makalah etika dan moral mahasiswa

10
PENTINGNYA ETIKA DAN MORAL BAGI MAHASISWA TEKNIK PERTANIAN DALAM LINGKUNGAN BERMASYARAKAT BAB I PENDAHULUAN Saat seseorang menyandang status mahasiswa, maka ia juga menyandang peran sebagai mahasiswa yaitu agent of change, social control, dan iron stock. Bicara mengenai peran mahasiswa secara lebih detail, menjadi mahasiswa haruslah bersikap dan berperilaku lebih dewasa daripada saat menjadi siswa. Karena sikap dan perilaku menunjukkan jati diri seorang mahasiswa tersebut terhadap kehidupan bermasyarakat. Sikap dan perilaku tersebut akan mencerminkan etika seorang mahasiswa dan cara pandang terhadap moral yang berlaku. Lebih spesifikasi lagi adalah seorang Mahasiswa Teknik Pertanian, dimana ilmunya sangat dekat dengan masyarakat. Teknik Pertanian itu sendiri merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang pertanian atau rekayasa dengan melakukan transformasi sumberdaya alam secara efisien dan efektif untuk kebutuhan manusia. Penerapan dari Ilmu Teknik Pertanian tersebut dilakukan di lingkungan masyarakat pertanian, masyarakat perkebunan, hingga masyarakat industri. Oleh karena itu, seorang Mahasiswa Teknik Pertanian harus mempunyai etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat. Pengertian masyarakat sendiri secara umum diartikan sebagai sebuah kesatuan yang terjadi antara dua orang atau lebih manusia yang berada dalam sebuah wilayah dalam jangka waktu tertentu. Sebenarnya dalam kehidupan di kampus pun sudah menunjukkan kehidupan di lingkungan masyarakat, tetapi kurang kompleks. Lebih kompleks lagi di lingkungan masyarakat dimana hubungan orang satu dengan orang lainnya sangatlah sering hingga saling membutuhkan. Selama menjadi Mahasiswa Teknik Pertanian pasti membutuhkan masyarakat, manfaat dari masyarakat bagi mahasiswa tersebut adalah 1) Pembangunan, Mahasiswa

Upload: abror-insany

Post on 22-Jun-2015

8.281 views

Category:

Education


1 download

DESCRIPTION

Etika dan Moral

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Etika dan Moral Mahasiswa

PENTINGNYA ETIKA DAN MORAL BAGI MAHASISWA TEKNIK PERTANIAN DALAM LINGKUNGAN BERMASYARAKAT

BAB IPENDAHULUAN

Saat seseorang menyandang status mahasiswa, maka ia juga menyandang peran sebagai mahasiswa yaitu agent of change, social control, dan iron stock. Bicara mengenai peran mahasiswa secara lebih detail, menjadi mahasiswa haruslah bersikap dan berperilaku lebih dewasa daripada saat menjadi siswa. Karena sikap dan perilaku menunjukkan jati diri seorang mahasiswa tersebut terhadap kehidupan bermasyarakat. Sikap dan perilaku tersebut akan mencerminkan etika seorang mahasiswa dan cara pandang terhadap moral yang berlaku. Lebih spesifikasi lagi adalah seorang Mahasiswa Teknik Pertanian, dimana ilmunya sangat dekat dengan masyarakat. Teknik Pertanian itu sendiri merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang pertanian atau rekayasa dengan melakukan transformasi sumberdaya alam secara efisien dan efektif untuk kebutuhan manusia. Penerapan dari Ilmu Teknik Pertanian tersebut dilakukan di lingkungan masyarakat pertanian, masyarakat perkebunan, hingga masyarakat industri. Oleh karena itu, seorang Mahasiswa Teknik Pertanian harus mempunyai etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat. Pengertian masyarakat sendiri secara umum diartikan sebagai sebuah kesatuan yang terjadi antara dua orang atau lebih manusia yang berada dalam sebuah wilayah dalam jangka waktu tertentu. Sebenarnya dalam kehidupan di kampus pun sudah menunjukkan kehidupan di lingkungan masyarakat, tetapi kurang kompleks. Lebih kompleks lagi di lingkungan masyarakat dimana hubungan orang satu dengan orang lainnya sangatlah sering hingga saling membutuhkan.

Selama menjadi Mahasiswa Teknik Pertanian pasti membutuhkan masyarakat, manfaat dari masyarakat bagi mahasiswa tersebut adalah 1) Pembangunan, Mahasiswa Teknik Pertanian sering melakukan proyek-proyek untuk menerapkan ilmu yang didapatnya kepada masyarakat pertanian, masyarakat perkebunan, maupun masyarakat industri, biasanya sering menyebut sebagai pengabdian masyarakat, 2) Penelitian, Mahasiswa Teknik Pertanian sering melakukan penelitian di lingkungan masyarakat dimana masyarakat tersebut dijadikan sampel. Dari penjelasan diatas Mahasiswa Teknik Pertanian haruslah bisa menjaga nama baik, dengan memiliki etika dan moral. Jika seorang mahasiswa Teknik Pertanian sudah memiliki etika dan moral, dalam kehidupan di lingkungan bermasyarakat pun akan diberi persepsi baik oleh masyarakat itu sendiri. Dan selanjutnya dalam melakukan suatu program terhadap masyarakat akan diberi waktu dan tempat yang baik pula, tidak hanya itu Mahasiswa Teknik Pertanian akan lebih sukses bersosial dalam lingkungan bermasyarakat. Sehingga disini penulis akan menuangkan pikirannya mengenai pentingnya etika dan moral bagi Mahasiswa Teknik Pertanian dalam lingkungan bermasyarakat. Selain itu, penulis juga akan menuangkan berbagai kondisi kekinian seorang Mahasiswa Teknik Pertanian dalam bermasyarakat dan persepsi masyarakat terhadap seorang mahasiswa, khususnya Mahasiswa Teknik Pertanian.

Page 2: Makalah Etika dan Moral Mahasiswa

BAB IIISI

A. Pengertian Etika

Sebelum memaparkan etika bagi Mahasiswa Teknik Pertanian dalam lingkungan bermasyarakat, ada baiknya mengetahui definisi dari etika itu sendiri. Etika berasal dari kata ethos (Yunani) atau moral (Latin), yang berarti adat istiadat, adat kebiasaan, dan akhlak yang baik. Secara epistomologis, etika berarti pengetahuan yang biasa dilakukan sebagai suatu tatanan kepatutan, adat istiadat, yang berkenaan dengan hidup yang baik atau buruk, tentang hak dan kewajiban. Dasar arti etika yang lain adalah nilai mengenai tingkah laku yang benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat dan dipakai sebagai pegangan. Selain itu, adalah kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak yang dapat dirangkum dalam kode etik.

Menurut O.P. Simorangkir (2012), etika atau etik dapat diartikan sebagai pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai baik. Selain itu menurut Maryani dan Ludigdo (2001), etika merupakan seperangkat aturan, norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau profesi. Seorang filsuf Sidi Gazalba dalam sistematika filsafat mengartikan etika sebagai teori tentang tingkah laku, perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk sejauh yang dapat ditentukan oleh akal. Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa etika adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan norma, nilai, pedoman hidup manusia yang menjadikan manusia itu baik atau buruk.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998), etika merupakan nilai-nilai dan norma-norma moral yang digunakan sebagai pedoman untuk mengatur tingkah laku manusia. Secara singkat etika diartikan sebagai sistem nilai. Etika juga merupakan kumpulan asas atau nilai moral (normatif). Etika juga disebut sebagai realistis menyatakan bahwa tujuan utama dari mendidik dan sebagai pendidik, panutan atau sebagai birokrat dan juga para pemimpin suatu lembaga, daerah atau negar (Zikri Pitia, 2013). Menurut Dr. Ir. Saiful Rochdyanto, M.S (2013) dalam kuliah Profesi Keteknikan menjelaskan lima pengertian dari etika, yaitu:1. Etika berusaha menemukan prinsip-prinsip atau nilai-nilai yang manusiawi

yang paling tepat dalam bersikap dan berbuat yang diperlukan manusia supaya hidup bahagia secara keseluruhan, misalnya berbusana yang baik dan indah, menghormati orang tua dan guru, bergaul dan berbicara sopan, berkata dan berbuat jujur, dan menghargai hak orang lain.

2. Etika adalah pengetahuan tentang kebiasaan-kebiasaan manusia dalam konvensi atau kesepakatan, misalnya kesepakatan dalam tata boga, dalam berbusana, dalam berbicara, dan lain-lain.

3. Adat istiadat yang sifatnya lebih fundamental yang selalu melekat pada kodrat manusia, misalnya kebiasaan berkata dan berbuat jujur, menghormati orang tua, menghargai hidup dan kepentingan orang lain, dan lain-lain.

Page 3: Makalah Etika dan Moral Mahasiswa

4. Etika adalah pengetahuan tentang kehendak manusia dalam mengambil keputusan untuk berbuat, yang mendasari nilai-nilai hubungan sesama manusia.

5. Etika adalah pengetahuan tentang pengembangan nilai moral untuk memungkinkan terciptanya kebebasan tanpa paksaan.

Etika merupakan dasar utama untuk menjadikan seseorang yang lebih baik, karena etika bisa menentukan baik atau buruknya seseorang. Apabila etika seseorang itu baik, maka secara otomatis orang tersebut merupakan orang yang baik. Begitu juga sebaliknya, apabila etika seseorang itu kurang baik, maka secara otomatis orang tersebut merupakan orang yang kurang baik. Etika terdapat pada setiap diri manusia, bukan pada diri binatang atau tumbuhan dan etika itu terletak pada hati manusia, hanya saja etika tersebut tergantung pada manusia yang menjalani hidup, dan tergantung bagaimana manusia itu menjaga dan memelihara hatinya, apabila etika diarahkan kearah yang baik maka dengan sendirinya manusia itu mempunyai etika yang baik, begitu juga sebaliknya apabila etika itu diarahkan pada hal yang tidak baik, maka hasilnya juga tidak baik.

B. Pengertian Moral

Secara etimologi istilah moral berasal dari kata mos/moris (Latin) yang berarti adat, istiadat, kebiasaan, cara, tingkah laku, kelakuan, atau mores (Latin) yang berarti adat istiadat, kelakuan, tabiat, watak, akhlak. Secara terminologi, beberapa ahli memberikan penjelaskan pengertian tentang moral antara lain, menurut Richards (1971), moral adalah suatu kepekaan dalam pikiran, perasaan, dan tindakan dibandingkan dengan tindakan-tindakan lain yang tidak hanya berupa kepekaan terhadap prinsip-prinsip dan aturan-aturan. Selanjutnya menurut Dagobert D. Runes (1976), moral adalah hal yang mendorong manusia untuk melakukan tindakan-tindakan yang baik sebagai kewajiban atau norma. Moral merupakan pandangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan (Atkinson, 1969).

Menurut Dr. Ir. Saiful Rochdyanto, M.S (2013) dalam kuliah Profesi Keteknikan menjelaskan tentang sifat moral, yaitu:1. Tanggungjawab Manusia sebagai Pribadi.2. Moral Berkaitan dengan Hati Nurani. Seseorang yang hati nuraninya dipenuhi

dengki dan iri, tidak akan puas dan rela bila orang lain sukses dalam bisnis atau maju dalam berbagai bidang usahanya.

3. Moral Bersifat Mewajibkan. Moral berlaku dan wajib secara timbal balik bagi siapa saja tanpa suatu syarat.

Selain itu Dr. Ir. Saiful Rochdyanto, M.S (2013) dalam kuliah Profesi Keteknikan juga menjelaskan tentang catatan moral, yaitu:1. Berasal dari dalam kepribadian manusia itu sendiri.2. Tidak bisa dijelaskan dengan akal.3. Berasal dari kehidupan keluarga dan lingkungan, karena tempat mendidik

moralitas.4. Dirasakan oleh pikiran manusia dalam bentuk tiga dorongan dasar.

a. Dorongan tentang diri sendiri -- pilihan moral, personal morality berpengaruh pada perkembangan spiritual dari manusia itu.

Page 4: Makalah Etika dan Moral Mahasiswa

b. Dorongan tentang masyarakat -- pilihan etik, berubah terus sesuai perubahan kesadaran sosial.

c. Dorongan tentang Tuhan – pilihan relijius.Perilaku tak bermoral ialah perilaku yang tidak sesuai dengan harapan

yang sesuai dengan harapan sosial yang disebabkan dengan ketidaksetujuan dengan standar sosial atau kurang adanya perasaan wajib menyesuaikan diri. Sementara itu perilaku amoral atau nonmoral adalah perilaku yang tidak sesuai dengan harapan sosial, akan tetapi hal itu lebih disebabkan oleh ketidak acuhan terhadap harapan kelompok sosial dari pada pelanggaran sengaja terhadap standar kelompok. Seorang yang bertindak tidak sesuai dengan moral yang berlaku akan merasa berdosa dengan dirinya sendiri, masyarakat, atau Tuhan. Seorang yang memiliki morang baik atau kurang baik langsung dapat dinilai lingkungan keluarga atau lingkungan masyarakat.

C. Prioritas Etika dan Moral bagi Mahasiswa Teknik Pertanian dalam Lingkungan Bermasyarakat

Seperti yang sudah disebutkan pada pendahuluan diatas, etika dan moral bagi Mahasiswa Teknik Pertanian merupakan prioritas yang sangat penting. Mahasiswa Teknik Pertanian tidak pernah lepas dengan masyarakat dalam melakukan pembangunan maupun penelitian lapangan. Etika seorang Mahasiswa Teknik Pertanian haruslah baik sebagaimana mestinya, karena dalam lingkungan bermasyarakat ia harus mampu bersosial dengan baik sehingga dampak dari masyarakat pun juga akan baik. Etika yang baik tersebut akan membentuk jati diri seorang mahasiswa ke arah yang positif. Dalam beretika seorang mahasiswa harus dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk juga mana yang benar dan mana yang salah, sehingga dalam bertindak seorang mahasiswa dapat memperhatikan etika yang berlaku di masyarakat tersebut. Jika seorang mahasiswa tersebut beretika yang baik dan benar maka akan timbul rasa bahagia dalam dirinya, karena dengan etika yang baik dan benar tidak menimbulkan rasa was-was dalam dirinya terhadap lingkungan bermasyarakat pada umumnya. Begitu juga sebaliknya rasa was-was karena etikanya kurang baik akan timbul kepada dirinya terhadap lingkungan bermasyarakat. Etika seorang mahasiswa terhadap lingkungan bermasyarakat meliputi cara berbicara, cara berbusana, cara bergaul, penghormatan terhadap orang lain dan menghargai kepentingan orang lain. Disamping itu kesepakatan dalam lingkungan bermasyarakat juga harus diperhatikan dalam beretika, misalnya kesepakatan dalam tata boga, kesepakatan dalam bergaul dan kesepakan dalam berbusana. Oleh sebab itu etika yang baik harus dijadikan pedoman seorang Mahasiswa Teknik Pertanian dalam hidup di lingkungan bermasyarakat.

Selain etika dalam lingkungan bermasyarakat, mahasiswa Teknik Pertanian juga harus mempunyai moral yang baik. Moral yang baik juga akan membawa seorang mahasiswa ke arah yang positif dalam lingkungan bermasyarakat. Begitu juga sebaliknya moral yang kurang baik akan membawa seorang ke arah yang negatif dalam lingkungan bermasyarakat, dan moral yang kurang baik tersebut akan menimbulkan kerugian bagi mahasiswa itu sendiri. Jika seorang mahasiswa tersebut memiliki moral yang baik, pastinya akan merasa tenang kepada dirinya sendiri, kepada masyarakat dan kepada Tuhan. Dan jika

Page 5: Makalah Etika dan Moral Mahasiswa

seorang mahasiswa tersebut memiliki moral yang kurang baik, pastinya akan merasa berdosa kepada dirinya sendiri, kepada masyarakat dan kepada Tuhan. Moral tersebut berasal dari hati nurani, keluarga, dan masyarakat, sehingga jika seseorang mamiliki moral yang baik dan kurang baik akan terlihat nampak. Dikarenakan moral dapat dinilai oleh diri sendiri maupun orang lain. Maka dari itu moral yang baik harus dimiliki oleh Mahasiswa Teknik Pertanian dalam hidup di lingkungan bermasyarakat. Sehingga etika dan moral merupakan paduan yang harus dimiliki dan jangan sampai bertindak yang tidak sesuai dengan etika dan moral yang berlaku, karena hal tersebut akan membawa mahasiswa ke arah yang negatif dan merugikan bagi dirinya sendiri.

D. Kondisi Kekinian dan Persepsi Masyarakat terhadap Etika dan Moral Mahasiswa Teknik Pertanian dalam Lingkungan Bermasyarakat

Kondisi etika dan moral dari Mahasiswa Teknik Pertanian sebenarnya sudah dapat dinilai dari lingkungan masyarakat bahkan dari lingkungan kampus. Mahasiswa Teknik Pertanian sangatlah berwarna-warni dalam etika dan moralnya. Karena setiap individu satu dengan individu yang lain juga berbeda. Tetapi dalam etika dan moral setiap individu dalam digolongkan mana yang mempunyai etika dan moral baik dan mana yang mempunyai etika dan moral kurang baik. Berikut ini beberapa kondisi atau persepsi mengenai etika dan moral yang kurang baik bagi Mahasiswa Teknik Pertanian dalam lingkungan bermasyarakat:a. Seorang Mahasiswa Teknik Pertanian yang acuh terhadap masyarakat ketika

dimintai pertolongan mengenai ilmu yang dipelajarinya. Mungkin dikarenakan seorang mahasiswa tersebut belum begitu memahami tentang ilmu yang dipelajarinya atau memang tidak mau memberikan ilmu yang dipelajarinya kepada masyarakat.

b. Seorang Mahasiswa Teknik Pertanian yang enggan ikut gotong-royong atau bertegur sapa dengan masyarakat. Karena merasa dirinya lebih baik atau merasa tidak ada gunanya bersosial.

c. Seorang Mahasiswa Teknik Pertanian yang selalu membuat gaduh di masyarakat. Karena merasa masih muda dan menggunakan saat mudanya untuk berfoya-foya.

Tiga poin kondisi kekinian atau persepsi diatas merupakan contoh Mahasiswa Teknik Pertanian yang memiliki etika dan moral kurang baik. Seharusnya seorang Mahasiswa Teknik Pertanian haruslah menghargai dan menghormati masyarakat sekitarnya. Karena mungkin suatu saat seorang Mahasiswa Teknik Pertanian tersebut membutuhkan masyarakat untuk bekerja sama dalam pembangunan dan penelitian. Oleh sebab itu kondisi seorang Mahasiswa Teknik Pertanian dalam lingkungan bermasyarakat diharapkan memiliki etika dan moral yang baik agar persepsi dari masyarakat juga baik. Kondisi Mahasiswa Teknik Pertanian yang baik harus berkebalikan dengan tiga poin diatas agar masyarakat juga dapat belajar dengan Mahasiswa Teknik Pertanian dan bertukar pengalaman dengan Mahasiswa Teknik Pertanian mengenai ilmu yang terkait dengan bidang Teknik Pertanian. Sehingga terjalin hubungan sosial yang baik antara Mahasiswa Teknik Pertanian dan masyarakat akibat dari mahasiswa yang memiliki etika dan moral yang baik.

Page 6: Makalah Etika dan Moral Mahasiswa

BAB IIIPENUTUP

Dari penjelasan mengenai etika dan moral Mahasiswa Teknik Pertanian dalam lingkungan bermasyarakat dapat disimpulkan bahwa:a. Etika dan moral Mahasiswa Teknik Pertanian dalam hidup di lingkungan

bermasyarakat merupakan prioritas yang sangat penting.b. Mahasiswa Teknik Pertanian sangat membutuhkan masyarakat dan

masyarakat membutuhkan Mahasiswa Teknik Pertanian, sehingga Mahasiswa Teknik Pertanian haruslah menjaga etika dan moral yang baik agar masyarakat juga memberikan persepsi yang baik.

c. Mahasiswa Teknik Pertanian yang memiliki etika dan moral yang baik akan merasa tenang dan bahagia dalam hidup di lingkungan bermasyarakat. Sebaliknya Mahasiswa Teknik Pertanian yang memiliki etika dan moral kurang baik akan merasa was-was dalam hidup di lingkungan bermasyarakat.

d. Menjadi Mahasiswa Teknik Pertanian harus dapat hidup bersosial yang baik, dengan memiliki etika dan moral yang baik pula.

REFERENSI

Atkinson, James Milner. 1969. Jeremy Bentham: His Life And Work. Manzanar (UK): Kessinger Publishing

Mahayatsa, Asdi. Departemen Pendidikan Nasional. 1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Maryani, T. & U. Ludigdo. 2001. Survei atas Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Etis Akuntan. Jurnal TEMA 2 (1).

Pitria, Zikri. 2013. Etika dan Birokrasi. http://www.lintasgayo.com/35624/etika-dan-birokrasi.html. Diakses pada tanggal 10 Maret 2013 pukul 15.35 WIB.

Richard, A., 1971. Microeconomic Theory. New York: The Chase Manhattan Bank.

Rochdyanto, Saiful. 2013. Kuliah: Profesi Keteknikan Jurusan Teknik Pertanian. Yogyakarta: Univesitas Gadjah Mada.

Runes, Dagobert D. 1976. Dictionary of Philosophy. Littlefield: Adam & Co.

Simorangkir, O.P. 2012. Etika Perbankan: Sekelumit Usaha Menerapkan Pancasila dalam Dunia Perbankan di Indonesia. Jakarta: Aksara Persada Indonesia.