makalah globalisasi

17
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi secara tidak langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Karena globalisasi membuka cakrawala masyarakat secara global. Segala yang ada di luar negeri dianggap baik oleh masyarakat untuk diterapkan di dalam negeri. Sehingga dapat menimbulkan dilematis. Pengaruh globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi menjadikan anak muda kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan sehari-hari anak muda sekarang. Seperti cara berpakaian, penampilan, tingkah laku dan lain sebaginya. Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dancenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganutkebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Walaupun ada beberapa keuntungan dari globalisasi, namun dampak negatifnya cenderung lebih menonjol. Sedangkan generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Semangat nasionalisme merupakan salah satu modal utama yang harus dimiliki bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman-ancaman ketahanan nasional terutama globalisasi. B. Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan globalisasi? 2. Apakah yang dimaksud dengan nasionalisme? 3. Apakah dampak globalisasi terhadap sikap nasionalisme di generasi muda? 4. Bagaimanakah cara menanggulangi dampak globalisasi?

Upload: wiwit-suryani

Post on 19-Jul-2015

563 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Globalisasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Globalisasi secara tidak langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan

tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa

menjadi berkurang atau hilang. Karena globalisasi membuka cakrawala

masyarakat secara global. Segala yang ada di luar negeri dianggap baik oleh

masyarakat untuk diterapkan di dalam negeri. Sehingga dapat menimbulkan

dilematis. Pengaruh globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat

terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi menjadikan anak muda

kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan

gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan sehari-hari anak muda sekarang.

Seperti cara berpakaian, penampilan, tingkah laku dan lain sebaginya. Dilihat dari

sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun

dancenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi

menganutkebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati

mereka. Walaupun ada beberapa keuntungan dari globalisasi, namun dampak

negatifnya cenderung lebih menonjol. Sedangkan generasi muda adalah penerus

masa depan bangsa. Semangat nasionalisme merupakan salah satu modal utama

yang harus dimiliki bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman-ancaman

ketahanan nasional terutama globalisasi.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan globalisasi?

2. Apakah yang dimaksud dengan nasionalisme?

3. Apakah dampak globalisasi terhadap sikap nasionalisme di generasi muda?

4. Bagaimanakah cara menanggulangi dampak globalisasi?

Page 2: Makalah Globalisasi

2

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan globalisasi.

2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan nasionalisme.

3. Untuk mengetahui dampak globalisasi terhadap sikap nasionalisme di

generasi muda penerus bangsa.

4. Untuk mengetahui bagaimanakah cara untuk menaggulangi dan menyikapi

dampak globalisasi di kalangan generasi muda.

Page 3: Makalah Globalisasi

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. GLOBALISASI

1. Pengertian

Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar

manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya

populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu

negara menjadi semakin sempit. Globalisasi merupakan suatu proses di mana

antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi,

bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas

negara. Globalisasi memiliki banyak karakteristik yang sama dengan

internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian

pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan

berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.

Menurut asal katanya, kata “globalisasi” diambil dari kata global yang

maknanya ialah universal. Achmad suparman menyatakan Globalisasi adalah

suatu proses menjadikan sesuatu (benda/perilaku) sebagai ciri dari setiap

individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki

definisi yang jelas, kecuali hanya sekedar definisi kerja. Sehingga bergantung

pada sisi mana orang tersebut melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai

suatu proses sosial, proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa

seluruh bangsa dan negara di dunia semakin terikat antara satu dengan yang

lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan koeksistensi

dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.

Di sisi lain, ada yang yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang

diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki

pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini globalisasi

adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara yang kuat dan

kaya akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara kecil akan semakin tidak

Page 4: Makalah Globalisasi

4

berdaya karena tidak mampu bersaing. Globalisasi cenderung berpengaruh

besar terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Istilah

globalisasi pertama kali digunakan pada tahun 1985 oleh Theodore Levitte.

Menurut Jan Aart Scholte ada beberapa definisi globalisasi yaiti antara lain:

Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan

internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan

identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung antara

pihak yang satu dengan pihak yang lain.

Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkan batas

antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa,

maupun migrasi.

Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya

hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu

lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.

Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi

dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga

mengglobal.

Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Berdasarkan artiyang

diatas, masing-masing negara cenderung masih mempertahankan status

ontologinya. Namun menurut artian yang ini dunia global memiliki satus

ontologi sendiri, tidak hanya sekedar gabungan negara-negara.

2. Sejarah

Menurut sejarawan globalisasi sebagai fenomena pada abad ke-20 yang

dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Namun sebenarnya

interaksi dan globalisasi dalam hubungan antar bangsa di dunia telah ada sejak

berabad-abad yang lalu. Benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia

mulai mengenal perdagangan antar negeri sekitar tahun 1000 san 1500 M. Para

pedagang Tiongkok dan India mulai menelusuri negara lain baik melalui jalan

Page 5: Makalah Globalisasi

5

darat (sutera) maupun jalur laut untuk berdagang. Fenomena berkembangnya

perusahaan McDonald di seluruh pelosok dunia menunjukkan telah terjadinya

globalisasi. Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum

muslim di Asia dan Afrika. Lalu ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-

besaran oleh bangsa Eropa. Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan

bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional

di dunia. Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika

perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme

seakan memberikan kebenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam

mewujudkan kesejahteraan di dunia.

3. Ciri-ciri

Berikut merupakan beberapa ciri yang menandakan semakin

berkembangnya fenomena globalisasi di dunia:

Perubahan dalam konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-

barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan

bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui

pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak

hal dari budaya yang berbeda.

Pasar dan produksi ekonomi dinegara-negara yang berbeda menjadi saling

bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, dan

dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).

Peningkatan interaksi kultural melaui perkembangan media massa terutama

televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olahraga internasional.

Sekarang dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru

mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam

bidang fashion, literatur, dan makanan.

Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup,

krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.

Page 6: Makalah Globalisasi

6

Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa

kita pada globalisasi, sebuah kesadarn dan pemahaman baru bahwa dunia

adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa

sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus

berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan

akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian,serta kenyataan yang mungkin

terjadi. Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi

sosial.

4. Pengaruh

Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu

negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh

positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang

kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain-

lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.

B. NASIONALISME

1. Pengertian

Nasionalisme berasal dari kata nation yang berarti bangsa. Bangsa

mempunyai dua pengertian, yaitu: dalam pengertian antropologis serta

sosiologis, dan dalam pengertian politis. Dalam pengertian antropologis dan

sosiologis, bangsa adalah suatu masyarakat yang merupakan suatu persekutuan

hidup yang berdiri sendiri dan masing-masing anggota persekutuan hidup

tersebut merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama, sejarah dan adat istiadat.

Sedangkan pengertian nasionalisme menurut beberapa ahli antara lain:

a. Encyclopaedia Britannica

Nasionalisme merupakan keadaan jiwa, di mana individu merasa bahwa

setiap orang memiliki kesetiaan dalam keduniaan (sekuler) tertinggi kepada

negara kebangsaan.

Page 7: Makalah Globalisasi

7

b. Huszer dan Stevenson

Nasionalisme adalah yang menentukan bangsa mempunyai rasa cinta secara

alami kepada tanah airnya.

c. International Encyclopaedia of the Social Sciences

Nasionalisme adalah suatu ikatan politik yang mengikat kesatuan

masyarakat modern dan memberi pengabsahan terhadap klaim (tuntutan)

kekuasaan.

d. L. Stoddard

Nasionalisme adalah suatu keadaan jiwa dan suatu kepercayaan, dianut oleh

sejumlah besar manusia perseorangan sehingga mereka membentuk suatu

kebangsaan. Nasionalisme adalah rasa kebersamaan segolongan sebagai suatu

bangsa.

e. Hans Kohn

Nasionalisme menyatakan bahwa negara kebangsaan adalah cita-cita dan

satu-satunya bentuk sah dari organisasi politik, dan bahwa bangsa adalah

sumber dari semua tenaga kebudayaan kreatif dan kesejahteraan ekonomi.

f. Joseph Ernest Renan

Nasionalisme adalah sekelompok individu yang ingin bersatu dengan

individu-individu lain dengan dorongan kemauan dan kebutuhan psikis.

Sebagai contoh adalah bangsa Swiss yang terdiri dari berbagai bangsa dan

budaya dapat menjadi satu bangsa dan memiliki negara.

g. Otto Bauer

Nasionalisme adalah kesatuan perasaan dan perangai yang timbul karena

persamaan nasib, contohnya nasionalisme negara-negara Asia.

Page 8: Makalah Globalisasi

8

h. Louis Snyder

Nasionalisme adalah hasil dari faktor-faktor politis, ekonomi, sosial dan

intelektual pada suatu taraf tertentu dalam sejarah. Sebagai contoh adalah

timbulnya nasionalisne di Jepang.

Menurut Prof. Sartono Kartodirjo (Kompas, 28/2/1989) tidak perlu

disangsikan asal saja nasionalisme masih mempertahankan prinsip-prinsip

dasarnya untuk mewujudkan dan mempertahankan persatuan, kebebasan,

kesamaan, individualitas, dan prestasi sebagai bangsa. Nasionalisme

merupakan gejala modern, tetapi tidak ada kesepakatan mengenai dari mana

muncul dan berkembangnya nasionalisme. Namun ada yang berpendapat

bahwa ia tidak dapat dipisahkan dengan revolisi industri. Nasionalisme

menjadi media yang penting untuk menyusun diri dengan membentuk

organisasi dan untuk menyatakan diri. Antara tahun 1789 dan 1795

nasionalisme menuju ke arah klimaks yang berlawanan, pengakuan kemuliaan

seseorang dalam pernyataan hak manusia dan warga negara. Namun sudah

mulai terlihat adanya kecenderungan nasionalisme yang terlalu mementingkan

tanah air (patriotisme yang mengarah pada chauvinisme).

Menurut pandangan soekarno, nasionalisme barat mengandung

individualisme, liberalisme dan melahirkan kapitalisme dan imperialisme.

Selain itu nasionalisme barat mempunyai patriotisme sempit dan ekstrem yang

mengakibatkan munculnya konflik-konflik, permusuhan dan pertikaian antara

nasionalisme-nasionalisme. Yang biasa dinamakan dengan serang menyerang.

Jadi dapat dikatakan bahwa nasionalisme merupakan kecintaan alamiah

terhadap tanah air, kesadaran yang mendorong untuk membentuk kedaulatan

dan kesepakatan untuk membentuk negara berdasarkan kebangsaan yang

disepakati dan dijadikan sebagai pijakan pertama dan tujuan dalam menjalani

kegiatan kebudayaan dan ekonomi.

Page 9: Makalah Globalisasi

9

2. Nasionalisme di Indonesia

Nasionalisme Indonesia pada awalnya muncul karena adanya kolonialisme.

Penjajahan yang dilakukan oleh Jepang dan Belanda dan penderitaan yang

harus dirasakan akibat terjajah telah mampu melahirkan semangat kebersamaan

sebagai satu kesatuan yang harus bangkit dan hidup menjadi bangsa merdeka.

Sebagai bagian dari dunia Timur, Indonesia menganut paham nasionalisme dan

menolak prinsip-prinsip yang terkandung dalam nasionalisme Barat. Menurut

Soekarno, nasionalisme barat yang bersifat serang menyerang dan

nasionalisme perdagangan yang memperhitungkan untung dan rugi serta

nasionalisme yang sempit, pastilah akan hancur dengan sendirinya, sedangkan

nasionalisme Timur yang lebih bersifat perikemanusiaan akan tampil sebagai

pemenang. Oleh karena itu nasionalisme di Indonesia adalah nasionalisme

yang anti-imperialisme dan kolonialisme, anti-kapitalisme. Yaitu prinsip-

prinsip yang terkandung dalam nasionalisme Barat, dan yang sangat dikecam

oleh nasionalisme Timur.

Sedangkan menurut James G. Kellas (1998: 4), Nasionalisme merupakan

suatu bentuk ideologi. Seseorang yang memiliki jiwa nasionalisme akan

merasa menjadi bagian dari suatu bangsa. Walaupun orang tersebut sedang

berada di luar wilayah, namun akan tetap memiliki ikatan yang kuat pada

daerah asalnya. Begitu pula dengan bangsa Indonesia. Saat ini semangat

nasionalisme bangsa Indonesia semakin berkurang. Tidak ada lagi jiwa

nasionalis. Hal ini dapat dilihat dari perhatian pemerintah terhadap nasib para

veteran.

C. Dampak Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda

Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi,

politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi

informasi dan komunikasi memberikan peran yang sangat penting bagi

berlangsungnya proses globalisasi. Globalisasi mempunyai pengaruh yang positif

dan juga pengaruh negatif, dimana pengaruh-pengaruh tersebut tidak secara

Page 10: Makalah Globalisasi

10

langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Namun secara keseluruhan dapat

menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang.

Sebab globalisasi mampu membuka pandangan masyarakat secara global.

Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di

kalangan muda. Pengaruhnya sangat kuat. Pengaruh tersebut menghilangkan

kepribadian diri anak muda sebagai penerus bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan

dengan gejala-gejala dalam kehidupan sehari-hari. Anak muda lebih suka menjadi

orang lain dan menutupi identitasnya sebagai bangsa Indonesia. Hanya beberapa

remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang

sopan sesuai dengan kepribadian bangsa. Selain itu juga perkembangan IPTEK.

Walaupun sesungguhnya IPTEK memberikan dampak positif, namun jika

disalahgunakan akan memberikan dampak negatif. Dilihat dari segi sikap, banyak

anak muda yang tingkah lakunya tidak sopan santun dan cenderung tidak ada rasa

peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut sistem kebebasan dan

keterbukaan. Merusak moral generasi muda, timbul tindakan anarkis antara

golongan muda. Hubungan dengan nilai nasionalisme berkurang karena tidak

adanya rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap

masyarakat. Sedangkan generasi muda adalah generasi penerus masa depan.

Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme

1. Dilihat dari Globalisasi Politik

2. Dari Aspek Globalisasi Ekonomi

3. Dari Globalisasi Sosial Buday

Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme :

1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat

membawa kemajuan dan kemakmuran.

2. Dari Globalisasi Aspek Ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam

negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola,

Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap

Page 11: Makalah Globalisasi

11

produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme

masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.

3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri

sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya

barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.

Pengaruh- pengaruh tersebut tidak secara langsung berpengaruh terhadap

nasionalisme. Tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme

terhadap bangsa berkurang atau hilang. Karena globalisasi dapat membuka

cakrawala masyarakat secara global. Semua yang ada di luar negeri dianggap

memberi aspirasi kepada masyarakat untuk diterapkan di negara sendiri.

Berdasarkan referansi lain yang ditemui, beberapa pengaruh globalisasi

terhadap nasionalisme secara umum addalah sebagai berikut:

Dampak Globalisasi Terhadap Nasionalisme

a. Dampak positif Globalisasi :

Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan

Mudah melakukan komunikasi

Cepat dalam bepergian ( mobili-tas tinggi )

Menumbuhkan sikap kosmopo-litan dan toleran

Memacu untuk meningkatkan kualitas diri

Mudah memenuhi kebutuhan

b. Dampak negatif Globalisasi:

Informasi yang tidak tersaring

Perilaku konsumtif

Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit

Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk

Mudah terpengaruh oleh hal yang berbau barat

Page 12: Makalah Globalisasi

12

Apabila dijabarkan dari beberapa bidang, dampak globalisasi sangat luas dan

memiliki keterkaitan antara hal yang satu dengan yang lain. Dampak tersebut

antara lain sebagai berikut:

1. Dampak positif

a) globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis.

Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan

djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat

tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa

nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.

b) globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan

kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal

tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang

kehidupan nasional bangsa.

c) Globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti

etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah

maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan

bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.

2. Dampak negatif

a) Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme

dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup

kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme.

Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang

b) Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam

negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola,

Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta

terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa

nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.

Page 13: Makalah Globalisasi

13

c) Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri

sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya

barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.

d) Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan

miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi.

Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu

yang dapat mengikuti arusmodernisasi dan globalisasi maka akan

memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang

stagnan. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya

dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.

e) Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian

antarperilaku sesama warga. Masyarakat merasa dimudahkan dengan

teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain

dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk

sosial. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan

kehidupan berbangsa dan bernegara.

D. Cara Menanggulangi Dampak Globalisasi terhadap Nilai Nasionalisme di

Kalangan Generasi Muda

Saat ini hal yang perlu diperbaiki di kalangan generasi muda Indonesia adalah

mentalitas dari bangsa tersebut. Sikap mental yang kuat dan konsisten serta

mampu mengeksplorasi diri adalah salah satu bentuk konkrit yang dibutuhkan

bangsa Indonesia pada saat ini. Kegoncangan dan keterpurukan mental bangsa

Indonesia disebabkan oleh krisis multidimensi yang disertai dengan krisis

ekonomi berkepanjangan. Zaman dahulu bangsa Indonesia dikenal dengan

kebudayaan yang begitu eksklusif dan memukau serta penduduk yang ramah-

tamah serta di dukung oleh kondisi geografis yang sangat strategis dan dikaruniai

tanah subur. Namun, sekarang berubah180 drajat. Hal ini merupakan mentalitas

warga pendukung yang sangat lemah. Agar dampak globalisasi tidak merusak

Page 14: Makalah Globalisasi

14

kehidupan masyarakat maka kita harus mengetahui sisi positifnya, sehingga kita

dapat memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dampak negatif globalisasi dapat memengaruhi tingkah laku. Oleh karena itu

bangsa Indonesia harus menentukan sikap dalam menghadapi globalisasi,

terutama dari pengaruh negatif. Sikap untuk menghadapi dampak negatif dari

globalisasi misalnya :

Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya

terutama dengan memperkuat keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Belajar tekun agar menjadi manusia yang berguna dan dapat membedakan

perilaku yang benar dan salah.

Memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa.

Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misalnya semangat

mencintai produk dalam negeri.

Mempertimbangkan setiap perbuatan agar tidak merugikan diri sendiri dan

orang lain.

Menggunakan waktu dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.

Bergaul dengan orang-orang yang berakhlak baik dan tidak terpengaruh

terhadap lingkungan dan pergaulan buruk.

Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam

arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.

Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, dan

sosial budaya bangsa.

Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan dapat

menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap

bangsa. Sehingga kepribadian bangsa tidak hilang ataupun luntur.

Page 15: Makalah Globalisasi

15

BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan

antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama

lain yang melintasi batas negara. Oleh karena itu globalisasi sering diartikan

mendunia. Globalisasi sudah ada sejak manusia mulai mengenal perdagangan

antar negeri sekitar tahun 1000 san 1500 M. Namun jika dihubungkan dengan

bangkitnya ekonomi internasional, globalisasi merupakan fenomena pada abad

ke-20. Ciri-ciri globalisasi antara lain:

Perubahan konstantin ruang dan waktu.

Pasar dan produksi ekonomi yang berbeda saling bergantung.

Peningkatan interaksi kultural.

Meningkatnya masalah bersama.

Pengaruh globalisasi meliputi dua sisi antara lain pengaruh positif dan

pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi mencakup bidang politik, ekonomi,

ekologi, sosial budaya dan lain sebagainya.

Nasionalisme merupakan kecintaan alamiah terhadap tanah air, kesadaran yang

mendorong untuk membentuk kedaulatan dan kesepakatan untuk membentuk

negara berdasarkan kebangsaan yang disepakati dan dijadikan sebagai pijakan

pertama dan tujuan dalam menjalani kegiatan kebudayaan dan ekonomi. Awal

munculnya nasionalisme karena adanya kolonialisasi. Dampak globalisasi

terhadap nilai nasionalisme di kalangan generasi muda berlangsung di semua

bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, teknologi, ekonomi, sosial

budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Globalisasi mempunyai pengaruh

yang positif dan juga pengaruh negatif. Pengaruh tersebut menghilangkan

kepribadian diri anak muda sebagai penerus bangsa Indonesia. Anak muda lebih

suka menjadi orang lain dan menutupi identitasnya sebagai bangsa Indonesia.

Page 16: Makalah Globalisasi

16

Dilihat dari segi sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak sopan

santun dan cenderung tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Globalisasi

menganut sistem kebebasan dan keterbukaan. Dampak posotif globalisasi antara

lain: Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan, komunikasi, mobilitas

tinggi, toleran, dan kebutuhan terpenuhi. Sedangkan dampak negatifnya antara

lain: informasi yang tidak tersaring, konsumtif, berpikir sempit, pemborosan,

meniru perilaku buruk, dan mudah terpengaruh dengan budaya barat. Cara

menanggulangi masalah tersebut yaitu ada beberapa cara daiantaranya yaitu:

menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai pancasila terutama memperkuat

keimanan dan ketuhanan, belajar dengan tekun agar dapat membedakan yang

benar dan yang salah, memperkuat persatuan dan kesatuan, menumbuhkan

semangat nasionalisme, mempertimbangkan setiap kegiatan, memanfaatkan waktu

dengan sebaik-baiknya, selektif terhadap pengaruh globalisasi baik dari segi

politik, sosial budaya dan lain sebagainya.

Page 17: Makalah Globalisasi

17

DAFTAR PUSTAKA

Adisusilo J. R, Sutarjo. Nasionalisme di Berbagai Negara. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma

http://auliamalahatii.blogspot.com/2013/01/pengaruh-positif-globalisasi-

terhadap.html

http://dhizaar27.wordpress.com/2011/03/03/makalah-globalisasi/

http://lonlonwalon.blogspot.com/2012/01/pengaruh-globalisasi-terhadap-

semangat.html

http://mr-kazikame.blogspot.com/2013/05/dampak-positif-dan-negatif-era.html

http://www.academia.edu/5637105/PENGARUH_DAMPAK_GLOBALISASI_T

[email protected]&em

ail_was_taken=true

Triyanto. 2013. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: CV

BUDI UTAMA.

Yatim, Badri. 1999. Soekarno, Islam dan Nasionalisme. Jakarta: Logos Wacana

Ilmu.