makalah ekosistem

16
M A K A L A H EKOSISTEM Makalah Ini Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Disusun Oleh : Ali Nurdin DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN CIANJUR SMK NEGERI 1 BOJONGPICUNG

Upload: rayyanqisya

Post on 24-Jun-2015

11.694 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

makalah ekosistem

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah ekosistem

M A K A L A H

EKOSISTEM

Makalah Ini Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Disusun Oleh :

Ali Nurdin

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN CIANJUR

SMK NEGERI 1 BOJONGPICUNG

Jl.Darmaga Ds.Sukaratu Kec.Bojongpicung Telp.(0263) 2327252 Cianjur

43283

Page 2: Makalah ekosistem

KATA PENGANTAR

                                                                                       

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

kemudahan, serta shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad

SAW sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul    “MAKALAH

EKOSISTEM”    dari tugas Ilmu Pengetahuan Alam ini dengan tepat pada

waktunya.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak 

kekurangan, oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati, kami berharap bagi

para pembaca berkenan untuk memberikan kritik dan sarannya. Semoga makalah

ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih. Semoga Allah SWT selalu

mencurahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Amin

Bojongpicung, 18 Desember 2013

Penyusun

Page 3: Makalah ekosistem

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini, IPTEK yang semakin maju membuat peran aktif manusia dalam

bekerja sangat sulit ditemukan. Hal ini tidak dapat dipisahkan dengan peran IPA

sebagai ilmu pengetahuan yang melahirkan teknologi super canggih. Sekarang ini

telah terlahir pesawat dengan kecepatan super sonic, satu atau dua tahun

kemudian bisa saja akan terlahir sebuah mesin dengan kecepatan partikel cahaya,

yang hanya dalam hitungan menit, dan bahkan detik dapat mengantarkan manusia

ke luar angkasa. Semua karena IPTEK dan IPA.

Agar perkembangan IPA dan IPTEK tak terputus dan berhenti sampai disini,

maka dibutuhkan ilmuan-ilmuan baru yang memberi inovasi-inovasi dalam

kehidupan. Dalam ilmu IPA kita tentu akan bertemu tentang pengetahuan

ekosistem yaitu mengenai prinsip-prinsip ekologi, komponen ekosistem,

keseimbangan ekosistem dan dalam makalah ini kita akan membahas tentang

semua pengetahuan tentang ekosistem semoga dapat bermanfaat bagi kita semua

untuk mengetahui ilmu IPA lebih lanjut.

B. Perumusan masalah

Dalam makalah ini kami akan merumuskan tentang :

Pengertian ekosistem

Prinsip-prinsip ekologi

Komponen-komponen ekosistem

Keseimbangan ekosistem

C. Tujuan Penyusunan Makalah

Adapun yang menjadi tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah :

Mengetahui tentang Ekosistem yang lebih lanjut.

Page 4: Makalah ekosistem

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Ekosistem

Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan

nonhayati yang membentuk sistem ekolog. Ekosistem merupakan suatu interaksi

yang kompleks dan memiliki penyusun yang beragam.

Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan

ekosistem perairan

1.    Ekosistem darat

Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa

daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya).

2.    Ekosistem Air Tawar

Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok,

penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam

tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya

tumbuhan biji.Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar.

Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.

3.    Ekosistem air laut

Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi

dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya

tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25°C.

Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan air yang

panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah disebut daerah

termoklin.

Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur,

maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan.

Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke

bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai

makanan yang berlangsung balk. Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan

kedalamannya dan wilayah permukaannya secara horizontal.

Page 5: Makalah ekosistem

B.    Prinsip-Prinsip Ekologi

Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan

berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik

antara lain suhu, air, kelembapan, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik

adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba.

Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk

hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan

merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.

Faktor Biotik

Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi,

baiktumbuhan maupun hewan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai

produsen,hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan

sebagai dekomposer.

Faktor biotik juga meliputi tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi

individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan-tingkatan

organisme makhluk hidup tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling

mempengaruhi membentuk suatu sistemyang menunjukkan kesatuan. Secara lebih

terperinci, tingkatan organisasi makhluk hidup adalah sebagai berikut

A.    Individu

Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus, seekor kucing,

sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia. Dalam

mempertahankan hidup, seti jenis dihadapkan pada masalah-masalah hidup yang

kritis. Misalnya, seekor hewan harus mendapatkan makanan, mempertahankan diri

terhadap musuh alaminya, serta memelihara anaknya. Untuk mengatasi masalah

tersebut, organisme harus memiliki struktur khusus seperti : duri, sayap, kantung,

atau tanduk. Hewan juga memperlihatkan tingkah laku tertentu, seperti membuat

sarang atau melakukan migrasi yang jauh untuk mencari makanan.

Ada bermacam-macam adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya, yaitu:

adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku.

1.    Adaptasi morfologi

Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk

kelangsungan hidupnya. Contoh adaptasi morfologi, antara lain sebagai

berikut:

Page 6: Makalah ekosistem

a.    Gigi-gigi khusus

Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat

gigi taring besar dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham

dengan ujung pemotong.

b.    Moncong

Trenggiling besar adalah hewan menyusui yang hidup di hutan rimba

Amerika Tengah dan Selatan. Makanan trenggiling adalah semut, rayap, dan

serangga lain yang merayap. Hewan ini mempunyai moncong panjang

dengan ujung mulut kecil tak bergigi dengan lubang berbentuk celah kecil

untuk mengisap semut dari sarangnya. Hewan ini mempunyai lidah panjang

dan bergetah yangdapat  dijulurkan jauh keluar mulut untuk menangkap

serangga.

c.    Paruh

Elang memiliki paruh yang kuat dengan rahang atas yang melengkung

dan ujungnya  tajam. Fungsi paruh untuk mencengkeram korbannya.

d.    Daun

Tumbuhan insektivora (tumbuhan pemakan serangga), misalnya

kantong semar, memiliki daun yang berbentuk piala dengan permukaan

dalam yang licin sehingga dapat menggelincirkan serangga yang hinggap.

Dengan enzim yang dimiliki tumbuhan insektivora, serangga tersebut akan

dilumatkan, sehingga tumbuhan ini memperoleh  unsur yang diperlukan.

e.    Akar

Akar tumbuhan gurun kuat dan panjang,berfungsi untuk menyerap air

yang terdapat jauh di dalam tanah. Sedangkan akar hawa pada tumbuhan

bakau untuk bernapas.

2. Adaptasi fisiologi

Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk

mempertahankan  hidupnya. Contohnya adalah sebagai berikut.

a. Kelenjar bau

Musang dapat mensekresikan bau busukdengan cara menyemprotkan

cairan melalui sisi lubang dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk

menghindarkan diri dari musuhnya.

b. Kantong tinta

Cumi-cumi dan gurita memiliki kantong tinta yang berisi cairan hitam.

Bila musuh datang, tinta disemprotkan ke dalam air sekitarnya sehingga

Page 7: Makalah ekosistem

musuh tidak dapat melihat kedudukan cumi-cumi dan gurita.

c. Mimikri pada kadal

Kulit kadal dapat berubah warna karena pigmen yang dikandungnya.

Perubahan warna ini dipengaruhi oleh faktor dalam berupa hormon dan faktor

luar berupa suhu serta keadaan sekitarnya.

3. Adaptasi tingkah laku

Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada

tingkah laku.

Contohnya sebagai berikut :

a.    Pura-pura tidur atau mati

Beberapa hewan berpura-pura tidur atau mati, misalnya tupai Virginia. Hewan

ini sering berbaring tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati seekor

anjing.

b.    Migrasi

Ikan salem raja di Amerika Utara melakukan migrasi untuk mencari tempat

yang sesuai untuk bertelur. Ikan ini hidup di laut. Setiap tahun, ikan salem

dewasa yang berumur empat sampai tujuh tahun berkumpul di teluk

disepanjang Pantai Barat Amerika Utara untuk menuju ke sungai. Saat di

sungai, ikan salem jantan mengeluarkan sperma di atas telur-telur ikan

betinanya. Setelah itu ikan dewasa biasanya mati. Telur yang telah menetas

untuk sementara tinggal di air tawar. Setelah menjadi lebih besar mereka 

bergerak ke bagian hilir dan akhirnya ke laut.

B. Populasi

Kumpulan individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu tertentu

disebut populasi.

C. Komponen Ekosistem

Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik atau interaksi antara

makhluk hidup dengan lingkungannya. Selain itu ekosistem merupakan tingkatan

organisasi kehidupan yang mencakup organisme dan lingkungan tak hidup, dimana

kedua komponen tersebut saling mempengaruhi dan berinteraksi.

Komponen penyusun ekosistem terdiri atas dua macam, yaitu komponen biotik dan

abiotik. Komponen biotik adalah komponen yang terdiri atas makhluk hidup,

sedangkan komponen abiotik adalah komponen yang terdiri atas benda mati.

Page 8: Makalah ekosistem

Seluruh komponen biotik dalam suatu ekosistem membentuk komunitas. Dengan

demikian, ekosistem dapat diartikan sebagai kesatuan antara komunitas dengan

lingkungan abiotiknya.

Komponen Biotik

Berdasarkan caranya memperoleh makanan di dalam ekosistem, organisme

anggota komponen biotik dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

Produsen, yang berarti penghasil. Produsen merupakan organisme yang

mampu menghasilkan zat makanan sendiri (autotrof) melalui fotosintesis. Yang

termasuk dalam kelompok ini adalah tumbuhan hijau atau tumbuhan yang

mempunyai klorofil. Produsen ini kemudian dimanfaatkan oleh organisme-

organisme yang tidak bisa menghasilkan makanan (heterotrof) yang berperan

sebagai konsumen.

Konsumen, yang berarti pemakai, yaitu organisme yang tidak dapat

menghasilkan zat makanan sendiri tetapi menggunakan zat makanan yang dibuat

oleh organisme lain. Organisme yang secara langsung mengambil zat makanan

dari tumbuhan hijau adalah herbivora. Oleh karena itu, herbivora sering disebut

konsumen tingkat pertama. Karnivora yang mendapatkann makanan dengan

memangsa herbivora disebut konsumen tingkat kedua. Karnivora yang memangsa

konsumen tingkat kedua disebut konsumen tingkat ketiga dan seterusnya. Proses

makan dan dimakan di dalam ekosistem akan membentuk rantai makanan.

Perhatikan contoh sebuah rantai makanan ini: daun berwarna hijau (Produsen) –>

ulat (Konsumen I) –> ayam (Konsumen II) –> musang (Konsumen III) –> macan

(Konsumen IV/Puncak). Dalam ekosistem, banyak proses rantai makanan yang

terjadi sehingga membentuk jaring-jaring makanan (food web) yang merupakan

kumpulandaribeberaparantaimakanan.

Dekomposer atau pengurai. Dekomposer adalah jasad renik yang berperan

menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme yang telah mati ataupun

hasil pembuangan sisa pencernaan. Dengan adanya organisme pengurai,

organisme akan terurai dan meresap ke dalam tanah menjadi unsur hara yang

kemudian diserap oleh tumbuhan (produsen). Selain itu aktivitas pengurai juga akan

menghasilkan gas karbon dioksida yang akan dipakai dalam proses fotositesis.

Komponen Abiotik

Komponen abiotik merupakan komponen tak hidup dalam suatu ekosistem.

Komponen abiotik sangat menentukan jenis makhluk hidup yang menghuni suatu

Page 9: Makalah ekosistem

lingkungan. Komponen abiotik banyak ragamnya, antara lain: tanah, air, udara,

suhu, dan lain-lain.

a. Suhu

Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat

yang diperlukan organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang

hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.

b. Sinar matahari

Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari

menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang

dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis.

c. Air

Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk

kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam

pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan dan

manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain, misalnya

transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain,

misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk.

d. Tanah

Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang

berbeda menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda.

Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme,

terutama tumbuhan.

e. Angin

Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan

dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu.

f. Garis lintang

Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang

berbeda pula. Garis lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan

distribusi organisme di permukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup

pada garis lintang tertentu saja.

Page 10: Makalah ekosistem

D.    Keseimbangan Ekosistem

Ekosistem yang tersusun dari komponen biotik dan komponen abiotik

merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Dalam suatu

ekosistem, terdapat suatu keseimbangan yang disebut dengan homeostatis, yaitu

kemampuan ekosistem untuk menahan berbagai perubahan dalam sistem secara

keseluruhan.

Perubahan ekosistem karena perubahan jumlah populasi komponen biotiknya

sangat berpengaruh terhadap suatu ekosistem. Perubahan komponen biotik

tersebut dapat disebabkan oleh adanya pertumbuhan, perkembangbiakan, ataupun

kematian.

Sebagai contoh, jika musim kemarau tidak ada petani yang menanam padi,

ulat dan tikus pemakan batang padi tidak mendapat makanan yang cukup sehingga

jumlahnya menurun. Demikian juga dengan burung pemakan ulat dan ular pemakan

tikus, sebagian masih mendapat makanan untuk bertahan hidup dan sebagian lagi

akan mati karena tidak kebagian makanan.

Akan tetapi, pada saat musim penghujan, petani mulai menanam padi maka

ulat pemakan daun padi dan tikus pengerat batang padi akan meningkat jumlahnya

karena adanya peningkatan jumlah makanan tersebut, yang diikuti juga dengan

kenaikan jumlah burung pemakan ulat, dan ular pemakan tikus akan berkembang

pesat pula.  Dari contoh di atas dapat dikatakan bahwa perubahan jumlah

komponen biotik tidak mengalami perubahan dengan adanya perubahan musim

atau keseimbangan ekosistem tetap.

Grafiknya dapat dilihat seperti di bawah ini.  Dalam suatu ekosistem terdapat

suatu keseimbangan yang disebut dengan homeostatis, yaitu kemampuan

ekosistem untuk menahan berbagai perubahan dalam sistem secara keseluruhan.

Betapa kuatnya pertahanan ekosistem terhadap perubahan.  Biasanya, batas

mekanisme homeostatis dapat dengan mudah diterobos oleh kegiatan manusia.

Misalnya, pembuangan sampah beracun yang terlalu banyak di dalam perairan

sungai sehingga melampaui batas homeostatis alami sungai yang mengakibatkan

kerusakan yang parah terhadap ekosistem sungai.  Contoh lainnya adalah

penebangan hutan lindung yang melampaui batas homeostatis sehingga dapat

merusak mekanisme homeostatis ekosistem hutan.

Page 11: Makalah ekosistem

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ekosistem adalah tempat saling memberi dan menerima antara makhluk

hidup dengan lingkungannya. Ekosistem terdiri dari komponen biotik dan abiotik.

Komponen biotik terdiri dari tumbuhan dan hewan. Sedangkan komponen abiotik

terdiri dari batu, tanah, air, sungai, dan lain-lain.Dalam suatu ekosistem harus ada

keseimbangan antara produsen dan konsumen. Kehidupan dapat tetap

berlangsung jika jumlah produsen lebih besar dari konsumen tingkat I. Konsumen

tingkat I lebih banyak dari konsumen tingkat II dan seterusnya.

B. Saran

Setelah mengetahui ekosistem alangkah baiknya kita mengetahui lebih lanjut

tentang pendalaman ekosistem itu sendiri.

Dalam belajar tentang ekosistem jagan lewatkan yaitu mengenai prinsip-

prinsip ekologi, komponen ekosistem, keseimbangan ekosistem guna lebih

menyempurnakan kita mengetahui ekosistem.

Demikian makalah sederhana ini kami susun. Terima kasih atas antusiasme

dari pembaca yang sudi menelaah dan mengimplementasikan isi makalah ini.

Saran kritik konstruktif tetap kami harapkan sebagai bahan perbaikan. Sekian.

Page 12: Makalah ekosistem

DAFTAR PUSTAKA

Darmojo, H.. Buku Materi Pokok llmu Alamiah Dasar. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, Universitas Terbuka, Modul 4-6,. 1984/1985

Margono, dkk.,Ilmu Alamiah Dasar. Solo: Universitas Negeri Solo, tt.

Rosmini, Mien, dkk..Ilmu Alamiah Dasar. Semarang: IKIP Semarang Press.

1989

Supatmo, A dan Abu Ahmadi, H. Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta:PT Rineka Cipta

2008.