

4) Membuat kaitan, antara lain menghubungkan minat, pengalaman, dan hal-hal lain.

2. Keterampilan menutup pelajaran

Kegitan ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran.

4

Page 5: Makalah Kelompok a10 Fisika (Keterampilan Guru Dalam Proses Pembelajaran Dan Aplikasinya Dalam Praktek Pembelajaran

a. Tujuan keterampilan menutup pelajaran

1) Mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi

2) Mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam membelajaran materi.

3) Membantu siswa agar mengetahui hubungan antara pengalamannya dengan hal

yang baru dipelajari.

b. Komponen keterampilan menutup pelajaran

1) Meninjau kembali penguasaan materi atau membuat ringkasan.

2) Mengadakan evaluasi.

Prinsip-prinsip keterampilan membuka dan menutup pelajaran haruslah bermakna,

berurutan dan berkesinambungan.

B. Keterampilan Menjelaskan

Keterampilan menjelaskan adalah kemampuan menyajikan informasi secara lisan

yang diorganisasi secara sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan antara satu

bagian dengan bagian lainnya.

a. Tujuan keterampilan menjelaskan

1) Membimbing siswa memahami materi.

2) Melibatkan murid untuk berfikir dengan memecahkan masalah-masalah.

3) Memberi balikan kepada siswa dan mengatasi kesalah pahaman.

4) Menolong siswa dalam memahami literatur-literatur yang ada.

b. Komponen-komponen keterampilan menjelaskan, meliputi:

Penggunaan bahasa yang fasih.

Menyatakan ide secara eksplisit.

Upaya untuk menghindari kekaburan.

1) Pemberian ilustrasi dan contoh.

2) Penekanan/emphasis

Pemberian tekanan dilakukan agar hal-hal tertentu yang dianggap penting dari ide

yang dianggap penting dari ide yang disampaikan itu lebih mendapatkan perhatian

siswa.

Penekanan/emphasis dilakukan dalam betuk penggunaan variasi diantaranya: suara

(nada, volume), isyarat (symbol/gerakan), dan penggunaan media/sumber

pengajaran.

3) Feed-back/pengambilan umpan balik.

5

Page 6: Makalah Kelompok a10 Fisika (Keterampilan Guru Dalam Proses Pembelajaran Dan Aplikasinya Dalam Praktek Pembelajaran

Tujuannya adalah:

Sebagai evaluasi sederhana.

Menciptakan suasana baru dan menumbuhkan minat belajar.

Prinsip-prinsip keterampilan menjelaskan diantaranya adalah penjelasan harus

relevan, penjelasan harus bermakna, penjelasan diberikan diawal, di tengah, ataupun

diakhir tergantung dengan keperluan.

C. Keterampilan Bertanya

Ada tiga hal penting dalam keterampilan bertanya:

a. Pausing

Setelah melakuakan pertanyaan, murid diminta tenang sebentar. Ini bertujuan untuk:

1) Memberi kesempatan berfikir mencari jawaban.

2) Untuk memperoleh jawaban yang komplit.

3) Memahami pertanyaan/menganalisa pertanyaan.

4) Agar banyak murid yang menjawab.

b. Prompting

Guru mengajukan pertanyaan yang “sulit”, sehingga tidak ada murid yang bisa

menjawab, Karena sulitnya, atau pertanyaan tidak jelas. Oleh karena itu guru harus

melakukan “prompt” mendorong. Caranya:

1) Memberikan informasi tambahan, agar murid dapat menjawab.

2) Mengubah pertanyaan dalam bentuk lain.

3) Pecah pertanyaan semula menjadi beberapa sub pertanyaan sehingga pertanyaan

dapat dijawab.

c. Probing

Melacak, menuntun, mengarahkan. Probing dilakukan karena belum diperoleh

jawaban yang memuaskan. Untuk memperoleh jawaban yang sempurna, maka guru

menunjuk murid lain untuk menjawab. Apabila belum puas, minta murid lain lagi

untuk menjawab.

Ada tiga aspek dalam keterampilan bertanya:

1) Clarity and brevity/jelas dan singkat.

2) Directing or distributing questions, pertanyaan hurus diarahkan ke seluruh kelas,

kemudian mencari murid yang mau menjawab, sebaiknya pertanyaan tidak

dijawab serentak.

6

Page 7: Makalah Kelompok a10 Fisika (Keterampilan Guru Dalam Proses Pembelajaran Dan Aplikasinya Dalam Praktek Pembelajaran

3) Redirecting the questions,

Pertama-tama pertanyaan ditunjukan keseluruh kelas, lalu yang mau menjawab

diminta menunjuk. Kemudian masing-masing yang menunjuk diminta untuk

menjawab satu persatu, ini disebut redirecting.

Pertanyaan yang diajukan dapat dibagi atas dua kategori, yaitu:

a. Low order question, yaitu pertanyaan yang bersifat recall, ini pertanyaan mudah.

b. Higher order question, pertanyaan ini agak sulit, dengan memakai kata, bagaimana,

mengapa?

Dilihat dari proses pengajuannya, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1) Structuring (Strukturasi); maksudnya pemberian “pengantar” singkat tentang lingkup

pertanyaan itu.

2) Focusing (penepatan focus); penetapan lingkup pertanyaan dengan lebih khusus.

3) Clarity and brevity (kejelasan dan penyingkatan); pertanyaan yang dilakukan itu

diucapkan atau diajukan secara jelas dan ringkas.

4) Pausing

5) Distribution (pendistribusian); pengajuan pertanyaan kepada seluruh siswa atau

perorangan karena alas an tertentu.

6) Re-direction (pengarahan atau pengulangan kembali); pertanyaan itu diajukan

kembali kepada kelas atau individu tertentu setelah memperhatikan respon yang telah

ada.

7) Anthusiasm (antusiasme); penciptaan kondisi kesungguhan atas pertanyaan yang

diajukan.

8) Prompting (penegasan); mempertegas jawaban atau respon yang sebenarnya.

D. Keterampilan Memberi Penguatan

Penguatan adalah respon terhadap suatu tingkah laku yang dapat

meningkatkankemungkinan berulangnya tingkah laku tersebut.

a. Tujuan keterampilan memberi penguatan, yaitu:

1) Meningkatkan perhatian siswa pada pelajaran.

2) Meningkatkan motivasi belajar siswa.

3) Memudahkan siswa untuk belajar.

7

Page 8: Makalah Kelompok a10 Fisika (Keterampilan Guru Dalam Proses Pembelajaran Dan Aplikasinya Dalam Praktek Pembelajaran

4) Mengarahkan kepada cara berfikir yang baik/divergen dan inidiatif pribadi.

b. Komponen-komponen keterampilan penguatan, yaitu:

1) Pengutan verbal

Penguatan verbal biasanya diutarakan dengan menggunakan kata-kata pujian,

penghargaan, persetujuan, dan sebagainya.

2) Penguatan non verbal

Penguatan ini meliputi beberapa hal, seperti:

Penguatan berupa gerakan mimik dan badan, misalnya: acungan jempol,

senyuman, kerut kening, wajah cerah, dan lain-lain.

Penguatan dengan cara mendekati, misal: guru duduk dekat siswa, guru berdiri

dekat siswa, berjalan disisi siswa, dan lain-lain.

Pengaturan dengan kegiatan yang menyenagkan, misal: missal siswa dapat

menyelesaikan pekerjaan dengan baik, maka dia dapat diminta untuk

membantu teman lainnya.

Penguatan berupa symbol dan benda.

Pengutan tak penuh, yang diberikan apabila siswa memberi jawaban sebagian

benar. Dalam hal ini guru tidak boleh langsung menyalahkan, tetapi sebaiknya

member penguatan tak penuh, misalnya: “ya, jawabanmu sudah benar, tetapi

masih bisa disempurnakan lagi”dengan demikian siswa tau dimana letak

ketidak sempurnaan tersebut dan bisa menyempurnakannya.

Prinsip-prinsip penguatan antara lain sebagai berikut: kehangatan dan antusias,

kebermaknaan, menghindari respon yang negatif, penguatan pada perseorangan,

penguatan kepada kelompok siswa.

E. Keterampilan Menggunakan Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah sarana pembelajaran yang digunakan sebagai

perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam

mencapai tujuan pembelajaran.

a. Tujuan keterampilan menggunakan media pembelajaran, yaitu:

1) Memperjelas penyampaian pesan.

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra.

3) Memperlancar jalannya pembelajaran.

4) Menimbulkan kegairahan belajar.

8

Page 9: Makalah Kelompok a10 Fisika (Keterampilan Guru Dalam Proses Pembelajaran Dan Aplikasinya Dalam Praktek Pembelajaran

5) Memberi kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi langsung dengan kenyataan

dan lingkungan.

6) Memberi kesempatan siswa untuk belajar sesuai minat dan bakat.

b. Komponen-komponen keterampilan menggunakan media pembelajaran:

1) Media audio, media ini sifatnya dapat didengar oleh siswa seperti radio.

2) Media visual, media ini sifatnya dapat dilihat oleh siswa seperti peta.

3) Media audio visual, media ini sifatnya dapat dilihat dan didengar oleh siswa seperti

TV edukasi.

Prinsip-prinsip keterampilan ini adalah sebagai berikut:

1) Tepat guna, artinya media yang digunakan sesuai dengan kompetensi dasar.

2) Berdaya guna, media yang digunakan mampu menumbuhkan motivasi siswa.

3) Bervariasi, media yang digunakan mampu mendorong sikap aktif siswa.

F. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

Diskusi kelompok kecil adalah suatu proses percakapan yang teratur dan

melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang bebas dan terbuka,

dengan tujuan berbagai informasi atau pengalaman, mengambil keputusan,

memecahkansuatu masalah. Jadi, pengertian keterampilan membimbing diskusi

kelompok kecil adalah keterampilan melaksanakan kegiatan membimbing siswa agar

dapat melaksanakan diskusi kelompok kecil dengan baik.

a. Tujuan keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, yaitu:

1) Siswa dapat memberi informasi / pengalaman dalam menjelajahi gagasan baru.

2) Siswa dapat mengembbangkan pengetahuan dan kemampuan untuk berpikir dan

berkomunikasi.

3) Siswa terlibat dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.

b. Komponen-komponen keterampilan ini yaitu :

1) Memusatkan perhatian siswa pada topic dan tujuan diskusi.

2) Memperjelas masalah maupun usulan / pendapat.

3) Menganalisis pandangan siswa.

4) Meningkatkan usulan siswa.

5) Menyebarluaskan kesempatan berpartisipasi.

9

Page 10: Makalah Kelompok a10 Fisika (Keterampilan Guru Dalam Proses Pembelajaran Dan Aplikasinya Dalam Praktek Pembelajaran

6) Menutup diskusi.

Prinsip keterampilan ini yakni :

1) Diskusi hendaknya dilakukan di dalam iklim terbuka.

2) Perlu perencanaan dan persiapan matang, meliputi :

Topik yang dipilih hendaknya sesuai dengan tujuan, minat dan kemampuan

siswa.

Masalah hendaknya mengandung jawaban yang komplek.

Adanya informasi pendahuluan yang berhubungan dengan topik.

Guru harus siap sebagai sumber informasi dan motivator.

G. Keterampilan Mengelola Kelas

Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi

belajar yang optimal dan mengembalikannya apabila terjadi gangguan dalam proses

belajar mengajar.

a. Tujuan keterampilan mengelola kelas, yaitu :

1) Mendorong siswa mengembangkan tingkah lakunya sesuai tujuan pembelajaran.

2) Membantu siswa menghentikan tingkah lakunya yang menyimpang.

3) Mengendalikan siswa dalam suasana pembelajaran yang menyenangkan untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

4) Membina hubungan interpersonal yang baik antara guru dengan siswa dan siswa

dengan siswa.

b. Komponen-komponen keterampilan ini adalah :

1) Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi

belajar yang optimal.

2) Keterampilan yang berhubungan dengan pengembangan kondisi belajar yang

optimal. Keterampilan ini berkaitan dengan respon guru terhadap gangguan siswa

yang berkelanjutan.

Prinsip-prinsip keterampilan kelas yaitu :

1) Memodifikasi tingkah laku. Guru hendaknya menganalisis tingkah laku siswa

yang mengalami masalah dan memodifikasi tingkah laku tersebut dengan

mengaplikasikan pemberian penguatan secara sistematis.

10

Page 11: Makalah Kelompok a10 Fisika (Keterampilan Guru Dalam Proses Pembelajaran Dan Aplikasinya Dalam Praktek Pembelajaran

2) Guru dapat menggunakan pendekatan pemecahan masalah kelompok.

3) Menemukan dan mengatasi tingkahlaku yang menimbulkan masalah.

H. Keterampilan Mengadakan Variasi

Kehidupan akan lebih menarik jika penuh variasi. Begitu juga dalam belajar

mengajar. Variasi dalam kegiatan belajar mengajar adalah perubahan kegiatan yang

bertujuan untuk meningkatkan motifasi dan mengurangi kejenuhan siswa. Keterampilan

ini dapat juga dipakai untuk penggunaan keterampilan lain, seperti keterampilan bertanya,

memberikan penguatan, menjelaskan dan sebagainya.

a. Tujuan keterampilan ini, yaitu :

1) Menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa.

2) Memupuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah dengan berbagai

cara mengajar yang lebih hidup.

b. Komponen-komponen keterampilan ini adalah

1) Variasi dalam gaya mengajar, yang meliputi penggunaan variasi suara, pemusatan

perhatian siswa, kesenyapan guru, mengadakan kontak pandangan dan gerak,

gerak badan dan mimik serta penggantian posisi guru dalam kelas.

2) Variasi dalam penggunaan media pembelajaran.

3) Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa. Mulai dari kegiatan yang didominasi

oleh guru sampai kegiatan mandiri siswa.

Prinsip keterampilan mengadakan variasi, yaitu hendaknya digunakan dengan

suatu maksud tertentu yang relevan dengan tujuan, harus digunakan dengan lancer dan

berkesinambungan, harus direncanakan dengan baik dan dicantumkan dalam rencana

pembelajaran.

I. Keterampilan Mengajar Perorangan dan Kelompok Kecil

a. Tujuan mengajar perorangan dan kelompok kecil.

Tujuan keterampilan mengajar perorangan

1) Memberikan rasa tanggung jawab yang lebih besar kepada siswa.

2) Mengembangkan daya kreatif dan sifat kepemimpinan pada siswa.

3) Memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar lebih aktif

4) Membentuk hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa, maupun antara

siswa dengan siswa.

11

Page 12: Makalah Kelompok a10 Fisika (Keterampilan Guru Dalam Proses Pembelajaran Dan Aplikasinya Dalam Praktek Pembelajaran

Tujuan keterampilan mengajar kelompok kecil

1) Meningkatkan kualitas pembelajran melalui dinamika kelompok.

2) Memberikan kesempatan menyelesaikan masalah dan cara hidup secara

rasional dan demokratis.

3) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan sikap sosial

dan semangat gotong royong.

b. Komponen-komponen keterampilan ini, yaitu:

1) Keterampilan merencanakan dan melakukan kegiatan pembelajaran.

2) Keterampilan mengorganisasi.

3) Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi.

4) Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar.

c. Prinsip-prinsip keterampilan ini, yaitu:

Prinsip-prinsip keterampilan mengajar perorangan, yaitu:

1) Guru perlu mengenal siswa secara pribadi, sehingga kondisi belajar dapat diatur

dengan tepat.

2) Siswa bekerja bebas dengan bahan yang telah siap pakai, seperti: modul, paket

belajar, atau dengan bahan yang telah disiapkan oleh guru sendiri.

3) Tidak semua mata pelajaran cocok disajikan secara perorangan.

Prinsip-prinsip keterampilan mengajar kelompok kecil, yaitu:

1) Mengajar di dalam kelompok kecil yang bercirikan:

a) Memiliki keanggotaan yang jelas.

b) Terdapat kesadaran kelompok.

c) Memiliki tujuan bersama.

d) Saling tergantung dalam memenuhi kebutuhan.

e) Ada interaksi dan komunikasi antar anggota.

f) Ada tindakan bersama.

2) Kualitas kelompok diharapkan dapat berperan secara positif, apabila syarat-

syarat kelompok dipenuhi, yaitu:

a) Terjadi hubungan yang akrab diantara sesame anggota.

b) Terjadi hubungan yang erat dan kompak diantara anggota kelompok.

c) Para anggota memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi.

d) Para anggota memiliki rasa kebersamaan yang kuat.

3) Pedoman pelaksanaan

a) Pembentukan kelompok, yang meliputi:

12

Page 13: Makalah Kelompok a10 Fisika (Keterampilan Guru Dalam Proses Pembelajaran Dan Aplikasinya Dalam Praktek Pembelajaran

Sebaiknya jumlah anggota kelompok antara 5-7orang dengan

pertimbangan bahwa semakin banyak anggota, maka semakin

berkurang efektivitas dan aktivitas belajar setiap anggota.

Pembentukan kelompok berdasrkan minat, pengalaman, dan prestasi

belajar.

b) Perencanaan tugas kelompok.

c) Persiapan dan perencanaan diskusi.

4) Pelaksanaan, yang meliputi beberapa hal berikut.

a) Pelajaran diawali dengan pertemuan klasikal, untuk memberikan informasi

umum kepada semua siswa.

b) Guru mempersilahkan masing-masing kelompok untuk melaksanakan tugas

ditempat yang tersedia.

c) Guru melakukan supervise dan mengikuti perkembangan proses

pembelajaran dalam kelompok.

BAB III

PENUTUP

13

Page 14: Makalah Kelompok a10 Fisika (Keterampilan Guru Dalam Proses Pembelajaran Dan Aplikasinya Dalam Praktek Pembelajaran

A. Tanggapan

Dalam proses pembelajaran, keterampilan guru sangat penting sekali dalam

sukses atau tidaknya kegiatan pembelajaran tersebut. Karena dengan guru yang terampil

dapat menambah selera anak dalam mengikuti kegiatan belajar. Dengan guru yang

mempunyai keterampilan mengajar, akan membuat siswa tidak merasa bosan ataupun

jenuh dalam proses pembelajaran.

Andai saja seorang guru tidak bisa mengkondisikan kelas dengan baik, tentu saja

kegiatan pembelajaran tidak akan berlangsung dengan baik. Jika gaya mengajar,

metodologi, sama saja digunakan selama satu semester misalnya saja, tentu akan sangat

membosankan siswa. Namun biasanya guru tidak peduli dengan kebosanan siswa nya

tersebut.

Untuk itu diperlukan guru yang terampil dalam proses pembelajaran. Guru yang

hendak mengatasi kejenuhan dan kebosanan tersebut dengan jalan mengadakan variasi-

variasi proses pembelajaran. Selain itu juga, guru seharusnya lebih berinovatif, lebih

berkreasi dan lebih berimajinasi ketika melakukan pembelajaran, antara lain dengan

menggunakan media dengan baik ataupun menciptakan media pembelajaran yang

sederhana yang sesuai dengan materi yang dibahas. Sehingga, guru tidak hanya

mengandalkan alat-alat yang ada di sekolah tersebut.

B. Simpulan

Berdasarkan pembahasan pada makalah ini, maka dapat disimpulkan bahwa guru

yang terampil adalah guru yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran. Agar tercipta

kelancaran proses belajar-mengajar yang efektif dan efisien, diperlukan keterampilan-

keterampilan guru dalam proses belajar-mengajar tersebut. Diantaranya, yaitu :

keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan menjelaskan, keterampilan

bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan menggunakan media

pembelajaran, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan

mengelola kelas, keterampilan mengadakan variasi, dan keterampilan mengajar

perorangan dan kelompok kecil.

DAFTAR PUSTAKA

14

Page 15: Makalah Kelompok a10 Fisika (Keterampilan Guru Dalam Proses Pembelajaran Dan Aplikasinya Dalam Praktek Pembelajaran

Buchari Alma. 2009. Guru Professional Menguasai Metode Dan Terampil Mengajar. Bandung: penerbit ALFABETA.

Udin Syafruddin Saud. 2009. Pengembangan Profesi Guru. Bandung: penerbit ALFABETA.

15