makalah ilmu politik pa kamburi

34
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hubungan antara pemerintahan dengan warga negara/rakyat selalu berada dalam bingkai interaksi politik diantara keduanya dalam wujud organisasi negara. Hubungan negara dan rakyat ini dapat tergambarkan dalam icon yang diberi label demokrasi. Sejak lama, sebagai gambaran besar, demokrasi menjadi cara terbaik dalam perkembangan organisasi negara modern. Demokrasi sebagai aspek penting berkaitan dengan pemerintahan dengan hirarki kekuasaan yang terdapat dalam suatu sistem politik negara. Artinya, akan terdapat sistem politik nasional yang didalamnya terdapat sub sistem politik daerah dalam bingkai sistem negara yang dianutnya. Hirarki suatu negara jangkauan pengaruh, dapat merujuk pada dua jenis atau kelompok demokrasi, yaitu demokrasi dalam lingkup negara dan demokrasi lokal. Indonesia adalah negara yang terkenal dengan politik yang partisipan yang mana ditandai dengan kesadaran politik yang sangat tinggi dari masyarakat. Masyarakat dapat mengungkapkan pendapat dan aktif dalam kegiatan politik. Dan merupakan suatu budaya politik yang dimana masyarakatnya memiliki pemahaman yang baik tentang dimensi penentu politik. Untuk melahirkan suatu pelaku politik yang bisa menjajanjikan kelangsungan negara yang dapat membawa kesejahteraan bagi rayat kedepanya, maka sangat diperlukan suatu lembaga pendidikan formal melalui jenjang perguruan tinggi ilmu politik. Dengan demikian akan melahirkan orang-orang yang berpotensi tinggi dalam mengatur dn mengolah Negara. Pendidiikan memegang peranan penting dalam mewujudkan 1

Upload: operator-warnet-vast-raha

Post on 14-Jun-2015

2.999 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah ilmu politik pa kamburi

BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah

      Hubungan antara pemerintahan dengan warga negara/rakyat selalu berada dalam bingkai

interaksi politik diantara keduanya dalam wujud organisasi negara. Hubungan negara dan

rakyat ini dapat tergambarkan dalam icon yang diberi label demokrasi. Sejak lama, sebagai

gambaran besar, demokrasi  menjadi cara terbaik dalam perkembangan organisasi negara

modern.

      Demokrasi sebagai aspek penting berkaitan dengan pemerintahan dengan hirarki

kekuasaan yang terdapat dalam suatu sistem politik negara. Artinya, akan terdapat sistem

politik nasional yang didalamnya terdapat sub sistem politik daerah dalam bingkai sistem

negara yang dianutnya. Hirarki suatu negara jangkauan pengaruh, dapat merujuk pada dua

jenis atau kelompok demokrasi, yaitu demokrasi dalam lingkup negara dan demokrasi lokal.

Indonesia adalah negara yang terkenal dengan politik yang partisipan yang mana ditandai

dengan kesadaran politik yang sangat tinggi dari masyarakat. Masyarakat dapat

mengungkapkan pendapat dan aktif dalam kegiatan politik. Dan merupakan suatu budaya

politik yang dimana masyarakatnya memiliki pemahaman yang baik tentang dimensi penentu

politik.

Untuk melahirkan suatu pelaku politik yang bisa menjajanjikan kelangsungan negara yang

dapat membawa kesejahteraan bagi rayat kedepanya, maka sangat diperlukan suatu lembaga

pendidikan formal melalui jenjang perguruan tinggi ilmu politik. Dengan demikian akan

melahirkan orang-orang yang berpotensi tinggi dalam mengatur dn mengolah Negara.

Pendidiikan memegang peranan penting dalam mewujudkan pembangunan bangsa. Melalui

pendidikan akan lahir manusia-manusia yang mampu memberikan sumbangan pada negara

dengan potensi dan bakat yang dimiliki. Agar lahir manusia-manusia yang memberikan

sumbangan terhadap pembangunan bangsa, maka proses pendidikan harus mendapatkan

perhatian khusus.

Pendidikan merupakan beberapa rangkaian usaha membimbing, mengarahkan potensi hidup

manusia yang berupa kemampuan dasar dan kemampuan belajar sehingga terjadilah

perubahan didalam kehidupan pribadinya, sehingga sebagai mahluk individual, social, serta

dalam hubungannya dengan alam sekitar dimana dia hidup. Proses tesebut senantiasa berada

di dalam nilai nilai yang melahirkan norma norma hidup.

Selain jalur pendidikan, masyarakat yang belum sempat tersentuh oleh dunia pendidikan

politik, bisa didapatkan melalui pengamatan langsung dari media massa yang tersedia.

Dinamika komunikasi yang berkembang dewasa ini menuntut pemerintah lebih pro aktif dan

kreatif dalam penyusunan strategi komunikasi pemerintahan. Fokus utamanya adalah

bagaimana mengembangkan alur informasi yang terintegrasi dan terkoordinasi sehingga

1

Page 2: Makalah ilmu politik pa kamburi

memberikan manfaat dalam pelaksanaan tugas dan fungsi institusi pemerintah. Secara umum,

Alur informasi di negara demokrasi ditemukan melalui agenda setting, yang meliputi agenda

media, agenda publik, dan agenda kebijakan. Masing-masing agenda saling mempengaruhi,

khususnya antara agenda kebijakan dan agenda media. Pemerintah berupaya mengedepankan

agenda kebijakan melalui media yang tersedia sehingga informasi kebijakan sampai ke

publik.

Agenda kebijakan pemerintah bersumber dari agenda publik. Sementara agenda media,

melalui pemberitaannya berupaya menyerap agenda publik sebagai agendanya untuk

mempengaruhi dan atau mengubah kebijakan pemerintah. Untuk itu pemerintah perlu

menyusun strategi komunikasi dengan mengedepankan aspek proporsionalitas,

menumbuhkan mobilitas sosial dan menciptakan dampak sentripetal. Dampak yang dimaksud

adalah membentuk suatu kesatuan, yang harmonis, dinamis dan produktif di masyarakat.

Tujuanya adalah menyatukan individu-individu yang terpencar dalam khalayak besar. menuju

visi masyarakat informasi dengan nilai, ide, dan informasi yang mewujudkan kemakmuran

dalam keadilan dan keadilan dalam kemakmuran sebagai identitas bangsa. Disisi lain,

pemerintah atau badan publik juga mempunyai kewajiban untuk memberikan pelayanan

informasi dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat akan informasi (right to know)

sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan

Informasi Publik. Dalam kaitan ini badan publik negara mempunyai kewajiban untuk

menyediakan, menerbitkan dan memberikan pelayanan informasi publik. Sejalan dengan

reformasi politik yang dicetuskan pada Tahun 1998 yang lalu berdampak luas pada seluruh

unsur-unsur yang ada dalam negara Indonesia, salah satu institusi yang menikmati reformasi

politik adalah Pers atau media massa. Media massa dalam hal ini meliputi media elektronik

dan non-elektronik seperti surat kabar, majalah dan media penerbitan lainnnya.

Keuntungan yang terlihat dari kebebasan pers ini adalah khalayak dapat menerima berbagai

informasi tanpa adanya sensor atau rekayasa, sehingga keterbukaan dalam menilai setiap

kejadian-kejadian yang ada menjadi lebih terbuka. Salah satu contoh yang dapat dilihat dalam

hal ini adalah media massa dapat menginvestigasi berbagai kasus-kasus publik misalnya

penyimpangan penyelenggaraan pemerintahan ataupun pembangunan yang dilakukan oleh

oknum-oknum pejabat pemerintah. Oleh karena itu kebebasan pers ini berdampak positif

terutama bagi pengawasan terhadap institusi pemerintahan. Selain dari pada itu media massa

juga cukup membantu pemerintah dalam mensosialisasikan berbagai program-program

pemerintahan dan pembangunan maupun hasil-hasil pembangunan yang telah tercapai oleh

pemerintah.

Kebebasan pers pada dasarnya suatu keharusan dalam sebuah negara yang demokratis,

persoalan yang sering muncul adalah sejauh mana para jurnalis mengemas sebuah

pemberitaan yang tidak provokatif dan tendensius atau memojokkan satu pihak. Tidak dapat

dipungkiri bahwa semenjak bergulirnya reformasi politik dan demokratisasi dalam sehingga

2

Page 3: Makalah ilmu politik pa kamburi

keterbukaan dalam menilai setiap kejadian-kejadian yang ada menjadi lebih terbuka. Salah

satu contoh yang dapat dilihat dalam hal ini adalah media massa dapat menginvestigasi

berbagai kasus-kasus publik misalnya penyimpangan penyelenggaraan pemerintahan ataupun

pembangunan yang dilakukan oleh oknum-oknum pejabat pemerintah. Oleh karena itu

kebebasan pers ini berdampak positif terutama bagi pengawasan terhadap institusi

pemerintahan. Selain dari pada itu media massa juga cukup membantu pemerintah dalam

mensosialisasikan berbagai program-program pemerintahan dan pembangunan maupun hasil-

hasil pembangunan yang telah tercapai oleh pemerintah.

Dengan demikian, pendidikan formal ilmu politik dan komunikasi massa yang didapatkan

dalam kehidupan sehari-hari akan mendorong keterbukaan politik masyarakat. Salah satu ciri

masyarakat berdemokrasi adalah adanya keterbukaan. Di antara berbagai pihak dan bahkan

institusi diharuskan membuka diri. Selain itu semua orang dianggap sama di hadapan hukum,

sosial,  dan juga politik. Hal-hal yang bersifat publik tidak boleh ditutupi-tutupi. Itulah

keadaan masyarakat terbuka.

Sikap terbuka dapat dimiliki oleh setiap orang, masyarakat dan warga negara. Orang yang

terbuka akan mendapatkan informasi dan pengetahuan, mempererat persaudaraan, serta

memperkuat persatuan. Sifat yang serba tertutup justru dapat merugikan diri sendiri.

Keterbukaan merupakan suatu kondisi yang memungkinkan partisipasi masyarakat dalam

kehidupan bernegara. Salah satu ciri pemerintahan demokratis adalah keterbukaan.

Keterbukaan menjadi bukti bahwa pemerintah sanggup bertanggung jawab terhadap kegiatan

yang dilakukannya terhadap rakyat.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, keterbukaan adalah komunikasi. Jadi, apabila

pemerintahan yang ada saat ini bersifat tertutup, akan terjadi kesulitan dalam pembaruan

negara.

Informasi yang diperoleh diketahui bahwa kenyataan yang terjadi di lapangan menunjukkan

bahwa:

1. Keterbukaan politik masyarakat Kelurahan Majjelling Wattang kabarnya cukup aktif

dalam demokrasi politik, dimana sebagian besar masyarakatnya berani lebih terbuka

mempertahankan pilihannya yaitu pada pemilihan Calon Gubernur tahun 2013 walaupun

pada dasarnya sering bermunculan ancaman dari lawan politik, terutama pada Pegawai

Negeri Sipil setempat.

2.    Politik masyarakat di Kelurahan Majjelling Wattang dapat digolongkan masyarakat yang

demokrasi tinggi, karena pada setiap kelompok masyarakat mempertahankan partai politik

dukungannya masing-masing walaupun tingat pendidikan masyarakat mengenai politik

masih tergolong rendah.

Dari pernyataa diatas menjadi alasan bagi penulis mengambil judul “Pengaru tingkat

pendidikan formal dan komunikasi massa terhadap keterbukan politik masyarakat di

Kelurahan Majjelling Wattang Kecamatan Maritengngae”.

3

Page 4: Makalah ilmu politik pa kamburi

B.   Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan  di atas maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah:

1.    Bagaimana pengaruh tingkat pendidikan formal dan komunikasi massa terhadap

keterbukaan masyarakat

2.    Sejauh mana pengaruh tingkat pendidikan formal dan komunikasi massa terhadap

keterbukaan masyarakat

C.   Tujua

1.    Untuk mengkaji dan menganalisis bagaimana pengaruh tingkat pendidikan formal dan

komunikasi massa terhadap keterbukaan masyarakat Kelurahan Majjelling Wattang

Kecamatan Maritengngae.

2.    Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh tingkat pendidikan formal dan komunikasi

massa terhadap keterbukaan masyarakat Kelurahan Majjelling Wattang Kecamatan

Maritengngae.

D.   Manfaat

1.    Manfaat  Teoritis

a.    Sebagai sumbangsih dalam pengembangan ilmu pengetahuan  khususnya ilmu

tentang kepemimpinan kepala desa terhadap pembangunan.

b.    Sebagai bahan referensi bagi peneliti berikutnya dalam topik yang relevan.

2.    Manfaat Praktis

a.    Hasil penelitian dapat menjadi masukan bagi penulis untuk menjadi pelaku politik yang

beguna bagi bangsa kedepannya.

b.    Sebagai motivasi bagi masyarakat dan pemerintah setempat untuk mempertahankan

masyarakat terbuka akan politik.

c.    Memberikan sumbansi pemikiran bagaimana menjadi masyarakat politik yang baik dan

terbuka dalam masyarakat yang demokrasi.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

4

Page 5: Makalah ilmu politik pa kamburi

A.   Konsep Pendidikan

1.    Pengertian Pendidikan

Pendidikan merupakan usaha yang sengaja secara sadar dan terencana untuk membantu

meningkatkan perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi

kepentingan hidupnya sebagai seorang individu dan sebagai warga negara/masyarakat,

dengan memilih isi (materi), strategi kegiatan, dan teknik penilaian yang sesuai. Dilihat dari

sudut perkembangan yang dialami oleh anak, maka usaha yang sengaja dan terencana

tersebut ditujukan untuk membantu anak dalam menghadapi dan melaksanakan tugas-tugas

perkembangan yang dialaminya dalam setiap periode perkembangan. Dengan kata lain,

pendidikan dipandang mempunyai peranan yang besar dalam mencapai keberhasilan dalam

perkembangan anak.

Branata (1988) mengungkapkan bahwa Pendidikan ialah usaha yang sengaja diadakan, baik

langsung maupun secara tidak langsung, untuk membantu anak dalam perkembangannya

mencapai kedewasaan. Pendapat diatas sejalan dengan pendapat Purwanto (1987 :11) yang

menyatakan bahwa Pendidikan adalah pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang

dewasa kepada anak-anak, dalam pertumbuhannya (jasmani dan rohani) agar berguna bagi

diri sendiri dan bagi masyarakat.

Kleis (1974) memberikan batasan umum bahwa :

”pendidikan adalah pengalaman yang dengan pengalaman itu, seseorang atau kelompok

orang dapat memahami seseuatu yang sebelumnya tidak mereka pahami. Pengalaman itu

terjadi karena ada interaksi antara seseorang atau kelompok dengan lingkungannya. Interaksi

itu menimbulkan proses perubahan (belajar) pada manusia dan selanjutnya proses perubahan

itu menghasilkan perkembangan (development) bagi kehidupan seseorang atau kelompok

dalam lingkungannya”.

Proses belajar akan menghasilkan perubahan dalam ranah kognitif (penalaran, penafsiran,

pemahaman, dan penerapan informasi), peningkatan kompetensi (keterampilan intelektual

dan sosial), serta pemilihan dan penerimaan secara sadar terhadap nilai, sikap, penghargaan

dan perasaan, serta kemauan untuk berbuat atau merespon sesuatu rangsangan (stimuli).

Pertumbuhan ialah perubahan-perubahan yang terjadi pada jasmani; bertambah besar dan

tinggi. Perkembangan lebih luas dari pertunbuhan ialah perubahan-perubahan yang terjadi

pada rohani dan jasmaniah. Dengan kata lain, perkembangan merupakan suatu rentetan

perubahan yang sifatnya menyeluruh dalam interaksi anak dan lingkungannya.

Oleh karena itu Idris (1982:10) mengemukakan bahwa :

”Pendidikan adalah serangkaian kegiatan komunikasi yang bertujuan, antara manusia dewasa

dengan si anak didik yang secara tatap muka atau dengan menggunakan media dalam rangka

memeberikan bantuan terhadap perkembangan anak seutuhnya, dalam arti supaya dapat

mengembangkan potensinya semaksimal mungkin, agar menjadi manusia dewasa yang

5

Page 6: Makalah ilmu politik pa kamburi

bertanggung jawab. Potensi disini ialah potensi fisik, emosi, sosial, sikap, moral,

pengetahuan, dan keterampilan.”

2.    Tujuan Pendidikan

Telah kita ketahui bersama bahwa berhasil tidaknya suatu usaha atau kegiatan tergantung

kepada jelas tidaknya tujuan yang hendak dicapai oleh orang atau lembaga yang

melaksanakannya. Berdasarkan pada pernyataan ini, maka perlunya suatu tujuan dirumuskan

sejelas-jelasnya dan barulah kemudian menyusun suatu program kegiatan yang objektif

sehingga segala energi dan kemungkinan biaya yang berlimpah tidak akan terbuang sia-sia.

Apabila kita mau berbicara tentang pendidikan umumnya, maka kita harus menyadari bahwa

segala proses pendidikan selalu diarahkan untuk dapat menyediakan atau menciptakan

tenaga-tenaga terdidik bagi kepentingan bangsa, negara, dan tanah air. Apabila negara,

bangsa dan tanah air kita membutuhkan tenaga-tenaga terdidik dalam berbagai macam bidang

pembangunan, maka segenap proses pedidikan termasuk pula sistem pendidikannya harus

ditujukan atau diarahkan pada kepentingan pembangunan masa sekarang dan masa-masa

selanjutnya.

GBHN tahun 1999 mencantumkan tentang tujuan pendidikan nasional :

”Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha

Esa, kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan

mempertebal semangat kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia-manusia

pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab

atas pembangunan bangsa”

Selanjutnya tujuan pendidikan nasional tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional No. 20 tahun 2003 yang menyatakan:

”Pendidikan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”

Pernyataan-pernyataan diatas tampak jelas bahwa pendidikan harus mampu membentuk atau

menciptakan tenaga-tenaga yang dapat mengikuti dan melibatkan diri dalam proses

perkembangan, karena pembangunan merupakan proses perkembangan, yaitu suatu proses

perubahan yang meningkat dan dinamis. Ini berarti bahwa membangun hanya dapat

dilaksanakan oleh manusia-manusia yang berjiwa pembangunan, yaitu manusia yang dapat

menunjang pembangunan bangsa dalam arti luas, baik material, spriritual serta sosial budaya.

Setiap tindakan pendidikan merupakan bagian dari suatu proses menuju kepada tujuan

tertentu. Tujuan ini telah ditentukan oleh masyarakat pada waktu dan tempat tertentu dengan

latar belakang berbagai macam faktor seperti sejarah, tradisi, kebiasaan, sistem sosial, sistem

ekonomi, politik dan kemauan bangsa.

6

Page 7: Makalah ilmu politik pa kamburi

Berdasarkan faktor-faktor ini UNESCO telah memberikan suatu deskripsi tentang tujuan

pendidikan pada umumnya dan untuk Indonesia sendiri tujuan itu telah ditetapkan dalam

ketetapan MPR.

Pertama, UNESCO menggaris bawahi tujuan pendidikan sebagai ”menuju Humanisme

Ilmiah”. Pendidikan bertujuan menjadikan orang semakin menjunjung tinggi nilai-nilai luhur

manusia. Keluhuran manusia haruslah dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Maka

humanisme ilmiah menolak ide tentang manusia yang bersifat subjektif dan abstrak semata.

Manusia harus dipandang sebagai mahluk konkrit yang hidup dalam ruang dan waktu dan

harus diakui sebagai pribadi yang mempunyai martabat yang tidak boleh diobjekkan. Dalam

kerangka ini maka tujuan sistem pendidikan adalah latihan dalam ilmu dan latihan dalam

semangat ilmu.

Kedua, pendidikan harus mengarah kepada kreativitas. Artinya, pendidikan harus membuat

orang menjadi kreatif. Pada dasarnya setiap individu memiliki potensi kreativitas dan potesi

inilah yang ingin dijadikan aktual oleh pendidikan. Semangat kreatif, non konformist dan

ingin tahu, menonjol dalam diri manusia muda. Mereka umumnya bersikap kritis terhadap

nilai-nilai yang ada dan jika mereka menemukan bahwa nilai-nilai itu sudah ketinggalan

jaman, maka mereka ingin merombaknya. Disini pendidikan berfungsi ganda, menyuburkan

kreativitas, atau sebaliknya mematikan kreativitas.

Ketiga, tujuan pendidikan harus berorientasi kepada keterlibatan sosial. Pendidikan harus

mempersiapkan orang untuk hidup berinteraksi dengan amsyarakat secara bertanggung

jawab. Dia tidak hanya hidup dan menyesuaikan diri dengan struktur-struktur sosial itu.

Disini seorang individu merealisir dimensi-dimensi sosialnya lewat proses belajar

berpartisipasi secara aktif lewat keterlibatan secara meyeluruh dalam lingkungan sosialnya.

Dalam kerangka sosialitas pada umumnya ini, suatu misi pendidikan ialah menolong manusia

muda melihat orang lain bukan sebagai abstriaksi-abstraksi, melainkan sebagai mahluk

konkrit dengan segala dimensi kehidupannya.

Keempat, tekanan terakhir yang digariskan UNESCO sebagai tujuan pendidikan adalah

pembentukan manusia sempurna. Pendidikan bertugas untuk mengembangkan potensi-

potensi individu semaksimal mungkin dalam batas-batas kemampuannya, sehingga terbentuk

manusia yang pandai, terampil, jujur, yang tahu kadar kemampuannya, dan batas-batasnya,

serta kerhormatan diri. Pembentukan manusia sempurna ini akan tercapai apabila dalam diri

seseorang terjadi proses perpaduan yang harmonis dan integral antara dimensi-dimensi

manusiawi seperti dimensi fisik, intelektual, emosional, dan etis. Proses ini berlangsung

seumur hidup. Jadi konkritnya pada pokoknya pendidikan itu adalah humansisasi, karena itu

mendidik berarti ”memanusiakan manusia muda dengan cara memimpin pertumbuhannya

sampai dapat berdikari, bersikap sendiri, bertanggung jawab dan berbuat sendiri”. (Ibid,

1980)

3.    Jalur Pendidikan

7

Page 8: Makalah ilmu politik pa kamburi

Tuntutan masyarakat akan kebutuhan pendidikan membuat pendidikan terus berkembang

sejalan dengan pembangunan ansioanl. Pendidikan menjadi kunci kemajuan dan keberhasilan

dari suatu pembangunan sebuah negara. Agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan

pendidikan maka di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan nasional No.20 tahun 2003

terdapat jalur pendidikan yang didalamnya terdapat pendidikan formal, non formal, dan

informal. Pendidikan formal disebut pula sistem pendidikan sekolah. Pendidikan nonformal

dan informal disebut pula sistem pendidikan luar sekolah.

Untuk lebih membedakan ketiga jenis satuan pendidikan diatas maka harus ada kriteria yang

lebih umum untuk dapat membedakan ketiganya. Oleh karena itu Coombs

(1973)membedakan pengertian pendidikan sebagai berikut.

1.    Pendidikan Formal

”Pendidikan formal adalah kegiatan yang sistematis, berstruktur, bertingkat, berjenjang,

dimulai dengan sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi dan yang setaraf dengannya;

termasuk didalamnya adalah kegiatan studi yang berorientasi akademis dan umum, program

spesialisasi, dan latihan profesional yang dilaksanakan dalam waktu yang terus menerus”.

Walaupun masa sekolah bukan satu-satunya masa bagi setiap orang untuk belajar, namun kita

menyadari bahwa sekolah adalah tempat dan saat yang sangat strategis bagi pemerintah dan

masyarakat untuk membina seseorang dalam menghadapi masa depannya.

2.    Pendidikan Informal

”Pendidikan informal adalah proses yang berlangsung sepanjang usia sehingga asetiap orang

memperoleh nilai, sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang bersumber dari pengalaman

hidup sehari-hari, pengaruh lingkungan termasuk didalamnya adalah pengaruh kehidupan

keluarga, hubungan dengan tetangga, lingkungan pekerjaan dan permainan, pasar,

perpustakaan, dan media masa”

Walaupun demikian, pengaruhnya sangatlah besar dalam kehidupan seseorang, karena dalam

kebanyakan masyarakat pendidikan informal berperan penting melalui keluarga, masyarakat,

dan pengusaha. Pendidikan dalam keluarga adalah yang pertama dan utama bagi setiap

manusia. Seseorang kebanyakan berada dalam rumah tangga dibandingkan dengan tempat-

tempat lainnya. Sampai umur tiga tahun seseorang akan selalu berada di rumah tangga. Pada

masa itulah diletakkan dasar-dasar kepribadian seseorang, psikiater, kalau menemui suatu

penyimpangan dalam kehidupan seseorang, akan mencari sebab-sebabnya pada masa kanak-

kanak orang itu. Coombs dalam Sudjana (2001:22).

3.    Pendidikan Nonformal

”Pendidikan nonformal ialah setiap kegiatan terorganisasi dan sistematis diluar sistem

persekolahan yang mapan, dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari

8

Page 9: Makalah ilmu politik pa kamburi

kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu di

dalam mencapai tujuan belajarnya”.

Bagi masyarakat Indonesia, yang masih banyak dipengaruhi proses belajar tradisional,

pendidikan nonformal akan merupakan cara yang mudah sesuai dengan daya tangkap rakyat,

dan mendorong rakyat menjadi belajar, sebab pemberian pendidikan tersebut dapat

disesuaikan dengan keadaan lingkungan dan kebutuhan para peserta didik.

Ketiga pengertian diatas dapat digunakan untuk membedakan karakteristik dari setiap jalur

pendidikan. Namun, Axinn (1974) membuat penggolongan program-program kegiatan

termasuk ke dalam pendidikan formal, nonformal dan informal dengan menggunakan kriteria

ada atau tidak adanya kesengajaan dari kedua belah pihak yang berkomunikasi, yaitu pihak

pendidika (sumber belajar atau fasilitator) dan pihak peserta didik (siswa atau warga belajar).

B.   Komunikasi Massa

1.    Defenisi Komunikasi

kata komuniksi atau Communication dalam istilah bahasa inggris berasal dari kata

latin communicatus yang berarti menjadi milik bersama atau berbagi. Kata

sifatnyacommunis yang bermakna umum atau bersama-sama. Sehingga dengan demikian

komunikasi menurut Lexicographer (seorang ahli kamus bahasa), menunjuk pada suatu upaya

yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan (Fajar, 2009;31). Wilbur Schramm

menyatakan komunikasi sebagai suatu proses berbagi (sharing process).

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk

memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun

tidak langsung (melalui media).

Defenisi komunikasi menurut para ahli:

Harold Laswell Komunikasi adalah gambaran mengenai siapa, mengatakan apa, melalui

media apa, kepada siapa, dan apa efeknya.

Raymond Ross Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-

simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/ makna dari

pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.

Gerald R. Miller Komunikasi terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan kepada penerima

dengan niat sadar untuk mempengaruhi perilaku mereka.

Everett M. Rogers Komunikasi adalah proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada

satu atau banyak penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.

Carl I. Hovland Komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang

menyampaikan rangsangan (biasanya dengan menggunakan lambang verbal) untuk

mengubah perilaku orang lain.

New Comb Komunikasi adalah transmisi informasi yang terdiri dari rangsangan diskriminatif

dari sumber kepada penerima.

9

Page 10: Makalah ilmu politik pa kamburi

Bernard Barelson & Garry A. Steiner Komunikasi adalah proses transmisi informasi,

gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-

kata, gambar, grafis, angka, dsb.

Colin Cherry Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi

dengan untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang

ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya.

Hovland, Janis dan Kelley Komunikasi merupakan proses individu mengirim rangsangan

(stimulus) yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain. Pada

definisi ini mereka menganggap komunikasi sebagai suatu proses.

2.    Defenisi Komunikasi Massa

Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa Inggris,mass communication, sebagai

kependekan dari mass media communication. Artinya, komunikasi yang menggunakan media

massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilahmass

communication atau communications diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa (mass

media) sebagai kependekan dari media of mass communication. Massa mengandung

pengertian orang banyak, mereka tidak harus berada di lokasi tertentu yang sama, mereka

dapat tersebar atau terpencar di berbagai lokasi, yang dalam waktu yang sama atau hampir

bersamaan dapat memperoleh pesan-pesan komunikasi yang sama. Berlo (dalam Wiryanto,

2005) mengartikan massa sebagai meliputi semua orang yang menjadi sasaran alat-alat

komunikasi massa atau orang-orang pada ujung lain dari saluran.

Defenisi komunikasi massa menurut para ahli:

Joseph R. Dominick: Komunikasi massa adalah suatu proses dimana suatu organisasi yang

kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin memproduksi dan mengirimkan pesan

kepada khalayak yang besar, heterogen, dan tersebar.

Jalaluddin Rakhmat merangkum: Komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang ditujukan

kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau

elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.

Proses komunikasi massa ala AG. Eka Wenats Wuryanta adalah proses masyarakat

menanggapi perspektif sejarah masyarakat itu sendiri. Dalam arti bahwa komunikasi masuk

didalam suatu proses sejarah manusia. Orang membangun peradaban atau budaya dalam

perspektif sejarah yaitu masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Oleh karena itu

komunikasi penting didalam seluruh proses pembudayaan tadi.

komunikasi massa menurut Elizabeth – Noelle Neuman yang membedakannya dengan

komunikasi interpersonal, yaitu pertama, bersifat tidak langsung, artinya harus melalui media

teknis. Kedua, bersifat satu arah (one flow communication), artinya tidak ada interaksi

antarpeserta komunikasi. Ketiga, bersifat terbuka, artinya ditujukan kepada publik yang tidak

terbatas dan anonim. Keempat, memiliki unsur publik yang secara geografis tersebar

(Rakhmat, 1999 : 189).

10

Page 11: Makalah ilmu politik pa kamburi

Georg Gerbner memberi pengertian komunikasi massa dengan sebuah definisi singkat yaitu

sebagai produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan

yang berkelanjutan serta paling luas dipunyai orang dalam masyarakat industri (Rakhmat,

1999 : 188).

3.    Ciri-ciri Komunikasi Massa

ciri-ciri komunikasi massa  menurut Elizabeth Noelle Neumann (dalam Jalaluddin Rakhmat,

1994) adalah sebagai berikut:

1.    Bersifat tidak langsung, artinya harus melalui media teknis;

2.    Bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta komunikasi;

3.    Bersifat terbuka, artinya ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan anonim;

4.    Mempunyai publik yang secara tersebar.

C.   Keterbukaan

Keterbukaan merupakan perwujudan dari sikap jujur, rendah hati, adil, mau menerima

pendapat, kritik dari orang lain. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keterbukaan adalah

hal terbuka, perasaan toleransi dan hati-hati serta merupakan landasan untuk berkomunikasi.

Dengan demikian dapat dipahami pula bahwa yang dimaksud dengan keterbukaan adalah

suatu sikap dan perilaku terbuka dari individu dalam beraktivitas.

Keterbukaan seperti dinyatakan oleh Sadu Wasistiono (2003) merupakan ciri tata

pemerintahan yang baik (good governance), yaitu sebagai berikut:

a.    Mengikutsertakan semua masyarakat

b.    Transparan dan bertanggungjawab

c.    Efektif dan adil

d.    Menjamin adanya supremasi hukum

e.    Menjamin bahwa prioritas-prioritas politik, ekonomi, dan sosial didasarkan pada

konsensus masyarakat

f.     Memperhatikan kepentingan rakyat miskin dan lemah dalam proses pengambilan

keputusan menyangkut alokasi sumber daya pembangunan

g.    Di samping pendapat tersebut, ciri-ciri good governance juga diberikan oleh badan PBB

yang menangani program-program pembangunan, yakni UNDP (United Nations

Development Program), yakni adanya partisipasi, penegakan hukum, keterbukaan, daya

tanggap, orientasi pada konsensus, keadilan, keefektifan dan efisiensi, pertanggungjawaban,

serta visi strategis.

h.    Keterbukaan berhubungan langsung dengan penyelenggaraan pemerintahan yang

melibatkan berbagai pihak untuk mengetahui dan memahami:

·         program-program pemerintah;

·         pelaksanaan berbagai kebijakan pemerintah; dan

·         evaluasi penyelenggaraan pemerintah yang didukung oleh kemajuan berbagai media

informasi.

11

Page 12: Makalah ilmu politik pa kamburi

i.      Dengan adanya keterbukaan yang dijalankan dalam roda pemerintahan negara kita,

mendorong adanya partisipasi masyarakat luas dalam berbagai bidang dan aspek kehidupan

berbangsa dan bernegara

j.      Adanya keterlibatan masyarakat dalam penyelenggaraan negara terutama dalam hal

pengawasan terhadap pemerintah sehingga mendorong terbentuknya pemerintahan yang

bersih dan berwibawa.

k.    Mendorong kepercayaan yang tinggi dari masyarakat kepada penyelenggaraan

pemerintah

l.      Dapat mengikis secara tuntas terhadap budaya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN)

dalam pemerintahan

m.   Berkembangnya iklim demokrasi dalam segala aspek kehidupan sehingga mendorong

terwujudnya kehidupan masyarakat yang adil dan sejahtera.

n.    Perpecahan yang diakibatkan oleh ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja

pemerintahan yang tertutup dapat dihindari melalui keterbukaan yang dijalankan oleh pihak

pemerintah.

D.   Politik

Perkataan politik berasal  dari bahasa Yunani yaitu Polistaia, Polis berarti kesatuan

masyarakat yang mengurus diri sendiri/berdiri sendiri (negara), sedangkan taia berarti

urusan. Dari segi kepentingan  penggunaan, kata politik mempunyai arti yang berbeda-beda.

Untuk lebih memberikan pengertian arti politik disampaikan beberapa arti politik dari segi

kepentingan penggunaan, yaitu :

a.    Dalam arti kepentingan umum (politics)

Politik dalam arti kepentingan umum atau segala usaha untuk kepentingan umum, baik yang

berada dibawah kekuasaan negara di Pusat maupun di Daerah, lazim disebut Politik

(Politics)   yang artinya adalah suatu rangkaian azas/prinsip, keadaan serta jalan, cara dan alat

yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau suatu keadaan yang kita kehendaki

disertai dengan jalan, cara dan alat yang akan kita gunakan untuk mencapai keadaan yang

kita inginkan.

b.    Dalam arti kebijaksanaan (Policy)

Politik adalah penggunaan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang yang dianggap lebih

menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita/keinginan atau keadaan yang kita

kehendaki. Dalam arti kebijaksanaan, titik beratnya adalahadanya :

-          proses pertimbangan

-          menjamin terlaksananya suatu usaha

-          pencapaian cita-cita/keinginan

Jadi politik adalah tindakan dari suatu kelompok individu mengenai suatu masalah dari

masyarakat atau negara. Dengan demikian, politik membicarakan hal-hal yang berkaitan

dengan :

12

Page 13: Makalah ilmu politik pa kamburi

a.    Negara

Adalah suatu organisasi dalam satu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi yang ditaati

oleh rakyatnya. Dapat dikatakan negara merupakan bentuk masyarakat dan  organisasi politik

yang paling utama dalam suatu wilayah yang berdaulat.

b.    Kekuasaan

Adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau

kelompok lain sesuai dengan keinginannya. Yang perlu diperhatikan dalam kekuasaan adalah

bagaimana cara memperoleh kekuasaan, bagaimana cara mempertahankan kekuasaan dan

bagaimana kekuasaan itu dijalankan.

c.    Pengambilan keputusan

Politik adalah pengambilan keputusan melaui sarana umum, keputusan yang diambil

menyangkut sektor publik dari suatu negara. Yang perlu diperhatikan dalam pengambilan

keputusan politik adalah siapa pengambil keputusan itu dan untuk siapa keputusan itu dibuat.

d.    Kebijakan umum

Adalah suatu kumpulan keputusan yang diambill oleh seseorang atau kelompok politik dalam

memilih tujuan dan cara mencapai tujuan itu.

e.    Distribusi

Adalah pembagian dan pengalokasian nilai-nilai (values) dalam masyarakat. Nilai adalah

sesuatu yang diinginkan dan penting, nilai harus dibagi secara adil. Politik membicarakan

bagaimana pembagian dan pengalokasian nilai-nilai secara mengikat.

E.   Masyarakat

Community dalam bahasa yunani adalah “persahabatan”. Sebagai refleksi dari arti kata

tersebut, aristoteles mengemukakan bahwa manusia yang hidup bersama dalam masyarakat

karena mereka menikmati ikatan yang saling bekerja sama, untuk memenuhi kebutuhan dasar

mereka dan untuk menemukan makna kehidupan. Masyarakat dalam konteks pemberdayaan

masyarakat adalah masyarakat atau community dalam bahasa inggris atau juga komunitas.

Secara etimologis “ community” berasal dari komunitas yang berakar pada comunete atau

comman.

Community mempunyai dua arti (Talizi,1990-49) :

a.    Sebagai kelompok social yang bertempat tinggal di lokasi tertentu, memiliki kebudayaan

dan  sejarah yang sama

b.    Sebagai suatu pemuliman yang terkecil di atasnya ada kota kecil (town), dan di atas kota

kecil ada kota atau kota besar (city).

Hillery (1995) dan lewis (1977) telah menyimpulkan banyak literature dan mengusulkan

empat komponen utama untuk mendefinisikan konsep komunitas. Pertama dan terutama

bahwa komunitas melibatkan manusia. Wilayah dan tempat tinggal juga menjadi elemen

dalam pembangunan masyarakat.  Tetapi., tidak semua penulis menambahkan wilayah, tanah,

13

Page 14: Makalah ilmu politik pa kamburi

atau batas wilayah dalam definisi komunitas mereka. Wilkinson (1986) berpendapat bahwa

komunitas adalah manusia yang hidup bersama dalam ekologi setempat dengan batasan

wilayah yang biasa. Tetapi beliau menulis kebiasaan batasan adalah tidak relevan apabila

dijadikan salah satu pencaharian karakteristik utama dari suatu komunitas atau lingkungan.

Thomas Hobber mengemukakan bahwa komunitas adalah sebuah proses alamiah dimana

orang-orang yang hidup bersama untuk memaksimalkan kepentingan mereka, Hobbes merasa

bahwa kepentingan diri sendiri dapat ditemukan dalam kelompok.

Konsep komunitas masyarakat yang baik (good community) mengandung Sembilan nilai (the

competent community) (talizi, 1990 : 57-58) yaitu:

1)    Setiap anggota masyarakat berinteraksi satu dengan yang lain berdasar hubungan

pribadi.

2)    Komunitas memiliki otonomi, kewenangaan,dan kemampuan mengurus kepentingan

sendiri.

3)    Memiliki viabilitas, yaitu kemampuan untuk memecahkan masalahnya sendiri.

4)    Distribusi kekayaan yag merata, setiap orang berkesempatan yang sama dan bebas

menyatakan kehendaknya.

5)    Kesempatan setiap anggota untuk berpatisipasi aktif dalam mengurus kepentingan

bersama.

6)    Komunitas member makna kepada anggotanya sejauh manakah pentingnya komunitas

bagi seorang anggota.

7)    Di dalam komunitas dimungkinkan adanya heterogenitas dan perbedaan pendapat.

8)    Di dalam komunitas, pelayanan masyarakat ditempatkan sedekat dan secepat mungkin

pada yang berkepentingan.

9)    Di dalam komunitas bisa terjadi konflik, namun komunitas memiliki kemampuan untuk

managing conflict.

F.    Keterbukaan Politik Masyarakat

Salah satu ciri masyarakat berdemokrasi adalah adanya keterbukaan. Di antara berbagai pihak

dan bahkan institusi diharuskan membuka diri. Selain itu semua orang dianggap sama di

hadapan hukum, sosial,  dan juga politik. Hal-hal yang bersifat publik tidak boleh ditutupi-

tutupi. Itulah keadaan masyarakat terbuka.

Dalam masyarakat terbuka seperti itu tidak boleh ada pihak-pihak yang merasa memiliki hak

khusus atau istimewa. Semua diperlakukan secara sama. Kalu terdapat perbedaan, maka

hanya menyangkut hal tertentu dan  harus didasarkan pada peraturan yang jelas. Itulah

kehidupan bersama atas dasar keterbukaan.

Hak-hak dan kewajiban dalam masyarakat terbuka diatur secara jelas. Siapapun harus

mengikuti aturan itu. Selain itu,  bagi siapa saja yang  melakukan kesalahan di ranah publik

akan dikenai sanksi hukum. Di hadapan hukum, semua orang tidak ada yang diperlakukan

secara khusus. Semua orang diperlakukan secara sama.

14

Page 15: Makalah ilmu politik pa kamburi

Bagi masyarakat pada umumnya, keterbukaan itu justru memberikan kepastian. Rasa

keadilan akan memungkinkan untuk diperoleh. Hukum tidak hanya berlaku bagi orang-orang

tertentu, tetapi juga akan berlaku bagi semuanya. Dalam masyarakat tertutup, beberapa pihak

yang dekat dengan penguasa bisa mendapatkan keuntungan. Sebaliknya,  masyarakat terbuka,

siapapun, -------tidak terkecuali penguasa sendiri, di hadapan hukum akan diperlakukan

secara sama.

Keterbukaan seperti itu, bagi penguasa tidak mudah menjalankan kekuasaannya. Mereka

tidak bisa melakukan tindakan sewenang-wenang.  Masyarakat melalui media massa, LSM,

dan juga wakil-wakilnya di parlemen akan memberikan pengawasan. Kesalahan sekecil

apapun akan diangkat ke permukaan. Contoh kecil, pejabat pemerintah yang ditengarai

mengajak serta keluarganya naik haji tidak lewat prosedur resmi, sekalipun misalnya,  atas

biaya sendiri,  menjadi berita yang kurang enak.

Selain itu, keterbukaan juga memungkinkan terjadinya benturan antar pejabat dan bahkan

juga antar institusi. Konflik terbuka antara lembaga eksekutif dan legislatif, antara DPR dan

KPK, antara KPK dan Kepolisian, BUMN dan DPR, dan lain-lain terjadi secara terbuka.

Rakyat akan menyaksikannya. Kejadian seperti itu, dalam kadar tertentu,  ada untungnya.

Misalnya, seseorang pejabat tidak akan melakukan sesuatu atas kemauan dan keuntungannya

sendiri. Sebaliknya,  dampak negatifnya, bahwa pemimpin telah memberikan contoh tentang

sesuatu yang seharusnya dihindari.

G.   Kerangka Pikir

Politik merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam menjalankan urusan

kenegaraan untuk menciptakan masyarakat yang aman, damai dan sejahtera, namun semua

itu tergantung dari peluku politik itu sendiri dimana seorang pemerintah baik dari tingkat

pusat sampai pemerintah di tingkat daerah berperan penting dalam mengatur dan mengolah

Negara demi terwujudnya harapan bangsa dan Negara.

Pelaku-pelaku politik bukan hanya dari orang-orang yang duduk di kursi pemerintahan saja,

bahkan sebagian besar masyarakat ikut serta dalam pertisipasi politik.Situasi seperti ini

dengan sendirinya akan menciptakan keterbukaan politik sebagai Negara yang demokratis.

Salah satu faktor yang mempengaruhi terbukanya politik masyarakat yaitu melalui

pendidikan formal, dimana suatu daerah yang sebagian besar penduduknya lebih cenderung

melanjutkan pendidikannya di jenjang ilmu perpolitikan. Daerah seperti ini akan mendorong

masyarakat ikut serta dalam menyampaikan aspirasinya untuk tercapainya pemerintahan yang

adil dan jujur.

Selain pendidikan formal media massa juga sangat berpengaruh dalam meningkatkan

pengetahuan masyarakat mengenai masalah perpolitikan. Melalui media massa masyarakat

akan mudah menilai peranan pemerintah dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Dengan

adanya media massa yang meliput masalah-masalah politik seperti di media TV, surat kabar

dan majalah, masyarakat akan ikut serta menyalurkan pendapat dan aspirasinya.

15

Page 16: Makalah ilmu politik pa kamburi

Dari penjelasan diatas, maka dapat diteorikan,“semakin besar masyarakat yang

memperhatikan ilmu politik melalui pendidikan formal dan media massa di suatu daerah,

maka semakin besar pula peluang terciptanya politik masyarakat yang transparan”.

Bagan dari penjelasan di atas dapat digambarkan sebagai berikut:

BAB III

METODE PENELITIAN

A.   Lokasi Penelitian

16

Page 17: Makalah ilmu politik pa kamburi

Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Majjelling Wattang Kecamatan Maritengngae

Kabupaten Sidenreng Rappang. Pemilihan lokasi tersebut didasarkan pada pertimbangan

efektifitas dan efesiensi, baik waktu maupun dana yang tersedia.

B.   Tipe dan Dasar Penelitian

1.    Tipe penelitian bersifat deskriktif kualitatif yaitu: memberikan gambaran tentang

masalah yang diteliti, menyangkut pengaruh pendidikan dan komunikasi massa terhadap

keterbukaan politik masyarakat.

2.    Dasar penelitian yang dilakukan adalah survey yaitu: dengan mengumpulkan suatu

peristiwa atau proses tertentu dengan memilih data atau menentukan ruang lingkup tertentu

sebagai sampel yang dianggap refresentatif.

C.   Populasai dan Sampel

1.    Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai

kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini diambil dari warga Kelurahan

Majjelling Wattang Kecamatan Maritengngae umur 20 sampai 50 tahun. Jumlah keseluruhan

populasi adalah 779 orang.

2.    Sampel adalah jumlah sebagian atau seluruhnya dari populasi yang langsung diteliti

untuk mendapatkan informasi. Untuk maksud tersebut, jumlah sampel yang diambil

disesuaikan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sudjana (2001) bahwa: “apabila

subyek penelitian kurang dari 100, maka sampel lebih baik diambil semuanya”. Sedangkan

Arikunto (2000) memberikan pilihan bahwa jika populasi lebih dari 100 orang, maka sampel

dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25%.. Jadi pada penelitian ini jumlah sampel yang

diambil adalah 10% dari populasi atau 10%  x 779 = sebanyak 77,9 atau 78 orang.

D.   Tehnik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang seakurat mungkin mengenai variabel yang akan dikaji,

peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yaitu:

1)    Observasi

Teknik pengumpulan data melalui observasi dilakukan dengan pengamatan secara langsung

di lapangan atau di lokasi penelitian yaitu di wilayah Kecamatan Maritengngae Kabupaten

Sidenreng Rappang dengan cara mengamati dan memperhatikan gejala atau fenomena yang

berkaitan dengan keterbukaan politik masyarakat di Kelurahan Majjelling Wattang

Kecamatan Maritengngae, dimana data-data yang didapatkan akan dijadikan sebagai bahan

tambahan yang diperlukan dalam pembahasan penelitian ini.

Adapun pelaksanaan observasi dalam penelitian ini mengikuti langkah-langkah sebagai

berikut.

a.    Tahap persiapan

Peneliti terlebih dahulu menetapkan aspek-aspek tingkah laku apa yang hendak diobservasi,

lalu dibuat pedoman agar memudahkan pengisian observasi.

17

Page 18: Makalah ilmu politik pa kamburi

b.    Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti mengunjungi satu demi satu masyarakat yang menjadi sampel

penelitian, kemudian dilakukan pengisian hasil observasi dalam pedoman yang telah dibuat

dalam bentuk memberi tanda (V) pada kolom jawaban hasil observasi.

c.    Bentuk observasi.

Yang dimaksud bentuk observasi adalah memberi penilaian secara langsung terhadap aspek

yang diobservasi berdasarkan pedoman observasi yang telah disiapkan sebelumnya.

2)    Kuisioner

Teknik pengumpulan data dengan kuesioner dilakukan dengan cara memberikan  seperangkat

pertanyaan tertulis kepada responden untuk mereka jawab sesuai pendapat mereka.

Pertanyaan tersebut berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti. Semua jawaban

responden direkap dan dianalisis untuk memperoleh jawaban tentang keterbukaan

politikmasyarakat di Kelurahan Majjelling Wattang Kecamatan Maritengngae. Kuisioner

diberikan kepada 78 orang sampel.

3)    Wawancara

Wawancara dilakukan dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan yang berhubungan

dengan keterbukaan politik masyarakat di Kelurahan Majjelling Wattang Kecamatan

Maritengngae. Informan untuk wawancara adalah: Kepala Lingkungan satu dan dua, Ketua

RW sebanyak 7, Tokoh Masyarakat sebanyak 3 orang , dan Tokoh Pemuda sebanyak 2

orang.

4)    Penelitian pustaka (library research)

Adapun data sekunder diperoleh melalui hasil bacaan buku-buku, majalah, internet dan

sumber bacaan lainnya yang erat relevansinya dengan masalah yang sedang diteliti.

E.    Defenisi Operasional Variabel

Untuk menyamakan persepsi dan kesamaan konsep dalam mengartikan istilah dalam

penelitian ini, maka perlu ditegaskan beberapa istilah sebagai berikut:

1.    Pengaruh pendidikan formal merupakan salah satu faktor untuk membentuk masyarakat

yang terbuka akan politik melalui jenjang perkuliahan perpolitikan.

2.    Pengaruh  komunikasi massa juga merupakan faktor pendorong terciptanya masyarakat

yang terbuka akan politik yang bisa ditemui melalui media-media yang terjangkau. Kejadian

politik yang di simak melalui media seperti etika pelaku politik dan aparat pemerintahan yang

dapat menjadi objek penilaian bagi masyarakat.

3.    Keterbukaan politik masyarakat akan menciptakan Negara yang demokratis dimana

kelompok partai, kelompok mahasiswa, dan kelompok masyarakat dapat leluasa

menyampaikan aspirasinya dalam menentukan suatu kebijakan yang akan dijalankan oleh

pemerintah.

18

Page 19: Makalah ilmu politik pa kamburi

4.    Politik dan masyarakat saling berhubungan dalam mengatur dan menjalankan

pemerintahan demi menciptakan negara yang adil, damai, dan sejahtera sesuai dengan

harapan bersama.

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemerintahan

19

Page 20: Makalah ilmu politik pa kamburi

Istilah sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua kata system dan pemerintahan. Kata

system merupakan terjemahan dari kata system (bahasa Inggris) yang berarti susunan, tatanan,

jaringan, atau cara. Sedangkan Pemerintahan berasal dari kata pemerintah, dan yang berasal

dari kata perintah. Dan dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata-kata itu berarti:

a. Perintah adalah perkataan yang bermakna menyuruh melakukan sesuatau

b. Pemerintah adalah kekuasaan yang memerintah suatu wilayah, daerah, atau, Negara.

c. Pemerintahan adalaha perbuatan, cara, hal, urusan dalam memerintah

Maka dalam arti yang luas, pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh

badan-badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif di suatu Negara dalam rangka mencapai tujuan

penyelenggaraan negara. Dalam arti yang sempit, pemerintahan adalah perbuatan memerintah

yang dilakukan oleh badan eksekutif beserta jajarannya dalam rangka mencapai tujuan

penyelenggaraan negara. Sistem pemerintaha diartikan sebagai suatu tatanan utuh yang terdiri

atas berbagai komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantungan dan memengaruhi

dalam mencapaian tujuan dan fungsi pemerintahan. Kekuasaan dalam suatu Negara menurut

Montesquieu diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu :

Kekuasaan Eksekutif yang berarti kekuasaan menjalankan undang-undang atau

kekuasaan menjalankan pemerintahan.

Kekuasaan Legislatif yang berarti kekuasaan membentuk undang-undang

Kekuasaan Yudikatif yang berarti kekuasaan mengadili terhadap pelanggaran atas

undang-undang. 

Komponen-komponen tersebut secara garis besar meliputi lembaga eksekutif, legislatif dan

yudikatif. Jadi, system pemerintaha negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga negara,

hubungan antar lembaga negara, dan bekerjanya lembaga negara dalam mencapai tujuan

pemerintahan negara yang bersangkutan.

Tujuan pemerintahan negara pada umumnya didasarkan pada cita-cita atau tujuan negara.

Misalnya, tujuan pemerintahan negara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia

dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan

keadilan social. Lembaga-lembaga yang berada dalam satu system pemerintahan Indonesia

bekerja secara bersama dan saling menunjang untuk terwujudnya tujuan dari pemerintahan di

negara Indonesia.

B. Bentuk Pemerintahan

1. Aristokrasi

Berasal dari bahasa Yunani kuno aristo yang berarti “terbaik” dan kratia yang berarti “untuk

memimpin”. Aristokrasi dapat diterjemahkan menjadi sebuah sistem pemerintahan yang dipimpin

oleh individu yang terbaik.

2. Demokrasi

Yaitu bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan

kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah

negara tersebut. Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga

kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis

lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yg sejajar satu

sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga

lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks

20

Page 21: Makalah ilmu politik pa kamburi

and balances. Ketiga jenis lembaga-lembaga negara tersebut adalah lembaga-lembaga

pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan melaksanakan kewenangan

eksekutif, lembaga-lembaga pengadilan yang berwenang menyelenggarakan kekuasaan judikatif

dan lembaga-lembaga perwakilan rakyat (DPR, untuk Indonesia) yang memiliki kewenangan

menjalankan kekuasaan legislatif. Di bawah sistem ini, keputusan legislatif dibuat oleh

masyarakat atau oleh wakil yang wajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi masyarakat yang

diwakilinya (konstituen) dan yang memilihnya melalui proses pemilihan umum legislatif, selain

sesuai hukum dan peraturan.

3. Demokrasi totaliter

Yaitu sebuah istilah yang diperkenalkan oleh sejarahwan Israel, J.L. Talmon untuk merujuk

kepada suatu sistem pemerintahan di mana wakil rakyat yang terpilih secara sah

mempertahankan kesatuan negara kebangsaan yang warga negaranya, meskipun memiliki hak

untuk memilih, tidak banyak atau bahkan sama sekali tidak memiliki partisipasi dalam proses

pengambilan keputusan pemerintah. Ungkapan ini sebelumnya telah digunakan oleh Bertrand

de Jouvenel dan E.H. Carr.

4. Emirat (bahasa Arab: imarah, jamak imarat) adalah sebuah wilayah yang diperintah seorang

emir, meski dalam bahasa Arab istilah tersebut dapat merujuk secara umum kepada provinsi

apapun dari sebuah negara yang diperintah anggota kelompok pemerintah. Contoh penggunaan

dalam arti yang terakhir disebut adalah Uni Emirat Arab, yang merupakan sebuah negara yang

terdiri dari tujuh emirat federal yang masing-masing diperintah seorang emir.

5. Federal adalah kata sifat (adjektif) dari kata Federasi. Biasanya kata ini merujuk pada

pemerintahan pusat atau pemerintahan pada tingkat nasional. Federasi dari bahasa Belanda,

federatie, berasal dari bahasa Latin; foeduratio yang artinya “perjanjian”. federasi pertama dari

arti ini adalah “perjanjian” daripada Kerajaan Romawi dengan suku bangsa Jerman yang lalu

menetap di provinsi Belgia, kira-kira pada abad ke 4 Masehi. Kala itu, mereka berjanji untuk tidak

memerangi sesama, tetapi untuk bekerja sama saja.

6. Meritokrasi Berasal dari kata merit atau manfaat, meritokrasi menunjuk suatu bentuk sistem

politik yang memberikan penghargaan lebih kepada mereka yang berprestasi atau

berkemampuan. Kerap dianggap sebagai suatu bentuk sistem masyarakat yang sangat adil

dengan memberikan tempat kepada mereka yang berprestasi untuk duduk sebagai pemimpin,

tetapi tetap dikritik sebagai bentuk ketidak adilan yang kurang memberi tempat bagi mereka

yang kurang memiliki kemampuan untuk tampil memimpin. Dalam pengertian khusus meritokrasi

kerap di pakai menentang birokrasi yang sarat KKN terutama pada aspek nepotisme.

7. Monarkisme adalah sebuah dukungan terhadap pendirian, pemeliharaan, atau pengembalian

sistem kerajaan sebagai sebuah bentuk pemerintahan dalam sebuah negara.

8. Negara Kota adalah negara yang berbentuk kota yang memiliki wilayah, memiliki rakyat,dan

pemerintahan berdaulat penuh. Negara kota biasanya memiliki wilayah yang kecil yang meiliki

luas sebesar kota pada umumnya. Negara-negara kota dewasa ini adalah Singapura, Monako

dan Vatikan.

9. Oligarki (Bahasa Yunani: Ὀλιγαρχία, Oligarkhía) adalah bentuk pemerintahan yang kekuasaan

politiknya secara efektif dipegang oleh kelompok elit kecil dari masyarakat, baik dibedakan

menurut kekayaan, keluarga, atau militer. Kata ini berasal dari kata bahasa Yunani untuk

“sedikit” (ὀλίγον óligon) dan “memerintah” (ἄρχω arkho).

10. Otokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang kekuasaan politiknya dipegang oleh satu

orang. Istilah ini diturunkan dari bahasa Yunani autokratôr yang secara literal berarti “berkuasa

21

Page 22: Makalah ilmu politik pa kamburi

sendiri” atau “penguasa tunggal”. Otokrasi biasanya dibandingkan dengan oligarki (kekuasaan

oleh minoritas, oleh kelompok kecil) dan demokrasi (kekuasaan oleh mayoritas, oleh rakyat).

11. Plutokrasi merupakan suatu sistem pemerintahan yamg mendasarkan suatu kekuasaan atas

dasar kekayaan yang mereka miliki. Mengambil kata dari bahasa Yunani, Ploutos yang berarti

kekayaan dan Kratos yang berarti kekuasaan. riwayat keterlibatan kaum hartawan dalam politik

kekuasaan memang berawal di kota Yunani, untuk kemudian diikuti di kawasan Genova, Italia

C. Sistem Pemerintahan

Sistem pemerintahan negara dibagi menjadi dua klasifikasi besar, yaitu:

1. Sistem pemerintahan parlementer

Pada umumnya, negara-negara didunia menganut salah satu dari sistem pemerintahan tersebut.

Adanya sistem pemerintahan lain dianggap sebagai variasi atau kombinasi dari dua sistem

pemerintahan diatas. Negara Inggris dianggap sebagai tipe ideal dari negara yang menganut

sistem pemerintahan parlemen. Bahkan, Inggris disebut sebagai Mother of Parliaments (induk

parlemen), sedangkan Amerika Serikat merupakan tipe ideal dari negara dengan sistem

pemerintahan presidensial.

Kedua negara tersebut disebut sebagai tipe ideal karena menerapkan ciri-ciri yang

dijalankannya. Inggris adalah negara pertama yang menjalankan model pemerintahan

parlementer. Amerika Serikat juga sebagai pelopor dalam sistem pemerintahan presidensial.

Kedua negara tersebut sampai sekarang tetap konsisten dalam menjalankan prinsip-prinsip dari

sistem pemerintahannya. Dari dua negara tersebut, kemudian sistem pemerintahan diadopsi

oleh negara-negara lain dibelahan dunia.

Klasifikasi sistem pemerintahan presidensial dan parlementer didasarkan pada hubungan antara

kekuasaan eksekutif dan legislatif. Sistem pemerintahan disebut parlementer apabila badan

eksekutif sebagai pelaksana kekuasaan eksekutif mendapat pengawasan langsung dari badan

legislatif. Sistem pemerintahan disebut presidensial apabila badan eksekutif berada di luar

pengawasan langsung badan legislatif. Untuk lebih jelasnya, berikut ini ciri-ciri, kelebihan serta

kekurangan dari sistem pemerintahan parlementer.

DAFTAR PUSTAKA

22

Page 23: Makalah ilmu politik pa kamburi

Afdjani, Hadiono. 2003. Komunikasi Politik dalam Era Keterbukaan. Suara Merdeka, 3

Februari.

Astrid, Susanto. 1993. Pengantar Studi Komunikasi Politik. Bandung: Orbit Shakti.

Budiardjo, Miriam 1991, Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia.

Bran, Asian. Pengertian Pendidikan, http://www.slideshare.net

Dennis McQuail. 1987. Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga.

http://harisok.blogspot.com/2011/03/definisi-komunikasi-menurut-para-ahli.html

Nurudin. 2003. Komunikasi Massa. Malang: CESPUR.

Warsito. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

William R. Rivers at.al. 2003. Media Massa dan Masyarakat Modern: Edisi Kedua. Jakarta:

Prenada Media

23