makalah isbd
DESCRIPTION
makalah yang berisikan tentang ilmu sosial dan budaya dasarTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era milenium ini banyak terjadi penyimpangan yang terjadi dalam interaksi
antara manusia dengan lingkungannya. Sekarang bumi makin memanas dan tidak
lagi bersahabat dengan manusia. Akhir – akhir ini banyak bencana yang terjadi,
mulai dari yang karena akibat ulah manusia ataupun memang terjadi secara
alamiah. Misalnya saja, tanah longsor ataupun banjir adalah salah satu akibat dari
ulah yang diperbuat oleh tangan – tangan manusia. Tetapi untuk bencana alam
seperti gunung meletus, tsunami, gempa bumi dll merupakan contoh bencana yang
terjadi secara alami.
Tahukah kita bahwa sebenarnya gempa yang terjadi di dalam perairan laut
dapat kita ketahui sebelumnya dengan mengamati karang - karang dilautan.
Namun, karena sekarang kebanyakan karang telah diambil dan dirusak sehingga
kita susah untuk mendeteksi datangnya tsunami ataupun gempa bumi yang ada di
perairan. Mungkin memang kita harus kembali ke alam lagi. Agar mengurangi
bencana – bencana yang terjadi di alam, ataupun paling tidak kita tahu akan terjadi
suatu bencana dengan membaca perubahan yang terjadi dialam.
Sebagai langkah awalnya kita harus memulai dengan hal yang kecil seperti
jangan membuang sampah sembarangan, menghemat penggunaan kertas, apalagi
yang namanya tissue itu juga merupakan produk kertas yang dalam kenyataannya
berasal dari pohon, maka dari itu secara tidak langsung, kita akan menghemat
penebangan pohon, dan menjaga hutan kita tetap terjaga. Karena hutan adalah paru
– paru dunia.
B. Tujuan Makalah
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengoptimalisasi persiapan dan kesiapan
mahasiswa dalam menghadapi masalah – masalah yang timbul dalam lingkungan
masyarakat dengan target sebagai berikut :
1 Mahasiswa memperoleh wawasan dan mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan.
2 Mahasiswa mampu mengembangkan potensi diri dalam memecahkan sustu
masalah yanag ada dalam masyarakat.
3 Kemampuan dan kemauan mahasiswa meningkat dalam bidang sosial budaya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manudia dan Lingkungannya
1 Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan
potensinya yang tunduk pada aturan hukum alam, mengalami kelahiran,
pertumbuhan, perkembangan dan mati, serta berinteraksi dengan alam dan
lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik baik itu positif maupun
negatif.
2 Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah media dimana makhluk hidup tinggal, mencari
penghidupan dan memiliki karakter serta fungsi yang khas.
B. Korelasi antara Manusia dengan Lingkungannya
1 Pengertian Ekologi
Secara harafiah ekologi berarti ilmu kerumah tanggaan. Mirip dengan ilmu
ekonomi yang secara harafiah berarti ilmu dan aturan rumah tangga, nomos dari
bahasa yunani yang berarti hukum atau norma.
Beberapa definisi untuk ekologi :
Ekologi adalah cabang biologi yang mempelajaru hubungan timbal balik
manusia dengan lingkungannya.
Maka dengan sudut pandang ekologi untuk membahas kajian manusia
dengan lingkungan dengan disokong oleh segi kepentingan manusia yakni
oleh manusia untuk manusia. Bahasa Yunani athropos adalah manusia.
Ekologi adalah studi ilmiah tentang interaksi yang menentukan penyebaran
dan kepadatan makhluk hidup.
Ekologi adalah biologi lingkungan.
2 Lingkungan Hidup Manusia
Manusia hidup, tumbuh dan berkembang dalam lingkungan alam dan sosial-
budaya. Dalam lingkungan alamnya manusia hidup dalam suatu ekosistem yakni
suatu fungsional dari makhluk – makhluk dengan lingkungannya.
2
Didalam ekosistem terdapat komponen abiotik seperti :
Tanah
Tempat tinggal manusia, hewan dan tumbuhan dimana disana tumbuhan
mendapat mineral sebagai sumber bahan makanan.
Udara
Gas pembentuk atmosfer, dengan fungsi masing – masing misalnya Oksigen
untuk bernafas, Karbon dioksida untuk proses fotosintesis tumbuhan dll.
Air
Besar pengaruhnya untuk keberlangsungan makhluk hidup.
Cahaya
Cahaya matahari untuk membantu proses fotosintesis.
Suhu
Tiap makhluk hidup punya batasan pada suhu dimana mereka bisa tetap hidup.
Sedangkan komponen biotiknya adalah :
Produsen
Termasuk didalamnya adalah makhluk hidup yang mampu membuat makanan
sendiri, seperti tumbuhan hijau karena proses fotosintesis.
Konsumen
Manusia dan hewan adalah komponen utamanya.
Pengurai
Organisme yang menguraikan sisa makhluk hidup yang sudah mati,
menguraikannya menjadi mineral atau zat – zat yang dibutuhkan tumbuhan
untuk membuat makanan. Misalnya, jamur dan bakteri.
Selain itu terdapat faktor lainnya yakni :
Rantai makanan
Siklus makanan antara produsen, konsumen dan pengurai.
Habitat
Tempat hidup setiap jenis makhluk hidup dalam keadaan tertentu.
Populasi
Ekologi populasi adalah jumlah seluruh individu dari jenis spesies tertentu, di
di tempat tertentu dalam waktu tertentu. Dipengaruhi oleh : kelahiran,
kematian, perpindahan kelauar, perpindahan kedalam.
3
Komunitas
Semua populasi dari semua jenis makhluk hidup yang saling berinteraksi di
suatu daerah tertertentu.
Biosfer
Komunitas bersama komponen abiotik di sekitarnya membentuk ekosistem.
Dan kumpulan ekosistem adalah biosfer.
C. Pengaruh Manusia pada Alam Lingkungan Hidupnya
Sejarah peradaban manusia dibumi, dari hidup mengembara dengan berburu, dan
tinggal di goa. Kemudian bercocok tanam dengan membuka hutan dengan rumah yang
beratapkan dedaunan, memperhatikan sumber air dan memulai memelihara binatang.
Dan akhirnya mereka hidup menetap dari hasil pengalaman, mereka mulai bercocok
tanam dengan lebih baik, dengan ditemukannya sistem bersawah. Dan mulai mengenal
sifat – sifat alam lingkungan hidupnya.
Ternyata manusia sedikit demi sedikit mulai beradaptasi dengan lingkungannya,
bahkan telah mengubah semua komunitas biologis di tempat mereka hidup. Hal ini
tampak jelas di kota – kota. Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan
berpengaruh baik jika hal itu menguntungkan manusia dan berpenngaruh buruk jika
mengurangi kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.
D. Sumber Alam
Digolongkan menjadi :
Sumber alam yang dapat diperbaharui (renewable resources)
Sumber alam biotik (makhluk hidup). Mereka mempunyai kemampuan untuk
memperbanyak diri atau bertambah.
Sumber alam yang tidak dapat diperbaharui (nonrenewable resourches)
Golongan sumber alam abiotik (air, tanah, bahan galian, mineral, bahan tambang
dll). Bila sumbernya habis maka habislah bahan – bahan tersebut. Memang di
dalam bumi masih terjadi pembentukan namun waktunya amatlah lamban.
Semua ini tergantung bagaimana cara manusia untuk memanfaatkannya
dengan bijaksana, tepat dan bertanggung jawab.
4
1 Penggunaan Sumber – Sumber Alam
a. Pertanian dan Tanah
Tanah permukaan (top soil) mengandung kadar unsur – unsur bahan
makanan yang begitu tinggi dan siap digunakan oleh tanaman. Dalam
intensifikasi pertanian untuk memperolah hasil yang tinggi yakni diusahakan
panenan lebih dari satu kali per tahun, penggunaan pupuk, irigasi, penggunaan
pestisida dan bibit unggul, serta mekanisasi alat – alat pertanian untuk
mempertinggi hasil pertanian.
b. Hutan
Digolongkan menjadi :
Hutan lindung
Untuk melindungi dari erosi, kehilangan humus dan air tanah.
Hutan produksi
Sengaja ditanami jenis – jenis kayu yang dapat dipungut hasilnya, misal
hutan Pinus, Damar, dsb.
c. Air
Meliputi 4/5 bagian seluruh permukaan bumi, manusia menggunakan air
dengan baik dan berusaha mencegahnya dari pencemaraan – pencemaran yang
menggangu berjalannya fungsi vital air dalam kehidupan manusia.
d. Bahan Tambang
Banyak mineral yang dapat digali untuk dimanfaatkan secara seimbang
dalam kehidupan manusia. Pemakaian baja tahun 1967 144 kilogram per
kapita. Di Amerika pada tahun yang sama mencapai 568 kg per kapita,
pemakaian ini cenderung akan meningkat. Jadi, kita harus menemukan cara
untuk menggunakannya setepat dan sehemat mungkin mengingat bahwa bahan
tambang adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
E. Permasalahan – Permasalahan yang Timbul
1 Masalah Erosi dan Banjir
Erosi adalah gejala alamiah sering disebut juga erosi geologi. Dengan bantuan
media air di sungai yang mengikis dasar dan tepian sungai, juga dipercepat dengan
adanya penggunaan tanah yang tepat oleh manusia
5
2 Pencemaran Lingkungan
a. Pencemaran Tanah
Industri pertanian yang menggunakan pupuk buatan menyebabkan pencemaran
tanah. Sampah tersebut adalah bahan kimia yang jika terkumpul dalam jumlah
tertentu dapat membahayakan kehidupan melalui tanah dimana pepohonan
tumbuh. Bagi hewan dan manusia jumlah nitrat yang berlebihan menjadi
racun, mengakibatkan sianosis pada anak yakni sulit bernafas karena peranan
hemoglobin dalam mengikat Oksigen terganggu. DDT juga merupakan
indikasi pencemaran Yng berbahaya pada tanah karena tidak dapat diuraikan,
jika teresap ke pohon dan buahnya dimakan burung dapat membuat burung
tersebut mandul.
b. Pencemaran Air
Bahan pencemarnya misalnya adalah limbah pabrik, terkena pestisida,
herbisida, dan insektisidayang digunakan manusia dalam pertanian dsb.
c. Pencemaran Udara
Komponen udara berada dalam jumlah di atas ambang normal dn
membahayakan lingkungan, diperoleh dari beragam aktivitas manusia baik
sehari – hari ataupun dalam produksi dan penggunaan kendaraan bermotor.
d. Pencemaran Suara
Kebisingan di kota – kota besar akibat dari berbagai jenis suara yang
dikeluarkan menin – mesin atau kendaraan dengan jumlah yang semakin tidak
terkontrol.dalam tingkat tertentu sangat berbahaya bagi manusia karena
mengakibatkan ketulian, kebutaan, dan depresi.
3 Kehutanan
Sepanjang khatulistiwa hutan indonesia membentang antara satu pulau ke
pulau lain sehingga di sebut Zamrud khatulistiwa. Hutan Indonesia berfungsi
sebagai paru – paru dunia. Fungsi yang lain sebagai pengatur tata air, iklim,
pencegah erosi, penyubur tanah, tempat hidup binatang, tempat menyimpan
kekayaan alam berupa hasil hutan, juga hutan penghasil devisa negara.
Hasil hutanya antara lain : kayu (jati, meranti, krueng, ramin, kayu besi,
cendana, rotan dll.). Produksi hasil hutan merupakan penghasil devisa terbesar
kedua setelah minyak dan gas bumi. Awalnya ekspor indonesia dalah kayu
glondongan, namun setelah ada kebijaksanaan dari pemerintah bahwa kayu
gelondong harus dioleh dulu menjadi kayu olehan seperti gergajin, plywood, dan
kayu lapis.
6
Usaha pemerintah untuk meningkatkan produksi hutan adalah :
1. Melarang penebangan hutan tanpa ijin dari pemerintah (Departemen
Kehutanan)
2. Mencabut ijin pengusaha HPH yang melanggar peraturan.
3. Menebang hutan dengan selektif.
4. Melakukan peremajaan tanaman.
5. Melakukan rehabilitasi dan reboisasi areal hutan yang rusak
6. Melakukan penanaman di lahan kritis.
F. IPTEK dan Kelestarian Hidup
1 Pandangan Baru terhadap Lingkungan
Kerusakan lingkungan akibat dari aktifitas manusia yaang makin meningkat,
misal tercemarnya lingkungan oleh pestisida, limbah industri dan transportasi,
rusaknya habitat tumbuhan dan hewan langka serta menurunnya nilai estetika
alam.
Tahun 1950-an di Los Angeles, AS, asap kabut (smog = smoke + fog)
menyelubungi kota sehingga menggangu kesehatan dan merusak tanaman. Asap
kabut yang terdiri atas ozon, peroksi asetil nitrat (PAN), nitrogenoksida dan gas
lain yang berasal dari limbah kendaraan dan pabrik yang mengalami fotooksida.
Di Jepang akhir tahun 1953 sebagian penduduk nelayan di Teluk Minamata
Barat Daya pulau Khusyu, yang makanan utamanya adalah ikan, terserang wabah
neurologist. Mengakibatkan hilangnya penglihatan, terganggunya fungsi otak dan
kelumpuhan serta koma dan kematian. Baru tahun 1959 diketahui penyebab wabah
tersebut adalah konsumsi ikan yang sudah tercemar metal merkuri, dari limbah
pabrik yang mengandung Hg, oleh pabrik kimia milik Chisso co yang
memproduksi plastik (PVC) yang kemudian penyakit ini diberi nama penyakit
minamata.
Tahun 1962 terbit buku Rachel Carson dengan judul The Silent Spring (musim
semi yang sunyi), dieritakan tentang penyakit misterius yang telah menyerang
ayam, sapi dan domba. Dimana – mana terdapat bayang – bayang kematian.
Tanggal 5 juni 1972 di Stockholm, Swedia, diadakan konferensi internasional
tentang lingkungan hidup, tindak lanjutnya PBB membentuk United Nations
Environmental Programme (UNEP) bermarkas di Nairobi, Kenya. Tahun 1970-an
dan 1980-an, masalah lingkungan hidup semakin meluas. Berkaitan dengan
meningkatnya atmosfer bumi akibat dari tidak terkendalinya efek rumah kaca.
Pemanasan tiga dekade akhir abad ke-20 telah menimbulkan :
7
a. Peningkatan suhu
b. Perubahan iklim terutama curah hujan
c. Peningkatan intensitas dan kualitas badai
d. Kenaikan suhu dan permukaan air laut
Sehingga sebagian besar wilayah di dunia sering mengalami bencana,
sementara itu air hujan makin asam sehingga merusak lahan pertanian, hutan, dan
biota lainnya. Pada saat yang sama para ahli menemukan lubang pada lapisan ozon
di sekitar antartika, sehingga sinar ultrafiolet yang berbahaya bagi kehidupan
makhluk di bumi semakin banyak masuk ke troposfer.
2 Dampak Perkembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, serta
Perubahan Sosial Ekonomi Terhadap Masalah Lingkungan Hidup.
Manusia menciptakan teknologi agar hidupnya lebih mudah, praktis, efisien,
dan tidak banyak mengalami kesulitan. Namun justru Iptek menimbulkan masalah
serius. Misalnya, berbagai jenis pestisida yang cukup ampuh memberantas hama,
tapi disisi lain penggunaan pestisida yang berlebihan juga menjadi ancaman bagi
keberlangsungnya hidup suatu ekosistem. Jadi, perkembangan dan penerapan iptek
tidak selalu membawa dampak positif, tapi juga negatif.
a. Dampak Positif bagi Lingkungan Hidup
Diperluasnya lapangan kerja
Perkembangan industri bertambah baik.
Berkembangnya tanaman sebagai bahan baku industri
Diciptakannya mesin daur ulang
Peningkatan industri ekspor mighas dan nonmigas.
Memperoleh devisa dari industri pariwisata.
Bidang pertanian :
Bertambahnya varietas baru dan unggul
Peningkatan hasil produksi pertanian
Dikenal dan dipakainya alat – alat pertanian modern.
Dikenalnya sistem pemupukan dan obat hama.
Pemberantasan hama dengan pesawat terbang di areal perkebunan.
b. Dampak Negatif bagi Lingkungan Hidup
Bagi lingkungan alam :
Lahan pertanian, perkebunan dan peternakan makin sempit karena
dibangunnya perumahan.
8
Rusaknya lingkungan alam
Terjadinya banjir dan erosi karena penebangan hutan sembarangan tak
terkendali.
Untuk pemenuhan kebutuhan primer dan sekundernya manusia
mengeksploitasi alam
Pemupukan yang berlebihaan mengakibatkan pencemaran tanah.
Penyemprotan pestisida berimbas pada makhluk hidup yang terkena racun
tahan lama dn dapat menyebar ke rantai makanan ke ekosistemnya.
Pencemaran udara akibat pembakaran hutan yeng menghasilkan CO2 dan
CO.
Pencemaran air dari buangan limbah industri
Pencemaran udara dari asap industri dan kendaraan bermotor.
Pencemaran tanah dan bau serta sampah industri dan rumah tangga.
G. Manusia dengan Lingkungan Sosial Budaya
Alam semesta adalah ciptaan Tuhan Al-Khaliq, dalam jagad raya terdapat galaksi
yang jumlahnya milyaran, terdapat milyaran bintang pula. Satu dari gugus bintang itu
adalah Galaksi Bimasakti (milky way), didalamnya terdapat satu bintang yang disebut
Matahari yang dikelilingi planet – planet, salah satunya adalah bumi.
Di Bumi terdapat biosfer sebagai temp[at tinggal makhluk hidup seperti manusia,
hewan, tumbuhan dll. Hanya seluas 1/550 bagian bumi. Sehingga manusia aalah
kelompok yang paling kecil, dibandingkan dengan seluruh alam semesta. Namun
manusia diberi kelebihan potensi, khususnya kecerdasan. Bukan sekedar intelektual
rasional serta logika semata, tetapi berhubungan pula dengan aspek emosional,
spiritual, sosial dan kinestik. Howard Gardener (1995) berpandangan bahwa
intelegensi yang membaginya menjadi delapan kategori yakni linguistik,
logika/matamatik, musik, ruang, interpersonal, intrapersonal, fisik/kinestik dan
naturalistik. Merupakan cikal bakal adanya pengakuan terhadap multiple intelligent
(MI). Teori ini memaparkan bakat bukan preferansi (pilihan).
Kecerdasan manusia mengalami evolusi dan perkembangan. Evolusi terjadi dalam
pengertian perubahan sebagian kelompok manusia. Perkembangan kecerdasan adalah
proses kecerdasan yang terjadi pada setiap manusia secara individual. Erat
hubungannya dengan dengan hubungan manusia (stimulus maupun respon) terhadap
lingkungan baik terhadap lingkungan alam maupun sosial dan budaya. Sebab
lingkungan yang multidimentional menjadi peluang dan menjadi tantangan. Dalam
9
bahasa Marwah Daud Ibrahim lingkungan bisa menjadi rahmat dan laknat (N.
Sumaatmaja, 2002). Peluang dan tantangan membuat manusia terus belajar dengan
harapan mampu meresponsnya ke arah yang lebih bermakna. Lingkungan yang
dimaksud adalah segala sesuatu yang ada di sekeliling manusia yang berpengaruh
pada kehidupan (Otto Sumarwoto, 1985)
Lingkungan yang berpengaruh pada manusia sangat bervariasi dalam jenis, sifat,
jumlah kuantitas, volume, kekuatan, daya tekan, kualitas, hasrat, dan dorongan untuk
membutuhkan.ragam lingkungan berpengaruh pada perilaku manusia terhadap
lingkungan itu sendiri. Perlakuan yang berbeda terhadap lingkungan tersebut
tergantung bagaimana cara pandang manusia terhadap lingkungan, kecerdasan dalam
merespons lingkungan, serta kemampuannya memperlakukan lingkungan dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Levi Bruhl (dalam C.H.M Palm, tanpa
tahun, hlm 52-54) cara berfikir masyarakat sederhanayang tertutup merespon
lingkungan biasanya lebih besifat kolektif, emosional dan motorik masih berhubungan
dengan hal mistik, kudus dan suci dan menekankan pada kecerdasan sosial emosional
dan spiritual. Sedangkan masyarakat terbuka dan maju berfikir lebih berkausalitas,
logis dan kritis. Pentingnya multiple intelligent agar terwujudnya kearifan manusia
terhadap lingkungan maksudnya disamping kecerdasan logis rasional, perlu pula
dikembangkan kecerdasan emosional (Daniel Goleman, 1995), kecerdasan Spiritual
(Marsha Sinetar, 2000), kecerdasan emosional-spiritual (Ary Ginanjar Agustian, 2001)
bahkan kecerdasan sosial.
Kecerdasan tersebut sesuai dengan potensi perkembangan otak manusia. Menurut
kajian medis (Gazzaniga, Perry, Le Doux, Festinger : 1985) menyatakan bahwa :
Tiap anak punya 100 – 200 miliar sel otak yang siap mengembangkan beberapa
trilyun informasi.
7 bulan dikandungan bereaksi terhadap rangsangan bunyi.
Baru lahir menunjukkan reaksi emosional.
Otak berkembang dan menyimpan setiap rangsangan
Volume otak
Ketika lahir ± 350 gram
3 bulan ± 500 gram
9 bulan ± 750 gram
1,5 tahun ± 950 gram
Orang dewasa ± 1300 gram
10
Sel otak tidak bertambah tetapi mempunyai pikiran untuk bercabang dan membuat
ranting.
Bila dipakai cabang dan ranting itu semakin rimbun, bila tidak dipakai maka akan
mati.
Petumbuhan otak juga bergantung gizi.
Tergantung bagaimana otak diprogram (rangsangan) sentuhan pelukan dan
gendongan.
Perkembangan Individu sangat perlu perhatian lingkungan sejak dalam kandungan,
harus disusui selama dua tahun. Dipenuhi gizinya saat masa balita, cara pengasuhan
orang tua terhadap anak, dan pemilihan teman dan kelompok sebaya akan menentukan
karakter anak ketika dewasa. Perkembangan multi kecerdasan individu sangat
ditentukan oleh lingkungan keluarga, pengasuhan, pertemanan, sekolah, kerja(profesi),
organisasi, keagamaan, informasi, dsb. Bahkan berdasarkan penelitian Kohlberg
(1969) peningkatan tahap pertimbangan moral individu ditentukan oleh variasi dan
jumlah dilema dan konflik moral yang dihadapi oleh individu itu sendiri.
Manusia sebagai makhluk alam tetap tunduk pada hukum perubahan,
pertumbuhan, dan kerusakan. Sebagai makhluk sosial juga tunduk pada hukum
interaksi dan komunikasi sosial serta interdependensi dengan yang lain. Dan sebagai
makhluk budaya harus tunduk pada hukum adanya kemampuan kreasi serta
keterbatasan insani. Kesadaran manusia terhadap kaidah – kaidah tersebut sangat
penting karena dengan cara demikian akan menentukan harkat, martabat, harga diri
dan kelangsungan hidupnya.
Sebagai makhluk budaya manusia mampu yang mampu membaca dan belajar,
harus mampu beradaptasi dengan lingkungannya, memperngaruhi, mengatur, dan
mengolah lingkungannya. Maka, belajar dan membaca diri dan lingkungannya, bukan
hanya sekedar learning to know, tetapi juga learning to learn further more (learning to
do, learning to be, dan learning to life together). Perbedaan tingkat peradaban ini
sering dicirikan dalam kemajuan bidang intelektual, estetika, teknologi dan spiritual
(Nursyid, S: 2002).
Kecerdasan manusia menentukan tingkat peradaban yang dicapainya. Pandangan
Alfin Toffler (1980) bahwa manusia mengalami tiga gelombang peradaban (The Third
Wave)
11
GELOMBANG PERTAMA (SM-1790)
GELOMBANG KEDUA (1790-1970)
GELOMBANG TIGA (1970-2000)
1. Perubahan dari normaden ke menetap
1. ditemukannya mesin uap oleh james watt
1. Menyintesis diri gelombang 1 dan 2
2. menggunakan baterai alam
2. Penggunaan bahan baker fosil yang tidak terbarukan (pemborosan)
2. Mulai menggunakan energi terbarukan (hemat energi)
3. keluarga besar3. Keluarga inti lebih
penting3. Keluarga? (pragmatis)
4. bercocok tana untuk kebutuhan keluarga
4. Produk masal, dibawa ke Pasar
4. Dari manufaktur bergeser pada biofaktur
5. Komunikasi oral5. Komunikasi dengan
media kertas dan poster
5. Deurbanisasi, komunikasi dan transformasi semakin baik
6. Low interdependency6. Penjajahan dan
gerakan nasional6. menggalang
keterkaitan global7. dikiaskan “smart is
beautifull”7. Dikiaskan “big is
beautiful”7. Dikiaskan “small
within big is beautiful”8. “Peradaban pertanian” 8. “Peradaban industri” 8. “Peradaban Informasi”
Menunjukkan pola perubahan manusia dalam hal mata pencaharian, pola
kekeluargaan, pola ekonomi, komunikasi, interaksi sosial dan budaya.
Memperlighatkan cepatnya perkembangan evolusi kecerdasan manusi dalam
merekayasa lingkungan dengan teknologinya.
Tahun 1986 ditemukan teknologi nano. Tahun 1976 Rhichard Dawkins
menjelaskan prinsip perubahan dan pembaharuan melalui proses evolusi dengan gene
dan meme. Perkembangan teknologi selalu mengalami keanekaragaman dan
penyelesaian masalah dengan teknologi selalu memunculkan masalah yang
membutuhkan teknologi yang setahap lebih tinggi. Teknologi memberikan harapan
yang lebih baik dan menimbulkan kekhawatiran serta keprihatinan bagi kehidupan
manusia. Dan diyakini penguasaan iptek menjadi faktor penentu kompetisi
perekonomian global saat ini.
Evolusi kecerdasan, evolusi teknologi dan tehap peradaban berkembang terus
sejalan dengan daya jelajah manusia, dalam bentuk fisikal, daya cipta dan
imajinasinya, tapi ruang gerak manusia tetap ada batasnya, makhluk alam tetap tunduk
pada hukum alam tersebut. Beberapa paham tentang hubungan manusia dengan
lingkungannya, seperti :
o Paham Kosmogini
12
Menyatakan bahwa manusia harus beradaptasi dengan alam karena alam itu
sendiri yang mengetahuai paling baik.
o Paham Determinisme
Menyatakan bahwa perkembangan manusia sangat ditentukan oleh alam
lingkungan. Tokoh terkenal adalan Charles Darwin (teori evolusi), Friedrich
Ratzel (Antropogeographie), Elsworth Huntington (Principle of Human
Geography)
o Paham Posibilisme
Bahwa alam bukan faktor yang menentukan melainakan menjadi faktor
pengontrol, peluang atau kemungkinan terjadinya kegiatan dan kebudayaan
manusia.
Tokohnya E.C Semple dan Paul Vidal de la Bl;ache.
o Paham Optimisme
Merupakan faktor dominan terhadap lingkungan. Manusia mengatur,
mengendalikan, mengolah, dan mengarahkan lingkungannya. Jadi, teknologi
bukan alternatif bagi manusia untuk merespons lingkungan, tetapi menjadi
keyakinan yang dapat menjamin hidup dan kehidupan manusia.
o Paham Katuhanan
Manusia dan alam semesta diciptakan oleh Tuhan, manusia bukan penguasa alam,
akan tetapi hanya sekedar khalifah, pembawa amanat di muka bumi.
Ragam paham ini masih akan terus berkembang dn dipegang oleh kelompok
masyarakat tertentu. Arah perubahan sosial berl;angsung sejalan dengan tahap
peradaban yang dicapaiannya, dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
ARAH PERUBAHAN SOSIAL
YANG TELAH SEDANG AKAN TERJADIPertanian Industrial Pascaindustrial Primitive Modern Pascamodern
Penjajahan Kemerdekaan Pascakemerdekaan Local Nasional Global
Budaya daerah Budaya nasional Budaya globalPembudayaan Konvergensi budaya Divergensi budaya
Desa Urbanisasi Suburbanisasi Migrasi anatar daerah Migrasi regional Migrasi global
Revolusi Industri Revolusi Komunikasi Revolusi InformasiRevolusi fisik Revolusi organisasi Revolusi informasi
Masyarakat muda Masyarakat menua Masyarakat pascatuaSurvival Produktivitas Kualitas hidup
Kelas pekerja Kelas menengah Kelas pengetahuan, dst
13
Manusai Indonesia dengan lingkungan alam sosial budayamya. Kondisi alam
Indonesia adalah :
o Bujur = 950 BT – 1410 BT
o Lintang = 060 LU – 110 LS
o Utara – Selatan = 1.888 Km
o Barat – Timur = 5.110 Km
o Luas Total = 5.193.252 Km2
o Luas Daratan = 1.904.569 Km2
o Luas Lautan = 3.288.683 Km2
o Jumlah Pulau = 18.508 pulau
o Panjang Pantai = 80.000 Km
o Jumlah DAS Besar = 136 DAS
o Penduduk (th 2006) = ± 230.456.000 jiwa
o Suku Bangsa = 370 suku bangsa
o Bahaasa Induk = 67 Bahasa Inti
Jadi bangsa Indonesia memiliki luas wilayah, panjang garis pantai, dan daerah
aliran sungai yang luar biasa, menunjukkan potensi alam yang lauar biasa. Daerah
aliran sungai jika diklasifikasikan adalah sebagai berikut :
Sumatra = 214 DAS
Jawa = 111 DAS
Kalimanta = 49 DAS
Sulawesi = 129 DAS
Bali = 38 DAS
Lombok = 12 DAS
Sumba = 12 DAS
Sumbawa = 41 DAS
Florest = 24 DAS
Timor Barat = 12 DAS
Papua = 51 DAS
Sungai tersebut dal;am kondisi kritis, akibat endapan lumpur, sampah,
penyempitan ruang dan pendangkalan akibat dari penggundulan hutan, penggunaan
lahan disekitar bantalan sungai, pembuangan sampah sembarangan, pembuangan
limbah industri.
14
Saat ini di Pulau Jawa permukaan air tanah semakin menurun. Air merupakan
hajat hidup orang banyak yang dikuasai oleh negara dan dimanfaatkan sebesar –
besarnya untuk kemakmuran rakyat menjadi komoditas bisnis yang menarik. Bahkan
indonesia yang memiliki potensi air merupakan pengimpor air tertinggi di dunia,
karena kerusakan lingkungan yang tidak baik.
Hasil penelitian NASA tentang wilayah negara di dunia yang menjadi paru – paru
dunia yakni :
o Hasil kompilasi pantauan satelit TERRA dan AQUA milik NASA selama tahun
2002 memperlihatkan kondisi metabolisme planet Bumi hasil fotosintesis.
o Wilayah kepulauan Indonesia dan hutan Amazon di Amerika Latin dalah paru –
paru dunia. Mampu menyerap gas Karbon dioksida sampai 2,5 kg per meter kubik
per tahun.
o Gas karbondioksida kemudia dikonversi menjdai gas oksigen yang dihirup oleh
manusia di dunia.
o Indonesia, Brazilia, Afrika Tengah adalah wilayah pembentuk awan paling aktif
dan sebagai pusat iklim global makro.
o Kerusakan lingkungan di wilayah ini dapat mengganggu iklim global/makro.
o Indonesia lebih dari Brazilia dan Afrika Tengah, karena memiliki kondisi laut luas
dan dangkal serta Matahari berlimpah sehingga konveksi air laut lebih aktif.
Posisi Indonesia yang sangat berpengaruh pada iklim global makro, seharusnya
menjadi posisi tawar yang tiada taranya. Hanya sayang iklim lokal/mikronya rusak
karena lingkungannya hancur bahkan Indonesia menjadi sangat rentan terpengaruh
oleh perubahan iklim global/makro. Sebenarnya dengan konsep keyekinan kita kepada
Tuhan, Al-Qur’an surat 30 Ar-Ruum : 41 yang artinya :
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka
sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan
yang benar)”
Ditelusuri lebih awal dari sejarah perkembangan bangsa Indonesia. Kalau dari
kerajaan besar yang pernah ada dapat diurutkan sebagai berikut :
Sriwijaya 390-1400 M 1010 tahun
Kutai 400-750 M 350 tahun
Syailendra 750-900 M 150 tahun
Majapahit 1292-1525 M 230 tahun
Demak-mataram 1450-1625 M 175 tahun
15
Kolonisasi 1600-1945 M 345 tahun
NKRI 1945-? (64-x) tahun
Jika ditelaah, kerajaan yang pernah ada diatas lebih lama masa kejayaannya
dibanding dengan usia negara Indonesia sampai saat ini. Beberapa krisis dalam
perjalannan kenegaraan dan pemerintahan hampir memporakporandakan Negara
Kesatuan Republik Indonesia, semua itu karena ulah manusia. Hal ini berpulang pada
manusia dalam merespons dan memperlakukan lingkungannya, bagaimana manusia
berinteraksi dengan sesamanya, memperlakukan diri sendiri dan warga lain.
David L. Sill menyatakan bahwa problem lingkungan ada 5 yakni :
o Prejude (purbasangka)
o Peace (perdamaian)
o Population (penduduk)
o Poverty (kemiskinan)
o Pollution (pencemaran)
Purbasangka sering membuat lingkungan tidak nyaman dan tidak aman,
menimbulkan sikap iri, kecemburuan sosial, memperlemah solidaritas, menimbulkan
berpikir negatif yang mendorong perilaku destruktif perbuatan anarki dan
menimbulkan peperangan, sehingga hilangnya perdamaian (peace). Diperparah
tatkala daya dukung ruang dan jasa tidak sebanding dengan jumlah dan pertumbuhan
penduduk maka persoalan kependudukan (population) baik kuantitas, kualitas,
penyebaran dan pertumbuhannya selalu menjadi perhatian negara kita. Ketika daya
dukung tidak sepadan dengan laju pertambahan penduduk, maka akan menimbulkan
kemiskinan.
Problema lingkungan sosial terdiri dari :
1) Penduduk
2) Produksi pertanian
3) Sumber alam
4) Produksi Industri
5) Polusi
Teori untuk memulai penyelesaian problema sosial tersebut adalah :
Teori MODERNISASI
Mengganggap kualitas hidup manusia ditentukan karakter mental psikologis
dan sosial budayanya sendiri.
Teori HUMAN CAPITAL (pengembangan SDM)
16
Bahwa lingkungan sosial tergantung penguasaan iptek warga masyarakat
disamping mental, psikologis dan sosial budaya.
Teori DEPENDENCY (Ketergantungan)
Bahwa keterbelakangan disebabkan eksploitasi pihak luar, oleh karena itu
lingkungan sosial harus dilakukan atas dasar kemampuan diri.
Teori DETERMINISME GEOGRAFI
Memandang bahwa kondisi lingkungan geografis menentukan corak dan
kualitas hidup masyarakat. (Sudardja Adiwikarta : 1998).
Merupakan pekeerjaan rumah bagi generasi muda apakah bangsa Indonesia
dengan kondisi sosial, budaya dan teknologinya sekarang ini Indonesia telah ajek
di gelombang dua, atau bahkan masih di gelombang satu atau masih dalam tahap
pralogis.
17
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1 Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik bagi manusia jika
manusia mendapat keuntungan dari perubahan tersebut.
2 Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh tidak baik jika dapat
mengurangi kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.
3 Menggunakan Sumber Daya Alam dengan bijaksana, tepat dan bertanggung jawab.
4 Manusia sebagai makhluk alam tetap tunduk pada hukum perubahan, pertumbuhan dan
kerusakan. Manusia sebagai makhluk sosial juga tunduk pada hukum interaksi dan
komunikasi sosial dan Interdependensi dengan yang lain. Manusia sebagai makhluk
budaya harus tunduk pada hukum adanya kemampuan kreasi serta keterbatasan Insani.
5 Kecerdasan manusia menentukan tingkat peradaban yang dicapainya.
6 Arah perubahan sosial berlangsung sejalan dengan tahap peradaban yang dicapainya.
7 Problema lingkungan sosial terdiri dari :
Penduduk
Produksi pertanian
Sumber – sumber alam
Produksi industri
Polusi
18
19