makalah imunisasi jadi

16
KEPERAWATAN ANAK IMUNISASI BCG Makalah ini dibuat untuk melengkapi Tugas Keperawatan Anak Dosen: Zia Abdul Aziz, S. Kep., Ns. Disusun Oleh : Kelompok 1 1. Apriadi Nyaru Kaharap 2. Aprisensi 3. Apriyanto 4. Armalina Oktavia 5. Ayu Wulansari 6. Berty Annely 7. Bilklintono 8. Dewin Saputra 9. Dwian Ariyanto 10. Ella Sasmita 11. Enny Febriany

Upload: nhana-siibobob-lemood

Post on 26-Oct-2015

53 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah BCG

TRANSCRIPT

Page 1: makalah imunisasi jadi

KEPERAWATAN ANAK

IMUNISASI BCG

Makalah ini dibuat untuk melengkapi Tugas Keperawatan Anak

Dosen: Zia Abdul Aziz, S. Kep., Ns.

Disusun Oleh :

Kelompok 1

1. Apriadi Nyaru Kaharap2. Aprisensi 3. Apriyanto4. Armalina Oktavia5. Ayu Wulansari6. Berty Annely7. Bilklintono8. Dewin Saputra9. Dwian Ariyanto10. Ella Sasmita11. Enny Febriany

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

YAYASAN EKA HARAP PALANGKARAYA

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

2012

Page 2: makalah imunisasi jadi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

makalah yang berjudul “Imunisasi BCG” ini tepat pada waktunya.

Makalah ini penulis sajikan dengan bahasa yang sederhana sehingga lebih

mudah dipahami. Adapun makalah ini bersumber dari berbagai macam informasi,

terutama dari dunia maya. Dari situ penulis dapat mengembangkannya sehingga

menjadi kumpulan informasi yang berguna.

Dalam menulis makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan yang

disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan. Namun, berkat bimbingan dari

berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat dikerjakan dengan baik. Oleh karena itu,

jika seandainya dalam makalah ini terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan,

penulis dengan senang hati menerima masukan, kritikan dan saran dari pembaca yang

sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita

semua dan berguna untuk generasi masa depan. Amin.

Palangkaraya, Desember 2012

Penulis

Page 3: makalah imunisasi jadi

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangTubercolusis masih merupakan penyakit yang sangat luas didapatkan

dinegeri yang sudah berkembang seperti Indonesia, baik pada anak

maupunorang dewasa yang juga dapat menjadi sumber infeksi. Tubercolusis

biasanyamulai secara perlahan-lahan, sehingga sukar menentukan saat

timbulnyagejala pertama. Kadang-kadang terdapat demam yang tidak

diketahuisebabnya dn sering disertai tanda-tanda infeksi saluran nafas bagian

atas. Olehkarena itu bila ditemukan gejala seperti tersebut diatas. Biasanya

tidak dipikirkan kea rah diagnosis tubercolusis. Hal ini dapat dihindarkan

denganmelakukan uji tuberculin. Tubercolusis pada anak harus diobati

sedinimungkin dan setepat-tepatnya untuk menghindari komplikasi yang berat

danreinfeksi pada waktu dewasa.

Di Negara yang sedang berkembang tidak tepat bila hanya

mengharapkan perbaikan social ekonomi penduduk untuk dapat menurunkan

morbiditas danmortilitas tubercolusis. Perlu dilakukan pengontrolan atas

penyakit ini, salahsatunya dengan cara memberikan imunisasi BCG (Bacillus

Calmete Guerin)

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa pengertian imunisasi?

1.2.2 Bagaimana sejarah imunisasi BCG?

1.2.3 Bagaimana cara pemberian imunisasi BCG?

1.2.4 Apa efek samping pemberian imunisasi BCG?

1.2.5 Apa saja kontra Indikasi pemberian imunisasi BCG?

Page 4: makalah imunisasi jadi

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Mengetahui apa arti imunisasi

1.3.2 Mengetahui sejarah imunisasi BCG

1.3.3 Mengetahui bagaimana cara pemberian imunisasi BCG

1.3.4 Mengetahui efek samping pemberian imunisasi BCG

1.3.5 Mengetahui kontra indikasi pemberian imunisasi BCG

Page 5: makalah imunisasi jadi

BAB 2PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Imunisasi BCGBCG adalah singkatan dari “Bacillus Calmette Guerin”. BCG Merupakan

imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit TBC yang

berat sebab terjadinya penyakit TBC yang primer atau yang ringan dapat

terjadi walaupun sudah dilakukan imunisasi BCG, pencegahan imunisasi BCG

untuk TBC yang berat seperti TBC pada selaput otak, TBC milier (pada

seluruh lapangan paru) atau TBC tulang. Imunisasi BCG ini merupakan

vaksin yang mengandung kuman TBC yang telah dilemahkan. Efek samping

pada BCG dapat terjadi ulkus pada daerah suntikan dan dapat terjadi

limfadenitis regional, dan reaksi panas.

Imunisasi BCG penting bagi anak balita dalam pencegahan TBC milier,

otak, dan tulang karena masih tingginya kejadian TBC pada anak.

Menurutpenelitian yang dilakukan oleh Muchlastriningsih (2005) terhadap

sejumlah pasien tuberculosis paru BTA (+) rawat jalan selama tahun 2000-

2002: pada tahun 2001 ditemukan sebanyak 520 anak dibawah 1 tahun

menderita tuberculosis BTA (+) dan tahun 2002 turun menjadi 117 anak.

Keadaan ini menimbulkan keprihatinan karena pasien balita akan mengalami

hambatan pertumbuhan yang tentu akan memengaruhi perkembangannya.

Balita biasanya tertular dari lingkungan, misalnya keluarga atau tetangga.

Mengingat mobilitas balita sebelum jauh sehingga dapat diprediksi ada kasus

tuberculosis di sekitarnya.

2.2 Sejarah BCGBCG berasal dari strain bovinum M.tuberculosis oleh Calmette dan

Guerin1906 mereka menyelidiki bahwa bila empedu ditambahkan ke medium

tempattumbuhnya bakteri ini maka kelompok mikroorganisme akan tersebar

dan terjadi perubahan di dalam bentuk dan virulensinya.Mereka mendalilkan

bahwasubkultur lama di dalam medium yang mengandung empedu

mungkinmenghasilkan suatu strain vaksin yang dilemahkan sesudah 231

Page 6: makalah imunisasi jadi

subkultur di atasmasa 13 tahun,strain hasilnya ditemukan tidak bahaya

terhadap manusia.Suatu vaksin BCG diperkenalkan dalam tahun

1920an,toksinasi ini secaraluas dipergunakan di perancis dengan pemberian

oral walaupun vaksinasi popular namun tidak ada uji coba dikontrol statistic

dan banyak menganggap tindakan initidak aman.Pada tahun 1930,BCG

mengalami kemunduran(sebagai prakteknyasetiap vaksin baru)akibat bencana

lubeck,tempat 73 bayi(27 %) yang telah makanvaksinasi meninggal jelas

bahwa anak-anak secara tidak sengaja memakan strainganas M.tuberculosis

yang telah disimpan dalam laboratorium yang sebagaisimpanan strain

BCG.Bencana ini mengarah ke regulasi pengendalian produksiBCG untuk

memastikan penyingkiran semua strain lain.Komite ahli WHO

tentangtuberculosis berulang kali mengingatkan terhadap multilikasivaksin

BCG yangdipersiapkan di laboratorium,di Inggris vaksin ini dihasilkan hanya

oleh satu perusahaan komersial dan seluruh proses produksi dipantau dengan

teliti.

2.3 Tujuan Imunisasi BCGVaksin bcg atau pemberian imunisasi bcg bertujuan untuk menimbulkan

kekebalan aktif terhadapa penyakit Tuberculosis (TBC) vaksin bcg

mengandungkuman bcg (Bacillus calmet-Guerin) yang masih hidup. Jenis

kuman TBC initelah dilemahkan. Dimana Tuberculosis merupakan penyakit

rakyat yang mudahmenular di Indonesia dan di Negara yang sedang

berkembang lainnya. Seorang anak menderita TBC karena terhisapnya

percikan udara yangmengandung kuman TBC, yang berasal dari orang

dewasa berpenyakit TBC.Mungkin juga bayi sudah terjangkit penyakit TBC

sewaktu lahir. Ia terinfeksi kuman TBC sewaktu masih dalam kandungan,

bila ibu mengidap penyakit TBC.Pada anak yang terinfeksi, kuman TBC

dapat menyerang berbagai alat tubuh yang diserangnya adalah perut ( paling

sering ), kelenjar getah bening, tulang, sendi, ginjal, hati, atau selaput otak.

Salah satu upaya dari banyak upaya pemberantasan penyakit TBC ialah

imuniasi BCG. Dengan imunisasi BCG diharapkan penyakitTBC dapat

Page 7: makalah imunisasi jadi

berkurang dan kejadian TBC yang berat dapat dihindari. Vaksin dilarutkan

dengan NaCl 0,9% (pelarut). Vaksin yang sudah dilarutkan harus digunakan

dalam waktu 3 jam.

2.4 Kapan Pemberian ImunisasiFrekuensi pemberian imunisasi BCG adalah satu kali dan waktu

pemberian imunisasi BCG pada umur 0-11 bulan, akan tetapi pada umumnya

diberikan pada bayi umur 2 bulan atau 3 bulan.

2.5 Cara Pemberian Imunisasi BCGPemberian imunisasi BCG sebaiknya dilakukan ketika bayi baru lahir,

sampai bayi berumur 12 bulan, tetapi sebaiknya pada umur 0 – 2 bulan ,

dengan dosis 0,05 cc intrakutan. Vaksin ulang diusia 5 tahun.. Hasil yang

memuaskan terlihat apabila diberikan menjelang umur 2 bulan. Imunisasi

BCG cukup diberikan 1 kali saja, pada anak yang berumur lebih dari 2 bulan,

dianjurkan untuk melakukan uji mantoux sebalum imunisasi BCG, gunanya

untuk mengetahui apakah untuk mengetahui apakah ia telah terjangkit

penyakit TBC. Seandainya hasil uji mantoux positif, anak tersebut selayaknya

tidak mendapatkan imunsasi BCG, tetapi bila imunisasi dilakukan secara

masal, maka pemberian suntikan BCG dilaksanakan secara langsung tanpa uji

mantoux terlebih dahulu. Hal ini dilakukan mengingat pengaruh beberapa

faktor, seperti segi teknis penyuntikan BCG, keberhasilan program imunisasi,

segi epidemiologis dan lain – lain. Penyuntikan BCG tanpa dilakukan uji

mantoux pada dasarnya tidaklah membahayakan. Bila pemberian imunisasi

BCG itu berhasil, setelah beberap aminggu ditempat suntikan akan terdapat

suatu benjolan. Tempat suntikan itu kemudian berbekas. Kadang – kadang

benjolan tersebut bernanah, tapi akan menyembuh sendiri meskipun lambat.

Sesuai kesepakatan maka biasanya penyuntikan BCG dilakukan di lengan

kanan atas. Karena luka suntikan meninggalkan bekas dan mengingat segi

kosmetiknya, pada bayi perempuan dapat diminta sutikan di paha kanan atas

Page 8: makalah imunisasi jadi

Kekebalan yang diperoleh anak tidak mutlak 100 % terhindar dari

penyakit TBC, karna anak dapat menderita TBC dalam bentuk yang ringan.

2.5.1 Alat dan Bahan

1. Spuit tuberculin dengan jarum ukuran 25-27 panjang 10 mm.

2. Vaksin BCG dengan gergaji ampul.

3. Ampul berisi Nacl 0,9%

4. Kapas lembap (dibasahi air matang)

5. Sarung tangan bersih.

2.5.2 Prosedur

1. Cuci tangan

2. Gunakan sarung tangan bersih

3. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan

4. Buka vaksin BCG

5. Larutkan vaksin dengan Nacl 0,9% sebanyak kurang lebih 4 cc

6. Isi spuit dengan vaksin sebanyak 0,05 ml yang sudah dilarutkan

7. Atur posisi dan bersihkan lengan ( daerah yang akan diinjeksi, yaitu 1/3 bagian

lengan atas) dengan kapas yang telah dibasahi air matang

8. Tegangkan daerah yang akan diinjeksi

9. Tusukkan jarum dengan sudut 10-15 derajat kemudian masukkan vaksin

10. Tarik spuit setelah vaksin habis dan jangan dimasase

11. Usap area bekas injeksi dengan kapas bersih jika ada darah yang keluar

12. Lepas sarung tangan dan cuci tangan

13. Catat respons yang terjadi, vaksin berhasil jika timbul benjolan di kulit kelihatan

pucat dan pori-pori tampak jelas.

2.6 Efek SampingUmumnya pada imunisasi BCG jarang dijumpai akibat samping.

Mungkin terjadi pembengkakan kelenjar getah bening setempat yang terbatas

Page 9: makalah imunisasi jadi

dan biasanya menyembuh sendiri walaupun lambat. Reaksi akan timbul

2 minggu setelah pemberian. Pembengkakan kecil merah pada tempat

penyuntikan (abses), dengan garis tengah 10 mm. luka ini akan sembuh

sendiri dan akan meninggalkan jaringan parit bergaris tengah 3-7 mm.

Pembengkakan yang lebih cepat terjadi jika anak sudah mempunyai kekebalan

terhadapa tuberculosis

Bila suntikan BCG dilakukan di lengan atas, pembengkakan

kelenjar terdapat di ketiak atau leher bagian bawah. Suntikan di paha dapat

menimbulkan pembengkakan kelenjar di selangkangan.

Komplikasi pembengkakan kelenjar ini biasanya disebabkan karena teknik

penyuntikan yang kurang tepat, yaitu penyuntikan terlalu dalam.

Dalam masalah komplikasi yang ringan ini, bila terdapat keraguan

dipersilahkan anda berkonsultasi dengan dokter.

2.7 KontraindikasiTidak ada larangan untuk melakukan imunisasi BCG, kecuali pada anak

yang berpenyakit TBC atau menunjukkan uji Mantoux Positif.1. Pemberian imunisasi BCG biasanya dilakukan sedini mungkin,

dalamwaktu beberapa hari setelah bayi lahir.2. Cara pemberian imunisasi BCG bagi perorangan berlainan dengan

pemberian secara masal.3. Imunisasi BCG secara masal tanpa didahului uji Mantoux, tidak

membahayakan.4. Dengan imunisasi BCG anak anda diharapkan akan bebas terjangkit

penyakit TBC. Setidak-tidaknya ia terhindar dari penyakit TTBC yang berat dan parah

Page 10: makalah imunisasi jadi

BAB 3PENUTUP

3.1 KesimpulanImunisasi adalah suatu usaha memberikan kekebalan tubuh bayi dan anak

terhadap penyakit tertentu. Imunisasi BCG untuk menimbulkan kekebalan

aktif terhadap penyakit Tuberculosis (TBC). Vaksin BCG mengandung

kuman BCG(Bacillus Calmette-Guerin) yang masih hidup. Jenis kuman TBC

ini telahdilemahkan. Pemberian imunisasi BCG sebaiknya dilakukan ketika

bayi baru lahir sampai berumur 12 bulan, tetapi sebaiknya pada umur 0 – 12

bulan. Hasil yangmemuaskan terlihat apabila diberikan menjelang umur 2

bulan. Imunisasi BCGcukup diberikan 1 kali saja. Tempat penyuntikan BCG

dilakukan di lengan kananatas, pada bayi perempuan dapat diminta suntikan

dipaha kanan atas. Biasanyasetelah suntikan BCG bayi tidak akan menderita

demam, umumnya padaimunisasi BCG jarang dijumpai efek samping. Tidak

ada larangan untuk melakukan imunisasi BCG, kecuali pada anak yang

berpenyakit TBC ataumenunjukkan uji Mantoux positif (+).

3.2 SaranPemberian imunisasi BCG sebaiknya diberikan sedini mungkin, dalam

waktu beberapa hari setelah bayi lahir. Hal ini diharapkan agar terbebas dari

penyakitTBC. Setidak – tidaknya ia terhindar dari penyakit TBC yang berat

dan parah

Page 11: makalah imunisasi jadi

DAFTAR PUSTAKA

A.Aziz Alimun. 2009. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta: Salemba

Medika.

Hidayat, A.Aziz Alimun. 2011. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk

Pendidikan Kebidanan. Jakarata: Salemba Medika.

Deslidel, Hajjah. 2011. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita. Jakarta: EGC.

Wong, Donna L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarata: EGC.

Azis Alimul Hidayah, A. 2008. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita. Jakarta: EGC.