makalah kelompok 4 strategi adm bisnis

18
MAKALAH TEORI ORGANISASI ADMINISTRASI “STRATEGI” Oleh : Kelompok 4 Ismik Kurniaty H. (125030200111580) Lia Anggraini (125030200111068) Roihatul Musyafi’ (125030200111167) Vivi Mauliyana (125030207111042) FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

Upload: santaulinasitorus

Post on 25-Nov-2015

40 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Makalah akuntansi manajemen

TRANSCRIPT

MAKALAH TEORI ORGANISASI ADMINISTRASISTRATEGIOleh :Kelompok 4

Ismik Kurniaty H.

(125030200111580) Lia Anggraini

(125030200111068) Roihatul Musyafi

(125030200111167) Vivi Mauliyana

(125030207111042)FAKULTAS ILMU ADMINISTRASIUNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2012KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayahNya, makalah ini dapat kami selesaikan tepat waktu.

Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mengenai Teori Organisasi dan Administrasi dengan acuan pembahasan mengenai STRATEGI yang diberikan oleh dosen kami tercinta.

Makalah ini memuat tentang segala hal yang berhubungan dengan Strategi dalam suatu Organisasi dan administrasi.

Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak berikut ini.

1. Bapak Yuniadi Mayowan S.Sos, MAB , selaku dosen mata kuliah Teori Organisasi dan Administrasi

Teman-teman yang berada di fakultas Ilmu Administrasi Bisnis, khususnya kelas D yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.Tentunya makalah yang kami buat ini masih terdapat kesalahan. Untuk itu kami mohon maaf kepada semua pihak yang bersedia membaca makalah ini.

Kami juga mengharap kritik dan saran dari para pembaca yang bersifat membangun. Sehingga dalam pembuatan makalah selanjutnya dapat disusun lebih baik.

Terima kasih.

Malang, September 2012

BAB 1PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam suatu organisasi dibutuhkan suatu strategi untuk menunjang suatu tujuan-tujuan tertentu serta saran jangka panjang. Pada hakikatnya strategi juga merupakan suatu perencanaan serta proses evolusioner terhadap target-target masa depan. Dalam suatu pembelajaran mengenai teori organisasi dan administrasi terkadang terdapat ketidak pahaman mengenai strategi itu sendiri maupun perbedaan antara strategi dan tujuan organisasi, efektivitas perusahaan , tingkatan-tingkatan dalam strategi itu sendiri , hubungan antara strategi dan kinerja organisasi dengan model Balanced Scorecard, dan peranan administrasi dalam suatu perencanaan yang bersifat strategis. Untuk itu makalah ini ditujukan untuk membahas ketidak pahaman akan hal tersebut maupun sebagai sumber refrensi bagi para pembaca yang membutuhkannya.1.2 Rumusan Masalah

Makalah ini kami susun dengan rumusan masalah sebagai berikut.

1. Apa definisi strategi dalam organisasi?

2. Apa perbedaan strategi sebagai perencanaan dan sebagai proses evolusioner?

3. Apa perbedaan strategi dan tujuan-tujuan organisasi?

4. Apa pengertian efektivitas perusahaan? 5. Bagaimana pembagian dalam tingkatan-tingkatan strategi?

6. Apa hubungan antara strategi dan kinerja organisasi melalui model BSC?

7. Bagaimana posisi administrasi dalam perencanaan strategi?1.3 Tujuan Penulisan

Makalah ini kami susun dengan tujuan sebagai berikut.

1.pembaca dapat memahami pengertian strategi dalam suatu organisasi.2. Pembaca dapat membedakan strategi sebagai perencanaan dan strategi sebagai proses evolusioner.3. Pembaca dapat mengetahui perbedaan antara strategi dan tujuan organisasi.4. Pembaca dapat mengetahui pengertian efektivitas perusahaan .5. Pembaca dapat mengetahui tingkatan-tingkatan suatu strategi.6. Pembaca dapat mengetahui hubungan antara strategi dan kinerja organisasi melalui model BSC ( Balanced Scorecard).7. Pembaca mampu memahami peranan administrasi dalam suatu perencanaan yang strategis.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian strategi dalam suatu organisasi

Strategi dalam konteks organisasi merupakan penetapan berbagai tujuan dan sasaran jangka panjang yang bersifat mendasar bagi sebuah organisasi, yang dilanjutkan dengan penetapan rencana aktivitas dan pengalokasian sumber daya yang diperlukan guna mencapai berbagai sasaran tersebut.

2.2 Perbedaan strategi sebagai perencanaan dan strategi sebagai prosesStrategi sebagai perencanaan yaitu seperangkat panduan eksplisit yang disusun sebelum oraganisasi mengambil tindakan. Sedangkan strategi sebagai proses evolusioner yaitu bahwasannya strategi tidak selalu berupa perencanaan yang sistematis dan terperinci. Biasanya strategi sebagai proses evolusioner dalam pengambilan tindakandilakukan secara bertahap atau selangakah demi selangkah.

2.3 Perbedaan antara Strategi dan Tujuan-tujuan organisasiPada dasarnya strategi dan tujuan organisasi merupakan dua hal yang berkaitan erat. Terkadang suatu organisasi menetapkan tujuan terlebih dahulu kemudian strategi yang diperlukan guna menunjang pencapaian suatu tujuan organisasi maupun sebaliknya. Menurut Robbins (1990: 122) Tujuan organisasi mengacu pada hasil akhir sedangkan strategi tidak hanya bertumpu pada hasil akhir tetepi juga memperhatikan cara-cara pencapaian. Tujuan dalam suatu organisasi lebih mengarah pada terhadaphal yang ingin dicapai berdasarkan kapabilitas dan sumber daya yang tersedia dalam suatu organisasi. Sebaliknya, strategi dalam suatu organisasi mengarah pada kecocokan kapabilitas dan sumber daya internal yaitu kelemahan dan kekuatan organisasi beserta ancaman dan peluang dalam lingkungan tersebut. 2.4 Efektivitas Perusahaan

Efektivitas perusahaan dapat di anggap sebagai hasil dari strategi, akn tetapi efektivitas bukan sesuatu yang mudah untuk dinilai secara objektif. Tapi efektivitas dapat di definisikan sebagai sejauh mana suatu organisasi mampu maerealisasikan berbagai tujuannya.

Untuk mencapai klimaks dari tujuan dan strategi itu dapat disimpulakan bahwa :

1.Efektivitas organisasi tidak bisa di ukur dengan kriteria tunggal. 2.Fungsi-fungsi yang berbeda dalam organisasi membutuhkan kriteria evaluasi Efektifitas yang berbeda. 3.Efektivitas organisasi perlu di ukur dari aspek proses atau cara maupun aspek

hasil. Dengan perkataan lain tidak ada kriteria efektivitas yang berlaku secara universal.

Secara ringkas kita akan menemukan setidak-tidaknya ada empat pendekatan yang berkembang dalam menetapkan kriteria efektivitas (Robbins, 1990: 76-77). Terjadi perdebatan sengit antara pendekatan goal-attainment dan pendekatan sistem.

Dalam arti sederhananya pendekatan yang pertama menekankan bahwa suatu organisasi di katakan efektif bila mampu mewujudkan berbagai tujuannya dengan baik. Dengan perkataan lain ukurannya hanya mencapai hasil.

Sedangkan pendekatan sistem lebih menekankan pada proses. Pendekatan ini mendefinisikan efektivitas sebagai kemampuan organisasi untu mempeoleh input, memproses input tersebut, menyalurkan output, sekaligus mempertahankan stabilitan dan keseimbangan di dalam sistem organisasi.

Dari penjelasan tersebut kita dapat merangkum dalam tabel sebagai berikut :

PENDEKATANDEFINISI

(suatu oragnisasi disebut efektif apabila...)KAPAN DIGUNAKAN

(pendekatan ini diambil apabila...)

Goal-AttainmentMampu mweujudkan tujuan tujuan yang telah ditetapkanTujuan-tujuan organisasi jelas, memeliki kerangaka waktu (time bound) dan terukur

SystemsMampu memperoleh sumber sumebr daya yang dibutuhkanAntara input dan output terdapat hubungan yang jelas

Strategic-ConstituencySemua Strategic-Constituencies minimal merasa terpuaskan Konstituen memiliki pengaruh besar terhadap oraganisasi sehingga oraganisasi harus merespon bebargai tuntutan dengan baik

Competing ValueTitik berat organisasi dalam empat area pengukuran utama sesuai atau cocok dengan reverensi konstituenOrganisasi tidak mengetahui secara jelas titik beratnya, atau terjadi perubahan kriteria dari waktu ke waktu

2.5 Tingkatan-Tingkatan Strategi

Dalam penyusunan strategi dalam suatu perusahaan terdapat tingkatan-tingkatan dalam penyusunan strategi dikarenakan ada banyak macam jenis usaha bisnis :

1. Strategi korporat (corporate strategy atau corporate-level strategy)Ini dikhususkan untuk perusahaan atau organisasi yang memiliki lebih dari satu unit bisnis. Tujuan dari strategi ini adalah mengidentifiasi dan mengimplementasikan sinergi antar unit-unit bisinis. Dengan mengombinasikan dan memanfaatkan keunggulan dari masing-masing unit bisnis sehingga mencapai keuntungan maksimal.

Keuntungan ditingkat porporat berupa:

1. Penekanan biaya (cost reductions)

2. Perbaikan produk atau proses

3. Peningkatan kecepatan

2. Strategi level bisnis (business-level strategy)

Ini dikhususkan pada perusahaan multi bisnis, masing masing divisi akan mengembangkan strateginya sendiri berkaitan dengan produk atau jasa yang ditawarkan. Jadi strategi ini identik dengan strategi porporat.

3. Strategi level fungsional (functional-level strategy)

Ini khususkan untuk fungsi pemasaran dalam bisnis. Dalam hal ini perusahaan mempunyai strategi tersendiri dalam menjalankan tugas-tugas tiap elemen dalam perusahaannya seperti fungsi produksi, keuangan, penjualan dan pembelian

2.6 Hubungan Strategi dan Kinerja Perusahaan

Dalam strategi dan kinerja perusahaan kita dapat menggunakan kacamata Balanced Scorecard (BSC). Balanced Scorecard mempunyai strategi dalam mencapai tujuannya :

1.Strategi finansial, yaitu strategi mengelola pertumbuhan, tingkat keuntungan, dan resiko. ini strategi yang dilihat dari kacamat perusahaan atau pemegang saham.

2.Strategi pelanggan, yaitu strategi untuk menciptakan nilai dan diferensiasi produk. Strategi ini dilihat dari kacamata pelanggan.3.Strategi proses internal yaitu penentuan proses-proses internal strategis yang mampu untuk menciptakan kepuasan pelanggan dan pemilik saham.

4.Strategi learning and growth, yaitu strategi untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi pembelajaran organisasi, inovasi dan pertumbuhan.

Dengan empat prospektif yang dijalankan secara seimbang itu, organisasi dapat mengejar berbagai sasaran jangka pendek tanpa mengabaikan tujuan jangka panjangnya. Disini BSC berperan memberi keseimbangan terhadap ukuran-ukuran tersebut dari prospektif jangka pendek (financial) dan prospektif jangka panjang (non financial). Selajutnya, perlu dilakukan komunikasi yang intensif kepada seluruh anggota organisasi untuk memahami visi yang berkaitan dengan aktivitas pada masing-masing unit (communicating dan linking). Kemudian disusun suatu perencanaan bisnis planing. Terakhir sepanjang proses implementasi dari rencana yang telah disusun akan diperoleh masukan masukan (feedback) dan pembelajaran (learning). Artinya tidak selalu strategi yang disusun dapat di implementasikan secara sempurna. Bisa jadi terdapat kelemahan atau kekeliruan. Sehingga dalam hal ini pengelola organisasi harus menerjemahkan visi organisasi di masa berikutnya.

2.7 Posisi administrasi dalam perencanaan yang bersifat strategis

Dewasa ini posisi administrasi dalam perencanaan strategis makin penting. Pengelolaan oraganisasi secara manajerial sangat dibutuhkan untuk mengatur aktivitas sehari-hari dan aspek-aspek operasional organisasi seperti keuangan , sumber daya manusia, produksi, pemasaran, pelayanan konsumen, dan hal-hal lainnya. Hal ini juga berkaitan tehadap perubahan yang berjalan cepat sedangkan kompleksitas yang dihadapi masih rendah. Bercermin akan hal ini dapat kita lihat bahwa terjadi kesulitan dalam hal waktu karena lingkungan berubah secara cepat, pengambilan strategi pun tidak bisa terlalu berlarut-larut. Contoh yang dapat kita ambil dari hal ini yaitu perusahaan yang b ergerak dalam dunia perdagangan, pemasaran maupun distribusi produk. Begitu pula dengan perusahaan yang bergerak di bidang high tech, dimana penemuan teknologi, desain produk,serta munculnya kompetitor baru dapat terjadi secara tiba-tiba. Sehingga hal ini makin menekankan kita pada pentingnya posisi administrasi handal dalam suatu perencanaan strategis. Penyusunan strategi harus berusaha memberikan strategi yang meyakinkan agar tidak terjadi kebingungan maupun kehilangan arah.BAB III

PENUTUP3.1 Kesimpulan

Melalui pembahasan yang telah kami uraikan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Secara ringkas strategi merupakan suatu penetatapan berbagai tujuan dalam suatu organisasi yang diikuti dengan rencana dan cara-cara dalam mencapai tujuan

tersebut.

2. Strategi sebagai perencanaan bahwasannya strategi itu dipandang sebagai

Seperangkat paduan eksplisit yang direncanakan sebelum tindakan dalam suatu organisasi itu di ambil. Sedangkan sebagai proses evolusioner yaitu strategi merupakan hal yang tidak mesti berupa suatu hal yang sistematis maupun terperinci melainkan berupa step by step sebelum pengambilan strategi secara utuh dilakukan.

3. Seperti yang telah dijelaskan strategi merupakan suatu penetapan berbagai tujuan

Dalam organisasi yang di ikuti dengan cara-cara yang harus dilakukan dalam pengambilan keputusan tersebut. Karena pada dasarnya keduanya berkaitan erat dalam pengaplikasikannya dapat ditetapkan strategi terlebnih dahulu baru kemudian tujuan organisasi tersebut maupun sebaliknya.

4. Efektivitas dianggap sebagai hasol dari strategi namun pada kenyataannya hal ini

bukanlah hal yang mudah untuk dapat dinilai secara objektif.

Pedekatan- pendekatan yang digunakan dalam menetapkan kriteria efektivitas terdiri dari 4 macam yaitu: goal attainment, pendekatan system, strategic constituency, dan pendekatan competing value. 5. Tingkatan dalam strategi terdiri dari:a. Strategi korporat, yaitu tujuan utamanya adalah mengidentifikasi dan mengimplementasikan antara unit-unit bisnis. b. Strategi Level bisnis, yang artinya strategi ini digunakan dengan alasan

bahwa pengelola juga perlu menyusun strategi bagi unitnya. Titik berat dari

strategi ini adalah memperkuat daya saing unit bisnis.

c. Strategi Level Fungsional, merupakan strategi dalam level yang lebih

rendah dimana setiap fungsi dalam setiap unit bisnis biasanya merumuskan

strategi sendiri.

6. Hubungan strategi dan kinerja organisasi merupakan dua hal yang saling

berkaitan. Dalam hal ini dapat digunakan kacamata Balanced Scorecard, yaitu

sebuah konsep yang digunakan sebagai pengukuran kinerja secara

komprehensif dengan indicator-indikator finansial maupun non finansial.

7. Dewasa ini posisi administrasi dalam penyusunan strategi sangat penting Mengingat pergeseran paradigma organisasi yang mengarah pada outward-

Looking. Ada dua faktor yang menentukan posisi administrasi dalam

Penyusunan strategi organisasi yaitu kompleksitas dan tingkat perubahan.

3.2 Saran

Berikut saran yang dapat kami berikan dari pembahasan makalah ini.

1. Dalam materi pembelajaran Teori Organisasi dan Administrasi dengan fokus materi

STRATEGI diperlukan pemahaman terlebih dahulu mengenai definisi strategi itu

sendiri.

2. Selain itu, juga diperlukan pengetahuan-pengetahuan mendasar mengenai perbedaan

strategi sebagai perencanaan dan sebagai proses evolusioner, perbedaan antara

strategi dan tujuan organisasi pada buku-buku yang membahas hal tsb.

3. Yang tidak kalah penting, mahasiswa harus mengerti tentang tingkatan dalam strategi

organisasi, hubungan antara strategi dan kinerja organisasi dengan model BSC, serta mampu memahami posisi administrasi dalam perencanaan strategis yang tentunya

diperoleh melalui pembelajaran pada mata kuliah Teori Organisasi dan

administrasi, buku-buku penunjang , maupun sumber refrensi lain terpercaya.