makalah isd

18
1. http://premasai.wordpress.com/2007/10/23/urbanisasi- pasca-lebaran/ 2.http://www.kabarindonesia.com/berita.php? pil=20&jd=Urbanisasi+Pasca+Lebaran&dn=20100929060736 3. http://www.sripoku.com/view/46623/urbanisasi_dan_lebaran 4. http://www.radarbanten.com/mod.php? mod=publisher&op=viewarticle&artid=58489 5. http://eprints.undip.ac.id/5186/1/ 6. http://kampus.okezone.com/read/2010/09/25/367/375961/revital isasi-sektor-pertanian

Upload: nindya-anggi-wulandari

Post on 24-Jun-2015

213 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah isd

1. http://premasai.wordpress.com/2007/10/23/urbanisasi-pasca-lebaran/

2.http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=20&jd=Urbanisasi+Pasca+Lebaran&dn=20100929060736

3. http://www.sripoku.com/view/46623/urbanisasi_dan_lebaran

4. http://www.radarbanten.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=58489

5. http://eprints.undip.ac.id/5186/1/

6. http://kampus.okezone.com/read/2010/09/25/367/375961/revitalisasi-sektor-pertanian

Page 2: makalah isd

Urbanisasi Pasca LebaranPosted by: adek on: Oktober 23, 2007

In: Umum Comment!

Arus balik lebaran selalu identik dengan pendatang baru ke kota-kota

besar seperti, Jakarta,Surabaya,Bali dan Batam. Meningkatnya jumlah

pendatang baru ke kota besar,setiap tahunnya mengalami peningkatan

yang signifikan. Hampir sebagian besar pendatang baru tersebut datang

dengan alasan ingin mencari pekerjaan atau mengadu nasib dikota besar.

Jakarta sebagai pusat perekonomian Indonesia,Bali sebagai daerah

wisata,Surabaya dan Batam sebagai daerah industri,menjadi daya tarik

tersendiri bagi masyarakat yang tinggal didaerah untuk mencari

pekerjaan disana. Walaupun mereka datang tanpa memiliki kemampuan atau

keterampilan lebih,serta tidak ada jaminan bahwa mereka akan

mendapatkan pekerjaan,tetap tidak menyurutkan keinginan mereka untuk

datang kekota. Mungkin hal ini disebabkan karena banyaknya alasan yang

mengatakan bahwa penghasilan bekerja didaerah tidak sebesar

Page 3: makalah isd

penghasilan mereka yang bekerja dikota. Melihat peningkatan arus

urbanisasi tersebut dari tahun ke tahun, maka tahun ini beberapa

pemerintah daerah mulai memperketat persyaratan administrasi

kependudukan dengan mengeluarkan Perda atau kebijakan pemerintah

dengan tujuan mengurangi serta menertibkan arus urbanisasi. Cara

pertama yang dilakukan oleh pemerintah daerah seperti penjagaan

dipintu-pintu masuk pelabuhan atau stasiun kereta api,untuk melakukan

razia terhadap pendatang baru. Pemerintah juga mensosialisasikan

mengenai persyaratan pindah dan kerja bagi pendatang baru. Bahkan

Pemda DKI Jakarta juga telah mengeluarkan Perda yang memberikan

ancaman pidana kurungan dan denda 5 juta bagi pendatang yang tidak

memenuhi persyaratan pindah dan kerja tersebut. Dengan semakin

memperketat penjagaan terhadap jumlah pendatang baru tersebut,akankah

dapat menyurutkan keinginan mereka yang ingin memperoleh pekerjaan dan

penghidupan yang layak serta lebih baik ? Inilah dilema yang dihadapi

oleh pemerintah kita. Disatu sisi bahwa seperti bunyi pasal yang

diatur dalam UUD 1945 bahwa “Setiap warga negara Indonesia berhak atas

pekerjaan dan penghidupan yang layak”,sedangkan di sisi lain juga

pemerintah sedang berusaha untuk menata jumlah kependudukan didaerah

agar tidak terjadi ketimpangan jumlah kepadatan penduduk. Inilah PR

bagi pemerintah kita untuk membantu peningkatan pertumbuhan ekonomi

didaerah sehingga nantinya dapat mengurangi jumlah arus urbanisasi.

Page 4: makalah isd

]

Urbanisasi Pasca LebaranOleh : Paulus Mujiran, S.sos, Msi | 30-Sep-2010, 00:20:02 WIB

KabarIndonesia - Urbanisasi merupakan topik menarik seiring derasnya arus balik Lebaran. Peningkatan jumlah penduduk, terutama pasca Lebaran, di kota-kota besar seperti Jakarta, menjadi problema yang belum terpecahkan. Pertambahan penduduk itu berasal dari arus urbanisasi sejumlah daerah melalui arus balik Lebaran. Sebagian besar dari mereka datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan, baik di kantor maupun di sektor informal, seperti pedagang dan pembantu rumah tangga.

Kerasnya kehidupan perkotaan tak menyurutkan niat kaum urban mencari kehidupan yang lebih baik di ibukota negara ini. Kondisi pedesaan yang terbelakang dan tertinggal, ditambah kisah sukses yang diceritakan teman atau kerabat yang merantau, makin menguatkan keinginan untuk mencicipi kehidupan kota.

Data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta tahun 2002, pertambahan penduduk berdasarkan selisih arus mudik dan balik Lebaran tercatat tinggi, yakni 231.528 orang. Tahun 2003, jumlah itu berkurang seiring ditegakkannya operasi yustisi oleh Pemprov DKI. Operasi untuk mencegah urbanisasi ini berhasil menurunkan jumlah pendatang ke Jakarta bersamaan dengan arus balik Lebaran. Berdasarkan data tahun 2004, jumlah pendatang dari luar Jakarta turun dibanding tahun sebelumnya, yakni 190.356 orang.

Penurunan jumlah pendatang itu terjadi tahun 2005. Saat arus mudik Lebaran, jumlah orang yang meninggalkan Jakarta 2.136.973 dan saat arus balik lebaran jumlah itu hanya bertambah sekitar 7%.

Pada 2006, pertambahan penduduk melalui arus balik Lebaran ini hanya bertambah 124.427 orang. Peningkatan jumlah arus mudik dan balik tahun 2007 dibanding tahun sebelumnya, ternyata tidak besar. Pertambahan jumlah pendatang hanya sekitar 3 %. Sedang pada tahun 2008 sebanyak 127.456 orang atau hanya sekitar 3,5 %. Meski dari tahun ke tahun cenderung berkurang tingkat kepadatan kota Jakarta sudah di atas rata-rata hampir semua kota besar di Indonesia.

Sebenarnya apa yang memaksa masyarakat urban itu berbondong-bondong ke kota? Padahal cerita soal kegagalan masyarakat urban mengais rejeki di kota besar jauh lebih banyak dibanding cerita sukses masyarakat urban. Tak henti-hentinya media cetak dan elektronik menayangkan betapa kejamnya kota besar. Jumlah pengangguran kota besar yang kian membengkak, perampokan, pembunuhan, pemerkosaan dan sebagainya adalah sekilas gambaran kehidupan kota besar.

Setiap tahun, aparat yang menangani masalah penduduk ini disibukkan dengan kedatangan warga baru. Sebagai tujuan urbanisasi, kota besar memang menjadi idola orang desa. Akhirnya, mereka yang bercita-cita memperbaiki kehidupannya berbondong-bondong ke kota dan memberi kontribusi besar pada tingkat pertumbuhan penduduk. Ibarat pepatah, ada gula ada semut, manisnya kota selalu dicari oleh banyak orang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Ada dua faktor warga melakukan migrasi. Pertama, faktor penarik migrasi, yaitu prospek lapangan kerja di perkotaan yang cukup terbuka. Selain itu, mereka tergiur oleh sukses yang

Page 5: makalah isd

diraih warga daerah asalnya yang migrasi ke kota meskipun tidak sedikit yang pulang kampung gagal menaklukkan kehidupan kota. Kedua, faktor pendorong migrasi di mana desa atau daerah asal orang-orang yang bermigrasi ke kota sama sekali tidak memberikan jaminan perbaikan masa depan. Desa tetap terbelakang dan taraf kehidupan masyarakatnya masih terkategorikan miskin.

Satu permasalahan dalam proses pembangunan daerah di Indonesia selama ini yaitu adanya disparitas/ketimpangan pembangunan antara kawasan pedesaan dan perkotaan. Kota tumbuh cepat, sedang di desa gerak pembangunan boleh dikatakan jalan di tempat, bahkan di era otonomi daerah sekalipun.

Pembangunan cenderung terpusat pada kawasan perkotaan sehingga masyarakat perkotaan memiliki akses yang lebih baik terhadap sumber daya ekonomi dan cenderung memiliki kesempatan yang lebih besar untuk meningkatkan kesejahteraannya. Rendahnya akses masyarakat desa terhadap berbagai sumber daya kehidupan pada tingkat individu, rumah tangga, dan atau lingkungan yang lebih luas, menjadikan mereka hingga saat ini tetap menjadi kantong kemiskinan dan pengangguran.

Yang terjadi kemudian adalah sebuah kehancuran. Barangkali dalam benak masyarakat urban, berbondong-bondong pergi ke kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya guna meraih harapan dan cita-cita untuk memperoleh pekerjaan demi mencapai masa depan kehidupan yang lebih baik. Namun tak pernah dipikirkan bahwa desa kehilangan sumber daya manusia untuk mengelola sawah dan ladang, sehingga tanah menjadi kering dan tak bisa lagi dijadikan tempat bergantung hidup.

Sedang kota mulai kelebihan penduduk yang berakibat semakin mudah terjadi konflik. Betapa tidak, dengan membengkaknya masyarakat urban itu, tak heran jika kondisi perkotaan kian semrawut. Rumah-rumah berdempet-dempet, kendaraan bermotor bertambah drastis. Jangan heran jika kebakaran dan macet selalu menjadi fenomena yang tidak asing di kota. Belum lagi masalah perumahan-perumahan kumuh, PKL, anak jalanan dan prostitusi yang tak kunjung tuntas. (*)

Page 6: makalah isd

Urbanisasi Pasca Lebaran

PDF   |   Print   |   E-

mail

Written by Administrator    Saturday, 21 June 2008 17:29

BAB IPENDAHULUAN

1.       1. PRAKATA

Manusia memang merupakan makhluk yang paling sempurna. Kita memiliki kecerdasan yang tidak dimiliki makhluk hidup lain. Bahkan kecerdasan kita pun mampu kita implementasikan dalam dunia usaha kerja,sehingga orang-orang dari desa berlom-lomba datang ke kota khususnya jakarta untuk mencari pekerjaan.Yang akan kita bahas kali ini adalah Urbanisasi Pasca Lebaran,yang di buat menjadi analisi SWOT yang artinya sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. S = Strength (kekuatan), 2. W = Weakness (kelemahan), 3. O =Opportunity (kesempatan), 4. T =Threat (ancaman).

1.       2. LATAR BELAKANG URBANISASI

Banyaknya persoalan Latar belakang pembuatan makalah yang berjudul urbanisasi paska lebaran ini adalah ditunjang yang terjadi dalam masyarakat yang berkaitan dengan laju urbanisai yang belakangan ini tingkat angkanya cukup tinggi. Kita ketahui tentang urbanisasi ada dua definisi dari urbanisasi.definisi yang sesungguhnya dari urbanisasi adalah persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan.definisi yang telah umum diketahui oleh masyarakat luas adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.Jelas kita lihat bahwa Pemerintah kota begitu dipusingkan dengan kehadiran “orang-orang baru” yang datang dari berbagai daerah untuk mengadu nasib hidup di kota khususnya jakarta.Urbanisasi memang bukanlah termasuk tindakan yang melanggar aturan. Kita ketahui bahwa Indonesia adalah negara kesatuan yang memang membebaskan persebaran warganya, oleh karena itu hak setiap warga untuk mencari penghidupan. Dari pemantauan pemerintah ada beberapa yang menjadi pendorong urbanisasi, yang pertama Pekerjaan besar tengah menanti pemerintah kota seusai perayaan lebaran. adalah tahun kelulusan siswa/mahasiswa dari studinya. Arus pertama ini bagi pemerintah kota bukan hal yang begitu serius, selain karena segi kuantitas tidak terlalu banyak, dilihat dari segi kualitas mayoritas adalah tenaga-tenaga terdidik yang potensial dan mempunyai prospek kerja (formal) cukup tinggi. Bahkan banyak yang memandang mereka akan membawa urbanisasi kearah positif untuk kemajuan kota.Arus yang kedua adalah di saat pasca lebaran. Arus inilah yang paling diantisipasi ekstra oleh pemerintah kota dan menjadi ancaman serius bagi mereka. Kebanyakan perantau baru dari arus balik lebaran ini datang dari wilayah miskin di Indonesia. Kebanyakan lagi dari mereka tidak mempunyai modal yang cukup mengarungi sengitnya persaingan kerja di kota. Dengan latar pendidikan minim, skill yang kurang , dan sumber daya finansial (modal dana) juga kurang

Page 7: makalah isd

memadai semakin mempersulit para migran urban meraih kesuksesan di kota. Kalaupun ada yang sukses mungkin bisa dihitung dalam hitungan jari dibanding ratusan migran lainya. Itupun karena mereka mempunyai soft skill yang menunjang kerjanya seperti yang layak .Meningkatnya proses urbanisasi tersebut tidak terlepas dari kebijaksanaan pembangunan perkotaan, khususnya pembangunan ekonomi yang dikembangkan oleh pemerintah. Sebagaimana diketahui peningkatan jumlah penduduk akan berkorelasi positif dengan meningkatnya urbanisasi di suatu wilayah. ada kecenderungan bahwa aktivitas perekonomian akan terpusat pada suatu area yang memiliki tingkat konsentrasi penduduk yang cukup tinggi. hubungan positif antara konsentrasi penduduk dengan aktivitas kegiatan ekonomi ini akan menyebabkan makin membesarnya area konsentrasiJika begitu mengapa urbanisasi saat ini justru menjadi momok bagi pemerintah kota? Jawabannya adalah karena urbanisasi yang terjadi sekarang ini sudah pada tingkatan tidak terkontrol, akibatnya urbanisasi tidak lagi menjadi faktor kemajuan kotaUntuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah dari desa kekota, seseorang biasanya dipengaruhi oleh bentuk ajakan, informasi media masa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk melakukan urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik yang menyababkan mereka melakukan urbanisasi.Arus urnbanisasi tidak dapat dihindari oleh kota – kota besar.urbanisasi merupakan masalah persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota yang akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial dan kemasyarakatan. jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu ini adalah suatu masalah yang sangat serius dan harus segera dicarikan jalan keluarnya.1.2 Tujuan UrbanisasiKehidupan kota yang modern dan mewah merupakan salah satu daya tarik seseorang melakukan urbanisasi.kehidupan perkotaan sangat bertolak belakang dengan kehidupan pedesaan.apapun mudah didapatkan diperkotaan mulai kebutuhan primer,sekunder dan tersier.perkotaan juga mempunyai sarana dan prasarana kota lebih lengkap seperti sarana pendidikan,kesehatan,transportasi,telekomunikasi dll.Tersedianya lapangan pekerjaan yang lebih luas juga menjadi daya tarik seseorang melakukan urbanisasi dengan harapan bisa mendapatkan pekerjaan yang layak sehingga dapat meningkatkan tingkat perekonomian keluarganya.sedangkan dipedasaan lapangan pekerjaannya sangat terbatas dan kalaupun ada pengahasilan yang diperoleh bekerja didesa tidak sebesear dengan penghasilan kalau bekerja di kota.hal ini bisa kita lihat lewat kehidupan pedesaan yang rata – rata bergerak disektor agraris yang tidak banyak membutuhkan tenaga kerja untuk melakukan proses produksinya.Impian untuk menjadi orang sukses juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan seseorang melakukan urbanisasi,karena perkotaanlah yang memberikan peluang cukup besar untuk mewujudkan impiannya itu.biasanya seseorang yang telah menyelesaikan sekolah atau kuliahnya yang mereka pikirkan adalah mencari pekerjaan yang layak dikota untuk mendapatkan materi juga sebaga sarana menerapkan ilmu yang telah didapat dibangku sekolah maupun kuliah.Banyak faktor yang menyebabkan mengapa urbanisasi begitu tinggi hingga tak terkontrol. Salah satunya adalah dari peninggalan kebijakan jaman orde baru yang masih menyisakan masalah hingga dewasa ini. Paradigma sentralisasi pemerintahan dan pembangunan ekonomi terpusat adalah hal yang menjadi faktor pendorong terjadinya urbanisasi dengan konsentrasi migrasi yang tidak sehat. Daerah kurang diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi ekonomi daerah.

Page 8: makalah isd

Pemerintah pusat juga tidak mau memecah kosentrasi pembangunan ke daerah untuk pemerataan pembangunan. Yang terjadi sekarang ini adalah jomplangnya pembangunan satu daerah dengan daerah yang lain.telah menyelesaikan sekolah atau kuliahnya yang mereka pikirkan adalah mencari pekerjaan yang layak dikota untuk mendapatkan materi juga sebaga sarana menerapkan ilmu yang telah didapat dibangku sekolah maupun kuliah.Kota –kota besar merupakan kota tujuan arus urbanisasi,hal ini bisa kita pahami karena kota merupakan pusat pemerintahan,pusat industri,pusat perdagangan baik barang maupun jasa.sasaran seseorang melakukan urbanisasi adalah untuk mengisi kekurangan tenaga kerja terutama disektor industri.karena industri merupakan yang paling banyak menyerap tenaga kerja.

 

Kota merupakan pusat penggerak perekonomian,adanya banyak peluang yang memungkinkan seseorang untuk melakukan kegiatan perdagangan,membuka lapangan usaha dll. karena dikota iklim perekonomiannya cukup setabil.hal ini seharusnya menjadi perhatian urbanisme sebagai salah satu alternative untuk mewujudkan impianya tentunya didukung dengan usaha keras dan modal usaha.

BAB IIPERMASALAHAN

Analisis SWOTAnalisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang harus diingat baik-baik oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang “cespleng” bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi.Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :1. S = Strength (kekuatan), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini.2. W = Weakness (kelemahan),adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini.3. O = Opportunity (kesempatan), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa depan.4. T =Threat (ancaman), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan

1.       1. Strength (Kekuatan)

Sudah jadi tradisi masyarakat Indonesia di setiap perayaan lebaran menyempatkan diri untuk mudik kembali ke daerah asalnya. Sekedar berkangen mesra dengan sanak saudara dan kerabatnya di desa. Orang – orang perantauan ini rela berkorban banyak asalkan bisa pulang kekampung halaman. Tidak ada yang salah dengan ini, yang disesalkan hanya action mereka ketika di kampungnya menampilkan diri secara berlebihan. Walaupun berkesan seperti agak “dipaksakan” mereka sering mencitrakan diri sebagai orang yang sudah mapan dan telah sukses selama merantau di kotaDitambah lagi dengan penampilan gaya hidup ala kota, tak ayal banyak kerabat menjadi terpikat untuk ikut merasakan nikmat hidup di kota. Di benak mereka yang terbayang hanyalah sebuah kesuksesan yang menanti di kotaPasca lebaran adalah moment yang paling sering dimanfaatkan

Page 9: makalah isd

para calon perantau untuk ikut mencicipi hidup di kota. Ketertarikan mereka untuk merantau ke kota tidak lepas dari pengaruh perantau lama yang kebetulan sedang mudik ke daerah asalnyaMemang dalam pengaruhnya tidak selamanya dilakukan secara langsung dengan cara mengajak. Tanpa ada ajakan secara persuasifpun, mereka seringkali menampilkan informasi “palsu” tentang kondisi dirinya dan kota rantauannya. Dengan informasi “palsu” itupun sudah cukup bagi calon perantau untuk membulatkan tekadnya melakukan imigrasi.Urbanisaasi membawa dampak positif apabia penduduk yang melakukan urbanisai mempunyai skill yang sesuei dengan kriteria untuk mengisi kekosongan tenaga kerja dari industri dan lembaga lainya.hal ini akan menciptakan sebuah hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara pengusah atau lembaga dengan tenaga kerjanya Paradigma sentralisasi pemerintahan dan pembangunan ekonomi terpusat adalah hal yang menjadi faktor pendorong terjadinya urbanisasi dengan konsentrasi migrasi yang tidak sehat. Daerah kurang diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi ekonomi daerah.Penyebaran penduduk melalui urbanisasi yang terkontrol dan merata disertai dengan pola pengembangan kota yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang seimbang, serasi dan berkelanjutan, yang secara operasional dituangkan dalam kebijaksanaan tata ruang kota atau perkotaan,sehingga akan tercipta iklim perekonomian yang stabil dan kuat.2. Weakness (Kelemahan)Banyak penduduk yang melakukan urbanisasi tidak memiliki skill,sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri atau lembaga yang ada.hal ini tentunya akan menimbulkan peningkatnya angka penganggura dikota dan hal ini tentunya akan memicu naiknyaAlih-alih kemajuan yang didapatkan dari urbanisasi, justru urbanisasi malah jadi biang kerok berbagai permasalahan pelik kota. Kemiskinan, pengangguran, pemukiman kumuh, banyaknya gepeng (gelandangan dan pengemis), tingkat kriminalitas tinggi adalah sebagian contoh akibat langsung maupun tidak langsung dari urbanisasi tingkat angka kemiskinan diperkotaan.Hal tersebut tidak di pikirkan oleh para masyarakat yyang melakukan urbanisasi,jelas kita lihat di jalanan/lampu merah banyak orang mengemis dari anak kcil sampai orang tua kita tidak berbuat apa apa karena itu sudah resiko atau pilihan mereka.3. O = Opportunity (kesempatan)Urbanisasi pada tingkatan tertentu dari sisi ekonomi justru akan menguntungkan kota tujuan urbanisasi Kota selain sebagai pusat pemerintahan juga merupakan pusat kegiatan perekonomoian,banyak peluang – peluang yang ada disana mulai dari lapangan kerja yang luas,peluang untuk melakukan kegiatan perdagangan,peluang untuk melakukan kegiatan usaha dll.tergantung dari penduduk yang melakukan urbanisasi bisa melihat dan memanfaatkan peluang – peluang tersebut.Daerah kurang diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi ekonomi daerah. Pemerintah pusat juga tidak mau memecah kosentrasi pembangunan ke daerah untuk pemerataan pembangunan.4. Threat (Ancaman)Alasannya sangat logis karena memang sasaranya adalah orang-orang yang tidak jelas identitasnya dan berkeliaran di kota .Kebijakan jangka pendek ini ternyata cukup menekan arus urbanisasi. Banyaknya persaingan untuk mencari pekerjaan di kota-kota besar Harus adanya keahlian dan kreatifitas khusus yang harus dimiliki oleh para pekerja Sejalan dengan kehidupan kota yang modern akan menciptakan kehidupan yang individualis.hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi penduduk yang melakukan urbanisasi.selain itu juga cenderung menciptakan perekonomian yang neolibaralisme sehingga pelaku usaha keci dan menengah lama kelamaan akan tersingkirkan dengan sendirinya.

Page 10: makalah isd

BAB IIIPENUTUP

KESIMPULANDari penjelasan yang saya nyatakan di atas dapat disimpulkan bahwa urbanisasi pasca lebaran tersebut memiliki kriteria yang berbeda-beda. Urbanisasi merupakan proses yang wajar dan tidak perlu dicegah pertumbuhannya. karena, proses urbanisasi tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi perkotaan. Urbanisasi juga merupakan suatu proses perubahan yang wajar dalam upaya meningkatkan kesejahteraa masyarakat serta untuk mengembangkan kegiatan – kegiatan perekonomian sehingga akan tercipta iklim perekonomian kota yang kondusif dan kuat,dengan catatan disertai dengan pola pengembangan kota yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang seimbang .

Page 11: makalah isd

URBANISASI PASCA LEBARAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Pengertian Urbanisasi

Urbanisasi merupakan suatu topik yang pengertianya berkaitan dengan derasnya arus

balik Lebaran. Peningkatan jumlah penduduk, terutama pasca Lebaran, di kota-kota besar

seperti Jakarta, menjadi problema yang belum terpecahkan. Pertambahan penduduk itu

berasal dari arus urbanisasi sejumlah daerah melalui arus balik Lebaran. Arus urnbanisasi

tidak dapat dihindari oleh kota – kota besar.urbanisasi merupakan masalah persebaran

penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota yang akan menimbulkan

permasalahannya. Maka dari itu , sebagian besar dari mereka datang ke Jakarta untuk

mencari pekerjaan, baik di kantor maupun di sektor informal, seperti pedagang dan

pembantu rumah tangga. Sebenarnya apa yang memaksa masyarakat urban itu

berbondong-bondong ke kota? Padahal cerita soal kegagalan masyarakat urban mengais

rejeki di kota besar jauh lebih banyak dibanding cerita sukses masyarakat urban. Maka

dari banyaknya terjadi urbanisasi .Tak henti-hentinya media cetak dan elektronik

menayangkan betapa kejamnya kota besar. Jumlah pengangguran kota besar yang kian

membengkak, perampokan, pembunuhan, pemerkosaan dan sebagainya adalah sekilas

gambaran kehidupan kota besar.  Persoalan yang ditakutkan pemerintah kota terhadap

para urban pasca lebaran, bukanlah persoalan bertambahnya jumlah penduduk kota.Tapi

yang dikhawatirkan adalah kalau mereka yang berbondong ke kota itu hanya berbekal

semangat, tanpa bekal keterampilan atau kecakapan yang bisa digunakan untuk

memenuhi kebutuhan hidup di kota.

 Mereka yang tidak memiliki keterampilan ini tentunya akan kalah bersaing untuk

mendapatkan lapangan kerja diperkotaan. Dan pada akhirnya akan menambah jumlah

pengangguran diperkotaan yang menumbuhkan potensi kerawanan keamanan. Tuntutan

kebutuhan hidup yang mesti dipenuhi, membuat orang bisa gelap mata untuk kemudian

tergoda melakukan perbuatan kriminal. Pencopetan, penodongan atau perampokan

banyak terjadi karena dorongan kebutuhan ekonomi.

Page 12: makalah isd

1. LATAR BELAKANG

Menurut Friedmann dan Wolff, 1982 dalam Mardiansjah, 2007a,

urbanisasi merupakan suatu proses transformasi yang meliputi perpaduan dari

banyak proses

termasuk proses fisik, ekonomi, sosial, politik, budaya di wilayah pedesaan atau kota

kecil menjadi suatu wilayah perkotaan. Berdasarkan pendapat di atas dan paparan hasil

penelitian Firman dibawah ini bahwa pertumbuhan perkotaan tidak hanya terjadi di kota-

kota besar saja tetapi kota-kota kecil pun mengalaminya walaupun dalam skala yang

relatif kecil. Munculnya beberapa aglomerasi perkotaan pada Kabupaten Tegal

berimplikasi pada perlunya penguatan penyediaan infrastruktur dan fasilitas pelayanan

perkotaan. Kebutuhan penyediaan infrastruktur dan fasilitas pelayanan perkotaan tersebut

merupakan salah satu implikasi dari peningkatan jumlah penduduk di setiap aglomerasi

perkotaan yang ada. Banyak masyarakat yang melakukan urbanisasi karena untuk

mencari pekerjaan yang layak baginya . tapi , terkadang jika orang melakukan urbanisasi

malah akan mendapat suatu musibah yang menimpanya.

Konsep pembangunan kota yang berkelanjutan, salah satunya menghendaki

adanya pereduksian kegiatan transportasi. Pada satu sisi kegiatan transportasi berpeluang

mengurangi tingkat konsumsi energi, terutama apabila dikaitkan dengan kondisi dan

ketersediaan teknologi transportasi pada saat ini maka hal ini dapat dipandang sebagai

pengurangan konsumsi energi fosil yang merupakan sumber daya yang takterbaharukan.

Pada sisi lain, pereduksian transportasi juga berpeluang mengurangi terjadinya emisi

karbon dari kegiatan transportasi yang merupakan salah satu faktor utama terhadap

terjadinya fenomena pemanasan global. Dari sudut pandang kerangka pembangunan

wilayah dan kota berkelanjutan dimana konsep tersebut menghendaki dilakukannya

kontribusi dari setiap lokalitas yang ada di dunia untuk melakukan tindakan-tindakan

yang berkontribusi pada keberlanjutan dunia

Jumlah penduduk, komposisi umur, dan laju pertambahan atau penurunan penduduk

dipengaruhi oleh fertilitas (kelahiran), mortalitas (kematian), dan migrasi (perpindahan

tempat) karena ketiga variabel tersebut merupakan komponen–komponen yang

berpengaruhterhadap perubahan penduduk. Jumlah penduduk masih cukup tinggi .

Page 13: makalah isd

Ada banyak faktor yang mendorong terjadinya urbanisasi. Salah satu di antaranya

adalah karena tidak diberdayakannya lahan-lahan pertanian yang ada di desa secara

maksimal dan menyeluruh. Indonesia merupakan negara agraris yang mana 60 persen

penduduknya mempunyai mata pencaharian sebagai petani. Potensi pertanian di daerah

seperti padi, singkong, jagung dan kedelai serta umbi-umbi lainnya begitu luar biasa.

Selain itu roda perekonomian akan bergerak sehingga dapat memberdayakan

perekonomian masyarakat perdesaan .

Dibutuhkan partisipasi dan kerja sama dari seluruh elemen mulai dari lembaga

pemerintah dan nonpemerintah, para ahli di bidang pertanian, lembaga masyarakat

hingga seluruh pihak yang terkait. Dengan semangat kebersamaan dan gotong-royong,

revitalisasi pertanian akan terwujud sehingga laju urbanisasi bisa ditekan dan bukan

mustahil beberapa tahun ke depan penduduk yang ada di desa justru enggan berurbanisasi

karena mereka telah mendapatkannya di kampung halaman tanpa harus merantau ke kota.

2. Tujuan Urbanisasi

Page 14: makalah isd

Tersedianya lapangan pekerjaan yang lebih luas juga menjadi daya tarik seseorang

melakukan urbanisasi dengan harapan bisa mendapatkan pekerjaan yang layak sehingga dapat

meningkatkan tingkat perekonomian keluarganya.sedangkan dipedasaan lapangan pekerjaannya

sangat terbatas dan kalaupun ada pengahasilan yang diperoleh bekerja didesa tidak sebesear

dengan penghasilan kalau bekerja di kota.