makalah etika keperawatan kelompok 11 asliii.docx

18
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan, yang diberikan kepada pasien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan dengan menggunakan proses keperawatan, berpedoman pada standar asuhan keperawatan dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab keperawatan dalam menjalankan asuhan keperawatan. Perawat selalu mengadakan hubungan dengan pasien.Disisi lain peningkatan hubungan antara perawat dengan pasien dapat dilakukan melalui penerapan proses keperawatan. Dasar hubungan perawat, dokter, dan pasien merupakan mutual humanity dan pada hakekatnya hubungan yang saling ketergantungan dalam mewujudkan harapan pasien terhadap keputusan tindakan asuhan keperawatan . Untuk memulai memahami hubungan secara manusiawi pada pasien, perawat sebagai pelaksana asuhan keperawatan harus memahami bahwa penyebab bertambahnya kebutuhan manusiawi secara universal menimbulkan kebutuhan baru, dan membuat seseorang (pasien) yang rentan untuk menyalahgunakan. Dengan demikian bagaimanapun hakekat hubungan tersebut adalah bersifat dinamis, dimana pada waktu tertentu hubungan tersebut dapat memperlihatkan MAKALAH ETIKA KEPERAWATAN 1

Upload: johariscan

Post on 24-Oct-2015

198 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH ETIKA KEPERAWATAN KELOMPOK 11 ASLIII.docx

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang

Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik

keperawatan, yang diberikan kepada pasien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan

dengan menggunakan proses keperawatan, berpedoman pada standar asuhan

keperawatan dalam lingkup wewenang serta tanggung  jawab keperawatan dalam

menjalankan asuhan keperawatan. Perawat selalu mengadakan hubungan dengan 

pasien.Disisi lain peningkatan hubungan antara perawat dengan pasien dapat dilakukan

melalui penerapan proses keperawatan.

 Dasar hubungan perawat, dokter, dan pasien  merupakan mutual humanity  dan 

pada hakekatnya hubungan yang saling ketergantungan dalam mewujudkan harapan

pasien terhadap keputusan tindakan asuhan keperawatan .

Untuk memulai memahami hubungan secara manusiawi pada pasien, perawat

sebagai pelaksana asuhan keperawatan harus memahami bahwa penyebab

bertambahnya kebutuhan manusiawi secara universal menimbulkan kebutuhan baru,

dan membuat seseorang (pasien) yang rentan untuk menyalahgunakan.

Dengan demikian  bagaimanapun hakekat hubungan tersebut adalah bersifat

dinamis, dimana pada waktu tertentu hubungan tersebut dapat memperlihatkan

karakteristik dari  salah satu atau semua pada jenis hubungan, dan perawat harus

mengetahui bahwa pasien  yang berbeda  akan memperlihatkan reaksi- reaksi yang

berbeda terhadap ancaman suatu penyakit yang telah dialami, dan dapat mengancam

humanitas pasien.

Oleh sebab itu sebagai perawat professional, harus dapat mengidentifikasi

komponen- konponen yang berpengaruh terhadap seseorang dalam membuat keputusan

etik. Faktor- faktor tersebut adalah :  faktor agama, sosial, pendidikan, ekonomi,

pekerjaan/ posisi pasien termasuk perawat, dokter dan hak-hak pasien, yang dapat

mengakibatkan pasien perlu mendapat bantuan perawat dan dokter dalan ruang lingkup

pelayanan kesehatan. Disamping harus menentukan bagaimana keadaan tersebut dapat

MAKALAH ETIKA KEPERAWATAN 1

Page 2: MAKALAH ETIKA KEPERAWATAN KELOMPOK 11 ASLIII.docx

mengganggu humanitas pasien sehubungan dengan integritas pasien sebagai manusia

yang holistic.

1.2  Tujuan Penulisan

1.2.1        Tujuan umum

Setelah penulisan makalah ini penulis memahami hubungan perawat dan pasien

terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan.

1.2.2        Tujuan khusus

Setelah penulisan makalah ini penulis dapat :

1)      Memahami etika hubungan tim keperawatan.

2)      Memahami hubungan perawat - pasien – dokter.

3)      Memahami hubungan perawat – pasien dalam konteks etik.

4)      Penerapan  hubungan antara perawat – pasien, perawat dan perawat, perawat –

profesi lain dan perawatan dengan masyarakat.

MAKALAH ETIKA KEPERAWATAN 2

Page 3: MAKALAH ETIKA KEPERAWATAN KELOMPOK 11 ASLIII.docx

BAB II

PEMBAHASAN

Dalam memberikan tindakan asuhan keperawatan kepada pasien  berdasarkan

rencana  yang telah ditetapkan, perawat secara kolaboratif terlibat pula dalam program

tim kesehatan lain. Perawat dituntut mampu berkomunikasi dan mengambil keputusan 

etis dengan sesama profesi, pasien, dan tim kesehatan lain khususnya dokter.

2.1   Etika hubungan tim keperawatan

 

Dari semua individu yang terlibat dalam pemberian asuhan keperawatan kepada

pasien. Komposisi anggota tim keperawatan bervariasi, tergantung pada tenaga

keperawatan yang ada, sensus pasien, jenis unit keperawatan, dan program pendidikan

keperawatan yang berafiliasi/kerjasama Faktor-faktor tim keperawatan yang diarahkan

terhadap kualitas

asuhan keperawatan . Dalam kerjasama dengan sesama tim, semua perawat harus

berprinsip dan ingat bahwa fokus dan semua upaya yang dilakukan adalah

mengutamakan kepentingan pasien serta kualitas asuhan keperawatan dan semua

perawat harus mampu mengadakan komunikasi secara efektif. Latar belakang

pendidikan, jenis pekerjaan maupun kemampuan bervariasi, maka dalam pemberian

tugas asuhan keperawatan, perawatan dibagi dalam berbagai kategori, misalnya perawat

pelaksana, kepala bangsal, kepala unit perawat, kepala seksi perawatan (supervisor), dan

kepala bidang keperawatan (direktor president of nursing). Dalam memberikan asuhan

keperawatan, setiap anggota harus mampu mengkomunikasikan dengan perawat

anggota lain, dimana permasalahan etis dapat didiskusikan dengan sesama perawat atau

atasannya.

MAKALAH ETIKA KEPERAWATAN 3

Page 4: MAKALAH ETIKA KEPERAWATAN KELOMPOK 11 ASLIII.docx

2.2. Perawat, pasien, dan dokter

Perawat, pasien, dan dokter adalah tiga unsur manusia yang saling berhubungan

selama mereka terkait dalam hubungan timbal balik pelayanan kesehatan. Hubungan

perawat dengan dokter telah terjalin seiring perkembangan kedua kedua profesi ini,

tidak terlepas dari sejarah, sifat ilmu/ pendidikan, latar belakang personal dan lain- lain.

Kedokteran dan keperawatan, walaupun kedua disiplin ilmu ini sama- sama

berfokus pada manusia, mempunyai beberapa perbedaan. Kedokteran lebih bersifat

paternalistik, yang mencerminkan figur seorang bapak, pemimpin dan pembuat

keputusan (judgment).

Sedangkan keperawatan lebih bersifat mothernalistik, yang mencerminkan figure

seorang ibu (mother instink) dalam memberikan asuhan keperawatan, kasih sayang, dan

bantuan (helping relationship).

Berbagai model hubungan antara perawat, dokter dan pasien telah

dikembangkan, berikut ini model hubungan perawat, dokter, dan pasien yang

dikembangkan oleh: Szasz dan Hollander mengembangkan tiga model hubungan dokter,

perawat, dimana model ini terjadi pada semua hubungan antar manusia, termasuk

hubungan antar perawat dan dokter. Model mereka kembangkan meliputi :

           

a. Model aktivitas- pasivitas

Suatu model dimana perawat dan dokter berperan aktif dan pasien berperan

pasif. Model ini tepat untuk bayi, pasien koma, pasien dibius, dan pasien dalam keadaan

darurat. Dokter  berada pada posisi mengatur  semuanya, merasa mempunyai

kekuasaan, dan identitas pasien kurang diperhatikan. Model ini bersifat otoriter dan

paternalistic.

b. Model hubungan membantu

Merupakan dasar  untuk sebagian besar dari praktik keperawatan atau praktik

kedokteran. Model ini terdiri dari pasien yang mempunyai gejala mencari bantuan dan

MAKALAH ETIKA KEPERAWATAN 4

Page 5: MAKALAH ETIKA KEPERAWATAN KELOMPOK 11 ASLIII.docx

perawat atau dokter yang mempunyai pengetahuan terkait dengan kebutuhan pasien.

Perawat dan dokter memberi bantuan dalam bentuk perlakuan/ perawatan atau

pengobatan. Timbal baliknya pasien diharapkan bekerja sama dengan mentaati anjuran

perawat atau dokter. Dalam model ini, perawat dan dokter mengetahui apa yang terbaik

bagi pasien, memegang apa yang diminati pasien dan bebas dari prioritas yang lain.

Model ini bersifat paternalistik walau sedikit lebih rendah.

c. Model partisipasi mutual

Model ini berdasarkan pada anggapan bahwa hak yang sama atau kesejahteraan

antara umat manusia merupakan nilai yang tinggi, model ini mencerminkan asumsi

dasar dari proses demokrasi. Interaksi, menurut model ini, menyebutkan  kekuasaan 

yang sama, saling membutuhkan, dan aktivitas yang dilakukan akan memberikan

kepuasan kedua pihak. Model ini mempunyai ciri bahwa setiap pasien mempunyai

kemampuan untuk menolong dirinya sendiri yang merupakan aspek penting  pada

layanan kesehatan saat ini. Peran dokter dalama model ini adalah membantu pasien

menolong dirinya sendiri.Dari perspektif keperawatan, model partisipasi mutual ini

penting untuk mengenal dari pasien dan kemampuan diri pasien. Model ini menjelaskan

bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk tumbuh dan berkembang. Keperawatan

bersifat menghargai martabat individu yang unik, berbeda satu sama lain dan membantu

kemampuan dalam menentukan dan mengatur diri sendiri.

2.3.   Hubungan Perawat, Dokter dan Klien

Dalam pelayanan kesehatan, perawat menjalin hubungannya dengan dokter dan

klien, dalam hal ini ada beberapa peran perawat yaitu :

*Peran Independent (mandiri).

*Peran Dependent (tergantung dokter).

*Peran Kolaborasi (interdependent).

MAKALAH ETIKA KEPERAWATAN 5

Page 6: MAKALAH ETIKA KEPERAWATAN KELOMPOK 11 ASLIII.docx

a.    Peran Independent

Peran perawat dalam memberikan askep dapat dipertanggung jawabkan secara

mandiri oleh perawat.

b.   Peran Dependent

Peran dalam melaksanakan peran pemberian obat-obatan dan tanggung

jawab penuh oleh dokter.

c.   Peran Kolaborasi

Peran dalam melakukan pelayanan kesehatan bekerja sama sebagai tim

work dengan tim kesehatan lain.

U n t u k m e n d a p a t k a n p e r l i n d u n g a n h u k u m p a d a t i n d a k a n

( p e r a n d e p e n d e n t ) , p e r a w a t d a n d o k t e r p e r l u b e r k o m u n i k a s i y a n g

j e l a s dan diketahui oleh kedua belah pihak. Contohnya, T h e S t a n d i n g O r d e r  

D o k t e r m e m b e r i k e p e r c a y a a n kepada perawat untuk pemberian obat-obatan

tertentu, dalam jangka waktu tertentu.

2.4. Hubungan  perawat dan  pasien  dalam  konteks  etis

Seorang pasien dalam situasi menjadi pasien mempunyai tujuan tertentu.

Seorang perawat dalam memberikan asuhan keperawatan juga mempunyai tujuan

tertentu. Kondisi yang dihadapi pasien merupakan penentu peran perawat terhadap

pasien.

Untuk menjelaskan peran perawat secara umum dapat digunakan kerangka yang

mengacu pada pandangan dasar Helldegard .E  Pepley, tentang hubungan perawat dan

pasien dalam asuhan keperawatan, merupakan rasa percaya, pengukuran pemecahan

masalah (Problem Solving), dan kolaborasi.

Dalam konteks hubungan perawat dan pasien, perawat dapat berperan Sebagai

konselor pada saat pasien mengungkapkan kejadian dan perasaan tentang penyakitnya.

MAKALAH ETIKA KEPERAWATAN 6

Page 7: MAKALAH ETIKA KEPERAWATAN KELOMPOK 11 ASLIII.docx

Perawat juga dapat berperan sebagai pengganti orang tua (terutama pada pasien

anak), saudara kandung, atau teman bagi pasien dalam ungkapan perasaan-perasaannya.

Kondisi yang dihadapi klien merupakan penentu peranperawat terhadap klien.

Seorang klien dalam situasi tertentu, m e m p u n y a i t u j u a n t e r t e n t u ,

b e g i t u j u g a p e r a w a t , d a l a m s i t u a s i t e r t e n t u m e m i l i k i t u j u a n

t e r t e n t u . H u b u n g a n p e r a w a t d a n k l i e n mendasari nilai dan martabat

manusia, pengembangan rasa t e r p e r c a y a , p e n g u k u r a n p e m e c a h a n m a s a l a h

( P r o b l e m S o l v i n g ) dan kolaborasi. Dalam hubungan in perawat bisa berperan

sebagai k o n s e l o r , s e b a g a i p e n g g a n t i o r a n g t u a , s a u d a r a k a n d u n g ,

t e m a n sebagai pasien dalam mengungkapkan perasaan-perasaannya. Jadi,dalam hal ini

hubungan perawat dengan klien bersifat alamiah.Dalam interaksi antar perawat dan

klien masing-masing memiliki kesepakatan dan persetujuan dimana klien

mempunyai p e r a n d a n h a k , b e g i t u j u g a p e r a w a t m e m p u n y a i p e r a n

d a n h a k   sebagai perawat. Dalam setiap hubungan, perlu didahului dengan

k o n t r a k d a n k e s e p a k a t a n b e r s a m a , s e h i n g g a k e s e p a k a t a n i n i bisa

menjadi parameter dalam perawat memutuskan setiap tindakan etis.

2.5. Hubungan Perawat dan Klien

Kehadiran dan Kepedulian (Noddings)

Hadir saat klien membutuhkan, bisa diartikan sebagai kepedulian

terhadap kesejahteraan seseorang, menumbuhkan r a s a p e r c a y a , k e p e d u l i a n

t e r h a d a p s a t u s a m a l a i n d a n s i k a p positif yang bisa meningkatkan

kesehatan. Bila kehadiran dan kepedulian menjiwai pelayanan kesehatan,

seluruh tantangan lingkungan akan berubah sehingga tercipta terapi yang adekuat,

klien juga menghargai, berbangga menjadi bagian dari upaya layanan

kesehatan.

MAKALAH ETIKA KEPERAWATAN 7

Page 8: MAKALAH ETIKA KEPERAWATAN KELOMPOK 11 ASLIII.docx

Penghargaan yang datang dari klien terhadap kehadirankepedulian

akan menimbulkan perasaan tenang dan puas atas pelayanan keperawatan yang

telah di berikan kepada klien yang d i r a w a t d a l a m R S t e r t e n t u . K e h a d i r a n

k e p e d u l i a n s e r i n g k a l i membantu proses penyembuhan. Menerima

kehadiran kepedulian meningkatkan kesejahteraan klien melalui transformasi

keberadaan mereka di dunia. Contoh: K e t i k a p e r a w a t m e n y u n t i k d e n g a n

t e n a n g , a k a n m e m b e r i k a n perasaan nyaman dan mengurangi kecemasan,

sehingga waktu disuntik klien tidak menjalani ketegangan otot dan tidak merasakan

nyeri pada bekas suntikan.

2.6. Penerapan hubungan antara perawat dan pasien, perawat dan

perawat, perawat dan profesi lain, dan perawat dengan masyarakat   

Bentuk-bentuk penerapan, Dalam konteks hubungan perawat dan pasien,

perawat dapat berperan Sebagai konselor pada saat pasien mengungkapkan kejadian dan

perasaan tentang penyakitnya. Perawat juga dapat berperan sebagai pengganti orang tua

(terutama pada pasien anak), saudara kandung, atau teman bagi pasien dalam ungkapan

perasaan-perasaannya.

Perawat dan perawat memiliki etika khusus mengatur tanggung jawab moral

perawat yang disusun oleh  organisasi perawat itu sendiri. berdasarkan suatu sumber

yang ada dilingkungan baik lingkungan   kesehatan, lingkungan konsumen dan

lingkungan Komunitas Keperawatan.

Contoh penerapannya yaitu :

1 Tritmen pada pasien yang menghadapi ajal :

- Pemberian O2 -> diteruskan / di stop.

- Program pengobatan diteruskan / tidak

- Suport terapi ( RJP ) sampai kapan.

- dalam kondisi MBO.

MAKALAH ETIKA KEPERAWATAN 8

Page 9: MAKALAH ETIKA KEPERAWATAN KELOMPOK 11 ASLIII.docx

2. Mengijinkan unsur mengakhiri penderitaan dan hidup pasien dengan sengaja atas

permintaan pasien sendiri,pembatasan perilaku, dan infomrmed consent.

- Pasien teriminal

- Status vegetatif

- pasien HIV /AID

- pasien mendapat terapi diet

- pasien menghadapi tindakan medik

-operasi, pemakaian obat yangharganya mahal dll.

3 Bioetika :

- aborsi, pembatasan kelahiran,sterilisasi, bayi tabung, tranplantasi organ dll.

4 Pengungkapan kebenaran dan kerahasiaan dalam bidang kedokteran.

- permintaan informasi data pasien,

- Catatan medik,

- Pembicaraan kasus pasien.

Penerapan hubungan antara perawat dan profesi lain yang memiliki bidang

kesehatan yang saling berketergantungan satu sama lain misalnya seorang dokter pasti

membutuhkan, perawat, apoteker dan lain-lain , yang saling berkaitan satu sama lain.

Selain penerapan-penerapan dengan perawat dan profesi lain, perawat juga harus

menerapkan hubungan antara perawat dan masyarakat  Perawat mengemban tugas

tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan medukung berbagai

kegiatan dalam memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat.dan tetap menghargai

privasi yang ada dalam masyarakat berupa Privasi pasien. Menghargai harkat martabat

pasien,Sopan santun dalam pergaulan,saling menghormati, saling membantu, peduli

terhadap lingkungan.

Fokus utama dari perhatian etis dalam keputusan tindakan asuhan keperawatan

seharusnya adalah kesejahteraan individu, dan walaupun pasien mempunyai peran

MAKALAH ETIKA KEPERAWATAN 9

Page 10: MAKALAH ETIKA KEPERAWATAN KELOMPOK 11 ASLIII.docx

integral dan bahan peran sentral dalam pengambilan keputusan, maka pasien tidak lagi

mempunyai hak untuk memaksa perawat, sebagai pelaksana asuhan keperawatan.

Bila perbedaan antara perawat dan pasien tidak dapat di selesaikan, maka

pelaksana asuhan keperawatan harus menarik diri dari pelaksana asuhan keperawatan

dan merujuknya kepada seseorang yang sistim valuenya sesuai dengan keinginan

pasien. Dan bila tidak ada juga, pasien mungkin harus mempertimbangkan kembali

keputusannya atau dapat menarik diri dari asuhan keperawatan

            Berdasarkan peran dan fungsi perawat, perawat menerima tugas secara pribadi

untuk memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan dari pasien. Bagaimanapun perawat

tidak mempunyai kewajiban khusus untuk mencoba mengisi semua (atau beberapa)

keinginan asuhan keperawatan dari individu, meskipun perawat dapat melakukannnya

tetapi tidak ada kewajiban moral secara khusus untuk melakukannya.

Terlebih lagi perawat sebagai pelaksana asuhan keperawatan, tidak mempunyai

kewajiban untuk memenuhi kebutuhan pasien yang diluar bidang keahliannya, dan

mempunyai hak untuk mengakhiri tindakan asuhan keperawatan yang diluar batas

kemampuannya.

Oleh sebab itu, hubungan parawat dan pasien sebenarnya merupakan keputusan–

keputusan yang dibuat berdasarkan kesepakatan bersama sebagai pencerminan suatu

penghargaan terhadap value dari kedua belah pihak. Disamping itu dalam memberikan

asuhan keperawatan kepada pasien , perawat juga mempunyai hubungan dengan dokter

dalam peran dependen (tergantung) mengingat dalam melaksanakan  asuhan

keperawatan didalamnya terdapat program kesehatan  dimana pertanggung jawaban

dipegang oleh dokter, disamping peran  kolaborasi (interdependen) yang dilaksanakan

dalam mengatasi permasalahan secara team work dengan tim kesehatan lain.

            Untuk membuat keputusan terdapat permasalahan etika keperawatan secara

tepat, maka perawat perlu mengetahui dan memahami konsep dasar etika keperawatan.

Berbagai permasalahan etika dapat terjadi dalam tatannan tindakan asuhan keperawatan,

dimana terjadi intervensi antara pasien dengan perawat. Permasalahan bisa menyangkut

penentuan antara mempertahankan hidup dengan kebebasan dalam menentukan

kamatian.

MAKALAH ETIKA KEPERAWATAN 10

Page 11: MAKALAH ETIKA KEPERAWATAN KELOMPOK 11 ASLIII.docx

           Upaya menjaga keselamatan pasien yang bertentangan dengan berbagai sector

lain, dan penerapan asuhan keperawatan yang tidak ilmiah dalam mengatasi

permasalahan kesehatan pasien. Dalam membuat keputusan terhadap dua masalah yang

dihadapi, perawat dituntut untuk dapat mengambil keputusan yang menguntungkan

pasien dan dirinya, yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang diyakini oleh

pasien.

MAKALAH ETIKA KEPERAWATAN 11

Page 12: MAKALAH ETIKA KEPERAWATAN KELOMPOK 11 ASLIII.docx

BAB III

PENUTUP

3.1   Kesimpulan

Pada  dasaranya hubungan antara perawat dan pasien berdasarkan pada sifat

alamiah perawat dan pasien. Dalam interaksi perawat dan pasien, peran yang dimiliki

masing–masing membentuk suatu kesepakatan atau persetujuan dimana pasien

pempunyai peran dan hak sebagai pasien dan perawat dapat melaksanakan asuhan

keparawatan mempunyai peran dan hak sebagai perawat.

       Dalam konteks hubungan perawat dan pasien, maka setiap hubungan harus

didahului dengan kontrak dan kesepakatan bersama, dimana pasien mempunyai peran

sebagai pasien dan perawat sebagai pelaksana asuhan keperawatan. Kesepakatan ini

menjadi parameter bagi perawat dalam menentukan setiap tindakan etis.

3.2  Saran- saran

            Untuk memulai memahami hubungan manusiawi dalam konteks profesional

seseorang harus mengerti bahwa penyebab bertambahnya kebutuhan manusiawi secara

universal menimbulkan kebutuhan baru, dan membuat seseorang yang rutin untuk

menyalahgunakan.

            Oleh karena itu sebagai perawat harus dapat mengidentifikasi kerusakan

fisiologis yang spesifik yang disebabkan oleh gejala-gejala penyakit atau kelainan lain,

tetapi juga harus menemukan bagaimana keadaan tersebut dapat mengganggu

humanitas pasien sehubungan dengan integritas pasien sebagai manusia.

Dengan mengetahui bahwa pasien yang berbeda akan memperlihatkan reaksi-

reaksi yang berbeda terhadap ancaman penyakit yang telah dialami dan dapat

mengancam humanitas pasien, maka perawat harus melakukan pengidentifikasian

respon-respon manusia terhadap ancaman-ancaman tersebut.

MAKALAH ETIKA KEPERAWATAN 12