makalah garapan maternitas

8/17/2019 Makalah Garapan Maternitas

1/32

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah swt atas ridho

rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Makalah yang berjudul “” ini disusun untuk memenuhi salah satu

tugas Mata Kuliah Maternitas.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak

dapat terselesaikan tanpa bimbingan, arahan, bantuan, dan kerja

sama dari semua piha, baik dalam bentuk moral maupun material.

ntuk itu penulis mengu!apkan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada"

#. $j. %etty &uprapti, &.Kp, M.Kes, selaku 'irektur Politeknik

Kesehatan (asikmalaya.). NAMA KA*+, selaku Ketua *urusan Keperawatan Politeknik

Kesehatan (asikmalaya.. NAMA KAP+', selaku Ketua Program &tudi ' Keperawatan

Politeknik Kesehatan (asikmalaya./. NAMA '&0N, selaku 'osen Mata Kuliah Maternitas.1. &ta2 Perpustakaan Politeknik Kesehatan (asikmalaya.

Penulis menyadari atas segala keterbatasan yang

dimiliki,sehingga masih banyak kekuranganbaik segi isi maupun

tulisan. leh karena itu, penulis mengjarapkanadanya kritik dan

saran yang membangun untuk perbaikan selanjutnya.&emoga Allah swt senantiasa melimpahkan rahmatNya

kepada kita semua, aamiin.

(asikmalaya, #3 &eptember

)4#/-43-#3

Penulis


2/32

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan merupakan salah satu kejadian besar bagi seorang

ibu. 'iperlukan segenap kemampuan baik tenaga maupun pikiran

guna melalui tahapan prosesnya. %anyak ibu hamil dapat melalui

proses persalinan dengan lan!ar dan selamat. Namun banyak pula,

persalinan menyebabkan terjadinya komplikasi yang disebabkanoleh berbagai hal. %erikut beberapa komplikasi yang biasa terjadi

pada persalinan.

Perdarahan setelah melahirkan atau post partum

hemorrhagic 5PP$6 adalah konsekuensi perdarahan berlebihan dari

tempat implantasi plasenta, trauma di traktus genitalia dan struktur

sekitarnya, atau keduanya.

Penyebab tersering adalah atoni uteri, yakni otot rahim tidak

berkontraksi sebagaimana mestinya segera setelah bayi lahir.

Normalnya, setelah bayi dan plasenta lahir otot-otot rahim akan

berkontraksi sehingga pembuluh darah akan menutup dan

perdarahan akan berhenti. Namun, terjadi atoni uteri, rahim tidak

dapat berkontraksi dengan baik, sehingga pembuluh darah tetap

terbuka. 'engan demikian terjadilah perdarahan postpartum.

Atonia uteri menjadi penyebab lebih dari 347 perdarahan

pas!a persalinan. 8ebih dari separuh jumlah seluruh kematian ibu

terjadi dalam waktu )/ jam setelah melahirkan, sebagian besar


3/32

karena terlalu banyak mengeluarkan darah. 9alaupun seorang

perempuan dapat bertahan hidup setelah mengalami perdarahan

setelah persalinan, namun ia akan menderita anemia berat 5:aisal,

)44;6.

Perdarahan post partum dalam )/ jam pertama biasanya

masih berada dalam pengawasan ketat dokter. 'alam dua jam

pertama, kondisi Anda terus dipantau, salah satunya untuk

mengetahui apakah terdapat perdarahan post partum.

&ementara itu, perdarahan setelah melahirkan dapat terjadi

ketika Anda sudah tidak berada di rumah sakit lagi. leh karena itu

Anda harus waspada terhadap kemungkinan terjadinya perdarahan

post partum. %eberapa hal yang lajim, misalnya wajah tampak

pu!at, nadi teraba !epat dan ke!il, kulit kaki dan tangan dingin,

serta perdarahan melalui


4/32

tertolong juga maka usaha terakhir adalah menghilangkan sumber

perdarahan dengan dua !ara yaitu mengikat pembuluh darah atau

mengangkat rahim 5histerektomi6.

Perdarahan pada masa ni2as umumnya disebabkan oleh

in2eksi. *ika perdarahan disertai pas!a persalinan, maka selain

pemberian uterotonika, dokter akan memberikan juga anti biotik

yang memakai adekuat.

'iperkirakan ada #/ juta kasus perdarahan dalam kehamilan

setiap tahunnya paling sedikit #);.444 wanita mengalami

perdarahan sampai meninggal. &ebagian besar kematian tersebut

terjadi dalam waktu / jam setelah melahirkan. 'i nggris 5)4446,

separuh kematian ibu hamil akibat perdarahan disebabkan oleh

perdarahan post partum. Menurut 9$ 5)4#46 pada tahun )44;

kejadian perdarahan pada ibu post partum men!apai >;7 dari seluruh ibu

melahirkan di dunia, sedangkan di ndonesia angka perdarahan post

partum men!apai 147. &trategi utama yang dilakukan oleh Pemerintah

ndonesia untuk menurunkan angka perdarahan post partum adalah

memberi pertolongan persalinan yang diberikan tenaga kesehatan, kedua

mengupayakan komplikasi dan perdarahan ibu saat mengandung dan

melahirkan dapat ditangani, ketiga mengupayakan pen!egahan

kehamilan yang tidak diinginkan 5&arwono, )44>6.

'i ndonesia, &ebagian besar persalinan terjadi tidak di rumah

sakit, sehingga sering pasien yang bersalin di luar kemudian terjadi

perdarahan post partum terlambat sampai ke rumah sakit, saat

datang keadaan umum=hemodinamiknya sudah memburuk,akibatnya mortalitas tinggi.Menurut 'epkes +, kematian ibu di

ndonesia 5)44)6 adalah >14 ibu tiap #44.444 kelahiran hidup dan

/7 dari angka tersebut disebabkan oleh perdarahan post partum.


5/32

'i ndonesia diperkirakan ada #/ juta kasus perdarahan

dalam kehamilan. &etiap tahunnya paling sedikit #);.444

perempuan mengalami perdarahan sampai meninggal. Perdarahan

pas!a persalinan terutama perdarahan postpartum primer

merupakan perdarahan yang paling banyak menyebabkan kematian

ibu. Perdarahan postpartum primer yaitu perdarahan pas!a

persalinan yang terjadi dalam )/ jam pertama kelahiran 5:aisal,

)44;6

Menurut Kementerian Kesehatan + tahun )4#4, tiga 2aktor

utama kematian ibu melahirkan adalah perdarahan 5);76,

eklampsia 5)/76, dan in2eksi 5##76.


6/32

Anemia dan kekurangan energi kronis 5K0K6 pada ibu hamil

menjadi penyebab utama terjadinya perdarahan dan in2eksi yang

merupakan 2aktor utama kematian ibu. Menurut data 9$, di

berbagai negara paling sedikit seperempat dari seluruh kematian

ibu disebabkan oleh perdarahan, proporsinya berkisar antara

kurang dari #4 persen sampai hampir >4 persen 5PP dan KPA, )4#46.

nsidensi perdarahan postpartum pada negara maju sekitar 17 dari

persalinan, sedangkan pada Negara berkembang bisa men!apai

);7 dari persalinan dan menjadi masalah utama dalam kematian

ibu. Penyebabnya 347 dari atonia uteri, ?7 robekan jalin lahir,

sisanya dikarenakan retensio plasenta dan gangguan pembekuandarah 5Parisaei, et all., )44;6.


7/32

Menurut 9$, Negara yang berkembang memiliki angka

kematian ibu )17 kematian ibu itu disebabkan oleh Perdarahan

Post Partum. (erhitung lebih dari #44.444 kematian maternal

pertahun. Menurut bulletin “american collage of obstetrician and

gynecologists” menempatkan perkiraan #/4.444 kematian ibu

pertahun.

Apabila terjadi perdarahan yang berlebihan pas!a persalinan

harus di!ari etiologi yang spesi@k. Atonia uteri, retensio plasenta

5termasuk plasenta akreta dan


8/32

>6%agaimana Asuhan Keperawatan kepada bu Post Partum dengan

Komplikasi Pendarahan

D. Man!aat

#6 Mengetahui apa itu perdarahan post partum.)6 Mengetahui etiologi perdarahan post partum.6 Mengetahui 2aktor predisposisi perdarahan post partum./6 Mengetahui pato@siologi perdarahan post partum.16 Mengetahui gambaran klinik dari perdarahan post

partum.>6 Mengetahui bagaimana melakukan Asuhan

Keperawatan kepada bu Post Partum dengan komplikasipendarahan


9/32

%A%

KN&0P 'A&A+

A. Pengertian Per"araan P#st Partum

Perdarahan Postpartum adalah perdarahan lebih dari 144 B

>44 ml dalam masa )/ jam setelah anak lahir. (ermasuk perdarahankaraena retensio plasenta.

Perdarahan postpartum adalah perdarahan atau hilangnya

darah sebanyak lebih dari 144!! yang terjadi setelah anak lahir baik

sebelum, selama, atau sesudah kelahiran plasenta. Menurut waktu

kejadiannya, perdarahan postpartum sendiri dapat dibagi atas

perdarahan postpartum primer yang terjadi dalam )/ jam setelah

bayi lahir, dan perdarahan postpartum sekunder yang terjadi lebih

dari )/ jam sampai dengan > minggu setalah kelahiran bayi.

Perdarahan Post partum diklasi@kasikan menjadi ), yaitu"

a6 0arly Postpartum " (erjadi )/ jam pertama setelah bayi

lahir.

b6 8ate Postpartum " (erjadi lebih dari )/ jam pertama

setelah bayi lahir.

(iga hal yang harus diperhatikan dalam menolong persalinan

dengan komplikasi perdarahan post partum "

#6 Menghentikan perdarahan.

)6 Men!egah timbulnya syok.


10/32

6 Mengganti darah yang hilang.

B. Eti#l#gi Per"araan P#st Partum

Penyebab perdarahan dibagi dua sesuai dengan jenis

perdarahan yaitu "

a. Penyebab perdarahan paska persalinan dini "

#6 Perlukaan jalan lahir " ruptur uteri, robekan ser


11/32

Atonia teri adalah suatu kondisi dimana Myometrium tidak dapat

berkontraksi dan bila ini terjadi maka darah yang keluar dari bekas

tempat melekatnya plasenta menjadi tidak terkendali. 5Apri, )44?6.

Pada kasus yang diduga berisiko tinggi terjadinya atonia uteri harus

diantisipasi dengan pemasangan in2us. 'emikian juga harus

disiapkan obat uterotonika serta pertolongan persalinan kala

dengan baik dan benar.

6 *umlah darah sedikit

Keadaan ini perlu dipertimbangkan pada kasus keadaan itu jelek,

hipertensi saat hamil, pre eklampsia dan eklamsi.

/6 Kelainan pembekuan darahMeskipun jarang tetapi bila terjadi sering berakibat 2atal, sehingga

perlu diantisipasi dengan hati-hati dan seksama.

D. Pat#&si#l#gi Per"araan P#st Partum

dasarnya perdarahan terjadi karena pembuluh darah didalam

uterus masih terbuka. Pelepasan plasenta memutuskan pembuluh

darah dalam stratum spongiosum sehingga sinus-sinus maternalis

ditempat insersinya plasenta terbuka.

Pada waktu uterus berkontraksi, pembuluh darah yang terbuka

tersebut akan menutup, kemudian pembuluh darah tersumbat oleh

bekuan darah sehingga perdarahan akan terhenti. Adanya

gangguan retraksi dan kontraksi otot uterus, akan menghambat

penutupan pembuluh darah dan menyebabkan perdarahan yang

banyak. Keadaan demikian menjadi 2aktor utama penyebab

perdarahan paska persalinan. Perlukaan yang luas akan menambah

perdarahan seperti robekan ser


12/32

ntuk memperkirakan kemungkinan penyebab perdarahan

paska persalinan sehingga pengelolaannya tepat, perlu dibenahi

gejala dan tanda sebagai berikut "

Cejala dan tanda Penyulit 'iagnosa penyebab "

#6 terus tidak berkontraksi dan lembek.)6 Perdarahan segera setelah bayi lahir.6 &yok./6 %ekuan darah pada ser6 'arah segar mengalir segera setelah anak lahir.?6 terus berkontraksi dan keras.;6 Plasenta lengkap.

36 Pu!at.#46 8emah.##6 Mengigil.#)6 +obekan jalan lahir#6 Plasenta belum lahir setelah 4 menit#/6 Perdarahan segera, uterus berkontraksi dan keras#16 (ali pusat putus#>6 n


13/32

/6 &egera lakukan penilaian klinik dan upaya pertolongan

apabila dihadapkan dengan masalah dan komplikasi16 Atasi syok jika terjadi syok>6 Pastikan kontraksi berlangsung baik 5 keluarkan bekuan

darah, lakukan pijatan uterus, beri uterotonika #4 E dilanjutkan

in2us )4 ml dalam 144 !! N&=+8 dengan tetesan /4 tetes=menit 6.?6 Pastikan plasenta telah lahir lengkap dan eksplorasi

kemungkinan robekan jalan lahir;6 %ila perdarahan tidak berlangsung, lakukan uji bekuan

darah.36 Pasang kateter tetap dan pantau !airan keluar masuk#46 8akukan obser


14/32

kedua belah telapak tangan yang melingkupi uteus. %ila

perdarahan berkurang kompresi diteruskan, pertahankan hingga

uterus dapat kembali berkontraksi atau dibawa ke 2asilitas

kesehata rujukan.>. Kompresi bimanual internal yaitu< uterus ditekan diantara

telapak tangan pada dinding abdomen dan tinju tangan dalam


15/32

b6 +etensio plasenta%ila plasenta tetap tertinggal dalam uterus setangah jam

setalah anak lahir dan akti2 kala tiga bisa di sebabkan oleh adhesi

yang kuat antara plasenta dan uterus.'isebut sebagai plasenta

akreta bila implantasi menenbus desidua baslis dan Nitabuch Layer

,disebut sebagai plasenta inkreta bila plasenta sampai menembus

miometrium dan disebut plasenta perkreta bili


16/32

#. (entukan jenis retensio yang terjadi karena berkaitan

dengan tindakan yang akan diambil.). +egangkan tali pusat dan minta pasien untuk mengejan,

bila ekspulsi tidak terjadi !obakan traksi terkontrol tali pusat.. Pasang in2us oksitosin )4 unit=144 !! N& atau +8 dengan

tetesan /4=menit, bila perlu kombinasikan dengan misoprostol

/44mg per rektal./. %ila traksi terkontrol gagal melahirkan plasenta, lakukan

manual plasenta se!ara hati-hati dan halus.1. +estorasi !airan untuk mengatasi hipo. 8akukan trans2usi darah bila diperlukan.?. %erikan antibi


17/32

;. 8akukan hal yang sama pada plasenta kontra lateral3. &atukan kedua klem tersebut, kemudian sambil diputar

searah jarum jam tarik plasenta keluar perlahan-lahan.

d6 +uptur uteri#. %erikan segera !airan isotonik 5 +8=N&6 144 !! dalam #1-

)4 menit dan siapkan laparatomi). 8akukan laparatomi untuk melahirkan anak dan plasenta,

2asilitas pelayanan kesehatan dasar harus merujuk pasien ke

rumah sakit rujukan. %ila konser


18/32

#4. Khusus pada ruptur perineum komplit dilakukan penjahitan

lapis demi lapis dengan bantuan busi pada rektum, sebagai

berikut "

##. &etelah prosedur aseptik- antiseptik, pasang busi rektumhingga ujung robekan#). Mulai penjahitan dari ujung robekan dengan jahitan dan

simpul sub mukosa, menggunakan benang polyglikolik No )=4

5 deton=


19/32

untuk men!ari sumber pendarahan dengan !iri warna darah yang

merah segar dan pulsati2sesuai denyut nadi. &emua sumber

pendarahan yang terbuka harus diklem, diikat, dan luka ditutup

dengan jhitan cat-gut lapis demi lapis sampai pendarahan berhenti.+obekan ser46 post partum merupakan salah

satu dari sebab utama kematian ibu dalam persalinan, maka harus


20/32

diperhatikan dalam menolong persalinan dengan komplikasi

perdarahan post partum yaitu"a. Penghetian perdarahanb. *aga jangan sampai timbul syok

!. Penggantian darah yang hilang

Post partum = puerperium adalah masa dimana tubuh

menyesuaikan, baik @sik maupun psikososial terhadap proses

melahirkan. 'imulai segera setelah bersalin sampai tubuh

menyesuaikan se!ara sempurna dan kembali mendekati keadaan

sebelum hamil 5 > minggu 6. Masa post partum dibagi dalam tiga

tahap " mmediate post partum dalam )/ jam pertama, 0arly post

partum period 5minggu pertama6 dan 8ate post partum period5 minggu kedua sampai minggu ke enam6..Potensial bahaya yang

sering terjadi adalah pada immediate dan early post partum period

sedangkan perubahan se!ara bertahap kebanyakan terjadi pada

late post partum period. %ahaya yang paling sering terjadi itu

adalah perdarahan paska persalinan atau $PP 5$aemorrhage Post

Partum6.

Menurut 9illams 9ilkins 5#3;;6 perdarahan paska

persalinan adalah perdarahan yang terjadi pada masa post partum

yang lebih dari 144 !! segera setelah bayi lahir. (etapi menentukan

jumlah perdarahan pada saat persalinan sulit karena ber!ampurnya

darah dengan air ketuban serta rembesan dikain pada alas tidur.

PC, tahun )444 mende@nisikan perdarahan paska persalinan

adalah perdarahan yang terjadi pada masa post partum yang

menyebabkan perubahan tanda


21/32

:aktor terjadinya adalah"- mur" terlalu muda atau tua- Paritas" sering dijumpai pada multipara dan grandemulitipara.- Partus lama dan partus terlantar.

- trus terlalu regang dan besar. Misal pada emeli, hidramniodan janin besar.

- Kelainan pada utrus seperti mioma uteri, solusio plasenta.- Malnutrisi.b. &isa plasenta!. *alan lahir" robekan perineum,


22/32

a. terus tidak berkontraksi dan lembekb. Perdarahan segera setelah bayi lahir!. &yokd. %ekuan darah pada ser


23/32

yang dipenuhi 347 darah di ginjal. %ila hal ini terus terjadi maka

akan menyebabkan ibu tidak terselamatkan.

b. Anemia

Anemia terjadi akibat banyaknya darah yang keluar dan

menyebabkan perubahan hemostasis dalam darah, juga termasuk

hematokrit darah. Anemia dapat berlanjut menjadi masalah apabila

tidak ditangani, yaitu pusing dan tidak bergairah dan juga akan

berdampak juga pada asupan A& bayi.

!. &indrom &heehan

$al ini terjadi karena, akibat jangka panjang dari perdarahan

postpartum sampai syok. &indrom ini disebabkan karenahipo. Pemeriksaan diagnostik

Pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan adalah dengan

menggunakan "

a. Pemeriksaan 8aboratoriumKadar $b, $t, Masa perdarahan dan masa pembekuan

b. Pemeriksaan &C$al ini dilakukan bila perlu untuk menentukan adanya sisa

jaringan konsepsi intrauterin

!. Kultur uterus dan


24/32

)6 Pada pasien yang mempunyai riwayat perdarahan sebelumnya,

agar

dianjurkan untuk menjalani persalinan di +&

6 *angan memijat dan mendorong uterus sebelum plasenta lepasb. Penanganan#6 (entukan OC& atau skala kesadaran)6 %ila syok dan koma maka kolaborasikan terapi intra


25/32

d. +iwayat kesehatan " Kelainan darah dan hipertensie. Pengkajian @sik "

• (anda 6 :undus uteri=abdomen " lembek=keras, subin


26/32

16 8akukan masage uterus dengan satu tangan serta tangan

lainnya diletakan diatas simpisis.+= Massage uterus merangsang kontraksi uterus dan membantu

pelepasan pla!enta, satu tangan diatas simpisis men!egahterjadinya in6 %atasi pemeriksaan


27/32

/6 (indakan kolaborasi "a6 Monitor kadar gas darah dan P$ 5 perubahan kadar gas darah

dan P$ merupakan tanda hipoksia jaringan 6b6 %erikan terapi oksigen 5ksigen diperlukan untuk

memaksimalkan transportasi sirkulasi jaringan 6.!. Oemas=ketakutan berhubungan dengan perubahan keadaan atau

an!aman kematian (ujuan " Klien dapat mengungkapkan se!ara


28/32

+= n2eksi uterus menghambat in6 (indakan kolaborasia6 %erikan Hat besi 5 Anemi memperberat keadaan 6b6 %eri antibiotika 5 Pemberian antibiotika yang tepat diperlukan

untuk keadaan in2eksi 6.e. +esiko sho!k hipo


29/32

+= Koagulan membantu dalam proses pembekuan darah dan

uterotonika merangsang kontraksi uterus dan mengontrol

perdarahan.

/. Pelaksanaan

Pelaksanaan keperawatan merupakan kegiatan yang

dilakukan sesuai dengan ren!ana yang telah ditetapkan. &elama

pelaksanaan kegiatan dapat bersi2at mandiri dan kolaborati2.

&elama melaksanakan kegiatan perlu diawasi dan dimonitor

kemajuan kesehatan klien.

1. 0 B ? o!b. Kadar $b " 8ebih atau sama dengan #4 g=dl!. Cas darah dalam batas normald. Klien dan keluarganya mengekspresikan bahwa dia mengerti

tentang komplikasi dan pengobatan yang dilakukane. Klien dan keluarganya menunjukkan kemampuannya dalam

mengungkapkan perasaan psikologis dan emosinya2. Klien dapat melakukan akti@tasnya sehari-harig. Klien tidak merasa nyerih. Klien dapat mengungkapkan se!ara . Penkes

Oara yang terbaik untuk men!egah terjadinya Perdarahan

Post Partum adalah memimpin kala dan kala persalinan

se!ara legeartis. Apabila persalinan diawasi oleh dokter spesialis

obstetri!-ginekologi ada yang menganjurkan untuk memberikan

suntikan ergometrik se!ara E setelah anak lahir, dengan tujuan

untuk mengurangi perdarahan yang terjadi.


30/32


31/32

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Post partum = puerperium adalah masa dimana tubuh

menyesuaikan, baik @sik maupun psikososial terhadap proses

melahirkan. 'imulai segera setelah bersalin sampai tubuh

menyesuaikan se!ara sempurna dan kembali mendekati keadaan

sebelum hamil 5 > minggu 6. Masa post partum dibagi dalam tiga

tahap " mmediate post partum dalam )/ jam pertama, 0arly post

partum period 5minggu pertama6 dan 8ate post partum period5 minggu kedua sampai minggu ke enam6..Potensial bahaya yang

sering terjadi adalah pada immediate dan early post partum period

sedangkan perubahan se!ara bertahap kebanyakan terjadi pada

late post partum period. %ahaya yang paling sering terjadi itu

adalah perdarahan paska persalinan atau $PP 5$aemorrhage Post

Partum6. &ebagai perawat setidaknya kita harus mengetahui

masalah tentang pendarahan pada ibu post partum, dan kemudian

memberikan pengetahuan kepada masyarakat luas khususnya ibu

hamil.

Perdarahan postpartum adalah perdarahan lebih dari 144->44

ml selama )/ jam setelah anak lahir. Perdarahan Post partum

diklasi@kasikan menjadi ), yaitu, 0arly Postpartum yang terjadi )/

jam pertama setelah bayi lahir, dan 8ate Postpartum yang terjadi

lebih dari )/ jam pertama setelah bayi lahir. (iga hal yang harus

diperhatikan dalam menolong persalinan dengan komplikasi

perdarahan post partum adalah menghentikan perdarahan,

men!egah timbulnya syok, dan mengganti darah yang hilang.


32/32

%. &aran

Mahasiswa dapat memahami dan mengerti mengenai

konsep perdarahan post partum, memahami tentang de@nisi,

etiologi, pato@siologi, mani2estasi klinis, pemeriksaan penunjang,

pemeriksaan @sik dan dapat memberikan Asuhan

Keperawatan yang tepat pada ibu perdarahan post partum.

'A:(A+ P&(AKA

%agian bstetri dan Cinekologi :akultas Kedokteran ni

makalah garapan maternitas

Documents