makalah farko kanker

23
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kanker merupakan suatu kelompok penyakit neoplastik yang timbul pada manusia dari semua kelompok usia dan ras. Kanker payudara adalah salah satu penyakit paling mematikan yang dialami kaum perempuan di Indonesia. Kanker jenis ini adalah sebutan untuk pertumbuhan sel-sel yang berlebihan yang memicu benjolan atau tumor ganas. Sifatnya sangat khas, yaitu dapat menyebar ke bagian lain di seluruh tubuh untuk berkembang menjadi tumor yang baru. Sel kanker payudara yang pertama dapat tumbuh menjadi tumor sebesar 1 cm pada waktu 8-12 tahun. Sel kanker tersebut diam pada kelenjar payudara. Sel-sel kanker payudara ini dapat menyebar melalui aliran darah ke seluruh tubuh. Namun, kapan penyebaran itu berlangsung, tidak bisa diketahui. Sel kanker payudara dapat bersembunyi di dalam tubuh selama bertahun-tahun tanpa diketahui, dan tiba-tiba aktif menjadi tumor ganas atau kanker. Salah satu pengobatan kanker adalah kemoterapi yang dapat dipakai sebagai pengobatan tunggal atau bersama - sama dengan pembedahan dan radiasi. 1

Upload: coband-thea-geunink

Post on 24-Jul-2015

213 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah farko kanker

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kanker merupakan suatu kelompok penyakit neoplastik yang timbul pada

manusia dari semua kelompok usia dan ras. Kanker payudara adalah salah satu penyakit

paling mematikan yang dialami kaum perempuan di Indonesia. Kanker jenis ini adalah

sebutan untuk pertumbuhan sel-sel yang berlebihan yang memicu benjolan atau tumor

ganas. Sifatnya sangat khas, yaitu dapat menyebar ke bagian lain di seluruh tubuh untuk

berkembang menjadi tumor yang baru. Sel kanker payudara yang pertama dapat tumbuh

menjadi tumor sebesar 1 cm pada waktu 8-12 tahun. Sel kanker tersebut diam pada

kelenjar payudara. Sel-sel kanker payudara ini dapat menyebar melalui aliran darah ke

seluruh tubuh. Namun, kapan penyebaran itu berlangsung, tidak bisa diketahui. Sel

kanker payudara dapat bersembunyi di dalam tubuh selama bertahun-tahun tanpa

diketahui, dan tiba-tiba aktif menjadi tumor ganas atau kanker.

Salah satu pengobatan kanker adalah kemoterapi yang dapat dipakai sebagai

pengobatan tunggal atau bersama - sama dengan pembedahan dan radiasi.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Dengan penyusunan makalah ini dapat mengetahui, mengerti dan memahami lebih

jauh tentang proses keperawatan pemberian obat antimetabolit

2. Tujuan Khusus

Mengetahui penggolongan obat-obatan antikanker

Mengetahui penggolongan obat anti metabolit

Memahami proses keperawatan pada klien yang mendapatkan terapi

antimetabolit

1

Page 2: makalah farko kanker

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

PROSES KEPERAWATAN PEMBERIAN OBAT ANTIKANKER

A. SIKLUS SEL DAN TAHAP-TAHAPNYA

Untuk mengetahui cara kerja obat antikanker, perlu diketahui tahap replikasi

sel karena bebrapa obat antikanker bekerja pada tahap-tahap tsb:

G1: produksi enzim yang diperlukan untuk DNA (asam deoksiribonukleat)

S1(sintesis): sintesis dan replikasi DNA

G2: RNA(asam ribonukleat) dan sintesis protein

M (mitosis): pembelahan sel

G0: fase istirahat

B. PENGGOLONGAN OBAT ANTIKANKER

1. Antimetabolit

Obat jenis ini mengganggu tersedianya purin atau pirimidin precursor nukleotida

yang normal dengan menghambat sintesisnya atau kompetisi pada sintesis DNA

atau RNA, efek sitotoksik maksimalnya adalah S-fase dan karena itu sel siklus

spesifik.

Yang termasuk obat anti kanker golongan ini adalah :

Metotreksat

Sitarabin

Fludarabin

5-fluorourasil

6-merkaptopurin

6-tioguanin

2

Anastasia Anna, 04/25/11,
Sebaiknya judul di cover jg disamakan
Anastasia Anna, 04/25/11,
Untuk mengatasi sel yg tahap mana ???
Anastasia Anna, 04/25/11,
Berikan contoh jenis kanker spt apa pd tiap2 golongan obat
Anastasia Anna, 04/25/11,
Sebaiknya pd pengolongan obat kaitkan dgn tahap2 ini
Page 3: makalah farko kanker

2. Antibiotik

Kemampuan obat-obat ini dengan kerja sitotoksik disebabkan interaksinya dengan

DNA, terjadi kerusakan fungsi DNA. Obat-obat ini termasuk golongan spesifik

siklus sel.

Yang termasuk obat antikanker golongan ini adalah :

Bleomisin

Daktinomisin

Daunorubisin

Doksorubisin

Idarubisin

Plikamisin

3. Obat-Obat Alkilasi

Zat alkilator bekerja sebagai sitotoksik dengan cara terikat secara kovalen pada

golongan nukleofilik konstituen berbagai jenis sel. Zat alkilator tidak

membedakan sel yang berkembang atau yang beristirahat, tetapi paling toksik

untuk sel-sel yang sedang membelah cepat. Dapat digunakan untuk mengobati

berbagai kanker limfatik dan padat dalam kombinasi dengan obat-obatan lain.

Selain sitotoksik, zat bersifat mutagenic dan karsinogenik dan dapat menyebabkan

keganasan kedua seperti leukemia akut.

Yang termasuk obat antikanker golongan ini adalah :

Karmustin & lomustin

Siklofosfamid & ifosfamid

Mekloretamin

Stretozotocin

4. Inhibitor Mikrotubul

Gelondong mitotik merupakan bagian dari tulang rangka intraseluler yang lebih

besar ( sitoskeleton) yang perlu untuk gerakan internal dalam sitoplasma sel-sel

eukariotik. Gelondong ini terdiri dari kromatin dan suatu sistem mikrotubulus dari

3

Page 4: makalah farko kanker

tubulin protein. Gelondong mitotik perlu untuk pembelahan DNA menjadi dua sel

anak yang dibentuk ketika sel eukariotik membelah. Obat antikanker bekerja

menghambat proses ini dengan mempengaruhi keseimbangan antara bentuk

polimer dan depolimer mikrotubulus, sehingga tejadi toksisitas.

Navelbin

Paclitaxel (taxol)

Vinblastin

Vinkristin

5. Hormon Steroid Dan Antagonisnya

Tumor yang sensitif terhadap hormon steroid dapat responsif pada hormon,

tumor mengecil setelah pengobatan dengan horon tertentu, atau dengan

menghilangkan rangsang hormon menyebabkan regresi tumor atau respon

terhadap keduanya.

Aminoglutetimid

Estrogen

Flutamid

Goserelin

Leuprolid

Prednisone

Tamoxifen

6. Lain-Lain

Asparaginase

Cisplatin dan carboplatin

Etoposid

Interferon

Prokarbazin

4

Page 5: makalah farko kanker

C. PENGGOLANGAN OBAT ANTIMETABOLIT

1. Metotreksat

Metotreksat (MTX) secara struktur berhubungan dengan asam folat dan

bekerja sebagai antagonis vitamin sehingga menggangu pembeentukan DNA,

RNA dan protein. Efektif pada leukimia limfosit akut, koriokasinoma, kanker

payudara, kanker kepala dan leher.

2. 6-Merkaptopurin (6-MP)

Merkaptopurin merupakan antagonis purin yang pertama yang dapat

mengobati panyakit neoplastik. Sering digunakan pada leukimia limfoblastik

akut (ALL)

3. 6-Tioguanin (6-TG)

Merupakan analog purin lainnya yang digunakan untuk pengobatan leukimia

non-limfositik akut yang biasanya dikombinasikan dengan sitarabin untuk

menghasilkan kerja yang sinergis

4. 5-Fluorourasil (5-FU)

5-FU merupakan analog pirimidin, mengganggu konversi asam deoksiuridilat menjadi asam timidilad sehingga sel akan kekurangan prekursor penting dalam sintesis DNA. Obat ini digunakan terutama pada tumor padat yang berkembang lambat ( mis: payudara, kolorektal, ovarium, dan karsinoma lambung) dan pada karsinoma sel basal superfisial.

5. Sitarabin (Sitosin Arabinosin, Ara-C)

Sitarabin bekerja sebagai antagonis pirimidin. Biasa digunakan untuk pengobatan leukimia limfosit bersama 6-TG

6. Fludarabin

Fludarabin merupakan nukleotida purin tiruan. Biasa digunakan untuk pengobatan leukimia limfosit kronik dan leukimia sel berambut.

5

Page 6: makalah farko kanker

Tabel Analog Struktur, Dosis dan Toksisitas

Agen kemoterapi Dosis obat tunggal Toksisitas tertunda

Metotreksat (MTX) 2,5-5mg/hari per oral; 10

mg intrarektal 1-2 kali per

minggu

Ulserasi oral dan traktus

gastointestinal, depresi sum-

sum tulang, leukopeni, dan

trombositopeni

Merkaptopurin (6-

MP, purinethol)

2,5 mg/kg/hari per oral Biasanya dapat ditoleransi

dengan baik. Dosis lebih besar

dapat mengakibatkan depresi

sumsum tulang

Tioguanin (6-TG) 2 mg/kg/hari per oral Biasanya dapat ditoleransi

dengan baik. Dosis lebih besar

dapat mengakibatkan depresi

sumsum tulang

Flurourasil (5-FU) 15 mg/kg/hari iv selama 5

hari dg infus 24 jam; 15

mg/kg per minggu iv

Mual, ulserasi oral dan

gastrointestinal, depresi

sumsum tulang,

Sitarabin (cytosar-U) 100 mg/m2/hari selama 5-

10 hari , dengan infus iv

kontinu atau subkutis

setiap 8 jam

Mual dan muntah, depresi

sumsum tulang, megaloblastik,

leukopenia, trombositopenia.

Fludarabin 200 mg/m2/hari iv selama 5

hari

Mual dan muntah, diare,

demam, hipotensi, hipoplasia.

D. PROSES KEPERAWATAN PEMBERIAN OBAT ANTIMETABOLIT

6

Page 7: makalah farko kanker

1. PENGKAJIAN

a. Pengkajian data

Biodata klien: Nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan.

Rasional:

Nama: salah satu petunjuk untuk dalam menjalankan 8 B pada

pemberian obat

Umur: merupakan pertimbangan pemilihan jenis obat yang akan

digunakan (proses sekskresi dan metabolisme obat) karena semakin

lanjut usia fingsi organ akan mengalami penurunan fungsi.

Jenis kelamin: untuk memastikan benar pasien (dari jenis kelamin)

dalam pemberian obat

Pekerjaan: jenis pekerjaan pasien dapat mempengaruhi proses

keberlangsungan pengobatan terkait biaya pengobatan yang mahal dan

cenderung dalam rentang waktu yang lama.

Pendidikan: pendidikan klien dapat mempengaruhi persepsi klien

dalam menjalani pengobatan.

b. Riwayat Penyakit

kaji kondisi/stadium penyakit kanker yang diderita pasien.

Rasional: dapat membantu menentukan dalam pemilihan terapi yang

paling efektif sesuai dengan

kaji adanya riwayat penyakit gangguan hepar dan ginjal

Rasional: untuk menghindari efek samping obat yang diberikan

c. Riwayat Pengobatan

Mengkaji apakah pasien pernah menjalani pegobatan untuk mengatasi

penyakit kanker baik secara tradisional ataupun medis.

Rasional: Sehingga dapat menentukan jenis dan dosis obat secara tepat.

d. Pengkajian Fisik

- Kaji tanda-tanda vital pasien

7

Anastasia Anna, 04/25/11,
Bedakan antara tujuan dan rasional…….rasional = alasan ilmiah…kaitkan rasional dgn teori yg didapat di farko medis
Anastasia Anna, 04/25/11,
Belum selesai ????
Page 8: makalah farko kanker

Rasional: untuk perbandingan tanda vital sebelum dan sesudah

pemberian obat.

- Kaji output urin pasien,

Rasional: pada pengobatan dengan antimetabolit ada efek samping

sistisis hemoragi dan nefrotoksisitas

- Kaji mual dan muntah

Rasional: untuk mempertimbangkan tingkat hidrasi dan pemenuhan

nutrisi pasien

- Kaji keadaan rambut klien,

Rasional: untuk mensupport klien dalam penggunaan rambut

palsu/kerudung menghindari harga diri rendah pada pasien

- Kaji keadaan kulit pasien: adanya ruam, eritema dan urtikaria

Rasional: untuk menentukan

- Kaji keadaan mukosa oral,

Rasional: karena beberapa obat antimetabolit memiliki efek samping

stomatitis

- Kaji apakah pasien dalam keadaan hamil atau tidak,

Rasional: karena obat kanker memiliki efek teratogen yang dapat

mengakibatkan kecacatan pada janin

- Kaji fungsi pencernaan klien riwayat gastritis, bising usus pasien

Rasional: pada beberapa obat antimetabolit akan didapati efek samping

diare dan iritasi saluran cerna

e. Psikologis

- Kaji persepsi klien tentang pengobatan

Rasional: persepsi yang baik tentang pengobatan akan memudahkan

kerjasama antara perawat dan klien

- kaji pendapat klien tentang nilai, dan ideal diri

Rasional: efek samping obat kanker salah satunya adalah alopesia

yang bisa mengakibatkan penurunan harga diri klien

8

Page 9: makalah farko kanker

f. Pemeriksaan Penunjang

- Pantau nilai SGOT dan SGPT

Rasional: untuk mengetahui adanya gangguan fungsi hepar klien

- Pantau nilai ureum kreatinin dalam urine

Rasional: untuk mengetahui adanya gangguan pada fungsi ginjal klien

- Pantau nilai Hb, leukosit, trombosit dan hematokrit

Rasional: untuk mengetahui status imunitas klien dan hemodinamik

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Nyeri berhubungan dengan

b. Mual/nause berhubungan dengan kemoterapi

c. Ansietas berhubungan dengan lingkungan rumah sakit yang tidak dikenal/

ketidakpastian tentang hasil pengobatan kanker.

d. Risiko infeksi

e. Risiko ekstravasasi obat vesicant

9

Anastasia Anna, 04/25/11,
Kaitkan dgn pemberian obat bila ada….bila tdk ada lbh baik tidak perlu
Page 10: makalah farko kanker

3. Intervensi keperawatan

No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional

1. Mual/nause berhubungan dengan kemoterapi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan mual klien berkurang dg KH: Klien merasa lebih nyaman, status cairan seimbang, nutrisi terpenuhi

- Kaji penyebab mual dan muntah klien

- Jaga kebersihan klien setelah muntah dan letakkan tisu pembersih pada lokasi yang mudah dijangkau klien

- Berikan perawatan oral setelah klian muntah

- Monitor status cairan klien

- Berikan/ajarkan metode distraksi dari sensasi mual mis: musik, aromaterapi

- Jaga lingkungan yang bersih, tenang dan ventilasi yang baik.

- Hindari pergerakan yang tiba-tiba,

- Dengan diketahuinya penyebab, maka perawat dapat menentukan intervensi yang tepat untuk menangani mual dan muntah

- Mempertahankan kondisi/lingkungan yang nyaman bagi klien

- Perawatan mulut dapat

menghilangkan aroma dan rasa dari muntahan, dan mampu mereduksi rangsangan mual/muntah.

- Untuk mengetahui tingkat hidrasi klien

- Dapat mengalihkan rasa mual klien

- Bau dapur dan kamar mandi dapat meransang mual dan muntah

- Pergerakan lebih jauh dapat merangsang timbulnya mual dan

10

Anastasia Anna, 04/25/11,
Intervensinya tuk mengatasi problem ????
Anastasia Anna, 04/25/11,
Bila etiologi dr NDx adalah kemoterapi maka intervensinya mengatasi kemoterapinya ?????
Page 11: makalah farko kanker

biarkan klien tetap terlentang

- Kolaborasi pemberian antiemetik

- Berikan antiemetik satu jam sebelum kemoterapi

- Modifikasi klien untuk makan sedikit tapi sering

- Berikan diit yang disukai dalam keaadaan hangat dan sajikan dengan menarik

muntah- Pemberian antiemetik efektif

dalam mengurangi mual dan muntah pada kemoterapi

- Efek dari antiemetik akan direspon oleh tubuh 1 jam setelah obat diminum

- Makan/minum sedikit tapi sering dapat mengurangi mual dan muntah akibat lambung yang penuh

- Diit yang menarik dapat meningkatkan selera makan klien sehingga nutrisi terpenuhi

11

Page 12: makalah farko kanker

2. Nyeri berhubungan dengan iritasi dinding pembuluh darah pada pemberian obat melalui IV

Setelah dilakukan tindakan keperawatan nyeri klien berkurang dengan KH:- skala nyeri menurun 1-3- klien melaporkan nyeri

berkurang atau hilang- klien tampak rileks- klien dapat beristirahat

- Lakukan pengkajian nyeri : lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, dan kualitas

- Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan

- Gunakan komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri klien

- Kontrol faktor lingkungan yang mempengaruhi nyeri seperti kebisingan, suhu ruangan dan pencahayaan.

- Ajarkan tehnik relaksasi

- Anjurkan untuk istirahat yang cukup

- Evaluasi keefektifan kontrol nyeri

- Intensitas dari nyeri dan ketidaknyamanan harus dikaji dan dikdokumentasikan setelah prosedur

- Untuk mengetahui adanya rasa tidak nyaman pada pasien

- Pendekatan dengan tehnik komunikasi terapeutik akan meningkatkan kepercayaan klien terhadap perawat

- Dapat memberikan ketenangan pada pasien sehingga pasien lebih rileks

- Untuk mengurangi ketegangan otot dan syaraf klien sehingga nyeri berkurang

- Kelelahan fisik dapat meningkatkan nyeri

- Respon klien terhahap prosedur dapat dijadikan bahan evaluasi untuk intervensi selanjutnya

3. Ansietas berhubungan dengan lingkungan rumah sakit yang tidak dikenal/ ketidakpastian tentang hasil pengobatan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien mampu mengontrol cemas dan mampu mengembangkan koping yang adaptif dengan KH:- Mampu mengidentifikasi

- Kaji tingkat kecemasan dan faktor yang mempengaruhi

- Data awal dari kecemasan sangat diperlukan untuk menentukan tingkat kecemasan klien dan faktor yang mempengaruhi dapat diketahui sehingga perawat dapat meminimalkan faktor yang

12

Page 13: makalah farko kanker

kanker. dan mengungkapkan perasaan

- Mendemonstrasikan tehnik mengontrol ansietas

- TTV memberi gambaran terbebas dari distrees

- Ekspresi tubuh, wajah dan sikap terbebas dari disstress

- Yakinkan klien bahwa perawat siap membantu masalah kesehatan yang dihadapi klien dan dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya

- Pahami persepsi klien tentang situasi stress

- Berikan informasi aktual tentang diagnosa, tindakan dan prognosis.

- Dorong keluarga untuk menemanin klien.

- Ajarkan tehnik relaksasi untuk mengurangi kecemasan

- Lakukan kontak yang sering dan berikan suasana yang meningkatkan ketenangan

mempengaruhi- Kehadiran dan kesiapan perawat

dapat membantu klien dalam pemenuhan rasa aman

- Untuk mengetahui keadaan pasien sehingga perawat dapat mengurangi tingakt stress pasien

- Informasi yang adekuat akan meningkatkan pemahaman klien sehingga rasa cemas tentang kondisinya berkurang

- Kehadiran keluarga dapat memberikan support mental nagi klien

- Tehnik relaksasi dapat mereduksi stress yang timbul

- Kontak yang sering oleh pemberi perawatan menunjukkan rasa penerimaan dan meningkatkan rasa percaya klien

4. Risiko infeksi Tidak terdapat faktor risiko infeksi

- Monitor tanda-tanda infeksi - Untuk mengetahui lebih dini kondisi pasien sehingga dapat dilakukan tindakan segera untuk pencegahan pada tahap lebih lanjut

13

Page 14: makalah farko kanker

- Pertahankan lingkungan yang aseptik

- Pertahankan tehnik aseptik untuk setiap tindakan

- Monitor kerentanan terhadap infeksi- Pertahankan tehnik isolasi bila perlu

- Dorong masukan cairan dan nutrisi yang adekuat

- Batasi pengunjung jika perlu

- Menghindari adanya infeksi silang

- Mencegah terjadinya infeksi

- untuk mempertahankan/meningkatkan kondisi tubuh klien tetap optimal

- nutrisi dan cairan yang adekuat akan meningkatkan imunitas

- mengurangi adanya infeksi silang

5. Risiko ekstravasasi obat vesicant

Mengurangi dan mengatasi komplikasi kemoterapi

- Hindari pemasangan pada daerah pergelangan saat memberikan vesicant

- Hindari kontak kulit langsung dengan obat-obatan antikanker.

- Kaji patensi aliran infus

- Amati keadaan jaringan sekitar infus tiap 30 menit terhadap kebocoran, rasa terbakar/nyeri.

- Pemasangan pada area tsb akan meningkatkan kejadian ekstravasasi karena pergelangan merupakan daerah yang mengalami banyak pergerakan

- Aborsbsi obat melalui kulit dapat terjadi

- Mencegah terjadinya edema dan merembesnya obat

- Untuk mengetahui adanya eksttavasasi dini dan memberikan intervensi segera sehingga mencega komplikasi lebih lanjut

14

Page 15: makalah farko kanker

15

Page 16: makalah farko kanker

4. Implementasi Keperawatan

Implementasi keperawatan dilakukan sesuai dengan intervensi keperawatan

yang telah disusun.

5. Evaluasi

Evaluasi keperawatan pada klien yang mendapatkan pengobatan antimetabolit

, antara lain:

Melalui proses keperawtan yang telah dilakukan kepada klien diharapkan

efek samping obat seperti mual, muntah, stomatitis, alopesia, cemas dapat

diminimalkan.

Klien menggunakan koping yang adaptif dalam mengatasi stessor dan

perubahan yang terjadi dirinya

Klien dan keluarga kooperatif dan memberi dukungan pada proses

pengobatan.

16

Page 17: makalah farko kanker

DAFTAR PUSTAKA

Deglin, Judith Hopfer. 2004. Pedoman Obat Untuk Perawat. Jakarta : EGC

Katzung, Bertram. 1997. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi VI. Jakarta : EGC

Tanu, Ian. 1995. Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta : FKUI

http://www.peoplesgroup.in/student%20resources/nursing/CHEMO.ppt /Nursing Care Of

Patients Receiving Chemotherapy, diakses pada tanggal 20 April 2011

17