makalah ham

14

Click here to load reader

Upload: ryanti-kafka-khoirulinsani

Post on 22-Jun-2015

660 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ham

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah ham

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah mengatur seluruh

kehidupan ini dengan apik dan rapi, tanpa cacat sedikitpun. Dzat

Yang Maha Pencipta jagat raya dengan mempesona, yang

memeranjat tiap mata yang memandangnya. Ayat-ayat kauniyah

(alam semesta) yang telah terhampar dari ufuk timur menjulang

hingga ujung barat adalah saksi keindahan mega arsitektur,

tanpa tanding. Lalu dilanjutkan dengan penciptaan manusia yang

maha sempurna. Kesempurnaan itu hadir berbarengan tiupan

suci “kun fayakun” pada ruh manusia. Lalu hiduplah manusia,

seorang pengemban tugas mulia dan pemeliharaan segala

kesempurnaan Tuhannya, dengan ibadah dan amal.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Hj.

Azizah S.Ag, M.Si selaku dosen pemangku mata kuliah Civic

Education yang telah membimbing kami dalam mempelajari

mata kuliah Civic Education, dan teman-teman F1 yang selalu

mengingatkan tugas-tugas ini dan memberikan ide-ide yang

positif untuk kami.

Kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan,

demi kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 21 Desember

2011

Penyusun

Page 2: Makalah ham

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki manusia

sejak manusia itu dilahirkan. Hak ini dimiliki oleh manusia semata

– mata karena ia manusia, bukan karena pemberian masyarakat

atau pemberian negara. Maka hak asasi manusia itu tidak

tergantung dari pengakuan manusia lain, masyarakat lain, atau

Negara lain. Hak asasi diperoleh manusia dari Penciptanya, yaitu

Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan hak yang tidak dapat

diabaikan.

Sebagai manusia, ia makhluk Tuhan yang mempunyai

martabat yang tinggi. Hak asasi manusia itu ada dan melekat

pada setiap manusia. Oleh karena itu, bersifat universal, artinya

berlaku di mana saja dan untuk siapa saja dan tidak dapat

diambil oleh siapapun. Hak ini dibutuhkan manusia selain untuk

melindungi diri dan martabat kemanusiaanya juga digunakan

sebagai landasan moral dalam bergaul atau berhubungan

dengan sesama manusia.

Dalam menggunakan Hak Asasi Manusia, kita wajib untuk

memperhatikan, menghormati, dan menghargai hak asasi yang

juga dimiliki oleh orang lain. Karena itu,selain ada hak asasi

manusia, ada juga kewajiban asasi manusia, yaitu kewajiban

yang harus dilaksanakan demi terlaksana atau tegaknya hak

asasi manusia (HAM).

Kesadaran akan hak asasi manusia, harga diri, harkat dan

martabat kemanusiaannya, diawali sejak manusia ada di muka

bumi. Hal itu disebabkan oleh hak – hak kemanusiaan yang

sudah ada sejak manusia itu dilahirkan dan merupakan hak

kodrati yang melekat pada diri manusia. Sejarah mencatat

Page 3: Makalah ham

berbagai peristiwa besar di dunia ini sebagai suatu usaha untuk

menegakkan hak asasi manusia.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan Hak Asasi Manusia (HAM)

itu?

2. Bagaimanakah sejarah perkembangannya?

3. Bagaimana pula sejarah perkembangannya di Indonesia?

C. Tujuan pembuatan makalah

1. Agar para mahasiswa mengetahui pengertian HAM.

2. Agar para mahasiswa mengetahui bagaimana

perkembangan HAM.

3. Agar para mahasiswa mengetahui sejarah perkembangan

HAM di Indonesia.

Page 4: Makalah ham

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hak Asasi Manusia

HAM / Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri

setiap manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup

dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun. Sebagai warga

negara yang baik kita mesti menjunjung tinggi nilai hak asasi

manusia tanpa membeda-bedakan status, golongan, keturunan,

jabatan, dan lain sebagainya.

Melanggar HAM seseorang bertentangan dengan hukum yang

berlaku di Indonesia. Hak asasi manusia memiliki wadah

organisasi yang mengurus permasalahan seputar hak asasi

manusia yaitu Komnas HAM. Kasus pelanggaran ham di

Indonesia memang masih banyak yang belum terselesaikan /

tuntas sehingga diharapkan perkembangan dunia ham di

Indonesia dapat terwujud ke arah yang lebih baik. Salah satu

tokoh ham di Indonesia adalah Munir yang tewas dibunuh di atas

pesawat udara saat menuju Belanda dari Indonesia.1

Menurut Teaching Human Right yang diterbitkan oleh PBB,

Hak Asasi Manusia, adalah hak-hak yang melekat pada setiap

manusia, yang tanpanya manusia mustahil dapat hidup sebagai

manusia.2

Menurut Undang-undang No. 39 Tahun 1999 tentang hak

asasi manusia, dijelaskan bahwa hak asasi manusia adalah

“seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan

manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan

anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan

1http://organisasi.org/ pengertian_macam_dan_jenis_hak_asasi_manusia_ham_yang_berlaku_umum_global_pelajaran_ilmu_ppkn_pmp_indonesia di unduh pada tanggal 20 desember 2011 pukul 17:102 Tim ICCE UIN Jakarta, Pendidikan Kewarganegaraan: Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani (Jakarta: Prenada Media, 2005)

Page 5: Makalah ham

dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang

demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat

manusia”.3

Menurut Philipus M Hadjon, di dalam hak (rights), terkandung adanya suatu

tuntutan (claim).4 Istilah hak asasi manusia di Indonesia, sering disejajarkan

dengan istilah hak- hak kodrat, hak-hak dasar manusia. natural rights, human

rights, fundamental rights, gronrechten, mensenrechten, rechten van den mens

dan fundamental rechten.5

Pemikiran konsep hak asasi manusia, secara umum menurut Philipus M

Hadjon, dibedakan dalam tiga kelompok, berdasarkan ide/ gagasan yaitu political

and ideological thought yaitu Barat, sosialis dan dunia ketiga. Yang

dikelompokkan dalam pemikiran barat meliputi Eropa Barat, amerika Serikat,

Kanada, Aistralia, New Zealan, sebagian Amerika Latin yang dipengaruhi

pemikiran Barat, dan Jepang (dari segi ekonomi). Kelompok sosialis meliputi

negara sosialis di Eropa timur, Kuba, Yugoslavia. Selain itu ada kelompok dunia

ketiga yang tidak mempunyai kesatuan ideologi, misalnya India dan Indonesia.6

Ciri pokok hakikat HAM

Berdasarkan beberapa rumusan HAM diatas, dapat di tarik

kesimpulan tentang beberapa ciri pokok HAM, yaitu :

HAM tidak perlu diberikan, dibeli atau diwarisi.

HAM berlaku untuk semua orang.

HAM tidak bisa dilanggar.

B. Sejarah Perkembangan HAM

3 Tim penyusun MKD IAIN Sunan Ampel, Civic Education: Pendidikan Kewarganegaraan, Hak Asasi Manusia. (Surabaya: IAIN SA Press, 2011)4 Philipus M. Hadjon, Perlindungan hukum bagi rakyat Indonesia (suatu studi tentang Prinsip-prinsipnya, penanganannya oleh Pengadilan dalam lingkungan Peradilan Umum dan pembentukan peradilan administrasi), Peradaban, 2007, h.. 33-34.5 Asri Wijayanti, Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia, (Dosen FH Univ. Muhammadiyah Surabaya)6 Philipus, Perlindungan, 43

Page 6: Makalah ham

Perkembangan atas pengakuan hak asasi manusia ini

berjalan secara perlahan dan beraneka ragam. Perkembangan

tersebut antara lain dapat ditelusuri sebagai berikut :

1. HAM di Yunani

Filosof Yunani, seperti Socrates (470-399 SM) dan Plato

(428-348 SM) meletakkan dasar bagi perlindungan dan jaminan

diakuinya hak – hak asasi manusia. Konsepsinya menganjurkan

masyarakat untuk melakukan sosial kontrol kepada penguasa

yang zalim dan tidak mengakui nilai – nilai keadilan dan

kebenaran. Aristoteles (348-322 SM) mengajarkan pemerintah

harus mendasarkan kekuasaannya pada kemauan dan kehendak

warga negaranya.

2. HAM di Inggris

Inggris sering disebut–sebut sebagai negara pertama di

dunia yang memperjuangkan hak asasi manusia. Tonggak

pertama bagi kemenangan hak-hak asasi terjadi di Inggris.

Perjuangan tersebut tampak dengan adanya berbagai dokumen

kenegaraan yang berhasil disusun dan disahkan. Dokumen-

dokumen tersebut adalah sebagai berikut :

a. Magna Charta

Magna Charta (Piagam Agung) dicetuskan pada 15 Juni

1215 yang prinsip dasarnya memuat pembatasan kekuasaan raja

dan hak asasi manusia lebih penting daripada kedaulatan raja.

Tak seorang pun dari warga negara merdeka dapat ditahan atau

dirampas harta kekayaannya atau diasingkan atau dengan cara

apapun dirampas hak-haknya, kecuali berdasarkan

pertimbangan hukum. Piagam Magna Charta itu menandakan

kemenangan telah diraih sebab hak-hak tertentu yang prinsip

telah diakui dan dijamin oleh pemerintah. Piagam tersebut

menjadi lambang munculnya perlindungan terhadap hak-hak

Page 7: Makalah ham

asasi karena ia mengajarkan bahwa hukum dan undang-undang

derajatnya lebih tinggi daripada kekuasaan raja.7

Magna Charta yang antara lain memuat pandangan

bahwa raja yang tadinya memiliki kekuasaan absolute (raja yang

menciptakan hukum,tetapi ia sendiri tidak terikat dengan hukum

yang dibuatnya), menjadi dibatasi kekuasaannya dan mulai

dapat diminta pertanggungjawabannya dimuka hukum. (Mansyur

Effendi,1994)

b. Petition Of Right

Pada dasarnya Petition of Rights berisi pertanyaan-pertanyaan

mengenai hak-hak rakyat beserta jaminannya. Petisi ini diajukan oleh para

bangsawan kepada raja di depan parlemen pada tahun 1628. Isinya secara garis

besar menuntut hak-hak sebagai berikut :

Pajak dan pungutan istimewa harus disertai persetujuan.

Warga negara tidak boleh dipaksakan menerima tentara di

rumahnya.

Tentara tidak boleh menggunakan hukum perang dalam keadaan

damai.8

c. Hobeas Corpus Act

Hobeas Corpus Act adalah undang- undang yang mengatur tentang

penahanan seseorang dibuat pada tahun 1679. Isinya adalah sebagai berikut :

Seseorang yang ditahan segera diperiksa dalam waktu 2 hari setelah

penahanan.

Alasan penahanan seseorang harus disertai bukti yang sah menurut

hukum.9

d. Bill Of Rights

7 http://emperordeva.wordpress.com/aboutsejarah-hak-asasi-manusia Di unduh tanggal 21 Des 2011 pukul 17:088 http://emperordeva.wordpress.com/aboutsejarah-hak-asasi-manusia Di unduh tanggal 21 Des 2011 pukul 17:089 Ibid.

Page 8: Makalah ham

Bill of Rights merupakan undang-undang yang dicetuskan tahun 1689

dan diterima parlemen Inggris, yang isinya mengatur tentang :

Kebebasan dalam pemilihan anggota parlemen.

Kebebasan berbicara dan mengeluarkan pendapat.

Pajak, undang-undang dan pembentukan tentara tetap harus seizin

parlemen.

Hak warga Negara untuk memeluk agama menurut kepercayaan

masing-masing .

Parlemen berhak untuk mengubah keputusan raja.10

10 Ibid.

Page 9: Makalah ham

3. HAM di Amerika Serikat

Perkembangan HAM selanjutnya ditandai dengan

munculnya The American Declaration of Independence yang lahir

dari paham Rousseau dan Montequuieu. Mulailah dipertegas

bahwa manusia mempunya Hak merdeka sejak di dalam perut

ibunya, sehingga tidaklah logis jika seseorang itu harus di

belenggu sesudah ia lahir ke dunia.(Mansyur Effendi,1994)

Revolusi Amerika dengan Declaration of Independence-nya

tanggal 4 Juli 1776, suatu deklarasi kemerdekaan yang

diumumkan secara aklamasi oleh 13 negara bagian, merupakan

pula piagam hak – hak asasi manusia karena mengandung

pernyataan “Bahwa sesungguhnya semua bangsa diciptakan

sama derajat oleh Maha Pencipta. Bahwa semua manusia

dianugerahi oleh Penciptanya hak hidup, kemerdekaan, dan

kebebasan untuk menikmati kebahagiaan.

Declaration of Independence di Amerika Serikat

menempatkan Amerika sebagai negara yang memberi

perlindungan dan jaminan hak-hak asasi manusia dalam

konstitusinya, kendatipun secara resmi rakyat Perancis sudah

lebih dulu memulainya sejak masa Rousseau. Kesemuanya atas

jasa presiden Thomas Jefferson presiden Amerika Serikat lainnya

yang terkenal sebagai “pendekar” hak asasi manusia adalah

Abraham Lincoln, kemudian Woodrow Wilson dan Jimmy Carter.11

4. HAM di Prancis

Selanjutnya pada tahun 1789 lahirlah French Declaration

(Deklarasi Prancis), dimana ketentuan tentang hak lebih terinci

lagi sebagaimana termuat dalam Rule Of Law antara lain yang

berbunyi “tidak boleh ada penangkapan tanpa alasan yang sah.

Dalam kaitan itu berlaku prinsip presumption Of Innocent, yang

artinya orang-orang yang ditangkap, kemudian ditahan dan

11 Ibid.

Page 10: Makalah ham

dituduh, berhak dinyatakan tidak bersalah, sampai ada

keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap yang

menyatakan ia bersalah.

Page 11: Makalah ham

C. Sejarah Perkembangan HAM Di Indonesia

Indonesia merupakan contoh dari kelompok konsep dunia

ketiga yang tidak ikut dalam perumusan The Universal

Declaration of Human Rights tanggal 10 Desember 1948. The

Universal Declaration of Human Rights merupakan suatu

deklarasi yang tidak memiliki watak hukum. Kekuatan

mengikatnya karena ada pengakuan terhadap deklarasi itu oleh

sistem hukum bangsa-bangsa beradab atau mendapat kekuatan

dari hukum kebiasaan setelah memenuhi dua syarat yaitu

keajegan dalam kurun waktu yang lama dan adanya opinion

necesitatis.12

Konsep hak asasi manusia bagi bangsa Indonesia telah

dirumuskan dalam Undang – Undang Dasar 1945. Perumusannya

belum diilhami oleh The Universal Declaration of Human Rights

karena terbentuknya lebih awal. Dengan demikian rumusan HAM

dalam UUD’45 merupakan pikiran-pikiran yang didasarkan

kepada latar belakang tradisi budaya kehidupan masyarakat

Indonesia sendiri13 .

Pemahaman Ham di Indonesia sebagai tatanan nilai, norma,

sikap yang hidup di masyarakat dan acuan bertindak pada

dasarnya berlangsung sudah cukup lama. Secara garis besar

Prof. Bagir Manan pada bukunya Perkembangan Pemikiran dan

Pengaturan HAM di Indonesia ( 2001 ), membagi perkembangan

HAM pemikiran HAM di Indonesia dalam dua periode yaitu

periode sebelum Kemerdekaan ( 1908 – 1945 ), periode setelah

Kemerdekaan ( 1945 – sekarang ).14

12 Philipus, Perlindungan, 5313 Ibid,. h. 54.14 Ivantoebi, Perkembangan HAM di Indonesia dalam

http://ivantoebi.wordpress.com/20090329/perkembangan-ham-di-indonesia di unduh tanggal 21 Desember 2011 pukul 17:05

Page 12: Makalah ham

1. Periode Sebelum Kemerdekaan (1908-1945)

a. Organisasi Pendidikan Nasional Indonesia, menekankan

pada hak politik yaitu hak untuk mengeluarkan pendapat, hak

untuk menentukan nasib sendiri, hak berserikat dan berkumpul,

hak persamaan di muka hukum serta hak untuk turut dalam

penyelenggaraan Negara.Pemikiran HAM sebelum kemerdekaan

juga terjadi perdebatan dalam sidang BPUPKI antara Soekarno

dan Soepomo di satu pihak dengan Mohammad Hatta dan

Mohammad Yamin pada pihak lain. Perdebatan pemikiran HAM

yang terjadi dalam sidang BPUPKI berkaitan dengan masalah hak

persamaan kedudukan di muka hukum, hak atas pekerjaan dan

penghidupan yang layak, hak untuk memeluk agama dan

kepercayaan, hak berserikat, hak untuk berkumpul, hak untuk

mengeluarkan pikiran dengan tulisan dan lisan.