makalah gangguan reproduksi

32
ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.K UMUR 33 TAHUN DENGAN AMENORE SEKUNDER Dosen Pengampu: Ossie Happinasari, SsiT. Disusun Oleh: 1. Ewi Susilaningsih (111140) 2. Lia Meiranti Rezeki (111157) 3. Nifia Juliantini Galantri (111176) 4. Rizki Faedah (111216) Kelas 2A

Upload: ewi2212

Post on 11-Aug-2015

742 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH GANGGUAN REPRODUKSI

ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NY.K UMUR 33

TAHUN DENGAN AMENORE SEKUNDER

Dosen Pengampu: Ossie Happinasari, SsiT.

Disusun Oleh:

1. Ewi Susilaningsih (111140)

2. Lia Meiranti Rezeki (111157)

3. Nifia Juliantini Galantri (111176)

4. Rizki Faedah (111216)

Kelas 2A

AKADEMI KEBIDANAN YLPP PURWOKERTO

TAHUN AJARAN 2012/2013

Page 2: MAKALAH GANGGUAN REPRODUKSI

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Beberapa kejadian dari gangguan reproduksi yang dialami oleh

masyarakat salahsatunya yang sering terjadi yaitu amenore. Amenore

adalah keadaan dimana haid berhenti atau tidak ada haid. Amenorea

dibagi menjadi dua yaitu amenore primer dan amenore sekunder.

Amenore sekunder terjadi apabila seorang wanita pernah

mengalami haid namun haid itu menjadi berhenti. Amenore sekunder

dapat terjadi karena beberapa penyebab. Keadaan yang paling sering

menyebabkan amenore sekunder yaitu kehamilan, kendati keadaan ini

dapat pula terjadi karena perubahan dalam pekerjaan, iklim atau

lingkungan, atau mungkin merupakan gejala suatu penyakit. Selain itu

amenore sekunder dapat pula terjadi pada akseptor KB, ibu menyusui,

stres, obat – obatan, ketidakseimbangan hormon, berat badan rendah,

olahraga yang berlebihan, kerusakan tiroid, masalah jaringan rahim

dan ketidakcukupan ovarium primer.

Dari kebanyakan kasus, amenorea sekunder adalah gangguan

kesehatan reproduksi yang sering terjadi. Keadaan ini memerlukan

penelusuran lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya serta untuk

segera memberikan penanganan. Oleh karena itu, penulis tertarik

untuk mengambil kasus ini.

2. Tujuan

a. Tujuan umum

- Memperoleh pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan

kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi

amenorea sekunder menggunakan manajemen kebidanan

menurut Hellen Varney (1997), sehingga meningkatkan derajat

kesehatan wanita.

b. Tujuan khusus

Page 3: MAKALAH GANGGUAN REPRODUKSI

- Dapat melakukan pengkajian, interprestasi data, diagnosa

potensial, tindakan segera, intervensi, implementasi, dan

evaluasi dengan tujuh langkah Varney.

- Untuk mengetahui kesenjangan teori dan praktek.

- Untuk memenuhi tugas mata kuliah Dokumentasi Kebidanan.

Page 4: MAKALAH GANGGUAN REPRODUKSI

BAB II

MATERI TERKAIT KASUS

A. Definisi

Amenore adalah keadaan dimana haid berhenti secara tiba – tiba atau

tidak adanya haid.

B. Klasifikasi

Amenore primer

Merupakan keadaan tidak haid yang dialami wanita pasca pubertas.

Hal ini biasanya ciri seksual sekundernya tidak berkembang.

Kondisi ini disebabkan oleh kelainan duktus Muller, seperti tidak

ada uterus, septum vagina transversal, atau himen imperforata.

Amenore sekunder

Merupakan keadaan dimana seorang wanita pernah mengalami

haid namun haid itu menjadi berhenti.

Penyebab

Pasien dengan gangguan makan (seperti anoreksia nervosa,

bulimia, obesitas)

Pasien dengan IMT (indeks masa tubuh) > 30

Stress psikologis

Penggunna obat – obatan tertentu seperti antidepresan,

antipsikotik, obat kemoterapi, dan kortikosteroid oral

Kelainan pembekuan darah

Gangguan hormon tiroid

Aktivitas fisik yang terlalu berat

Kehamilan

Pengguna kontrasepsi (oral)

Olahraga berlebihan

Tumor hipofise

Hiperplasia adrenal

Kegagalan ovarium

Page 5: MAKALAH GANGGUAN REPRODUKSI

Sidroma ovarium polikistik

Sindrom asherman

C. Pencegahan

Menghindari aktifitas yang terlalu berat.

Terlalu lelah merupakan salah satu penyebab utama

terlambatnya proses siklus haid. Hal inikarena tubuh

membutuhkan sejumlah energi untuk meneruskan proses

menstruasi secara teratur. Ketika jumlah energi habis karena

adanya aktifitas yang berat, maka haid tidak datang tepat pada

waktunya. Ketika siklus tidak lancar maka Sindrom pra –

menstruasi datang mengancam. Untuk itu hindari kelelahan

berlebihan. Tubuh setiap orang memiliki ambang lelah yang

berbeda – beda, tergantung dari ketahanan stamina tubuh

seseorang. Stamina dapat dilatih dengan olahraga secara

teratur. Untuk memulai, cobalah jogging 15 menit dahulu,

kemudian dilatih hingga 30 menit.

Menghindari stres

Di atas batang otak manusia, terdapat satu struktur

yang disebut hipotalamus. Hipotalamus memiliki beberapa

fungsi dan yang terpenting adalah menghubungkan sistem

saraf dengan kelenjar endokrin melalui kelenjar hipofisis atau

pituitasi. Hipotalamus mengatur berbagai tingkatan hormon,

termasuk hormon-hormon reproduksi wanita, yaitu esterogen

dan progesteron. Bila seorang wanita berada pada tekanan

mental ekstrim seperti stres, maka produksi esterogen dan

progesteronnya akan terganggu. Ketidakseimbangan ini dapat

menyebabkan siklus haid tidak teratur.

Sama dengan stamina, ambang stres setiap orang juga

berbeda- beda tergantung dari ketahanan jiwanya. Ketahanan

jiwa berhubungan dengan tubuh yang sehat. Oleh karena itu,

Page 6: MAKALAH GANGGUAN REPRODUKSI

dengan melatih tubuh berolahraga teratur, tubuh akan menjadi

lebih segar dan memiliki stamina yang baik sehingga tidak

mudah terserang stres.

Asupan gizi yang cukup

Asupan nutrisi tepat untuk kebutuhan gizi tubuh sangat

diperlukan. Karena status kualitas dari asupan nutrisi dan gizi

mempengaruhi kinerja kelenjar hipotalamus yang memiliki

peran mengendalikan kelancaran siklus haid yang ada. Hindari

minuman bersoda, minuman keras apalagi rokok. Mulailah

dengan menjaga pola makan yang berkualitas. Yang penting

bukan kuantitasnya, tapi kualitas nutrisi yang ada di setiap

makanan atau minuman. Mulailah mengonsumsi makanan

yang sehat seperti buah-buahan segar, sayur, gandum dan

tinggalkan junk food dan makanan berlemak.Hindari juga

konsumsi obat-obatan termasuk yang dijual bebas,Hindari

merokok, obat-obatan terlarang, dan alkohol.

D. Pemeriksaan

Dokter memastikan adanya gangguan makan, olahraga yang

berlebihan, atau gangguan psikis terlebih dahulu

Pemeriksaan fisik pada vagina

Pemeriksaan pelvik dengan USG

Jika masih tidak berhasil bisa dilakukan dengan pemeriksaan

hormon FSH, LH, Prolaktin, TSH, Progesteron.

Progestero simulation test bertujuan menentukan apakah uterus

memberi respon terhadap penarikan progesteron.

Pemeriksaan sinar X atau CT Scan padafosa hipofisis untuk

menyingkirkan adanya tumor hipofisis.

Page 7: MAKALAH GANGGUAN REPRODUKSI

BAB III

KASUS

Tanggal 29 Oktober 2012 pukul 12.00 WIB, Ny.K dengan G1P1A0 umur 33 tahun

mengeluh tidak haid sudah 5 bulan. Ibu mengatakan selama memakai KB suntik

pil menstruasi masih lancar setelah tidak KB 6 bulan menstruasi lancar setelah itu

5 bulan terakhir tidak menstruasi. Hasil PP test negatif. Anak pertamanya sudah

berusia 7 tahun lahir spontan di Bidan dengan berat 3200 gr. Menstruasi terakhir

tanggal 25 Juni 2012. Hasil pemeriksaan : tekanan darah 110 /80 mmHg, Nadi :

84 x/menit, R : 20 x/ menit, S : 36,60 C. Hasil USG tidak tampak gambaran. Tidak

ada masa di dalam uterus.

Page 8: MAKALAH GANGGUAN REPRODUKSI

BAB IV

PEMBAHASAN DARI KASUS

Berdasar dari kasus 29 Oktober 2012 pukul 12.00 WIB, Ny.K dengan G1P1A0

umur 33 tahun mengeluh tidak haid sudah 5 bulan. Ibu mengatakan selama

memakai KB suntik pil menstruasi masih lancar setelah tidak KB 6 bulan

menstruasi lancar setelah itu 5 bulan terakhir tidak menstruasi. Hasil PP test

negatif. Anak pertamanya sudah berusia 7 tahun lahir spontan di Bidan dengan

berat 3200 gr. Menstruasi terakhir tanggal 25 Juni 2012. Hasil pemeriksaan :

tekanan darah 110 /80 mmHg, Nadi : 84 x/menit, R : 20 x/ menit, S : 36,60 C.

Hasil USG tidak tampak gambaran. Tidak ada masa di dalam uterus. Dalam hal

ini bidan melakukan tindakan sesuai dengan langkah varney seperti :

1. Bidan mengumpulkan data hasil anamnesa dan pemeriksaan (fisik,

ginekologi dan penunjang) kepada ibu.

2. Selanjutnya bidan mengidentifikasi diagnosis atau masalah dan kebutuhan

ibu berdasar data yang telah dikumpulkan.

3. Bidan juga mengantisipasi adanya masalah potensial yang dapat terjadi.

4. Setelah itu bidan menetapkan kebutuhan tindakan segera dan berkonsultasi

dengan tim kesehatan lainnya sesuai dengan kondisi ibu.

5. Bidan menyusun rencana asuhan yang diperlukan ibu seperti :

a. Memberitahu pada ibu tentang hasil pemeriksaan

b. Memberikan motivasi / penkes ibu memenuhi kebutuhan nutrisi

yang baik bagi ibu serta dukungan psikologis

c. Memberikan motivasi pada ibu untuk lebih banyak berolahraga

d. Kolaborasi dengan Dr. Obsgyn diberikan terapi : regumen 1x1,

vitamin B 3 x 1, vitamin C 3 x 1 untuk membantu memulihkan

kesuburan dan cara meminum obat yang benar sesuai dengan obat

yang dianjurkan diatas sehingga ibu meminum obatnya

e. Menganjurkan pada ibu untuk kontrol kembali / ke poliklinik 10

hari lagi setelah obat habis

Page 9: MAKALAH GANGGUAN REPRODUKSI

6. Bidan selanjutnya melaksanakan rencana asuhan yang diperlukan ibu

sesuai dengan rencana asuhan yang telah ditetapkan.

7. Bidan mengevaluasi hasil asuhan yang telah dilakukan sudah efektif

ataukah belum.

Page 10: MAKALAH GANGGUAN REPRODUKSI

BAB V

KESIMPULAN

Dari kasus ibu di atas, kami menyimpulkan ibu mengalami

amenorea sekunder. Amenorea sekunder merupakan keadaan

dimana seorang wanita pernah mengalami haid namun haid itu

menjadi berhenti. Penatalaksanaan yang harus dilakukan ibu diberi

support dan dianjurkan untuk lebih banyak berolahraga supaya

peredaran darahnya lancar sehingga menstruasi dapat berjalan

teratur setiap bulan. Selain itu ibu juga di beri vitamin untuk

membantu menyuburkan. Karena vitamin C yang memiliki

manfaat berperan aktif dalam sintesis berbagai hormon seksual dan

hormon kesuburan penting bagi manusia yaitu, hormon androgen,

estrogen, dan progesteron.Selain itu vitamin C juga berperan

penting dalam menjaga kesuburan khususnya pria. Asupan vitamin

C yang cukup akan meningkatkan jumlah dan kualitas sperma.

Asupan vitamin C yang cukup juga akan memperlancara peredaran

darah ke seluruh tubuh termasuk ke organ seksual manusia.

Vitamin C juga membantu meningkatkan gairah seksual dan juga

membantu memicu tubuh untuk mengeluarkan lubrikan(cairan)

seks agar tidak timbul nyeri ketika berhubungan.Vitamin B6

membantu dalam menjaga keseimbangan hormon estrogen dan

progesteron, hormon penting bagi kesehatan seksual dan reproduksi

manusia. Konsumsi vitamin B6 yang cukup pada wanita juga akan

membantu wanita dalam mencapai orgasme (klimaks) dan juga

mampu meningkatkan gairah dan stamina. Vitamin B6 dapat

meningkatkan kesuburan wanita

- Obat regumen untuk membantu memulihkan kesuburan sehingga lebih

produksi lagi. Selain itu juga memperlancar peredaran darah sehingga proses

menstruasi dapat berjalan lancar.

Page 11: MAKALAH GANGGUAN REPRODUKSI

- Dukungan psikologis

Hal ini karena jika ibu mengalami stres, di dalam tubuhnya terjadi penekanan

di otak sehingga menghambat kerja otak untuk menghasikan hormon untuk

kesuburan organ reproduksinya.

- Motivasi / penkes untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang baik bagi ibu

- Motivasi pada ibu untuk berolahraga secara teratur

Dengan berolahraga peredaran darahnya menjadi lancar.

- Ibu juga dianjurkan kontrol kembali untuk memantau keadaannya.

Page 12: MAKALAH GANGGUAN REPRODUKSI

DAFTAR PUSTAKA

Tiran, Denise. 2005. Kamus Saku Bidan. Jakarta : EGC.

Llewellyn, Derek dan Jones. 2001. Dasar – dasar Obstetri dan Ginekologi.

Jakarta : Hipokrates.

Page 13: MAKALAH GANGGUAN REPRODUKSI

“ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN GANGGUAN

KESEHATAN REPRODUKSI PADA NY. K UMUR 33 TAHUN DENGAN

AMENORE SEKUNDER”

I. PENGKAJIAN

Tanggal : 29 Oktober 2012

Jam : 12.00 WIB

Tempat : Poliklinik Ajibarang

A. Subyektif

1. Identitas Klien

Nama Ibu : Ny. K Nama Suami : Tn.T

Umur : 33 th Umur : 36 th

Agama : Islam Agama : Islam

Suku/bangsa : Indonesia Suku/bangsa :

Indonesia

Pendidikan : D3 Pendidikan

: S1

Pekerjaan : PNS Pekerjaan : PNS

Alamat : Desa Lumbir rt 01/05Alamat : Desa

Lumbir rt 01/05

2. Alasan Datang : Ibu datang ke poliklinik untuk

memeriksakan kondisinya

3. Keluhan Utama : Ibu sudah 5 bulan tidak dapat menstruasi

4. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat Kesehatan Yang Lalu

Ibu tidak pernah mengalami penyakit dibawah ini :

Page 14: MAKALAH GANGGUAN REPRODUKSI

- Penyakit jantung, hipertensi, varices, trombophlebitis /

radang pembuluh vena

- Gangguan pembekuan darah, penyakit darah lainnya

- Asma, TBC, masalah paru

- Diabetes, masalah tiroid/kelenjar gondok

- Hepetitis B, masalah pada hati lainnya

- ISK, radang/infeksi ginjal,batu ginjal

- GO, sifilis, kondiloma, herpes, HIV/AIDS, penyakit

kelamin lainnya

- Alergi

- Radang/infeksi organ reproduksi, tumor/kanker organ

reproduksi (termasuk hasil pap smear abnormal)

- Infertilitas

- Kanker kandungan

- Operasi yang berhubungan dengan organ reproduksi

(SC, miomektomi, cystektomi) atau operasi perut

lainnya

- Depresi, kecemasan berat, penyakit jiwa lain

b. Riwayat Kesehatan Sekarang

Ibu tidak pernah mengalami penyakit dibawah ini :

- Penyakit jantung, hipertensi, varices, trombophlebitis /

radang pembuluh vena

- Gangguan pembekuan darah, penyakit darah lainnya

- Asma, TBC, masalah paru

- Diabetes, masalah tiroid/kelenjar gondok

- Hepetitis B, masalah pada hati lainnya

- ISK, radang/infeksi ginjal,batu ginjal

- GO, sifilis, kondiloma, herpes, HIV/AIDS, penyakit

kelamin lainnya

- Alergi

Page 15: MAKALAH GANGGUAN REPRODUKSI

- Radang/infeksi organ reproduksi, tumor/kanker organ

reproduksi (termasuk hasil pap smear abnormal)

- Infertilitas

- Kanker kandungan

- Operasi yang berhubungan dengan organ reproduksi

(SC, miomektomi, cystektomi) atau operasi perut

lainnya

- Depresi, kecemasan berat, penyakit jiwa lain

c. Riwayat Kesehatan Keluarga

Ibu tidak pernah mengalami penyakit dibawah ini :

- Hipertensi, penyakit jantung

- Kanker

- Penyakit ginjal

- Penyakit hati

- TBC

- Alergi

- Epilepsi

- Diabetes

- Kelainan / cacat bawaan

- Penyakit jiwa

- Keturunan kembar

- Preeklamsi-eklamsi pada ibu/kakak/adik kandung

- Sifilis, GO, HIV/AIDS

5. Riwayat Obstetri

a. Riwayat Menstruasi

1) Menarche : 15 tahun

2) Siklus : 28 hari; teratur

3) Lama : 6-7 hari

4) Banyaknya :

Hari ke 1-2 ganti pembalut 4x (penuh/¾)

Page 16: MAKALAH GANGGUAN REPRODUKSI

Hari ke 3-5 ganti pembalut 3x (penuh ½)

Hari ke 6-7 ganti pembalut 2x (bercak – bercak)

5) Sifat dan warna : encer, merah segar, kemudian

sedikit – sedikit flek kecoklatan

6) Dismenorhoe : tidak pernah

7) Flour albus : tidak ada

8) HPHT : -

b. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Kehamilan yang ke – Pernah melahirkan – Abortus –

(G1P1A0)

6. Riwayat Perkawinan

a. Status perkawinan : menikah

b. Pernikahan ke I , lamanya 8 tahun

c. Hubungan dengan suami : baik / harmonis

d. Jumlah anak : satu

7. Riwayat KB

a. Alat kontrasepsi yang pernah dipakai dan lamanya : pernah

memakai KB suntik pil

b. Kapan terakhir berhenti : November 2011

c. Alasan : ingin memiliki anak lagi

d. Keluhan / masalah : tidak haid

8. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari – hari :

Kebutuhan Keluhan

Nutrisi :

Makan

Minum

3x sehari

6-7x sehari -

Eliminasi :

BAK

BAB

5x sehari

1x sehari

-

Page 17: MAKALAH GANGGUAN REPRODUKSI

Istirahat 8 jam -

Aktivitas Melakukan

pekerjaan rumah

sendiri dan sedikit

berolahraga

-

Personal Hygiene Mandi : 2x sehari

Keramas : 3x

seminggu

Gosok gigi : 3x

sehari

Ganti pakaian : 3x

sehari; celana

dalam : 3x/sehari

Kebiasaan

memakai alas kaki :

-

-

Pola seksual 3x seminggu dan

tidak terjadi kontak

bleeding

-

9. Data psikologis :

a. Pengetahuan ibu tentang gangguan / penyakit yang diderita

saat ini : Ibu belum tahu / tidak paham terhadap masalah

penyakitnya

b. Pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi : Ibu belum

mengetahui tentang kesehatan reproduksi

10. Riwayat Sosial – budaya :

a. Perilaku kesehatan (kebiasaan menggunakan obat – obatan,

alkohol, merokok dsb ) : tidak pernah

Page 18: MAKALAH GANGGUAN REPRODUKSI

Lingkungan (kepercayaan/ adat yang berhubungan dengan

penyakit yang diderita) : tidak ada

b. Hubungan dengan suami dan/keluarga : baik

11. Data Spiritual :

Ibu taat menjalankan ibadah sesuai agama dan mempunyai

kebiasaan untuk puasa

B. Data Obyektif

1. Pemeriksaan umum

- Keadaan umum : Baik

- Kesadaran : CM (Compos Mentis)

- Status emosional : Stabil

- Tanda vital : TD : 110/80 mmHg N: 84X/menit

RR : 20X/menit Suhu :36,6°C

- Berat badan : 58 Kg

- Tinggi badan : 158 cm

2. Status present

a. Rambut : bersih, tidak mudah rontok, tidak ada

ketombe, kulit tidak nampak berminyak

b. Mata : simetris, tidak ada edema kelopak mata,

konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterik, pandangan

tidak kabur,

c. Hidung : simetris, bersih, tidak ada polip, tidak ada

edema mukosa, tidak ada sekret

d. Mulut : bibirnya lembab, tidak pecah-pecah, tidak

ada luka pada mukosa, lidah bersih, merah muda, gigi

(bersih, tidak ada karies), mukosa mulut tidak pucat, tidak

berdarah, epulis, gusi tidak berdarah,lidah tidak kotor,

e. Telinga : simetris, bersih, , tidak radang, tidak ada

tanda – tanda infeksi termasuk pengeluaran sekret

Page 19: MAKALAH GANGGUAN REPRODUKSI

f. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak

ada pembesaran kelenjar – kelenjar limfe, tidak ada

bendungan vena jugularis

g. Dada dan mamae

- Inspeksi : pada payudara simetris, tidak sesak nafas,

tidak ada retraksi otot pernafasan

- Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar limfe

- Palpasi : tidak ada pembesaran dan nyeri tekan pada

mamae, tidak ada benjolan

h. Abdomen : tidak ada: luka bekas operasi, pembesaran

hepar, limpa, nyeri daerah ginjal

i. Ekstremitas

- Atas : tidak ada oedema, tidak ada bekas – bekas

tusukan jarum, tidak ada sianosis dibawah kuku

- Bawah : tidak ada oedem, tidak ada varices, tidak

ada sianosis dibawah kuku, tidak ada humansign, reflek

patella +

j. Genetalia eksterna & anus

Ibu tidak mengalami : lecet, memar, dan lesi lain (herpes,

kondiloma/kutil) pada kulit genetalia, edema vulva, abses

kelenjar bartolini dan skene serta pengeluarannya

Anus : tidak ada hemoroid

3. Pemeriksaan Obstetri

a. Abdomen ( inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi) pada

dinding abdomen dan kandung kemih : palpasi : tidak ada

benjolan atau massa pada uterus

b. Genetalia (pemeriksaan dengan inspeksi maupun inspekulo

bila perlu) pada daerah vulva, vagina dab cerviks : -

4. Pemeriksaan Penunjang/Laboratorium

Page 20: MAKALAH GANGGUAN REPRODUKSI

PP Test : dengan hasil (-)

II. INTERPRETASI DATA DASAR

a. Diagnosa nomenklatur : Ny. K umur P1A0 dengan Amenorhe

sekunder

Dasar : -

DS : pasien mengatakan tidak menstruasi 5 bulan, tidak

menggunakan Kb dan tidak menderita penyakit apapun

DO : KU : baik S : 36,6 0 C

Kesadaran : CM R : 20 x / menit

TD : 110 / 80 mmHg BB : 58 kg

N : 84 x / menit

b. Masalah : Merasa cemas karena tidak haid

c. Kebutuhan : Dukungan/pendamping pada saat kontrol untuk

memberikan motivasi/support

III. IDENTIFIKASI MASALAH/DIAGNOSA POTENSIAL :

Tidak ada

IV. KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA, KONSULTASI DAN

KOLABORASI :

Kolaborasi dengan Dr. Speasialis Obstetri dan Ginekologi

V. PERENCANAAN

Tgl : 29 Oktober 2012

Jam : 12. 00 WIB

f. Beritahu pada ibu tentang hasil pemeriksaan

g. Berikan motivasi / penkes ibu memenuhi kebutuhan nutrisi yang

baik bagi ibu

h. Berikan motivasi / dukungan psikologis pada ibu agar tidak

mengalami stress pada dirinya

Page 21: MAKALAH GANGGUAN REPRODUKSI

i. Berikan motivasi pada ibu untuk lebih banyak berolahraga

j. Kolaborasi dengan Dr. Obsgyn diberikan terapi :

a. Regument : 1x1

b. Vitamin B 3 x 1

c. Vitamin C 3 x 1

k. Memberikan penjelasan cara meminum obat yang benar sesuai

dengan obat yang dianjurkan diatas sehingga ibu meminum

obatnya

l. Menganjurkan pada ibu untuk kontrol kembali / ke poliklinik 10

hari lagi setelah obat habis

VI. IMPLEMENTASI

1. 12. 05 WIB

Memberitahu pada ibu tentang hasil pemeriksaan

2. 12.15 WIB

Memberikan motivasi / penkes ibu memenuhi kebutuhan nutrisi

yang baik bagi ibu

3. 12.30 WIB

Memberikan motivasi / dukungan psikologis pada ibu agar tidak

mengalami stress pada dirinya

4. 12.30 WIB

Memberikan motivasi pada ibu untuk lebih banyak berolahraga

5. 12.40 WIB

Berkolaborasi dengan Dr. Obsgyn diberikan terapi :

a. Regument : 1x1

b. Vitamin B 3 x 1

c. Vitamin C 3 x 1

6. 13.00 WIB

Memberikan penjelasan cara meminum obat yang benar sesuai

dengan obat yang dianjurkan diatas sehingga ibu meminum

obatnya

7. 13.05 WIB

Page 22: MAKALAH GANGGUAN REPRODUKSI

Menganjurkan pada ibu untuk kontrol kembali / ke poliklinik 10

hari lagi setelah obat habis

8. 13.10 WIB

Melakukan dokumentasi

VII. EVALUASI

Tgl : 29 Oktober 2012

Jam : 13.15 WIB

S : Ibu mengatakan telah mengetahui mengenai

permasalahannya

O : TD : 110/ 80 mmHg

N : 84 x/menit

RR : 20 x/ menit

S : 36,6 0 C

BB : 58 kg

A : Ibu telah mendapatkan penkes tentang Amenore dan

mendapatkan obat Regument, vitamin B dan vitamin C dengan

dosis 1x1

P : Anjurkan ibu untuk kontrol kembali

Page 23: MAKALAH GANGGUAN REPRODUKSI

LAMPIRAN