makalah isbd 2

25
Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kelompok II BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada dasarnya, penduduk, masyarakat, dan kebudayaan merupakan konsep-konsep yang pertautannya satu sama lain sangat berdekatan. Bermukimnya penduduk dalam suatu wilayah tertentu dalam waktu yang tertentu pula, memungkinkan untuk terbentuknya masyarakat di wilayah tersebut. Hal ini berarti masyarakat akan terbentuk bila ada penduduknya, sehingga tidak mungkin akan ada masyarakat tanpa penduduk, sebab masyarakat terbentuk karena adanya penduduk. Begitupun hubungan antara masyarakat dan kebudayaan. Kebudayaan merupakan hasil dari suatu masyarakat, kebudayaan hanya dapat lahir, tumbuh, dan berkembang dalam masyarakat. Begitupun sebaliknya, tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung oleh kebudayaan. Karena atas dasar itulah, sehingga dalam makalah ini akan dibahas mengenai penduduk, masyarakat, dan kebudayaan, serta hubungan antara ketiganya. 2. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Jelaskan yang dimaksud dengan penduduk? 1

Upload: rahmahrahmah

Post on 11-Aug-2015

136 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH ISBD 2

Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kelompok II

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pada dasarnya, penduduk, masyarakat, dan kebudayaan merupakan

konsep-konsep yang pertautannya satu sama lain sangat berdekatan.

Bermukimnya penduduk dalam suatu wilayah tertentu dalam waktu yang

tertentu pula, memungkinkan untuk terbentuknya masyarakat di wilayah

tersebut. Hal ini berarti masyarakat akan terbentuk bila ada penduduknya,

sehingga tidak mungkin akan ada masyarakat tanpa penduduk, sebab

masyarakat terbentuk karena adanya penduduk.

Begitupun hubungan antara masyarakat dan kebudayaan. Kebudayaan

merupakan hasil dari suatu masyarakat, kebudayaan hanya dapat lahir,

tumbuh, dan berkembang dalam masyarakat. Begitupun sebaliknya, tidak ada

suatu masyarakat yang tidak didukung oleh kebudayaan.

Karena atas dasar itulah, sehingga dalam makalah ini akan dibahas

mengenai penduduk, masyarakat, dan kebudayaan, serta hubungan antara

ketiganya.

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Jelaskan yang dimaksud dengan penduduk?

2. Jelaskan yang dimaksud dengan masyarakat?

3. Jelaskan yang dimaksud dengan kebudayaan?

4. Bagaimana hubungan antara penduduk, masyarakat, dan kebudayaan?

3. Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini yaitu,

dapat mendeskripsikan tentang penduduk, masyarakat, dan kebudayaan. Serta

mengetahui hubungan antara penduduk, masyarakat, dan kebudayaan.

1

Page 2: MAKALAH ISBD 2

Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kelompok II

BAB II

PEMBAHASAN

1. Penduduk

a. Pengertian penduduk

Penduduk, dalam pengertian luas diartikan sebagai kelompok

organisme sejenis yang berkembang biak dalam suatu daerah tetentu.

Namun penduduk yang dimaksud dalam makalah ini yaitu orang-orang

yang mendiami wilayah tertentu, menetap dalam suatu wilayah, tumbuh

dan berkembang dalam wilayah tertentu pula.

Penduduk atau warga suatu negara atau daerah dapat

didefinisikan menjadi dua, yaitu:

o Orang yang tinggal di daerah tersebut

o Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut.

Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk

tinggal di situ.

Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati

wilayah geografi dan ruang tertentu.

b. Pertumbuhan penduduk

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-

waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu

dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran.

Pertumbuhan penduduk berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi

penduduk khususnya juga berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi

suatu daerah atau negara bahkan dunia pada umumnya. Pertumbuhan

penduduk yang makin cepat mendorong pertumbuhan aspek-aspek

kehidupan yang meliputi aspek-aspek sosial budaya, ekonomi, politik dan

sebagainya, mengakibatkan bertambahnya sistem mata pencaharian

hidup dari homogen menjadi kompleks.

2

Page 3: MAKALAH ISBD 2

Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kelompok II

Ada dua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, yaitu

fertilitas (kelahiran) dan mortalitas (kematian). Fertilitas adalah tingkat

pertambahan anak yang dihitung dari jumlah kelahiran setiap seribu

penduduk dalam satu tahun. Sedangkan mortalitas yaitu jumlah kematian

pertahun perseribu penduduk.

c. Penyebaran penduduk

Penyebaran penduduk dapat diartikan pindahnya penduduk dari

suatu tempat ke tempat lain oleh apapun sebabnya, yang akan

mengakibatkan terjadinya perubahan penduduk. Prosesnya dengan

imigrasi atau emigrasi dan transmigrasi. Perpindahan penduduk atau

migrasi selalu membawa hal-hal yang penting terhadap ciri atau

karakteristik penduduk suatu negara, secara terus menerus terjadi dengan

teratur, intensitasnya bervariasi serta di tiap bagian di dunia berbeda.

Penyebaran penduduk juga tidak terlepas dari konsep tentang

kemajuan masyarakat atau kemajuan kebudayaan manusia yang dengan

lambat berkembang dari bentuk-bentuk bersahaja ke bentuk-bentuk yang

kompleks. Mulai dari tingkat masyarakat berburu atau tingkat liar

(savage), tingkat beternak atau tingkat barbar (barbarism), dan tingat

pertanian ketika berkembang peradaban (civilization). Dengan

perkembangan kebudayaan ini, otomatis akan terjadi penyebaran

penduduk yang erat hubungannya dengan faktor ekologis. Bilamana

menemukan daerah subur, di situ peradaban akan berkembang dan

penduduk menetap.

Ada dua faktor yang mempengaruhi penyebaran penduduk, yaitu

faktor pendorong (push factor) dan faktor penarik (pull factor). Faktor

dorong dapat disebabkan oleh alasan ekonomi, alasan politis. Sedangkan

faktor penarik sifatnya umum, propaganda suatu negara untuk menarik

para imigran. Ahli lain berpendapat bahwa yang menjadi alasan migrasi

bersumber dari wilayah emigrasi, wilayah imigarsi, adanya rintangan

3

Page 4: MAKALAH ISBD 2

Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kelompok II

antara wilayah imigrasi dan emigrasi, serta alasan perseorangan.

Selanjutnya Petersen mengemukakan adanya migrasi primitif, penyebaran

yang tidak tentu seperti mencari makan (food-gathering), dan berburu

(barbar), berkelana (wandering), dan berkelompok menjalajahi suatu

wilayah (ranging). Semua migrasi ini disebabkan oleh dorongan ekologis,

sebagai hubungan antara alam dengan manusia.

d. Jumlah dan laju pertumbuhan penduduk Indonesia

Hasil proyeksi menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia

selama dua puluh lima tahun mendatang terus meningkat yaitu dari 205,1

juta pada tahun 2000 menjadi 273,2 juta pada tahun 2025. Walaupun

demikian pertumbuhan rata-rata pertahun penduduk Indonesia selama

periode 2000-2025 menunjukkan kecenderungan terus menurun. Dalam

dekade 1990-2000 , penduduk indonesia bertambah dengan kecepatan

1,49 persen per tahun, kemudian antara periode 2000-2005 dan 2020-

2025 turun menjadi 1,34 persen dan 0.92 persen per tahun.

Turunnya laju pertumbuhan ditentukan oleh turunnya tingkat

kelahiran dan kematian, namun penurunan karena kelahiran lebih cepat

dari pada penurunan karena kematian. Crude Birth rate (CBR) turun dari

sekitar 21 per 1000 penduduk pada awal proyeksi, sedangkan Crude Death

Rate (CDR) tetap besar 7 per 1000 penduduk dalam kurung waktu yang

sama.

2. Masyarakat

a. Pengertian masyarakat

Dalam bahasa Inggris masyarakat disebut society, yang berasal dari

kata socius yang berarti kawan. Adapun kata “masyarakat” berasal dari

bahasa Arab, yaitu syirk, artinya bergaul. Istilah sosiologisnya disebut

berinteraksi. Masyarakat merupakan suatu sistem sosial atau kesatuan

hidup yang mempunyai banyak faktor dalam pembentukannya, sehingga

banyak definisi dikemukakan para ahli diantaranya sebagai berikut:

4

Page 5: MAKALAH ISBD 2

Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kelompok II

Selo Sumardjan seorang sosiolog mengemukakan bahwa

masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama

menghasilkan kebudayaan.

Koetjaraningrat mendefinisikan masyarakat sebagai kesatuan

hidup manusia berinteraksi menurut adat istiadat tertentu

bersifat kontinu, terikat rasa identitas yang sama.

Ralph Linton mengetengahkan bahwa masyarakat adalah setiap

kelompok manusia yang hidup bekerja sama dalam waktu yang

relatif lama dan mampu membuat keteraturan dalam hidup

bersama dan menjadi sebagai satu kesatuan.

Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat dideskripsikan

bahwa ciri-ciri masyarakat adalah sebagai berikut:

1) Manusia hidup bersama

2) Bergaul dalam jangka waktu yang cukup lama

3) Setiap anggotanya menyadari dirinya sebagai satu kesatuan

4) Bersama-sama membangun suatu kebudayaan yang menjadi

pedoman dalam hidup bersama

b. Kaidah-kaidah dalam masyarakat

Ada beberapa kaidah-kaidah yang mengatur masyarakat

bertingkah laku, yaitu sebagai berikut:

Interaksi sosial.

Di dalam suatu masyarakat pasti terjadi interaksi. Faktor utama

yang mempengaruhi terjadinya interaksi sosial ialah imitasi,

sugesti, dan simpatik. Selain itu syarat-syarat terjadinya interaksi

sosial ialah social contact (kontak sosial) dan social communication

(komunikasi sosial). Bentuk-bentuk interaksi sosial yaitu

cooperation (kerja sama), competition (kompetisi), conflict

(konflik), dan accomodation (akomodasi) serta kontak sosial antara

sesama individu atau kelompok (Selo Soemardjan, 1974)

5

Page 6: MAKALAH ISBD 2

Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kelompok II

Pranata sosial

Pranata sosial disebut juga social institution (lembaga

kemasyarakatan) yang berarti sistem tata kelakuan (diatur nilai-

nilai dan norma sosial) berhubungan dengan aktivitas yang

bertujuan memenuhi kompleksitas kebutuhan hidup

bermasyarakat. Fungsi pranata sosial adalah sebagai pedoman

bersikap dan berperilaku dalam hidup bermasyarakat untuk

menjaga keutuhan masyarakat dan sebagai pengendalian terhadap

perilaku bermasyarakat. Menurut Selo Soemardjan, norma-norma

pranata sosial meliputi tiga aspek, yaitu:

1) Usage (cara-cara), cara yang digunakan individu

berperilaku, misalnya cara makan, minum, berpakaian

dan sebagainya.

2) Folkways (kebiasaan) misalnya memakai pakaian tertentu

pada waktu tertentu, kebiasaan melakukan upacara.

Kebiasaan seperti ini memiliki tingkatan hukum lebih

tinggi dari pada usage.

3) Mores (kelakuan), perbuatan yang mengandung nilai-nilai

moral, misalnya hormat kepada orang tua, sopan

terhadap orang lain, dan sebagainya. Apabila norma ini

dilanggar maka akan memperoleh celaan dari

masyarakat.

4) Custom (adat istiadat), berisi aturan-aturan yang

membedakan hal yang dapat dilakukan dan yang tidak

dapat dilakukan. Misalnya, perzinaan, pencurian,

pemerkosaan, kalau adat ini dilanggar mendapat

hukuman dari masyarakat secara fisik, tingkatan

hukumnya paling tinggi karena termasuk hukum adat

yang dianut masyarakat.

6

Page 7: MAKALAH ISBD 2

Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kelompok II

Ciri-ciri pranata menurut Koentjaningrat (1980) adalah:

1) Pola-pola pemikiran (gagasan) dan perilaku yang

diwujudkan dalam aktivitas beserta produknya.

2) Keberadaannya sulit berubah.

3) Memiliki tujuan tertentu.

4) Memiliki sarana dan prasarana

5) Memiliki lambang khas sesuai dengan tujuannya, yakni

sejumlah aturan baik yang tertulis maupun yang tidak

tertulis.

c. Cara-cara terbentuknya masyarakat

Masyarakat tidak terbentuk begitu saja secara spontanitas, tetapi

masyarakat terbentuk dengan melalui berbagai proses yang panjang dan

beberapa persyaratan. Menurut Phil Astrid Soesanto (1977), faktor

persyaratan terbentuknya masyarakat, yaitu:

1) Waktu dan zaman

2) Sebab dan tujuan pembentukannya

3) Sifat dari anggota-anggotanya

4) Cara pembentukan kelompok (dengan paksaan, kebetulan,

ataupun sukarela)

Selanjutnya Bierens De Haan mengatakan bahwa suatu kelompok

memperoleh bentuknya dari kesadaran akan keterikatan yang ada pada

anggota-anggotanya. Berdasarkan pada pendapat terbentuknya

kelompok masyarakat yang dikutip di atas, maka diuraikan cara-cara

terbentuknya masyarakat yang dapat dilihat dari tiga sudut pandang,

yaitu:

a) Masyarakat dapat terbentuk secara sengaja atau dipaksa.

Misalnya suatu masyarakat atau negara yang sengaja dibentuk.

Contoh lain misalnya transmigrasi dan masyarakat pengungsi

terbentuk karena dipaksa.

7

Page 8: MAKALAH ISBD 2

Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kelompok II

b) Masyarakat terbentuk dengan sendirinya. Misalnya suku

terasing, kelompok etnis dan sebagainya.

c) Masyarakat dapat terbentuk karena adanya hubungan dengan

lapangan usaha. Misalnya masyarakat tani, industri, dan nelayan.

Menurut Phil Astrid Soesanto (1977), faktor-faktor yang

mempengaruhi terbentuknya masyarakat yaitu:

Ada juga kesatuan sosial khusus lainnya yang terbentuk

sebenarnya termasuk bagian dari masyarakat. Kelompok ini dapat

dimasukkan ke dalam kategori peristilahan yang lazim disebut

komunitas (community).

Golongan pemuda yang mempunyai ciri-ciri ideal dengan vitalitas

yang tinggi dan masih bebas dari beban keluarga.

Komunitas yang terikat oleh sejumlah norma dan adat istiadat

yang melakukan interaksi sosial antar sesama anggota. Misalnya

sistem marga orang Batak dan Minangkabau serta masyarakat

terasing lainnya.

Kelompok masyarakat yang diberi predikat solidaritas sosialnya

yang amat tinggi dapat dipersepsikan dan disadari oleh hubungan

rasa kekeluargaan yang intim dan akrab. Ada juga perkumpulan

yang bermotif ekonomi, misalnya perkumpulan simpan pinjam,

koperasi, arisan, dan sebagainya.

Komunitas yang menempati suatu wilayah tertentu dengan terikat

oleh sistem adat dan pola hidup, seperti rural community dan

urban community.

d. Tujuan dan fungsi masyarakat

Tujuan masyarakat

1) Untuk membangun rasa senasib dan sepenanggungan di

antara mereka, khususnya manusia Indonesia, termasuk

masyarakat pada umumnya yang mewujudkan rasa

8

Page 9: MAKALAH ISBD 2

Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kelompok II

persatuan dengan memelihara kebinekaan dalam

keanekaragaman dan kesatuan visi dan misi menuju integrasi

nasional yang dicita-citakan secara ideal.

2) Agar tertanam rasa toleransi mereka, seseorang hanya

mempunyai arti bilamana ia menjadi bagian dalam kelompok.

3) Timbulnya kesadaran diantara mereka untuk memelihara

saling ketergantungan dan kepedulian sosial.

Fungsi masyarakat

1) Fungsi pemeliharaan pola. Fungsi ini berkaitan dengan

hubungan sebagai suatu sistem sosial dengan subsistem

kultur. Fungsi ini mempertahankan prinsip masyarakat sambil

menyediakan dasar berperilaku menuju realitas yang tinggi.

2) Fungsi integrasi. Fungsi ini mencakup koordinasi yang

diperlukan antara unit-unit yang menjadi bagian dari suatu

sistem sosial. Khususnya berkaitan dengan kontribusi unit-

unit organisasi dan berfungsi sebagai unit terhadap

keseluruhan sistem.

3) Fungsi untuk pencapaian tujuan. Fungsi ini mengatur

hubungan antara masyarakat sebagai sistem sosial dengan

subsistem kepribadian.

4) Fungsi adaptasi. Menyangkut hubungan antara individu

dengan individu, kelompok dengan kelompok dalam

masyarakat dengan melalui jaringan sistem sosial, subsistem

organisme tindakan dengan alam psikoorganik. Fungsi ini

menyangkut kemampuan anggota masyarakat mengadakan

penyesuaian diri terhadap lingkungan hidup, baik sesama

manusia maupun lingkungan alam.

9

Page 10: MAKALAH ISBD 2

Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kelompok II

3. Kebudayaan

a. pengertian kebudayaan

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu

buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)

diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.

Dalam bahasa Inggris kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata

latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga

sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang

diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan

keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,

kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-

kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah

sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian

mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat

pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam

pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu

bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-

benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya,

berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-

pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan

lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam

melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

b. Unsur-unsur kebudayaan

Kebudayaan umat manusia mempunyai unsur-unsur yang bersifat

universal. Unsur-unsur kebudayaan tersebut dianggap universal karena

10

Page 11: MAKALAH ISBD 2

Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kelompok II

dapat ditemukan pada semua kebudayaan bangsa-bangsa di dunia.

Menurut Koentjaraningrat ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:

1) Sistem religi

2) Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial

3) Sistem pengetahuan

4) Sistem keanekaragaman bahasa

5) Sistem kesenian

6) Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi

7) Sistem peralatan hidup atau teknologi.

c. Wujud dan komponen kebudayaan

Wujud kebudayaan

Menurut J. J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan

menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.

1) Gagasan (Wujud ideal)

Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk

kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan,

dan sebagainya yang sifatnya abstrak, tidak dapat diraba atau

disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala

atau di dalam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat

tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan,

maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan

dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat

tersebut.

2) Aktivitas (tindakan)

Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan

berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula

disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari

aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan

kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola

11

Page 12: MAKALAH ISBD 2

Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kelompok II

tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret,

terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan

didokumentasikan.

3) Artefak (karya)

Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari

aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam

masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba,

dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diiantara

ketiga wujud kebudayaan.

Komponen kebudayaan

Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat

digolongkan atas dua komponen utama:

Kebudayaan material

Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat

yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini

adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian

arkeologi: mangkuk tanah liat, perhiasan, senjata, dan

seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang,

seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian,

gedung pencakar langit, dan mesin cuci.

Kebudayaan nonmaterial

Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang

diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng,

cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.

d. Transmisi, transformasi, dan inovasi kebudayaan

1) Transmisi kebudayaan

Transmisi kebudayaan diartikan sebagai proses alih budaya yang

tidak mengadakan perubahan budaya, melainkan bertujuan

untuk melestarikan kebudayaan dari generasi tua kepada

12

Page 13: MAKALAH ISBD 2

Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kelompok II

generasi muda sebagai penerusnya. Koentjaningrat

mengklasifikasikan secara rinci tiga macam proses transmisi,

yaitu:

Internalisasi adalah proses yang dialami oleh seseorang

yang belajar untuk menanamkan nilai-nilai budaya

kepada dirinya dalam modus pembentukan

kepribadiannya berupa perasaan, hasrat, nafsu serta

emosi yang diperlukan sepanjang hidupnya. Proses ini

disebut proses pembentukan kepribadian sosial atau

kolektif.

Sosialisasi kebudayaan adalah diartikan sebagai proses

belajar mengenai pola-pola perilaku yang berkaitan

dengan individu yang memiliki berbagai ragam

kedudukan dan peranan.

Proses enkultrasi budaya. Proses ini menunjukkan

anggota masyarakat mempelajari sistem norma dan

aturan/adat istiadat yang ada di dalam masyarakat.

2) Transformasi kebudayaan

Transformasi kebudayaan (alih budaya) berkaitan dengan faktor-

faktor eksternal budaya, karena adanya dua kelompok yang

bertemu (pihak A asing) dan (pihak B penerima), yang kemudian

akan menyebabkan terjadinya pertemuan dua unsur budaya

antara budaya masyarakat asing dengan budaya penerima.

Proses ini kemudian menyebabkan adanya komunikasi dari luar

masyarakat lain. Proses ini dapat dibedakan dengan jenis-jenis

transformasi tersebut di bawah ini, antara lain:

a. Difusi kebudayaan adalah proses penyebaran unsur

budaya dari satu tempat ke tempat lain. Misalnya

penyebaran unsur budaya dari tempat ke tempat lain

13

Page 14: MAKALAH ISBD 2

Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kelompok II

karena adanya gerak antar ruang. Misalnya dari daerah A

datang unsur budaya ke daerah B atau sebaliknya dengan

membawa unsur budaya ke tempat bersangkutan

menyebabkan adanya proses transformasi.

b. Asimilasi kebudayaan adalah bila terjadi pertemuan

antara dua unsur budaya yang berlainan, maka terjadi

perubahan sifat-sifat khas dari unsur-unsur yang saling

bertemu kemudian memunculkan bentuk baru yang

bersifat kombinasi.

c. Akulturasi kebudayaan adalah pertemuan antara dua

unsur budaya yang berlainan, dan kemudian lambat laun

unsur budaya yang berasal dari masyarakat lain dapat

diterima tanpa menghilangkan unsur budaya aslinya.

3) Inovasi kebudayaan

Faktor lain penyebab terjadinya perubahan kebudayaan adalah

inovasi, yaitu inovasi sebagai suatu pembaharuan kebudayaan.

Amin Yatno (1998) mengutip pendapat Koentjaningrat (1979),

mengemukakan bahwa inovasi terjadi didahului oleh pertemuan.

Ada disebut discovery atau invention. Discovery adalah hasil atau

penemuan baru yang diperoleh secara kebetulan, sedangkan

invention adalah penggunaan dari pada penemuan baru tersebut

yang dilakukan secara teknik karena dianggap penting dalam

memenuhi kebutuhan masyarakat.

4. Hubungan antara penduduk, masyarakat, dan kebudayaan

Penduduk, masyarakat, dan kebudayaan mempunyai hubungan

yang erat antara satu dengan yang lainya. Dimana penduduk adalah

sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang

tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang

saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh

14

Page 15: MAKALAH ISBD 2

Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kelompok II

peraturan-peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Dan

masyarakat tersebutlah yang kemudian menciptakan dan melestarikan

kebudayaan, baik yang didapat dari nenek moyang mereka, ataupun

kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Oleh

karena itu penduduk, masyarakat, dan kebudayaan merupakan hal yang

tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia

untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang

kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada

manusia (masyarakat) tersebut.

Masyarakat dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke masa.

Pada zaman dahulu, manusia hidup berpindah dari suatu tempat ke

tempat lainnya, masyarakat yang hidup dalam keadaan yang seperti ini

disebut dengan masyarakat nomaden. Mereka berpindah ke tempat lain

jika bahan makanan yang ada di daerah tersebut telah habis. Namun,

seiring dengan berjalannya waktu mereka mulai belajar untuk

melestarikan daerah dimana mereka tinggal. Mereka mulai bercocok

tanam dan beternak untuk melangsungkan kehidupan mereka. Hingga

saat ini kegiatan bercocok tanam (bertani) menjadi ciri khusus masyarakat

Indonesia, sehingga Indonesia disebut dengan negara agraris. Dapat

disimpulkan bahwa kebudayaan tidak akan pernah berhenti untuk

berkembang selama masyarakat terus berkembang dan belajar demi

kelangsungan hidupnya.

15

Page 16: MAKALAH ISBD 2

Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kelompok II

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penduduk, dalam pengertian luas diartikan sebagai kelompok

organisme sejenis yang berkembang biak dalam suatu daerah tetentu.

Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama menghasilkan

kebudayaan. Sedangkan kebudayaan dapat diartikan “segala hal yang

bersangkutan dengan budi atau akal”.

Pada dasarnya, penduduk, masyarakat, dan kebudayaan

merupakan konsep-konsep yang pertautannya satu sama lain sangat

berdekatan. Bermukimnya penduduk dalam suatu wilayah tertentu dalam

waktu yang tertentu pula, memungkinkan untuk terbentuknya masyarakat

di wilayah tersebut. Hal ini berarti masyarakat akan terbentuk bila ada

penduduknya, sehingga tidak mungkin akan ada masyarakat tanpa

penduduk, sebab masyarakat terbentuk karena adanya penduduk.

Demikian pula hubungan antara masyarakat dan kebudayaan, kebudayaan

hanya dapat lahir, tumbuh, dan berkembang dalam masyarakat.

Begitupun sebaliknya, tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung

oleh kebudayaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penduduk,

masyarakat, dan kebudayaan sesungguhnya memiliki hubungan yang

sangat erat antara satu dengan yang lainnya.

B. Saran

Dapat dipahami bahwa penduduk, masyarakat, dan kebudayaan

merupakan suatu materi yang penting untuk diketahui. Oleh karena itu,

sebagai calon guru kelas sudah seyogyanya jika kita mempelajari dan lebih

menguasai materi tentang penduduk, masyarakat, dan kebudayaan,

karena ini merupakan bekal kita untuk menjadi seorang guru kelas,

sehingga nantinya kita dapat menjadi guru yang profesional.

16

Page 17: MAKALAH ISBD 2

Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kelompok II

DAFTAR PUSTAKA

Agussalim, A.M. 2005. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Makassar: Badan Penerbit UNM.

Muhammad, Abdul Kadir. 2008. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Bandung: PT Citra

Aditya Bakti.

Soelaeman, Munandar. 2005. Ilmu Sosial Dasar. Bandung: PT Refika Aditama.

www.google.com

17