makalah inovasi utk ipdn rohil maret 2014

2013@Sadu Wasistiono

INOVASI APARATUR PENYELENGGARA PEMERINTAHANDALAM MENYUKSESKAN PEMBANGUNAN

DI DAERAH

BAHAN SEMINAR ANTAR JURUSAN IPDN KAMPUS RIAU

HARI SENIN, 24 MARET 2014

OLEH :PROF. DR. SADU WASISTIONO, MS

(GURU BESAR IPDN)


A. PERUBAHAN PARADIGMA PEMERINTAHAN DAERAH

• Runtuhnya orde baru yang kemudian digantikan oleh orde reformasi lima belas tahun yang lalu, telah mendorong lahirnya paradigma baru dalam mengatur desentralisasi di Indonesia. Apalagi salah satu agenda reformasi adalah “ Melaksanakan otonomi yang seluas-luasnya”.

• UU Nomor 5 Tahun 1974 menganut paradigma pembangunan (lihat konsiderans menimbang huruf e). Pada UU ini belum menyinggung tentang pelayanan publik.

• UU Nomor 22 Tahun 1999 sebagai pengganti UU Nomor 5 Tahun 1974 menggunakan paradigma demokrasi, pemerataan dan keadilan. UU ini juga belum memberikan tekanan pada pelayanan publik.

• Pada UU Nomor 32 Tahun 2004 sudah mulai memasukkan paradigma pemberian pelayanan publik, selain paradigma demokrasi, keadilan dan pemerataan. (Lihat butir a konsiderans Menimbang).


• Hal tersebut sejalan dengan model yang dikembangkan dalam The New Public Management sebagai salah satu mashab dalam Administrasi Publik.

• The New Public Management Model keempat yakni : Public Service Orientation dengan ciri-ciri : - concern with service quality - a concept of citicenship - stress on the development of societal learning (Sumber : THE NEW PUBLIC MANAGEMENT IN ACTION, BY : EWAN FERLIE, LYNN ASHBURNER, LOUISE FITZGERALD,ANDREW PETTIGREW, OXFORD UNIVERSITY PRESS, OXFORD, 1996).


• ANDREW KAKABADSE, NADA KAKABADSE, KALU KALU (EDITORS), 2009, dalam bukunya “CITIZENSHIP : A REALITY FAR FROM IDEAL”, menggambarkan adanya CITIZENSHIP CONCEPTS yang mencakup :

1) Political Citizenship 2) Civil Citizenship 3) Social Citizenship 4) Economic Citizenship 5) World Citizenship 6) Virtual Citizenship* Melalui konsep kewarganegaraan (citizenship concept) dibangun

masyarakat yang terbuka dan yang memiliki kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai warganegara secara seimbang.


• Dengan otonomi seluas-luasnya, ternyata kemajuan bangsa Indonesia hanya berjalan “biasa-biasa saja”, tidak menunjukkan kemajuan yang spektakuler. Padahal Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa dengan jumlah penduduk nomor urut keempat setelah China, India, dan Amerika Serikat.

• Kekayaan yang luar biasa antara lain : sebagai negara kepulauan terbesar di dunia; memiliki letak strategis diantara dua benua dan dua samudera; memiliki panjang pantai nomor dua di dunia setelah Canada, memiliki luas lahan peringkat 15 dunia; memiliki flora dan fauna terbanyak species dan genusnya di dunia (buah-buahan, tanaman, ikan hias, terumbu karang dlsb).

• Banyak faktor penyebab kelambanan kemajuan bangsa Indonesia, salah satu yang penting adalah rendahnya daya inovasi bangsa, sehingga tidak mampu mengolah kekayaan alam dan budaya untuk kemakmuran bangsa.


• Banyak paradoks yang dihadapi negara Indonesia yang dikenal banyak memiliki sumberdaya alam. Paradoksnya antara lain:

1) sebagai negara agraris dengan luas wilayah nomor urut ke-15 dengan penduduk nomor 4 terbanyak di dunia, menjadi negara pengimpor beras terbesar di dunia. 2) Indonesia juga masih menjadi pengimpor jagung, kedelai, garam, ikan asin, kentang, dan terakhir impor kelapa. Aneh tetapi nyata. 3) Dengan panjang pantai nomor 2 di dunia, Indonesia hanya mampu mengekspor ikan hias 5,5% (nomor urut 5), dibandingkan Singapura 22,5% ( nomor urut 1). Aneh tetapi nyata. 4) 63% BBM yang digunakan di Indonesia di impor dari Singapura. Aneh tetapi nyata. 5) Impor buah, bunga, yang cukup besar. Padahal Indonesia memiliki jenis buah dan bunga yang sangat bervariasi.

NEGARA SALAH URUS DAN RAKYATNYA ASYIK DIGIRING BICARA POLITIK, EKONOMINYA KEMUDIAN DIAMBIL ORANG ASING.


• Inovasi adalah sebuah perubahan di dalam proses berpikir untuk mengerjakan sesuatu, atau penerapan berguna temuan atau pengungkapan baru.

(Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Innovation).• Menurut Luecke and Katz (2003) bahwa : “ Innovation . . . Is generally understood as the successful introduction of a new thing or method . . . Innovation is the embodiment, combination, or synthesis of knowledge in original, relevant, valued new product, processes, or services.1)• Menurut Baregheh et al (2009) bahwa : “ Innovation is the multi-stage process whereby organization transform ideas into new/improved products, service or processes, in order to advance, compete and differentiate themselves successfully in their marketplace”2)

http://en.wikipedia.org/wiki/Innovation


• Amabile et al (1996) mengemukakan bahwa : “ All innovations begins with creative ideas . . . We define innovation as the successful implementation of creative ideas within an organization. In this view, creativity by individuals and teams is a starting point for innovation; the first is necessary but not sufficient condition for the second”.3)• “ Innovation, like many business functions, is a management process

that requires specific tools, rules, and dicipline”.4) ( Kutipan 1); 2); 3) dan 4) diambil dari http://en.wikipedia.org/wiki/Innovation).

http://en.wikipedia.org/wiki/Innovation


• Dari berbagai kutipan di atas dapat ditarik beberapa pemahaman mengenai inovasi yaitu sebagai berikut :

1) secara umum inovasi diartikan sebagai keberhasilan memperkenalkan sesuatu atau metoda baru, yang dapat berupa kombinasi, sintesa dari pengetahuan yang asli, relevan dan menghasilkan produk, proses atau pelayanan yang baru. 2) Inovasi adalah sebuah proses berjenjang; 3) semua inovasi berawal dari ide-ide kreatif, baik yang berasal dari perorangan maupun tim sebagai penggagas; 4) Ide kreatif tersebut haruslah merupakan sebuah proses berkelanjutan; 5) Inovasi adalah proses manajemen yang memerlukan alat-alat, peraturan dan disiplin yang khusus.• Salah satu model untuk mengembangkan inovasi dikemukakan oleh

Nonaka dengan nama SECI model.

Asian Leadership Research Workshop, June 2013 10

SECI Model for Innovation(Diadopsi dari pemikiran Nonaka)

LEADER SHIP

Socialization Externalization

CombinationInternalization

Tacit Tacit

Explicit ExplicitSumber : Figure 2.1. The Knowledge-creating process : SECI model Nonaka, Ikujiro; Ryoko Toyama, and Toru Hirata; 2008. Managing Flow – A Process Theory of Knowledge-Based Firm; Palgrave, MacMillan, hal 19, modifikasi oleh penulis


SECI Model for Innovation(Diadopsi dari pemikiran Nonaka)

LEADER SHIP

Socialization Externalization

CombinationInternalization

Dialogue

Linking explisitknowledge Field building

Learning by doing

Sumber : Figure 2.1. The Knowledge-creating process : SECI model Nonaka, Ikujiro; Ryoko Toyama, and Toru Hirata; 2008. Managing Flow – A Process Theory of Knowledge-Based Firm; Palgrave, MacMillan, hal 19, modifikasi oleh penulis.


Keterangan :

• Tacit Knowledge is personal, context-specific, and therefore hard to formulize and communicate. (M. Polanyi, 1966) “ we can know more than we can tell”.

• Explicit Knowledge is that is transmittable in formal, systematic language. (M. Polanyi, 1966).

• Socialization : Menjelaskan pengetahuan yang dimiliki dalam pikiran untuk disebarluaskan kepada orang lain.

• Externalization : Mengartikulasikan pengetahuan tacit menjadi eksplisit sehingga dapat dimengerti dan dipahami oleh orang lain.

• Combination : Proses memadukan antara pengetahuan yang dimiliki seseorang dengan saran, kritik, dan tambahan pengetahuan dari luar sehingga menjadi lebih baik.

• Internalization : Proses memahami kembali pengetahuan tacit yang sudah menjadi pengetahuan eksplisit untuk kemudian memunculkan pengetahuan tacit yang baru.

( Siklus yang seharusnya berjalan terus menerus dan tidak berhenti).


• Pada negara yang sedang membangun seperti Indonesia, peran pemimpin pemerintahan masih sangat dominan, karena sektor private dan sektor masyarakat juga sedang tumbuh.

• Dengan sistem politik seperti sekarang ini, pemimpin pemerintahan lebih diukur dari popularitasnya, bukan dari track record inovasinya. Hasilnya, banyak kepala daerah yang berkarya biasa-biasa saja tanpa inovasi.

• Tanpa inovasi sebenarnya mereka lebih cocok disebut manajer daripada pemimpin. Ciri utama seorang pemimpin adalah daya inovasinya. Tanpa inovasi akan sulit bangsa Indonesia masuk menjadi bangsa maju.

• Bangsa Indonesia pada 11.000 tahun yang lalu pernah menjadi bangsa pelopor melalui Kerajaan Atlantis yang lokasinya diantara Pulau jawa dan Sumatera. Sekarang bangsa Indonesia hanya menjadi bangsa pengekor karena minimnya daya inovasi. (Baca bukunya Prof. Oppenheimer dan Prof. Santos mengenai kerajaan Atlantic).

SOME INNOVATIONS & IMPROVEMENTS IN THE FORM OF E-GOVT IN WINASA’S ERA ARE:

1). SIMAKDA ( Regional Finance Accountancy Management System) – finance accountancy and asset evaluation system based on electronic data;

2). SIMPEGDA ( Regional Civil Service Information System) – to accelerate and facilitate the management of civil service data;

3). KANTAYA ( Cyber Office), as a fast and efficient information and communication media among units in the office.

4). SIMDA ( Local Government Management System), which includes general public service, poultry, fishery, call center and short message service (sms) center, sub district /village reporting system;

5). Providing information services by installing touch screen in the main office and it is also available in all offices of sub district. He adopted this model from private sector;

6). Installing finger print machine for attendance system for his staffs (since 2002). This innovation are imitated by most of local

government in Indonesia. It is also supported by Ministry of State Apparatus and Bureaucratic Reform; 7). Installing cameras (CCTV) in 59 places around the offices and public areas.

FOCUS OF THIS RESEARCH:

STEPS OF WINASA’S APPROACH:

• First, Winasa discuss with several prominent people made strategies to implemented his vision and missions;(Step Socialization).

• Second, He built communications and coordinations with central government organization to support his vision and missions; (Step Externalization). (HE WAS SKIPPED STEP COMBINATION, because He sure that his concept is the best among the others).• Third, he transferred his innovation to local government officials and• the people of Jembrana Regency step by step; (Step Internalization).

• Fourth, after getting success with his first innovation, he pushed the other innovation. (Step Socialization second round for new innovation. The cycle of innovation going on until his two period of regency finished).


• Unfortunatelly, after Winasa stepped down in 2010 and replaced by the other Regent I Putu Artha (2011-2016), cycle of innovation which created by Winasa did not work. One by one that innovation was stopped. The new Regent, did not support continuing that innovation because of political reason.

• Now, Jembrana Regency just same with the other Regency in all over Indonesia not as champion regency in innovation.

• The Key issues in this time : 1) How to maintain cycle of innovation sustain and become better and wider? 2) Who responsible to maintain cycle of innovation sustain? The top

leader or who else?


Contoh-contoh inovasi lainnya :

• Kabupaten Wakatobi sebagai pusat wisata alam, khususnya penyelaman.• Kabupaten Raja Ampat sebagai pusat wisata alam, khususnya lautan.• Kota Tomohon sebagai kota bunga dunia.• Dlsb.• Di RUU Revisi UU Nomor 32 Tahun 2004 ada bab khusus inovasi daerah.


MENURUT VIJAY GOVINDARAJAN & CHRIS TRIMBLE“ THE OTHER SIDE of INNOVATION” (2010)1)

*) Execution means motivation, process, leaders1) Diterbitkan oleh Harvard Business Review Press, Boston, Massachusetts. Halaman 3.

INNOVATION = IDEAS

INNOVATION = IDEAS + EXECUTION*)


GLOBAL INNOVATION INDEX RANKINGS 2013

COUNTRY/ECONOMY SCORE (0-100) RANK

SwitzerlandSwedenUnited KingdomNetherlandsUnited States of AmericaFinlandHong Kong (China)SingaporeDenmark

66.5961.3661.2561.1460.3159.5159.4359.4158.34

123456789

Sumber : globalinnovationindex.org.


PERKEMBANGAN GLOBAL INNOVATION INDEXINDONESIA 2009-2013

TAHUN NILAI PERINGKAT

2008/20092009/20102010/2011

20122013

3.262.95

27.7828.132.0

49/13072/13299/125

100/14285/142

Sumber : globalinnovationindex.org

Innovation input : 1) institution (political environment, regulatory environment, condition for business provided by public institutions); 2) human capacity (investment in education, quality of education institutions, innovation potential); 3) ICT& Uptake of Infrastructure (ICT& infrastructure; general infrastructure; uptake and use of infrastructure);4) market sophistication (investors and creditors conditions, access to private credit); 5) business sophistication (innovation environment in firm, innovation ecosystem, openness to foreign and domestic competition).


MENGEMBANGKAN INOVASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN DAERAH

• Dari tabel di atas dapat ditarik pemahaman bahwa indeks inovasi bangsa Indonesia masih sangat rendah, bahkan dapat dikatakan paling rendah di antara negara anggota Asean.

• Rendahnya daya inovasi terjadi baik pada masyarakat, dunia bisnis, maupun juga dunia pemerintahan, termasuk pemerintahan daerah.

• Banyak penyebab rendahnya daya inovasi bangsa Indonesia, antara lain : a) sistem pendidikan nasional yang membuat peserta didik tidak kreatif dan inovatif. Perubahan pendekatan dari “teacher center” menjadi “ student center”, baru bagus di atas konsep, karena para gurunya sendiri umumnya tidak dididik untuk inovatif.


• Warisan sistem pemerintahan represif jaman orde baru yang berkuasa selama 32 tahun membuat orang masih gamang untuk mengembangkan gagasan baru.

• Sistem budaya yang penuh dengan larangan dan pantangan tanpa ada argumentasi yang masuk akal, membuat orang menjadi tidak kreatif dan inovatif.

• Sistem ekonomi bangsa yang kurang menghargai karya inovatif, ditandai dengan banyak pembajakan karya intelektual (buku, lagu, disain, game dlsb), maupun rendahnya penghargaan terhadap inovasi karya anak bangsa.

• Kurang adanya “link and match” antara para inovator dengan dunia bisnis, sehingga banyak inovasi yang kemudian tidak dikembangkan secara meluas. ( Perhatian hasil inovasi “Djarum Black Innovation Award, yang sudah berlangsung sejak tahun 2007 ”, tetapi jarang sekali yang kemudian diproduksi secara masal, padahl banyak ide yang baru).


LANGKAH-LANGKAH YANG PERLU DILAKUKAN UNTUK MEMBANGKITKAN DAYA INOVASI APARATUR

• Inovasi umumnya berasal dari gagasan seseorang, oleh karena itu organisasi perlu memberi ruang kebebasan bagi setiap orang untuk berbeda pandangan, bebas mengeluarkan gagasan, dan mendorong semua orang untuk terbiasa berpikir keluar dari belenggu ( thinking out of the box).

• Gagasan yang muncul perlu didiskusikan secara matang, apabila mungkin untuk dilaksanakan, perlu dibentuk tim untuk mewujudkannya.

Gunakan model SECI dari Nonaka.• Perlu dikembangkan kelompok pembelajar (group learning) seperti

disarankan oleh Peter M. Senge, sehingga tercipta iklim yang kreatif dan inovatif.

• Buat sistem insentif dan disinsentif agar tercipta lingkungan kerja yang kreatif dan inovatif.


• Inovasi yang telah dihasilkan perlu dipelihara dan terus ditingkatkan sesuai dengan kemajuan jaman.

• Pimpinan puncak organisasi memegang peran penting dalam mengembangkan inovasi bagi para pegawai, tetapi tidak menjamin lahirnya inovasi. Karena inovasi berangkat dari gagasan, dan gagasan dapat muncul dan berkembang apabila ada kebebasan berpikir.

• Pemimpin tanpa inovasi hanyalah seorang manajer.

BERINOVASI ATAU MATI

makalah inovasi utk ipdn rohil maret 2014

Education