pengertian etika dan moral

22
ETIKA DAN MORAL DALAM PRAKTIK KEBIDANAN Makalah ini sangat penting bagi mahasiswa bidan untuk mengetahui tentang apa itu etika, apa itu moral dan bagaimana menerapkannya dalam praktik kebidanan sehingga seorang bidan akan terlindung dari kegiatan pelanggaran etik ataupun pelanggaran moral yang sedang berkembang di hadapan publik dan erat kaitannya dengan pelayanan kebidanan sehingga seorang bidan sebagai provider kesehatan harus kompeten dalam menyikapi dan mengambil keputusan yang tepat untuk bahan tindakan selanjutnya sesuai standar asuhan dan kewenangan bidan. Pada zaman sekarang ini etik perlu di pertahankan karena tanpa etik dan tanpa diperkuat oleh hukum, manusia yang satu dianggap sebagai saingan oleh sesama yang lain. Saingan yang dalam arti lain harus dihalangkan sebagai akibat timbulnya nafsu keserakahan manusia. Kalau tidak ada etik yang mengekang maka pihak yang satu bisa tidak segan-segan untuk melawannya dengan segala cara. Segala cara akan ditempuh untuk menjatuhkan dan mengalahkan lawannya sekedar dapat tercapai tujuan. Materi ini sangat penting bagi mahasiswa bidan untuk mengetahui tentang apa itu etika, apa itu moral dan bagaimana menerapkannya dalam praktik kebidanan sehingga

Upload: franci-chandra

Post on 14-Jun-2015

26.533 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian Etika Dan Moral

ETIKA DAN MORAL

DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

Makalah ini sangat penting bagi mahasiswa bidan untuk mengetahui tentang

apa itu etika, apa itu moral dan bagaimana menerapkannya dalam praktik kebidanan

sehingga seorang bidan akan terlindung dari kegiatan pelanggaran etik ataupun

pelanggaran moral yang sedang berkembang di hadapan publik dan erat kaitannya

dengan pelayanan kebidanan sehingga seorang bidan sebagai provider kesehatan

harus kompeten dalam menyikapi dan mengambil keputusan yang tepat untuk bahan

tindakan selanjutnya sesuai standar asuhan dan kewenangan bidan.

Pada zaman sekarang ini etik perlu di pertahankan karena tanpa etik dan tanpa

diperkuat oleh hukum, manusia yang satu dianggap sebagai saingan oleh sesama yang

lain. Saingan yang dalam arti lain harus dihalangkan sebagai akibat timbulnya nafsu

keserakahan manusia. Kalau tidak ada etik yang mengekang maka pihak yang satu

bisa tidak segan-segan untuk melawannya dengan segala cara. Segala cara akan

ditempuh untuk menjatuhkan dan mengalahkan lawannya sekedar dapat tercapai

tujuan.

Materi ini sangat penting bagi mahasiswa bidan untuk mengetahui tentang apa

itu etika, apa itu moral dan bagaimana menerapkannya dalam praktik kebidanan

sehingga seorang bidan akan terlindung dari kegiatan pelanggaran etik ataupun

pelanggaran moral yang sedang berkembang di hadapan publik dan erat kaitannya

dengan pelayanan kebidanan sehingga seorang bidan sebagai provider kesehatan

harus kompeten dalam menyikapi dan mengambil keputusan yang tepat untuk bahan

tindakan selanjutnya sesuai standar asuhan dan kewenangan bidan.

Pengkajian dan pembahasan tentang etika tidak selalu hubungannya dengan

moral dan norma. Kadang etika diidentikkan dengan moral, walaupun sebenarnya

terdapat perbedaan dalam aplikasinya. Moral lebih menunjuk pada perbuatan yang

sedang dinilai, sedangkan etika dipakai sebagai kajian terhadap sistem nilai yang

berlaku. Etika juga sering dinamakan filsafat moral yaitu cabang filsafat sistematis

Page 2: Pengertian Etika Dan Moral

yang membahas dan mengkaji nilai baik buruknya tindakan manusia yang

dilaksanakan dengan sadar serta menyoroti kewajiban-kewajiban yang seharusnya

dilakukan oleh manusia. Perbuatan yang dilakukan sesuai dengan norma moral maka

akan memperoleh pujian sebagai rewardnya, namun perbuatan yang melanggar

norma moral, maka si pelaku akan memperoleh celaan sebagai punishment-nya.

Istilah etik yang kita gunakan sehari-hari pada hakikatnya berkaitan dengan

falsafah moral yaitu mengenai apa yang dianggap baik atau buruk di masyarakat

dalam kurun waktu tertentu, sesuai dengan perubahan/perkembangan norma/nilai.

Dikatakan kurun waktu tertentu karena etik dan moral bisa berubah dengan lewatnya

waktu.

Pada zaman sekarang ini etik perlu dipertahankan karena tanpa etik dan tanpa

diperkuat oleh hukum, manusia yang satu dapat dianggap sebagai saingan oleh

sesama yang lain. Saingan yang dalam arti lain harus dihilangkan sebagai akibat

timbulnya nafsu keserakahan manusia. Kalau tidak ada etik yang mengekang maka

pihak yang satu bisa tidak segan-segan untuk melawannya dengan segala cara. Segala

cara akan ditempuh untuk menjatuhkan dan mengalahkan lawannya sekadar dapat

tercapai tujuan.

PENGERTIAN ETIKA

Etika diartikan ”sebagai ilmu yang mempelajari kebaikan dan keburukan

dalam hidup manusia khususnya perbuatan manusia yang didorong oleh kehendak

dan didasari pikiran yang jernih dengan pertimbangan perasaan”.

Etik ialah suatu cabang ilmu filsafat. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa

etik adalah disiplin yang mempelajari tentang baik dan buruk sikap tindakan manusia.

Etika merupakan bagian filosofis yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam

menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah, dan penyelesaiannya baik atau

tidak (Jones, 1994).

Menurut bahasa, Etik diartikan sebagai :

YUNANI á Ethos, kebiasaan atau tingkah laku

Page 3: Pengertian Etika Dan Moral

INGGRIS á Ethis, tingkah laku / perilaku manusia yang baik → tindakan yang harus

dilaksanakan manusia sesuai dengan moral pada umumnya.

Sedangkan dalam koteks lain secara luas dinyatakan bahwa : ETIK adalah

aplikasi dari proses dan teori filsafat moral terhadap kenyataan yang sebenarnya. Hal

ini berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar dan konsep yang membimbing

makhluk hidup dalam berpikir dan bertindak serta menekankan nilai-nilai mereka.

(Shirley R. Jones – Ethics in Midwifery)

TEORI MORAL

Teori moral mencoba memformulasikan suatu prosedur dan mekanisme untuk

pemecahan masalah-masalah etik.

Terdapat beberapa pendapat apa yang dimaksud dengan moral.

1. Menurut Kamus Bahasa Indonesia (Tim Prima Pena)

- Ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai akhlak

- Akhlak dan budi pekerti

- Kondisi mental yang mempengaruhi seseorang menjadi tetap

bersemangat, berani, disiplin, dll.

2. Ensiklopedia Pendidikan (Prof. Dr. Soeganda Poerbacaraka)

- Suatu istilah untuk menentukan batas-batas dari sifat-sifat, corak-corak,

maksud-maksud, pertimbangan-pertimbangan, atau perbuatan-perbuatan

yang layak dapat dinyatakan baik/buruk, benar/salah.

- Lawannya amoral

- Suatu istilah untuk menyatakan bahwa baik-benar itu lebih daripada yang

buruk/salah.

Bila dilihat dari sumber dan sifatnya, ada moral keagamaan dan moral sekuler.

Moral keagamaan kiranya telah jelas bagi semua orang, sebab untuk hal ini orang

tinggal mempelajari ajaran-ajaran agama yang dikehendaki di bidang moral.

Page 4: Pengertian Etika Dan Moral

Moral sekuler merupakan moral yang tidak berdasarkan pada ajaran agama

dan hanya bersifat diniawi semata-mata. Bagi kita umat beragama, tentu moral

keagamaan yang harus dianut dan bukannya moral sekuler.

Karma etik berkaitan dengan filsafat moral maka sebagai filsafat moral, etik

mencari jawaban untuk menentukan serta mempertahankan secara rasional teori yang

berlaku tentang apa yang benar atau salah, baik atau buruk, yang secara umum dapat

dipakai sebagai suatu perangkat prinsip moral yang menjadi pedoman bagi tindakan

manusia. Dan moral diartikan mengenai apa yang dinilainya seharusnya oleh

masyarakat dan etik dapat diartikan pula sebagai moral yang ditujukan kepada

profesi. Oleh karena itu etik profesi sebaiknya juga berbentuk normatif.

Hubungan antara filsafat, etika dan moral sebagai berikut :

”Pada hakikatnya moral menunjuk pada ukuran-ukuran yang telah diterima

oleh suatu komunitas dan moral juga bersumber pada kesadaran hidup yang

berpusat pada alam pikiran” (Maman Rachman, 2003).

Moral tidak hanya berhubungan dengan larangan seksual, melainkan lebih

terkait dengan benar dan salah dalam kehidupan sehari-hari.

SISTEMATIKA ETIKA

Sebagai suatu ilmu maka Etika terdiri atas berbagai macam jenis dan

ragamnya antara lain :

1. Etika deskriptif, yang memberikan gambaran dan ilustrasi tentang

tingkah laku manusia ditinjau dari nilai baik dan buruk serta hal-hal mana

yang boleh dilakukan sesuai dengan norma etis yang dianut oleh masyarakat.

2. Etika normatif, membahas dan mengkaji ukuran baik buruk tindakan

manusia, yang biasanya dikelompokkan menjadi :

a. Etika Umum : yang membahas berbagai hal

yang berhubungan dengan kondisi manusia untuk

bertindak etis dalam mengambil kebijakan berdasarkan

teori-teori dan prinsip-prinsip moral.

b. Etika Khusus : terdiri dari etika sosial, etika individu dan etika terapan.

Page 5: Pengertian Etika Dan Moral

- Etika sosial menekankan tanggungjawab sosial dan hubungan antar

sesama manusia dalam aktivitasnya,

- Etika individu lebih menekankan pada kewajiban-kewajiban manusia

sebagai pribadi.

- Etika terapan adalah etika yang diterapkan pada profesi

Pada tahun 2001 ditetapkan oleh MPR-RI dengan ketetapakn MPR-RI No.

VI/MPR/ 2001 tentang Etika Kehidupan Bangsa. Etika kehidupan bangsa bersumber

pada agama yang universal dan nilai-nilai luhur budaya bangsa yaitu Pancasila. Etika

kehidupan berbangsa antara lain meliputi : Etika Sosial Budaya, Etika Politik dan

Pemerintahan, Etika Ekonomi dan Bisnis, Etika Penegakkan Hukum yang

Berkeadilan, Etika Keilmuan, Etika Lingkungan, Etika Kedokteran dan Etika

Kebidanan.

FUNGSI ETIKA DAN MORALITAS DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

1. Menjaga otonomi dari setiap individu khususnya Bidan dan Klien.

2. Menjaga kita untuk melakukan tindakan kebaikan dan mencegah tindakan

yang merugikan/membahayakan orang lain.

3. Menjaga privacy setiap individu.

4. Mengatur manusia untuk berbuat adil dan bijaksana sesuai dengan

porsinya.

5. Dengan etik kita mengetahui apakah suatu tindakan itu dapat diterima dan

apa alasannya.

6. Mengarahkan pola pikir seseorang dalam bertindak atau dalam

menganalisis suatu masalah.

7. Menghasilkan tindakan yang benar

8. Mendapatkan informasi tentang hal yang sebenarnya

9. Memberikan petunjuk terhadap tingkah laku/perilaku manusia antara baik,

buruk, benar atau salah sesuai dengan moral yang berlaku pada umumnya.

10. Berhubungan dengan pengaturan hal-hal yang bersifat abstrak.

11. Memfasilitasi proses pemecahan masalah etik.

Page 6: Pengertian Etika Dan Moral

12. Mengatur hal-hal yang bersifat praktik.

13. Mengatur tata cara pergaulan baik di dalam tata tertib masyarakat maupun

tata cara di dalam organisasi profesi.

14. Mengatur sikap, tindak tanduk orang dalam menjalankan tugas profesinya

yang biasa disebut kode etik profesi.

HAK, KEWAJIBAN DAN TANGGUNGJAWAB

Hak dan kewajiban adalah hubungan timbal balik dalam kehidupan sosial

sehari-hari. Pasien memiliki hak terhadap bidan atas pelayanan yang diterimanya.

Hak pasti berhubungan dengan individu, yaitu pasien. Sedangkan bidan mempunyai

kewajiban/keharusan untuk pasien, jadi hak adalah sesuatu yang diterima oleh pasien.

Sedang kewajiban adalah suatu yang diberikan oleh bidan. Seharusnya juga ada hak

yang harus diterima oleh bidan dan kewajiban yang harus diberikan oleh pasien.

1. Hak Pasien

Hak pasien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien/klien:

a. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang

berlaku di rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan.

b. Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.

c. Pasien berhak memperoleh pelayanan kebidanan sesuai dengan profesi bidan

tanpa diskriminasi.

d. Pasien berhak memilih bidan yang akan menolongnya sesuai dengan

keinginannya.

e. Pasien berhak mendapatkan informasi yang meliputi kehamilan, persalinan,

nifas dan bayinya yang baru dilahirkan.

f. Pasien berhak mendapat pendampingan suami atau keluarga selama proses

persalinan berlangsung.

g. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan

keinginannya dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.

h. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat

kritis dan pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.

Page 7: Pengertian Etika Dan Moral

i. Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di rumah

sakit tersebut (second opinion) terhadap penyakit yang dideritanya,

sepengetahuan dokter yang merawat.

j. Pasien berhak meminta atas privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita

termasuk data-data medisnya.

k. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi :

l. Pasien berhak menyetujui / memberikan izin atas tindakan yang akan

dilakukan oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.

m. Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan

mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggungjawab sendiri sesudah

memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya.

n. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.

o. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang dianutnya

selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.

p. Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam

perawatan di rumah sakit.

q. Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual.

r. Pasien berhak mendapatkan perlindungan hukum atas terjadinya kasus

malpraktek.

2. Kewajiban Pasien

a. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan tata

tertib rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan.

b. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter, bidan, perawat

yang merawatnya.

c. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan

atas jasa pelayanan rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan, dokter,

bidan dan perawat.

d. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang selalu

disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya.

Page 8: Pengertian Etika Dan Moral

3. Hak Bidan

a. Bidan berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas

sesuai dengan profesinya.

b. Bidan berhak untuk bekerja sesuai dengan standar profesi pada setiap tingkat

jenjang pelayanan kesehatan.

c. Bidan berhak menolak keinginan pasien/klien dan keluarga yang bertentangan

dengan peraturan perundangan dan kode etik profesi.

d. Bidan berhak atas privasi dan menuntut apabila nama baiknya dicemarkan

baik oleh pasien, keluarga maupun profesi lain.

e. Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan diri baik melalui

pendidikan maupun pelatihan.

f. Bidan berhak memperoleh kesempatan untuk meningkatkan jenjang karir dan

jabatan yang sesuai.

g. Bidan berhak mendapat kompensasi dan kesejahteraan yang sesuai.

4. Kewajiban Bidan

a. Bidan wajib mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan hubungan hukum

antara bidan tersebut dengan rumah sakit bersalin dan sarana pelayanan

dimana ia bekerja.

b. Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan standar

profesi dengan menghormati hak-hak pasien.

c. Bidan wajib merujuk pasien dengan penyulit kepada dokter yang mempunyai

kemampuan dan keahlian sesuai dengan kebutuhan pasien.

d. Bidan wajib memberi kesempatan kepada pasien untuk didampingi suami atau

keluarga.

e. Bidan wajib memberikan kesempatan kepada pasien untuk menjalankan

ibadah sesuai dengan keyakinannya.

f. Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang

pasien.

Page 9: Pengertian Etika Dan Moral

g. Bidan wajib memberikan informasi yang akurat tentang tindakan yang akan

dilakukan serta risiko yang mungkin dapat timbul.

h. Bidan wajib meminta persetujuan tertulis (informed consent) atas tindakan

yang akan dilakukan.

i. Bidan wajib mendokumentasikan asuhan kebidanan yang diberikan.

j. Bidan wajib mengikuti perkembangan IPTEK dan menambah ilmu

pengetahuannya melalui pendidikan formal atau non formal.

k. Bidan wajib bekerja sama dengan profesi lain dan pihak yang terkait secara

timbal balik dalam memberikan asuhan kebidanan.

KODE ETIK BIDAN

Setiap profesi mutlak mengenal atau mempunyai kode etik. Dengan

demikian dokter, perawat, bidan, guru dan sebagainya yang merupakan bidang

pekerjaan profesi mempunyai kode etik. Kode etik suatu profesi adalah berupa

norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi yang bersangkutan

didalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat. Kode

etik profesi merupakan ”suatu pernyataan komprehensif dari profesi yang

memberikan tuntunan bagi anggotanya untuk melaksanakan praktik dalam bidang

profesinya baik yang berhubungan dengan klien/pasien, keluarga, masyarakat, teman

sejawat, profesi dan dirinya sendiri”. Namun dikatakan bahwa kode etik pada zaman

dimana nilai-nilai peradaban semakin kompleks, kode etik tidak dapat lagi dipakai

sebagai pegangan satu-satunya dalam menyelesaikan masalah etik, untuk itu

dibutuhkan juga suatu pengetahuan yang berhubungan dengan hukum. Benar atau

salah pada penerapan kode etik, ketentuan/nilai moral yang berlaku terpulang kepada

profesi.

TUJUAN KODE ETIK

Pada dasarnya tujuan menciptakan atau merumuskan kode etik suatu profesi

adalah untuk kepentingan anggota dan kepentingan organisasi. Secara umum tujuan

menciptakan kode etik adalah sebagai berikut :

Page 10: Pengertian Etika Dan Moral

1. Untuk menjunjung tinggi martabat dan citra profesi

Dalam hal ini yang dijaga adalah image dari pihak luar atau masyarakat

mencegah orang luar memandang rendah atau remeh suatu profesi. Oleh karena

itu, setiap kode etik suatu profesi akan melarang berbagai bentuk tindak tanduk

atau kelakuan anggota profesi yang dapat mencemarkan nama baik profesi di

dunia luar. Dari segi ini kode etik juga disebut kode kehormatan.

2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota

Yang dimaksud kesejahteraan ialah kesejahteraan material dan spiritual atau

mental. Dalam hal kesejahteraan materiil anggota profesi kode etik umumnya

menerapkan larangan-larangan bagi anggotanya untuk melakukan perbuatan yang

merugikan kesejahteraan. Kode etik juga menciptakan peraturan-peraturan yang

ditujukan kepada pembahasan tingkah laku yang tidak pantas atau tidak jujur para

anggota profesi dalam interaksinya dengan sesama anggota profesi.

3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi

Dalam hal ini kode etik juga berisi tujuan pengabdian profesi tertentu, sehingga

para anggota profesi dapat dengan mudah mengetahui tugas dan tanggung jawab

pengabdian profesinya. Oleh karena itu kode etik merumuskan ketentuan-

ketentuan yang perlu dilakukan oleh para anggota profesi dalam menjalankan

tugasnya.

4. Untuk meningkatkan mutu profesi

Kode etik juga memuat tentang norma-norma serta anjuran agar profesi selalu

berusaha untuk meningkatkan mutu profesi sesuai dengan bidang pengabdiannya.

Selain itu kode etik juga mengatur bagaimana cara memelihara dan meningkatkan

mutu organisasi profesi.

DIMENSI KODE ETIK

1. Anggota profesi dan klien/pasien

2. Anggota profesi dan sistem kesehatan

3. Anggota profesi dan profesi kesehatan

4. Anggota profesi dan sesama anggota profesi

Page 11: Pengertian Etika Dan Moral

PRINSIP KODE ETIK

1. Menghargai otonomi

2. Melakukan tindakan yang benar

3. Mencegah tindakan yang dapat merugikan

4. Memberlakukan manusia dengan adil

5. Menjelaskan dengan benar

6. Menepati janji yang telah disepakati

7. Menjaga kerahasiaan

PENETAPAN KODE ETIK

Kode etik hanya dapat ditetapkan oleh organisasi untuk para anggotanya.

Penetapan kode etik IBI harus dilakukan dalam kongres IBI.

KODE ETIK BIDAN

Kode etik bidan di Indonesia pertama kali disusun pada tahun 1986 dan

disyahkan dalam kongres nasional IBI X tahun 1988, sedang petunjuk

pelaksanaannya disyahkan dalam rapat kerja nasional (RAKERNAS) IBI tahun 1991,

kemudian disempurnakan dan disyahkan pada kongres nasional IBI XII tahun 1998.

Sebagai pedoman dalam berperilaku, kode etik bidan Indonesia mengandung

beberapa kekuatan yang semuanya tertuang dalam mukadimah, tujuan dan bab.

SECARA UMUM KODE ETIK TERSEBUT BERISI 7 BAB YAITU :

1. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat :

a. Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan

sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.

b. Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi

harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.

c. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada

peran, tugas dan tanggungjawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga

dan masyarakat.

Page 12: Pengertian Etika Dan Moral

d. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan

klien, menghormati hak klien dan menghormati nilai-nilai yang berlaku di

masyarakat.

e. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan

klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yang sama sesuai dengan

kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.

f. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan

pelaksanaan-tugasnya, dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk

meningkatkan derajat kesehatannya secara optimal.

2. Kewajiban Bidan terhadap Tugasnya :

a. Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna terhadap klien,

keluarga dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang

dimilikinya berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.

b. Setiap bidan berhak memberikan pertolongan dan mempunyai

kewenangan dalam mengambil keputusan dalam tugasnya termasuk

keputusan mengadakan konsultasi dan atau rujukan.

c. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang dapat dan atau

dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan atau

diperlukan sehubungan kepentingan klien.

3. Kewajiban Bidan terhadap Sejawat dan Tenaga Kesehatan lainnya :

a. Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk

menciptakan suasana kerja yang serasi.

b. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya harus saling menghormati baik

terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.

4. Kewajiban Bidan terhadap Profesinya :

a. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra

profesinya dengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan memberikan

pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.

Page 13: Pengertian Etika Dan Moral

b. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan

kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi.

c. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan

kegiatan sejenis yang dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya.

5. Kewajiban Bidan terhadap Diri Sendiri :

a. Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar dapat melaksanakan

tugas profesinya dengan baik.

b. Setiap bidan harus berusaha secara terus menerus untuk meningkatkan

pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

6. Kewajiban Bidan terhadap Pemerintah, Bangsa dan Tanah Air

a. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan

ketentuan-ketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya

dalam pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga dan masyarakat.

b. Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan

pemikirannya kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu jangkauan

pelayanan kesehatan terutama pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga.

7. Penutup

Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari senantiasa menghayati

dan mengamalkan Kode Etik Bidan Indonesia.

KESIMPULAN

Bahwa pengkajian dan pembahasan tentang etika tidak selalu ada

hubungannya dengan moral dan norma. Kadang etika diidentikkan dengan moral,

walaupun sebenarnya terdapat perbedaan dalam aplikasinya moral lebih menunjuk

pedas perbuatan yang sedang.

Etika dan moral ini jika dapat menerapkannya dalam praktik kebidanan

sehingga seorang bidan akan terlindung dari kegiatan ataupun pelanggaran moral

yang sedang berkembang di hadapan publik.

Page 14: Pengertian Etika Dan Moral

Posted by :

Home Statistics

Jl. AR. Saleh Nganjuk

0358 – 7683708

Melayani :

- Olah dan analisis data SPSS / manual

- Konsultan penelitian, makalah, skripsi dan tesis

- Penyusunan macam-macam makalah, skripsi, tesis, RPP, Askep, jurnal KTI, dll

- Desain kuesioner dan metodologi riset

- Tim surveyor dan intelijen pasar

- Desain sistem informasi dan database

- Audit laporan keuangan

- Pembuatan buku profil (personal, perusahaan dan region)

- Terjemahan Inggris untuk Pendidikan, Ekonomi dan Kedokteran (non transtool).