makalah etika profesi
DESCRIPTION
Etika profesiEtika bisnisTRANSCRIPT
MAKALAH ETIKA PROFESI
PELANGGARAN ETIKA BISNIS TERHADAP PRINSIP KEJUJURAN
Disusun oleh:
1. Savannah Yonita C. (12521039)2. Hadiid Hanur ( )
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIAFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRIUNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. Atas rahmat serta hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang untuk tugas Etika Profesi dengan judul
“Pelanggaran Etika Bisnis terhadap prinsip kejujuran” dengan baik dan tepat waktu. Dalam
pembuatan makalah ini, tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Sutarno selaku
dosen pengampu mata kuliah Etika Profesi atas bimbingannya dan juga teman-teman yang
telah membantu kami dalam menyusun makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan digunakan sebagaimana
mestinya. Semoga makalah ini dapat membuka wawasan dan memberikan inspirasi serta
motivasi bagi pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna maka dari itu kami menerima saran dan kritik yang bersifat membangun.
Akhir kata dari kami ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum wr.wb.
Yogyakarta, 2015
Penulis,
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam berbisnis, banyak faktor yang mempengaruhi dan menentukan kegiatan-
kegiatan bisnis. Sebagai kegiatan sosial, bisnis dengan banyak cara terjalin dengan
kompleksitas masyarakat modern. Dalam kegiatan berbisnis, mengejar keuntungan adalah hal
yang wajar, asalkan dalam mencapai keuntungan tersebut tidak merugikan banyak pihak. Jadi,
dalam mencapai tujuan dalam kegiatan berbisnis ada batasnya. Kepentingan dan hak-hak
orang lain perlu diperhatikan.
Batasan-batasan yang mengatur dalam berbisnis itulah yang disebut etika bisnis. Etika
bisnis sebenarnya sudah muali dibicarakan oleh para ahli sejak abad ke-19, namun mulai
menjadi sorotan publik sejak abad ke-20 ketika banyak orang mulai menerapkannya pada
perusahaan dan menjadi bahan perbincangan hangat dimana-mana.
Etika bisnis secara umum adalah sebuah norma-norma yang tertulis maupun tidak
tertulis yang mengatur atau menjadikan suatu bisnis menjadi lebih teratur dalam membangun
hubungan yang adil dan sehat dengan mitra, pelanggan, maupun masyarakat. Etika Bisnis
dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan
dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang
saham, masyarakat.
Dalam Islam juga sebenarnya diajarkan mengenai etika bisnis. Etika bisnis Islam
mengajarkan bahwa di dalam melaksanakan prinsip ekonomi Islam hendaknya setiap manusia
memiliki nilai-nilai jujur, amanah, adil, profesional, saling bekerjasama (ta’awun), sabar
dan tabah. Etika Bisnis Islam dapat dijadikan standar dan pedoman bagi seluruh karyawan
baik muslim maupun non-muslim termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman
untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur,
transparan dan sikap yang profesional.
Dari uraian latar belakang tersebut dapat dilihat bahwa etika bisnis memegang peranan
penting yang bahkan lebih penting dari keuntungan. Nilai-nilai etika bisnis baik secara umum
maupun Islami perlu diterapkan dalam kehidupan berbisnis. Namun, pada kenyataannya
pelaku profesional dalam prakteknya sering menyalahi etika bisnis terhadap kejujuran.
Seiring dengan munculnya masalah pelanggaran etika dalam bisnis, menyebabkan
dunia perdagangan menuntut etika dalam berbisnis segera dibenahi agar tatanan ekonomi
dunia semakin membaik. Sebuah bisnis yang baik harus memiliki etika dan tanggung jawab
sosial sesuai dengan fungsinya baik secara mikro maupun makro. Dalam bisnis tidak jarang
berlaku konsep tujuan menghalalkan segala cara, bahkan tindakan yang identik dengan
kriminalpun ditempuh demi pencapaian suatu tujuan. Terjadinya perbuatan tercela dalam
dunia bisnis tampaknya tidak menampakkan kecendrungan tetapi sebaliknya, semakin hari
semakin meningkat.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Etika, Etika Bisnis dan Pelanggaran Etika Bisnis?
2. Kasus – kasus apa saja yang pernah terjadi dan menunjukkan adanya pelanggaran
dalam Etika Bisnis?
3. Bagaimanakah upaya atau langkah – langkah dalam menciptakan Etika Bisnis?
4. (DITAMBAHIN LAGI DID)
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian Etika, Etika Bisnis dan Pelanggaran Etika Bisnis.
2. Paham akan hubungan kejujuran dengan etika bisinis
3. Untuk mengetahui beberapa cotoh kasus pelanggaran Etika Bisnis terhadap
kejujuran
4. Untuk mengetahui pentingnya Etika dalam menjalankan bisnis.
5. Mengetahui langkah - langkah dalam menciptakan Etika Bisnis.
1.4. Manfaat penulisan
2. Bagi penulis, menambah wawasan dan pemahaman tentang pentingnya Etika
dalam menjalankan sebuah bisnis yang berorientasi pada prospek jangka panjang,
dan adanya pelanggaran – pelanggaran etika yang terjadi dalam bisnis oleh
perusahaan – perusahaan tertentu membuat penulis menyadari bahwa kurangnya
implementasi Etika.
3. Bagi dunia pendidikan, menambah koleksi dan khasanah pengetahuan terutama
dibidang Entrepreneurship (kewiraushaan) khususnya tentang pelanggaran etika
dalam bisnis, sehingga dapat menjadi bahan acuan bagi mahasiswa yang akan
menyusun makalah selanjutnya.
4. Bagi industri atau perusahaan yang bersangkutan, sebagai bahan pertimbangan
bagi instansi-intansi terkait dalam mencapai tujuannya agar lebih
mengorientasikan kegiatan bisnisnya pada prospek jangka panjang dan sesuai
dengan standar Etika Bisnis, karena kunci utama kesuksesan bisnis adalah
reputasinya sebagai pengusaha yang memegang teguh integritas dan kepercayaan
pihak lain.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian etika, etika bisnis, dan pelanggaran etika bisnis
Kata “etika” berasal dari bahasa yunani “ethos” yaitu ilmu yang secara
khusus menyoroti perilaku manusia dari segi moral. Etika adalah cabang dari filosofi
yang berkaitan dengan kebaikan (rightness) atau moralitas (kesusilaan) dari perilaku
manusia. Dalam pengertian ini etika diartikan sebagai aturan – aturan yang tidak dapat
dilanggar dari perilaku yang diterima masyarakat. Etika bisnis adalah standar-standar
nilai yang menjadi pedoman atau acuan sebuah perusahaan dalam pengambilan
keputusan dan mengoperasikan bisnis yang etik. Pelanggaran etika bisnis adalah
penyimpangan standar – standar nilai (moral) yang menjadi pedoman atau acuan
sebuah perusahaan (manajer dan segenap karyawannya) dalam pengambilan keputusan
dan mengoperasikan bisnis yang etik. Paradigma etika dan bisnis adalah dunia berbeda
yang sudah saatnya dirubah menjadi paradigma etika terkait dengan bisnis atau
mensinergikan antara etika dengan laba. Justru di era kompetisi yang ketat ini, reputasi
perusahaan yang baik yang dilandasi oleh etika sbisnis merupakan sebuah competitive
advantage yang sulit ditiru. Oleh karena itu, perilaku etik penting untuk mencapai
sukses jangka panjang dalam sebuah bisnis.
2.2. Prinsip-prinsip etika bisnis
Etika bisnis memiliki prinsip – prinsip yang harus ditempuh oleh perusahaan untuk
mencapai tujuannya dan harus dijadikan pedoman agar memiliki standar baku yang
mencegah timbulnya ketimpangan dalam memandang etika moral sebagai standar kerja
atau operasi perusahaan. Muslich (1998: 31-33) mengemukakan prinsip-prinsip etika
bisnis sebagai berikut:
1. Prinsip Otonomi
Prinsip otonomi memandang bahwa perusahaan secara bebas memiliki
wewenang sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi dan
misi yang dimilikinya. Kebijakan yang diambil perusahaan harus diarahkan untuk
pengembangan visi dan misi perusahaan yang berorientasi pada kemakmuran dan
kesejahteraan karyawan dan komunitasnya.
2. Prinsip Kejujuran
Kejujuran merupakan nilai yang paling mendasar dalam mendukung
keberhasilan perusahaan. Kejujuran harus diarahkan pada semua pihak, baik internal
maupun eksternal perusahaan. Jika prinsip kejujuran ini dapat dipegang teguh oleh
perusahaan, maka akan dapat meningkatkan kepercayaan dari lingkungan perusahaan
tersebut.
3. Prinsip tidak berniat jahat
Prinsip ini berhubungan dengan prinsip kejujuran. Penerapan prinsip
kejujuran yang ketat akan mampu meredam niat jahat perusahaan (manajer dan
segenap karyawan).
4. Prinsip keadilan
Perusahaan harus bersikap adil kepada pihak-pihak yang terkait dengan
sistem bisnis. Contohnya, upah yang adil kepada karyawan sesuai kontribusinya,
pelayanan yang sama kepada konsumen, dan lain-lain.
5. Prinsip hormat pada diri sendiri
Perlunya menjaga citra baik perusahaan tersebut melalui prinsip kejujuran,
tidak berniat jahat dan prinsip keadilan. Hormat pada diri sendiri maksudnya adalah
perusahaan harus menjaga nama baiknya dengan menerapkan prinsip jujur, tidak
berniat jahat, dan melakukan prinsip keadilan sehingga mendatangkan apresiasi yang
baik dari lingkungan.
2.3. Pentingnya etika bisnis
Perilaku etik penting untuk mencapai sukses jangka panjang dalam sebuah bisnis.
Pentingnya etika bisnis tersebut berlaku untuk kedua perspektif, baik lingkup makro maupun
mikro, yang akan dijelaskan sebagai berikut:
Perspektif Makro; pertumbuhan suatu negara tergantung pada market system yang
berperan lebih efektif dan efisien daripada command system dalam mengalokasikan barang
dan jasa. Beberapa kondisi yang diperlukan market system untuk dapat efektif, yaitu: (a) Hak
memiliki dan mengelola properti swasta; (b)Kebebasan memilih dalam perdagangan barang
dan jasa; dan (c) Ketersediaan informasi yang akurat berkaitan dengan barang dan jasa. Jika
salah satu subsistem dalam market system melakukan perilaku yang tidak etis, maka hal ini
akan mempengaruhi keseimbangan sistem dan menghambat pertumbuhan sistem secara
makro. Pengaruh dari perilaku tidak etik pada perspektif bisnis makro adalah sebagai berikut:
1. Penyogokan atau suap; hal ini akan mengakibatkan berkurangnya kebebasan memilih
dengan cara mempengaruhi pengambil keputusan.
2. Coercive act; mengurangi kompetisi yang efektif antara pelaku bisnis dengan ancaman
atau memaksa untuk tidak berhubungan dengan pihak lain dalam bisnis.
3. Deceptive information;
4. Pecurian dan penggelapan; dan unfair discrimination.
Perspektif Bisnis Mikro; dalam Iingkup ini perilaku etik identik dengan kepercayaan
atau trust. Dalam Iingkup mikro terdapat rantai relasi di mana supplier, perusahaan,
konsumen, karyawan saling berhubungan kegiatan bisnis yang akan berpengaruh pada
Iingkup makro. Tiap mata rantai penting dampaknya untuk selalu menjaga etika, sehingga
kepercayaan yang mendasari hubungan bisnis dapat terjaga dengan baik.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Contoh kasus pelanggaran etika bisnis
Nama resmi dari Kilang Balongan adalah Kilang Export Oriented Refinery (Exor) I,yang tidak lain merupakan pembangunan Kilang UP VI Balongan. Proyek pembangunan kilang (Exor I) Balongan ini sesuai dengan angkanya (I) sebenarnya direncanakan untuk diikuti dengan pembangunan Kilang Exor II yang akan dikerjakan bersama dengan Aramco (Saudi Arabia) serta Exor II yang direncanakan bekerja sama dengan Taiwan.
Kilang Balongan dirancang dengan konfigurasi ekonomis dan kompleksitas yang relatif tinggi untuk mengolah minyak mentah Duri dan Minas dengan komposisi perbandingan 80:20 persen. Minyak Duri itu terproduksi dengan melimpah,tetapi harga jualnya rendah karena kualitasnya kurang baik. Kandungan residunya tinggi,yaitu 78%. Oleh karena itu,pada Kilang Balongan dibangun residue catalytic cracking (RCC) yang terbesar di dunia,yakni 83 ribu barel per hari (RCC nomor dua terbesar hanya berkapasitas 45 ribu barel per hari).
Produk Kilang Balongan direncanakan akan dijual ke luar negeri untuk membayar kembali biaya investasi pembangunan kilang. Oleh karena itu,British Petroleum ditunjuk sebagai off taker yang akan menjamin penjualan seluruh produk secara berkelanjutan,paling tidak sampai seluruh pinjaman terbayar lunas dengan dasar “take or pay basis” dengan fee senilai 2,75% dari harga jual.
Kasus Proyek Kilang Minyak Export Oriented (Exxor) I di Balongan, Jawa Barat dengan tersangka seorang pengusaha Erry Putra Oudang. Pembangunan kilang minyak ini menghabiskan biaya sebesar US $ 1.4 M. Kerugian negara disebabkan proyek ini tahun 1995-1996 sebesar 82.6 M tersebut. Kasus Proyek Kilang Minyak Export Oriented (Exxor) I di Balongan, Jawa Barat dengan tersangka seorang pengusaha Erry Putra Oudang.
Pembangunan kilang minyak ini menghabiskan biaya sebesar US $ 1.4 M. Kerugian negara disebabkan proyek ini tahun 1995-1996 sebesar 82.6 M, 1996-1997 sebesar 476 M, 1997-1998 sebesar 1.3 Triliun. Kasus kilang Balongan merupakan benchmark-nya praktek KKN di Pertamina. Negara dirugikan hingga US$ 700 dalam kasus mark-up atau penggelembungan nilai dalam pembangunan kilang minyak bernama, 1996-1997 sebesar 476 M, 1997-1998 sebesar 1.3 Triliun. Kasus kilang Balongan merupakan benchmark-nya praktek KKN di Pertamina. Negara dirugikan hingga US$ 700 dalam kasus mark-up atau penggelembungan nilai dalam pembangunan kilang minyak bernama Exor I Exor I tersebut.
3.2. Analisis
Etika pada dasarnya adalah standar atau moral yang menyangkut benar – salah, baik –
buruk. Dalam kerangka konsep etika bisnis terdapat aturan – aturan moral yang dibuat untuk
dipatuhi serta melakukan cara kegiatan berbisnis yang mencakup segala guna kelangsungan
hidup suatu perusahaan agar dapat berjalan dengan semestinya sesuai dengan yang telah
diharapkan. Etika bisnis adalah suatu aturan yang dimiliki seorang enterprenuer dalam
menjalankan tugasnya selain itu cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup
seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Aturan dan cara/konsep itu akan sangat membantu seorang enterpreneur dalam menjalankan
tugasnya serta membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja,
pemegang saham, masyarakat. Apabila kita menjalankan etika bisnis dengan sebaik-baik nya,
niscaya usaha yang kita bangun akan berkembang menjadi sukses dan juga tidak
menimbulkan dampak kerugian untuk berbagai pihak.
Namun, ada satu hal yang mengancam dalam pengembangan dan penerapan etika
bisnis tersebut. Yaitu pelanggaran etika bisnis yang dilakukan, seperti contohnya yaitu kasus
Proyek Kilang Minyak Export Oriented (Exxor) I di Balongan, Jawa Barat dengan tersangka
seorang pengusaha Erry Putra Oudang. Pembangunan kilang minyak ini menghabiskan biaya
sebesar US $ 1.4 M. Menyimpang dari danayang seharusnya. Untuk meraih keuntungan,
masih banyak perusahaan yang melakukan berbagai pelanggaran moral yaitu korupsi. Praktik
curang ini bukan hanya merugikan perusahaan lain, melainkan juga masyarakat dan negara.
Praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) tumbuh subur di banyak perusahaan. Itulah
contoh dari pelanggaran etika dalam bisnis terhadap prinsip kejujuran.
Mengapa etika bisnis dalam perusahaan terasa sangat penting saat ini? karena untuk
membentuk dan menerapakan cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis yang kokoh dan
memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-
creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh dimana mencakup seluruh aspek
baik yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Biasanya
dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan
didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara
konsisten dan konsekuen.
Nilai-nilai perusahaan merupakan landasan moral dalam mencapai visi dan misi
perusahaan. Oleh karena itu, sebelum merumuskan nilai-nilai perusahaan, perlu dirumuskan
visi dan misi perusahaan. Walaupun nilai-nilai perusahaan pada dasarnya universal, namun
dalam merumuskannya perlu disesuaikan dengan sektor usaha serta karakter dan letak
geografis dari masing-masing perusahaan. Nilai-nilai perusahaan yang universal antara lain
adalah terpercaya, adil dan jujur.
Etika bisnis islam adalah merupakan hal yang penting dalam perjalanan sebuah
aktivitas bisnis profesional. Sebagaimana diungkapkan oleh Dr. Syahata, bahwa etika bisnis
Islam mempunyai fungsi substansial yang membekali para pelaku bisnis.
Prinsip ekonomi, menurut para pebisnis dan para konglomerat adalah untuk mencari
keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa menggunakan etika bisnis yang ada.
Panduan Rasulullah dalam etika bisnis yang perlu diperhatikan dalam berbisnis :
1. Prinsip essensial dalam bisnis adalah kejujuran
2. Kesadaran tentang signifikansi sosial kegiatan bisnis
3. Tidak melakukan sumpah palsu
4. Ramah tamah
5. Tidak boleh berpura-pura menawar dengan harga tinggi, agar orang lain tertarik
membeli dengan harga tersebut.
Islam menawarkan keterpaduan agama, ekonomi, dan sosial demi membentuk
kesatuan. Atas dasar pandangan ini pula maka etika dan bisnis menjadi terpadu, vertikal
maupun horisontal, membentuk suatu persamaan yang sangat penting dalam sistem Islam.
Realitanya, para pelaku bisnis sering tidak mengindahkan etika. Para pelaku bisnis
yang sukses memegang prinsip-prinsip bisnis yang tidak bermoral, misalnya maksimalisasi
laba, agresivitas, individualitas, semangat persaingan, dan manajemen konflik serta tidak
mengindahkan prinsip kejujuran.
DAFTAR PUSTAKA
1. Muhammad. 2004. Etika Bisnis Islami. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
2. Bachtiar, Emil. 2012. Kasus-Kasus Etika Bisnis dan Profesi. Jakarta: Salemba Empat
3. http://suryanto-bogor.blogspot.com/2013/01/penerapan-etika-bisnis-dalam-perusahaan.html
4. http://laila-oktavia.blogspot.com/2014/10/etika-dalam-bisnis.html