makalah isbd

13
MAKALAH PENGARUH FREEPORT TERHADAP LINGKUNGAN DI SEKITAR PAPUA (Disusun Guna Memenuhi Tugas Matakuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar) Oleh: KELOMPOK 4 Linda Kartikawati (111810301026) Kurnia Chandra D (111903102017) Onki Nur Indrianto (111903102021) Yura Bagus Nandha T (111903102022) Febri anggih s(111910101090) Rizki Erizal M. (111910101027) Hanif Rahmat H. (111910101035) Moch. Wildan T. (111910101034)

Upload: elannuri

Post on 17-Jan-2016

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ISBD

TRANSCRIPT

Page 1: makalah isbd

MAKALAH

PENGARUH FREEPORT TERHADAP LINGKUNGAN DI SEKITAR

PAPUA

(Disusun Guna Memenuhi Tugas Matakuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar)

Oleh:

KELOMPOK 4

Linda Kartikawati (111810301026)

Kurnia Chandra D (111903102017)

Onki Nur Indrianto (111903102021)

Yura Bagus Nandha T (111903102022)

Febri anggih s(111910101090)

Rizki Erizal M. (111910101027)

Hanif Rahmat H. (111910101035)

Moch. Wildan T. (111910101034)

Page 2: makalah isbd

UNIT PELAKSANA TEKNIKBIDANG STUDI MATA KULIAH UMUM (UPT BS MKU)

UNIVERSITAS JEMBER2011

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada tahun 1995 Freeport baru secara resmi mengakui menambang

emas di Papua. Sebelumnya sejak tahun 1973 hingga tahun 1994, Freeport

mengaku hanya sebagai penambang tembaga. Jumlah volume emas yang

ditambang selama 21 tahun tersebut tidak pernah diketahui publik, bahkan oleh

orang Papua sendiri. Panitia Kerja Freeport dan beberapa anggota DPR RI

Komisi VII pun mencurigai telah terjadi manipulasi dana atas potensi produksi

emas Freeport. Mereka mencurigai jumlahnya lebih dari yang diperkirakan

sebesar 2,16 hingga 2,5 miliar ton emas. DPR juga tidak percaya atas data

kandungan konsentrat yang diinformasikan sepihak oleh Freeport. Anggota DPR

berkesimpulan bahwa negara telah dirugikan selama lebih dari 30 tahun akibat

tidak adanya pengawasan yang serius. Bahkan Departemen Keuangan melalui

Dirjen Pajak dan Bea Cukai mengaku tidak tahu pasti berapa produksi

Freeport berikut penerimaannya. Di sisi lain, pemiskinan juga berlangsung di

wilayah Mimika, yang penghasilannya hanya sekitar $132/tahun, pada tahun

2005. Kesejahteraan penduduk Papua tak secara otomatis terkerek naik dengan

kehadiran Freeport yang ada di wilayah mereka tinggal. Di wilayah operasi

Freeport, sebagian besar penduduk asli berada di bawah garis kemiskinan

dan terpaksa hidup mengais emas yang tersisa dari limbah Freeport. Selain

permasalahan kesenjangan ekonomi, aktivitas pertambangan Freeport juga

merusak lingkungan secara masif serta menimbulkan pelanggaran HAM. Dari

tahun ke tahun Freeport terus mereguk keuntungan dari tambang emas,

perak, dan tembaga terbesar di dunia. Para petinggi Freeport terus

Page 3: makalah isbd

mendapatkan fasilitas, tunjangan dan keuntungan yang besarnya mencapai 1

juta kali lipat pendapatan tahunan penduduk Timika, Papua. Keuntungan

Freeport tak serta merta melahirkan kesejahteraan bagi warga sekitar. Kondisi

wilayah Timika bagai api dalam sekam, tidak ada kondisi stabil yang

menjamin masa depan penduduk Papua.

1.2 Rumusan masalah:

1. Apa keuntungan yang diberikan Freeport pada Indonesia?

2. Bagaimana kehidupan masyarakat sekitar Freeport?

3. Bagaimana dampak pertambangan emas yang dilakukan Freeport

terhadap alam sekitarnya?

4. Apa saja kasus pelanggaran HAM yang disebabkan oleh pihak Freeport

dan kaitannya dengan pancasila?

1.3 Tujuan

1. mengetahui keuntungan yang diberikan freeport pada indonesia

2. menjelaskan kehidupan masyarakat papua disekitar Freeport

3. menjelaskan dampak pertambangan emas yang dilakukan Freeport

terhadap alam sekitar papua

4. mengetahui kasus pelanggaran HAM yang disebabkan oleh pihak

Freeport dan kaitannya dengan pancasila

Page 4: makalah isbd

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Keuntungan yang diberikan Freeport pada Indonesia

Freeport berkembang menjadi perusahaan dengan penghasilan 2,3

miliar dolar AS. Menurut Freeport, keberadaannya memberikan manfaat

langsung dan tidak langsung kepada Indonesia sebesar 33 miliar dolar dari tahun

1992–2004. Angka ini hampir sama dengan 2 persen PDB Indonesia. Dengan

harga emas mencapai nilai tertinggi dalam 25 tahun terakhir, yaitu 540 dolar

per ons, Freeport diperkirakan akan mengisi kas pemerintah sebesar 1 miliar

dolar. Mining International, sebuah majalah perdagangan, menyebut tambang

emas Freeport sebagai yang terbesar di dunia.

2.2 Kehidupan Masyarakat di sekitar tambang emas Freeport

Kegiatan penambangan dan ekonomi Freeport telah mencetak keuntungan

finansial bagi perusahaan tersebut namun tidak bagi masyarakat lokal di

sekitar wilayah pertambangan. Dari tahun ke tahun Freeport terus mereguk

keuntungan dari tambang emas, perak, dan tembaga terbesar di dunia.

Pendapatan utama Freeport adalah dari operasi tambangnya di Indonesia

(sekitar 60%, Investor Daily, 10 Agustus 2009). Setiap hari hampir 700 ribu ton

material dibongkar untuk menghasilkan 225 ribu ton bijih emas. Jumlah ini

bisa disamakan dengan 70 ribu truk kapasitas angkut 10 ton berjejer sepanjang

Jakarta hingga Surabaya (sepanjang 700 km). Para petinggi Freeport mendapatkan

fasilitas, tunjangan dan keuntungan yang besarnya mencapai 1 juta kali lipat

pendapatan tahunan penduduk Timika, Papua. Keuntungan Freeport tak serta

merta melahirkan kesejahteraan bagi warga sekitar. Keberadaan Freeport

Page 5: makalah isbd

tidak banyak berkontribusi bagi masyarakat Papua, bahkan pembangunan di

Papua dinilai gagal. Kegagalan pembangunan di Papua dapat dilihat dari

buruknya angka kesejahteraan manusia di Kabupaten Mimika.

Penduduk Kabupaten Mimika, lokasi di mana Freeport berada, terdiri

dari 35% penduduk asli dan 65% pendatang. Pada tahun 2002, BPS

mencatat sekitar 41 persen penduduk Papua dalam kondisi miskin, dengan

komposisi 60% penduduk asli dan sisanya pendatang. Pada tahun 2005,

Kemiskinan rakyat di Provinsi Papua, yang mencapai 80,07% atau 1,5 juta

penduduk. Hampir seluruh penduduk miskin Papua adalah warga asli Papua.

Jadi penduduk asli Papua yang miskin adalah lebih dari 66% dan umumnya

tinggal di pegunungan tengah, wilayah Kontrak Karya Frepoort. Kepala Biro

Pusat Statistik propinsi Papua JA Djarot Soesanto, merelease data kemiskinan

tahun 2006, bahwa setengah penduduk Papua miskin (47,99 %). Di sisi lain,

pendapatan pemerintah daerah Papua demikian bergantung pada sektor

pertambangan. Sejak tahun 1975-2002 sebanyak 50% lebih PDRB Papua

berasal dari pembayaran pajak, royalti dan bagi hasil sumberdaya alam tidak

terbarukan, termasuk perusahaan migas. Artinya ketergantungan pendapatan

daerah dari sektor ekstraktif akan menciptakan ketergantungan dan kerapuhan

yang kronik bagi wilayah Papua. Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Papua Barat

memang menempati peringkat ke 3 dari 30 propinsi di Indonesi pada tahun 2005.

Namun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Papua, yang diekspresikan dengan

tingginya angka kematian ibu hamil dan balita karena masalah-masalah

kekurangan gizi berada di urutan ke-29. Lebih parah lagi, kantong-kantong

kemiskinan tersebut berada di kawasan konsesi pertambangan Freeport.

2.3 Dampak pertambangan emas yang dilakukan Freeport terhadap alam

sekitarnya

Beberapa kerusakan lingkungan yang diungkap oleh media dan LSM

adalah, Freeport telah mematikan 23.000 ha hutan di wilayah pengendapan

tailing. Merubah bentang alam karena erosi maupun sedimentasi. Meluapnya

sungai karena pendangkalan akibat endapan tailing. Freeport telah membuang

tailing dengan kategori limbah B3 (Bahan Beracun Berbahaya) melalui

Page 6: makalah isbd

Sungai Ajkwa. Limbah ini telah mencapai pesisir laut Arafura. Tailing yang

dibuang Freeport ke Sungai Ajkwa melampaui baku mutu total suspend solid

(TSS) yang diperbolehkan menurut hukum Indonesia. Limbah tailing

Freeport mencemari perairan di muara sungai Ajkwa dan mengontaminasi

sejumlah besar jenis mahluk hidup serta mengancam perairan dengan air asam

tambang berjumlah besar. Tailing yang dibuang Freeport merupakan bahan

yang mampu menghasilkan cairan asam berbahaya bagi kehidupan aquatik.

Bahkan sejumlah spesies aquatik sensitif di sungai Ajkwa telah punah akibat

tailing Freeport. Menurut perhitungan Greenomics Indonesia, biaya yang

dibutuhkan untuk memulihkan lingkungan yang rusak adalah Rp 67 trilyun.

Freeport telah mengakibatkan kerusakan alam dan mengubah bentang

alam serta mengakibatkan degradasi hutan yang seharusnya ditindak tegas

pemerintah. Hal ini karena mengancam kelestarian lingkungan dan melanggar

prinsip pembangunan berwawasan lingkungan yang diamanatkan UUD 1945

pasal 33.

2.4 Kasus pelanggaran HAM yang disebabkan oleh pihak Freeport

Komnas HAM melakukan investigasi pelanggaran HAM yang terjadi di

daerah Timika dan sekitarnya. Kesimpulan anggota tim investigasi Komnas

HAM, mengungkapkan bahwa selama 1993-1995 telah terjadi 6 jenis

pelanggaran HAM, yang mengakibatkan 16 penduduk terbunuh dan empat

orang masih dinyatakan hilang. Pelanggaran ini dilakukan baik oleh aparat

keamanan FI maupun pihak tentara Indonesia. Dalam selembar surat jawaban

kepada editor American Statement, Ralph Haurwitz, Atase Penerangan

Kedubes Amerika Serikat di Jakarta Craig J. Stromme menyatakan bahwa tidak

ditemukan bukti yang dapat dipercaya atas tuduhan pelanggaran HAM oleh

Freeport di Irian Jaya. Gugatan Tom Beanal, Ketua Lembaga Adat Suku

Amungme (Lemasa) terdaftar di pengadilan Louisiana, markas besar FCX,

dengan kasus no.96 - 1474. Belakangan, gugatan ini ditolak dan pengadilan

menyatakan Freeport tidak terbukti melakukan pelanggaran HAM. Hampir

seluruh kasus pelanggaran HAM terkait tambang Freeport tidak jelas

penyelesaiannya. Para pelaku kejahatan HAM ini umumnya tidak ditemukan

Page 7: makalah isbd

atau mendapat perlindungan sehingga lolos dari jerat hukum. Keadilan bagi

korban pelanggaran HAM kasus-kasus Freeport tampaknya memang suatu hal

yang absurd.

Tidak ada investigasi yang menemukan keterkaitan Freeport secara

langsung dengan pelanggaran HAM, tetapi semakin banyak orang-orang

Papua yang menghubungkan Freeport dengan tindak kekerasan yang dilakukan

oleh TNI, dan pada sejumlah kasus kekerasan itu dilakukan dengan

menggunakan fasilitas Freeport. Seorang ahli antropologi Australia, Chris

Ballard, yang pernah bekerja untuk Freeport, dan Abigail Abrash, seorang

aktivis HAM dari Amerika Serikat, memperkirakan, sebanyak 160 orang

telah dibunuh oleh militer antara tahun 1975–1997 di daerah tambang dan

sekitarnya. Kasus pelanggaran HAM ini tidak sesuai dengan sila kedua

pancasila yang berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradab, karena seharusnya

mereka menghormati hak warga yang berada di sekitar wilayah pertambangan

Freeport bukan malah sebaliknya. Pihak Freeport terkesan mengabaikan hak

warga yang berada disana, yang berakibat pada perlawanan warga terhadap

freeport.

Page 8: makalah isbd

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Freeport dari segi finansial memang memberikan pemasukan yang

besar bagi Indonesia, tetapi hal tersebut tidak sebanding dengan pemasukan

yang diterima oleh pihak Freeport yang merupakan perusahaan milik asing dan

berbagai dampak negatif yang ditimbulkan oleh freeport. Berbagai konflik dan

pelanggaran HAM juga mewarnai perjalanan Freeport yang semua itu

terkesan kurang mendapat perhatian dari pemerintah, karena semua kasus

pelanggaran HAM yang terjadi tidak pernah terselesaikan dengan baik.

Apabila dihubungkan dengan pancasila, maka Freeport telah melanggar sila

kedua pancasila karena pihak Freeport telah banyak mengabaikan apa yang

menjadi hak warga sekitar.

3.2 Saran

Freeport merupakan salah satu perusahaan tambang yang dikelola

oleh pihak asing. Sebagian besar keuntungan yang didapat dari hasil

tambang pasti akan masuk ke devisa milik asing dan bukan ke Indonesia.

Indonesia kaya akan hasil tambang, seharusnya kita lebih meningkatkan kualitas

sumber daya manusia yang kita miliki supaya berbagai tambang yang kita miliki

dapat kita kelola sendiri dan keuntungan yang didapat akan mengalir ke

cadangan devisa negara. Pemerintah juga sudah seharusnya lebih serius

dalam menyelesaikan masalah yang terkait dengan Freeport supaya tidak ada

lagi kasus pelanggaran HAM yang terjadi dan kasusnya tidak pernah

terselesaikan.

Page 9: makalah isbd

DAFTAR PUSTAKA

http://rimanews.com/read/20110706/33855/abaikan-hak-masyarakat-adat-

freeport-rampok-kekayaan-alam-papua (diakses tanggal 20 Oktober 2011)

http://id.wikipedia.org/w/index.php?

title=Freeport_Indonesia&action=edit&section=9 (diakses tanggal 20 Oktober

2011)

http://www.menlh.go.id/terbaru/artikel.php?article_id=1702 (diakses tanggal 20

Oktober 2011)

http://www.ranesi.nl/arsipaktua/Asia/kabar_papua051117/

konflik_freeport060414???disclaimer.link??? (diakses tanggal 21 Oktober 2011)

http://www.papuabaratnews.com/index.php?

option=com_content&view=article&id=1218:sejarah-kelam-tambang-freeport-

bagian-1&catid=73:opini&Itemid=417 (diakses tanggal 21 Oktober 2011)