makalah ham

7/21/2019 Makalah HAM

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-ham-56d9a79905fb0 1/15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penulisan

Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak-hak yang dimiliki manusia sejak

ia lahir yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapapun.

Hak-hak ini berisi tentang kesamaan atau keselarasan tanpa membeda-bedakan

suku, golongan, keturunanan, jabatan dan lain sebagainya antara setiap manusia

yang hakikatnya adalah sama-sama makhluk ciptaan Tuhan.

ika kita melihat perkembangan HAM di !egara ini ternyata masih banyak

pelanggaran HAM yang sering kita temui. Mulai dari pelanggaran kecil yang

berkaitan dengan norma hingga pelanggaran HAM besar yang bersi"at kriminal

dan menyangkut soal keselamatan ji#a. $ntuk menyelesaikan masalah ini perlu

adanya keseriusan dari pemerintah menangani pelanggaran-pelanggaran yang

terjadi dan menghukum indi%idu atau oknum terbukti melakukan pelanggaran

HAM. &elain itu masyarakat juga perlu mengerti tentang HAM dan turut

menegakkan HAM mulai dari lingkungan sosial tempat mereka tinggal hingga

nantinya akan terbetuk penegakan HAM tingkat nasional.

Adapun contoh dari pelanggaran HAM di 'ndonesia adalah kasus Munir.

asus Munir menjelaskan bah#a Hak #arga !egara untuk memperoleh

kebenaran belum dipenuhi oleh pemerintah. leh karena itu, penulis mengambil

judul *Pelanggaran HAM yang Tak Kunjung Usai+.



1. Rumusan Masalah

Masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai

berikut

1. Apa yang dimaksud dengan Hak Asasi Manusia dan $$ nomor berapa

yang berkaitan dengan Hak Asasi Manusia

. asus seperti apa yang termasuk pelanggaran Hak Asasi Manusia

/. Mengapa pelanggaran Hak Asasi Manusia tak kunjung usai

1./ Tujuan Penulisan

Tujuan ditulisnya makalah ini adalah sebagai berikut

1. $ntuk mengetahui Hak Asasi Manusia dan $ndang-$ndangnya.

. $ntuk mengetahui kasus yang berkaitan dengan pelanggaran Hak Asasi

Manusia.

/. $ntuk mengetahui penyebab terjadinya pelanggaran Hak Asasi Manusia dan

solusinya.



BAB II

PEMBAHASAN

.1 Hak Asasi Manusia

.1.1 0engertian Hak Asasi Manusia

Menurut $$ !o. / Tahun 1 tentang hak asasi manusia mende"inisikan

hak asasi manusia sebagai seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan

manusia sebagai makhluk Tuhan 2ang Maha 3sa.

Menurut &uproatnoko (445617), hak asasi manusia adalah hak dasar milik

manusia, bersi"at uni%ersal sebagai karunia Tuhan 2ang Maha 3sa sejak hidup

dalam kandungan atau rahim, dan hak kodrati atau asasi yang tidak dapat

dipisahkan dari eksistensi pribadi manusia itu sendiri.

Menurut 0asal 1 Angka 8 !o. / Tahun 1 yang dimaksud dengan

pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok

orang termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak disengaja atau

kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau

mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh

undang-undang dan tidak mendapatkan atau dikhaatirkan tidak akan

memperoleh penyesalan hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme

hukum yang berlaku!

Menurut $$ !omor 8 Tahun 444 tentang pengadilan HAM, 0elanggaran

HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orng termasuk aparat

negara baik disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi,



menghalangi, membatasi, dan atau mencabut Hak Asasi Manusia seseorang atau

kelompok orang yang dijamin oleh $ndang-$ndang ini, dan tidak didapatkan,

atau dikha#atirksn tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan

benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.

.1. Hak Asasi Manusia dalam $$ !o. / Tahun 1

Hak asasi manusia di 'ndonesia didasarkan pada "alsa"ah dan ideology

pancasila, pembukaan $$9 1:7, batang tubuh $$9 1:7, $$ !o. / Tahun

1 tentang hak asasi manusia, dan $$ !o. 8 Tahun 444 tentang pengadilan

hak asasi manusia.

$$ !o. / Tahun 1 mencantumkan asas-asas dasar hak asasi manusia

diantaranya

;eberapa asas dasar hak asasi manusia yang tercantum dalam $$ !o. / Tahun

1 adalah

a. &etiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan perlakuan

hokum yang adil serta mendapat kepastian hokum dan perlakuan yang sama

di depan hukum.

b. &etiap orang berhak atas perlindungan hak asasi manusia dan kebebasan

dasar manusia, tanpa diskriminasi.

c. Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan pribadi, pikiran dan

hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui

sebagai pribadi dan persamaan di hadapan hukum, hak untuk tidak dituntut



atas dasar hokum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak

dapat dikurangi dalam keadaan apa pun dan oleh siapa pun.

d. &etiap orang diakui sebagai pribadi yang berhak menuntut dan memperoleh

perlakuan serta perlindungan yang sama sesuai dengan martabat

kemanusiaannya di depan hukum.

e. &etiap orang berhak mendapat bantuan dan perlindungan yang adil dan

pengadilan yang objekti" dan tidak berpihak.

&ecara operasional hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia 'ndonesia

dalam $$ !o. / Tahun 1 meliputi

a. Hak hidup (0asal ),

b. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan (0asal 14),

c. Hak mengembangkan diri (0asal 11-18),

d. Hak memperoleh keadilan (0asal 1<-1),

e. Hak atas kebebasan pribadi (0asal 4-<),

". Hak atas rasa aman (0asal 5-/7),

g. Hak atas kesejahteraan (0asal /8-:),

h. Hak turut serta dalam pemerintah (0asal :/-::),

i. Hak #anita (0asal :7-71), dan

j. Hak anak (0asal 7-88)

0elaksanaan hak asasi manusia juga menyangkut hal-hal yang berkaitan

dengan ke#ajiban dan tanggung ja#ab pemerintah, yaitu



a. 0emerintah #ajib dan bertanggung ja#ab menghormati, melindungi,

menegakkan, dan memajukan hak asasi manusia yang diatur dalam undang-

undang ini, peraturan perundang-undangan lain, dan hokum internasional

tentang hak asasi manusia yang diterima oleh !egara =epublik 'ndonesia.

b. e#ajiban dan tanggung ja#ab pemerintah meliputi langkah implementasi

yang e"ekti" dalam bidang hukum, politik, ekonomi, social, budaya,

pertahanan-keamanan negara, dan bidang lain.

c. Hak dan kebebasan yang diatur dalam undang-undang ini hanya dapat dibatasi

oleh dan berdasarkan undang-undang, semata-mata untuk menjamin

pengakuan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia serta kebebasan

dasar orang lain, kesusilaan, ketertiban umum, dan kepentingan bangsa.

d. Tidak satu ketentuan pun dalam undang-undang ini boleh diartikan bah#a

pemerintah, partai politik, golongan, atau pihak mana pun dibenarkan

mengurangi, merusak, atau menghapuskan hak asasi manusia atau kebebasan

dasar yang diatur dalam undang-undang.

. "asus Pelanggaran HAM

Adapun contoh kasus pelanggaran HAM di 'ndonesia adalah kasus Munir

sang pejuang Hak Asasi Manusia. 'a lahir di Malang, a#a Timur pada tanggal 5

9esember 187 tepatnya di ota ;atu. Munir merupakan seorang akti%is dan

pejuang HAM 'ndonesia Munir mendirikan omosi untuk rang Hilang dan

orban ekerasan (ontras).



;erikut adalah kronologis pembunuhan Munir hingga proses pengadilan

tersangka pembunuh Munir.

0ada 8 &eptember 44: Munir menuju Amsterdam untuk melanjutkan studi

program master (&) di $ni%ersitas $trecth ;elanda. Munir naik pesa#at >aruda

'ndonesia >A-<: pada pukul 1.77 ?'; menuju &ingapura untuk kemudian

transit di &ingapura dan terbang kembali ke Amsterdam. Tiba di &ingapura pada

pukul 44.:4 #aktu &ingapura. emudian pukul 41.74 #aktu &ingapura Munir

kembali terbang dan menuju Amsterdam. Tiga jam setelah pesa#at >A-<: take

o"" dari &ingapura, a#ak kabin melaporkan kepada pilot 0antun Matondang

bah#a seorang penumpang bernama Munir yang duduk di kursi nomor :4 >

menderita sakit. Munir bolak balik ke toilet. 0ilot meminta a#ak kabin untuk terus

memonitor kondisi Munir. Munir pun dipindahkan duduk di sebelah seorang

penumpang yang kebetulan berpro"esi dokter yang juga berusaha menolongnya.

0enerbangan menuju Amsterdam menempuh #aktu 1 jam. !amun dua jam

sebelum mendarat < &eptember 44:, pukul 45.14 #aktu Amsterdam di bandara

&chipol Amsterdam, saat diperiksa, Munir telah meninggal dunia. 0ada tanggal 1

!o%ember 44: dikeluarkan kabar bah#a polisi ;elanda ('nstitut @orensik

;elanda) menemukan jejak-jejak senya#a arsenikum setelah otopsi. Hal ini juga

dikon"irmasi oleh polisi 'ndonesia. ;elum diketahui siapa yang telah meracuni

Munir, meskipun ada yang menduga bah#a oknum-oknum tertentu memang ingin

menyingkirkannya.

&alah satunya adalah kebencian para penguasa orde baru terhadap gerakan

human rightB Munir. Mereka *penguasa+ yang telah semena-mena menindas,



membunuh, dan membantai rakyat kecil mendapat perla#anan keras dari Munir.

Munir tanpa lelah terus mencari "akta dan realita untuk mengungkap kasus-kasus

pembantaian orang dan rakyat yang tidak berdosa. Meskipun dirinya dan

keluarganya menerima berbagai ancaman pembunuhan, Munir tetap

melangkahkan perjuangannya dengan darah jadi taruhannya.

rang pertama yang menjadi tersangka pertama pembunuhan Munir (dan

akhirnya terpidana) adalah 0ollycarpus ;udihari 0riyanto. &elama persidangan,

terungkap bah#a pada < &eptember 44:, seharusnya 0ollycarpus sedang cuti.

Calu ia membuat surat tugas palsu dan mengikuti penerbangan Munir ke

Amsterdam. Aksi pembunuhan Munir semakin terkuat tatkala 0ollycarpus

memintaB Munir agar berpindah tempat duduk dengannya. &ebelum pembunuhan

Munir, 0ollycarpus menerima beberapa panggilan telepon dari sebuah telepon

yang terda"tar oleh agen intelijen senior. 9an pada akhirnya, 4 9esember 447

0ollycarpus ;0 dijatuhi %onis 4 tahun hukuman penjara. Meskipun sampai saat

ini, 0ollycarpus tidak mengakui dirinya sebagai pembunuh Munir, berbagai alat

bukti dan skenario pemalsuan surat tugas dan hal-hal yang janggal. !amun,

timbul pertanyaan, untuk apa 0ollycarpus membunuh Munir. Apakah dia

bermusuhan atau bertengkar dengan Munir. Tidak ada historis yang

menggambarkan hubungan mereka berdua.

&elidik demi selidik, akhirnya terungkap nomor yang pernah menghubungi

0ollycarpus dari agen 'ntelinjen &enior adalah seorang mantan petinggi T!',

yakni Mayor enderal (0urn) Muchdi 0ur#oprandjono. Mayjen (0urn) Muchdi 0=

pernah menduduki jabatan sebagai omandan oppassus T!' Angkatan 9arat



yang ditinggali 0rabo#o &ubianto (pendiri 0artai >erindra). &elain itu, ia juga

pernah menjabat sebagai 9eputi ;adan 'ntelijen 'ndonesia.

Muchdi 0= ditangkap pada 8 uni 445. Calu ia disidangkan di 0engadilan

!egeri akarta &elatan dan pada a#al 9esember 445, jaksa penuntut umum

(0$) kasus pembunuhan Munir menuntut Muchdi 0= dihukum 17 tahun penjara.

Muchdi 0= terbukti menganjurkan dan memberikan sarana kepada terpidana

0ollycarpus ;udihari 0riyanto untuk membunuh Munir.

aksa juga memaparkan sejumlah "akta yang terungkap dari keterangan saksi,

barang bukti, dan keterangan terdak#a selama 1< kali sidang. 9i antaranya adalah

surat dari ;adan 'ntelijen !egara yang ditujukan kepada >aruda 'ndonesia pada

uni 44: yang merekomendasikan 0ollycarpus sebagai petugas a%iation security.

Hal tersebut sangat tidak #ajar karena ;adan 'ntelijen !egara ikut campur urusan

bisnis >aruda hingga merekomendasikan 0ollycarpus untuk ikut terbang bersama

Munir. aksa juga menunjuk bukti transaksi panggilan dari nomor telepon yang

diduga milik 0ollycarpus ke nomor yang diduga milik Muchdi, atau sebaliknya,

yang tercatat dalam call data record. &elain itu, dalam persidangan Muchdi 0=

memberikan keterangan berubah-ubah dan beberapa kali bertindak tidak sopan.

$saha para jaksa membongkar kasus pembunuhan dan menuntut pelaku

pembunuh kandas ditangan majelis hakim 0! akarta &elatan yang diketuai

&uharto. Tanggal tanggal /1 9esember 445, majelis hakim men%onis bebas

Muchdi 0r atas keterlibatannya dalam pembunuhan akti%is HAM D Munir.



./ Pelanggaran HAM yang Tak "unjung #sai

0eristi#a pembunuhan politik terhadap 0embela HAM (Human =ights

9e"ender) bukan merupakan kejadian yang pertama kali di 'ndonesia. 9alam

&ejarah 'ndonesia pasca rde Cama jatuh ke tangan &oeharto hingga saat ini,

0embunuhan terhadap seseorang atau kelompok tertentu yang berla#anan politik

dengan pihak penguasa banyak terjadi di 'ndonesia. &eperti yang juga terjadi pada

kasus pembunuhan Marsinah, $din, a"ar &idik dan lainnya. ;erdasarkan

monitoring 'mparsial, tercatat kali pembunuhan terhadap 0embela HAM pada

44/ dan 8 kali pada 44:.

elompok kritis yang disebut sebagai 0embela HAM memang banyak

mengkritisi akti"itas negara dan hubungannya dengan kaum industrialis yang juga

ikut menentukan keberlangsungan berjalannya negara. 0ara pembela HAM

tersebut dapat dikatakan sebagai kelompok kritis ini karena posisi mereka yang

menjadi la#an politik bagi negara dan industrialis yang dikatakan sebagai

kelompok establishment.

0ada umumnya, pembunuhan politik menjadi sebuah modus untuk

mempertahankan kekuasaan bagi kelompok establishment. Mereka dapat

membungkam kelompok kritis yang menjadi la#an politik dengan berbagai cara

dan biasanya dengan alasan stabilitas nasional. Tujuan dari pembunuhan politik

ini adalah untuk menghentikan akti"itas yang dilakukan oleh kelompok kritis.

0embunuhan politik ini dapat dilakukan secara massi%e (suatu kelompok tertentu)

atau perorangan yang dianggap sebagai icon dari kelompok kritis. !amun e"ek

dari pembunuhan politik tersebut melahirkan ketakutan (culture o" "ear)bagi



masyarakat luas. ;agi pelaku pelaksana (eksekutor), pembunuhan ini bertujuan

untuk menghentikan akti"itas pembela HAM dalam mendorong supremasi sipil.

asus munir merupakan contoh lemahnya penegakkan HAM di 'ndonesia.

asus Munir juga merupakan hasil dari sisa-sisa pemerintahan orde baru yang

saat itu lebih bersi"at otoriter. &eharusnya kasus Munir ini dijadikan suatu

pelajaran untuk bangsa ini agar meninggalkan cara-cara yang bersi"at otoriter

karena setiap manusia atau #arga !egara memiliki hak untuk memperoleh

kebenaran, hak hidup, hak memperoleh keadilan, dan hak atas rasa aman.

&edangkan bangsa 'ndonesia saat ini memiliki sistem pemerintahan demokrasi

yang seharusnya menjunjung tinggi HAM seluruh masyarakat 'ndonesia.

0emerintah hingga saat ini masih kurang tegas dalam menangani kasus

pelanggaran HAM yang terjadi di 'ndonesia. Hal itu dikarenakan kurang ketatnya

peraturan perundang-undangan dalam menangani kasus pelanggaran HAM. 9an

pemerintah kurang disiplin melaksanakan undang-undang yang telah ditetapkan,

sehingga terdapat kesan kelonggaran bagi pelaku pelanggaran HAM.

&elain hal tersebut, kasus munir merupakan suatu kejahatan yang dicurigai

dilakukan oleh penguasa sebelumnya, sehingga terkesan pemerintah sekarang

menutup-nutupi *borok+ pemerintah sebelumnya agar nama baik pemerintahan

tidak tercemar.

&eharusnya pemerintah menjalankan ke#ajiban dan tanggung ja#abnya

untuk memberikan Hak-hak yang diimiliki seluruh masyarakat yang tertuang

dalam $$9 1:7, batang tubuh $$9 1:7, $$ !o. / Tahun 1 tentang hak

asasi manusia, dan $$ !o. 8 Tahun 444.



9alam $$ !o. / Tahun 1 menyebutkan bah#a pemerintah menjamin

Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan pribadi, pikiran dan hati

nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai

pribadi dan persamaan di hadapan hukum, hak untuk tidak dituntut atas dasar

hokum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi

dalam keadaan apa pun dan oleh siapa pun. Hal diatas sangat bertentangan dengan

hal yang diterima munir sebagai #arga !egara yang hanya ingin memperjuangkan

kebenaran atas ketidak adilan yang terjadi pada masa pemerintahan orde baru,

sehingga dengan dibunuhnya munir sudah jelas merupakan salah satu kasus

pelanggaran HAM.



BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Hak Asasi Manusia(HAM) merupakan anugerah yang diberikan Tuhan 2ang

Maha 3sa kepada seluruh manusia dan tak ada satupun orang pun yang dapat

mengganggu gugat, tidak terkecuali pemerintah. adi sudah sepatutnya pemerintah

memberikan apa yang seharusnya rakyat miliki yang diantaranya adalah hak

untuk mendapatkan keadilan dan kebenaran.

Hak Asasi Manusia(HAM) sendiri juga telah diatur didalam $$ !o. /

Tahun 1 yang isinya mengenai hak-hak yang dimiliki rakyat di 'ndonesia yaitu

Hak hidup, Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan, Hak mengembangkan

diri, Hak memperoleh keadilan, Hak atas kebebasan pribadi, Hak atas rasa aman,

Hak atas kesejahteraan, Hak turut serta dalam pemerintah, Hak #anita dan Hak

anak.

0embunuhan terhadap Munir, sudah memasuki dua () tahun, sejak

kematiannya < &eptember 448. !amun demikian, komitmen !egara untuk

pengungkapan kasus ini, seperti yang diungkapkan presiden &;2, belum berhasil.

Terlepas dari belenggu dan hambatan politik, hukum, dan pertarungan antara kubu

kelompok kritis dan mapan, 'ndonesia seharusnya sudah bisa melangkah lebih

jauh dan memulai transisi ke negara yang demokratis.

ita tahu, berbagai kesulitan terjadi di 'ndonesia sebelum, bahkan setelah

Munir terbunuh. ;encana alam, bencana ekonomi, kemiskinan, juga pelanggaran

HAM masih terjadi baik dalam ranah sipil politik, maupun di ranah ekonomi



sosial dan budaya. !amun demikian, tidak ada alasan yang cukup untuk menunda

pengungkapan kasus munir dan memba#anya pada posisi keadilan. 'khtiar ini

memang tidak mudah, melihat betapa kuat dan mengakarnya kultur kekerasan dan

penindasan dari penguasa pada masa lampau, yang juga masih bercokol dalam

kepala manusia 'ndonesia termasuk pemimpinnya.

'mparsial telah mengajukan hasil laporan analisis kebijakan, dengan

mengungkapkan perjalanan Munir dalam mngoreksi kebijakan negara, setidaknya

pada kurun #aktu 44 hingga #a"atnya, < &eptember 44:.

9engan begitu kasus Munir merupakan pelanggaran HAM yang harus di

jadikan pelajan untuk bangsa ini kedepannya agar lebih menghargai HAM itu

sendiri. $ntuk itu diperlukan perhatian pemerintah yang mendalam dan

pemahaman yang lebih dari seluruh rakyat agar dapat bersama-sama menegakkan

HAM di bangsa yang kita cintai ini.

Saran

1. 9alam konteks penuntasan kasus pembunuhan politik terhadap Munir,

0emerintah 'ndonesia perlu membentuk komisi independen dengan

ke#enangan yang lebih luas untuk melakukan penyelidikan lanjutan.

eputusan hakim 0engadilan !egeri yang menyimpulkan adanya sebuah

kejahatan konspirasi dalam kasus pembunuhan ini, memberikan legitimasi

untuk menyelidiki lebih lanjut pelaku lainnya.



. 0ejabat negara harus lebih partisipati" dalam melakukan penyelidikan,

terutama untuk kasus pembunuhan politik, dengan meman"aatkan

komisikomisi yang ada, sepeti komisi kepolisian, kejaksaan, HAM dan

hukum untuk melakukan audit terhadap proses pengungkapan kasus.

/. 0erlu adanya kebijakan perlindungan terhadap pembela HAM, mengingat

pada kasus Munir, jelas sekali arus kritis yang diusung Munir dianggap

sebagai ancaman terhadap kekuasaan. aren itu, negara perlu menyikapinya

dengan pembuatan mekanisme perlindungan, baik melalui mekanisme komisi

nasional maupun melalui sebuah $$ khusus tentang perlindungan terhadap

H=9.

makalah ham

Documents