makalah inovasi pembelajaran matematika pendekata realistik.doc

15
INOVASI PENDIDIKAN MATEMATIKA PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Inovasi Pendidikan Matematika Dosen : Prof.Dr. M. Surya Disusun Oleh: MARGIYANTO NPM : 14102085

Upload: margi-oemar-bakrie

Post on 06-Nov-2015

428 views

Category:

Documents


78 download

TRANSCRIPT

INOVASI PENDIDIKAN MATEMATIKAPENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIKDiajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Inovasi Pendidikan MatematikaDosen : Prof.Dr. M. Surya

Disusun Oleh:

MARGIYANTONPM : 14102085PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN MATEMATIKA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) SILIWANGI BANDUNG2015BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangDalam pembelajaran matematika selama ini, dunia nyata hanya dijadikan tempat mengaplikasikan konsep. Siswa mengalami kesulitan matematika di kelas. Akibatnya, siswa kurang menghayati atau memahami konsep-konsep matematika, dan siswa mengalami kesulitan untuk mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu karakteristik matematika adalah mempunyai objek yang bersifat abstrak. Sifat abstrak ini menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan dalam matematika. Untuk itu kita sebagai calon guru harus mengupayakan bagaimana caranya supaya terjadi perubahan pandangan oleh peserta didik yang asalnya menganggap bahwa matematika itu sulit menjadi beranggapan bahwa matematika ternyata menyenangkan dan mudah untuk dipelajari. Hal tersebut tentunya tidak akan pernah terjadi jika kita menggunakan model pembelajaran matematika yang kurang tepat.

Jenning dan Dunne (dalam Zainurie,2007) mengatakan bahwa, kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan matematika ke dalam situasi kehidupan real. Sedangkan menurut Soedjadi dkk (dalam Zainurie, 2007) hal lain yang menyebabkan sulitnya matematika bagi siswa adalah karena pembelajaran matematika kurang bermakna. Guru dalam pembelajarannya di kelas tidak mengaitkan dengan skema yang telah dimiliki oleh siswa dan siswa kurang diberikan kesempatan untuk menemukan kembali dan mengkonstruksi sendiri ide-ide matematika. Mengaitkan pengalaman kehidupan nyata anak dengan ide-ide matematika dalam pembelajaran di kelas penting dilakukan agar pembelajaran bermakna.Salah satu pembelajaran matematika yang berorientasi pada matematisasi pengalaman sehari-hari (mathematize of everyday experience) dan menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari adalah pembelajaran Matematika Realistik (Zainuri,2007). Soedjadi dalam Sudarsiah (2005:2) mengemukakan bahwa, di negeri Belanda telah dikembangkan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR). Dalam pendekatan PMR, pembelajaran matematika lebih memusatkan kegiatan belajar pada siswa dan lingkungan serta bahan ajar yang disusun sedemikian sehingga siswa lebih aktif mengkonstruksi atau membangun sendiri pengetahuan yang akan diperolehnya.Oleh karena itu pada pembahasan kali ini kami mencoba mengulas tentang Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) yang kami anggap sebagai salah satu solusi yang dapat mengatasi kesulitan peserta didik dalam belajar matematika.B. Rumusan MasalahDari pernyataan dalam latar belakang di atas, maka akan timbul berbagai pertanyaan yang dapat dijadikan acuan untuk rumusan masalah, diantaranya sebagai brerikut :1. Tujuan dari adanya Inovasi Pembelajaran Matematika?

2. Apakah pengertian Pembelajaran Matematika Realistik?3. Apa tujuan Pembelajaran Matematika Realistik?4. Bagaimanakah karakteristik Pembelajaran Matematika Realistik?5. Apa sajakah langkah-langkah yang ditempuh dalam pembelajaran realistik?

6. Apa sajakah kelebihan dan kelemahan pembelajaran realistik?

7. Mengapa perlu diterapkan pendekatan pembelajaran realistik pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) ?

C. Pemecahan Masalah

1. Makalah ini menjelaskan Tujuan dari adanya Inovasi Pembelajaran Matematika.2. Makalah ini menjelaskan tentang pengertian Pembelajaran Matematika Realistik.3. Makalah ini menjelaskan tujuan Pembelajaran Matematika Realistik4. Makalah ini menjelaskan karakteristik Pembelajaran Matematika Realistik.5. Makalah ini menjelaskan langkah-langkah yang ditempuh dalam pembelajaran realistik.

6. Makalah ini menjelaskan kelebihan serta kelemahan pembelajaran realistik.

7. Makalah ini menjelaskan penerapan pendekatan pembelajaran realistik pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel.

BAB II

PEMBAHASANA. LANDASAN TEORI

1. Tujuan Inovasi Pembelajaran Matematika

Secara umum, inovasi berarti suatu ide, produk, informasi teknologi, kelembagaan, perilaku, nilai-nilai, dan praktik-praktik baru yang belum banyak diketahui, diterima, dan digunakan/diterapkan oleh sebagian besar warga masyarakat dalam suatu lokalitas tertentu, yang dapat digunakan atau mendorong terjadinya perubahan-perubahan di segala aspek kehidupan masyarakat demi terwujudnya perbaikan mutu setiap individu dan seluruh warga masyarakat yang bersangkutan. Menurut Romberg dalam (Suherman, 2003), dalam pendidikan khususnya pendidikan matematika , individu atau kelompok dapat membuat suatu produk baru untuk memperbaiki suatu pembelajaran,produk ini mungkin berupa produk materi pembelajaran baru,teknik pembelajaran baru, ataupun program pembelajaran baru. Pengembangan produk baru ini melibatkan proses engineering dengan cara menemukan bagian bagian tertentu dan meletakkannya kembali untuk membuat suatu bentuk baru.Ada empat tahap utama dalam pengembangan tersebut yaitu ;desain hasil , kreasi hasil, Implementasi hasil, dan penggunaan hasil .Bentuk inovasi tersebut dimakhsudkan untuk mengoptimalkan hasil proses belajar mengajar yang ditandai dengan meningkatnya kemampuan siswa dalam menyerap konsep konsep, prosedur , dan algoritma matematika. Pengembangan pembelajaran matematika model pembelajaran matematika realistik merupakan salah satu usaha menciptakan inovasi pembelajaran guna meningkatkan kemampuan siswa memahami matematika. .Usaha usaha ini dilakukan sehubungan dengan adanya perbedaan antara materi yang di cita citakan oleh kurikulum tertulis (intended currriculum) dengan materi yang di ajarkan (implemented curriculum) , serta perbedaan antara materi yang diajarkan dengan materi yang dipelajari siswa(realized curriculum).2. Pengertian Pembelajaran Matematik Realistik

Menurut zainurie dalam (Soviawati, 2011) matematika realistik adalah matematika sekolah yang dilaksanakan dengan menempatkan realitas dan pengalaman siswa sebagai titik awal pembelajaran. Masalah-masalah realistik digunakan sebagai sumber munculnya konsep-konsep matematika atau pengetahuan matematika formal. Pembelajaran matematika realistik di kelas berorientasi pada karakteristik-karakteristik Realistic Mathematics Education (RME), sehingga siswa mempunyai kesempatan untuk menemukan kembali konsep-konsep matematika atau pengetahuan matematika formal. Selanjutnya, siswa diberi kesempatan mengaplikasikan konsep-konsep matematika untuk memecahkan masalah sehari-hari atau masalah dalam bidang lain.

Realistic Mathematics Education (RME) merupakan teori belajar mengajar dalam pendidikan matematika. Teori RME pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan di Belanda pada tahun 1970 oleh Institut Freudenthal. Teori ini mengatakan bahwa matematika harus dikaitkan dengan realita dan matematika merupakan aktivitas manusia. Ini berarti matematika harus dekat dengan anak dan relevan dengan kehidupan nyata sehari-hari. Pembelajaran matematika realistik pada dasarnya adalah pemanfaatan realitas dan lingkungan yang dipahami peserta didik untuk memperlancar proses pembelajaran matematika, sehingga mencapai tujuan pendidikan matematika secara lebih baik dari pada yang lalu. Yang dimaksud dengan realita yaitu hal-hal yang nyata atau kongret yang dapat diamati atau dipahami peserta didik lewat membayangkan, sedangkan yang dimaksud dengan lingkungan adalah lingkungan tempat peserta didik berada baik lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat yang dapat dipahami peserta didik. Lingkungan dalam hal ini disebut juga kehidupan sehari-hari (Soviawati, 2011).3. Tujuan pembelajaran matematika realistikMenurut Suherman( 2003 :143), dalam pembelajaran sistem RME memiliki beberapa tujuan yang hendak di capai,antara lain:

a. Menciptakan matematika agar lebih menarik, lebih relevan dan bermakna terhadap kehidupan, tidak terlalu formal dan tidak terlalu abstrak.

b. Mencapai keberhasilan pembelajaran dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan siswa

c. Menciptakan belajar matematika yang berdasar pada learning by doing

d. Memunculkan inovasi dalam penyelesaian masalah matematika dengan tanpa menggunakan penyelesaian (algoritma) yang baku

e. Menciptakan pembelajaran dengan konteks sebagai titik awal pembelajaran tersebut.

4. Karakteristik Pembelajaran Matematika RealistikKarena matematika realistik menggunakan masalah realistik sebagai pangkal tolak pembelajaran maka situasi masalah perlu diusahakan benar-benar riil atau sesuai dengan pengalaman siswa, sehingga siswa dapat memecahkan masalah dengan cara-cara informal. Menurut Marpaung dalam (Budi, 2008) mengungkapkan beberapa ciri pendidikan matematika realistik antara lain: a. pembelajaran berpusat pada siswab. Siswa dilatih untuk aktif berfikir dan berbuatc. pembelajaran dimulai dari masalah-masalah yang nyata d. siswa diberi kesempatan mengembangkan strategi belajarnya dengan berinteraksi dan bernegosiasi dengan kawan atau gurunya dan guru membantunyae. Siswa dibimbing pada pembentukan konsep penyelesaian permasalahanf. menekankan proses reinvensi atau rekonstrukg. guru hanya berperan sebagai fasilitator atau manejer kelas.5. Langkah-langkah Pembelajaran Realistik.

Menurut Supinah dan Agus D.W (2008), langkah-langkah pembelajaran matematika realistik adalah sebagai berikut :a. Memulai pembelajaran dengan mengajukan masalah (soal) yang real bagi siswa sesuai dengan pengalaman dan tingkat pengetahuannya, sehingga siswa segera terlibat dalam pembelajaran secara bermakna.b. Permasalahan yang diberikan harus diarahkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut.c. Siswa mengembangkan atau menciptakan model-model simbolik secara informal terhadap persoalan/permasalahan yang diajukan.d. Pembelajaran berlangsung secara interaktif, siswa menjelaskan dan memberikan alasan terhadap jawaban yang diberikannya, memahami jawaban temannya (siswa lain), setuju terhadap jawaban temannya, menyatakan ketidaksetujuan, mencari alternatif penyelesaian yang lain, dan melakukan refleksi terhadap setiap langkah yang ditempuh atau terhadap hasil pembelajaran

Sedangkan menurut Nyimas Aisyah, dkk (2007: 7.27), langkah-langkah pembelajaran matematika realistik yaitu :

1) Persiapana) Menentukan masalah kontekstual yang sesuai dengan pokok bahasan yang akan diajarkan.

b) Mempersiapkan model atau alat peraga yang dibutuhkan.

2) Pembukaana) Memperkenalkan masalah kontekstual kepada siswa.

b) Meminta siswa menyelesaikan masalah dengan cara mereka sendiri.

3) Proses Pembelajarana. Memperhatikan kegiatan siswa baik secara individu ataupun kelompok.

b. Memberi bantuan jika diperlukan.

c. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menyajikan hasil kerja mereka dan mengomentari hasil kerja temannya.

d. Mengarahkan siswa untuk mendapatkan strategi terbaik untuk menyelesaikan masalah.

e. Mengarahkan siswa untuk menentukan aturan atau prinsip yang bersifat umum.

4) Penutupa. Mengajak siswa menarik kesimpulan tentang apa yang telah mereka lakukan dan pelajari.

b. Memberi evaluasi berupa soal matematika dan pekerjaan rumah.

6. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran RealistikKelebihan pembelajaran realistik diantaranya :

1. Peserta didik dapat membangun sendiri pengetahuannya.

2. Suasana pembelajaran lebih menyenangkan karena menggunakan realitas kehidupan sehingga membuat peserta didik tidak bosan

3. Melatih mental atau keberanian peserta didik untuk mengemukakan jawaban atau pendapatnya.

4. siswa juga lebih aktif dan kreatif dalam menyampaikan idenya, dapat menggali potensi dirinya dalam mengerjakan soal, sementara itu pengetahuan baru yang dibangun siswa berasal dari seperangkat ragam pengalaman sehari hari akan lebih lama di ingat dari pada secara menyeluruh didapat dari guru.

Kelemahan pembelajaran realistik diantaranya :

1. Membutuhkan waktu yang lama.2. Siswa yang pandai kadang tidak sabar menanti jawabannya terhadap teman yang belum selesai.3. Membutuhkan alat peraga yang sesuai dengan situasi pembelajaran saat itu.7. Penggunaan Pendekatan Realistik dalam Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Dewasa ini terdapat beberapa masalah ataupun kesulitan dalam pemahaman sistem persamaan linear dua variabel. Diantara letak kesulitannya adalah menentukan nilai dari variabel-variabel yang ada dalam persamaan SPLDV. Selain itu peserta didik juga kesulitan dalam menyelsaikan soal cerita dalam SPLDV, karena siswa harus mengkontruksi soal ke dalam model matematika yaitu persamaan linear dua variable. Untuk mengatasi kesulitan dalam materi tersebut, maka penulis mencoba menggunakan pendekatan realistik dengan harapan peserta didik mampu menentukan nilai variabel dengan pengalaman sehari-hari.BAB III

PENUTUP

Keimpulan

Dari pembahasan tentang pandekatan RME tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa salah satu karakteristik matematika adalah mempunyai objek yang bersifat abstrak. sehingga menyebabkan banyak peserta didik mengalami kesulitan dalam belajar matematika.Untuk itu diperlukan semacam upaya inovasi pembelajaran sehingga pembelajaran matematika dapat berlangsung semenarik mungkin dan menjadikan siswa memahami materi yang diajarkan seutuhnya.Salah satu pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran realistik / RME dimana guru mengajak peserta didik untuk berhadapan dengan hal hal yang bersifat real atau nyata dalam menyelesaikan persoalan persoalan yang ada pada matematika dan melatih siswa menyusun sendiri matematika formalnya.DAFTAR PUSTAKA

Jacobsen, David A, dkk.2009. Methods or te1aching(terjemahan khoirul anam dkk).Yogyakarta : Pustaka Pelajar Jurnal pendidikan matematika, volume 3, nomer 1, jauari 2009Poerwadarminta.W.J.S. 2005. Kamus Umum BahasaIndonesia (edisi ketiga). Jakarta : Balai Pustaka Riyanto, Yatim. 2008. Paradigma Baru Pembelajaran. Surabaya : Kencana Prenada Media GroupStudents responses to the realistic mathematics teaching approach in junior secondary school in indonesia (jurnal internasional)Suharso dan Ana Retnoningsih.2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang : Widya Karya)Suherman,Erman dkk.2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.Bandung : Universitas Pendidikan IndonesiaSuprijono, Agus. 2010. Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar