makalah haji www.tugaskuliah.info1

22

Click here to load reader

Upload: fery-hidayat

Post on 02-Aug-2015

14 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Haji Www.tugaskuliah.info1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Haji adalah rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah syahadat,

shalat, zakat dan puasa. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan

yang dilaksanakan kaum muslim sedunia yang mampu (material, fisik, dan

keilmuan) dengan berkunjung dan melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa

tempat di Arab Saudi pada suatu waktu yang dikenal sebagai musim haji (bulan

Dzulhijjah). Hal ini berbeda dengan ibadah umrah yang bisa dilaksanakan

sewaktu-waktu.

Kegiatan inti ibadah haji dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah ketika umat

Islam bermalam di Mina, wukuf (berdiam diri) di Padang Arafah pada tanggal 9

Dzulhijjah, dan berakhir setelah melempar jumrah (melempar batu simbolisasi

setan) pada tanggal 10 Dzulhijjah. Masyarakat Indonesia lazim juga menyebut

hari raya Idul Adha sebagai Hari Raya Haji karena bersamaan dengan perayaan

ibadah haji ini.

Secara lughawi, haji berarti menyengaja atau menuju dan mengunjungi.

Menurut etimologi bahasa Arab, kata haji mempunyai arti qashd, yakni tujuan,

maksud, dan menyengaja. Menurut istilah syara', haji ialah menuju ke Baitullah

dan tempat-tempat tertentu untuk melaksanakan amalan-amalan ibadah tertentu

pula. Yang dimaksud dengan temat-tempat tertentu dalam definisi diatas, selain

Ka'bah dan Mas'a(tempat sa'i), juga Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Yang

dimaksud dengan waktu tertentu ialah bulan-bulan haji yang dimulai dari Syawal

sampai sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Adapun amal ibadah tertentu ialah

thawaf, sa'i, wukuf, mazbit di Muzdalifah, melontar jumrah, mabit di Mina, dan

lain-lain.

B. Tujuan

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memberi gambaran tentang

ibadah haji secara umum, terutama berkaitan dengan hal-hal yang umum

dilakukan dalam melakukan ibadah haji.

1

Page 2: Makalah Haji Www.tugaskuliah.info1

BAB II

PEMBAHASAN

A. Ibadah Haji

Orang-orang Arab pada zaman jahiliah telah mengenal ibadah haji ini

yang mereka warisi dari nenek moyang terdahulu dengan melakukan perubahan

disana-sini. Akan tetapi, bentuk umum pelaksanaannya masih tetap ada, seperti

thawaf, sa'i, wukuf, dan melontar jumrah. Hanya saja pelaksanaannya banyak

yang tidak sesuai lagi dengan syariat yang sebenarnya. Untuk itu, Islam datang

dan memperbaiki segi-segi yang salah dan tetap menjalankan apa-apa yang

telah sesuai dengan petunjuk syara' (syariat), sebagaimana yang diatur dalam al-

Qur'an dan sunnah rasul.

Latar belakang ibadah haji ini juga didasarkan pada ibadah serupa yang

dilaksanakan oleh nabi-nabi dalam agama Islam, terutama nabi Ibrahim (nabinya

agama Tauhid). Ritual thawaf didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan

oleh umat-umat sebelum nabi Ibarahim. Ritual sa'i, yakni berlari antara bukit

Shafa dan Marwah (daerah agak tinggi di sekitar Ka'bah yang sudah menjadi

satu kesatuan Masjid Al Haram, Makkah), juga didasarkan untuk mengenang

ritual istri kedua nabi Ibrahim ketika mencari susu untuk anaknya nabi Ismail.

Sementara wukuf di Arafah adalah ritual untuk mengenang tempat bertemunya

nabi Adam dan Siti Hawa di muka bumi, yaitu asal mula dari kelahiran seluruh

umat manusia.

Setiap jamaah bebas untuk memilih jenis ibadah haji yang ingin

dilaksanakannya. Rasulullah SAW memberi kebebasan dalam hal itu,

sebagaimana hadis berikut yang artinya:

Aisyah RA berkata: Kami berangkat beribadah bersama Rasulullah SAW

dalam tahun hajjatul wada. Diantara kami ada yang berihram, untuk haji

dan umrah dan ada pula yang berihram untuk haji. Orang yang berihram

untuk umrah ber-tahallul ketika telah berada di Baitullah. Sedang orang

yang berihram untuk haji jika ia mengumpulkan haji dan umrah. Maka ia

tidak melakukan tahallul sampai dengan selesai dari nahar.

2

Page 3: Makalah Haji Www.tugaskuliah.info1

Berikut adalah jenis dan pengertian haji yang dimaksud:

Haji ifrad, berarti menyendiri. Pelaksanaan ibadah haji disebut ifrad bila

sesorang bermaksud menyendirikan, baik menyendirikan haji maupun

menyendirikan umrah. Dalam hal ini, yang didahulukan adalah ibadah haji.

Artinya, ketika mengenakan pakaian ihram di miqat-nya, orang tersebut

berniat melaksanakan ibadah haji dahulu. Apabila ibadah haji sudah selesai,

maka orang tersebut mengenakan ihram kembali untuk melaksanakan

umrah.

Haji tamattu', mempunyai arti bersenang-senang atau bersantai-santai

dengan melakukan umrah terlebih dahulu di bulan-bulah haji, lain bertahallul.

Kemudian mengenakan pakaian ihram lagi untuk melaksanakan ibadah haji,

ditahun yang sama. Tamattu' dapat juga berarti melaksanakan ibadah

didalam bulan-bulan serta didalam tahun yang sama, tanpa terlebih dahulu

pulang ke negeri asal.

Haji qiran, mengandung arti menggabungkan, menyatukan atau

menyekaliguskan. Yang dimaksud disini adalah menyatukan atau

menyekaliguskan berihram untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah. Haji

qiran dilakukan dengan tetap berpakaian ihram sejak miqat makani dan

melaksanakan semua rukun dan wajib haji sampai selesai, meskipun

mungkin akan memakan waktu lama. Menurut Abu Hanifah, melaksanakan

haji qiran, berarti melakukan dua thawaf dan dua sa'i.

B. Rukun Haji

Yang dimaksud rukun haji adalah kegiatan yang harus dilakukan dalam

ibadah haji yang jika tidak dikerjakan hajinya tidak syah. Adapun rukun haji

adalah sebagai berikut :

1. Ihram,

Ihram, Yaitu mengenakan pakaian ihram dengan niat untuk haji atau umrah

di Miqat Makani. Amalan Umrah yang pertama adalah Ihram. Ihram adalah

niat memasuki manasik (upacara ibadah haji) haji dan umrah atau

mengerjakan keduanya dengan menggunakan pakaian ihram, serta

meninggalkan beberapa larangan yang biasanya dihalalkan.

3

Page 4: Makalah Haji Www.tugaskuliah.info1

a. Pakaian Ihram

Untuk pria

Bagi laki-laki terdiri atas 2 lembar kain yang tidak dijahit, yang satu lembar

disarungkan untuk menutupi aurat antara pusat hingga lutut, yang satu

lembar lagi diselendangkan untuk menutupi tubuh bagian atas. Kedua

lembar kain disunatkan berwarna putih, dan tidak boleh berwarna merah

atau kuning.

Untuk wanita

Mengenakan pakaian yang biasa, yakni pakaian yang menutupi aurat.

b. Tempat-tempat Ihram

Zul Hulaifah

Juhfah

Yalamlam

Qarnul Manjil

Zatu Irqin

Makkah

2. Wukuf

Wukuf di Arafah, yaitu berdiam diri, zikir dan berdo'a di Arafah pada tanggal 9

Zulhijah. Setelah shalat subuh tanggal 9 Zulhijjah, jemaah haji berangkat dari

Mina ke Arafah sambil menyerukan Talbiyah, dan singgah dahulu di Namirah.

Para jemaah sampai di Padang Arafah tepat pada waktu Zuhur dan ashar

dengan jama’ taq’dim dan qasar dengan satu kali azan dan dua ikamah.

Selesai shalat, imam kemudian menyampaikan khutbah dari atas mimbar.

Selama wukuf di Arafah, para jemaah haji menghabiskan/mengisi waktunya

untuk memahasucikan Allah dengan meneriakan talbiyah, berzikir dan

berdoa sebagai berikut:

Labbaika Allahumma labbaik (a), labbaika la syarika laka labbaik (a).

Innal hamda wannimata lak (a), wal mulka laka la syarika lak (a).

4

Page 5: Makalah Haji Www.tugaskuliah.info1

3. Tawaf Ifadah

Tawaf Ifadah, Yaitu mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali, dilakukan sesudah

melontar jumrah Aqabah pada tanggal 10 Zulhijah

4. Sa'i,

Sa'i, yaitu berjalan atau berlari-lari kecil antara Shafa dan Marwah sebanyak

7 Kali, dilakukan sesudah Tawaf Ifadah. Adapun praktik pelaksanaan ibadah

sa’i adalah sebagai berikut:

Dilakukan sesudah tawaf

Berlari-lari kecil atau berjalan cepat dari bukit Safa menuju bukit Marwah

Dikerjakan sebanyak tujuh kali putaran: dari Safa ke Marwah satu

putaran, dan dari Marwah Sa’I hanya boleh dilakukan oleh orang-orang

yang mengerjakan haji atau umrah saja.

5. Tahallul

Tahallul, yaitu bercukur atau menggunting rambut sesudah selesai

melaksanakan Sa'i. Setelah melontar Jumrah ‘Aqabah, jamaah kemudian

bertahallul (keluar dari keadaan ihram), yakni dengan cara mencukur atau

memotong rambut kepala paling sedikit tiga helai rambut. Laki-laki

disunnahkan mencukur habis rambutnya, wanita mencukur ujung rambut

sepanjang jari, dan untuk orang-orang yang berkepala botak dapat bertahallul

secara simbolis saja. Setelah melaksanakan tahallul, perkara yang

sebelumnya dilarang sekarang dihalalkan kembali, kecuali menggauli istri

sebelum melakukan tawaf ifadah.

6. Tertib

Tertib, yaitu mengerjakannya sesuai dengan urutannya serta tidak ada yang

tertinggal.

C. Wajib Haji

Wajib Haji Adalah rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah

haji sebagai pelengkap Rukun Haji, yang jika tidak dikerjakan harus membayar

dam (denda). Yang termasuk wajib haji adalah;

5

Page 6: Makalah Haji Www.tugaskuliah.info1

1. Niat Ihram, untuk haji atau umrah dari Miqat Makani, dilakukan setelah

berpakaian ihram

2. Mabit (bermalam) di Muzdalifah pada tanggal 9 Zulhijah (dalam perjalanan

dari Arafah ke Mina). Di Mudzalifah para jemaah haji menunaikan shalat

magrib dijamak dengan shalat isya dengan satu kali azan dan dua iqamah.

Kemudian, mereka bermalam lagi

3. Melontar Jumrah Aqabah tanggal 10 Zulhijah yaitu dengan cara melontarkan

tujuh butir kerikil berturut-turut dengan mengangkat tangan pada setiap

melempar kerikil sambil berucap, “Allahu Akbar. Allahummaj ‘alhu hajjan

mabruran wa zanban magfura(n)”. Setiap kerikil harus mengenai ke dalam

jumrah jurang besar tempat jumrah.

4. Mabit di Mina pada hari Tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah). Hukumnya

adalah sunnah.

5. Melontar Jumrah Ula, Wustha dan Aqabah pada hari Tasyrik (tanggal 11, 12

dan 13 Zulhijah).

6. Tawaf Wada', Yaitu melakukan tawaf perpisahan sebelum meninggalkan kota

Mekah.

7. Meninggalkan perbuatan yang dilarang waktu ihram

D. Pelaksanaan Ibadah Haji

1. BERIHRAM

Pakailah pakaian ihram pada hari ke-8 (delapan) bulan Dzulhijjah di

Mekkah dengan berdiri menghadap qiblat seraya mengucapkan,

“Labbaikallahumma hajjatan (Aku penuhi panggilan-Mu “Ya Allah” dengan

mengerjakan haji).”

2. MABIT DI MINA

Berangkatlah menuju Mina setelah matahari terbit dan laksanakanlah

shalat fardhu 5 (lima) waktu secara qashar (diringkas), yaitu melakukan

shalat Zhuhur, Ashar dan Isya dengan dua rakaat di setiap waktunya, dan

bermalamlah di Mina sehingga dapat melaksanakan shalat Shubuh di

sana.

6

Page 7: Makalah Haji Www.tugaskuliah.info1

3. WUKUF DI ARAFAH

Berangkatlah menuju Arafah pada hari ke-9 (kesembilan) setelah

matahari terbit, sambil melakukan talbiyah dan takbir, dan dirikanlah

shalat Zhuhur dan Ashar secara qashar dan jam’u taqdim

(mengumpulkan dua waktu shalat tersebut di waktu shalat yang lebih

awal (dzhuhur), pent.) dengan satu azan dan dua iqamat tanpa ada shalat

sunnahnya. Dan pastikan bahwa anda benar-benar berada di dalam

batas wilayah Arafah karena wukuf di Arafah merupakan rukun penting

dalam pelaksanaan haji, barangsiapa meninggalkannya maka hajinya

menjadi tidak sah.

Berdiri menghadap qiblat sambil mengangkat kedua belah tangan untuk

berdoa hanya kepada Allah semata, dan dilarang untuk berdoa kepada

selain-Nya. Seraya melakukan talbiyah dan ucapan :

4. MABIT DI MUZDALIFAH

Bertolaklah secara tenang dari Arafah setelah matahari terbenam menuju

Muzdalifah, dan shalatlah Maghrib dan Isya secara qashar dan jam’u

ta`khir (mengumpulkan dua waktu shalat tersebut di waktu shalat yang

lebih akhir (Isya), pent.) dengan satu azan dan dua iqamat tanpa ada

shalat sunnahnya. Bermalamlah (mabit) di Muzdalifah sebagai kewajiban

haji hingga anda melaksanakan shalat Fajar. Selanjutnya berzikir di

Masy’aril Haram dengan menghadap qiblat sambil mengangkat kedua

belah tangan anda untuk berdoa, bertahmid, bertahlil mentauhidkan Allah

dan (tempat mana saja di) Muzdalifah semuanya adalah Masy’aril Haram.

Diperkenankan bagi orang yang lemah (seperti wanita dan orang tua

renta, pent) untuk meninggalkan Muzdalifah setelah lewat tengah malam.

5. MELONTAR

Bertolaklah dari Muzdalifah sebelum matahari terbit menuju Mina pada

hari ‘Iedul Adhha sambil mengucapkan talbiyah. Dan hendaklah anda

kerjakan secara tenang. Lakukankanlah lontaran ke Jamrah Kubra (yaitu

Jamrah terakhir yang paling dekat dari Mekkah, pent.) setelah terbit

matahari, sekalipun sampai malam –jadikanlah posisi Mekkah (qiblat) di

sebelah kiri anda dan posisi Mina di sebelah kanan anda- dengan 7

7

Page 8: Makalah Haji Www.tugaskuliah.info1

(tujuh) kerikil yang anda ambil sejak di Muzdaliah, seraya melakukan

takbir pada setiap batu kerikil yang dilontarkan. Pastikan anda

mengetahui bahwa kerikil tersebut telah jatuh ke dalam cawan tempat

lontaran (al-marma). Seandainya lontarannya tidak ada yang meleset,

maka hentikanlan bacaan talbiyah pasca pelaksanaan pelontaran

berakhir.

Kenakanlah pakaian anda dan pakailah wangi-wangian , maka dihalalkan

bagi anda segala (yang dilarang waktu berihram) kecuali bersetubuh.

6. SEMBELIH HEWAN QURBAN

Sembelih dan kulitilah hewan qurban di Mina atau di Mekkah pada hari-

hari “Ied. Dari sembelihan tersebut, makanlah dan berilah makan orang-

orang faqir. Diperkenankan untuk mewakilkannya. Maka anda dapat

membayar harga hewan qurban kepada orang yang anda percayai untuk

melaksanakannya, baik kepada personal-personal atau lembaga-lembaga

tertentu yang dipercaya. Seandainya ia tidak berkemampuan untuk

membayar harga hewan qurban, maka berpuasalah selama 3 (tiga) hari

pada masa haji dan 7 (tujuh) hari jika ia telah kembali ke keluarganya.

Dan bagi wanita berlaku hukumnya seperti pria. Dan ini hukumnya adalah

wajib untuk haji tamattu’ dan qiran.

7. MENCUKUR

Cukurlah habis rambut anda seluruhnya atau potong pendeklah sekalian

semuanya, dan mencukur habis lebih utama (afdhal) dari sekedar

memendekkan. Sedangkan bagi wanita, dipotong rambutnya sedikit saja.

Jangan merasa puas dengan apa yang dilakukan oleh banyak orang

dengan memendekkan sebagian rambut kepalanya, bahkan seharusnya

dipotong pendek seluruh bagiannya. Karena memotong pendek

menempati posisi mencukur, sementara cukuran berlaku untuk seluruh

rambut dibagian kepala.

8

Page 9: Makalah Haji Www.tugaskuliah.info1

8. TAWAF DAN SA’I

Bertolaklah menuju Mekkah, lalu bertawaflah mengelilingi Ka’bah

sebanyak 7 (tujuh) putaran. Bersa’ilah antara Shafa dan Marwah

sebanyak 7 (tujuh) kali sebagaimana yang dijelaskan dimuka pada

“Rangkaian Pelaksanaan Umrah”. Setelah melakukan tawaf dan sa’i,

maka bagi anda dihalalkan istri anda setelah sebelumnya dilarang untuk

“didekati”. Seandainya tidak memungkinkan bagi anda untuk melakukan

tawaf dan sa’i pada hari ini, maka dapat dilakukan pada hari-hari Tasyriq

(11-13 Dzulhijjah, pent). Jika belum bisa juga, maka di hari-hari

Dzulhijjah.

Sunnah untuk melaksanakan rangkaian amal secara tertib di Hari ‘Ied,

sebagai berikut :

a. Melontar Jumrah Al-Aqabah (qubra), lalu

b. Menyembelih hewan qurban, lalu

c. Mencukur rambut, lalu

d. Bertawaf Ifadhah, lalu

e. Melakukan sa’i bagi haji tamattu’.

9. MABIT DI MINA DAN MELONTAR

1. Kembalilah ke Mina pada hari-hari ‘Ied dan bermabitlah di sana

sebagai wajib hukumnya.

2. Melontar, waktunya setelah Zhuhur hingga terbenam matahari dan

dapat diperpanjang hingga malam hari pada kondisi-kondisi yang

darurat.

3. Lakukanlah lontaran di 3 (tiga) Jamrah secara tertib, dimulai dari ash-

Shughra (yang kecil), dengan 7 (tujuh) butir kerikil (yang dipungut dari

Mina) di setiap Jamrah, seraya bertakbir di setiap batu yang

dilontarkan. Serta berdirilah menghadap qiblat setelahnya sambil

mengangkat kedua belah tangan untuk berdoa sebanyak-banyaknya

kepada Allah semata.

4. Kemudian lakukanlah lontaran Jamrah al-Wushtha persis seperti yang

dilakukan di ash-Shugra dan berdirilah setelahnya untuk berdoa.

9

Page 10: Makalah Haji Www.tugaskuliah.info1

5. Kemudian lakukanlah lontaran Jamrah al-Kubra dengan menjadikan

posisi Mina di sebelah kanan anda dan Mekkah (qiblat) di sebelah

anda. Dan tidak berdiri untuk berdoa setelahnya.

6. Lakukanlah lontaran ke 3 (tiga) Jamrah pada hari ketiga dari hari ‘Ied,

persis seperti yang anda lakukan di hari ke-2 (dua)nya dari hari ‘Ied.

Dan bertolaklah dari Mina sebelum terbenamnya matahari –jika

situasi menuntut anda untuk menyegerakan- namun jika tidak maka

wajib bagi anda untuk mabit di Mina dan melontar ke-3 Jamrah di hari

ke-4. Yang demikian itu adalah lebih utama (afdhal).

7. Diperbolehkan bagi orang yang beruzur syar’i (al-ma’dzur) untuk

mengakhirkan lontaran di hari ke-2 (dua) dari hari ‘Ied ke hari ke-3

(tiga)nya. Dan dari hari ke-3 (tiga) ke hari ke-4 (empat)nya. Dan

diperbolehkan pula untuk mewakilkan pelaksanaan lontaran bagi

wanita yang lemah, orang yang sakit, orang-orang yang renta, juga

anak-anak.

10. TAWAF WADA’

Hukumnya wajib kepada selain wanita yng haid dan nifas, dan

menjadualkan acara perjalanan (as-safar) setelahnya. Maka wajib untuk

menyembelih binatang bagi yang meninggalkannya, atau meninggalkan

pelaksanaan lontar, atau tarkib mabit di Mina.

Tempat Istimewa dalam Ibadah Haji

1. Makkah Al Mukaromah

Di kota inilah berdiri pusat ibadah umat Islam sedunia, Ka'bah, yang berada

di pusat Masjidil Haram. Dalam ritual haji, Makkah menjadi tempat pembuka

dan penutup ibadah ini ketika jamaah diwajibkan melaksanakan niat dan

thawaf haji.

2. Arafah

Kota di sebelah timur Makkah ini juga dikenal sebagai tempat pusatnya haji,

yiatu tempat wukuf dilaksanakan, yakni pada tanggal 9 Dzulhijjah tiap

tahunnya. Daerah berbentuk padang luas ini adalah tempat berkumpulnya

sekitar dua juta jamaah haji dari seluruh dunia. Di luar musim haji, daerah ini

tidak dipakai.

10

Page 11: Makalah Haji Www.tugaskuliah.info1

3. Mina

Tempat berdirinya tugu jumrah, yaitu tempat pelaksanaan kegiatan

melontarkan batu ke tugu jumrah sebagai simbolisasi tindakan nabi Ibrahim

ketika mengusir setan. Dimasing-maising tempat itu berdiri tugu yang

digunakan untuk pelaksanaan: Jumrah Aqabah, Jumrah Ula, dan Jumrah

Wustha. Di tempat ini jamaah juga diwajibkan untuk menginap satu malam.

4. Muzdalifah

Tempat di dekat Mina dan Arafah, dikenal sebagai tempat jamaah haji

melakukan Mabit (Bermalam) dan mengumpulkan bebatuan untuk

melaksanakan ibadah jumrah di Mina.

5. Madinah

Adalah kota suci kedua umat Islam. Di tempat inilah panutan umat Islam,

Nabi Muhammad SAW dimakamkan di Masjid Nabawi. Tempat ini

sebenarnya tidak masuk ke dalam ritual ibadah haji, namun jamaah haji dari

seluruh dunia biasanya menyempatkan diri berkunjung ke kota yang letaknya

kurang lebih 330 km (450 km melalui transportasi darat) utara Makkah ini

untuk berziarah dan melaksanakan salat di masjidnya Nabi. Lihat foto-foto

keadaan dan kegiatan dalam masjid ini.

Tempat Bersejarah

1. Jabal Nur dan Gua Hira

Jabal Nur terletak kurang lebih 6 km di sebelah utara Masjidil Haram. Di

puncaknya terdapat sebuah gua yang dikenal dengan nama Gua Hira. Di gua

inilah Nabi Muhammad saw menerima wahyu yang pertama, yaitu surat

Al-'Alaq ayat 1-5.

2. Jabal Tsur

Jabal Tsur terletak kurang lebih 6 km di sebelah selatan Masjidil Haram.

Untuk mencapai Gua Tsur ini memerlukan perjalanan mendaki selama 1.5

jam. Di gunung inilah Nabi Muhammad saw dan Abu Bakar As-Siddiq

bersembunyi dari kepungan orang Quraisy ketika hendak hijrah ke Madinah.

11

Page 12: Makalah Haji Www.tugaskuliah.info1

3. Jabal Rahmah

Yaitu tempat bertemunya Nabi Adam as dan Hawa setelah keduanya

terpisah saat turun dari surga. Peristiwa pentingnya adalah turunnya wahyu

yang terakhir pada Nabi Muhammad saw, yaitu surat Al-Maidah ayat 3.

4. Jabal Uhud

Letaknya kurang lebih 5 km dari pusat kota Madinah. Di bukit inilah terjadi

perang dahsyat antara kaum muslimin melawan kaum musyrikin Mekah.

Dalam pertempuran tersebut gugur 70 orang syuhada di antaranya Hamzah

bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad saw. Kecintaan Rasulullah saw

pada para syuhada Uhud, membuat beliau selalu menziarahinya hampir

setiap tahun. Untuk itu, Jabal Uhud menjadi salah satu tempat penting untuk

diziarahi.

5. Makam Baqi'

Baqi' adalah tanah kuburan untuk penduduk sejak zaman jahiliyah sampai

sekarang. Jamaah haji yang meninggal di Madinah dimakamkan di Baqi',

letaknya di sebelah timur dari Masjid Nabawi. Di sinilah makam Utsman bin

Affan ra, para istri Nabi, putra dan putrinya, dan para sahabat dimakamkan.

Ada banyak perbedaan makam seperti di tanah suci ini dengan makam yang

ada di Indonesia, terutama dalam hal peletakan batu nisan lihat Hikmah

Ziarah ke Makam Baqi'.

6. Masjid Qiblatain

Pada masa permulaan Islam, kaum muslimin melakukan shalat dengan

menghadap kiblat ke arah Baitul Maqdis di Yerussalem, Palestina. Pada

tahun ke-2 H bulan Rajab pada saat Nabi Muhammad saw melakukan shalat

Zuhur di masjid ini, tiba-tiba turun wahyu surat Al-Baqarah ayat 144 yang

memerintahkan agar kiblat shalat diubah ke arah Kabah Masjidil Haram,

Mekah. Dengan terjadinya peristiwa tersebut maka akhirnya masjid ini diberi

nama Masjid Qiblatain yang berarti masjid berkiblat dua.

12

Page 13: Makalah Haji Www.tugaskuliah.info1

E. Haji Mabrur

Ibadah haji termasuk ibadah yang paling utama dan ketaatan yang paling

agung, ia adalah salah satu rukun Islam yang diturunkan oleh Allah Ta’ala

kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, sehingga tidak sempurna

agama seorang hamba kecuali dengannya. Sementara itu ibadah yang dilakukan

untuk mendekatkan diri kepada Allah Azza wa Jalla tidak menjadi sempurna dan

tidak dapat diterima, kecuali dengan dua perkara yaitu

(1) Ikhlash karena Allah Azza wa Jalla dengan mengarahkan maksud ibadah

hanya semata-mata kepada Allah dan kampung akhirat. Ibadah yang

dilakukan tidak bermaksud untuk dipamerkan (riya’) dan digembar-

gemborkan (sum’ah) dan tidak ada tendensi kepentingan duniawi.

(2) Ittiba’un Nabiy (mengikuti Nabi) Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam berujar

dan bersikap. Sedangkan upaya untuk ittiba’un Nabiy tidak mungkin

terealisasi kecuali dengan mengetahui sunnah beliau Shallallahu ‘Alaihi wa

Sallam. Karenanya menjadi wajib bagi siapa saja yang hendak

melaksanakan ibadah kepada Allah untuk mempelajari petunjuk Nabi

Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengenai tuntunannya, sehingga amalnya

bersesuaian dengan sunnah beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

a. Indikator Saat Ibadah Haji

Motivasi atau niat Ibadah Haji, ikhlas semata-mata mengharap ridha Allah

SWT.

Proses pelaksanaan sesuai dengan contoh ibadah Rasulullah saw.

dimana syarat, rukun wajib (bahkan sunat) ibadah tersebut terpenuhi.

Biaya untuk ibadah tersebut diperoleh dengan cara yang halal.

Dampak dari ibadah haji positif bagi pelakunya, yaitu adanya perubahan

kualitas perilaku ke arah yang lebih baik dan lebih terpuji.

a. Indikator Setelah Ibadah Haji

1. Patuh melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT, patuh

melaksanakan sholat, konsekuen membayar zakat, sungguh-sungguh

membangun keluarga sakinah mawaddah dan wa rahmah, selalu rukun

dengan sesama umat manusia, sayang kepada sesama makhluk Allah

SWT.

13

Page 14: Makalah Haji Www.tugaskuliah.info1

2. Konsekuen meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah SWT, terutama

dosa-dosa besar, seperti syirik, riba, judi, zina, khamr, korupsi,

membunuh orang, bunuh diri, bertengkar, menyakiti orang lain, khurafat,

bid'ah dsb.

3. Gemar melakukan ibadah wajib, sunat dan amal shalih lainnya serta

berusaha meninggalkan perbuatan yang makruh dan tidak bermanfaat.

4. Aktif berkiprah dalam memperjuangkan, menda'wahkan Islam dan

istiqamah serta sungguh-sungguh dalam melaksanakan amar ma'ruf

dengan cara yang ma'ruf, melaksanakan nahi munkar tidak dengan cara

munkar.

5. Memiliki sifat dan sikap terpuji seperti sabar, syukur, tawakkal, tasamuh,

pemaaf, tawadlu dsb.

6. Malu kepada Allah SWT utk melakukan perbuatan yang dilarang-Nya.

7. Semangat dan sungguh-sungguh dalam menambah dan

mengembangkan ilmu pengetahuan terutama ilmu-ilmu Islam.

8. Bekerja keras dan tekun untuk memenuhi keperluan hidup dirinya,

keluarganya dan dalam rangka membantu orang lain serta berusaha

untuk tidak membebani dan menyulitkan orang lain.

9. Cepat melakukan taubat apabila terlanjur melakukan kesalahan dan

dosa, tidak membiasakan diri proaktif dengan perbuatan dosa, tidak

mempertontonkan dosa dan tidak betah dalam setiap aktivitas berdosa.

10. Sungguh-sungguh memanfaatkan segala potensi yang ada pada dirinya

untuk menolong orang lain dan menegakkan "Izzul Islam wal Muslimin".

14

Page 15: Makalah Haji Www.tugaskuliah.info1

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Haji adalah rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah syahadat,

shalat, zakat dan puasa. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan

yang dilaksanakan kaum muslim sedunia yang mampu (material, fisik, dan

keilmuan) dengan berkunjung dan melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa

tempat di Arab Saudi pada suatu waktu yang dikenal sebagai musim haji (bulan

Dzulhijjah).

Haji adalah salah satu rukun islam, haji adalah ibadah yang tergabung

padanya antara amalan badan dan pengorbanan harta, dan haji adalah salah

satu ibadah yang paling agung, yang memiliki kandungan makna, dan hikmah

yang sangat luas lagi mendalam.

B. Saran

Bagi umat islam yang hendak melaksanakan ibadah haji, sebaiknya

mempersiapkan diri baik secara fisik maupun mental atau spiritual sebab ibadah

haji merupakan ibadah yang sangat menguras tenaga disamping mental dan

bathin.

15