etika keperawatan ii

54
KONSEP ETIKA/DESWANI 1 KONSEP ETIKA DAN PROFESI

Upload: indri-oktaviani

Post on 24-Oct-2015

111 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

etik

TRANSCRIPT

Page 1: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 1

KONSEP ETIKA DAN PROFESI

Page 2: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 2

Latar belakangPerkembangan ilmu pengetahuan di bidang Perkembangan IPTEK Meningkatnya pengetahuan masyarakat ttg kesehatan dan standar asuhan keperawatan dan pelayanan kesehatanMeningkatkanya tuntutan masyarakan ttg malpraktek dalam bidang kesehatan

Praktek keperawatan tidak imune

Masalah etika

Page 3: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 3

ETIKA

Interpretasi individual tentang falsafah dan moral kehidupan dan merupakan dorongan internal perorangan yang didasarkan pada nilai-nilai dan moral

Dengan dilandasi etik seseorang akan bertingkah sesuai dengan dorongan internlanya atau hati nuraninya yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan : “kenapa seseorang melakukan perbuatan atau tindakan tertentu”

Page 4: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 4

Pengertian Etik berhubungan dengan pertimbangan

keputusan benar – salahnya suatu perbuatan

Etik merupakan model perilaku dan standar yang diharapkan

Etik selalu melibatkan pikiran, perasaan, penyelidikan dan praktik, pengetahuan

Etika keperawatan adalah hal yang berhub. dg pertimbangan perawat yang mengarah ke pertanggungjawaban moral yang mendasari pelaksanaan asuhan keperawatan

Page 5: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 5

Content dari etikaMenghargai nilai2 / budaya & kebutuhan klien

Menghargai hak klien

Menjadi pembela klien

Menghargai kerahasiaan informasi yang

berhubungan dg klien

Menghargai harkat dan martabat klien

Memiliki kemampuan dalam memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan

Menjunjung tinggi nama baik profesi

Page 6: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 6

Etika keperawatan :Hal yang berhubungan dengan pertimbangan perawat yang mengarah ke pertanggungjawaban moral yang mendasari pelaksanaan asuhan keperawatanTujuan : mempertahankan kepercayaan klien pada perawat, sesama perawat, masyarakat pada profesi keperawatan

Sistem nilai yang dianut dalam keperawatan adalah : melaksanakan praktek yang terbaik dan tidak merugikan/mengancam hidup pasienMenghadapi masalah etika dalam praktek perlu memahami perspektif pemecahan masalah etika

Page 7: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 7

Penerapan etik keperawatan

•Terhadap individu : wajib

menghormati kepercayaan individu

menghormati nilai & adat kebiasaan

memegang teguh kerahasiaan informasi klien

•Terhadap praktek keperawatan :

bertanggung jawab melaksanakan tugas

wajib memelihara standar keperawatan

mempertimbangkan kemampuan individu dalam melimpahkan tanggung jawab

Page 8: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 8

Terhadap profesi membantu perkembangan profesi, berperan serta dl memperbaiki standar keperawatan, menciptakan & membina kondisi kerja yg adil, ditinjau dr segi sosial dan ekonomi

Terhadap profesi lain mampu bekerja sama & membina hubungan baik

Terhadap masyarakat, bangsa dan negara

bekerja sama degan profesi lain melindungi masyarakat dari malpraktek & informasi yg salah

Page 9: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 9

PENYIMPANGAN DL PRAKTEK KEPERAWATAN

KELALAIAN tidak acuh , tidak peduli, tidak memperhatikan kepentingan orang lainMALPRAKTEK kelalaian yang sengaja sdilakukan untuk tujuan ttt, shg merugikan orang lainTOLAK UKUR

a. Kewajiban / tugas (duty) b. Penyimpangan kewajiban, mis : tidak melakukan

observasi : tetsan infusc. Pelanggaran standar : merawat luka tanpa

memperhatikan sterilitasd. Hubungan lsg antara penyebab dg kerugian : klien

jatuh dr TT tanpa penghalang

Page 10: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 10

Masalah etika

Eksperiment pada fetus

Amniosintesis rekomendasi untuk aborsi

Pembedahan fetus

Inseminasi artifisial

Pengobatan AIDS pada ibu hamil

Penelitian pada fetus

Page 11: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 11

UU PERLINDUNGAN KONSUMEN 20 APRIL 1999

TUJUAN1. Meningkatkan kesadaran konsumen &

kemampuan konsumen memperjuangkan haknya2. Memberikan kepastian hukum bagi

perlindungan konsumen3. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha

mengenai perlindungan konsumen4. Menciptakan dan menjamin kelangsungan usaha

yg sehat dan bertanggung jawab

Page 12: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 12

ETIKA – AGAMA – HUKUMMasalah kehidupan manusia erat kaitannya dengan moralitas’Moral : menilai tindakan seseorang baik-burukBermoral : mengacu kpd bagaimana individu berperilaku sesuai dengan masyarakat berperilakuAgama : suatu kepercayaan yg berisikan norma-norma atau peraturan2 yg menata bagaimana : hubungan antara manusia dan dengan tuhanPersamaan etika & agama pada sasarannya : meletakan dasar ajaran moral agar manusia dpt membedakan mana perbuatan baik & buruk sifat hanya memberi peringatan

Page 13: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 13

Perbedaan agama & etikaETIKA :

1. Kepercayaan tidak mengandung pengabdian2. Mempersoalkan kehidupan moral manusia di dunia3. Bersumber dr hasil pemikiran dan pengalaman

manusia4. Tidak semua ajaran etika dapat diterima agama

AGAMA 1. Mengandung pengabdian kepada Tuhan2. Mengajarkan kpd manusia adanya 2 macam

kehidupan (dunia dan alam abadi)3. Bersumber da Tuhan4. Ajaran dapat mempekuat atau melengkapi etika

Page 14: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 14

ETIKA - HUKUMHukum suatu aturan/peratuan yg dibuat o/ pemerintah / suatu badan untuk mengatur kehidupan warganya

PERSAMANAAN 1. Berfungsi sbg saran/alat untuk mengatur tertib

hidup dl masyarakat2. Mempelajari dan menjadikan tingkah laku

manusia sbg objek3. Memberi batas hak & sesenang seseorang dl

pergaulan agar tidak saling merugikan

Page 15: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 15

5. Bersumber pada pemikiran & pengalaman manusia

6. Mengubah kesadaran manusia

PERBEDAANEtika :1. Tidak tertulis2. Bersifat subjektif & fleksibel3. Tidak memerlukan bukti fisik dl menjatuhkan

vonis4. Tidak memerlukan alat untuk menjamin

pelaksanaanya

Page 16: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 16

Hukum TertulisBersifat objektif & tegasBersifat menuntutMemrlukan bukti fisikMemerlukan alat (penegak hukum)

Etika dan hukum menegakan moral manusiaFungsi etika :1. Sbg ilmu yg berguna dl kehidupan sehari-hari2. Menjadi asas dan menjiwai norma2 kehidupan antar

manusia3. Memberikan penialian thd perbuatan seseorang sbg

manusia sosial

Page 17: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 17

ETIKA KEPERAWATAN DI INDONESIA oleh PPNI

Etika thd individu1. Wajib menghormati individu2. Wajib menghormati adat kebiasaan individu3. Memegang teguh kerahasiaan informasi individu

Etika praktik keperawatan1. Bertanggung jawab melaksanakan tugas2. Wajib memelihara standar keperawatan3. Mempertimbangkan kemampuan individu dl

melimpahkan tanggung jawab

Page 18: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 18

PROFESI1. Membantu perkembangan profesi2. Berperan serta memperbaiki standar

keperawtaan3. menciptakan dan membina kondisi jkerja yang

adil di tinjau dr sosekPROFESI LAIN memelihara hubungan baik dan bekerja samaBANGSA DAN TANAH AIR

• Melaksanakan kebijakan pemerintah• Berperan aktif dalam meningkatkan pelayanan

kesehatan

Page 19: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 19

MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIK (Thomson & Thompson 1985)

1. Kaji situasi yg menggambaran masalah kesehatan, kebutuhan pemecahan masalah, komponen etika dan individu kunci

2. kumpulkan informasi tambahan untuk mengklarifikasi situasi

3. Identifikasi situasi dimana masalah etik4. Definisikan posisi moral profesi dan orang yg

terlibat 5. Identifikasi posisi moral dari individu penting

terlibat6. Identifikasi nilai komflik

Page 20: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 20

7. Tentukan orang yang membuat keputusan8. Identifikasi tingkay tindakan dalam

antisipasi penyelesaian9. Tentukan tindakan yang akan diambil

dalam rapat10. Evaluasi akibat dari keputusan

Thomson & thompson menerangkan bahwa : perlu berdiskusi dalam group dalam penyelesaian masalah etik

Page 21: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 21

Persyaratan AkontabelTerdapat standar, pedoman, teori dan model yang berdasarkan etikMemahami klienMemahami kewajiban dan hak tenaga kesehatanMemperhatikan menyelesaikan masalah etik

isyu etik : klian dan keluarganya, perawat, tim kesehatan lainKolaborasi

Belum ada pedoman, standar, tim yg berkaolaborasi Buat keputusan terbaik sistimatis, data

lengkap, berpihak pd klien & menghargai orang lain

Page 22: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 22

PEDOMAN UNTUK PRAKTEK ETIK KEPERAWATAN

Yakinkan perawat dan klien sudah mendapatkan informasi yang adekuat

implementasikan keperawatan secara sistimatis

Beri perlindungian klien

Pertahankan keutuhan profesionalisme

Lindungi hak klien

Lakukan perawatn dengan menghargai martabat klien

Berikan asuhan secara induvidual

Berikan asuhan yang berfokus pada kebutuhan klien

Page 23: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 23

Integritaskan pendidikan kesehatan dan konseling dl rencana asuhan keperawatan

Yakinkan semua data dicatat secatra tepat dan dikomunikasikan secara jelas

Pertahankan kesinambungan asuhan keperawatan

Kembangkan tujuan keperawatan untuk klg dan sosial

Page 24: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 24

UNSUR2 YG PENTING DIPERHATIKAN PD KODE ETIK OLEH PROFESI PERAWAT

Perawat memberikan pelayanan dg memperhatikan dan menghargai kemulian seseorang sbg manusiaPerawat melndungi hak asasi manusiaPerawat bertindak untuk melindungi klien dan masyarakatPerawat bertanggung jawab dan bertanggunggugat thd setiap tindakan dan pengambilan keputusan keperawatanPerawat berkolaborasi dengan anggota dan profesi kesehatan lainnya serta masyarakat

Page 25: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 25

Perawat mempertahankan kompetensinya dalam melaksanakan pelayanan keperawatan

Perawat melatih diri dalam menetapkan informasi dan menggunakan kompetenasi individunya

Perawat berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang terkait dg pengembangan keilmuan dari profesi keperawatan

Perawat berpartisipasi dalam upaya profesi untuk melaksanakan dan meningkatkan standar profesi serta meningkatkan mutu pelayanan

Perwat berpartisipasi dalam upaya profesi untuk melindungi masy. Thd informasi dan mempertahankan integritas profesi

Page 26: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 26

MASALAH ETIKPerawat – klienpaternalisme, confidentiality, informed consent. Penempatan staf yang tidak kompeten.Perawat – dokter : tidak setuju dengan rencana medik, konflik yang terkait dengan perluasan peran, dokter yang tidak kompetenPerawat – perawat ; menuntut loyalitas, perawat tidak kompeten, tidak etikPerawat – institusi pelayanan / masyarakat

Page 27: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 27

Prinsip etikAutonomy

Non-maleficience,

Beneficience,

Justice,

Veracity,

Fidelity

Page 28: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 28

OTONOMI Kemerdekaan atau kebebasan probadi dan hak untuk memilih bagi seseorang

BENEFICENCE promosi aktif tentang kebaikan atau kemurahan hati

NON MALEFICENCE prinsip melakukan tindakan tanpa bahaya

VERACITY kejajujuran menyampaikan hal yang sebenarnya dan terkait dengan konsep bahwa seseorang harus mengatakan secara menyeluruh dengan benar

Page 29: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 29

JUSTICE memperlakukan orang lain secara adil tanpa membeda-bedakan status sosial, ras, agama dan sebagainyaFIDELITY mempertahankan komitmen atau janji

PRINSIP ETIK DAN INTERVENSIKEPERWATAN1. OTONOMI : kebebasan bertindak, memutuskan,

autentisiti, refleksi moral2. NOMALEFICENCE : tidk membunuh, tidak

menyebabkan sakit dan penderitaan pada orang lain, tidak menjajah, tidak mencampuri urusan orang lain, tidak menhambat kehidupan orang lain thd kehidupan lebih baik.

Page 30: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 30

BENEFICENCE Membela dan melindungi hak orang lainMencegah terjadinya bahaya pd orang lainMemperbaiki kondisi yang dapat menimbulkan bahaya pada orang lainMenolong orang yang cacatMenyelamatkan seseorang dari bahaya

JUSTICE : kebutuhan, kesamaan, kemanfaatan, kebebasan, menggantikan

: dikemukakan, tanggunggugat dan otonomi

Page 31: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 31

VERACITYMenceritakan kebenaran, tidak berbohong, fokus pada informed consernt.

FIDELITY : Kepastian terhadap komitmen, loyal, menepati janji, menceritakan kebenaran.

Page 32: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 32

KONSEP UMUM LEGALLegal hukum, menghubungkan peran perawat dan profesi lain untuk batasan kerja (frame work)

1. Tanggung jawab perawat:dulu : perawat dianggap sebagai pemberi pelayanan kesehatan kedua stl dokterkini : memiliki independensi dalam perannya sbg pemberi pelayanan kesehatanPerawat bertanggung jawab thd profesinya

Page 33: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 33

2. Standar pelayanan sbg acuan dl memberikan pelayanan keperawatan jika tidak sesuai dg standar, ada konsekuensinya : mis: pencabutan lisensi / izin atau klien dapat melaporkan ke badan hukum karena dirugikan/ malpraktek

Terjadi pelangaran bila :1. Kesalahan dalam tindakan2. Memiliki otoritas dl tindakan tetapi melakukan tindakan tersebut pada situasi yang tidak patut3. Melakukan tindakan di mana perawat tidak memiliki otoritas dalam melakukan tindaka

tersebut

Page 34: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 34

Undang-undangLegislasi dl praktik keperawatan didefinisikan sbg salah satu bentuk UU :1. Kontorl Legal/hukum thd profesi2. UU Kesehatan no. 23 th 1992

Peranan hukum thd kesalahan tindakankesalahan cidera, cacat, kematian diputuskan oleh pengadilan apakah tindakan sesuai dg standar profesi atau tidak biasanya hukuman lebih berupa denda

Page 35: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 35

INFORMED CONSENTPemberian ijin atas dasar pengertian prosedur dl tatanan pelayanan kesehatanElemen :

1. Suka rela2. Informasi : prosedur, keuntungan, risiko,

alternatif prosedur serta konsekuensinya3. Klien kepuasan thd pertanyaannya4. Diberikan secara legal oleh orang yang

memiliki komptensi di bidangnya

Page 36: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 36

PENYELSAIAM MASALAH DILEMA ETIS1.Perbedaan masalah dan dilema moral2.Dilema etis individu kaitannya dengan praktek

keperawatan3.Dilema etis profesional kaitan dengan praktek

keperawatan.Kecenderungan sering tidak ada pembedaan untuk semua situasi sulit yang melibatkan kepentingan moral selalu dianggap sebagai dilema. Apabila dihadapkan pada situasi yang melibatkan dilema maka orang akan cenderung menghindar untuk bertanggung jawab pada pengambilan keputusan masalah tersebut.

Page 37: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 37

Nn T(siswi SMU 17 th) bersama pacarnya Tn A datang ke klinik maternal untuk tes kehamilan karena terlambat haid. Nancy sangat terkejut ketika dokter menyatakan bahwa dirinya sedang hamil. Sementara Tn.A merasa khawatir dg kehamilan Nancy karena ia adalah seorang pengindap positif HIV-Aids. Stl pem.darah lengkap diketahui bahwa Nancy pun telah tertular HIV shg Tn.A minta untuk dilakukan aborsi. NnT ingin mempertahankan kehamilannya tapi tidak mau Otnya tahu. Sementara Tn.A berpendapat bahwa aborsi adalah jalan terbaik karena bayi yang dikandung Nancy akan tertular HIV yang meskipun dapat dilahirkan tetapi akan segera meninggal dunia.

Sebagai seorang perawat, dukungan apa yang dapat Anda berikan kepada Nancy agar dia dapat mengambil keputusan dalam mengatasi masalah kehamilannya

Page 38: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 38

DISKUSIAborsi sudah sejak lama telah menjadi perdebatan panjang yang melibatkan emosi, etis, moral, rasa keadilan dan hukum. Wanita yang kehamilannya tidak dikehendaki meskipun tidak diijinkan secara hukum dan moral selalu mencari pertolongan dalam bentuk lain guna mengakhiri kehidupan bayi dalam rahimnya.Aborsi selalu diperdebatkan melanggar hak bayi untuk hidup. Sementara hak wanita untuk dapat mengontrol kehamilannya Hukum dan moral terutama di negara-negara liberal. Sampai saat ini persoalan aborsi mulai banyak diperbincangkan di negara sedang berkembang seperti Indonesia

Page 39: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 39

Pandangan tenaga kesehatan harus dapat membedakan dua hal yang sangat berbeda dalam hubungannya dengan aborsi.

Langkah untuk mengatasi:1. Diskusikan terlebih dahulu apa yang benar2 harus

dilakukan terhadap kasus-kasus yang spesifik, beri penjelasan situasi yang terjadi.

2. Diskusikan bagaimana masalah aborsi dapat diterima pada lingkungan sosial secara umum dengan mempertimbangkan hukum yang berlaku dan kebijakan sosial lalu beri penjelasan adanya perbedaan budaya dan agama yang sangat tajam dalam menyikapi masalah aborsi.

3. Pertimbangkan pula keadilan dan persamaan hak sejalan dengan usaha menghormati hak dan kebebasan individu untuk bertindak.

Page 40: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 40

Thompson (1979, the Edinburgh Medical Group Working Party on the Care of the Dying and the Bereaved) menyarankan ada tiga hal yang dapat dilakukan agar hak-hak pasien yang mengalami konflik seperti kasus dapat diatasi. Pertama hak pasien untuk mengetahui (the right to know) masalahnya. Hak ini perlu dipenuhi meskipun kebanyakan pasien dan keluarganya merasa tidak siap untuk mendapatkan informasi yang menyangkut masalah pribadinya kecuali apabila mereka merasa diuntungkan.

Page 41: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 41

Kedua adalah hak untuk mendapatkan situasi yang bersifat pribadi (the right to privacy). Hak ini mencakup hak untuk dihargai agar tetap bermartabat (pribadi secara fisik) dan menghargai kerahasiaan pasien (confidentiality).

Hak pribadi bukan berarti pasien mendapatkan ruang khusus atau pengobatan khusus meskpun kekhususan seperti itu dapat juga ditemukan pada beberapa kondisi. Sebagai contoh, pasien usia lanjut yang terbiasa memiliki kamar sendiri/pribadi

Page 42: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 42

Ketiga adalah hak untuk mendapatkan perawatan dan penanganan yang tepat (the right to care and threatment). Hak pasien untuk menuntut tindakan medik dan perawatan yang dilakukan terhadapnya bila dirasakan tidak sesuai prosedur atau standar yang diberlakukan. Malpraktik dan kelalaian (negligence)bukan batasan ketidakmampuan (incompetence), ketidakjujuran (dishonest) atau kesalahan melakukan tindakan (faulty practice). Kondisi tsb dapat memperburuk kegagalan dalam menyediakan pelayanan yang profesional sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui perawat/dokter-pasien saat mulai menyepakati tindakan medik dan atau perawatan yang dibutuhkan pasien.

Page 43: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 43

hak pasien dalam kaitan dengan hak azasi manusia adalah:

1. Mendapatkan hak bukan berarti seseorang dapat mengikat untuk orang lain mendapatkan haknya. Contohnya, ketika seseorang telah diketahui akan meninggal dunia atau diramalkan tidak akan dapat bertahan hidup lebih lama dapat dipastikan bahwa salah seorang dari keluarga pasien ingin mendiskusikannya dan yang lain tidak ingin mendiskusikannya dengan dokter atau perawatnya. Salah satu pasien atau keluarganya bisa mendapatkan penjelasan secara rinci tetapi pasien lain justru harus dirahasiakan. Hal ini menunjukkan bahwa hak agar rahasia pasien terjaga merupakan hak yang tidak terbatas sebab tuntutan perawatan untuk pasien lain yang memiliki masalah kesehatan yang sama memungkinkan pasien untuk menuntut mendapatkan perlakuan yang sama terhadap masalah mereka. 

 

Page 44: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 44

2.Mendapatkan hak bukan berarti terbatas pelaksanaannya

Dokter dan perawat harus memberikan penghargaan terhadap hak pasien karena

Kerahasiaan pasien menjadi sangat berarti meskipun mereka terdiri dari berbagai profesi yang terlibat dalam tim yang merawat pasien tersebut.

Para profesional akan saling menjaga untuk tidak memberikan informasi orang lain sehingga dapat menyebabkan kondisi pasien menjadi berubah kecuali bila mendapatkan ijnin dari ketua tim yang merawat pasien tersebut. 

Page 45: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 45

3. Hak negatif pasien umumnya lebih kuat dibandingkan dengan hak positif pasien. Mendapatkan penanganan yang tepat adalah hak dasar pasien tetapi bukan berarti pasien berhak untuk mendapatkan hak dapat menuntut perlakuan yang khusus dari tim yang merawatnya. Dengan demikian, pasien berhak untuk menolak tindakan yang akan dilakukan terhadapnya – dalam dunia hukum, hal ini mutlak dapat dilakukan pasien kecuali bila pasien mengalami gangguan jiwa. Tindakan yang mengabaikan keinginan pasien termasuk dalam tindakan kriminal dan dapat dituntut di muka hukum.

Page 46: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 46

Dasar dan prinsip dalam melaksanakan kegiatan asuhan keperawatan yang menghormati hak-hak pasien secara etik profesional haruslah memperhatikan hal-hal dibawah ini:

1. Prinsip menghargai pasien yaitu usaha yang dilakukan dengan: menghargai hak, otonomi dan martabat pasien, berkata jujur, dapat dipercaya dan menghormati upaya pasien, serta usaha meningkatkan kesembuhan pasien.

2. Prinsip keadilan yaitu suatu kesamaan kesempatan bagi setiap pindividu dan mendapatkan persamaan persepsi untuk mengatasinya di dalam kelompok, menghindari diskriminasi dan penganiayaan atau eksploitasi pasien berdasarkan suku,umur, jenis kelamin, status sosial dan agama.

Page 47: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 47

3. Prinsip saling menguntungkan (non malefisiensi) yaitu usaha untuk melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya, menghindari kerugian orang lain, melindungi yang lemah dan sakit parah, menolak segala usaha yang melanggar hak-hak pasie serta usaha memberikan informasi kepada pasien dengan jelas.

4. Tenaga profesional kesehatan seringkali juga dihadapkan pada berbagai konflik dalam melaksanakan asuhan yang sesuai dengan standar yang diberlakukan. Pada saat pelaksanaan tindakan sesuai standar, beberapa kemungkinan konflik yang sering dialami selama melaksanakan tindakan keperawatan sehingga sering menimbulkan pertentangan terhadap hal-hal dibawah ini:

Page 48: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 48

Otomi (Autonomy)Otonomi melibatkan figur diri (self-image), karakter dan kepribadian pasien. Otonomi sikap yang menuntut adanya kematangan moral dimana seseorang mampu secara pribadi mengakui keabsahan hukum moral, memilih kehidupannya sendiri dan memiliki kekuatan serta komitmen untuk mempertahankannya – bukan disebabkan karena ada orang lain yang menginginkannya tetapi karena merupakan pilihan yang dilakukannya tanpa ada rasa tertekan. Artinya, otonomi merupakan kemampuan pasien untuk mempertahankan pilihannya sesuai keinginannya sendiri

Page 49: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 49

Contoh kasus:

Ny. Sarah, 82 tahun,suku Timor di rawat di RS Jakarta. Lea perawat yang bertugas merawat Ny. Sarah mengidentifikasi pasiennya sebagai seorang yang pendiam. Saat Ny. Sarah diperbolehkan pulang, ia menginformasikan kepada Lea bahwa ia begitu bersyukur karena dapat berkumpul kembali dengan keluarganya sesuku. Ny. Sarah merasakan bahwa otonominya dirasakan lebih kuat saat dia pulang dibanding saat masuk ke RS.

Page 50: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 50

2. Kebebasan (Freedom) Seringkali diartikan secara tumpang tindih dengan makna terhadap otonomi. Kebebasan merupakan suatu proses logis terhadap pengambilan keputusan moral yang terkonsentrasi pada tanggung jawab moral dari tindakan yang telah dilakukan. Dengan kata lain, kebebasan adalah kekuatan untuk dapat menentukan pilihannya sendiri.Contoh kasus:Billy, 6 tahun, pagi ini akan diajarkan tentang cara menggosok gigi yang benar oleh perawat Wati. Setelah mendapatkan penjelasan, perawat menanyakan berbagai hal yang menyangkut kesehatan gigi. Saat Billy diperbolehkan untuk pulang, ia telah mampu membersihkan giginya dengan tepat dan memiliki rasa percaya diri bahwa ia mampu menjaga kebersihan giginya sendiri.

Page 51: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 51

3. Memberdayakan (Veracity)Adalah kemampuan untuk memberdayakan pasien agar dapat berfungsi semaksimal mungkin. Untuk mencapai hal tersebut, pasien harus memiliki kekuatan sehingga situasi atau kondisinya dapat dipercaya.Contoh kasus:Jefry, 48 tahun, saat ini sedang dalam program diet rendah garam dan rendah lemak. Perawat Santi menjelaskan alasan Jefry harus mendapatkan diet tersebut. Perawat terus melakukan motivasi kepada pasiennya agar disiplin terhadap diet yang direkomendasikan dengan cara yang menarik sehingga Jefry dapat mengerti dan bersedia melaksanakan program dietnya dengan taat.

Page 52: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 52

4. Keleluasaan pribadi (Privacy)Adalah keinginan pasien untuk dikenal sebagai dirinya sendiri, agar dirinya terhindar dari masalah yang mungkin dapat terjadi yang disebabkan karena terlanggarnya area pribadinya.

5. Kebermanfatan (Beneficence)Dimaksud untuk memberikan perlindungan kepada pasien bahwa selama perawatan pasien akan mendapatkan harapan2 yang beralasan sesuai yang diinginkannya dari institusi kesehatan. Kebermanfaatan juga dapat berarti memberikan hak-hak pasien dan pasien terhindar dari usaha2 yang dapat merugikannya.

Page 53: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 53

6. Ketaatan/Ketepatan (Fidelity)

Merupakan ketaatan perawat atau pasien dalam memenuhi perjanjian yang terjadi selama dalam masa perawatan.

Perjanjian yang dilakukan selama perawatan haruslah bersifat mudah difahami, memungkinkan setiap orang untuk mengetahui apa yang akan dilakukan atau dikerjakan. Ketaatan akan mampu membangun suatu ramalan yang bersifat umum bagi hubungan perawat-pasien selama berada dalam perawatan.

Page 54: Etika Keperawatan II

KONSEP ETIKA/DESWANI 54

Rian 7 tahun, terdiagnosa HIV positif. Saat ini, orangtuanya akan memasukkan ke sekolah dasar di dekat rumahnya. Sayangnya, para OT yang mengetahui bahwa Rian menderita HIV menolak menerima Rian sekolah bersama anak-anak yang lain karena kawatir akan menularkan penyakitnya. Kepala sekolah dan guru-guru lainnya datang untuk mempertanyakan kemungkinan Rian dapat bersekolah dengan yang lain kepada perawat di sekolah tersebut. Bila Anda adalah perawat yang sedang bertugas di sekolah tersebut, apa yang dapat Anda jelaskan tanpa mengurangi hak-hak Rian dan orangtuanya.