makalah kdk

Upload: reza-ulfajri

Post on 16-Oct-2015

24 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Makalah KDK

TRANSCRIPT

KATA PENGANTARPuji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan BerkahNYA sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah konsep dasar keperawatan yang berjudul Dinamika Kelompok.Dalam makalah ilmiah ini kami telah berusaha semaksimal mungkin dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki, serta bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga makalah ilmiah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.Kami juga mengucapkan terima kasih kepada ;

1. Bapak Achmad Fathi, S.Kep., MNS selaku koordinator Mata Kuliah Konsep Dasar Keperawatan.

2. Ibu Rika Endah Nurhidayah, S.Kp., M.Pd selaku Dosen Pembimbing dalam penyelesaian makalah ini. 3. Kepada teman teman yang telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu kami mengharapkan segala kritik dan saran yang bersifat membangun kepada segala pihak dan pembaca supaya dapat menambah wawasan.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan Rahmat dan KaruniaNya kepada kita semua dan semoga makalah ini berguna dan bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi kita semua . AminBAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangPada dinamika kelompok keperawatan memberikan motivasi pada kita untuk memenuhi suatu kebutuhan dan menetukan apa tujuannya sehingga nantinya akan terjadi adanya interaksi antar individu yang satu dengan yang lainnya.

Kelompok merupakan kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama. Dinamika kelompok berarti interaksi atau interdepedensi antara kelompok yang satu dengan yang lain. Kelompok dapat terbentuk karena adanya partisipasi dan tujuan yang sama antar anggota kelompok.

Dengan adanya kelompok memberikan banyak manfaat antara lain yaitu:

1. Adanya keterbukaan antar anggota kelompok

2. Adanya rasa saling membantu antar anggota kelompok

Dinamika kelompok dalam keperawatan merupakan hal yang sangat penting dalam penanganan pasien agar dapat mempercepat proses penyembuhan pasien.

B. Tujuan penulisan

Agar mahasiwa/i keperawatan dapat mengetahui pentingnya mempelajari dinamika kelompok dalam keperawatan dengan pedekatan:

1. Mahasiswa/i mengetahui definisi dinamika kelompok.2. Mahasiswa/i mengetahui fungsi dinamika kelompok.

3. Mahasiswa/i mengetahui jenis kelompok sosial.

4. Mahasiswa/i mengetahui ciri kelompok sosial.

5. Mahasiswa/i mengetahui pembentukan kelompok.

6. Mahasiswa/i mengetahui pertumbuhan dan perkembangan kelompok.

7. Mahasiswa/i mengetahui keunggulan dan kelemahan dalam kelompk.8. Mahasiswa/i mengetahui pentingnya dinamika kelompokn dalam keperawatan.BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. DefinisiKelompok merupakan kumpulan beberapa orang (individu) yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama. Dinamika kelompok berasal dari kata dinamika yang memiliki arti tingkah laku warga yang dapat mempengaruhi tingkah laku warga lainnya sehingga terjadi hubungan timbal balik. Jadi dinamika kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu dengan yang lain yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami bersama (Azis, AH, 2009).B. Fungsi Dinamika KelompokDinamika kelompok adalah kebutuhan bagi setiap individu yang hidup dalam satu kelompok yang saling berinteraksi dimana satu orang membutuhkan dengan orang lainnya. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan dinamika kelompok karena dinamika kelompok dapat berfungsi sebagai berikut:1. Antara individu satu dengan yang lain akan terjadi kerjasama saling membutuhkan, mengingat setiap individu tidak mungkin dapat hidup secara sendiri didalam masyarakat atau dimana ia bertempat tinggal, karena mereka akan saling membutuhkan yang lain dalam mengatasi persoalan hidup.2. Melalui dinamika kelompok individu akan lebih membutuhkan segala pekerjaan yang dilakukannya tidak dapat dilaksanakan tanpa bantuan seseorang, sehingga dengan berdinamika kelomopok orang akan mengetahui kelemahan dalam bekerja.

3. Dengan dinamika kelompok segala pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dapat teratasi, dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga waktu untuk menyelesaikan pekerjaan dapat diatur secara tepat, efektif dan efisien, karena melalui dinamika kelompok pekerjaan besar akan dibagi-bagi sesuai dengan bagian kelompoknya masing-masing.4. Akan lebih meningkatkan masyarakat yang demokratis karena individu satu dengan yang lain dapat memberikan masukan atau berinteraksi dengan yang lainnya dan memiliki peran yang sama dalam masyarakat (Arita Murwani, 2008).C. Jenis Kelompok SosialKelompok Sosial merupakan kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang mengadakan interaksi sosial agar dapat terjadi pembagian tugas, stuktur dan norma yang ada. Berdasarkan pengertian tersebut, maka kelompok sosial dapat dibagi menjadi kelompok primer, sekunder, kelompok formal dan informal.Jenis-jenis kelompok sosial yaitu:1. Kelompok primer

Merupakan kelompok sosial di mana terjadinya interaksi sosial yang anggotanya saling mengenal dekat dan hubungannnya erat sekali dalam kehidupan, seperti keluarga, rukun tetangga atau kelompok kawan sepermainan, kelompok agama dan lain-lain.2. Kelompok SekunderKelompok Sekunder ini terjadi apabila interaksi sosial dalam hubungannya dilakukan secara tidak langsung, berjauhan dan sifatnya kurang kekeluargaan. Hubungannya biasanya lebih objektif. Contoh kelompok sekunder ini seperti partai politik, perhimpunan serikat pekerja atau lainnya.3. Kelompok Formal dan informalPada kelompok formal atau kelompok resmi ini ditandai dengan adanya peraturan atau anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, sedangkan kelompok informal atau tidak resmi ini tidak didukung oleh peraturan atau anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang ada. Pada kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas. Sifat dari kelompok informal hanya berdasarkan kekeluargaan dengan perasaan simpati. Contoh dari kelompok ini adalah sekelompok kawan atau keluarga yang saling kunjung mengunjungi kelompok resmi. Semua perkumpulan memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (Azis, AH, 2009).D. Ciri Kelompok SosialSuatu kelompok apabila disebut kelompok sosial, maka harus memiliki ciri seperti:

1. Terdapat dorongan atau motif yang sama antar individu yang satu dengan yang lain, dapat menyebabkan terjadi interaksi dalam mencapai tujuan yang sama.

2. Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan terhadapindividu satu dengan yang lainnya berdasarkan rasa dan kecakapan yang berbeda-beda antara individu yang terlibat di dalamnya.3. Adanya penugasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang jelas dan terdiri dari peranan-peranan dan kedudukan masing-masing.4. Adanya peneguhan norma pedoman tingkahlaku anggota kelompok yang melakukan interaksi dalam kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan yang ada (Azis, AH, 2009).E. Pembentukan KelompokPembentukan kelompok merupakan salah satu langkah awal terjadinya interaksi antar individu satu dengan yang lainnya, karena dengan terjadinya proses pembentukan kelompok akan terpenuhi kebutuhan dalam berkelompok. Pembentukan sebuah kelompok dapat diawali adanya persepsi, perasaan atau motivasi, dan tujuan yang sama dalam memenuhi kebutuhannya (Azis, AH, 2009). Adapun prosesnya sebagai berikut:

Berdasarkan gambar diatas dapat disimpukan bahwa proses pembentukan kelompok dapat diawali dengan adanya perasaan atau persepsi yang sama dalam memenuhi kebutuhan. Setelah memiliki perasaan yang sama akan timbul motivasi dalam memenuhinya, kemudian menentukan tujuan yang sama dan akhirnya terjadi interaksi sehingga terwujudlah sebuah kelompok.

Pada tahap pembentukan kelompok ini dilakukan dengan menentukan kedudukan masing-masing anggota artinya siapa yang menjadi ketua dan siapa yang menjadi anggota tim. Kemudian terjadi interaksi dan mulai muncul perbedaan antara anggota kelompok yang bisa menimbulkan perpecahan (konflik), namun biasanya bersifat sementara, mengingat arti penting kelompok mempunyai manfaat besar, maka anggota akan mudah menyesuaikan diri karena kepentingan bersama dan setelah terjadi penyesuaian, perubahan dalam kelompok akan mudah terjadi.

Proses pembentukan kelompok sangat dibutuhkan dalam metode belajar diskusi yang melibatkan beberapa orang menjadi satu kelompok sehingga akan menjadi sebuah tim. Dengan demikian langkah sebuah proses pembentukan tim diawali dengan pembentukan kelompok, kemudian dalam proses selanjutnya didasarkan adanya hal-hal sebagai berikut:

1. Persepsi

Pembagian kelompok yang didasarkan atas tingkat kemampuan intelegensi dapat dilihat dari tingkat pencapaian akademis. Seperti terdapat satu atau lebih kelompok yang memiliki kemampuan intelektual, atau ada memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik. Dengan demikian setiap kelompok mempunyai kekuatan yang berimbang serta diharapkan anggota yang memiliki kelebihan tersebut mampu menginduksi anggota lainya.

2. Motivasi

Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi setiap anggota kelompok untuk berkompetisi secara sehat, dalam mencapai tujuan kelompok secara khusus dan umum, sehingga dapat semangat berkompetisinantinya diharapkan menghasilkan hasil diskusi yang bermutu, selain itu dapat dengan perbedaan kemampuan yang ada pada setiap kelompok, maka kompetisi sehat antar anggota kelompok internal akan berjalan. Dengan demikian diharapkan dapat memacu anggota lain melalui transfer ilmu pengetahuan agar bias memotifasi diri untuk maju.

3. Tujuan

Pembentukan kelompok menjadi tujuan diantaranya untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas kelompok atau individudengan menggunakan metode diskusi atau menyelesaikan masalah yang sifatnya umum, dan sudah tentu setiap anggota dalam suatu kelompok memiliki tujuan yang sama dengan tujuan anggota kelompok.

4. Organisasi

Pengorganisasian kelompok dapat dilakukan untuk mempermudah koordinasi, mempermudah proses serta menetapkan koordinasi kegiatan kelompok. Di dalam kelompok, susunan organisasi kelompok tergantung pada anggota kelompok. Dengan adanya susunan organisasi, proses penyelesaian masalah kelompok lebih effisien dan efektif.

5. Independensi.

Kebebasan dlam dinamika kelompok tetap menjadi hal yang sangat penting. Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan setiap anggota kelompok untuk menyampaikan ide ,pendapat, serta ekspresi selama kegiatan, namun kebebasan tersebut tetap berada pada tatanan aturan yang disepakati kelompok sehingga tidak menggangu proses dinamika kelompok.

6. Interaksi

Interaksi atau hubungan timbale balik antara kelompok ataupun antara sesama anggota kelompok merupakan syarat utama yang diterapkan dalam dinamika kelompok, karena dengan interaksi timbale balik aka nada proses memberi dan menerima ilmu pengetahuan dari suatu anggota kepada anggota yang lain, sehingga proses transfer ilmu dapat berjalan secara horizontal yang didasarkan atas kebutuhan akan informasi tentang pengetahuan tersebut.F. Pertumbuhan Dan Perkembangan KelompokTerbentuknya kelompok karena adanya persamaan dalam kebutuhan akan berkelompok, dimana individu memiliki potensi dalam memenuhi kebutuhan dan setiap individu memiliki keterbatasan sehingga individu akan meminta atau membutuhkan bantuan individu yang lain untuk mengatasinya. Bentuk penyerahan atau permintaan itu akhirnya menimbulkan perasaan akan perlunya hidup bersama dalam kelompok. Akhirnya terbentuklah kelompok dengan pertumbuhan yang ada atau berdasarkan potensi yang dimiliki anggota kelompok. Proses perkembangan kelompok ditentukan atas besar kecilnya suatu anggota kelompok dan jumlah kelompok dapat menentukan bentuk proses penyelesaian masalah, serta dapat menentukan kualitas dan kuantitas kelompok. Kelompok dapat dengan positif dari setiap anggota (Azis, AH, 2009).Kelompok merupakan tujuan yang diharapkan dalam proses dinamika kelompok, karena jika hal tersebut tercapai, maka dapat dikatakan salah satu tujuan proses transformasi dapat berjalan lebih baik. Indikator yang dijadikan pedoman untuk mengukur tingkat perkembangan kelompok adalah sebagai berikut:

1. AdaptasiSetiap individu terbuka untuk memberi dan menerima informasi yang baru. Setiap kelompok, tetap selalu terbuka untuk menerima peran baru sesuai dengan hasil dinamika kelompok tersebut. Disamping itu proses adaptasi juga berjalan dengan baik yang yang ditandai dengan kelenturan setiap anggota untuk menerima ide, pandangan norma dan kepercayaan anggota kelompok lain tanpa merasa integritasnya terganggu. 2. Pencapaian tujuanSetiap anggota mampu menunda kepuasan dan melepaskan ikatan dalam rangka mencapai tujuan bersama, mampu membina dan memperluas pola, serta individu mampu terlibat secara emosional untuk mengungkapkan pengalaman, pengetahuan dan kemampuan (Azis, AH, 2009).Disamping hal tersebut diatas perkembangan kelompok dapat ditunjang bagaimana komunikasi dalam kelompok. Pengetahuan tentang komunikasi dalam kelompok bertujuan untuk dapat mengetahui isu yang ada dalam kelompok. Komunikasi sangat efektif dalam kelompok karena akan ditemui kecepatan, penampilan, keakuratan, kepuasan kerja, kelenturan dan keaktifan komunikasisetiap anggota kelompok. Dengan demikian perkembangan kelompok dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu:

1. Tahap pra afiliasiMerupakan tahap permulaan dengan diawali adanya perkenalan dimana semua individu akan saling mengenal satu dengan yang lain, kemudian berkembang menjadi kelompok yang sangat akrab dengan saling mengenal sifat dan nilai masing-masing anggota.2. Tahap fungsionalTahap ini tumbuh ditandai adanya perasaan senang antara satu dengan yang lain, tercipta homogenitas, kecocokan dan kekompakan dalam kelompok. Maka akan terjadi pembagian dalam menjalankan fungsi kelompok.3. Tahap disolusiTahap ini terjadi apabila keanggotaan kelompok sudah mempunyai rasa tidak membutuhkan lagi dalam kelompok, tidak tercipta kekompakan karena perbedaan pola hidup sehingga percampuran yang harmonis tidak terwujud dan akhirnya terjadi pembubaran kelompok (Arita Muwarni, 2008).

G. Keunggulan Dan Kelemahan Dalam KelompokDalam proses kegiatan dinamika kelompok terdapat kelemahan dan keunggulannya. Kelebihan atau keunggulan dalam kelompok adalah:1. Adanya sifat keterbukaan antar anggota kelompok yang memberi dan menerima informasi dari pendapat anggota kelompok lain.

2. Adanya kemauan anggota kelompok yang mengutamakan kepentingan kelompok dengan menekan kepentingan pribadi yang ada demi terwujudnya tujuan kelompok.

3. Adanya kemampuan secara emosional dalam mengungkapkan pengalaman, pengetahuan dan kemampuan tanpa meninggalkan kaidah dan norma yang telah disepakati oleh kelompok (Arita Muwarni, 2008).Sedangkan kelemahan dalam berkelompok dapat sebabkan waktu penugasan, tempat atau jarak anggota kelompok yang berjauhan yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas pertemuan.H. Pentingnya Dinamika Kelompok Dalam PerawatanProfesi keperawatan merupakan bagian dari profesi kesehatan yang anggotanya terdiri dari perawat dimana terjadi satu ikatan profesi yang mempunyai tujuan untuk kepentingan yang sama dalam bidang keperawatan. Profesi keperawatan terbentuk dari adanya suatu kelompok-kelompok perawat yang mempunyai tradisi, norma, prosedur dan terjadi aktifitas yang sama selama menjalankan tugas sebagaimana seorang perawat. Terbentuknya kelompok karena adanya partisipasi dari anggota yang mempunyai motivasi dan tujuan dari masing-masing anggota. Setiap anggota saling tergantung satu sama lain karena saling memerlukan bantuan (Azis, AH, 2009).Setiap anggota profesi mempunyai ciri-ciri yang berbeda diantar anggota seperti:1. Adanya kelompok anggota psikologis dimana secara psikologis mempunyai minat

untuk berpartisipasi didalam dalam kelompok norma.

2. Kelompok anggota marginal artinya kelompok menerima baik keanggotannya tetapi bersikap menjauh atau tidak ingin terlalu terlibat dalam kelompoknya.

3. Anggota pemberontak artinya orang yang telah diterima kelompok bersikap menentang dan tidak tersedia mengikuti norma kelas. Kondisi demikian terjadi dalam setiap kelompok dan tidak terkecuali kelompok profesi perawat (Azis, AH, 2009).BAB III

STUDI KASUS

Beberapa orang mahasiswa membentuk Pemerintahan Mahasiswa (Pema). Setelah itu memilih dan menentukan pemimpin dan anggota Pema. Setelah Pema mapan yaitu mempunyai struktur yang jelas, pandangan dan tujuan yang sama antar anggota kelompok mulailah antar anggota pema menjadi lebih saling mengenal, akrab dan terbuka. Keakraban ini biasanya malah menimbulkan masalah karena tiap anggota kelompok menjadi lebih berani mengemukakan pendapatnya secara jujur sehingga menimbulkan konflik dengan mereka yang tidak menyetujui pendapat itu. Adanya perbedaan tersebut dapat menyebabkan terjadi perpecahan antara anggota kelompok pema, namun perpecahan ini bersifat sementara. Makin akrab hubungan antara individu dalam pema, makin mudahlah masing-masing individu itu menyesuaikan diri dengan sifat, kehendak, gaya, dan kepribadian anggota yang lain, sehingga terjadinya pertentangan itu dapat dibatasi. Pada tahap pertentangan dapat dibatasi masuklah pada tahap penyesuaian. Pada tahap ini kelompok pema dapat berfungsi secara efektif, yaitu para anggotanya mau bekerjasama dan saling membantu demi kepentingan Pema. Meskipun efektifitas telah tercapai, proses kelompok tidak lah berhenti pada tahap ini. Suatu hal yang wajar jika dalam pema terjadi perubahan/pergantian posisi, penambahan jumlah anggota, ataupun perubahan lingkungan fisik dari aktifitas kelompok. Setiap perubahan tersebut mempunyai dampak terhadap kehidupan kelompok pema. Tiap perubahan menimbulkan kekacauan dalam kelompok sehingga perlu dilakukan pengaturan atau pembentukan kembali kelompok pema, misalnya mengatur struktur organisasi, prosedur kerja, interaksi antar anggota. Dengan demikian selama kelompok pema masih berproses siklus diatas dapat berulang kembali yaitu pembentukan, perpecahan, penyesuaian, dan perubahan. KESIMPULANDari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kelompok merupakan kumpulan manusia yang berinteraksi dan mempunyai tujun bersama. Jadi dinamika kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu dengan yang lain.

Dinamika kelompok ini terdiri dari beberapa jenis antara lain : kelompok primer, kelompok sekunder, dan juga formal dan informal. Jenis kelompok-kelompok di atas dibedakan menurut fungsinya masing-masing. Proses pembentukan kelompok dapat diawali dengan adanya perasaan atau persepsi yang sama dalam memenuhi kebutuhan, setelah itu maka akan timbul motivasi untuk interaksi sehingga terwujudlah sebuah kelompok. Terbentuknya kelompok karena adanya persamaan dalam kebutuhan akan kelompok, dimana individu memiliki potensi dalam memenuhi kebutuhan dan setiap individu memiliki keterbatasan sehingga individu akan meminta atau membutuhkan bantuan individu yang lain untuk mengatasinya.DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A, Aziz Alimul. 2009. Penghantar Konsep Dasar Keperawatan. Salemba Medika: Jakarta

Murwani, Arita. 2008. Penghantar Konsep Dasar Keperawatan. Fitramaya: Yogyakarta.

Musliha & Fatmawati, S. 2010. Komunikasi Keperawatan. Nuha Medika: Yogyakarta. Perasaan

Motivasi

Tujuan

Interaksi

Pembentukan

Perpecahan

Penyesuaian

Perubahan